Anda di halaman 1dari 22

ISSN 2087-2860

SUSUNAN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Rektor Universitas Bandar Lampung

KETUA DEWAN PENYUNTING : IR. LILIES WIDOJOKO, MT

DEWAN PENYUNTING : DR. IR. ANTONIUS, MT (Univ. Sultan Agung Semarang)


: DR. IR. NUROJI, MT (Univ. Diponegoro)
: DR. IR. FIRDAUS, MT (Univ. Sriwijaya)
: DR. IR. Hery Riyanto, MT (Univ. Bandar Lampung)
: APRIZAL, ST., MT (Univ. Bandar Lampung)

DESAIN VISUAL DAN EDITOR : FRITZ AKHMAD NUZIR, ST., MA(LA)

SEKRETARIAT DAN SIRKULASI : IB. ILHAM MALIK, ST, SUROTO ADI

Email : jtsipil@ubl.ac.id

ALAMAT REDAKSI : Jl. Hi. Z.A. PAGAR ALAM NO. 26 BANDAR LAMPUNG - 35142
Telp. 0721-701979 Fax. 0721 – 701467

Penerbit
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bandar Lampung

Jurnal Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu
pada bulan Oktober dan bulan April
Jurnal Teknik Sipil UBL
Volume 7, Nomor 1, April 2016 ISSN 2087-2860

DAFTAR ISI
Susunan Redaksi .......................................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ iii

1. Penerapan Metode Indeks Bahaya Kecelakaan untuk Anaisis Kasus Lalu Lintas di
Lampung
Juniardi................................................................................................................ 873-894
2. Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten di Sumatera
Selatan
Dirwansyah Sesunan ........................................................................................... 895-912
3. Optimasi Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dengan Metode Jalur Kritis
Menggunakan Software Microsoft Project
Lilies Widjoko .................................................................................................... 913-929
4. Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang pada Proyek
Dermaga Jetty II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak-Jawa Barat
Hery Riyanto ....................................................................................................... 930-950
5. Pengaruh Penambahan Kapur dan Lama Waktu Pemeraman pada Tanah Pasir
Berlempung Terhadap Kekuatan Tanah
Ronald Nurisko ................................................................................................... 951-957
METODE PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN
PROGRAM JALAN KABUPATEN DI SUMATERA SELATAN

DIRWANSYAH SESUNAN
Dosen Universitas Bandar Lampung
E-mail :dirwansyahsesunan@ubl.ac.id

Abstrak
Metode perencanaan ini telah dikembangkan, dicoba dan diperkenalkan kepada 51
Kabupaten yang masuk dalam proyek IBRD RR 2.terutama antara tahun 1997 -1999.
Atas dasar pengelaman ini. dalam bulan Oktober 1999 Bina Marga telah memulai suatu
rencana kegiatan untuk memperkenalkan suatu metode perencanaan yang standar kepada
seluruh Kabupaten pada bantuan suatu unit yang beru dibentuk di setiap Provinsi yang
disebut Proyek Bantuan Penanganan Jalan Kabupaten dan Kotamadya (PBPJK).Metode
perencanaan dan penyusunan progran untuk pekerjaan bertahap (rehabilitasi,
peningkatan) dan pekerjaan ringan (terutama pemeliharaan) pada jalan dan jembatan
Kabupaten.Di dalam perencanaan ini tidak termasuk tahap perencanaan teknis.Prosedur
Perencanaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. :
050.1 441/sj tanggal 11 Pebruari 1993 bahwa kelayakan suatu proyek jalan yang
diusulkan harus dapat dibuktikan dengan hasil studi perencanaan.

Dari hasil uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten di Sumatera Selatan
adalah sebagai berikut : (a) Dengan adanya Metode Perencanaan dan Penyusunan
Program Jalan Kabupaten, maka metode ini merupakan cara yang praktis dan sederhana
untuk menghitung biaya pekerjaan jalan dengan menggunakan matriks biaya,
dibandingkan dengan menggunakan cara yang sering digunakan selama ini. (b) Metode
perencanaan ini memberikan kepastian untuk menentukan pemilihan prioritas pekerjaan
jalan dengan menggunakan tabel matriks. Biaya jalan perkilometer dapat ditentukan
berdasarkan data LHK kendaraan roda 4, tipe dan kondisi jalan serta taksiran CBR.tanah
dasar yang ada.

Kata Kunci :Pekerjaan Bertahap, Pekerjaan Peningkatan

I. PENDAHULUAN 1997 -1999. Atas dasar pengelaman


1.1 Latar Belakang ini.dalam bulan Oktober 1999 Bina Marga
Metode perencanaan ini telah telah memulai suatu rencana kegiatan untuk
dikembangkan, dicoba dan diperkenalkan memperkenalkan suatu metode perencanaan
kepada 51 Kabupaten yang masuk dalam yang standar kepada seluruh Kabupaten
proyek IBRD RR 2.terutama antara tahun pada bantuan suatu unit yang beru dibentuk

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 895


Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
di setiap Provinsi yang disebut Proyek jalan bagi keperluan pemantauan dan
Bantuan Penanganan Jalan Kabupaten dan perencanaan lebih lanjut.
Kotamadya (PBPJK). 5. Bahwa prosedur ini dimaksudkan untuk
mencakup perencanaan bagi semua
Metode perencanaan dan penyusunan pembiayaan untuk seluruh jalan
progran untuk pekerjaan bertahap Kabupaten, tanpa melihat dari mana
(rehabilitasi, peningkatan) dan pekerjaan datangnya sumber pendanaanya.
ringan (terutama pemeliharaan) pada jalan
dan jembatan Kabupaten.Di dalam 1.3 Kerangka Metode Perencanaan
perencanaan ini tidak termasuk tahap Metode perencanaan yang saat ini
perencanaan teknis. sedang diperluas keseluruh Kabupaten telah
dikembangkan sejak tahun 1986.meskipun
Prosedur Perencanaan ini harus prosedur tersebut memasukan bagian-
dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Bagian perencanaan jalan Kabupaten
Menteri Dalam Negeri No. : 050.1 441/sj terdahulu. Metode ini menitik beratkan pada
tanggal 11 Pebruari 1993 bahwa kelayakan dua masalah utama :
suatu proyek jalan yang diusulkan harus - Pengembangan metode survei dan
dapat dibuktikan dengan hasil studi analisa secara sistematis dan terperinci
perencanaan. yang dirancang untuk memperbaiki
Studi-studi perencanaan ini memberikan mutu dan data yang logis, pelaksanaan
dukungan teknis bagi prosedur tradisional perencanaan menjadi tidak berarti jika
mengenai konsultasi tingkat desa dan tidak didasarkan pada dua data yang
usulan-usulan proyek. benar.
- Suatu pendekatan pemilihan jaringan
1.2 Tujuan Pembahasan yang menyeluruh yang secara geografis
Tujuan umum dari prosedur dipusatkan pada satu wilayah
perencanaan dan penyusunan program ini perencanaan yang mencakup paling
adalah : sedikit 20 -25% dari luas Kabupaten,
1. Memberikan kesempatan kepada merupakan sasaran untuk studi
Kabupaten untuk evaluasi sesuai perencanaan setiap tahunnya.
dengan prosedur secara sistematik,
menuju kearah persiapan yang tepat 1.4 Pembatasan Masalah
waktu dari program tahunan dalam Dalam mewujudkan penulisan ini.
standar yang konsisten. penulis mencoba mengutarakan hal-hal yang
2. Memberikan kapasistas bahwa alokasi berkenaan dengan judul, yakni Metode
sumber berdasarkan kategori pekerjaan Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan
yang luas itu (yakni pekerjaan berat, Di Kabupaten di Sumatera Selatan, ini
pemeliharaan dan pekerjaan ringan mencakup Metode Perencanaan Umum dan
lain) ditentukan secara rasional. Penyusunan Program untuk perkejaan berat
3. Memberikan kepastian bahwa (rehabilitasi, peningkatan) pada jalan dan
penentuan pemilihan prioritas jembatan Kabupaten, yang pada umumnya
pekerjaan berat itu berdasarkan pada diklasifikasikan fungsinya sebagai jalan
kriteria ekonomi yang rasional dan lokal.
bersifat sederhana, yang dapat
memberikan tingkat kepercayaan Metode yang dibahas tidak mencakup
kepada donor serta instansi pemerintah tahap desain teknis dan persiapan
bahwa usulan penanaman modal untuk pemeliharaan (tahap peerncanaan
itu adalah sesuai. teknis).Dalam hal ini penulis mengambil
4. Mengumpulkan dan menambah studi kasus pada jalan Kabupaten Ogan
informasi "Database" tentang jaringan Komering Ilir.
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 896
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
II. KEBUTUHAN UNTUK perencanaan jalan tersebut belum tentu
PERENCANAAN berhasil diperkenalkan kepada Kabupaten
2.1 Data Perencanaan yang bersangkutan.Pengalaman selama ini
Tugas Perencanaan dan Persiapan menunjukkan bahwa tidaklah cukup hanya
Program Tahunan untuk jaringan jalan menyerahkan suatu petunjuk yang berupa
Kabupaten secara luas dan sistimatik baru buku begitu saja untuk diterapkan secara
dimulai, sedangkan program-program bersama.
sebelumnya pada umumnya terdiri atas
usulan-usulan khusus yang diberikan oleh Untuk memperkenalkan suatu metode
Kabupaten tanpa didukung oleh satupun yang efektif, perlu didukung oleh Program
data perencanaan atau pilihan evaluasi Pelatihan, bimbingan dan bantuan teknis di
alternatif tingkat Kabupaten, termasuk
petunjuk/pengarahan yang tegas dari instansi
Persiapan program lima tahun yang tingkatnya lebih tinggi.Keberhasilan
ditingkat pusat dengan bantuan konsultan juga mungkin dapat lebih dicapai melalui
untuk mendapatkan dana Bantuan Luar pendekatan terpusat yang menerima
Negeri tidak menunjukkan digunakannya kenyataan bahwa untuk mencakup seluruh
cara lain sebagai pengganti yang jaringan jalan sekaligus dalam sekali studi
memuaskan. tidak dapat dilaksanakan.

Dalam kenyataannya terlalu banyak Karena itu perlu dipertimbangkan


tuntutan dari instansi ditingkat pusat dan bahwa untuk mengalihkan metode
hanya sedikit sekali memperhitungkan perencanaan dari tingkat pusat ke daerah
aspirasi dan pengetahuan daerah dengan harus dilakukan melalui suatu metode
memaksakan suatu kerangka kerja yang transmisi harus semakin banyak melakukan
kaku dan kurang dapat diterima dalam peran pemeriksaan dan pengawasan yang
pemilihan proyek untuk jangka lama. sekarang ini hampir semuanya dilakukan
Rencana-rencana yang dihasilkan dengan oleh pusat.
cara ini cenderung sudah kadaluarsa
sebelum pelaksanaannya dapat dimulai. 2.4 Masukan Perencanaan
Alasan utama diperlukannya masukan
2.2 Persiapan Program Pekerjaan perencanaan dalam skala besar bukannya
Keterlibatan Kabupaten dalam karena kerumitan metodologi yang
mempersiapkan program pekerjaannya diusulkan, namun karena besarnya jumlah
sendiri secara jelas ingin menjamin adanya proyek berdiri sendiri yang harus
keluwesan dalam mengadakan perubahan- dinilai/dikaji dan banyaknya jenis proyek
perubahan sesuai kebutuhan setempat dan yang terlibat.
untuk mengurangi tanggung jawab instansi
di tingkat pusat. Pada saat yang sama. Pengalaman dari beberapa tahun
Pemerintah pusat dan donor memerlukan pelaksanaan studi Kabupaten di Indonesia
jaminan bahwa program semacam ini telah menunjukkan bahwa karena besarnya
mempunyai dasar yang rasional dan disusun variasi jenis jalan, mulai dari aspal yang
secara sistemaatis. Demikian pula dengan dilewati beberapa ribu kendaraan per hari
sumber-sumber ekonomi nasional yang sampai dengan jalan setapak yang tidak
jumlahnya terbatas supaya digunakan dapat dilewati kendaraan, sehingga setiap
seefisien mungkin proses perencanaan harus
mempertimbangkan ruas-ruas jalan menurut
2.3 Prosedur yang Efektif dasar tersendiri dengan suatu bentuk
Sebelum proyek di suatu Kabupaten penaksiran yang sesuai bila rekomendasi
yang sedang berjalan saat ini, maka prosedur yang dihasilkan mempunyai keabsahan.
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 897
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
2.5 Kegiatan Survei yang merupakan titik pusat studi persiapan
Bagian pokok dari proses peta.
perencanaan ini melibatkan suatu kegiatan Mengembangkan dan
survei untuk mengumpulkan data yang memutakliirkan kerangka kerja informasi
diperlukan bagi hal-hal tersebut ini : Lokasi yang lebih luas terhadap sumber-sumber dan
jalan, panjang dan kondisinya saat ini, kegiatan sosial ekonomi di seluruh
bersama-sama dengan ukuran mengenai Kabupaten yang dibutuhkan sebagai
tingkat atau "kebutuhan" lalu lintas untuk masukan mendukung perencanaan,
jalan tersebut. Saat ini informasi tadi sering pemantauan dan studi tambahan (formulir
kali tidak tersedia.Beberapa metode k).
mengenai penilaian atau evaluasi dapat
dilaksanakan dengan menggunakan data 3.1.2 Survei dasar meliputi:
hasil survei. Survei penjajakan untuk ruas jalan,
identifikasi jaringan, dan pemetaan
Sistim penilaian yang digunakan (S1).
dalam Petunjuk Perencanaan didasarkan atas Survei penyaringan jalan : yakni
kriteria ekonomi yang biasa dipakai inventarisasi jalan, kondisi dan survei
NPV/KM. Metode yang lebih mudah seperti pemotretan jalan yang memadai untuk
penyusunan peringkat melalui skor dan menunjang penaksiran manfaat secara
indeks tampaknya mempunyai korelasi yang umum dan penentuan biaya perbaikan
lemah.Sistim tersebut tidak memerlukan untuk tujuan penyaringan (S2).
tambahan data survei yang berarti dan waktu Perhitungan lalu lintas selama 2 hari
analisa atau tingkat keahlian yang lebih dari pada ruas jalan yang dapat dilalui
pada yang dibutuhkan untuk metode yang kendaraan bermotor (S5).
lebih murah tadi. Survei kecepatan yang sederhana untuk
membantu dalam menaksir kondisi
III. METODE PERENCANAAN DAN permukaan jalan (S4).
PENYUSUNAN PROGRAM
JALAN 3.1.3 Analisa Evaluasi dan Biaya
3.1 Garis-Garis Besar Metode Penyusunan data lalu lintas pada
(1) Kerangka kerja dan studi persiapan lembar analisa (A1,A2)
(2) Survei dasar Penentuan proyek.
(3) Analisa biaya dan evaluasi Identifikasi dan penentuan biaya
(4) Studi tambahan pekerjaan jalan dan jembatan yang
(5) Penyusunan program pendahuluan tepat dengan menggunakan foto,
ringkasan data jalan dan inatriks biaya
3.1.1 Kerangka Kerja dan Studi dan pekerjaan yang tepat yang
Persiapanmempunyai tiga tujuan berhubungan dengan lalu lintas dan
utama : kondisi jalan.Hal ini memungkinkan
Menyiapkan dan memutaklirkan definisi dan penentuan biaya secara
daftar "induk" jalan (kl) dan jembatan serta umum memadai untuk tujuan
mencocokannya dengan peta dasar yang penyaringan pekerjaan berat,
berisi ringkasan data inventarisasi dan pemeliharaan atau pekerjaan
devinisi yang jelas mengenai semua mas penyangga.
yang ada didalain jaringan.
Evaluasi yang sudah disederhanakan
Membuat persiapan khusus yang mengenai jalan yang dapat dilalui kendaraan
dibutuhkan untuk studi perencanaan saat itu bermotor dengan menggunakan tabel
juga, termasuk pemilihan wilayah/jaringan penuntun yang memberikan nilai manfaat
yang diharapkan untuk tingkat lalu lintas
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 898
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
yang ada dan jenis/kondisi permukaan jalan mendukung perencanaan, pemantauan dan
tertentu. studi tambahan lainnya. Beberapa dari
informasi ini akan didapatkan pada database
3.1.4 Studi Tambahan komputer di tingkat pusat dan nantinya juga
Studi tambahan dibutuhkan untuk di tingkat propinsi dan Kabupaten.
mas jalan yang jalan masuknya terhambat :
manfaat lebih didasarkan pada potensi lalu Sebagaimana besar Kabupaten telah
lintas uang ditentukan dari jumlah penduduk mengumpulkan banyak informasi selama
yang dilayani, dari pada lalu lintas yang ada. kegiatan awal perencanaan, namun perlu
Kebutuhan Survei dan analisa adalah untuk dikaji ulang, diperbaiki dan
sebagai berikut: diperbaharui secara teratur minimal sekali
Survei desa dan penyebaran penduduk dalam setahun serta disusun dalam format
(S7) yang standar sehingga perbandingan antara
Survei mengenai penyebab dan tingkat Kabupaten akan mudah dilakukan.
dari hambatan jalan masuk (S8). Informasi ini disusun dalam suatu rangkaian
Analisa dan evaluasi menggunakan formulir antar Kabupaten akan mudah
lembar analisa (A3) yang dilakukan. Informasi ini disusun dalam suatu
memungkinkan perhitungan manfaat rangkaian formulir Kl - K14.Periode waktu
secara langsung. utama untuk memperbaiki atau
memutakhirkan formulir k adalah Desember
3.1.5 Penyusunan Program -Januari.
Pendahuluan meliputi:
Penyaringan dan penyusunan peringkat 1. Pemutakhiran data jaringan jalan (K1 -
proyek pekerjaan berat dengan K2)
NPV/Km. Untuk menjaga tetap berlakunya
Penyusunan daftar calon ruas untuk inventarisasi "daftar induk" ruas jalan
mendapatkan pemeliharaan. Kabupaten (KI), terutama dalam hal
Persiapan garis besar program penentuan mas dan kondisi permukaan
mendatang. jalan secara garis besar. Data ini harus
Dokumentasi termasuk peta program. diperbaharui paling tidak setiap
tahunnya dengan menggunakan
informasi dari hasil survei jalan (S1,S2)
3.2 Ruang Lingkup Metode dan informasi pekerjaan (K3/RPPIP).
Perencanaan Tugas berikutnya adalah melakukan
Metode perencanaan dibagi dalam kaji ulang secara berkala terhadap
lima kelompok komponen utama : pilihan mas dalam jaringan jalan yang
(1) Kaji ulang dan pemutakhiran database ditetapkan sebagai "strategis" yang
(2) Survei harus mendapatkan prioritas khusus
(3) Analisa (K2).
(4) Penaksiran biaya
(5) Persiapan program tahunan 2. Pemutakhiran Data Riwayat Pekerjaan
(K3 - K4)
3.2.1 Kaji ulang dan pemutakhiran Menyusun dan memutakliirkan
database rangkuman data secara teliti dan
Maksud adalah untuk sistematis mengenai pekerjaan yang
mengembangkan dan menjaga tetap telah dilaksanakan untuk setiap
berlakunya sejumlah informasi mengenai : mas.Hal ini terutama diperlukan untuk
jaringan jalan, sumber daya, dan kegiatan perencanaan pemeliharaan dan
sosial ekonomi Kabupaten secara pemantauan kefektifan program.
keseluruhan. Informasi ini diperlukan untuk
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 899
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
3. Pemutakhiran Data Sumber Daya (K7 - mengenai karateristik, kondisi dan
K9) penggunaan seluruh jaringan jalan,
Menyusun serta memutakhiikan suatu informasinya disusun dalam formulir "S' (S1
daftar yang sistematis mengenai aspek- - S8). Survei S1 - S4 berkaitan dengan
aspek sumber daya yang tersedia untuk pengumpulan data inventarisasi jalan dan
mempersiapkan dan melaksanakan data kondisi jalan. Survei S5 - S8 berkaitan
program pekerjaan, seperti : peralatan dengan pengumpulan data penggunaan
berat, kontraktor, sumber material, jalan.
upah pekerja/buruk dan harga
bahan/material serta staf Tim 1. Survei Penjajakan Kondisi Jalan
Perencanaan Jalan Kabupaten. Survei ini dilaksanakan setiap tahun
pada seluruh jaringan jalan yang
4. Pemutakhiran Data Sosial Ekonomi "mantap" atau. "baik/sedang" untuk
(K11 - K14) memperbaharui data
Menyusun serta memutakhirkan inventarisasi/kondisi jalan dan
informasi yang diperlukan dalam studi membantu proses penyaringan dalam
perencanaan meliputi data penyebaran program pemeliharaan.
penduduk (K11), karakteristik pasar
dan pusat kegiatan lainnya (K12), tata 2. Survei Penyaringan Ruas Jalan
guna lahan dan data lainnya Survei ini dilakukan pada sepertiga
perkecamatan (K13) serta informasi bagian jaringan jalan yang "rusak/rusak
mengenai kegiatan pembangkit lalu berat" setiap tahunnya.Survei ini
lintas angkutan berat dan rencana- menggabungkan pengumpulan data
rencana pengembangan kawasan (K14 inventarisasi jalan serta informasi
dan survei S6). kondisi dan foto jalan yang cukup
untuk memungkinkan dilakukannya
5. Pemutakhiran Peta penaksiran secara umum terhadap
Menyusun serta merautakliirkan peta manfaat dan biaya rata-rata peningkatan
dasar jaringan jalan Kabupaten jalan, untuk keperluan
disesuaikan dengan data inventarisasi penyaringan.Pelaksanaan survei S2 ini
dalam Kl. Beberapa versi peta jalan ditargetkan rata-rata 15 km/hari pada
diperlukan untuk menujukkan kondisi ruas-ruas jalan yang terbula bagi roda-
jalan, mas jalan strategis dan program 4.
tahunan. Tujuan jangka panjangnya
adalah menyempurnakan peta dasar 3. Survei Kecepatan
jaringan jalan dengan menggunakan Survei kecepatan secara sederhana
peta topografi dan pemeriksaan di dilaksanakan pada semua ruas yang
lapangan. terbuka bagi roda-4 yang telah
dilakukan survei S2, untuk membantu
6. Dokumentasi Studi penaksiran kondisi permukaan jalan.
Menyusun dan menyimpan data secara
sistematis mengenai informasi dan 4. Survei Lalu Lintas (S5)
formulir K, hasil survei tahunan, data Perhitungan lalu lintas selama dua hari
analisa dan program, kemudian dilaksanakannya pada semua ruas yang
meringkasnya dalam bentuk laporan terbuka bagi roda-4 yang telah
untuk disampaikan pada RATEK. dilakukan survei S2, dan paling sedikit
20% dari jaringan jalan yang "mantap"
3.2.2 Survei setiap tahunnya. Data lalu lintas akan
Survei-survei diperlukan untuk digunakan untuk memperkirakan
mengumpulkan informasi secara berkala manfaat dari suatu peningkatan jalan
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 900
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
dan untuk menentukan standar disain Inventarisasi jalan, kondisi dan data
yang sesuai. Survei lalu lintas kecepatan yang didapat dari survei S2
diperlukan rata-rata untuk setiap 5 km dan S4 dirangkum dan diringkas secara
bagian jalan. grafis dalam fomiat standar alam
lembar "'A" untuk setiap ruas yang
5. Survei Kependudukan disurvei.
Survei mengenai penyebaran penduduk
di dalam desa akan diperlukan untuk 2. Analisa Data Lalu Lintas (A2)
jalan-jalan yang jembatan dan tertutup Data lalu lintas yang didapat dari survei
bagi roda-4 sepanjang atau sebagian S5, disusun dan disesuaikan untuk
tahun, dimana lalu lintas yang akan dievaluasi lebih lanjut pada lembar
dibuka merupakan ukuran yang sudah analisa A2.Ringkasan datanya
disusun dalam formulir K11 untuk dipindahkan ke dalam lembar Al.
seluruh Kabupaten.
3. Penentuan Proyek
6. Survei Hambatan Lalu Lintas (S8) Proyek-proyek yang disesuaikan untuk
Diperlukan inforrnasi hasil survei dievaluasi lebih lanjut pada dasarnya
mengenai jenis, penyebab dan pengaruh ditentukan oleh pembahan dalam
hambatan akses jalan pada jalan yang tingkat lalu lintas yang ada dan jenis
tidak terbuka bagi kendaraan roda-4, permukaan jalan serta manfaat
baik sebagian atau sepanjang tahun. perkilometer yang diharapkan untuk
Informasi ini digunakan bersama-sama tingkat lalu lintas dan jenis/kondisi
data dari S7 untuk memperkirakan permukaan yang ada.
manfaat dari peningkatan jalan dengan
menggunakan metodologi 4. Penaksiran Manfaat Lalu Lintas
"kependudukan" Evaluasi proyek berdasarkan lalu lintas
yang telah disederhanakan (dengan
3.2.3 Analisa menggunakan tabel penuntun yang
Data survei harus disusun secara disiapkan oleh pusat) membelikan nilai
sistematik untuk keperluan dokumentasi, tingkat manfaat per kilometer yang
pemantauan dan evaluasi proyek.Suatu diharapkan untuk tingkat lalu lintas dan
lembar data (Al) disiapkan untuk jenis/kondisi permukaan yang ada.
menganalisa setiap proyek yang telah
tercakup dan didukung oleh survei S2 dan 5. Analisa Proyek Kepeududukan (A3)
setiap proyek pemeliharaan berkala yang Informasi pada jalan yang tidak terbuka
tercakup oleh survei SI.Foto-foto disusun bagi roda-4 yang didapat dari hasil
secara teipisah dalam fonnat yang analisa survei dan S8 disusun untuk
standar.Lembar-lembar analisa data"antara" masing-masing ruas pada suatu lembar
dipersiapkan untuk mendokumentasikan dan analisa data kependudukan
menganalisa data lalu lintas pada jalan-jalan "A3".Hasilnya dipindahkan ke dalam
yang terbuka bagi roda-4 (A2), serta data lembar data "A1".
kependudukan dan hambatan akses jalan
pada jalan-jalan yang terbuka bagi roda-4 3.2.4 Penaksiran Biaya
(A3).Informasi yang telah dirangkum dalam Identifikasi dan penaksiran biaya
formulir (Al) ini kemudian digunakan untuk untuk pekerjaan jalan dan jembatan yang
menentukan proyek-proyek yang layak cocok, dilaksanakan mengikuti tahapan
untuk ditangani. analisa tersebut di atas, dengan
menggunakan foto, ringkasan data jalan
1. Analisa Data Ruas Jalan (S1/S2) dan "Matriks untuk pekerjaan dan
biaya yang sesuai".Dikaitkan dengan kondisi
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 901
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
jalan dan tingkatan lalu lintas yang ada dievaluasi dengan cara yang sama
sekarang.Hal ini memungkinkan penaksiran seperti pekerjaan berat.
biaya yang ditetapkan secara umum, cukup
memadai untuk keperluan penyaringan 5. Identifikasi dan Penaksiran Biaya
pekerjaan berat, pemeliharaan dan pekerjaan Pekerjaan Penyangga
penyangga.Perhitungan biaya secara terpisah Bila ditemukan pekerjaan berat yang
harus disiapkan pada tahap disain terinci tidak layak atau belum dapat
berikutnya untuk proyek-proyek yang telah dilaksanakan karena keterbatasan dana,
dipilih."Matrik biaya" disiapkan ditingkat maka dapat diusulkan pekerjaan
pusat dalam kelompok Kabupaten dan setiap alternatif (berumur pendek) dengan
tahun selalu diperbaharui berdasarkan menggunakan biaya pekerjaan yang
formulir K9 yang merupakan ringkasan telah ditentukan dalam matriks.
harga material dan upah buruh
setempat.Data pekerjaan dan biayanya 3.2.5 Persiapan Program Tahunan
dimasukkan dalam lembar A1 untuk setiap Evaluasi, penyaringan dana dan
proyek. penentuan peringkat proyek dilaksanakan
sesudah penyelesaian analisa data dan
1. Penilaian Kondisi Jalan penaksiran biaya. Proyek-proyek dalam
Penilaian subjektif terhadap daya kondisi baik/sedang dimasukkan dalam
dukung tanah dasar (CBR) dan nilai daftar pemeliharaan Pl awal.Calon untuk
sisa perkerasan ditentukan dari hasil pekerjaan berat disaring dan ditentukan
foto dan data S2. peringkatnya pada daftar panjang P2 dari
hasil studi perencanaan dengan
2. Penentuan Kelas Rencana Lalu Lintas menggunakan kriteria ekonomi (NVP/Krn)
Tingkat Lalu Lintas yang diperkirakan yang dibandingkan antara perkiraan biaya
terjadi sesudah dilakukannya dan manfaat. Proyek-proyek yang layak
peningkatan jalan, dapat dibaca secara kemudian dipilih sebagai calon untuk
grafis dari matriks biaya berdasarkan program pekerjaan tahun yang akan datang
kondisi jalan dan lalu lintas yang ada pada daftar pendek P3 awal/sementara
sekarang. (sesuai dengan formulir D3.5).

3. Identifikasi dan Penaksiran Biaya 1. Evaluasi dan Penyaringan Proyek


Pekerjaan Berat Manfaat dari setiap usulan pekerjaan
Biaya pekerjaan berat secara urnurn per berat dapat diperbandingkan langsung
kilometer dapat dibaca dari matriks dengan biaya per kilometer untuk
biaya, sesuai dengan persediaan kondisi memberikan ukuran nilai proyek
jalan serta penentuan kelas rencana lalu (NVP/Km).Proyek-proyek layak
lintasnya. dengan (NVP/Km) yang lebih besar
dari nol dapat disusun berurutan dan
4. Identifikasi dan Penaksiran Biaya dikelompokkan pada daftar P2 untuk
Pekerjaan Pemeliharaan menentukan perioritasnya. Proyek-
Biaya pemeliharaan secara umum yang proyek yang sudah dalam kondisi
diutamakan untuk keperluan anggaran baik/sedang harus dimasukkan dalam
dapat dibaca pada matriks berdasarkan daftar pemeliharaan Pl. beberapa
pada (terutama) pada umur jalan, lalu proyek yang belum layak (NV)
lintas dan jenis/kondisi permukaan. mungkin cocok untuk pekerjaan
Kebutuhan biaya pemeliharaan yang penyangga sedangkan proyek-proyek
sebenarnya akan didapatkan dari tidak dieveluasi (NE) lainnya
prosedur survei pemeliharaan S1/SM2. memerlukan studi lebih lanjut karena
proyek pemeliharaan periodik akan
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 902
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
evaluasi yang dilakukan belum
memadai. 5. Persiapan Daftar Pendek Pekerjaan
Berat (P3/P4)
Kemungkinan kebutuhan anggaran
2. Kaji Ulang dan Persiapan Daftar beserta batasannya harus
Pemeliharaan (P1) dipertimbangkan didalam pemilikan
Daftar pemeliharaan (P1) harus memuat mas uutukk daftar pendek pendahuluan
semua jalan yang berkondisi tentang usulan pekerjaan berat (P3).
baik/sedang yang diklasifikasikan Semua proyek dalam P3 harus layak
menurut tipe permukaan, umur jalan secara ekonomi yang ditunjukkan oleh
sejak dilakukan pekerjaan berat studi Perencanaan.Namun
terakhir, dan tingkat lalu lintasnya. permasalahan setempat perlu juga
diperhitungkan, termasuk rencana
3. Persiapan Daftar Panjang Pekerjaan pembangunan Kabupaten dan fungsi
Berat (P3) jalan. Jalan-jalan berkondisi
Semua studi yang mencakup dalam rusak/rusak berat yang terbuka untuk
proses analisa perencanaan (A1) harus roda-4 tetapi tidak tercantum dalam P3
didokumentasikan dalam daftar P2, karena tidak layak atau karena
bersama-sama dengan setiap proyek keterbatasan dana harus diberi tanda
luncuran dari studi selama tiga tahun untuk pekerjaan penyangga dan
yang lampau, yang belum dilaksanakan. dimasukkan dalam daftar P4.
Jadi P2 harus memuat data evaluasi
proyek yang baru saja dibuat untuk 3.3 Pengertian Kategori Pekerjaan
seluruh bagian dari jaringan yang Untuk keperluan perencanaan dan
belum ada pada daftar Pl. Proyek- penyusunan program, pekerjaan jalan ini
proyek yang layak harus diurutkan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar
sesuai dengan (NVP/Km). Daftar P2 sebagai berikut:
akan dibagi kedalam empat bagian: 1. Pekerjaan pemeliharaan untuk jalan
Bagian A mencakup proyek luncuran berkondisi baik/sedang.
yang layak, bagain B mencakup proyek 2. Pekerjaan berat (pembangunan baru,
yang baru distudi. bagian C mencakup peningkatan, rehabilitasi) untuk jalan
proyek yang tidak layak atau proyek berkondisi rusak/rusak berat.
yang tidak di evaluasi tidak termasuk 3. Pekerjaan penyangga untuk jalan
pemeliharaan, bagian D mencakup berkondisi rusak/rusak berat.
bagian jalan yang baru disurvei yang
layak untuk pemeliharaan termasuk Ditinjau dari nilainya, pekerjaan berat
hasil evaluasi ekonomi terhadap proyek ini dapat dibedakan dengan pekerjaan ringan
pemeliharaan berkala. (yakni pekerjaan pemeliharaan dan
penyangga) seperti yang dirujukkan pada
4. Kaji Ulang Kebutuhan Anggaran dan matriks biaya).
Stategi Pekerjaan (P5)
Penaksiran kebutuhan anggaran 3.3.1 Pekerjaan Pemeliharaan (M)
tahunan dengan batasannya dibuat Harus dilakukan terhadap semua
dengan menggunakan formulir P5, mas jalan yang berkondisi baik/sedang dan
untuk membantu Kabupaten dalam harus mendapatkan prioritas dalam
menyusun strategi pembiayaan yang meneiima alokasi dana. Hal ini dimaksudkan
pantas untuk pekerjaan jalan, serta untuk menjaga agar permukaan mas jalan
untuk menyediakan informasi guna mendekati kondisi semula, dan juga
membantu pemerintah pusat dalam diperlukan agar suatu proyek pekerjaan
pengalokasian dana. berat memungkinkan untuk tetap bertahan
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 903
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
sesuai dnegan umur disain yang pemeliharaan berkala (pelapisan ulang)
direncanakan. Pekerjaan ini temtama terdiri terlalu lama ditunda sehingga keadaan
dari pekerjaan rutin tahunan, pelapisan ulang lapisan permukaan semakin
berkala serta pekerjaan drainase. memburuk.Yang termasuk dalam kategori
ini adalah perbaikan terhadap kerusakan
3.3.2 Pekerjaan Berat (PK) lapisan permukaan seperti amblas, asalkan
Dimaksudkan untuk meningkatkan kerusakan tersebut kurang dari 15-20% dari
jalan kearah standar minimum yang sesuai seluruh perkerasan yang biasanya berkaitan
dengan tingkat lalu lintas yang diperkirakan, dengan lapisan aus baru. Pembangunan
dan biasanya merupakan pembangunan kembali secara total biasanya diperlukan
kembali perkerasannya.Pekerjaan berat ini pemeliharaan, atau kekuatan disain yang
dapat berupa pembangunan baru, tidak sesuai, atau karena umur rencana
peningkatan atau rehabilitasi dengan umur sudah terlampaui.
rencana paling sedikit 10 tahun. Sebagian
besar jaringan jalan di Kabupaten 3.3.6 Pekerjaan Penyangga (H)
memerlukan pekerjaan berat, dan hal ini Adalah pekerjaan tahunan dengan
diperkirakan akan menyerap hampir semua biaya rendah yang diperlukan untuk
biaya yang tersedia setelah dikurangi dengan menjamin jalan terbuka bagi lalu lintas yang
biaya untuk semua pekerjaan pemeliharaan. ada atau untuk menjaga agar kondisi jalan
Untuk memudahkan penggolongan tidak lebih memburuk atau makin parah.Hal
pekerjaan dalam tahap perencanaan ini, ini dilakukan bila pekerjaan berat yang telah
maka singkatan PK digunakan untuk ditentukan tidak dibenarkan karena tingkat
menunjukkan semua jenis pekerjaan berat. lalu lintasnya rendah atau karena yang
tersedia tidak mencukupi.Dana yang
3.3.3 Pembangunan Baru (PB) memadai perlu dicadangkan untuk pekerjaan
Pada umumnya terdiri atas penyangga ini.
pekerjaan untuk meningkatkan jalan tanah
atau jalan setapak agar dapat dilalui 3.3.7 Pekerjaan Darurat
kendaraan roda-4.Kondisi jalan yang berat Adalah pekerjaan yang sangat
ini, memerlukan biaya yang besar dau diperlukan untuk membuka kembali jalan
biasanya pekerjaan tanah yang besar pula. yang baru saja tertutup untuk lalu lintas
kendaraan roda-4 karena mendadak
3.3.4 Pekerjaan Peningkatan (PK) terganggu, misalnya akibat tebing yang
Dapat dikatakan untuk longsor atau jembatan yang roboh.Dana
meningkatkan standar pelayanan dari jalan untuk pekerjaan darurat ini tidak dapat
yang ada, baik yang membuat lapisan disiapkan sebelumnya, tetapi sebaiknya
permukaan menjadi lebih halus, seperti perlu dicadangkan dalam jumlah yang
pengaspalan terhadap jalan yang belum sepadan.
diaspal, atau menambah lapis tipis aspal
beton kepada jalan yang menggunakan 3.3.8 Pekerjaan Jembatan dapat
lapisan penetrasi (LAPEN), atau menambah digolongkan sebagai berikut :
lapisan struktur yang berarti untuk PBJ : Pembangunan baru jembatan
memperkuat perkerasannya, atau (termasuk penggantian bangunan
memperbesar lapisan perkerasan yang ada atas dan bangunan bawah
(yang kurang lebarnya). jembatan).
PAJ : Penggantian bangunan atas
3.3.5 Pekerjaan Rehabilitasi (RE) jembatan
Diperlukan bila pekerjaan PJJ : Pemeliharaan/Penunjang
pemeliharaan rutin yang secara teratur harus Jembatan
dilaksanakan itu diabaikan atau
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 904
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
(termasuk pemeliharaan berkala, *** : Kelayakan tinggi : NPV/Km > 20
misalnya perbaikan lantai, Rp. Juta
sedangkan pemeliharaan rutin ** : Kelayakan sedang : NPV/Km 10 -
jembatan dimasukkan ke dalam 20 Rp. Juta
* : Kelayakan rendah : NPV/Km 0 - 9
pemliharan jalan).
Rp. Juta
3.4 Metode Penyaringan Proyek NV : Belum layak : NPV/Km < 0
Metode Rp. Juta
1. Kaji ulang dan periksa setiap lembar (negatif)
A1 untuk kesesuaian dan kekurangan 6. Tambahan kode rekomendasi
pemasukan data, lalu perbaiki sesuai disamphig kode evaluasi, dengan
kebutuhan, misalnya : menggunakan kode-kode sebagai
Apakah penentuan mas lengkap berikut :
dan sama seperti yang ada pada R : Direkomendasikan/bila layak
Kl, jika tidak tegaskan bahwa data dan tidak ada masalah lain.
survei yang baru adalah tidak NR : Tidak direkomendasikan
benar. untuk pekerjaan apapun,
Apakah mas tersebut dibagi dalam biasanya digabungkan dengan
proyek-proyek yang pantas/bisa NV.
diterima, apakah jumlah panjang M : Sesuai untuk pemeliharaan,
proyek sama dengan panjang ruas. biasanya digabungkan dengan
Apakah kelas rencana lalu lintas NE (masukkan dalam daftar
dimasukkan dengan benar. P1), atau proyek
Apakah semua jembatan yang direkomendasikan layak untuk
diperlukan sudah pemeliharaan berkala.
dipertimbangkan. H : Sesuai untuk pekerjaan
Apakah data lalu lintas dapat penyangga, biasanya
dipercaya dan digabungkan dengan NV
dipertanggungjawabkan. (masukkan dalam daftar P4).
Apakah informasi mengenai LL : Masalah data lalu lintas
kependudukan/kode akses/jalan P : Masalah data kependudukan
baru sudah dimasukkan dan sesuai. D : Masalah disain/biaya
I : Masalah penentuan proyek
2. Periksa bahwa perkiraan manfaat/km S : Masalah status mas
proyek pada setiap lembar Al telah SK : Memerlukan studi khusus
dimasukkan dengan benar dari tabel untuk keperluan kaji ulang A1
manfaat lalu lintas. pada proyek "luncuran",
3. Periksa bahwa biaya pekerjaan jalan gunakan kode berikut ini :
dan jembatan pada setiap lembar Al C : Proyek luncuran dengan
telah dimasukkan dengan benar dari prioritas tinggi
inatriks biaya, dan telah dijumlah serta X : Proyek yang telah dilaksanakan
dihitung rata-ratanya perk km dengan atau catatan untuk A1 yang
benar pula. lama (bukan untuk pekerjaan
4. Periksa apakah perhitungan NPV/Km berat tahunan berikutnya).
sudar benar yakin dengan cara
mengurangkan 3.5 Kriteria Penentuan dan Tipe
5. Kaji kembali status evaluasi setiap Kondisi Permukaan Jalan
proyek dan masukkan salah satu dari Gunakan metode berikut untuk
kode-kode dibawah ini dalam kotak menentukan tipa permukaan jalan :
yang disediakan dalam lembar A1 :

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 905


Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
A : Penetrasi macadam atau banyak lubang besar dan bagian yang
permukaan beraspal lainnya (jika amblas ditambah drainasenya buruk atau
ternyata PM sudah hilang dari tidak memadai. Kendaraan harus berjalan
lapis pondasi Telford/batu, atau lambat atau sering hampir berhenti agar
JAPAT/kerikil, beri tanda dengan tidak terguncang, sehingga penumpang
A(B) atau A(K) merasa sangat tidak nyaman.
B : Telford atau permukaan batu
lainnya (dihampar dengan tangan) • Permukaan tidak beraspal
K : Kerikil atau permukaan batuan B (baik) : Permukaan jalan secaar
lainnya termasuk JAPAT keseluruhan padat melaju dengan
(AWCAS) nyaman pada kecepatan yang
T : Tanah (jika terdapat campuran dikehendaki tanpa adanya lonjakan yang
tanah dan kerikil sehingga sulit berarti (jarang ditemui di lapangan).
ditentukan tipenya, beri tanda
K/T). S (sedang) : Permukaan jalan relatif
padat dan mulus, tapi sedikit
Catat tipe permukaan jalan setiap 500 bergelombang, atau terkadang lubang-
meter dalam kotak yang tersedia dan juga lubang dangkal. Kendaraan dapat melaju
catat pada setiap titik dimana kondisinya relatif lancar pada batas kecepatan
berubah sesuai dengan hasil bacaan minimum tanpa sering melakukan gerak
odometer. Gunakan kriteria dan kode berikut menghindar.
ini:
R (rusak) : Permukaan lubang tidak
• Permukaan Beraspal rata akibat banyaknya lubang, atau
B (baik) : Permukaan jalan mulus terkadang rusaknya kendaraan, atau
tanpa retakan sehingga kendaraan dapat banyaknya gelombang. Kendaraan harus
melaju dengan nyaman pada kecepatan melakukan gerak menghindar sehingga
yang diinginkan tanpa lonjakan yang penumpang merasa tidak nyaman.
berarti (tampaknya hanya ditemui pada
mas jalan yang baru dibangun). RB (rusak berat) : Perkerasan jalan
dalam keadaaan rusak berat dengan
S (sedang) : Permukaan jalan banyaknya lubang besar dan bagian yang
dalam kondisi relatif mulus meski amblas ditambah drainasenya buruk atau
terdapat keretakan dengan tambalan berat tidak memadai. Kendaraan harus berjalan
atau sedikit bergelombang atau terkadang lambat agar tidak terguncang, sehingga
berlubang dangkal. Kendaraan dapat penumpang merasa sangat tidak nyaman.
melaju relatif lancar pada batas
kecepatan minimum tanpa sering IV. STUDI KHUSUS
melakukan gerak menghindar terhadap 4.1 Berdasarkan Data Ruas Jalan
kerusakan. Maksud dari analisa data ruas jalan ini
adalah untuk merangkum informasi yang
R (rusak) : Permukaan jalan diperoleh pada waktu survei penyaringan
tidak rata karena berlubang-lubang atau ruas jalan untuk keperluan :
terkadang perkerasannya rusak atau Penyederhanaan analisa biaya
bergelombang. Kendaraan harus Penyederhanaan penaksiran manfaat
melakukan gerak menghindar sehingga lalu lintas
penumpang merasa kurang nyaman. Pemantauan dokumentasi data
inventarisasi ruas jalan
RB (rusak berat) : Permukaan jalan
dalam keadaan rusak derat dengan
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 906
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
Data lalu lintas yang langsung
diperoleh dari lapangan harus diubah ke 4.1.1 Penentuan Proyek
dalam bentuk perkiraan lalu lintas harian Suatu proyek merupakan hasil
rata-rata (LHR), termasuk untuk penentuan dan suatu bagian ruas jalan untuk
penyesuaian lalu lintas pada malam hari keperluan perhitungan biaya, evaluasi dan
yang tidak terekam dan variasi lalu lintas penganggaran dan berbagai kategori
yang disebabkan hari pasar. Lalu lintas pekerjaan dalam rencana tahun program
kendaraan tak bermotor dan sepeda motor tertentu.Hal ini dapat berupa suatu ruas jalan
harus diubah kedalam bentuk 'ekivaien secara penuh atau bagian dari satu ruas, tapi
kendaraan roda 4" sebagai dasar keperluan bukan gabungan dan dua ruas atau lebih.
penyederhanaan evaluasi proyek. Data, ini
harus dikaji ulang untuk memeriksa Setiap proyek jalan yang sudah
terjadinya kesalahan dan penyimpangan ditetapkan masuk ke dalam sistem
dalam pencatatan data serta untuk perencanaan perlu diberi nomor khusus bagi
mengambil tindakan yang tepat dalam pendokumentasi.
mengatasinya.

Setelah semua perhitungan lalu lintas


dianalisa, maka hasil tiap perhitungan tadi
perlu dikaji ulang untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan atau
didapatkan tingkat lalu lintas normal pada
suatu ruas jalan. Jika setelah pemeriksaan
data terdapat permasalahan maka hal-hal
yang perlu dicatat adalah sebagai berikut :
Lalu lintas pada hari pasar (HP) lebih
tinggi dari pada bukan hari pasar
(BHP).
Terdapat variasi perbedaan mencolok
antara lalu lintas yang tercatat pada dua
hari yang berbeda, bila keduanya HP
atau BHP.Yang dimaksud dengan
perbedaan mencolok adalah bila salah
satu hasil penghitungan melebihi
sampai dua kali lipat dari yang lainnya
untuk suatu tipe kendaraan.
Ruas jalannya aspal dalam kondisi baik
atau sedang, sementara lalu lintasnya
kurang dari 50 kendaraan roda 4 per
hari
Ruas jalan bukan aspal dan dalam
kondisi rusak atau rusak berat namun Kriteria penentuan proyek
lalu lintasnya melebihi 200 kendaraan 1. Bila memungkinkan, titik awal dan
roda 4 per hari. akhir proyek harus searah dergan titik
pangkal dan ujung ruas jalan atau
Bila terdapat masalah seperti di atas simpul pada ruas jalannya.
dan ruas jalannya terpilih untuk mendapat
pekerjaan berat, maka perhitungann lalu 2. Bila ruas jalan dibagi kedalam 2 proyek
lintasnya harus diulang guna menentukan atau lebih, titik pengenal dilapangan
data LHR yang masuk akal. harus ditentukan sejelas mungkin untuk
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 907
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
menandai titik awal dan akhir proyek, perjalanan berkurang Penambahan frekuensi
sebagai tambahan pada pai KM. perjalanan mungkin terjadi.
Sebagai contoh hal ini dapat berupa
titik persimpangan jalan, maupun titik- Biaya pemeliharaan di kemudian hari
titik yang dikenali. atau biaya untuk menjaga agar jalan tetap
terbuka mungkin berubah.
3. Kriteria utama untuk menentukan
proyek didasarkan pada urutan Seluruh manfaat potensial tersebut
kepentingannya: diukur dan dijumlah secara sistematis untuk
Perubahan mencolok pada lalu lintas perbandingan dengan perkiraan biaya
kendaraan roda 4 yang melewati peningkatan jalan. Manfaat tersebut akan
ruas jalan. berlangsung untuk beberapa tahun selama
Perubahan mencolok pada tipe atau umur proyek berjalan, beidasarkan kaedah
kondisi permukaan. ekonomi, nilai dan manfaat tersebut dapat
Perubahan mencolok pada dihitung dan dijumlahkan dengan
kelandaian jalan menggunakan tingkat diskonto yang
berlaku, sehingga akan didapat nilai manfaat
4. Secara umum hindari proyek-proyek berdasarkan waktu sekarang. Nilai dan
yangs sangat pendek (kurang dan 2 manfaat milah yang secara langsung dapat
kilometer) atau proyek-proyek yang diperbandingkan dengan biaya peningkatan
sangat panjang (lebih dari 20 jalan.Bagi keperluan evaluasi dan prosedur
kilometer), kecuali bila ada alasan yang perencanaan saat ini, diasumsikan umur
tepat. proyek adalah 10 tahun dan tingkat diskonto
adalah 10%. Dalam evaluasi ini memang
5. Semua proyek harus juga ditentukan dimungkinkan untuk menghitung manfaat
dengan pai kilometer dan ruas jalan lalu lintas secara manual, tetapi hal ini akan
yang tercakup. melelahkan dan memakan waktu, alternatif
lainnya adalah dengan menggunakan
program komputer. Saat ini metode yang
4.2 Berdasarkan Data Lalu Lintas lebih sederhana telah dikembangkan untuk
Usulan proyek pekerjaan berat dan dipakai oleh staf Kabupaten.
pemeliharaan berkala perlu dievaluasi secara
tersendiri sesuai dengan kriteria ekonomi.
Evaluasi ini diperlukan untuk membantu
dalam pemeliharaan ruas jalan bagi program
tahunan serta memastikan bahwa sumber
dana yang terbatas itu dialokasikan pada
proyek terbaik sesuai peringkatnya.
Prosedur evaluasi tersebut akan menentukan
apakah suatu proyek menghasilkan tingkat
pengembalian ekonomi yang minimal atau
tidak, dan provek-proyek layak yang mana
akan mendapat prioritasnya.

Bila sebuah ruas jalan telah dibangun


atau diperbaiki, maka :
Biaya operasi kendaraan (ban, bahan
bakar, keausan dan sebagainya) akan
berkurang sehingga bermanfaat bagi
pengendara dan penumpang. Waktu tempuh
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 908
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
dalam melaksanakan evaluasi proyek
ditingkat awal secara sepat, sebagaimana
bagian ini sedang digunakan.

Perhitungan nilai manfaat ini sudah


mencakup perkiraan untuk seluruh kategori
manfaat yang telali disebutkan
diatas.Perkiraan tersebut didasarkan atas
bukti dari banyak studi-studi jalan
Kabupaten sebelumnya.

4.3 Berdasarkan Data Kependudukan


Usulan pekerjaan berat ruas jalan
yang kondisinya saat ini sangat menghambat
kelancaran gerak kendaraan bermotor, tidak
dapat dievaluasi dengan sempurna jika
didasarkan pada tingkat lalu lintas yang
ada.Pekerjaan evaluasi yang sesuai denan
kriteria ekonomi justru dapat didasarkan
perkiraan lalu lintas yang potensial sebagai
hasil perbaikan ruas jalan itu (terutama yang
berkaitan dengan kependudukan).

Jika suatu ruas jalan diperbaiki maka :


Pergerakan lalu lintas dapat terjadi,
yang mana sebelumnya mempunyai hal
keterhambatan yang lebih mahal
ditinjau dari segi biaya dan non-biaya
(misalnya usaha melewati jalan rusak,
resiko keterlambatan, ketidak
nyamanan. dan sebagainya).

Perjalanan yang sebelumnya harus


dilakukan dengan jalan kaki atau
dengan kendaraan tidak bermotor dapat
beralih ke alat angkutan bermotor.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 909


Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
Perkembangan yang lebih cepat pada Panjang jalan yang dipengaruhi oleh
kegiatan ekonomi lokal dapat terjadi, hambatan akses.
karena rangsangan perdagangan dan
peningkatan kebutuhan persediaan 3. Berapa biaya pemeliharaan yang
bahan pokok. diperlukan untuk mempertahankan
kondisi jalan baru tetap baik? Ini harus
Tambahan biaya pemeliharaan jalan dikurangi dari manfaat perjalanan
diperkirakan dapat terus disiapkan.
4.4 Berdasarkan Data Proyek
Suatu metode yang disederhanakan Jembatan
telah dikembangkan untuk mengukur suatu Nilai manfaat didasarkan pada
taksiran terhadap manfaat atau biaya penghematan dalam biaya operasi kendaraan
tersebut diatas, yang secara langsung akan dan waktu penumpang, yang akan didapat
dapat dibandingkan dengan perkiraan biaya dari adanyapeningkatan kondisi permukaan
perbaikan mas jalan itu, untuk memberikan jalan.
ukuran terhadap nilai ekonomis suatu
proyek. Pada umumnya pekeijaan jembatan
direncanakan sebagai bagian dan suatu
Pendekatan ini serupa dengan yang peningkatan jalan yang akan melibatkan
telah dikembangkan bagi manfaat yang beberapa kilo meter panjang jalan .dalam
berkaitan dengan lalu lintas, namun kasus seperti ini biaya jembatan biasanya
ketelitiannya kurang. merupakan bagian yang relatif kecil dan
total biaya proyek, sehingga jembatannya
Analisa data dilaksanakan dengan sendiri dapat dianggap sebagai bagian
menggunakan lembar studi kependudukan. integral dari proyek.
Tujuan dari analisa ini adalah untuk
menghitung total nilai manfaat (sekarang) Pendekatan yang mudah ini dipilih
perusahaan kilo meter yang diharapkan sebagai prosedur standar, karena menaksir
selama umur proyek berjalan. Nilai manfaat manfaat darii pekerjaan jembatan biasanya
tersebut kemungkinan untuk membangun sangat rumit.
jalan dengan standar minimum yang sesuai
untuk tingkat lalu lintas yang diharapkan. Pendekatan standar tidak dapat
digunakan bila pekeijaan jembatan yang
Ada tiga bagian utama dalam diperlukan berada pada jalan yang
perhitungan analisa kependudukan : kondisinya baik atau sedang.Dalam hal ini,
1. Berapa jumlah perjalanan akan tidak ada nilai manfaat yang dapat dipakai
dilakukan dengan kendaraan bermotor sebagai dasar untuk melakukan evaluasi.
jika jalan telah dibangun ?ini Karenanya manfaat yang timbul dari
tergantung pada dua faktor : jembatan itu sendiri harus ditentukan agar
Jumlah penduduk pemakai jalan dapat dibandingkan dengan biaya pekeijaan
Rata-rata jarak perjalanan ke pusat jembatan, untuk menilai kelayakan proyek
kegiatan luar dan pasar yang jembatan yang melibatkan pekeijaan jalan
dilayani oleh jalan. dan jembatan didapatkan tidak layak, maka
harus dipertimbangkan untuk melakukan
2. Berapa manfaat atau nilai uang yang evaluasi secara terpisah antara pekerjaan
ditimbulkan oleh setiap perjalanan jika jalan dan jembatan sangat tinggi
jalan dibangun ? Ini tergantung pada dibandingkan dengan pekerjaan jalannya
dua faktor : (karena jembatannya panjang atau termasuk
Periode atau tingkat hambatan dalam proyek yang hanya melibatkan
akses. pekerjaan jalan yang pendek). Pada situasi
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 910
Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
seperti ini, memasukkan pekerjaan jembatan
dalam evaluasi proyek standar cenderung
akan memberikan hasil vang menyimpang
yang dapat menyebabkan ditolaknya proyek
penting yang secara potensial layak untuk
dibangun Namun bagaimanapun juga
evaluasi pekerjaan jalan dan jembatan secara
teipisah dapat dipertimbangkan untuk
proyek yang tidak layak dari hasil prosedur
evaluasi standar

Metodologi yang sesuai untuk V. KESIMPULAN DAN SARAN


menaksir manfaat pada jembatan dan untuk 5.1 Kesimpulan
mengevaluasi ulang proyek berdasarkan Dari hasil uraian diatas, maka dapat
"jalan saja" setelah menghilangkan biaya diambil kesimpulan bahwa dengan adanya
pekerjaan jembatan, akan bervariasi sesuai Metode Perencanaan dan Penyusunan
dengan situasi saat ini. dan yang lebih Program Jalan Kabupaten di Sumatera
penting sesuai dengan situasi yang akan Selatan adalah sebagai berikut :
diterapkan tanpa jembatan. Prosedur ini a. Dengan adanya Metode Perencanaan
didesain untuk memberikan dasar dan Penyusunan Program Jalan
pembenaran bagi proyek jembatan dengan Kabupaten, maka metode ini
cara mengenali proyek-proyek yang manfaat merupakan cara yang praktis dan
secara jelas cukup besar untuk menjamin sederhana untuk menghitung biaya
investasinya dapat dibenarkan. Prosedur ini pekerjaan jalan dengan menggunakan
hanya dapat memberikan perkiraan hasil matriks biaya, dibandingkan dengan
dari suatu evaluasi terinci, namun demikian menggunakan cara yang sering
dapat diterima berdasarkan perencanaan bila digunakan selama ini.
panjang jembatan kurang dari 30 meter atau
lebih atau proyek dimana gabungan panjang b. Metode perencanaan ini memberikan
jembatan pada suatu ruas lebih dari 10 meter kepastian untuk menentukan pemilihan
per Km. maka proyek tersebut harus dikaji prioritas pekerjaan jalan dengan
kembali. Bilamana ada keraguan-keraguan menggunakan tabel matriks. Biaya
mengenai proyek maka arahan untuk jalan perkilometer dapat ditentukan
dilakukan studi khusus sebelum proyek berdasarkan data LHK kendaraan roda
tersebut dilaksanakan.Namun demikian 4, tipe dan kondisi jalan serta taksiran
prosedur berikut ini harus tetap dilaksanakan CBR.tanah dasar yang ada.
untuk memberi indikasi awal mengenai
kelayakan proyek-proyek semacam ini.
5.2 Saran
Dalam beberapa hal, evaluasi terpisah a. Untuk melaksanakan survei
terhadap pekerjaan jalan dan jembatan pada Perencanaan program jalan harus
bagian jalan yang sama dapat memperhatikan kriteria-kriteria yang
mengakibatkan yang satu dinyatakan layak merupakan dasar untuk menentukan
dan satunya tidak layak. Hal ini mungkin biaya panjang jalan yang
merupakan hasil yang sah dan wajar, namun diprogramkan.
kasus semacam ini harus dikaji kembali
untuk membuktikan bahwa proyek yang
disetujui adalah pantas. VI. DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 911


Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
Bina Marga, Ditjen Bina Program
Jalan Departemen Pekerjaan Umum.

Ditjen . Bina Marga Departemen


Pekerjaan Umum Petunjuk Teknis
Perencanaan Dan Penyusunan Program
Jalan Kabupaten Tentang "Pedoman
Prosedur", Penerbit Ditjen. Bina Marga,
Ditjen Bina Program Jalar Departemen
Pekerjaan Umum.

Ditjen .Bina Marga Departemen


Pekerjaan Umum Petunjuk Teknis
Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan
Kabupaten Sebagai "(Gambaran Umum",
Penerbit Ditjen.

Fachrurrozy, jalan Raya I dan II,


Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia.
1982.

Herry Sukoreno, Teknik Jalan Raya,


Penerbit Direktorat Jenderal Bina Maraga.
Bandung, 1987.

Joko Untung Seodarsono, Kontruksi


Jalan, Penerbit Badan Perkerjaan Umum,
Cetakan Ke empat, Jakarta 1987.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 912


Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
di Sumatera Selatan (Dirwansyah Sesunan)
INFORMASI UNTUK PENULISAN NASKAH
JURNAL TEKNIK SIPIL UBL

Persyaratan Penulisan Naskah

1. Tulisan/naskah terbuka untuk umum sesuai dengan bidang teknik sipil.


2. Naskah dapat berupa :
a. Hasil penelitian, atau
b. Kajian yang ditambah pemikiran penerapannya pada kasus tertentu, yang belum
dipublikasikan,
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Naskah berupa rekaman dalam Disc
(disertai dua eksemplar cetakannya) dengan panjang maksimum dua pupul halaman dengan ukuran
kertas A4, ketikan satu spasi, jenis huruf Times New Roman (font size 11).
Naskah diketik dalam pengolah kata MsWord dalam bentuk siap cetak.

Tata Cara Penulisan Naskah

1. Sistimatika penulisan disusun sebagai berikut :


a. Bagian Awal : judul, nama penulis, alamat penulis dan abstrak (dalam dua bahasa :
Indonesia dan Inggris)
b. Bagian Utama : pendahuluan (latar belakang, permasalahan, tujuan) , tulisan pokok
(tinjauan pustaka, metode, data dan pembahasan.), kesimpulan (dan saran)
c. Bagian Akhir : catatan kaki (kalau ada) dan daftar pustaka.
Judul tulisan sesingkat mungkin dan jelas, seluruhnya dengan huruf kapital dan ditulis secara
simetris.
2. Nama penulis ditulis :
a. Di bawah judul tanpa gelar diawali huruf kapital, huruf simetris, jika penulis lebih
dari satu orang, semua nama dicantumkan secara lengkap.
b. Di catatan kaki, nama lengkap dengan gelar (untuk memudahkan komunikasi formal)
disertai keterangan pekerjaan/profesi/instansi (dan kotanya, ); apabila penulis lebih
dari satu orang, semua nama dicantumkan secara lengkap.
3. Abstrak memuat semua inti permasalahan, cara pemecahannya, dari hasil yang diperoleh dan
memuat tidak lebih dari 200 kata, diketik satu spasi (font size 11).
4. Teknik penulisan :
Untuk kata asing dituskan huruf miring.
a. Alenia baru dimulai pada ketikan kelima dari batas tepi kiri, antar alinea tidak diberi
tambahan spasi.
b. Batas pengetikan : tepi atas tiga centimeter, tepi bawah dua centimeter, sisi kiri tiga
centimeter dan sisi kanan dua centimeter.
c. Tabel dan gambar harus diberi keterangan yang jelas.
d. Gambar harus bisa dibaca dengan jelas jika diperkecil sampai dengan 50%.
e. Sumber pustaka dituliskan dalam bentuk uraian hanya terdiri dari nama penulis dan
tahun penerbitan. Nama penulis tersebut harus tepat sama dengan nama yang tertulis
dalam daftar pustaka.
5. Untuk penulisan keterangan pada gambar, ditulis seperti : gambar 1, demikian juga dengan
Tabel 1., Grafik 1. dan sebagainya.
6. Bila sumber gambar diambil dari buku atau sumber lain, maka di bawah keterangan gambar
ditulis nama penulis dan tahun penerbitan.
7. Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad nama penulisan dan secara kronologis : nama,
tahun terbit, judul (diketik miring), jilid, edisi, nama penerbit, tempat terbit.

Anda mungkin juga menyukai