Anda di halaman 1dari 132

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN KEAKURASIAN


PENIMBANGAN PRODUK GULA

Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Chrise Xosia Damar Kalbuadi
NIM: 102214098

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN KEAKURASIAN


PENIMBANGAN PRODUK GULA

Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Chrise Xosia Damar Kalbuadi
NIM: 102214098

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Setiap hari mungkin tidak berjalan baik, tetapi pasti ada sesuatu yang baik
yang dapat ditemukan setiap harinya. Jika kita menginginkan kesuksesan,
jangan menargetkannya; percaya saja pada diri sendiri, lakukan apa yang
kita sukai dan percaya padanya, maka kesuksesan akan datang dengan
sendirinya.
~David Frost

Jangan selamanya menggantungkan diri dan menjadi serupa dengan orang


lain melainkan jadilah pribadi sendiri yang berani berusaha mandiri, karena
sejatinya hanya diri sendirilah yang mampu mengubah dan membawa
langkah ini ke arah perubahan yang sesungguhnya.
(Penulis)

Skripsi ini ku persembahkan kepada :


Tuhanku Yesus Kristus tercinta,
Bapak dan Ibu terkasih, untuk segala
didikan dan pengorbanannya yang tulus,
Kak Tesa dan adik Krissanto tersayang.

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:

ANALISIS PENGENDALIAN KEAKURASIAN


PENIMBANGAN PRODUK GULA
Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta
dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 27 November 2014 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasn atau
pendapat atau pemikiran daripenulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).

Yogyakarta 25 November 2014

v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Chrise Xosia Damar Kalbuadi

Nomor Induk Mahasiswa : 102214098

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PENGENDALIAN KEAKURASIAN PENIMBANGAN


PRODUK GULA
Studi kasus di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama teteap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Desember 2014

Yang menyatakan

Chrise Xosia Damar Kalbuadi

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaannya
selama proses penyusunan hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pengendalian Keakurasian Penimbangan Berat Gula Kemasan
1 Kg: Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi


Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Tiberius Handono EP, MBA, Ph.D., selaku dosen pembimbing I,
yang telah memberikan masukkan dan mengarahkan penulis.
4. Drs P. Rubiyatno M.M., selaku dosen pembimbing II, yang telah
membantu penulisan dengan membimbing dan memberikan masukkan
bagi penulis.
5. Bapak Eko Wahyudi, ST, M.Si., selaku pengawas lapangan bagian
pabrikasi PG Madukismo yang telah memberikan informasi perusahaan.
6. Bapak Sugeng, selaku staf yang bertanggung jawab pada bagian Gudang
Hasil/Pengemasan yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat
melakukan penelitian ini.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
8. Bapak, Ibu, kak Tesa dan adik Krissanto tercinta yang selalu memberikan
dukungan doa, moril maupun materi. Terima kasih atas kasihnya selama
ini. Tanpa kalian, mungkin tidak akan bisa sampai sejauh ini.
9. Diri sendiri yang telah berhasil menjawab setiap keraguan dan
mengalahkan segala ketakutan.
10. Bu Ani atas segala kebaikannya yang selalu mengingatkan dan selalu
mendoakan.
11. Rosi Susanti yang selalu setia mendengar keluh kesahku, memberikan
dukungan dan semangat saat itu. Terimakasih atas kehadirannya selalu.
12. My Bro (Nanang) yang telah membantu mengurusi segala keperluan
administrasi awal memasuki dunia perkuliahan.

vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. TYaS band (The Young and Stupid), Maro, Eeng, Ricky dan Dita untuk
semua usaha dan pembuktian yang sangat berarti. Terimakasih untuk aksi
panggungnya saat itu.
14. Eeng dan Lona yang ikut memberikan ide, kritik dan saran untuk
penulisan saat itu.
15. Teman-teman mahasiswa Manajemen angkatan 2010 terutama teman-
teman kelas MPT yang pernah berjuang bersama. Sukses buat kita semua.
16. Keluarga Kost WaPo (Warung Pojok) yang sudah selama 4 tahun
bersama.
17. Kamar Pojok yang telah menjadi tempat perlindungan selama menimba
ilmu dan pengalaman, menempa mental dan kepribadian.
18. Kendaraan pribadi yang selalu setia menemani kemanapun itu.
19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena


keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, 18 Oktober 2014

Penulis

Chrise Xosia Damar Kalbuadi

NIM: 102214098

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................v
HALAMAN PUBLIKASI ..................................................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii


HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................................x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xii
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................7
C. Batasan Masalah...........................................................................................8
D. Tujuan Penelitian .........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................8
F. Sistematika Penulisan ..................................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................11


A. Landasan Teori ...........................................................................................11
B. Penelitian sebelumnya ................................................................................27
C. Kerangka Penelitian ...................................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................31


A. Jenis Penelitian ...........................................................................................31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................31

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................31


D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................32
E. Variabel Penelitian .....................................................................................33
F. Definisi Operasional...................................................................................33
G. Populasi dan Sampel ..................................................................................34
H. Teknik Pengambilan sampel ......................................................................35
I. Jenis dan Sumber data ................................................................................35
J. Teknik Analisis Data ..................................................................................36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................42


A. Sejarah Perusahaan.....................................................................................42
B. Lokasi Perusahaan ......................................................................................43
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................44
D. Sumber Daya Manusia ...............................................................................57
E. Pembagia Jam Kerja...................................................................................58
F. Produksi .....................................................................................................59
G. Proses Pengolahan ......................................................................................59
H. Kegiatan Gudang ........................................................................................62
I. Proses Pengemasan ....................................................................................63
J. Spesifikasi Mesin Pengemasan ..................................................................64

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................................65


A. Deskripsi Data dan Pembahasan ................................................................65

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................102


A. Kesimpulan ..............................................................................................102
B. Saran .........................................................................................................105
C. Keterbatasan .............................................................................................106

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................108

LAMPIRAN .........................................................................................................110

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


3.1. Faktor-faktor untuk penetapan garis tengah dan batas kendali 3-sigma

bagan kendali X dan S ...............................................................................37

4.1. Tugas dan Wewenang PG Madukismo ......................................................46

5.1. Data sampel berat gula MK kemasan 1 kg.................................................67

5.2. Pengamatan sampel dan jumlah produk tidak sesuai .................................73

5.3. Proporsi penyimpangan dalam sampel ......................................................76

5.4. Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 1 .................78

5.5. Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 2 .................81

5.6. Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 3 .................84

5.7. Data peta kendali X dan S .........................................................................88

5.8. Data perhitungan peta kendali S tahap 1 ....................................................91

5.9. Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 2 ..........................................94

5.10. Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 3 ..........................................97

5.11. Data perhitungan revisi peta kendali X tahap 3 ......................................101

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


2.2. check sheet .................................................................................................17

2.3. Diagram sebar ............................................................................................18

2.4. Diagram sebab-akibat.................................................................................19

2.5. Diagram pareto ...........................................................................................19

2.6. Diagram alir/proses ....................................................................................20

2.7. Diagram histogram .....................................................................................20

2.8. Peta kendali ................................................................................................21

2.9. Kerangka Penelitian ...................................................................................30

4.1. Struktur organisasi PG Madukismo ...........................................................45

5.1. Peta kendali p tahap 1 ................................................................................79

5.2. Peta kendali p tahap 2 ................................................................................82

5.3. Peta kendali p tahap 3 ................................................................................85

5.4. Peta S-chart tahap 1 ...................................................................................92

5.5. Peta S-chart tahap 2 ...................................................................................95

5.6. Peta S-chart tahap 3 ...................................................................................98

5.7. Peta X-chart tahap 3.................................................................................102

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


Lampiran 1 Foto Gudang hasil/Bagian pengemasan ...........................110

Lampiran 2 Daftar pertanyaan .............................................................113

Lampiran 3 Surat izin penelitian dari PG Maukismo ..........................115

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN KEAKURASIAN


PENIMBANGAN PRODUK GULA

Studi Kasus Studi Kasus pada PG Madukismo Bantul, Yogyakarta

Chrise Xosia Damar Kalbuadi


Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi berat produk

gula kemasan 1 kg pada PG Madukismo. Populasi dalam penelitian ini adalah

produk gula MK kemasan 1 kg yang ada di bagian gudang hasil/bagian

pengemasan, dengan sampel sebanyak 750 kemasan. Pengambilan sampel

menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling.

Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan statistic process control dengan teknik control chart.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengemasan terkait ukuran berat

produk gula MK kemasan 1 kg berada dalam pengendalian.

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS CONTROL OF ACCURATENESS OF SUGAR


PRODUCT SCALES

Case Study at PG Madukismo Bantul, Yogyakarta

Chrise Xosia Damar Kalbuadi


Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014

The aim of this research is to know accuracy of sugar weight in 1 kg

package at PG Madukismo. The research population is 1 kg package of MK stored

at Madukismo werehouse. The sample size is 750 packages which are taken under

simple random sampling. The techniques of collecting data are observation,

interview, and documentation. Research uses statistic process control with control

chart technique to analyze data collected. The result shows that sugar weight at 1

package is under controlled.

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ekonomi diikuti dengan perkembangan dunia usaha yang

semakin pesat dan dinamis melatarbelakangi para produsen untuk bersaing secara

bebas dalam menawarkan produk/jasa yang mereka miliki kepada para konsumen.

Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

semakin cepat di segala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam

mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam aktifitas ekonomi. Perubahan

itu sendiri memang mengandung resiko karena ada kemungkinan keadaaan yang

diharapkan tidak dapat tercapai. Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk

yang berkualitaslah yang akan memenangkan persaingan dan mempertahankan

posisinya di pasar.

Laju pertumbuhan yang semakin tinggi menyebabkan persaingan antar

perusahaan yang semakin ketat sehingga menyulitkan perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pertumbuhan industri manufaktur di

Indonesia semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan

zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan menuntut setiap para pelaku bisnis untuk

lebih siap menjawab tantangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Suasana persaingan menjadi hal yang biasa bagi setiap pelaku usaha, berbagai

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

strategi disusun dan dilaksanakan demi mempertahankan eksistensi keberadaan

perusahaan.

Tisnowati (2010) mengatakan bahwa tuntutan yang semakin meningkat

dari konsumen telah mengakibatkan persyaratan akan mutu produk dan jasa

semakin tinggi, kemudian diikuti dengan harga produk yang semakin rendah, serta

jaringan-jaringan dan jangka waktu distribusi barang yang makin luas dan cepat.

Persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha kini menuntut setiap produsen untuk

berlomba-lomba mendapat kepercayaan dari konsumen dengan memberikan

penawaran produk yang bermutu dan berkualitas. Industri yang menghasilkan

barang harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh pembeli

atau konsumen. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

faktor yang sangat penting dan merupakan faktor penentu yang membawa

keberhasilan usaha dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas sendiri memiliki

karakteristik yang dapat di ukur dari segi bentuk produk dan manfaat produk.

Bentuk produk meliputi dimensi, temperatur, ukuran waktu, dan berat produk,

sedangkan dari manfaatnya sendiri meliputi kemampuan dan daya tahan produk

dalam memenuhi kebutuhan.

Menurut Arifianti (2013) pelanggan akan memiliki persepsi reaksi positif

apabila produk yang digunakan dapat dirasakan manfaat serta memiliki kualitas

produk yang baik. Keuntungan besar pada investasi dari program jaminan kualitas

yang efektif akan memberikan keuntungan kepada perusahaan yang menggunakan

kualitas sebagai strategi bisnisnya. Untuk dapat meningkatkan laba perusahaan

maka usaha peningkatan kualitas proses produksi dapat berjalan dengan baik jika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

didukung oleh ketersediaan bahan baku, sumberdaya modal, tenaga kerja yang

terampil dan fasilitas pendukung dalam proses pengolahan yang akan digunakan

untuk kelancaran proses produksi. Aspek-aspek mendasar tersebut akan menjadi

modal penting dalam menjalankan usaha, namun hal itu belum lah cukup. Untuk

menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas maka perlu adanya suatu

usaha yang disebut dengan pengendalian mutu (Quality Control) dalam proses

produksi.

Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas yang telah dirancang oleh

suatu perusahaan untuk memberikan jaminan mutu terhadap produk yang

dihasilkan sebelum didistribusikan kepada konsumen (Agustina, 2012). Untuk

mendapatkan produksi terkendali, perlu di buat suatu unit/bagian atau tanggung

jawab khusus pada seorang manajer yang dapat menangani pengendalian mutu.

Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan, akan memberikan keberhasilan usaha. Hal tersebut tidak terlepas dari

adanya unit kontrol yang harus dimiliki setiap perusahaan dalam menjalankan

kegiatan usahannya yang bertujuan untuk menciptakan kendali mutu yang baik.

Kendali mutu juga berfungsi untuk menjaga agar suatu sistem tetap efektif dalam

memadukan pengembangan mutu produk, di mana usaha memelihara mutu

produk memperbaiki mutu produk, mempertahankan dan meningkatkan kualitas

diperlukan komitmen dari seluruh pihak dalam perusahaan (Agustina, 2012).

Pengendalian kualitas sebelum pengolahan merupakan proses di mana

pengendalian kualitas berkaitan dengan proses berurutan dan teratur beserta

bahan-bahan yang akan diproses. Kegiatan pengendalian mutu mencakup kegiatan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

menginterpretasikan dan mengimplementasikan rencana mutu. Rangkaian

kegiatan ini terdiri dari pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses produksi

yang dimaksudkan untuk memastikan kesesuain produk terhadap persyaratan

mutu. Pengontrolan ini dapat dilakukan pada kontrol kualitas barang (produk)

yang biasa dikenal dengan istilah QCC (Quality Control Chart ) maupun dengan

mengontrol kualitas proses suatu produksi dengan SPC (Statistical Process

Control). Secara garis besar pengendalian kualitas dikelompokkan menjadi

pengendalian sebelum pengolahan dan pengendalian kualitas terhadap bahan jadi

(Badri, 2012), ia juga mengatakan bahwa control charts adalah analisis untuk

mengetahui rata-rata kerusakan dari produk yang diperiksa, serta untuk

mengetahui besarnya penyimpangan yang terjadi kemudian ditentukan batasan

pengawasannya yaitu batas atas dan batas bawah.

Irvan, Hanum (2009) mengatakan bahwa pada dasarnya pengendalian

kualitas statistik merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan

dan menganalisa data dalam menentukan serta mengawasi kualitas hasil produksi.

Masalah operasional dalam sebuah perusahaan merupakan masalah yang terkesan

sederhana namun berdampak besar bagi perusahaan dalam perjalanannya di

kemudian hari. Apabila melihat dari faktor-faktor produksi dalam sebuah

perusahaan, kelancaran faktor produksi berdampak pada biaya produksi yang

tidak terlalu tinggi, begitu pula sebaliknya.

Dalam pengendalian proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat bila

terjadi gangguan proses dan dapat mengambil tindakan pembetulan sebelum

terlalu banyak unit/bagian yang tidak sesuai dengan produksi. Penerapan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

teknologi yang semakin canggih juga mendorong meningkatnya kualitas suatu

produk, hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh sumber daya manusia yang

handal dan keadaan eksternal perusahaan, misalnya kenaikan harga bahan baku,

berkurangnya pesanan produk, mahalnya mesin produksi yang canggih dan

rumitnya produk pesanan (Prihantoro,2012:3).

Kesesuaian dalam proses produksi menjadi hal yang penting dalam usaha

perusahaan menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas, di mana hal-hal

penting dalam menghasilkan keluaran (output) yang bermutu haruslah

memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan produksi. Aspek yang

menjadi perhatian di mulai dari pengadaan bahan baku yang berkualitas, adanya

pengendalian produksi, pengemasan, penyimpanan dan penanganan produk jadi

serta dilakukannya pemeriksaan dan pengujian selama proses dan produk akhir.

Setelah masukan (input) sudah direncanakan dengan baik tahap berikutnya

adalah dengan memperhatikan segi pengendalian produksinya yang dilakukan

secara terus-menerus, meliputi pengendalian kerusakan bahan, pengendalian dan

pemeliharaan alat, serta proses khusus yaitu proses produksi yang merupakan hal

penting terhadap mutu produk. Penyimpanan dan penanganan produk jadi,

bertujuan untuk menghindari kerusakan produk yang bisa menimbulkan kerugian

bagi perusahaan. Tahap terakhir adalah dengan pemeriksaan dan pengujian selama

proses, yang bertujuan untuk mengetahui apakah item yang dihasilkan memenuhi

persyaratan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Tricker dan Lucas (2005:12) dalam bukunya mendefinisikan bahwa,

pengendalian mutu (Quality Control) merupakan pengawasan produk dalam


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

memastikan pengerjaan yang terkait dengan produksi suatu barang untuk

memenuhi tingkat kualitas sesuai dengan bentuk keinginan dan kebutuhan.

Dengan kata lain, pengendalian mutu adalah kontrol yang dilakukan oleh

organisasi untuk menyatakan bahwa semua aspek kegiatan mereka selama proses

produksi, instalasi dan pada tahap pelayanan sesuai standar yang diinginkan.

Dari waktu ke waktu permintaan masyarakat akan gula terus meningkat.

hal ini disebabkan perkembangan penduduk dan semakin maraknya industri yang

menggunakan bahan baku gula. Industri pengolahan yang menjadi fokus

penelitian kali ini ialah PG Madukismo yang merupakan industri manufaktur

pembuatan gula pasir yang terletak di daerah Bantul. Mutu atau kualitas sebuah

produk tidak hanya dinilai dari sebuah nama atau brand yang dimiliki tetapi juga

dinilai dari karakteristik kesesuaian, seperti keakurasian produk, manfaat serta

kebutuhan. Seperti halnya PG Madukismo sebuah perusahaan manufaktur yang

memproduksi gula pasir.

Hal-hal yang mempengaruhi kualitas tersebut tidak terlepas dari

keterlibatan unit kontrol yang mampu mengendalikan dan me-monitoring

berjalannya suatu proses. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keakurasian

berat produk. Keakurasian menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

adalah kecermatan, ketelitian dan ketepatan. Sedangkan menurut chem-is-try.org

ketepatan (akurasi) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran

dengan angka atau data yang sebenarnya (true value/correct result). Keakurasian

suatu produk dapat di lihat berdasarkan pada kedekatan pengukuran terhadap nilai

sebenarnya. Dalam proses pengukuran keakurasian berat terdapat beberapa


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

tahapan untuk mengetahui apakah berat suatu produk sudah sesuai dengan batas

kendali produk. Tahapan tersebut diantaranya adalah dengan membuat diagram

kontrol (control chart) untuk menganalisis tingkat penyimpangan, diagram

kontrol tersebut meliputi (p-chart), (x-chart) dan (s-chart).

Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur untuk dapat meneliti

keakurasian berat dari suatu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu peneliti

memilih PG Madukismo untuk mengetahui apakah berat produk gula MK

kemasan 1 kg berada dalam batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan memilih judul “ANALISIS PENGENDALIAN

KEAKURASIAN PENIMBANGAN PRODUK GULA” Studi Kasus pada PG

Madukismo Bantul, Yogyakarta.

B. Rumusaan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas, maka rumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah proporsi subtotal ketidaksesuaian berat produk gula MK

kemasan 1 kg berada dalam batas kendali p chart?

2. Apakah rata-rata berat produk gula MK kemasan 1 kg barada dalam

batas kendali x chart?

3. Apakah rata-rata dari simpangan baku berat produk gula MK kemasan

1 kg berada dalam batas kendali s chart?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui tingkat keakurasian

berat produk gula yang dihasilkan. Melalui standar/ketetapan perusahaan

terkait batasan-batasan toleransi berat yang telah ditentukan, maka dari itu

penelitian ini dibatasi pada pengendalian keakurasian penimbangan berat

gula MK kemasan 1 kg yang terdapat di bagian gudang hasil/pengemasan.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari diadakannya

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Mengetahui apakah proporsi subtotal ketidaksesuaian berat produk gula

MK kemasan 1 kg berada dalam batas kendali p chart.

b) Mengetahui apakah rata-rata berat produk gula MK kemasan 1 kg berada

dalam batas kendali x chart.

c) Mengetahui apakah rata-rata dari simpangan baku berat produk gula MK

kemasan 1 kg berada dalam batas kendali s chart.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi bebagai

pihak, yaitu :

1. Bagi Perusahaan PG Madukismo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi

perusahaan dalam mengetahui apakah gula kemasan yang dihasilkan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

sudah sesuai dengan standar perusahaan sehingga nantinya hasil dari

penelitian ini bisa menjadi masukkan bagi perusahaan untuk terus

memperbaiki dan menjaga konsistensi proses agar lebih baik di waktu

yang akan datang.

2. Bagi Lini Pengemasan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi

terhadap pekerjaan packaging di bagian lini pengemasan gula

kemasan 1 kg terkait tingkat keakurasian berat gula pada saat

pengemasan sehingga nantinya bisa menunjang kualitas proses lebih

baik lagi di waktu yang akan datang.

3. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat

memperoleh hasil mengenai bagaimana cara untuk mengendalikan

suatu proses supaya dapat mengantisipasi berbagai kemungkina-

kemungkinan yang mungkin terjadi, serta mampu mengetahui sejauh

mana karakteristik kualitas sebagai salah satu faktor terpenting dan

tolak ukur keberhasilan suatu produk.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini tersusun secara terstruktur yang

terdiri dalam unsur pokok dari bagian utama yang dijabarkan melalui:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, caraan masalah,

batasan masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematikan penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menguraikan beberapa teori dari hasil studi pustaka

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

BAB III Metode penelitian

Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subyek dan objek penelitian, data yang diperlukan untuk

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi tentang gambaran informasi umum mengenai

perusahaan tempat diadakan penelitian.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil pengelolaan data, pembahasan dan

jawaban dari masalah yang telah dicarakan.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran dari penulis

atas hasil dari analisis data penelitian


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kualitas

Kualitas merupakan bagian yang tak terlepas dalam aktivitas (manajemen

perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar produk perusahaan dapat

dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Pengertian atau definisi

mengenai kualitas memiliki cakupan yang sangat luas dan berbeda-beda, sehingga

definisi dari kualitas itu sendiri memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

pada konteksnya jika di lihat dari sisi penilaian akhir. Sementara itu, untuk

menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan

kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas (quality control) atas

aktivitas proses yang dijalani. Oleh karena itu Ariani (2005) dalam bukunya

mengatakan definisi kualitas menurut para ahli dapat diartikan sebagai berikut:

a) Juran (1962) “Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya”.

b) Deming (1982) “kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan

sekarang dan di masa mendatang.”

c) Scherkenbach (1991) “kualitas ditentukan oleh pelanggan; pelanggan

menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan

harapannya pada suatu tingkat harga tertentu.”

11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

d) Goetch dan Davis (1995) “kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang

berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.”

Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang

mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan

fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil. Gaspersz (2006:2)

mendefinisikan pengendalian kualitas (qulity control) adalah teknik-teknik dan

aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.

Kualitas/mutu pada dasarnya adalah kreasi dan inovasi berkelanjutan yang

dilakukan untuk menyediakan produk yang memenuhi, atau melampaui harapan

pelanggan, dalam usaha untuk terus memuaskan setiap kebutuhan (Haming dan

Nurnajamuddin.2007.103). Definisi lain tentang kualitas adalah berdasarkan pada

suatu pandangan bahwa produk dan pelayanan harus sesuai sengan ketentuan

penggunaan (Wijayani, 2013).

Pada umumnya industri pengolahan tidak terlepas dari kegiatan produksi

dan operasi. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses

yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa,

dapat di ukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering

dikenal dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan.

Konsep kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya.

Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas

proses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Kegiatan produksi merupakan bagian dari manajemen operasi yang

memiliki proses perencanaan. Proses produksi merupakan cara, metode, dan

teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan

mengoptimalkan sumber daya produksi (mesin, tenaga kerja, bahan baku, dana)

yang ada. Sistem produksi menurut proses didasarkan pada faktor-faktor seperti

volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang

disyaratkan, peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.

Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang

dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan

oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang buruk adalah apabila produk yang

dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan serta

menghasilkan produk cacat. Penentuan seberapa besar tingkat penyimpangan

kualitas produk yang dapat diterima perusahaan dengan menentukan batas

toleransi dari cacat produk yang dihasilkan tersebut dapat menggunakan

pengendalian kualitas dengan menggunakan alat bantu statistik, yaitu Statistical

Quality Control (SQC) (Khomah, Rahayu, dan Harisudin, 2013). Menurut Russel

sebagaimana ditulis oleh Ariani (2005:5-6) kualitas memiliki dua perspektif, yaitu

perspektif produsen dan perspektif konsumen. Kedua perspektif tersebut

ditunjukkan seperti dalam gambar 2.1.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Arti Kualitas

Pandangan produsen Pandangan konsumen

Produksi Kualitas kesesuaian Kualitas Desain pemasaran

a) Sesuai dengan standar a) Karakteristik kualitas


b) biaya b) Harga

Fitnes for
consumer use

Gambar 2.1. Dua Perspektif Kualitas

Dari gambar di atas jika kedua perspektif tersebut bertemu maka akan

terjadi sebuah kesesuaian antara konsumen dan produsen. Kesesuaian tersebut

akan bertemu pada satu kata “Fitness for Consumer Use” yang dikenal sebagai

kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen. Kegiatan pengendalian kualitas tidak

hanya meliputi penetapan standar produk atau proses dari pihak produsen,

melainkan standar yang ditetapkan produsen tersebut juga harus sesuai dengan

spesifikasi atau toleransi yang ditetapkan oleh konsumen.

Berdasarkan perspektif kualitas, dimensi kualitas menurut Garvin

sebagaimana ditulis oleh Yamit (2010:10) memaparkan delapan dimensi yang

dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan strategis kualitas barang, yaitu

sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

1. Performance (kinerja)

Berkaitan dengan karakteristik pokok dari produk inti berdasarkan aspek

fungsional dari produk.

2. Features (keistimewaan)

Merupakan karakteristik pelengkap atau tambahan berdasarkan pada

fungsi dasar produk

3. Reliability (kehandalan)

Berupa kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian produk dalam

melaksankan fungsinya.

4. Conformance (kesesuaian)

Menyatakan sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Durability (daya tahan)

Mengenai berapa lama produk dapat terus digunakan/masa pakai produk.

6. Serviceability (kemampuan pelayanan)

Berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam

pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Esthetics (estetika)

Bersifat subjektif, menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk berkaitan

dengan pertimbangan atau pilihan individu.

8. Perceived (persepsi)

Menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan

berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Kualitas/mutu penting artinya dan merupakan salah satu faktor keunggulan

yang kompetitif. Dalam perusahaan pabrik, istilah mutu diartikan sebagai faktor-

faktor yang terdapat dalam suatu barang/hasil yang menyebabkan barang/hasil

tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang/hasil itu dimaksudkan atau

dibutuhkan.

Mutu merupakan tingkat pemuasan suatu barang yang dipengaruhi oleh

faktor yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya.

Maka dari itu tingkat mutu tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Assauri

(2008:293) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu antara lain

adalah fungsi, wujud luar, dan biaya dari barang tersebut:

a) Fungsi suatu barang

Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memerhatikan fungsi

untuk apa barang tersebut digunakan atau dimaksudkan, sehingga

fungsi barang-barang yang dihasilkan harus dapat benar-benar

memenuhi fungsi tersebut.

b) Wujud luar

Faktor berikutnya ditentukan dari wujud luar barang di mana

wujud yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat dari

bentuk, tetapi juga dari warna, susunan (seperti pembungkusan),

dan hal-hal lainnya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

c) Biaya barang tersebut

Umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan

mutu barang tersebut. Hal tersebut terjadi, kerena biasanya untuk

mendapatkan mutu yang baik dibutuhkan biaya yang lebih mahal.

2. Kualitas Berorientasi Proses

Pengendalian proses statistik dengan menggunakan SPC (Statistical

Proceses Control) dan SQC (Statisical Quality Control), memiliki 7 (tujuh) alat

statistika utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengendalian kualitas,

Hizer dan Render (2007:245) memaparkan ketujuh alat bantu tersebut antara lain;

check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat,

scatter diagram dan diagram alir/proses.

a) Lembar Pemeriksaan (Check sheet)

Gambar 2.2. Check Sheet

Gambar 2.2. adalah contoh Check sheet atau lembar pemeriksaan

merupakan alat untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah barang yang

diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta jumlah yang dihasilkan.

Tujuan adalah untuk mempermudah proses pengumpulan data dan

analisis, serta untuk mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuensi

dari jenis atau penyebabnya sehingga dapat diambil keputusan untuk

melakukan perbaikan atau tidak.

b) Diagram sebar (scatter diagram)

Gambar 2.3. Scatter Diagram

Gambar 2.3. adalah diagram sebar disebut juga peta korelasi/grafik

yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara

dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang

mempengaruhi proses dengan kualitas produk barang. Dua variabel yang

ditujukan dalam diagram sebar dapat berupa kaakteristik kuat dan faktor

yang mempengaruhinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

c) Diagram sebab-akibat

Gambar 2.4. Diagram sebab-akibat

Gambar 2.4. adalah diagram sebab-akibat, diagram ini disebut juga

diagram tulang ikan (fishbone chart) adalah alat untuk mengidentifikasi

berbagai sebab potensial dari suatu masalah, dan menganalisis masalah

tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih

terperinci yang mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat

di lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan.

d) Diagram Pareto

Gambar 2.5. Diagram Pareto


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

Gambar 2.5. adalah diagram pareto yang menggambarkan

perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Fungsi

diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi masalah utama atau

dominan sehingga dapat mengetahiu prioritas penyelesaian masalah.

e) Diagaram Alir/Proses

Gambar 2.6. Diagram Proses

Gambar 2.6. adalah diagram Alir/Proses yang menyajikan sebuah

proses atau sistem dengan menggunakan kotak dan garis yang saling

berhubungan. Diagram ini membantu dalam memahami sebuah proses dan

menjelaskan langkah-langkah sebuah proses.

f) Histogram

Gambar 2.7. Diagram Histogram


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Gambar 2.7. adalah diagram histogram yang membantu untuk

memahami variasi dalam proses. Berbentuk diagram batang yang

menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya.

Tabulasi data ini umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi.

g) Peta Kendali

Gambar 2.8. Peta Kendali

Gambar 2.8. adalah peta kendali yang secara grafis digunakan

untuk memonitor dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas berada dalam

pengendalian secara statistika atau tidak. Peta kendali menunjukkan

adanya perubahan dari waktu ke waktu.

Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya

penyimpangan dengan menggunakan cara penetapan batas-batas kendali:

1) Batas kendali atas / upper control limit (UCL)

Adalah garis batas yang menunjukkan penyimpangan paling tinggi

dari nilai baku atau central line.

2) Nilai baku / central Line (CL)


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

Adalah garis yang menunjukkan nilai standar yang akan menjadi

pangkal perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil

pengamatan untuk setiap sampel.

3) Batas kontrol bawah / lower control limit (LCL)

Adalah garis batas bawah penyimpangan yang paling rendah dari

nilai baku.

Metode statistik merupakan alat bantu yang cukup efektif untuk

mengurangi penyimpangan atau ketidaksesuaian produk barang dan dapat

digunakan untuk merancang suatu prosedur penarikan sampel penerimaan untuk

menjamin mutu di mana metode pengolahan yang digunakan adalah metode

statistik dengan memanfaatkan bagan kendali (Irvan, zulia. 2009).

3. Kemampuan Proses

Dalam mengadakan pengendalian kualitas proses statistik (statistical

process control) perlu dilakukan tahapan analisis kemampuan proses. Analisis

kemampuan proses mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau

mengukur kinerja proses. Proses menunjukkan kombinasi mesin, alat, metode,

material dan karyawan yang terkait dengan kegiatan produksi atau operasi.

Sementara kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan prosesnya berdasarkan

pada kinerja untuk mencapai hasil yang terukur.

Dalam analisi kemampuan proses dikenal adanya batas-batas spesifikasi.

Ariani (2005:175) mengatakan bahwa batas-batas spesifikasi sering disebut juga

dengan batas-batas toleransi, di mana batas spesifikasi atau batas toleransi juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

meliputi batas spesifikasi atau toleransi atas dan batas spesifikasi bawah atau

toleransi bawah. Kedua batas tersebut merupakan batas kesesuaian unit-unit

secara individu dengan operasi manufaktur atau jasa.

4. Pengendalian Proses Statistik

Setiap proses merupakan sebuah mata rantai kegiatan yang terdiri dari

input-proses-output. Pengendalian proses statistik (statistical process control)

merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor,

pengendali, penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan

metode-metode statistik. Pengendalian proses statistik juga dapat membantu

dalam menetapkan kemampuan proses dengan melakukan pengukuran terhadap

variasi produk yang dihasilkan (Ariani, 2005:61).

Secara grafis, pengendaian proses statistik menyajikan variasi dalam setiap

proses yang memungkinkan untuk menetapkan apakah sebuah proses berada di

dalam kontrol atau di luar kontrol. Setiap proses dapat menghasilkan variasi yang

merupakan simpangan kualitas produk berdasarkan tingkatan yang direncanakan

(Yamit,2010:65). Tujuan pengawasan kualitas secara statistik adalah untuk

menunjukkan tingkat reliabilitas sampel dan bagaimana cara mengawasi rasiko.

Selain itu, sasaran pengendalian proses statistik terutama adalah mengadakan

pengurangan terhadap variasi atau ketidaksesuaian-ketidaksesuaian proses.

Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum

yang sudah melekat dalam proses, dan penyebab khusus yang merupakan

ketidaksesuaian yang berlebihan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

Sementara itu, untuk menentukan apakah proses berada dalam

pengendalian digunakan alat yang disebut dengan peta pengendali (control chart)

yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, di mana garis tengah yang

disebut garis pusat (center line) atau nilai baku yang menunjukkan nilai standar

yang akan menjadi pangkal perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil

pengamatan untuk setiap sampel.

5. Jenis Control Charts

Yamit (2010:66) menguraikan dua jenis control chart yang sangat

mendasar, yaitu :

a. Variabel Control Charts

Memerlukan pengukuran dengan skala kontinyu dan merupakan

pengukuran yang paling sensitif untuk mengidentifikasi penyebab.

Sebagai contoh:

1) Dimensi: panjang, luas, tinggi

2) Temperatur: kelembaban, tekanan, kepadatan

3) Ukuran waktu: detik, menit, jam

4) Berat: gram, ons, kg, kwintal

b. Atribut Control Charts

Membutuhkan persentase atau perhitungan jumlah ketidaksesuaian

atau item-item yang tidak sesuai dan memerlukan ukuran yang paling

sensitif berikutnya untuk mengidentifikasi penyebab.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

Sebagai contoh:

1) Persentase ketidaksesuaian setiap pekerja

2) Persentase tugas yang tidak tepat waktu

3) Jumlah kerusakan setiap pekerjaan

4) Jumlah ketidaksesuaian

6. Diagram Kontrol

Gaspersz (2004:64-66) mengatakan diagram kontrol terbagi menjadi dua

bagian, yaitu diagram kontrol untuk mengukur data variabel dan diagram kontrol

untuk mengukur data atribut, di mana setiap diagram memiliki kegunaanya, yaitu:

a. Diagram kontrol untuk data variabel

Data variabel merupakan data kuantitatif yang diukur untuk

keperluan analisis. Untuk mengukur suatu penyebaran, yang umum

digunakan adalah jarak (range), dan penyimpangan standar (standar

deviation). Apabila banyaknya data sedikit, misanya 10, maka range

lebih tepat sebaliknya apabila datanya banyak/lebih dari 10, maka

penyimpangan standar (standar deviation) akan lebih tepat

(Ariani,2005:39).

Diagram yang digunakan untuk data variabel adalah:

1) Diagram Kontrol X-Bar dan R (range)

Diagram kontrol ini untuk mengukur hasil produksi

berdasarkan sampel dengan mengetahui rerata subgroup dan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

range subgroup. Diagram kontrol ini digunakan dengan

ukuran contoh/subgrup (n < 10).

2) Diagram Kontrol X-Bar dan S (standar deviation)

Diagram kontrol ini digunakan untuk mengukur keakurasian

proses dengan mendeteksi apakah variasi proses berjalan stabil

melalui penilaian terhadap rerata subgroup dan simpangan

baku subgroup. Diagram kontrol ini digunakan dengan ukuran

contoh/subgrup (n > 10).

b. Diagram kontrol untuk data atribut

Data Atribut merupakan data kualitatif yang dapat dihitung

untuk pencatatan dan analisis. Diagram yang digunakan untuk data

atribut adalah:

1) Diagram P

Diagram ini untuk mengetahui produk yang ditolak karena

tidak sesuai spesifikasi. Proporsi yang ditolak didefinisikan

sebagai barang yang tidak sesuai (rusak/cacat).

2) Diagram C

Diagram ini untuk memeriksa jumlah kerusakan untuk

setiap unit produksi. Pemeriksaan didasarkan pada titik

spesifikasi yang tidak memenuhi syarat.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

7. Tujuan Pengendalian Kualitas

Mutu/kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk

yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan mutu pada proses produksi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengendalian kualitas (pengendalian

kualitas: www.ittelkom.ac.id) adalah:

a) Untuk mendapatkan kualitas output yang konsisten dengan spesifikasi

produk yang diinginkan oleh konsumen.

b) Untuk membimbing perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih

besar melalui prosedur kerja yang baik, pengurangan produk cacat,

penekanan biaya dan peningkatan order yang menguntungkan.

c) Usaha menyidik dengan cepat apabila terjadi pergeseran proses produksi

yang menyebabkan penurunan kualitas, sehinga dapat diambil tindakan

pencegahan.

d) Untuk membantu karyawan dalam memperbaiki dan meningkatkan

kemampuannya sehingga tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Khomah, Rahayu, dan Harisudin (2013)

Meneliti tentang “Analisis Pengendalian Kualitas Karet”. Studi kasus pada

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum

Karanganyar. Variabel penelitiannya adalah kualitas akhir produk karet di lihat

dari prosesnya dan perbaikan sistem mutu. Metode analisis menggunakan data

time series dengan teknik analisis menggunakan analisis check sheet, analisis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

histogram, analisis peta kendali p-chart, analisis pareto chart. Hasil analisis

memberitahukan bahwa proses bisnis produksi karet masih berada di luar

pengendalian dalam produksi setiap bulannya yang disebabkan oleh permasalahan

dominan. Permasalahan paling dominan yang mempengaruhi kualitas karet adalah

faktor man,methode, material, machine dan environment.

2. La Hatani (2008)

Meneliti tentang “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui

Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)”. Studi kasus pada perusahaan roti

Riszki Kendari. Variebel penelitiannya adalah terjadinya penyimpangan standar

mutu produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Metode analisis

menggunakan Statistical Quality Control (SQC) dengan metode diagram kendali

P (P-charts). Hasil analisis memberitahukan bahwa tingkat pencapaian standar

yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Hal tersebut terbukati oleh

proporsi rata-rata produk yang cacat/rusak yang dijadikan sampel perhari masih

berada di luar batas toleransi kerusakan produk.

3. Henry Kurniawan S (2013)

Meneliti tentang “Studi Deskriptif Manajemen Kualitas Dengan Metode

5S”. Studi kasus pada Gudang Hypermarket X Surabaya. Variabel penelitiannya

memperlakukan gudang secara benar yang kemudian dapat memberikan

kemudahan dalam bekerja. Metode analisis dengan menggunakn metode 5S

(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.). hasil analisis memberitahukan bahwa

langkah-langkah tersebut sudah dilakukan dengan baik oleh Hypermarket X,

kecuali langkah dalam menentukan ruang lingkup dan targetnya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan bagaimana pengendalian suatu proses yang dilakukan secara

statistik dapat bermanfaat dalam menganalisis tingkat keakurasian pengemasan

produk gula yang dihasilkan oleh PG Madukismo. Pengendalian proses secara

statistik yaitu sebuah proses yang digunakan untuk menjaga standar, mengukur

dan melakukan tindakan perbaikan terhadap produk yang diproduksi (Haizer dan

Render, 2006:268). Pengendalian proses secara statistik dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat proses produksi apakah berjalan dengan baik atau tidak.

Analisis pengawasan proses produksi di lini packaging digunakan untuk

mengetahui apakah tingkat keakurasian berat gula kemasan 1 kg masih dalam

kendali dan berada dalam batas toleransi. Berikut gambaran kerangka penelitian

pengendalian keakurasian produk gula yang telah tersusun sebagai pedoman

penelitian :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

Pengendalian
Keakurasian Berat
Gula MK Kemasan 1
kg

Standar Toleransi
Berat Gula Kemasan
1 kg

Analisis :

1. Mengumpulkan data berat


produk gula menggunakan
cheeck sheet
2. Membuat p chart proporsi
produk reject
3. Membuat X chart rata-rata
berat produk gula
4. Membuat S chart standar
deviasi rerata berat produk
gula

Hasil Analisis
Tingkat keakurasian
Berat Produk Gula
MK kemasan 1 kg

Gambar 2.9. Kerangka Penelitian


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus, yaitu

penelitian terhadap objek tertentu yang hendak diteliti berada di dalam atau di luar

batas kontrol pengendalian proses. Penelitian ini dilakukan langsung terhadap

subjek/objek guna mendapatkan sumber data dan informasi serta kesimpulan yang

di ambil terbatas hanya pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada PG Madukismo.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan bulan Juli tahun 2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah lini

pengepakan/gudang hasil yang terdapat di PG Madukismo.

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah produk gula

MK kemasan 1 kg yang terdapat di bagian lini pengepakan/gudang hasil.

31
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu metode pengamatan dan pencatatan secara teliti

dan sistematis secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.

Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan terhadap proses produksi di bagian pengemasan gula,

kemudian melakukan pencatatan terhadap berat gula kemasan 1 kg.

2. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan tanya jawab secara langsung kepada staf bagian gudang hasil yang

bertanggung jawab terhadap kegiatan oprasional. Wawancara ini

dilakukan untuk memperoleh informasi umum terkait proses pengemasan

yang ada di gudang hasil.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

melalui catatan-catatan atau keterangan-keterangan perusahaan yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto kegiatan proses

produksi dan gambaran umum perusahaan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah ukuran berat gula MK kemasan 1 kg dalam

setiap proses pengemasan di mana produk tersebut harus sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Dalam hal ini standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan adalah kesesuaian berat gula berdasarkan standar batas toleransi berat

yang ada pada mesin pengemasan produk gula. Standar tersebut berupa batas-

batas toleransi minimum dan maksimum berat yang telah di tentukan sebelumnya.

Batas toleransi minimum dan maksimum yang telah ditentukan pada saat proses

adalah 998 gram untuk toleransi berat minimum dan 1015 gram untuk toleransi

berat maksimum. Jika berat gula MK kemasan 1 kg kurang atau melebihi batas

toleransi standar yang telah ditetapkan, maka produk tersebut dikategorikan

ditolak/reject.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga dapat

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.

1. Kualitas adalah kemampuan suatu produk barang yang dibuat dapat

memenuhi standar atau keinginan perusahaan atau pemesan produk

tersebut.

2. Pengendalian kualitas adalah keinginan untuk memeriksa proses

produksi agar produk barang yang dihasilkan dapat memenuhi standar

kualitas yang ditetapkan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

3. Keakurasian produk adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil

pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value /

correct result).

4. Produk tidak sesuai/cacat adalah produk yang dihasilkan tidak sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

5. Variasi merupakan simpangan kualitas produk berdasarkan tingkat

yang ditentukan atau direncanakan.

6. Kemampuan proses merupakan pengukuran mengenai sebarapa baik

sebuah proses cocok dengan standar produk.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan

ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan

(Sanusi, 2011:87). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berat gula MK kemasan 1 kg

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

populasi (Sugiono, 2009:116). Setelah menentukan populasi, maka

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 750 gula

kemasan 1 kg merek MK pada setiap kali penimbangan untuk diteliti

tingkat keakurasian berat gula dalam kemasan 1 kg.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

H. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling, di mana anggota

populasi dianggap homogen. Pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara random, yaitu pada setiap proses pengemasan gula yang

kemudian dilakukan proses pengumpulan data berupa pencatatan berat gula

dengan perhitungan waktu setiap 3 menit/data.

I. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh dari PG Madukismo yang menjadi tempat penelitian. Data yang

diperoleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka

mengenai produksi dan produk tidak sesuai yang diperoleh dari hasil observasi

(Nasution,2005:113). Data kuantitatif diperoleh dari dokumen/arsip-arsip bagian

produksi. Sedangkan data yang bersifat kualitatif diperoleh dari pengamatan

langsung di perusahaan. Sumber data secara keseluruhan diperoleh dari tempat

yang dijadikan penelitian yaitu berupa data internal organisasi yang

menggambarkan keadaan organisasi tersebut.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36

J. Teknik Analisis Data

Produk gula MK kemasan 1 kg dianalisis dengan melakukan pengolahan

data, maka akan digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical

Quality Control (SQC) dan Statistical Process Control (SPC). Alat bantu statistik

yang digunakan untuk melakukan analisis data adalah peta kendali p chart, peta

kendali X-chart dan peta kedali S-chart. Di mana ketiga alat kontrol tersebut

memiliki batasan-batasan atau biasa dikenal dengan 3-sigma yang terdiri dari

batas kendali atas (UCL), garis tengah (CL) dan batas kendali bawah (LCL).

Untuk membantu dalam menentukan garis tengah dan batas pengendalian 3sigma,

dibutuhkan tabel konstanta grafik kendali yang terdapat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37

Tabel 3.1. Faktor-faktor untuk penetapan garis tengah dan batas kendali 3-sigma
bagan kendali X dan S

Jumlah Faktor untuk Faktor untuk peta S


pengamatan peta X batas Batas kendali Batas kendali Faktor untuk
dalam pengendalian bawah atas garis tengah
subgrup n A3 B3 B4 C4
2 2,66 0 3,27 0,7979
3 1,95 0 2,57 0,8862
4 1,63 0,03 1,97 0,9213
5 1,43 0 2,09 0,9400
6 1,29 0,03 1,97 0,9515
7 1,18 0,12 1,88 0,9594
8 1,10 0,19 1,81 0,9650
9 1,03 0,24 1,76 0,9693
10 0,98 0,28 1,72 0,9727
11 0,93 0,32 1,68 0,9754
12 0,89 0,35 1,65 0,9776
13 0,85 0,38 1,62 0,9794
14 0,82 0,41 1,59 0,9810
15 0,79 0,43 1,57 0,9823
16 0,76 0,45 1,55 0,9835
17 0,74 0,47 1,53 0,9845
18 0,72 0,48 1,52 0,9854
19 0,70 0,50 1,50 0,9862
20 0,68 0,51 1,49 0,9869
21 0,66 0,52 1,48 0,9876
22 0,65 0,53 1,47 0,9882
23 0,63 0,54 1,46 0,9887
24 0,62 0,55 1,45 0,9892
25 0,61 0,56 1,44 0,9896
30 0,55 0,60 1,40 0,9914
35 0,51 0,63 1,37 0,9927
40 0,48 0,66 1,34 0,9936
45 0,45 0,68 1,32 0,9943
50 0,43 0,70 1,30 0,9949
55 0,41 0,71 1,29 0,9954
60 0,39 0,72 1,28 0,9958
65 0,37 0,73 1,27 0,9961
70 0,36 0,74 1,26 0,9964
75 0,35 0,75 1,25 0,9966
80 0,34 0,76 1,24 0,9968
85 0,33 0,77 1,23 0,9970
90 0,32 0,77 0,23 0,9972
95 0,31 0,78 1,22 0,9973
100 0,30 0,79 1,21 0,9975
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38

Pengambilan produk sebagai sampel dilakukan sebanyak 25 kali dan tiap-tiap


Pengambilan data diambil sampel sebanyak 30 unit. Adapun langkah-langkah
dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data menggunakan check sheet

Data yang diperoleh dari perusahaan berupa data produksi berat gula

MK kemasan 1 kg yang sudah dikemas. Data tersebut kemudian disajikan

dalam bentuk tabel sehingga mudah untuk dipahami dan diketahui banyaknya

gula yang berada di dalam dan di luar batas toleransi berat.

2. Membuat peta kendali P-chart

Setelah mengetahui dan mengelompokkan data jumlah produk gula

yang berada di luar batas toleransi berat, maka langkah berikutnya yang

digunakan dalam menganalisis data adalah dengan membuat peta kendali p

(peta kendali proporsi reject). Penggunaan peta kendali p sebagai alat

pengendalian proses secara statistik bertujuan untuk mengetahui apakah

jumlah subtotal ketidaksesuaian (subtotal rejects) masih dalam kendali atau

tidak.

Langkah-langkah dalam membuat peta kendali p sebagai berikut (Ariani,

2005:75) :

a. Menghitung presentase ketidaksesuaian produk

p=

Di mana:

p = proporsi ketidaksesuaian dalam setiap sampel


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39

x = banyaknya produk yang tidak sesuai dalam setiap sampel

n = banyaknya sampel yang diambil dalam pengamatan

b. Menghitung garis pusat / Central line (CL)

Garis pusat merupakan rata-rata ketidaksesuaian produk (

 xi
p i 1
n.g

Keterangan:

p = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian

Xi = banyaknya ketidaksesuaian dalam setiap sampel atau dalam

setiap kali observasi

n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi

g = banyaknya observasi yang dilakukan

c. Menghitung batas kendali / Upper Control Llmit (UCL)

Untuk menghitung batas kendali atas atau UCL dilakukan dengan

cara :

̅ ̅̅̅
UCL = ̅ + 3 √

Keterangan :

̅ = garis pusat peta pengendali rata-rata proporsi ketidaksesuaian

n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40

d. Menghitung bata kendali bawah / Lower Control Limit (LCL). Untuk

menghitung batas kendali bawah atau LCL dilakukan dengan cara:

̅ ̅̅̅
LCL = ̅-3√

Keterangan:

̅ : garis pusat peta pengendali rata-rata proporsi ketidaksesuaian

: banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi

Cat : jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0

3. Membuat variabel control chart (X dan S)

Peta kendali (X dan S) digunakan untuk mengukur tingkat keakurasian suatu

proses. Simbol X disebut juga X-bar merupakan peta kendali untuk

mengetahui tingkat keakurasian yang dihasilkan dari perhitungan rata-rata

berat gula kemasan 1 kg. Simbol S disebut juga standar deviasi merupakan

peta kendali untuk mengukur tingkat keakurasian proses yang hasilkan dari

perhitungan mengenai standar penyimpangan rata-rata berat gula.

Langkah pembuatan peta kendali (X dan S) adalah sebagai berikut

(Ariani,2005:65) :

a. Menghitung nilai rata-rata dari setiap subgrup, yaitu x , dengan cara

xi
X=
n
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41

b. Mengitung nilai rata-rata dari seluruh x , yaitu x yang merupakan

garis tengah (center line) dari peta kendali x dengan cara


g

 xi
X i 1
g

c. Mengitung simpangan baku dari setiap subgrup yaitu S,

∑ ̅

d. Menghitung nilai rata-rata seluruh s, yaitu S yang merupakan garis

tengah (center line) dari peta kendali S,

e. Menghitung batas kendali dari peta kendali X :

Batas kendali atas dihitung menggunakan cara

UCL = x + (A3 * S)

Batas kendali bawah dihitung menggunakan cara

LCL = x + (A3 * S)

f. Menghitung batas kendali untuk peta kendali S :

Bata kendali atas dihitung menggunakan cara

UCL = B4 * S

Batas kendali bawah dihitung menggunakan cara

LCL = B3 * S
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PG MADUKISMO

A. Sejarah PG Madukismo

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, terdepat 17 pabrik gula di

Yogyakarta. Pada tahun 1942 saat tentara Jepang masuk ke Indonesia, pemerintah

Hindia Belanda menyerahkan kekuasaan kepada Jepang. Dengan keadaan perang

yang masih berlanjut pada saat itu, pemerintah Jepang hanya mampu

mengoperasikan 12 pabrik dari 17 pabrik gula yang ada. Keadaan ini berlangsung

sampai proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan

diraih, seluruh pabrik gula yang berada dalam naungan pemerintah Jepang

diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Akibat proses pengambil alihan pabrik

gula oleh pemerintah Indonesia tersebut, pabrik gula yang ada ternyata tidak dapat

lagi berproduksi. Hingga pada suatu saat diprakarsailah berdirinya PG (pabrik

gula) di padokan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. PG Madukismo

dibangun pada tanggal 14 Juni 1955 dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX

sebagai pemrakarsanya dengan mesin-mesin dari pabrik Sangerhausen dari

Jerman Timur sebagai kontraktornya utamanya. Pada tanggal 28 Mei 1958, PG

Madukismo diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno. Dalam proses produksinya,

PG Madukismo memiliki 2 pabik, gula dan pabrik alkohol atau spritus dengan Sri

Sultan Hamengkubuwono IX sebagai pemilik saham mayoritas sebesar 75%

42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43

sedangkan yang 25% adalah milik negara. Adanya kebijakan pemerintah pada

waktu itu, maka seluruh perusahaan perkebunan di Indonesia diambil alih oleh

pemerintah, sehingga status perusahaan pun berubah dari perusahaan swasta

menjadi perusahaan milik negara di bawah naungan BPU-PPN (Badan Pimpinan

Umum Perusahaan Perkebunan Negara). Dengan dibubarkan BPU-PPN, maka PG

Madukismo kembali menjadi perusahaan swasta. Adapun sebagai presiden

direktur Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Pada tanggal 14 Maret 1984 diadakan kontrak manajemen dengan PT.

Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai salah satu BUMN. Perjanjiaan

kontrak ini berakhir pada tanggal 1 April 1994 yang kemudian diperpanjang

kembali hingga 1 Maret 2004. Setelah itu, PG Madukismo mengelola sendiri

manajemen perusahaannya dengan Sri Sultan Hamengkubowono X sebagai

pemilik saham mayoritas sebesar 65% dan sisanya 35% dimiliki oleh PT.

Rajawali Nusantara Indonesia sebagai salah satu BUMN.

B. Lokasi PG Madukismo

Letak pabrik PG Madukismo bertempat di Padokan, Tirtonirmolo,

Kecamatan Kasihan , Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan luas area pabrik mencapai 30 Ha, sekitar 5 Km sebelah barat daya kota

Yogyakarta dengan ketinggian kurang lebih 14 meter dari permukaan laut (dpl).

Tempat tersebut sangat strategis karena letak Kelurahan Tirtonirmolo yang

merupakan daerah pemukiman penduduk sehingga banyak tersedia sumber daya

manusia yang dapat digunakan sebagai tenaga kerja. Selain dekat dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44

pemikiman penduduk, lokasi pabrik juga dekat dengan jalan utama provinsi (Ring

Road) sehingga memudahkan dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil

produksi.

C. Sruktur Organisasi Perusahaan

Dalam struktur kepemimpinan organisasi PG Madukismo terdapat Dewan

Komisaris, di mana Dewan Komisaris ini terdiri dari Penasehat Komisaris,

Komisaris Utama, dan Anggota Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris

juga memiliki Sekretaris Dewan Komisaris.

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris PG Madukismo :

Penasehat Komisaris : Sri Sultan Hamengkubuwono X

Komisaris Utama : GKR Pembayun

Anggota Dewan Komisaris : 1. Drs.Sumargono

2. Ir. Agus Purnomo

Sekretaris Dewan Komisaris: Jamhuri, S.H.

Sebagai pelaksana dalam kegiatan produksi, Dewan Komisaris menunjuk

salah seorang direktur sebagai pemimpin dalam mengkoordinasikan seluruh

instansi di bawahnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan struktur

organisasi sebagai berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45

DIREKTUR

Kabag AKT & Kabag Kabag Kabag Kepala P Kabag SDM Kabag Kepala
KEU Tanaman Instalasi Pabrikasi Spiritus & Umum Pemasaran SPI

Staf Staf PS Staf Sekre Staf Staf SPI


Kep. RY Kep. RY Kep. RY Kep. BST Kep. Tebang Staf Bangunan
Pengolahan Umum & Agro Pemasaran
Bantul Sleman KP. M, Tmg Angkut
Staf Gudang
Hasil Staf P.Tengah
SKW I SKW I SKW I Staf BST Staf
& PB Personalia
Staf Gudang
Material Staf Ketel & Staf legal
Turbin & Diklat
Staf
EDP,ATR & Staf Kend.
Timbangan Traktor & Rerrise

Staf Staf Listrik &


Akuntansi Instrumen

Staf
Anggaran

Staf
pembelian

Staf Keu
Kasir

Staf ATR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG Madukismo
Sumber: PG Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46

Tabel 4.1. Tugas dan Wewenang PG Madukismo

Bagian Tugas dan Wewenang

Direktur a. Mecarakan tujuan (goal) perusahaan.

b. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan

perusahaan.

c. Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.

d. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan pedoman-

pedoman penyusunan penganggaran.

e. Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang

diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Kabag. Akuntansi dan a. Bertanggung jawab memecahkan masalah akuntansi

Keuangan dan keuangan.

b. Membuat laporan keuangan secara periodik.

c. Melaporkan laporan keuangan yang telah dibuat

kepada pihak yang membutuhkan.

d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada

Direktur.

1. Staf Gudang a. Menyimpan produk jadi berupa gula hasil produksi

Hasil dari bagian pabrikasi

b. Menjaga keamanan dan kondisi gula yang disimpan

digudang.

c. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa gula di


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47

gudang.

d. Melaksanakan pengeluaran gula yang ada di gudang.

e. Membuat laporan mutasi dan sisa gula.

f. Mengawasi penimbangan dan pembungkusan gula.

g. Memmberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai

sistem wewenan.

2. Staf Gudang a. Menerima, mengeluarkan dan menyimpan serta

Material merawat persediaan barang-barang keperluan

perusahaan.

b. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa

persediaan yang disimpan digudang pusat.

c. Membuat laporan tentang persediaan minimum untuk

disajikan pada pihak yang berkepentingan.

3. Staf EDP, ATR, a. Menimbang tebu yang akan masuk ke pabrik dan

dan Timbangan penyelesaian administrasi upah tebang.

b. Membuat laporan timbangan tebu dan

mendistribusikan kepada pihak yang berkepentingan.

4. Staf Keuangan a. Melaksanakan penerimaan, pelanggan dan

penyimpangan uang perusahaan sesuai dengan

b. Menyiapkan informasi untuk kabag. Akuntansi dan

keuangan untuk penyusunan cash flow.

c. Melaksanakan kebijakan asuransi dan perpajakan,

penjualan produk, pengadaan barang kebutuhan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48

perusahaan dan penyimpangan barang digudang.

d. Menyelenggarakan catatan asuransi harta dan pajak

yang menjadi kewajiban perusahaan.

e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporan-

laporan atas dasar sistem operasi.

5. Staf Akuntansi a. Melaksanakan pengolahan data akuntansi untuk

menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern

maupun ekstern.

b. Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen

pendukung yang dipakai sebagai dasar pengeluaran

dana perusahaan.

c. Melaksanakan kebijakan akuntansi yang

6. Staf Anggaran a. Melaksanakan pengumpulan dokumen yang

mendukung transaksi keuangan.

b. Melaksanakan penggolongan transaksi sesuai dengan

prinsip akuntansi yang lazim dan kebijakan akuntansi

yang ditetapkan direksi.

c. Mengkoordinasikan pencatatan transaksi dalam buku

jurnal, buku pembantu dan buku besar.

d. Melaksanakan pengumpulan data untuk kepentingan

penyusunan anggaran, baik dari luar maupun dalam

perusahaan.

e. Mengolah usulan anggaran dari bagian-bagian lain


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49

dalam perusahaan menjadi rancangan anggaran

perusahaan.

f. Melaksanakan revisi anggaran sesuai petunjuk

Kabag. Akuntansi dan Keuangan.

7. Staf Pembelian a. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai

anggaran yang telah disetujui oleh rapat umum

pemegang saham.

b. Mengumpulkan informasi tentang pemasok yang

menjadi sumber pengadaan barang dan jasa yang

dibutuhkan perusahaan.

c. Memelihara hubungan baik dengan para pemasok.

d. Memelihara hubungan baik dengan para pemasok.

e. Memberi otorisais atas dokumen dan laporan sesuai

sistem wewenang yang berlaku.

8. Staf Akuntansi a. Melaksanakan penerimaan uang baik berupa uang

Kasir tunai, cek giro, bilyet maupun transfer bank.

b. Melaksnakan pengeluaran kas.

c. Melaksanakan penyimpangan uang tunai dan surat

berharga perusahaan.

d. Melaksanakan verifikasi dokumen-dokumen yang

mendukung transaksi pengeluaran kas perusahaan.

9. Staf ATR a. Mencatat penerimaan tebu milik tiap-tiap petani.

b. Mencatat rendemen tebu yang menjadi milik tiap


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50

petani tebu.

c. Menyelesaikan dan menyajikan perhitungan hak-hak

dan kewajiban tiap petani tebu.

d. Menyelenggarakan administrasi tebu rakyat.

e. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai

sistem wewenang yang berlaku.

Kabag. Tanaman a. Melaksanakan kebijakan Direktur dalam penentapan

rencana dan pelaksanaan penanaman tebu bibit dan

produktivitas tebu giling.

b. Melaksanakan pencapaian target penanaman tebu

bibit dan tebu giling

c. Menetapkan komposisi jenis tebu, jadwal

penanaman, tebang angkut tebu

d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan sinder-

sinder rayon dalam membimbing petani tebu

e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporan-

laporan atas dasar sistem otorisasi

1. Kepala Rayon a. Melaksanakan dan mengamankan program

penanaman tebu bibit dan tebu giling sesuai dengan

target yang direncanakan

b. Mengelola kebun bibit, kebun tebu giling, kebun

percobaan, dan pengadaan lahan sesuai target

c. Mencari lahan dan tanah sewa untuk kebun bibit


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51

d. Mengkoordinasi kegiatan sinder-sinder wilayah di

rayonnya untuk aspek teknis maupun non teknis

1.1 SKW a. Membantu tugas kepala rayon

(Sinder b. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan kepada

Wilayah) petani tebu

c. Melakukan monitoring perkembangan tanaman

1. Kepala BST a. Melaksanakan percobaan-percobaan kultur teknis

seperti varietas, pemupukan, pengolahan tanah dan

usaha peningkatan rendemen

b. Mengadakan analisis pendahuluan dalam kaitannya

dengan penentuan saat tebang yang tepat

2. Kepala Tebang a. Mengkoordinasi kegiatan sinder tebang

Angkut b. Menegakkan disiplin kerja silinder yang ada di dalan

seksinya

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh

kepala bagian tanaman

Kabag Instalasi a. Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk

melayani pabrik

b. Mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga

kontinuitas penyediaan jasa untuk memenuhi

kebutuhan pabrik

c. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman

melakukan penelitian, pengelolaan, pemeliharaan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52

dan reparasi remise (lori dan loko), pompa air dan

traktor

1. Staf Bangunan a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

pabrik spiritus dalam memelihara dan memperbaiki

bangunan pabrik, perumahan dan bangunan lainnya

b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

pabrik spiritus dalam menyusun rancangan anggaran

seksi yang dipimpinnya

2. Staf Instalasi a. Mengoperasikan mesin dan ekuipmen dan perluasan

pabrik spiritus

b. Memelihara dan mereparasi mesin-mesin dan

ekuipmen yang digunakan

c. Menjaga kondisi alat-alat pabrik

3. Staf Pabrik a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

Tengah dan pabrik spiritus dalam mengoperasikan mesin dan

Pabrik equipment pabrik tengah

Belakang b. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik

spiritus dalam mereparasi pabrik tengah

c. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

pabrik spritus dalam mengoperasikan mesin dan

equipment pabrik belakang

d. Mebantu kepala bagain pabrik gula dan pabrik spritus

dalam memelihara dan mereparasi pabrik belakang.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53

e. Membantu kepala bagaian pabrik gula dan pabrik

spritus dalam menyusun rancangan anggaran seksi

yang dipimpin.

4. Staf Ketel dan a. Mengkoordinasikan kegiatan karyawan yang ada

Turbin dalam seksinya.

b. Memberikan otorisasi sesuai dengan sistem wewenang

yang ada.

5. Staf traktor, a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

kendaraan pabrik spritus dalam pemeliharaan dan reparasi mesin

besali dan angkutan.

remise b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

pabrik spritus dalam menyusun rancangan anggaran

seksi yang dipimpinnya.

6. Staf listrik dan a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

instrumen pabrik spritus dalam penyediaan tenaga listrik.

b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan

pabrik spritus dalam penyediaan tenaga listrik.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh

kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus.

Kabag. Pabrikasi a. Melaksanakan rencana produksi gula.

b. Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi

target produksi gula.

c. Menjaga kelancaran proses produksi gula.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54

d. Membantu kepala bagian pabrik gula dan spritus

dalam pengadaan bahan pembantu.

e. Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan

daftar bagi hasil petani.

f. Membantu bagian instalasi pabrik gula dalam

perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin di luar

masa giling.

g. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan

pengolahan gula kepada instasi pemerintah yang

terkait (BP3G).

1 Staf Pengolahan a. Mengkoordinasikan kegiatan karyawan yang ada

dalam seksinya.

b. Menegakkan disiplin kerja karyawan yang ada dalam

seksinya.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh

kepala bagian pabrik gula.

Kabag. a. Melaksanakan rencana produksi alkohol dan spritus.

Pabrikasi Spritus b. Mengawasi mutu alkohol dan spritus.

c. Mengendalikan produksi alkohol dan spritus untuk

memenuhi target produksi.

Kabag. a. Bertanggung jawab mengambil keputusan yang terkait

SDM dan umum dengan masalah-masalah personalia dan umum.

b. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55

Direktur.

1. Staf sekretariat a. Menerimaa dan mencatat surat-surat yang masuk ke

umum dan agro perusahaan serta mendistribusikan kepada bagian-

bagian yang terkait.

b. Mengarsipkan surat-surat.

c. Mencatat surat-surat yang keluar dari perusahaan.

d. Melayani kepentingan agrowisata perusahaan.

2. Staf imbal jasa a. Mencari karyawan baru sesuai dengan kebutuhan

dan personalia perusahaan.

b. Melakukan recruiting calon karyawan.

c. Melaksanakan kebijakan Direktur berkaitan dengan

jaminan sosial karyawan

3. Staf legal dan a. Mengumpulkan informasi tentang lembaga-lembaga

diklat yang dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan

untuk pengembangan diri karyawan.

b. Meneliti dan mengevaluasi karyawan yang potensial

dapat dikembangkan ketrampilan dan keahliannya

melalui pendidikan dan pelatihan.

Kabag. Pemasaran a. Bertanggung jawab untuk memecahkan masalah-

masalah yang terjadi dalam transakasi penjualan.

b. Mempertangungjawabkan tugas-tugasnya kepada

General Manager.

c. Bertanggung jawab kepada transaksipenjualan baik


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56

penjualan tunai maupan penjualan kredit.

Kepala SPI a. Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit,

konsultasi, dan pembinaan terhadap semua kegiatan

dan fungsi organisasi.

b. Melaksanakan pengawasan atas pihak-pihak yang

terkait dengan perusahaan atas persetujuan Direktur.

c. Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang

dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

d. Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam

melaksanakan tugasnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57

D. Sumber Daya Manusia

Di sini sumber daya manusia atau tenaga kerja dibedakan menjadi 2

macam, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap atau sistem kontrak.

Sistem ketenagakerjaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tenaga Kerja Tetap

Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang tidak memiliki jangka waktu

tertentu dalam hal hubungan kerja dengan perusahaan. Karyawan tetap

digolongkan menjadi karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Saat

dimulainya hubungan kerja didahului dengan masa percobaan.

2. Tenaga Kerja Tidak Tetap

Tenaga kerja tidak tetap adalah karyawan yang mempunyai hubungan

kerja dengan perusahaan untuk waktu tertentu. Di mana pada saat

dimulainya hubungan kerja tidak didahului dengan masa percobaan.

Karyawan tidak tetap digolongkan menjadi :

I. Pekerja Musiman yaitu karyawan yang bekerja di bagian tertentu

yang berhubungan dengan proses produksi dan bekerja hanya pada

masa produksi.

II. Karyawan Borong yaitu karyawan yang bekerja apabila ada

pekerjaan borongan di pabrik.

Jumlah karyawan PG Madukismo:

Staff : 64 orang

Non staff : 550 orang

Kampanye dan Musiman : 562 orang +


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58

Total karyawan di PG Madukismo : 1356 orang

Borongan dan Garap kebun : 3000 orang

Jaminan sosial yang diterima oleh karyawan PG Madukismo antara lain :

program JAMSOSTEK yang diterima oleh seluruh karyawan, Hak Pensiun untuk

karyawan tetap, Program Taskat (Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua)

yang diberikan untuk karyawan kampanye, koperasi karyawan dan pensiunan,

Perumahan Dinas bagi karyawan tetap, Poliklinik dan Klonik KB Perusahaan,

Taman Kanak-kanak, Sarana Olahraga dan Kesenian, Pakaian Dinas, Biaya

Pengobatan serta Rekreasi Karyawan dan Keluarga.

E. Pembagian Jam Kerja

Berdasarkan ketentuan pemerintah no.4/1951, pasal II sub 2 dan 3,

menyatakan bahwa untuk karyawan yang menduduki manajerial bekerja 6 hari

dalam 1 minggu dengan tiap harinya bekerja selama 8 jam kerja, sedangkan

karyawan tidak tetap bekerja dalam 7 hari dalam 1 minggu dengan lama kerja

perhari 8 jam. Pada PG Madukismo jam kerja yang digunakan sebagai berikut :

1. Luar Masa Giling :

Senin-Kamis : 06.30-15.00

Jumat-Sabtu : 06.30-11.00

2. Dalam masa giling :

Dalam masa giling, jam kerja sesuai pembagian shift adalah sebagai

berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59

Untuk shift 1 : 06.00-14.00

Untuk shift 2 : 14.00-22.00

Untuk shift 3 : 22.00-06.00

F. Produksi

Produksi utama dari PG Madukismo adalah gula pasir dengan kualitas

SHS 1A (superior head sugar) atau GKP (gula kristal putih). Mutu produksi

dipantau oleh P3GI pasuruan (pusat penelitian perkebunan gula indonesia).

Produk sampingan dari pabrik ini merupakan spritus yang berasal dari PS

Madukismo berupa alkohol murni (kadar minimal 95%) dan spritus bakar (kadar

94%). Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan

PT. Sucoffindo Indonesia. Masa produksi untuk pabrik gula sekitar 5 sampai 6

bulan per tahun. Produksi dilakukan terus-menerus antara bulan Mei sampai

dengan Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik.

(servic,revisi, perbaikan, penggantian, dll). Sedangkan pabrik spritus sekitar 9

sampai 11 bulan per tahun.

G. Proses Pengolahan di PG Madukismo

Dalam proses produksinya, PG Madukismo menghasilkan 2 jenis

produksi, yaitu gula dan spritus/alkohol yang masing-masing diproduksi oleh

pabrik gula (PG) dan pabrik spritus (PS). Adapun proses produksi gula secara

singkat sebagai berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60

1. Pemerahan Nira (extraction)

Proses dipisahkannya bagian padat tebu dengan bagian cair tebu (nira).

Ampas yang diperoleh sebesar 30% digunakan sebagai bahan bakar di

stasiun pembangkit uap (ketel). Nira kemudian dikirim ke bagian

pemurnian untuk diproses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangnan gula

karena bakteri dilakukan sanitasi di stasiun penggilingnan.

2. Pemurnian Nira

Dalam pemurnian nira PG Madukismo menggunakan sistem sulfitasi. Nira

mentah ditimbang, kemudian dipanaskan dengan suhu 70o-75oC,

direaksikan dengan susu kapur dalam defekator dan diberi gas SO2 dalam

peti sulfitasi sampai PH 7,00 kemudian dipanaskan lagi hingga mencapai

suhu 100o-105oC. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti

pengendap (Dorr Clarifier) dan disaring menggunakan Rotary Vacum

Filter (alat penyaring hampa). Endapan padatnya (blotong) bisa digunakan

sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blotong ini di bawah 2,00 %.

Nira jernihnya di kirim ke stasiun penguapan.

3. Penguapan Nira

Nira jernih dipekatkan dalam pesawat penguapan dengan system multiple

effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara

bergantian. Nira eceran dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan

menjadi 64% dan disebut nira kental yang siap dikristalkan di stasiun

kristalisasi/stasiun masakan. Total luas bidang pemanasannya 5,999m2


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61

VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai

bleaching/pemucatan dan siap dikristalkan.

4. Kristalisasi

Nira kental dari stasiun penguapan diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi

sampai melewati titik jenuhnya hingga timbul kristal gula. Sistem yang

digunakan yaitu ACD, di mana gula A sebagai gula produk, gula C dan D

sebagai bibit (seed) serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi.

Pemanasan dilakukan dengan munguapkan uap dengan tekanan di bawah

atmosfer dengan vacum sebesar 65 cmHg, hingga suhu didihnya hanya

65oC, jadi sakarosa tidak rusak karena panas tinggi. Hasil masakan

merupakan campuran kristal gula dan larutan (stroop). Sebelum

dipisahkan di stasiun putaran gula terlebih dahulu didinginkan di dalam

palung pendingin (kultrog).

5. Putaran Gula (Centrifugal)

Alat ini berfungsi memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan

gaya centrifugal. Putaran gula yang tersedia sebagai berikut :

a) 3 unit Bradbent 48”x30” untuk masakan A

b) 6 unit Batch Sangerhausen 48”x28” dan 23 unit B

c) 2 unit Batch Sangerhausen 48”x28” dan 23 unit Broadbent untuk

gula SHS.

d) 2 unit BMA K850, 2 unit FC 1000 dan 1 unit BMA K1100 untuk

gula C

e) 3 unit HMA K850 untuk gula D2


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62

6. Penyelesaian dan Gudang Gula

Dengan alat penyaring gula, gula SHS dipisahkan antara gula halus, gula

kasar, dan gula normal. Gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas

dalam karung plastik (polipropilene), kapasitas 50 kg dan 1 kg netto gula

kemasan. Dalam sehari, gudang gula dapat menghasilkan setidaknya 10

ton atau 10.000 kg gula kemasan.

H. Kegiatan Gudang

Kegiatan gudang PG Madukismo dilaksanakan oleh staf gudang hasil

dengan berdasarkan instruksi lisan oleh kepala staf atau mandor gudang tanpa ada

instruksi (SOP) secara tertulis. Fungsi Staf gudang yaitu bertanggung jawab atas

kegiatan operasional, penyimpanan hasil produksi, menjaga keamanan serta

bertanggung jawab atas pengemasan gula hasil produksi khususnya gula menjadi

ukuran 1 kilogram. Gudang memiliki 7 karyawan yang dibagi menurut tugasnya

yaitu : kepala staf yang bertanggung jawab sebagai mandor gudang, pembantu

umum, karyawan administrasi, serta karyawan rupa-rupa. Ketika masa produksi

atau pada saat ada pekerjaan borongan staf gudang memperkerjakan karyawan

borongan untuk mengangkut, menumpuk serta mengemas gula.

Jam kerja karyawan gudang hasil untuk hari Senin-Kamis dimulai jam

06.30 WIB-15.00 WIB dan waktu istirahat jam 11.30 WIB-12.30 WIB.

Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai 06.30 WIB sampai dengan 11.30

WIB untuk hari minggu dan hari besar libur. Untuk karyawan rupa-rupa shift
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63

dibagi menjadi 3 yaitu pagi dimulai pukul 06.00-14.00 WIB, siang mulai pukul

14.00-22.00 WIB dan malam dimulai pukul 22.00-06.00 WIB.

I. Proses Pengemasan Gula

Proses akhir dari produksi gula adalah proses pengepakan atau

pengemasan menggunakan mesin yang terdapat di gudang gula. Di PG

Madukismo, pengepakan gula 1 kg dilakukan dengan menggunakan mesin Filvo

Vertical Form-Fill Sealing Machine F-1000 DF/WF. Gula yang terdapat pada

Main Cyinder hopper (saluran yang berfungsi untuk mengalirkan gula) dialirkan

ke dalam kedua buah timbangan yang pengisiannya dikendalikan oleh sensor

load cell. Pada timbangan ini terdapat dua buah katup yaitu katup besar dan katup

kecil. Kedua katup ini berfungsi sebagai penentu banyaknya jumlah gula yang

mengalir pada timbangan yang berasal dari bak penampungan.

Setelah kedua timbangan mencapai berat 1000 gram, maka pengisian gula

dilakukan dengan pengisian kapasitas 1 terlebih dahulu kemudian diikuti

kapasitas 2 pada pengisian berikutnya. Pengisian ini dilakukan secara bergantian

dari timbangan 1 dan timbangan 2. Setelah gula dari timbangan 1 masuk ke dalam

kemasan, maka dilanjutkan dengan proses sealing (menutup). Proses sealing pada

kemasan berakhir setelah cutter yang berbentuk gergaji memotong kemasan yang

telah terekat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64

J. Spesifikasi Mesin Pengemasan

Filvo Vertical Form-Fill Sealing Machine (F-1000 DWF) adalah mesin

pengemasan gula produksi Nobelindo yang memanfaatkan teknologi Pneumatic

sebagai penggerak dan Programmable Logic Conrol (PLC) sebagai pengendali

mekanisme kerja mesin. Mesin pengemas gula dapat dijalankan secara manual

maupun otomatis dengan mengatur setting yang terdapat pada tooch screen.

Adapun spesifikasi F-1000 DWF adalah sebagai berikut :

1. Spesifikasi Teknis

Tipe : F-1000 DWF

Tegangan : 380 Volt

Frekuensi : 50 Hz

Input : 7 Bar min

Sistem : Pneumatic

Kecepatan : sampai dengan 40 bags/menit

Daya total :  2500 W

2. Spesifikasi fisik

Dimensi : Panjang  1600mm, lebar  1100mm, tinggi  2630mm

Berat :  650 Kg

Material : Rangka : besi hollow

Komponen : pipa, plat stainless stell

Plat besi, plat alumunium

Cover : plat stainless stell


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan uraian dari hasil penelitian data dan pengolahannya

beserta pembahasannya. Peneliti menggunakan tahap penelitian observasi terkait

pengamatan dan pencatatan langsung terhadap ukuran berat produk gula MK

kemasan 1 kg. Penelitian ini juga disertai data pendukung yaitu wawancara dan

dokumentasi yang diambil pada saat proses penelitian sedang berlangsung di PG

Madukismo. Dari hasil wawancara diketahui bahwa produk gula MK kemasan 1

kg dikategorikan tidak sesuai/reject bila berat produk kurang dari 998 gram dan

lebih dari 1015 gram. Batasan toleransi berat gula tersebut merupakan ketentuan

yang menjadi standar perusahaan PG Madukismo.

A. Deskripsi data penelitian

Observasi penelitian dimulai pada bulan Juli 2014 di mana observasi

dilakukan dengan cara mengamati proses pengemasam gula kemasan 1 kg.

Kemudian mengambil sampel berupa data berat produk gula kemasan MK yang

dilakukan pada saat tahap penimbangan berat. Pada saat gula sedang berada dalam

proses penimbangan dilakukan pencatatan berat gula untuk kemudian dianalisis

guna mengetahui apakah keakurasian berat produk gula kemasan 1 kg berada

dalam kendali. Dalam kegiatan pengemasan produk gula MK kemasan 1 kg,

gudang hasil memperkerjakan sedikitnya 7 karyawan yang di bagi menurut

tugasnya. Oleh karena itu di bawah ini dipaparkan hasil dari pengumpulan data

65
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66

berat gula kemasan 1 kg yang didapatkan melalui pencatatan (check sheet) pada

saat proses pengemasan sedang berjalan.

1. Tabel Sampel Berat Gula

Dari hasil pengamatan dan pencatatan diketahui ukuran sampel berat

produk gula kemasan 1 kg tersaji dalam tabel sampel berat gula di bawah ini.

Tabel ini memuat data berat gula dengan banyaknya subgrup pengamatan

sebanyak 25 yang terdiri dari 30 pengukuran sampel berat gula di mana total

keselurahan sampel sebanyak 750 sampel produk gula MK kemasan 1 kg.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67

Tabel 5.1.
Data sampel berat gula MK kemasan 1 kg

Banyak Subgrup data berat gula (gram)


sampel
I. II. III. IV. V.
1 1010 1008 1004 995 1006
2 1005 1002 999 1005 1002
3 1008 1010 999 1006 1007
4 1004 1001 1009 1007 1005
5 1006 1003 1009 1011 1010
6 999 997 1012 1006 1005
7 1007 1001 1010 1008 1002
8 1004 1008 1007 1009 1004
9 1010 1001 1006 1003 1002
10 998 1004 1008 1005 1012
11 1006 999 1007 999 996
12 1003 1002 998 1006 1004
13 1004 1006 1006 1010 1008
14 1009 1008 1011 1009 1008
15 1015 1005 1010 993 1003
16 1001 1011 1007 1005 996
17 1004 1006 1008 1007 1004
18 1008 1011 1011 1006 1002
19 999 1001 1008 1001 1007
20 1003 1004 1010 1008 1004
21 1002 1007 1005 1002 999
22 1008 1003 999 1008 998
23 1002 1011 1010 999 1008
24 1005 999 1001 1005 1020
25 1006 1010 1002 1012 1007
26 1010 1004 1005 998 1006
27 999 1005 1008 1004 1003
28 1007 1004 1007 1007 1002
29 1010 996 1005 1005 1006
30 1004 1012 1010 995 1004
Jumlah 30156 30139 30191 30134 30140
Rata-rata 1005,20 1004,63 1006,37 1004,47 1004,67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68

Banyak Subgrup data berat gula (gram)


sampel
VI. VII. VIII. IX. X.
1 998 984 1002 995 1008
2 999 1005 1005 1006 1004
3 1000 995 1004 1008 1002
4 1001 1012 1006 995 1003
5 1006 1009 997 1005 1001
6 1004 1005 998 1007 1009
7 1007 1002 1002 994 1008
8 1009 1005 1001 1009 1001
9 1004 1004 997 1016 1007
10 1007 1003 1008 1010 1006
11 1001 1003 1007 1010 1002
12 1006 1001 1002 1007 1005
13 1005 1004 1005 1009 1002
14 1005 1002 1002 1010 999
15 1007 1014 1007 1006 1006
16 999 1006 1010 1010 1007
17 1010 1003 1004 1007 1009
18 1002 1005 1004 1020 1006
19 995 1014 1012 1005 1008
20 998 1003 1017 1007 1001
21 1003 1000 1008 1009 1006
22 1008 1010 1004 1007 1006
23 1005 1000 1010 1004 1008
24 1002 995 1004 1016 1010
25 1003 1000 1010 997 1017
26 1005 1004 1009 1005 1004
27 1010 1002 1007 994 1000
28 1001 1007 1012 1011 1003
29 999 997 1011 1011 1002
30 1008 998 1010 1008 999
Jumlah 30107 30092 30175 30198 30149
Rata-rata 1003,57 1003,07 1005,83 1006,60 1004,97
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69

Banyak Subgrup data berat gula (gram)


sampel
XI. XII. XIII. XIV. XV.
1 996 1007 1012 999 997
2 1007 1006 1005 1003 1016
3 1010 1002 996 1006 996
4 1007 1008 994 1002 1011
5 1008 1003 1006 1003 1001
6 1004 1003 1032 1000 1010
7 997 1006 1010 1007 1000
8 998 1006 1001 1006 998
9 1009 950 1008 1006 1001
10 1001 1011 1006 1003 1000
11 1006 1002 1016 1004 1007
12 1005 1011 1006 997 1002
13 1008 1009 1016 1006 1010
14 1004 1003 1004 1004 997
15 1016 1014 1005 1008 1002
16 999 1007 1009 1008 1014
17 1002 1011 1007 998 995
18 997 1007 1004 991 1003
19 999 1011 1007 1000 1012
20 999 1007 1009 1005 1001
21 1004 1003 1012 1010 1011
22 1012 1004 1010 1008 999
23 1002 1007 1016 999 1003
24 1009 1005 1012 994 1003
25 1002 1010 1016 997 998
26 1006 1007 1007 1005 999
27 1003 1006 1010 1004 1010
28 1002 1005 1001 1002 999
29 1011 1002 1010 1003 1008
30 1009 1007 1009 1007 1014
Jumlah 30132 30140 30256 30085 30117
Rata-rata 1004,40 1004,67 1008,53 1002,83 1003,90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70

Banyak Subgrup data berat gula (gram)


sampel
XVI. XVII. XVIII. XIX. XX.
1 1006 999 1003 1006 997
2 1002 1003 1000 1005 999
3 999 1003 999 1003 998
4 1005 999 1002 1005 1002
5 1010 1005 1003 1005 1004
6 1006 1001 1005 1006 1004
7 1002 1006 1010 1001 999
8 1002 1002 998 996 1006
9 1004 996 1002 1004 1000
10 1004 1004 1006 1018 999
11 1003 1004 1005 1007 1008
12 1004 998 999 995 1004
13 1005 999 1004 1016 1002
14 1006 999 1002 1005 1003
15 996 1010 998 999 1008
16 1005 999 1012 999 999
17 997 1002 999 1006 1018
18 1002 1000 1002 1004 1007
19 1009 1001 1004 1003 1005
20 995 1003 1005 1005 999
21 999 999 1007 1008 1000
22 1003 1008 1013 1004 1002
23 999 1018 998 1006 1007
24 1014 1002 1012 1002 1001
25 1010 999 1005 1001 998
26 1000 1003 999 1001 1003
27 1001 1002 999 1001 1007
28 1008 1005 1004 999 1010
29 1000 999 1006 1002 1018
30 999 1011 1001 1000 1001
Jumlah 30095 30079 30102 30112 30108
Rata-rata 1003,17 1002,63 1003,40 1003,73 1003,60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71

Banyak Subgrup data berat gula (gram)


sampel
XXI. XXII. XXIII. XXIV. XXV.
1 1006 1007 1003 1005 1001
2 1004 1002 999 1004 1008
3 1002 1005 1004 1014 1005
4 997 1007 1014 1012 1003
5 1008 999 998 1001 999
6 1006 1003 999 1010 1014
7 1006 999 1012 1003 998
8 1001 1006 1002 1007 997
9 996 998 1007 998 1001
10 1002 1006 1004 997 1010
11 1001 1004 1008 1002 1012
12 999 1002 1002 1008 1005
13 1008 1006 1005 1010 1001
14 1007 1002 999 998 1008
15 1009 1005 1001 1003 995
16 1004 1010 1006 1002 1003
17 1008 1011 1008 1001 1015
18 998 1005 1010 1009 1010
19 1008 1008 1008 1009 1013
20 1006 1010 999 1016 1011
21 1006 1001 1001 1002 1004
22 1009 1010 1005 1010 995
23 1010 1001 996 998 1007
24 1013 1005 1006 1003 997
25 1003 1003 1001 1008 1008
26 1001 999 998 999 999
27 1010 1003 1011 1003 1010
28 1007 1000 1003 1002 999
29 1008 997 1010 999 1010
30 1006 999 1005 1001 1013
Jumlah 30149 30113 30124 30134 30151
Rata-rata 1004,97 1003,77 1004,13 1004,47 1005,03
Sumber: data primer (observasi) berat gula
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72

2. Peta kendali proporsi subtotal reject

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah subtotal

ketidaksesuaian (subtotal rejects) masih dalam kendali atau tidak. Setelah

pengumpulan data di atas selesai dilakukan, langkah pertama adalah mengetahui

banyaknya produk yang tidak sesuai dalam arti berada di luar batas toleransi yang

telah ditetapkan. Cara mengetahuinya dengan mengamati keseluruhan data di atas

kemudian memisahkan produk yang berada di luar batas toleransi berat yang telah

ditentukan. Batas toleransi berat yaitu gula yang dikemas beratnya tidak kurang

dari 998 gram dan tidak melebihi dari 1015 gram. Selanjutnya, data yang

menyimpang dari batas toleransi dikelompokan dalam masing-masing subgrup

tabel pengamatan. Data yang akan dianalisis merupakan data atribut dengan

ukuran sampel yang konstan/tetap. Produk yang berada di luar batas toleransi

berat gula akan tampak seperti pada tabel di bawah ini:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73

Tabel 5.2.
Pengamatan sampel dan jumlah produk tidak sesuai

Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk tidak


sesuai
1 30 0
2 30 2
3 30 0
4 30 3
5 30 3
6 30 1
7 30 4
8 30 3
9 30 8
10 30 1
11 30 3
12 30 1
13 30 7
14 30 4
15 30 4
16 30 3
17 30 2
18 30 0
19 30 4
20 30 3
21 30 2
22 30 1
23 30 1
24 30 2
25 30 4
Jumlah 750 66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74

Berdasarkan tabel di atas diketahui data produk tidak sesuai dalam setiap

pengambilan sampel yang terdiri dari 25 subgrup, kemudian dilakukan analisis

data menggunakan statistik proses kontrol dengan tujuan menjawab rumusan

masalah pertama yaitu untuk mengetahui apakah proporsi banyaknya produk tidak

sesuai masih dalam batas kendali p-chart.

Sebelum mengetahui data tersebut masih dalam batas kendali atau tidak,

langkah awal yang dilakukan adalah menghitung proporsi ketidaksesuaian. Untuk

mengetahui proporsi ketidaksesuaian atau cacat pada sampel atau sub kelompok

setiap kali melakukan observasi dengan menggunakan cara sebagai berikut

(Ariyani, 2005:133)

p=

Di mana:

p = proporsi ketidaksesuaian dalam setiap sampel

x = banyaknya produk yang tidak sesuai dalam setiap sampel

n = banyaknya sampel yang diambil dalam pengamatan

Setelah itu, langkah berikutnya adalah membuat peta pengendalian

proporsi ketidaksesuaian dengan cara menentukan garis pusat, batas pengendalian

atas dan batas pengendalian bawah.

Garis pusat (center line) peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75

 xi
CL = p i 1
n.g

keterangan:

p = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian

Xi = banyaknya ketidaksesuaian dalam setiap sampel atau dalam setiap

kali observasi

n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi

g = banyaknya observasi yang dilakukan

Batas pengendalian atas (Upper Control Limit) menggunakan cara:

̅ ̅̅̅
UCL = ̅ + 3 √

Keterangan :

̅ = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian

n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi

Batas pengandalian bawah (Lower Control Limit) menggunakan cara:

̅ ̅̅̅
LCL = ̅-3√

Keterangan :

̅ = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian

= banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi

Cat : jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76

Dari tahap-tahap tersebut dilakukan suatu analisis perhitungan data dan

diketahui hasil perhitungan mengenai proporsi penyimpangan produk dari standar

berat adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3.
Proporsi penyimpangan dalam sampel
Proporsi
Observasi Jumlah produk tidak
Jumlah sampel produk tidak
ke- sesuai
sesuai
1 30 0 0,00%
2 30 2 6,67%
3 30 0 0,00%
4 30 3 10,00%
5 30 3 10,00%
6 30 1 3,33%
7 30 4 13,33%
8 30 3 10,00%
9 30 8 26,67%
10 30 1 3,33%
11 30 3 10,00%
12 30 1 3,33%
13 30 7 23,33%
14 30 4 13,33%
15 30 4 13,33%
16 30 3 10,00%
17 30 2 6,67%
18 30 0 0,00%
19 30 4 13,33%
20 30 3 10,00%
21 30 2 6,67%
22 30 1 3,33%
23 30 1 3,33%
24 30 2 6,67%
25 30 4 13,33%
Jumlah 750 66 219,98%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77

Untuk mengetahui apakah presentase penyimpangan terkendali atau tidak maka

perlu di buat peta pengendali proporsi ketidaksesuaian. Langkah berikutnya dalam

membuat peta pengendali proporsi ketidaksesuaian adalah dengan menentukan

garis pusat (center line) dengan cara:

Garis pusat (center line) peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah:
g

 xi
CL = p 
i 1
n.g

66 66
CL = p = = = 0,088
(30)(25) 750

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,088

Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah:

UCL p = 0,088 + 3 √ = 0,243

LCL p = 0,088 - 3 √ = -0,067 = 0

Dari hasil perhitungan diketahui:

Garis pusat (CL) = 0,088

Batas kendali atas (UCL) = 0,243


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78

Batas kendali bawah (LCL) = - 0,067

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di

tampilkan dalam tabel 5.4. seperti berikut:

Tabel 5.4.
Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 1

Observasi Jumlah Jumlah Proporsi


CL UCL LCL
ke- sampel produk cacat cacat
1 30 0 0,00% 0,088 0,243 - 0,067
2 30 2 6,67% 0,088 0,243 - 0,067
3 30 0 0,00% 0,088 0,243 - 0,067
4 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
5 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
6 30 1 3,33% 0,088 0,243 - 0,067
7 30 4 13,33% 0,088 0,243 - 0,067
8 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
9 30 8 26,67% 0,088 0,243 - 0,067
10 30 1 3,33% 0,088 0,243 - 0,067
11 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
12 30 1 3,33% 0,088 0,243 - 0,067
13 30 7 23,33% 0,088 0,243 - 0,067
14 30 4 13,33% 0,088 0,243 - 0,067
15 30 4 13,33% 0,088 0,243 - 0,067
16 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
17 30 2 6,67% 0,088 0,243 - 0,067
18 30 0 0,00% 0,088 0,243 - 0,067
19 30 4 13,33% 0,088 0,243 - 0,067
20 30 3 10,00% 0,088 0,243 - 0,067
21 30 2 6,67% 0,088 0,243 - 0,067
22 30 1 3,33% 0,088 0,243 - 0,067
23 30 1 3,33% 0,088 0,243 - 0,067
24 30 2 6,67% 0,088 0,243 - 0,067
25 30 4 13,33% 0,088 0,243 - 0,067
Jumlah 66 219,98%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79

Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart, selanjutnya data-

data yang telah diolah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali, maka akan

tampak seperti pada gambar berikut ini.

Peta Kendali p
30,00%

25,00%

20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
-5,00%

-10,00%
np UCL 0,243 LCL -0,067 CL 0,088

Gambar 5.1. Peta Kendali p Tahap 1

Dari grafik peta kendali p tahap satu berdasarkan batasan kendali 3 sigma di atas,

ditemukan adanya data pada observasi ke-9 ada di luar batas pengendalian yang

disebabkan karena sebab khusus (assignable cause), maka harus dilakukan revisi.

Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan LCL) dibuang/tidak

disertakan, sehingga hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat, batas

pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80

66  8 58
CL = p = = = 0,081
750  30 720

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,081

Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah:

UCL p = 0,081 + 3 √ = 0,230

LCL p = 0,081 - 3 √ = - 0,068 = 0

Dari hasil perhitungan diketahui:

Garis pusat (CL) = 0,081

Batas kendali atas (UCL) = 0,230

Batas kendali bawah (LCL) = - 0,068

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di

tampilkan pada tabel 5.5 seperti berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81

Tabel 5.5.
Perhitungan Peta Kendali “p” subtotal Ketidaksesuaian tahap 2

Observasi Jumlah Jumlah Proporsi


CL UCL LCL
ke- sampel produk cacat cacat
1 30 0 0,00% 0,081 0,230 - 0,068
2 30 2 6,67% 0,081 0,230 - 0,068
3 30 0 0,00% 0,081 0,230 - 0,068
4 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
5 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
6 30 1 3,33% 0,081 0,230 - 0,068
7 30 4 13,33% 0,081 0,230 - 0,068
8 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
9 30 1 3,33% 0,081 0,230 - 0,068
10 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
11 30 1 3,33% 0,081 0,230 - 0,068
12 30 7 23,33% 0,081 0,230 - 0,068
13 30 4 13,33% 0,081 0,230 - 0,068
14 30 4 13,33% 0,081 0,230 - 0,068
15 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
16 30 2 6,67% 0,081 0,230 - 0,068
17 30 0 0,00% 0,081 0,230 - 0,068
18 30 4 13,33% 0,081 0,230 - 0,068
19 30 3 10,00% 0,081 0,230 - 0,068
20 30 2 6,67% 0,081 0,230 - 0,068
21 30 1 3,33% 0,081 0,230 - 0,068
22 30 1 3,33% 0,081 0,230 - 0,068
23 30 2 6,67% 0,081 0,230 - 0,068
24 30 4 13,33% 0,081 0,230 - 0,068
Jumlah 58 193,31%

Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart,

selanjutnya data-data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta

kendali, maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82

Peta Kendali p
25,00%

20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-5,00%

-10,00%
np UCL 0,230 LCL -0,068 CL 0,081

Gambar 5.2. Peta Kendali p tahap 2

Dari grafik peta kendali p tahap dua berdasarkan batasan kendali 3 sigma

di atas, ditemukan kembali adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas

pengendalian yang disebabkan karena sebab khusus (assignable cause), maka

harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan

LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,

batas pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi:

58  7 51
CL = p = = = 0,074
720  30 690

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,074

Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah:

UCL p = 0,074 + 3 √ = 0,217


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83

LCL p = 0,074 - 3 √ = - 0,069 = 0

Dari hasil perhitungan diketahui:

Garis pusat (CL) = 0,074

Batas kendali atas (UCL) = 0,217

Batas kendali bawah (LCL) = - 0,069

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di

tampilkan pada tabel 5.6. seperti berikut


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84

Tabel 5.6.
Perhitungan peta kendali “p” subtotal ketidaksesuaian tahap 3

Observasi Jumlah Jumlah produk Proporsi


CL UCL LCL
ke- sampel cacat cacat
1 30 0 0,00% 0,074 0,217 -0,069
2 30 2 6,67% 0,074 0,217 -0,069
3 30 0 0,00% 0,074 0,217 -0,069
4 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
5 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
6 30 1 3,33% 0,074 0,217 -0,069
7 30 4 13,33% 0,074 0,217 -0,069
8 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
9 30 1 3,33% 0,074 0,217 -0,069
10 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
11 30 1 3,33% 0,074 0,217 -0,069
12 30 4 13,33% 0,074 0,217 -0,069
13 30 4 13,33% 0,074 0,217 -0,069
14 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
15 30 2 3,33% 0,074 0,217 -0,069
16 30 0 0,00% 0,074 0,217 -0,069
17 30 4 13,33% 0,074 0,217 -0,069
18 30 3 10,00% 0,074 0,217 -0,069
19 30 2 6,67% 0,074 0,217 -0,069
20 30 1 3,33% 0,074 0,217 -0,069
21 30 1 3,33% 0,074 0,217 -0,069
22 30 2 6,67% 0,074 0,217 -0,069
23 30 4 13,33% 0,074 0,217 -0,069
Jumlah 51 169,98%

Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart, selanjutnya data-

data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali p chart, maka

akan tampak seperti pada gambar berikut ini.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85

25,00%
Peta Kendali p
20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
-5,00%

-10,00%

np UCL 0,217 LCL -0,069 CL 0,074

. Gambar 5.3. Peta Kendali p tahap 3

Pada peta kendali p tahap 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data

yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti

semua data yang ada telah dinormalkan dan data yang telah dinormalkan ini dapat

digunakan sebagai data yang valid untuk keperluan analisis. Dari data pada tabel

di atas dapat ditentukan mean (rata-rata) tingkat ketidaksesuaian produk dan

standar deviasi produk yang di-packaging di gudang hasil PG Madukismo.

Mean (rata-rata) tingkat cacat produk =


 xi
g
169,98%
=
23
= 7,4 %
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86

∑ ̅
Standar Deviasi = √
= 4,82 %

Dari perhitungan data di atas diketahui bahwa presentase rata-rata tingkat produk

cacat sebesar 7,4 % dan standar deviasi sebanyak 4,82 %.

3. Peta kendali Rata-rata dan Standar Deviasi

Peta kendali standar deviasi digunakan untuk mengukur tingakat

keakurasian proses. Penggunaan peta pengendali standar deviasi digunakan

bersama dengan peta pengendali rata-rata. Dalam analisa kali ini, peta kendali

standar deviasi untuk mengukur tingkat keakurasian proses pengemasan gula 1 kg

lini packaging. Untuk menentukan S (simpangan baku) dari setiap subgrup/data

sampel untuk setiap kali observasi menggunakan cara:

∑ ̅
S = √

Keterangan :

S = standar deviasi

= data pengukuran berat gula n sampel dalam sub grup

X = rata-rata pengukuran berat gula

n = banyak sampel yang di ambil dalam setiap observasi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87

Standar deviasi (S) untuk observasi 1 dan seterusnya di dapat dengan perhitungan:

∑ ̅
S = √


S = √

=√
= 3,97 gram

Nilai standar deviasi untuk observasi/pengamatan 1 adalah 3,97 gram.

Perhitungan standar deviasi tersebut selanjutnya dapat dilakukan untuk

mengetahui nilai standar deviasi dari masing-masing sub grup sampel. Setelah

dilakukan perhitungan terhadap masing-masing sub grup sampel dengan

menggunakan rumus standar deviasi (S), maka dapat diketahui nilai (S) untuk

perhitungan peta kendali S chart yang terdapat di dalam tabel data sebagai

berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88

Tabel 5.7.
Data peta kendali X dan S

Observasi ke- Jumlah X S


pengukuran
1 30 1005,20 3,97
2 30 1004,63 4,34
3 30 1006,37 3,98
4 30 1004,47 4,81
5 30 1004,67 4,71
6 30 1003,57 3,91
7 30 1003,07 5,98
8 30 1005,83 4,69
9 30 1006,60 6,32
10 30 1004,97 3,9
11 30 1004,40 4,99
12 30 1004,67 10,78
13 30 1008,53 6,93
14 30 1002,83 4,46
15 30 1003,90 6,16
16 30 1003,17 4,4
17 30 1002,63 4,55
18 30 1003,40 4,28
19 30 1003,73 4,79
20 30 1003,60 5,24
21 30 1004,97 4,18
22 30 1003,77 3,89
23 30 1004,13 4,64
24 30 1004,47 5,1
25 30 1005,03 6,07
Jumlah 25112,60 127,07
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89

Setelah mengetahui simpangan baku dari masing-masing subgrup/data

sampel untuk setiap kali observasi, langkah berikutnya yang harus dilakukan

untuk membuat peta kendali X dan S adalah dengan menentukan garis pusat,

batas pengendali atas dan batas pengendali bawahnya dengan cara:

Garis pusat (CL) menggunakan cara


g

 Si
i 1
S =
g

127,07
= = 5,08
25

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali S chart adalah 5,08

Sementara itu, batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawahnya

(LCL) adalah:

Batas kendali atas (UCL) ditentukan dengan cara

UCL S = B4 . S

= 1,40 . 5,08

= 7,11

Batas kendali bawah (LCL) ditentukan dengan cara

LCL S = B3 . S

= 0,60 . 5,08

= 3,05
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90

Nilai B3 dan B4 dapat di lihat pada tabel 3.1. Faktor-faktor konstanta untuk

penetapan batas grafik kendali.

Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai dari garis tengah, batas

kendali atas, dan batas kendali bawah untuk peta kendali S adalah:

Garis pusat (CL) = 5,08

Batas kendali atas (UCL) = 7,11

Batas kendali bawah (LCL) = 3,05

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali S tahap pertama di

tampilkan pada tabel 5.8 seperti berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91

Tabel 5.8.
Data perhitungan peta kendali S tahap 1
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 5,08 7,11 3,05
2 30 4,34 5,08 7,11 3,05
3 30 3,98 5,08 7,11 3,05
4 30 4,81 5,08 7,11 3,05
5 30 4,71 5,08 7,11 3,05
6 30 3,91 5,08 7,11 3,05
7 30 5,98 5,08 7,11 3,05
8 30 4,69 5,08 7,11 3,05
9 30 6,32 5,08 7,11 3,05
10 30 3,9 5,08 7,11 3,05
11 30 4,99 5,08 7,11 3,05
12 30 10,78 5,08 7,11 3,05
13 30 6,93 5,08 7,11 3,05
14 30 4,46 5,08 7,11 3,05
15 30 6,16 5,08 7,11 3,05
16 30 4,4 5,08 7,11 3,05
17 30 4,55 5,08 7,11 3,05
18 30 4,28 5,08 7,11 3,05
19 30 4,79 5,08 7,11 3,05
20 30 5,24 5,08 7,11 3,05
21 30 4,18 5,08 7,11 3,05
22 30 3,89 5,08 7,11 3,05
23 30 4,64 5,08 7,11 3,05
24 30 5,1 5,08 7,11 3,05
25 30 6,07 5,08 7,11 3,05
Jumlah 127,07
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92

Dari data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan

terlihat seperti dalam gambar berikut ini

Peta S Rata-rata Error Berat Gula Kemasan 1 Kg


13,00
12,00
11,00
10,00
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Peta S LCL 3,324 UCL 7,756 CL 5,54

Gambar 5.4. Peta S-chart tahap 1

Dari gambar grafik peta kendali S tahap 1 berdasarkan batasan kendali 3

sigma di atas, ditemukan adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas

pengendalian yang disebabkan karena sebab khusus (assignable cause), maka

harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan

LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,

batas pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93

Garis pusat (CL)

127 ,07  10,78


S =
25  1

116,29
= = 4,85
24

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali S chart adalah 4,85

Batas kendali atas (UCL)

UCL = B4 . S

= 1,40 . 4,85

= 6,78

Batas kendali bawah (LCL)

LCL = B3 . S

= 0,60 . 4,85

= 2,91

Dari hasil perhitungan diketahui:

Garis pusat (CL) = 4,85

Batas kendali atas (UCL) = 6,81

Batas kendali bawah (LCL) = 2,91


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali S tahap kedua di

tampilkan pada tabel 5.9. seperti berikut:

Tabel 5.9.
Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 2
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 4,85 6,78 2,91
2 30 4,34 4,85 6,78 2,91
3 30 3,98 4,85 6,78 2,91
4 30 4,81 4,85 6,78 2,91
5 30 4,71 4,85 6,78 2,91
6 30 3,91 4,85 6,78 2,91
7 30 5,98 4,85 6,78 2,91
8 30 4,69 4,85 6,78 2,91
9 30 6,32 4,85 6,78 2,91
10 30 3,9 4,85 6,78 2,91
11 30 4,99 4,85 6,78 2,91
12 30 6,93 4,85 6,78 2,91
13 30 4,46 4,85 6,78 2,91
14 30 6,16 4,85 6,78 2,91
15 30 4,4 4,85 6,78 2,91
16 30 4,55 4,85 6,78 2,91
17 30 4,28 4,85 6,78 2,91
18 30 4,79 4,85 6,78 2,91
19 30 5,24 4,85 6,78 2,91
20 30 4,18 4,85 6,78 2,91
21 30 3,89 4,85 6,78 2,91
22 30 4,64 4,85 6,78 2,91
23 30 5,1 4,85 6,78 2,91
24 30 6,07 4,85 6,78 2,91
Jumlah 116,29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95

Dari tabel data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan

terlihat seperti dalam gambar berikut ini.

Peta S Rata-rata Error Berat Gula Kemasan 1 Kg


10,00
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

S UCL 6,78 LCL 4,85 CL 4,85

Gambar 5.5. Peta S-chart tahap 2

Dari gambar grafik peta kendali S tahap 2 berdasarkan batasan kendali 3

sigma di atas, ditemukan adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas

pengendalian yang disebabkan karena sebab khusus (assignable cause), maka

harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali (UCL dan

LCL) dibuang/tidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat,

batas pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96

Garis pusat (CL)

116,29  6,93 109,36


S = = = 4,75
24  1 23

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata standar deviasi yang

menjadi garis pusat untuk peta kendali S chart adalah 4,75

Batas kendali atas (UCL)

UCL = B4 . S

= 1,40 . 4,75

= 6,66

Batas kendali bawah (LCL)

LCL = B3 . S

= 0,60 . 4,75

= 2,85

Dari hasil perhitungan diketahui:

Garis pusat (CL) = 4,75

Batas kendali atas (UCL) = 6,66

Batas kendali bawah (LCL) = 2,85

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali S tahap kedua di

tampilkan pada tabel 5.10. seperti berikut


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97

Tabel 5.10.
Data perhitungan revisi peta kendali S tahap 3
Jumlah
Observasi ke- S CL UCL LCL
pengukuran
1 30 3,97 4,75 6,66 2,85
2 30 4,34 4,75 6,66 2,85
3 30 3,98 4,75 6,66 2,85
4 30 4,81 4,75 6,66 2,85
5 30 4,71 4,75 6,66 2,85
6 30 3,91 4,75 6,66 2,85
7 30 5,98 4,75 6,66 2,85
8 30 4,69 4,75 6,66 2,85
9 30 6,32 4,75 6,66 2,85
10 30 3,9 4,75 6,66 2,85
11 30 4,99 4,75 6,66 2,85
12 30 4,46 4,75 6,66 2,85
13 30 6,16 4,75 6,66 2,85
14 30 4,4 4,75 6,66 2,85
15 30 4,55 4,75 6,66 2,85
16 30 4,28 4,75 6,66 2,85
17 30 4,79 4,75 6,66 2,85
18 30 5,24 4,75 6,66 2,85
19 30 4,18 4,75 6,66 2,85
20 30 3,89 4,75 6,66 2,85
21 30 4,64 4,75 6,66 2,85
22 30 5,1 4,75 6,66 2,85
23 30 6,07 4,75 6,66 2,85
Jumlah 116,29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98

Dari tabel data di atas, selanjutnya diplot kedalam peta kendali S dan akan

terlihat seperti dalam gambar berikut ini.

Peta S rata-rata Error Berat Gula Kemasan 1 Kg


10,00
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

S UCL 6,66 LCL 2,58 CL 4,75

Gambar 5.6. Peta S-chart tahap 3

Pada peta kendali S tahap 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data

yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti

semua data yang ada telah dinormalkan dan data yang telah dinormalkan ini dapat

digunakan sebagai data yang valid untuk keperluan analisis pendukung peta

kendali X rata-rata berat gula. Peta pengendali X rata-rata digunakan untuk

mengukur rata-rata hasil produksi berdasarkan sampel.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99

Penggunaan peta pengendali rata-rata digunakan bersama dengan peta

pengendali standar deviasi. Untuk menentukan apakah sampel rata-rata berat gula

kemasan 1 kg sudah sesuai dan berada dalam kendali atau tidak adalah dengan

membuat peta kendali rata-rata. Langkah memebuat peta kendalinya adalah

dengan mengetahui terlebih dahulu garis sentral, dan batas kendalinya yaitu batas

kendali atas dan batas kendali bawahnya dengan cara:

 xi
i 1
Garis sentral (CL) X =
g

Karena pada data ke 12 dan 13 dalam pengendalian standar deviasi atau tingkat

keakurasian proses sebelumnya sudah dilakukan revisi yang disebabkan

ketidaksesuaian karena penyebab khusus, maka garis pusat untuk X rata-rata ini

dihitung setelah dilakukan revisi terhadap observasi ke 12 dan 13 dengan cara:

25112,60 - 1004,67 - 1008,53


X =
25 - 1 - 1

23099,4
= = 1004,32
23

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa garis pusat peta kendali X chart

untuk rata-rata berat gula setelah dilakukan adalah 1004,32


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100

Batas kendali atas (UCL) X diketahui dengan cara

UCL = X + A3 . S

= 1004,32 + (0,55)(4,75)

= 1006,94

Batas kendali bawah (LCL) X diketahui dengan cara

LCL = X - A3 . S

= 1004,32 – (0,55)(4,75)

= 1001,71

Nilai A3 dapat di lihat pada Tabel 3.1. Faktor-faktor konstanta untuk penetapan

batas grafik kendali.

Dari perhitungan di atas diketahui garis pusat, dan batas pengendaliannya yaitu

batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah untuk peta kendali rata-

rata X , yaitu:

Garis pusat (CL) = 1004,32

Batas kendali atas (UCL) = 1006,94

Batas kendali bawah (LCL) = 1001,71

Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali rata-rata X di tampilkan

pada tabel 5.11. seperti berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101

Tabel 5.11.
Data perhitungan revisi peta kendali X tahap 3

Jumlah
Observasi ke- X CL UCL LCL
pengukuran
1 30 1005,20 1004,32 1006,94 1001,71
2 30 1004,63 1004,32 1006,94 1001,71
3 30 1006,37 1004,32 1006,94 1001,71
4 30 1004,47 1004,32 1006,94 1001,71
5 30 1004,67 1004,32 1006,94 1001,71
6 30 1003,57 1004,32 1006,94 1001,71
7 30 1003,07 1004,32 1006,94 1001,71
8 30 1005,83 1004,32 1006,94 1001,71
9 30 1006,60 1004,32 1006,94 1001,71
10 30 1004,97 1004,32 1006,94 1001,71
11 30 1004,40 1004,32 1006,94 1001,71
12 30 1002,83 1004,32 1006,94 1001,71
13 30 1003,90 1004,32 1006,94 1001,71
14 30 1003,17 1004,32 1006,94 1001,71
15 30 1002,63 1004,32 1006,94 1001,71
16 30 1003,40 1004,32 1006,94 1001,71
17 30 1003,73 1004,32 1006,94 1001,71
18 30 1003,60 1004,32 1006,94 1001,71
19 30 1004,97 1004,32 1006,94 1001,71
20 30 1003,77 1004,32 1006,94 1001,71
21 30 1004,13 1004,32 1006,94 1001,71
22 30 1004,47 1004,32 1006,94 1001,71
23 30 1005,03 1004,32 1006,94 1001,71
Jumlah 23099,41

Dari data tabel di atas jika diplot ke dalam peta kendali X rata-rata maka akan

terlihat seperti pada gambar berikut ini.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102

Peta Pengendalian X Rata-rata


1008,00

1007,00

1006,00

1005,00

1004,00

1003,00

1002,00

1001,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
X bar UCL LCL CL

Gambar 5.7. Peta X-chart

Pada peta kendali X rata-rata di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data

yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti

bahwa rata-rata berat gula yang dikemas masih berada dalam batas kendali yang

telah ditetapkan perusahaan. Proses yang terkendali tersebut tidak akan bisa

dipertahankan tanpa adanya bagian khusus yang berfungsi untuk mengawasi dan

memonitoring proses, hal tersebut dikarenakan pada bagian gudang

hasil/pengemasan belum terdapat staf atau petugas khusus yang bertugas untuk

mengawasi proses pengemasan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dari perusahaan pada

tanggal 7-12 Juli 2014 dengan melakukan berbagai pengukuran dan analisis

data, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Hasil analisis terhadap presentase ketidaksesuaian berat gula kemasan 1

kg menunjukkan bahwa seluruh titik proporsi subtotal ketidaksesuaian

berat gula MK kemasan 1 kg berada dalam batas kendali p chart. Hasil

tersebut diperoleh berdasarkan perbaikan dan revisi akhir terhadap data

pengamatan yang sebelumnya berada di luar batas kendali p chart.

Setelah dilakukan analisis data diketahui dari banyaknya data dalam

jumlah observasi sebanyak 25 ditemukan bahwa 23 observasi yang ada

berada dalam pengendalian sedangkan 2 diantaranya berada di luar batas

pengendalian. Kedua data observasi tersebut ditemukan pada perhitungan

tahap 1 di mana pada data pengamatan ke-9 yaitu sebesar 26,67% dengan

tingkat kesalahan sebanyak 8 unit berada di luar batas kendali p chart,

hal tersebut terbukti atas dasar penentuan batas pengendalian atas sebesar

0,243 dan batas pengendalian bawah -0,067 dengan rata-rata proporsi

ketidaksesuaian sebesar 0,088. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap 2

kembali ditemukan bahwa adanya data pengamatan ke-12 yaitu sebesar

23,33% dengan tingkat kesalahan sebanyak 7 unit berada di luar batas

103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104

kendali p chart, hal tersebut terbukti atas dasar penentuan batas

pengendalian atas sebesar 0,230 dan batas pengendalian bawah -0,068

dengan rata-rata proporsi ketidaksesuain sebesar 0,081. Dalam peta

kendali p chart tahap akhir menunjukkan batas pengendalian atas (UCL)

sebesar 0,217 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar -0,069

dengan presentase rata-rata tingkat ketidaksesuaian/cacat sebesar 0,074

atau sebesar 7,4% serta rata-rata standar deviasi proporsi ketidaksesuaian

produk gula kemasan 1 kg sebesar 4,82%.

2. Hasil analisis terhadap data rata-rata berat gula kemasan 1 kg dengan

menggunakan peta kendali X chart rata-rata menunjukkan bahwa rata-

rata berat gula dalam proses pengamatan ada di dalam batas kendali X

chart. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan perbaikan dan revisi akhir

terhadap data pengamatan yang sebelumnya berada di luar batas kendali

yang mengacu pada peta kendali S chart. Proses yang terkendali dalam

peta kendali X chart ditunjukkan dengan penetapan batas pengendalian

atas (UCL) sebesar 1006,94 gram dan batas pengendalian bawah (LCL)

sebesar 1001,71 gram dengan garis pusat (CL) rata-rata berat produk gula

MK kemasan 1 kg sebesar 1004,32 gram. Hal tersebut menunjukkan

bahwa rata-rata berat produk gula MK kemasan 1 kg masih berada dalam

pengendalian sehingga proses produksi dapat dilanjutkan.

3. Hasil analisis terhadap standar deviasi dari data rata-rata berat gula MK

kemasan 1 kg dengan menggunakan peta kendali S chart menunjukkan

seluruh titik penyimpangan/rata-rata erorr produk gula MK kemasan 1


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

kg ada di dalam batas kendali. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan

perbaikan dan revisi akhir terhadap data pengamatan yang sebelumnya

berada di luar batas kendali dari S chart. Data pengamatan yang

dihilangkan pada S chart adalah data pengamatan ke-12 sebesar 10,78

gram dan ke-13 sebesar 6,93 gram. Perbaikan-perbaikan tersebut

berdasarkan hasil pengukuran tahap 1 dengan penetapan batas kendali

atas sebesar 7,11 gram dan batas kendali bawah sebesar 3,05 gram

dengan rata-rata garis pusat S sebesar 5,08. Setelah data dinormalkan dan

dilakukan perbaikan pada tahap 2 berikutnya kembali ditemukan adanya

data rata-rata erorr produk gula MK kemasan 1 kg pada pengamatan ke-

12 yang sebelumnya merupakan data pengamatan ke-13 sebesar 6,93

gram. Hasil tersebut diketahui dengan adanya penetapan batas kendali

atas sebesar 6,78 gram dan batas kendali bawah sebesar 2,91 gram

dengan rata-rata erorr berat produk gula MK kemasan 1 kg sebesar 4,85

gram. Pada tahap ke-3 semua data telah dinormalkan, sehingga dari ke-

25 observasi telah ditemukan 23 diantaranya telah berada dalam

pengendalian dengan batas kendali atas sebesar 6,66 gram dan batas

kendali bawah sebesar 2,85 gram dengan rata-rata erorr berat produk

gula MK kemasan 1 kg sebesar 4,75 gram. Hasil akhir tersebut di dapat

dari penentuan peta kendali S yang telah dinormalkan.

4. Hasil analisis terhadap perhitungan dan pengukuran untuk tingkat reject

menggunkan p chart diketahui rata-rata tingkat reject produk sebesar

7,74% atau akurasi rata-rata sebesar 92,26% dengan standar deviasi rata-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

rata dari berat produk sebesar 4,75 gram. Hal ini mengidentifikasikan

bahwa proses pengemasan berada dalam kendali, namun di lihat dari

besarnya rata-rata reject sebesar 7,74% perlu dilakukan evaluasi terhadap

kinerja di bagian gudang hasil terkait proses penimbangan berat gula

kemasan 1 kg.

B. Saran

Berdasarkan analisis data dan kesimpulan di atas, menunjukkan

bahwa keakurasian berat produk akhir gula kemasan 1 kg sudah berada

dalam pengendalian. Meskipun demikian, perlu adanya komitmen yang

berkaitan terhadap produk yang dihasilkan, mengenai keakurasian proses

pengemasan gula 1 kg di mana harus berjalan/sesuai dengan standar dan

berada dalam batas-batas toleransi berat yang sudah ditetapkan. Maka dari

itu perusahaan perlu mengadakan langkah-langkah perbaikan yang

bermanfaat untuk menunjang kinerja perusahaan, antara lain:

1. Perlu adanya penambahan staf di bagian gudang hasil yang bertugas

khusus untuk memonitoring proses pengemasan sampai pada saat

penimbangan berat guna meminimalisir kesalahan-kesalahan yang

nantinya dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, kesalahan-

kesalahan tersebut terkait dengan kekurangan atau kelebihan ukuran

berat gula yang berada di luar standar batas toleransi berat yang telah

ditetapkan perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107

2. Diharapkan bagian gudang hasil dapat terus meningkatkan dan

mempertahankan proses pengemasan yang sudah terkendali terkait

keakurasian ukuran berat produk gula MK kemasan 1 kg. Dengan

mempertahankan proses yang terkendali tersebut diharapkan produk

gula MK kemasan 1 kg yang dihasilkan bisa sama-sama

menguntungkan dan tidak merugikan baik bagi perusahaan maupun

bagi konsumen.

3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengukuran

mengenai produktivitas karyawan dan mesin untuk mengetahui lebih

lanjut terkait kinerja dan kemampuan proses yang ada di lini

pengemasan dengan menggunakan metode lain yang seperti six sigma

atau dengan menggunakan scatter diagram, fisbone chart, histogram

maupun diagram pareto.

C. Keterbatasan

Pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis

memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan penulis hanya berkaitan dengan keakurasian

berat gula kemasan 1 kg.

2. Perusahaan tidak memiliki data pencatatan yang lengkap mengenai

proses pengemasan terkait ukuran berat gula sehingga penulis harus

melakukan pengamatan dan pencatatan sendiri terhadap objek yang

akan diteliti.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofian. Manajemen Produksi dan Operasi. 2008. Jakarta. Fakultas

Ekonomi UI.

Ariani, Dorothea W. Pengendalian Kualitas Statistik. 2005. Yogyakarta. Andi

Offset.

Arifianti, Ria. 2013. “Analisis Kualitas Produk Sepatu Tomkins”, Jurnal

Dinamika Manajemen, (Maret), 46-58.

Agustina, Fitri. 2012. ”Pengendalian Kualitas Statistik Produk Semen”. Jurnal

ilmiah teknik dan manajemen industri, 21(mei).

Badri, Romadhon. 2012. ”Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pendekatan

Model SQC (Statistical Quality Control)”, Jurnal Manajemen Kualitas.

Gaspersz, Vincent. Total Quality Control. 2006. Jakarta. Gramedia

Gaspersz, Vincent. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. 2004. Jakarta.

Gramedia.

Haming dan Nurnajamuddin. Manajemen Produksi Modern. 2007. Jakarta. Bumi

Aksara

Hadiguna, Rika. Manajemen Pabrik. 2009. Jakarta. Bumi Aksara.

Heizer, Render. Operation Management. Salemba Empat. 2009. Jakarta.

Khomah, Rahayu, dan Harisudin. 2013. ”Analisis Pengendalian Kualitas Karet”.

Jurnal pabrik karet, (Desember), 90-104.

108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109

Kurniawan S, Henry. 2013. “Studi Deskriptif Manajemen Kualitas Dengan

Metode 5S di Gudang Hypermarket X Surabaya”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya, Vol.2 No.2.

Mutaqin, Deden Zaenal. 2012“Pengendalian kualitas”. www.ittelkom.ac.id

Nasution. Manajemen Industri. 2006. Yogyakarta. Andi offset

Prawirosentono, Suyadi. Manajemen Operasi Analisis dan Stud Kasus. 2007.

Jakarta. bumi aksara.

Prihantoro, Rudy. Konsep Pengendalian Mutu. 2012. Bandung. Rosda.

Sanusi, Anwar.2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Tisnowati, Henny. 2010. “Analisis Pengendalian Mutu Produksi Roti”. Jurnal

manajemen mutu.

Wijayani, Fenni. 2013. “Perencanaan Sisitem Pengendalian Kualitas”. Jurnal

Tirta, 2 (juli), 157-164.

Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. 2010. Yogyakarta.

Ekonisia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 1
Foto Gudang
Hasil/Bagian
Pengemasan

110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 2
Daftar Pertanyaan

113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114

1. Sejarah Perusahaan
a) Nama perusahaan?
b) Kapan didirikannya perusahaan?
c) Perusahaan bergerak pada bidang apa saja?
d) Visi dan misi perusahaan?
e) Lokasi dan alamat perusahaan?

2. Struktur organisasi
a) Bagaimana bentuk struktur organisasi?
b) Bagaimana pemisahan tugas dan wewenang organisasi?
c) Apa tugas masing-masing bagian dalam organisasi?

3. Bagian gudang hasil


a) Berapa jumlah karyawan di bagian gudang hasil?
b) Apa saja tugas dan tanggung jawab karyawan gudang hasil?
c) Berapa lama jam kerja karyawan?
d) Berapa ukuran berat gula yang di kemas di bagian gudang hasil?
e) Standar apa yang ditetapkan di bagian gudang hasil?
f) Berapa besaran batas toleransi untuk ukuran berat gula setiap
kemasan?
g) Apa nama dan spesifikasi mesin yang digunakan untuk mengemas
gula?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115

Lampiran 3
Surat Izin
Penelitian dari
PG Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116

Anda mungkin juga menyukai