Full
Full
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Chrise Xosia Damar Kalbuadi
NIM: 102214098
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Chrise Xosia Damar Kalbuadi
NIM: 102214098
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Setiap hari mungkin tidak berjalan baik, tetapi pasti ada sesuatu yang baik
yang dapat ditemukan setiap harinya. Jika kita menginginkan kesuksesan,
jangan menargetkannya; percaya saja pada diri sendiri, lakukan apa yang
kita sukai dan percaya padanya, maka kesuksesan akan datang dengan
sendirinya.
~David Frost
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasn atau
pendapat atau pemikiran daripenulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama teteap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaannya
selama proses penyusunan hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pengendalian Keakurasian Penimbangan Berat Gula Kemasan
1 Kg: Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13. TYaS band (The Young and Stupid), Maro, Eeng, Ricky dan Dita untuk
semua usaha dan pembuktian yang sangat berarti. Terimakasih untuk aksi
panggungnya saat itu.
14. Eeng dan Lona yang ikut memberikan ide, kritik dan saran untuk
penulisan saat itu.
15. Teman-teman mahasiswa Manajemen angkatan 2010 terutama teman-
teman kelas MPT yang pernah berjuang bersama. Sukses buat kita semua.
16. Keluarga Kost WaPo (Warung Pojok) yang sudah selama 4 tahun
bersama.
17. Kamar Pojok yang telah menjadi tempat perlindungan selama menimba
ilmu dan pengalaman, menempa mental dan kepribadian.
18. Kendaraan pribadi yang selalu setia menemani kemanapun itu.
19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
NIM: 102214098
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................v
HALAMAN PUBLIKASI ..................................................................................... vi
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN .........................................................................................................110
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Analisis data menggunakan statistic process control dengan teknik control chart.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengemasan terkait ukuran berat
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
at Madukismo werehouse. The sample size is 750 packages which are taken under
interview, and documentation. Research uses statistic process control with control
chart technique to analyze data collected. The result shows that sugar weight at 1
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
semakin pesat dan dinamis melatarbelakangi para produsen untuk bersaing secara
bebas dalam menawarkan produk/jasa yang mereka miliki kepada para konsumen.
Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang
itu sendiri memang mengandung resiko karena ada kemungkinan keadaaan yang
diharapkan tidak dapat tercapai. Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk
posisinya di pasar.
zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan menuntut setiap para pelaku bisnis untuk
lebih siap menjawab tantangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Suasana persaingan menjadi hal yang biasa bagi setiap pelaku usaha, berbagai
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
perusahaan.
dari konsumen telah mengakibatkan persyaratan akan mutu produk dan jasa
semakin tinggi, kemudian diikuti dengan harga produk yang semakin rendah, serta
jaringan-jaringan dan jangka waktu distribusi barang yang makin luas dan cepat.
Persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha kini menuntut setiap produsen untuk
barang harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh pembeli
atau konsumen. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan
faktor yang sangat penting dan merupakan faktor penentu yang membawa
karakteristik yang dapat di ukur dari segi bentuk produk dan manfaat produk.
Bentuk produk meliputi dimensi, temperatur, ukuran waktu, dan berat produk,
sedangkan dari manfaatnya sendiri meliputi kemampuan dan daya tahan produk
apabila produk yang digunakan dapat dirasakan manfaat serta memiliki kualitas
produk yang baik. Keuntungan besar pada investasi dari program jaminan kualitas
maka usaha peningkatan kualitas proses produksi dapat berjalan dengan baik jika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
didukung oleh ketersediaan bahan baku, sumberdaya modal, tenaga kerja yang
terampil dan fasilitas pendukung dalam proses pengolahan yang akan digunakan
modal penting dalam menjalankan usaha, namun hal itu belum lah cukup. Untuk
menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas maka perlu adanya suatu
usaha yang disebut dengan pengendalian mutu (Quality Control) dalam proses
produksi.
jawab khusus pada seorang manajer yang dapat menangani pengendalian mutu.
pelanggan, akan memberikan keberhasilan usaha. Hal tersebut tidak terlepas dari
adanya unit kontrol yang harus dimiliki setiap perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahannya yang bertujuan untuk menciptakan kendali mutu yang baik.
Kendali mutu juga berfungsi untuk menjaga agar suatu sistem tetap efektif dalam
kegiatan ini terdiri dari pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses produksi
mutu. Pengontrolan ini dapat dilakukan pada kontrol kualitas barang (produk)
yang biasa dikenal dengan istilah QCC (Quality Control Chart ) maupun dengan
(Badri, 2012), ia juga mengatakan bahwa control charts adalah analisis untuk
dan menganalisa data dalam menentukan serta mengawasi kualitas hasil produksi.
produk, hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh sumber daya manusia yang
handal dan keadaan eksternal perusahaan, misalnya kenaikan harga bahan baku,
Kesesuaian dalam proses produksi menjadi hal yang penting dalam usaha
menjadi perhatian di mulai dari pengadaan bahan baku yang berkualitas, adanya
serta dilakukannya pemeriksaan dan pengujian selama proses dan produk akhir.
pemeliharaan alat, serta proses khusus yaitu proses produksi yang merupakan hal
bagi perusahaan. Tahap terakhir adalah dengan pemeriksaan dan pengujian selama
proses, yang bertujuan untuk mengetahui apakah item yang dihasilkan memenuhi
Dengan kata lain, pengendalian mutu adalah kontrol yang dilakukan oleh
organisasi untuk menyatakan bahwa semua aspek kegiatan mereka selama proses
produksi, instalasi dan pada tahap pelayanan sesuai standar yang diinginkan.
hal ini disebabkan perkembangan penduduk dan semakin maraknya industri yang
pembuatan gula pasir yang terletak di daerah Bantul. Mutu atau kualitas sebuah
produk tidak hanya dinilai dari sebuah nama atau brand yang dimiliki tetapi juga
dengan angka atau data yang sebenarnya (true value/correct result). Keakurasian
suatu produk dapat di lihat berdasarkan pada kedekatan pengukuran terhadap nilai
tahapan untuk mengetahui apakah berat suatu produk sudah sesuai dengan batas
keakurasian berat dari suatu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu peneliti
B. Rumusaan Masalah
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
C. Batasan Masalah
terkait batasan-batasan toleransi berat yang telah ditentukan, maka dari itu
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
pihak, yaitu :
3. Bagi Penulis
F. Sistematika Penulisan
terdiri dalam unsur pokok dari bagian utama yang dijabarkan melalui:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
BAB I Pendahuluan
sistematikan penulisan.
data.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kualitas
mengenai kualitas memiliki cakupan yang sangat luas dan berbeda-beda, sehingga
definisi dari kualitas itu sendiri memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung
pada konteksnya jika di lihat dari sisi penilaian akhir. Sementara itu, untuk
menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan
aktivitas proses yang dijalani. Oleh karena itu Ariani (2005) dalam bukunya
mengatakan definisi kualitas menurut para ahli dapat diartikan sebagai berikut:
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
d) Goetch dan Davis (1995) “kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan
pelanggan, dalam usaha untuk terus memuaskan setiap kebutuhan (Haming dan
suatu pandangan bahwa produk dan pelayanan harus sesuai sengan ketentuan
dan operasi. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses
Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa,
Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas
proses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
mengoptimalkan sumber daya produksi (mesin, tenaga kerja, bahan baku, dana)
yang ada. Sistem produksi menurut proses didasarkan pada faktor-faktor seperti
volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang
dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang buruk adalah apabila produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan serta
Quality Control (SQC) (Khomah, Rahayu, dan Harisudin, 2013). Menurut Russel
sebagaimana ditulis oleh Ariani (2005:5-6) kualitas memiliki dua perspektif, yaitu
Arti Kualitas
Fitnes for
consumer use
Dari gambar di atas jika kedua perspektif tersebut bertemu maka akan
akan bertemu pada satu kata “Fitness for Consumer Use” yang dikenal sebagai
hanya meliputi penetapan standar produk atau proses dari pihak produsen,
melainkan standar yang ditetapkan produsen tersebut juga harus sesuai dengan
dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan strategis kualitas barang, yaitu
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
1. Performance (kinerja)
2. Features (keistimewaan)
3. Reliability (kehandalan)
melaksankan fungsinya.
4. Conformance (kesesuaian)
7. Esthetics (estetika)
Bersifat subjektif, menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk berkaitan
8. Perceived (persepsi)
yang kompetitif. Dalam perusahaan pabrik, istilah mutu diartikan sebagai faktor-
tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang/hasil itu dimaksudkan atau
dibutuhkan.
faktor yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya.
Maka dari itu tingkat mutu tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Assauri
b) Wujud luar
wujud yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat dari
Proceses Control) dan SQC (Statisical Quality Control), memiliki 7 (tujuh) alat
statistika utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengendalian kualitas,
Hizer dan Render (2007:245) memaparkan ketujuh alat bantu tersebut antara lain;
check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat,
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah barang yang
dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang
ditujukan dalam diagram sebar dapat berupa kaakteristik kuat dan faktor
yang mempengaruhinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
c) Diagram sebab-akibat
tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih
terperinci yang mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat
d) Diagram Pareto
e) Diagaram Alir/Proses
proses atau sistem dengan menggunakan kotak dan garis yang saling
f) Histogram
g) Peta Kendali
nilai baku.
3. Kemampuan Proses
material dan karyawan yang terkait dengan kegiatan produksi atau operasi.
dengan batas-batas toleransi, di mana batas spesifikasi atau batas toleransi juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
meliputi batas spesifikasi atau toleransi atas dan batas spesifikasi bawah atau
Setiap proses merupakan sebuah mata rantai kegiatan yang terdiri dari
dalam kontrol atau di luar kontrol. Setiap proses dapat menghasilkan variasi yang
Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum
yang sudah melekat dalam proses, dan penyebab khusus yang merupakan
pengendalian digunakan alat yang disebut dengan peta pengendali (control chart)
yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, di mana garis tengah yang
disebut garis pusat (center line) atau nilai baku yang menunjukkan nilai standar
mendasar, yaitu :
Sebagai contoh:
atau item-item yang tidak sesuai dan memerlukan ukuran yang paling
Sebagai contoh:
4) Jumlah ketidaksesuaian
6. Diagram Kontrol
bagian, yaitu diagram kontrol untuk mengukur data variabel dan diagram kontrol
untuk mengukur data atribut, di mana setiap diagram memiliki kegunaanya, yaitu:
(Ariani,2005:39).
atribut adalah:
1) Diagram P
2) Diagram C
yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan mutu pada proses produksi. Sehingga
pencegahan.
B. Penelitian Sebelumnya
dari prosesnya dan perbaikan sistem mutu. Metode analisis menggunakan data
time series dengan teknik analisis menggunakan analisis check sheet, analisis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
histogram, analisis peta kendali p-chart, analisis pareto chart. Hasil analisis
2. La Hatani (2008)
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)”. Studi kasus pada perusahaan roti
yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Hal tersebut terbukati oleh
proporsi rata-rata produk yang cacat/rusak yang dijadikan sampel perhari masih
C. Kerangka Penelitian
statistik yaitu sebuah proses yang digunakan untuk menjaga standar, mengukur
dan melakukan tindakan perbaikan terhadap produk yang diproduksi (Haizer dan
mengetahui tingkat proses produksi apakah berjalan dengan baik atau tidak.
kendali dan berada dalam batas toleransi. Berikut gambaran kerangka penelitian
penelitian :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
Pengendalian
Keakurasian Berat
Gula MK Kemasan 1
kg
Standar Toleransi
Berat Gula Kemasan
1 kg
Analisis :
Hasil Analisis
Tingkat keakurasian
Berat Produk Gula
MK kemasan 1 kg
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus, yaitu
penelitian terhadap objek tertentu yang hendak diteliti berada di dalam atau di luar
subjek/objek guna mendapatkan sumber data dan informasi serta kesimpulan yang
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
1. Subjek Penelitian
2. Objek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah produk gula
31
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
1. Observasi
2. Wawancara
dengan tanya jawab secara langsung kepada staf bagian gudang hasil yang
3. Dokumentasi
E. Variabel Penelitian
setiap proses pengemasan di mana produk tersebut harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan adalah kesesuaian berat gula berdasarkan standar batas toleransi berat
yang ada pada mesin pengemasan produk gula. Standar tersebut berupa batas-
batas toleransi minimum dan maksimum berat yang telah di tentukan sebelumnya.
Batas toleransi minimum dan maksimum yang telah ditentukan pada saat proses
adalah 998 gram untuk toleransi berat minimum dan 1015 gram untuk toleransi
berat maksimum. Jika berat gula MK kemasan 1 kg kurang atau melebihi batas
ditolak/reject.
F. Definisi Operasional
tersebut.
correct result).
1. Populasi
2. Sampel
dilakukan secara random, yaitu pada setiap proses pengemasan gula yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka
mengenai produksi dan produk tidak sesuai yang diperoleh dari hasil observasi
data, maka akan digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical
Quality Control (SQC) dan Statistical Process Control (SPC). Alat bantu statistik
yang digunakan untuk melakukan analisis data adalah peta kendali p chart, peta
kendali X-chart dan peta kedali S-chart. Di mana ketiga alat kontrol tersebut
memiliki batasan-batasan atau biasa dikenal dengan 3-sigma yang terdiri dari
batas kendali atas (UCL), garis tengah (CL) dan batas kendali bawah (LCL).
Untuk membantu dalam menentukan garis tengah dan batas pengendalian 3sigma,
dibutuhkan tabel konstanta grafik kendali yang terdapat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
Tabel 3.1. Faktor-faktor untuk penetapan garis tengah dan batas kendali 3-sigma
bagan kendali X dan S
Data yang diperoleh dari perusahaan berupa data produksi berat gula
dalam bentuk tabel sehingga mudah untuk dipahami dan diketahui banyaknya
yang berada di luar batas toleransi berat, maka langkah berikutnya yang
tidak.
2005:75) :
p=
Di mana:
xi
p i 1
n.g
Keterangan:
cara :
̅ ̅̅̅
UCL = ̅ + 3 √
Keterangan :
̅ ̅̅̅
LCL = ̅-3√
Keterangan:
berat gula kemasan 1 kg. Simbol S disebut juga standar deviasi merupakan
peta kendali untuk mengukur tingkat keakurasian proses yang hasilkan dari
(Ariani,2005:65) :
xi
X=
n
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
xi
X i 1
g
∑ ̅
√
UCL = x + (A3 * S)
LCL = x + (A3 * S)
UCL = B4 * S
LCL = B3 * S
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
PG MADUKISMO
A. Sejarah PG Madukismo
Yogyakarta. Pada tahun 1942 saat tentara Jepang masuk ke Indonesia, pemerintah
yang masih berlanjut pada saat itu, pemerintah Jepang hanya mampu
mengoperasikan 12 pabrik dari 17 pabrik gula yang ada. Keadaan ini berlangsung
diraih, seluruh pabrik gula yang berada dalam naungan pemerintah Jepang
diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Akibat proses pengambil alihan pabrik
gula oleh pemerintah Indonesia tersebut, pabrik gula yang ada ternyata tidak dapat
PG Madukismo memiliki 2 pabik, gula dan pabrik alkohol atau spritus dengan Sri
42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
sedangkan yang 25% adalah milik negara. Adanya kebijakan pemerintah pada
waktu itu, maka seluruh perusahaan perkebunan di Indonesia diambil alih oleh
kontrak ini berakhir pada tanggal 1 April 1994 yang kemudian diperpanjang
pemilik saham mayoritas sebesar 65% dan sisanya 35% dimiliki oleh PT.
B. Lokasi PG Madukismo
Dengan luas area pabrik mencapai 30 Ha, sekitar 5 Km sebelah barat daya kota
Yogyakarta dengan ketinggian kurang lebih 14 meter dari permukaan laut (dpl).
manusia yang dapat digunakan sebagai tenaga kerja. Selain dekat dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
pemikiman penduduk, lokasi pabrik juga dekat dengan jalan utama provinsi (Ring
produksi.
Komisaris Utama, dan Anggota Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris
instansi di bawahnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan struktur
DIREKTUR
Kabag AKT & Kabag Kabag Kabag Kepala P Kabag SDM Kabag Kepala
KEU Tanaman Instalasi Pabrikasi Spiritus & Umum Pemasaran SPI
Staf
Anggaran
Staf
pembelian
Staf Keu
Kasir
Staf ATR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG Madukismo
Sumber: PG Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
perusahaan.
Direktur.
digudang.
gudang.
sistem wewenan.
perusahaan.
3. Staf EDP, ATR, a. Menimbang tebu yang akan masuk ke pabrik dan
maupun ekstern.
dana perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
pemegang saham.
dibutuhkan perusahaan.
berharga perusahaan.
petani tebu.
seksinya
melayani pabrik
kebutuhan pabrik
traktor
pabrik spiritus
yang dipimpin.
yang ada.
6. Staf listrik dan a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
masa giling.
terkait (BP3G).
dalam seksinya.
seksinya.
Direktur.
b. Mengarsipkan surat-surat.
General Manager.
melaksanakan tugasnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
macam, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap atau sistem kontrak.
Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang tidak memiliki jangka waktu
masa produksi.
Staff : 64 orang
program JAMSOSTEK yang diterima oleh seluruh karyawan, Hak Pensiun untuk
dalam 1 minggu dengan tiap harinya bekerja selama 8 jam kerja, sedangkan
karyawan tidak tetap bekerja dalam 7 hari dalam 1 minggu dengan lama kerja
perhari 8 jam. Pada PG Madukismo jam kerja yang digunakan sebagai berikut :
Senin-Kamis : 06.30-15.00
Jumat-Sabtu : 06.30-11.00
Dalam masa giling, jam kerja sesuai pembagian shift adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
F. Produksi
SHS 1A (superior head sugar) atau GKP (gula kristal putih). Mutu produksi
Produk sampingan dari pabrik ini merupakan spritus yang berasal dari PS
Madukismo berupa alkohol murni (kadar minimal 95%) dan spritus bakar (kadar
94%). Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan
PT. Sucoffindo Indonesia. Masa produksi untuk pabrik gula sekitar 5 sampai 6
bulan per tahun. Produksi dilakukan terus-menerus antara bulan Mei sampai
dengan Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik.
pabrik gula (PG) dan pabrik spritus (PS). Adapun proses produksi gula secara
Proses dipisahkannya bagian padat tebu dengan bagian cair tebu (nira).
2. Pemurnian Nira
direaksikan dengan susu kapur dalam defekator dan diberi gas SO2 dalam
sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blotong ini di bawah 2,00 %.
3. Penguapan Nira
menjadi 64% dan disebut nira kental yang siap dikristalkan di stasiun
VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai
4. Kristalisasi
Nira kental dari stasiun penguapan diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi
sampai melewati titik jenuhnya hingga timbul kristal gula. Sistem yang
digunakan yaitu ACD, di mana gula A sebagai gula produk, gula C dan D
sebagai bibit (seed) serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi.
65oC, jadi sakarosa tidak rusak karena panas tinggi. Hasil masakan
gula SHS.
d) 2 unit BMA K850, 2 unit FC 1000 dan 1 unit BMA K1100 untuk
gula C
Dengan alat penyaring gula, gula SHS dipisahkan antara gula halus, gula
kasar, dan gula normal. Gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas
H. Kegiatan Gudang
dengan berdasarkan instruksi lisan oleh kepala staf atau mandor gudang tanpa ada
instruksi (SOP) secara tertulis. Fungsi Staf gudang yaitu bertanggung jawab atas
bertanggung jawab atas pengemasan gula hasil produksi khususnya gula menjadi
yaitu : kepala staf yang bertanggung jawab sebagai mandor gudang, pembantu
atau pada saat ada pekerjaan borongan staf gudang memperkerjakan karyawan
Jam kerja karyawan gudang hasil untuk hari Senin-Kamis dimulai jam
06.30 WIB-15.00 WIB dan waktu istirahat jam 11.30 WIB-12.30 WIB.
Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai 06.30 WIB sampai dengan 11.30
WIB untuk hari minggu dan hari besar libur. Untuk karyawan rupa-rupa shift
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
dibagi menjadi 3 yaitu pagi dimulai pukul 06.00-14.00 WIB, siang mulai pukul
Vertical Form-Fill Sealing Machine F-1000 DF/WF. Gula yang terdapat pada
Main Cyinder hopper (saluran yang berfungsi untuk mengalirkan gula) dialirkan
load cell. Pada timbangan ini terdapat dua buah katup yaitu katup besar dan katup
kecil. Kedua katup ini berfungsi sebagai penentu banyaknya jumlah gula yang
Setelah kedua timbangan mencapai berat 1000 gram, maka pengisian gula
dari timbangan 1 dan timbangan 2. Setelah gula dari timbangan 1 masuk ke dalam
kemasan, maka dilanjutkan dengan proses sealing (menutup). Proses sealing pada
kemasan berakhir setelah cutter yang berbentuk gergaji memotong kemasan yang
telah terekat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
mekanisme kerja mesin. Mesin pengemas gula dapat dijalankan secara manual
maupun otomatis dengan mengatur setting yang terdapat pada tooch screen.
1. Spesifikasi Teknis
Frekuensi : 50 Hz
Sistem : Pneumatic
2. Spesifikasi fisik
Berat : 650 Kg
BAB V
Pada bab ini berisikan uraian dari hasil penelitian data dan pengolahannya
kemasan 1 kg. Penelitian ini juga disertai data pendukung yaitu wawancara dan
kg dikategorikan tidak sesuai/reject bila berat produk kurang dari 998 gram dan
lebih dari 1015 gram. Batasan toleransi berat gula tersebut merupakan ketentuan
Kemudian mengambil sampel berupa data berat produk gula kemasan MK yang
dilakukan pada saat tahap penimbangan berat. Pada saat gula sedang berada dalam
tugasnya. Oleh karena itu di bawah ini dipaparkan hasil dari pengumpulan data
65
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
berat gula kemasan 1 kg yang didapatkan melalui pencatatan (check sheet) pada
produk gula kemasan 1 kg tersaji dalam tabel sampel berat gula di bawah ini.
Tabel ini memuat data berat gula dengan banyaknya subgrup pengamatan
sebanyak 25 yang terdiri dari 30 pengukuran sampel berat gula di mana total
Tabel 5.1.
Data sampel berat gula MK kemasan 1 kg
banyaknya produk yang tidak sesuai dalam arti berada di luar batas toleransi yang
kemudian memisahkan produk yang berada di luar batas toleransi berat yang telah
ditentukan. Batas toleransi berat yaitu gula yang dikemas beratnya tidak kurang
dari 998 gram dan tidak melebihi dari 1015 gram. Selanjutnya, data yang
tabel pengamatan. Data yang akan dianalisis merupakan data atribut dengan
ukuran sampel yang konstan/tetap. Produk yang berada di luar batas toleransi
Tabel 5.2.
Pengamatan sampel dan jumlah produk tidak sesuai
Berdasarkan tabel di atas diketahui data produk tidak sesuai dalam setiap
masalah pertama yaitu untuk mengetahui apakah proporsi banyaknya produk tidak
Sebelum mengetahui data tersebut masih dalam batas kendali atau tidak,
mengetahui proporsi ketidaksesuaian atau cacat pada sampel atau sub kelompok
(Ariyani, 2005:133)
p=
Di mana:
Garis pusat (center line) peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
xi
CL = p i 1
n.g
keterangan:
kali observasi
̅ ̅̅̅
UCL = ̅ + 3 √
Keterangan :
̅ ̅̅̅
LCL = ̅-3√
Keterangan :
Tabel 5.3.
Proporsi penyimpangan dalam sampel
Proporsi
Observasi Jumlah produk tidak
Jumlah sampel produk tidak
ke- sesuai
sesuai
1 30 0 0,00%
2 30 2 6,67%
3 30 0 0,00%
4 30 3 10,00%
5 30 3 10,00%
6 30 1 3,33%
7 30 4 13,33%
8 30 3 10,00%
9 30 8 26,67%
10 30 1 3,33%
11 30 3 10,00%
12 30 1 3,33%
13 30 7 23,33%
14 30 4 13,33%
15 30 4 13,33%
16 30 3 10,00%
17 30 2 6,67%
18 30 0 0,00%
19 30 4 13,33%
20 30 3 10,00%
21 30 2 6,67%
22 30 1 3,33%
23 30 1 3,33%
24 30 2 6,67%
25 30 4 13,33%
Jumlah 750 66 219,98%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Garis pusat (center line) peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah:
g
xi
CL = p
i 1
n.g
66 66
CL = p = = = 0,088
(30)(25) 750
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang
Tabel 5.4.
Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 1
data yang telah diolah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali, maka akan
Peta Kendali p
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
-5,00%
-10,00%
np UCL 0,243 LCL -0,067 CL 0,088
Dari grafik peta kendali p tahap satu berdasarkan batasan kendali 3 sigma di atas,
ditemukan adanya data pada observasi ke-9 ada di luar batas pengendalian yang
disebabkan karena sebab khusus (assignable cause), maka harus dilakukan revisi.
Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan LCL) dibuang/tidak
disertakan, sehingga hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat, batas
66 8 58
CL = p = = = 0,081
750 30 720
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang
Tabel 5.5.
Perhitungan Peta Kendali “p” subtotal Ketidaksesuaian tahap 2
selanjutnya data-data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta
Peta Kendali p
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-5,00%
-10,00%
np UCL 0,230 LCL -0,068 CL 0,081
Dari grafik peta kendali p tahap dua berdasarkan batasan kendali 3 sigma
di atas, ditemukan kembali adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas
harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan
LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,
58 7 51
CL = p = = = 0,074
720 30 690
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang
Tabel 5.6.
Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 3
data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali p chart, maka
25,00%
Peta Kendali p
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
-5,00%
-10,00%
Pada peta kendali p tahap 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data
yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti
semua data yang ada telah dinormalkan dan data yang telah dinormalkan ini dapat
digunakan sebagai data yang valid untuk keperluan analisis. Dari data pada tabel
∑ ̅
Standar Deviasi = √
= 4,82 %
Dari perhitungan data di atas diketahui bahwa presentase rata-rata tingkat produk
bersama dengan peta pengendali rata-rata. Dalam analisa kali ini, peta kendali
∑ ̅
S = √
Keterangan :
S = standar deviasi
Standar deviasi (S) untuk observasi 1 dan seterusnya di dapat dengan perhitungan:
∑ ̅
S = √
∑
S = √
=√
= 3,97 gram
mengetahui nilai standar deviasi dari masing-masing sub grup sampel. Setelah
menggunakan rumus standar deviasi (S), maka dapat diketahui nilai (S) untuk
perhitungan peta kendali S chart yang terdapat di dalam tabel data sebagai
berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Tabel 5.7.
Data peta kendali X dan S
sampel untuk setiap kali observasi, langkah berikutnya yang harus dilakukan
untuk membuat peta kendali X dan S adalah dengan menentukan garis pusat,
Si
i 1
S =
g
127,07
= = 5,08
25
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang
Sementara itu, batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawahnya
(LCL) adalah:
UCL S = B4 . S
= 1,40 . 5,08
= 7,11
LCL S = B3 . S
= 0,60 . 5,08
= 3,05
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
Nilai B3 dan B4 dapat di lihat pada tabel 3.1. Faktor-faktor konstanta untuk
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai dari garis tengah, batas
kendali atas, dan batas kendali bawah untuk peta kendali S adalah:
Tabel 5.8.
Data perhitungan peta kendali S tahap 1
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 5,08 7,11 3,05
2 30 4,34 5,08 7,11 3,05
3 30 3,98 5,08 7,11 3,05
4 30 4,81 5,08 7,11 3,05
5 30 4,71 5,08 7,11 3,05
6 30 3,91 5,08 7,11 3,05
7 30 5,98 5,08 7,11 3,05
8 30 4,69 5,08 7,11 3,05
9 30 6,32 5,08 7,11 3,05
10 30 3,9 5,08 7,11 3,05
11 30 4,99 5,08 7,11 3,05
12 30 10,78 5,08 7,11 3,05
13 30 6,93 5,08 7,11 3,05
14 30 4,46 5,08 7,11 3,05
15 30 6,16 5,08 7,11 3,05
16 30 4,4 5,08 7,11 3,05
17 30 4,55 5,08 7,11 3,05
18 30 4,28 5,08 7,11 3,05
19 30 4,79 5,08 7,11 3,05
20 30 5,24 5,08 7,11 3,05
21 30 4,18 5,08 7,11 3,05
22 30 3,89 5,08 7,11 3,05
23 30 4,64 5,08 7,11 3,05
24 30 5,1 5,08 7,11 3,05
25 30 6,07 5,08 7,11 3,05
Jumlah 127,07
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
Dari data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan
sigma di atas, ditemukan adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas
harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan
LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,
116,29
= = 4,85
24
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang
UCL = B4 . S
= 1,40 . 4,85
= 6,78
LCL = B3 . S
= 0,60 . 4,85
= 2,91
Tabel 5.9.
Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 2
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 4,85 6,78 2,91
2 30 4,34 4,85 6,78 2,91
3 30 3,98 4,85 6,78 2,91
4 30 4,81 4,85 6,78 2,91
5 30 4,71 4,85 6,78 2,91
6 30 3,91 4,85 6,78 2,91
7 30 5,98 4,85 6,78 2,91
8 30 4,69 4,85 6,78 2,91
9 30 6,32 4,85 6,78 2,91
10 30 3,9 4,85 6,78 2,91
11 30 4,99 4,85 6,78 2,91
12 30 6,93 4,85 6,78 2,91
13 30 4,46 4,85 6,78 2,91
14 30 6,16 4,85 6,78 2,91
15 30 4,4 4,85 6,78 2,91
16 30 4,55 4,85 6,78 2,91
17 30 4,28 4,85 6,78 2,91
18 30 4,79 4,85 6,78 2,91
19 30 5,24 4,85 6,78 2,91
20 30 4,18 4,85 6,78 2,91
21 30 3,89 4,85 6,78 2,91
22 30 4,64 4,85 6,78 2,91
23 30 5,1 4,85 6,78 2,91
24 30 6,07 4,85 6,78 2,91
Jumlah 116,29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
Dari tabel data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan
sigma di atas, ditemukan adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas
harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan
LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang
UCL = B4 . S
= 1,40 . 4,75
= 6,66
LCL = B3 . S
= 0,60 . 4,75
= 2,85
Tabel 5.10.
Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 3
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 4,75 6,66 2,85
2 30 4,34 4,75 6,66 2,85
3 30 3,98 4,75 6,66 2,85
4 30 4,81 4,75 6,66 2,85
5 30 4,71 4,75 6,66 2,85
6 30 3,91 4,75 6,66 2,85
7 30 5,98 4,75 6,66 2,85
8 30 4,69 4,75 6,66 2,85
9 30 6,32 4,75 6,66 2,85
10 30 3,9 4,75 6,66 2,85
11 30 4,99 4,75 6,66 2,85
12 30 4,46 4,75 6,66 2,85
13 30 6,16 4,75 6,66 2,85
14 30 4,4 4,75 6,66 2,85
15 30 4,55 4,75 6,66 2,85
16 30 4,28 4,75 6,66 2,85
17 30 4,79 4,75 6,66 2,85
18 30 5,24 4,75 6,66 2,85
19 30 4,18 4,75 6,66 2,85
20 30 3,89 4,75 6,66 2,85
21 30 4,64 4,75 6,66 2,85
22 30 5,1 4,75 6,66 2,85
23 30 6,07 4,75 6,66 2,85
Jumlah 116,29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Dari tabel data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan
Pada peta kendali S tahap 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data
yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti
semua data yang ada telah dinormalkan dan data yang telah dinormalkan ini dapat
digunakan sebagai data yang valid untuk keperluan analisis pendukung peta
pengendali standar deviasi. Untuk menentukan apakah sampel rata-rata berat gula
kemasan 1 kg sudah sesuai dan berada dalam kendali atau tidak adalah dengan
dengan mengetahui terlebih dahulu garis sentral, dan batas kendalinya yaitu batas
xi
i 1
Garis sentral (CL) X =
g
Karena pada data ke 12 dan 13 dalam pengendalian standar deviasi atau tingkat
ketidaksesuaian karena penyebab khusus, maka garis pusat untuk X rata-rata ini
23099,4
= = 1004,32
23
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa garis pusat peta kendali X chart
UCL = X + A3 . S
= 1004,32 + (0,55)(4,75)
= 1006,94
LCL = X - A3 . S
= 1004,32 – (0,55)(4,75)
= 1001,71
Nilai A3 dapat di lihat pada Tabel 3.1. Faktor-faktor konstanta untuk penetapan
Dari perhitungan di atas diketahui garis pusat, dan batas pengendaliannya yaitu
batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah untuk peta kendali rata-
rata X , yaitu:
Tabel 5.11.
Data perhitungan revisi peta kendali X tahap 3
Jumlah
Observasi ke- X CL UCL LCL
pengukuran
1 30 1005,20 1004,32 1006,94 1001,71
2 30 1004,63 1004,32 1006,94 1001,71
3 30 1006,37 1004,32 1006,94 1001,71
4 30 1004,47 1004,32 1006,94 1001,71
5 30 1004,67 1004,32 1006,94 1001,71
6 30 1003,57 1004,32 1006,94 1001,71
7 30 1003,07 1004,32 1006,94 1001,71
8 30 1005,83 1004,32 1006,94 1001,71
9 30 1006,60 1004,32 1006,94 1001,71
10 30 1004,97 1004,32 1006,94 1001,71
11 30 1004,40 1004,32 1006,94 1001,71
12 30 1002,83 1004,32 1006,94 1001,71
13 30 1003,90 1004,32 1006,94 1001,71
14 30 1003,17 1004,32 1006,94 1001,71
15 30 1002,63 1004,32 1006,94 1001,71
16 30 1003,40 1004,32 1006,94 1001,71
17 30 1003,73 1004,32 1006,94 1001,71
18 30 1003,60 1004,32 1006,94 1001,71
19 30 1004,97 1004,32 1006,94 1001,71
20 30 1003,77 1004,32 1006,94 1001,71
21 30 1004,13 1004,32 1006,94 1001,71
22 30 1004,47 1004,32 1006,94 1001,71
23 30 1005,03 1004,32 1006,94 1001,71
Jumlah 23099,41
Dari data tabel di atas jika diplot ke dalam peta kendali X rata-rata maka akan
1007,00
1006,00
1005,00
1004,00
1003,00
1002,00
1001,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
X bar UCL LCL CL
Pada peta kendali X rata-rata di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data
yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti
bahwa rata-rata berat gula yang dikemas masih berada dalam batas kendali yang
telah ditetapkan perusahaan. Proses yang terkendali tersebut tidak akan bisa
dipertahankan tanpa adanya bagian khusus yang berfungsi untuk mengawasi dan
hasil/pengemasan belum terdapat staf atau petugas khusus yang bertugas untuk
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
tanggal 7-12 Juli 2014 dengan melakukan berbagai pengukuran dan analisis
tahap 1 di mana pada data pengamatan ke-9 yaitu sebesar 26,67% dengan
hal tersebut terbukti atas dasar penentuan batas pengendalian atas sebesar
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
rata berat gula dalam proses pengamatan ada di dalam batas kendali X
yang mengacu pada peta kendali S chart. Proses yang terkendali dalam
atas (UCL) sebesar 1006,94 gram dan batas pengendalian bawah (LCL)
sebesar 1001,71 gram dengan garis pusat (CL) rata-rata berat produk gula
3. Hasil analisis terhadap standar deviasi dari data rata-rata berat gula MK
atas sebesar 7,11 gram dan batas kendali bawah sebesar 3,05 gram
dengan rata-rata garis pusat S sebesar 5,08. Setelah data dinormalkan dan
atas sebesar 6,78 gram dan batas kendali bawah sebesar 2,91 gram
gram. Pada tahap ke-3 semua data telah dinormalkan, sehingga dari ke-
pengendalian dengan batas kendali atas sebesar 6,66 gram dan batas
kendali bawah sebesar 2,85 gram dengan rata-rata erorr berat produk
7,74% atau akurasi rata-rata sebesar 92,26% dengan standar deviasi rata-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
rata dari berat produk sebesar 4,75 gram. Hal ini mengidentifikasikan
kemasan 1 kg.
B. Saran
berada dalam batas-batas toleransi berat yang sudah ditetapkan. Maka dari
berat gula yang berada di luar standar batas toleransi berat yang telah
ditetapkan perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
bagi konsumen.
C. Keterbatasan
akan diteliti.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi UI.
Offset.
Gramedia.
Aksara
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
manajemen mutu.
Ekonisia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1
Foto Gudang
Hasil/Bagian
Pengemasan
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2
Daftar Pertanyaan
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
1. Sejarah Perusahaan
a) Nama perusahaan?
b) Kapan didirikannya perusahaan?
c) Perusahaan bergerak pada bidang apa saja?
d) Visi dan misi perusahaan?
e) Lokasi dan alamat perusahaan?
2. Struktur organisasi
a) Bagaimana bentuk struktur organisasi?
b) Bagaimana pemisahan tugas dan wewenang organisasi?
c) Apa tugas masing-masing bagian dalam organisasi?
Lampiran 3
Surat Izin
Penelitian dari
PG Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116