Anda di halaman 1dari 31

DINDING PENAHAN TANAH

A. Pendahuluan

1. Bangunan dinding penahan tanah berguna untuk menahan tekanan tanah


lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil.

2. Dinding penahan tanah banyak digunakan pada proyek- proyek :


 jalan raya,

 irigasi

 pelabuhan ,

 bangunan ruang bawah tanah (basement)

 pangkal jembatan (abutment), dll

3. Kestabilan dinding penahan tanahdiperoleh terutama dari :


 berat sendiri struktur, dan

 berat tanah yang berada di atas pelat fondasi.

4. Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan tanah, sangat
tergantung pada gerakan tanah lateral terhadap DPT.
B. Tipe tipe dinding penahan tanah :
1. Dinding gravitasi,

Biasanya terbuat dari beton tak bertulang atau pasangan batu, sedikit tulangan diberikan pada permukaan dinding untuk mencegah
retakan permukaan.

2. Dinding semi gravitasi

Dinding grafitasi yang bentuknya agak ramping, krn rampingnya pada struktur ini dibutuhkan penulangan beton,
namun hanya pada bagian dinding saja.

3. Dinding kantilever

counter
fourt
Terdiri dari kombinasi dinding dan fondasi beton bertulang yang berbentuk T. Ketebalan DPT ini relatif tipis dan diberi
tulangan secara penuh unutk menahan momen dan gaya lintang yang bekerja.

4. Dinding counterfort : dinding beton bertulang yang tipis pada bagian dalam dinding pada jarak tertentu didukung oleh
plat / dinding vertikal yang disebut counterfort. Ruang di atas plat fondasi, diantara counterfort diisi dengan tanah.

5. Dinding krib, dibuat dari balok-balok beton yang disusun menjadi DPT.

6. DPT dengan perkuatan (reinforced earth wall) dinding yang berupa timbunan tanah yang diperkuat bengan material
lain. (geosintetik atau metal, dll)
A. Tekanan tanah lateral

5. Analisis tekanan tanah lateral antara lain digunakan untuk :

a. Perancangan dinding penahan tanah

b. Pangkal jembatan

c. Turap

d. Terowongan

e. Saluran bawah tanah, dsb.

6. Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah.
1. Tekanan Tanah Lateral Pada Saat Diam

7. Kondisi kesetimbangan di tempat yang dihasilkan dari kedudukan tegangan-


regangan tanpa adanya tegangan geser yang terjadi didefinisikan sebagai K .
O

Turap
H Ea
Ph
Ph
Turap

H/3
σh = H.γ.KO

Gambar 1a Gambar 1b Gambar 1c


8. Ditinjau suatu turap yang dianggap tidak mempunyai volume, sangat kokoh dan
licin, dipancang pada tanah tak berkohesi (gambar 1a). Tanah di kiri dinding turap
digali perlahan-lahan sampai kondisinya seperti pada gambar 1.b.
9. Bersama-sama dengan penggalian ini, dikerjakan suatu gaya horizontal P yang besarnya sama dengan gaya horizontal
h
tanah sebelum penggalian.

10. Tekanan gaya horizontal (P ) pada dinding ini disebut tekanan tanah pada saat diam, yaitu tekanan tanah ke arah lateral
h
tanpa suatu pergeseran (regangan)

11. Nilai banding antara tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kedalam tersebut disebut koefisien tekanan tanah pada saat
diam atau K
O

h
K σ ' σh '

σ = H..K atau σv ' z.γ'


h O

dengan σ ’ = tekanan efektif arah horizontal σ ’ = tekanan efektif arah vertikal


h v
z = kedalaman
’ = berat volume efektif K = 1 – sin  (Jaky, 1944)
O
2. Tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif

• Dari kanan bekerja tekanan tanah aktif (Ea =


Ea
H 2
H..Ka ½.H ..Ka)
Ep
h – bersifat mendorong dinding
h..Kp
H/3 – bekerja jika dinding bergerak menjauhi tanah
h/3

2
• Dari kiri bekerja tekanan tanah pasif (Ep = ½.h ..Kp)

– Bersifat melawan tanah dorongan dinding


– Bekerja jika dinding bergerak menahan tanah
• Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Ea dan Ep

– berat volume tanah ()


– sudut gesek intern ()
– sudut gesek antara dinding dan tanah ()
– kohesi tanah ‘c’
– kemiringan dinding dan muka tanah
– beban
TEORI RANKINE

• Teori Rankine (1857), dalam analisis tekanan tanah lateral menggunakan asumsi

1. Tanah dalam kondisi kesetimbangan plastis (setiap elemen tanah dalam kondisi tepat akan runtuh)
2. Tanah urug dibelakang dinding penahan tanah tak berkohesi ( c = 0)
3. Gesekan antara dinding DPT dan tanah urug diabaikan (= 0)

A. Tekanan tanah lateral pada tanah non kohesif (c = 0)


• Tanah urug dengan berat volume  dan ketinggian H, maka tekanan tanah aktif Ea total untuk dinding penahan tanah

adalah
2
Ea = ½ H ..Ka

Titik tangkap gaya yang bekerja terletak pada H/3 dari dasar dinding penahan tanah.
• Alas diagram segi tiga tekanan tanah aktif
b = Ka..H , dengan Ka = koefisien tekanan tanah aktif Rankine

K  1 sin   tg 2 4545   
a
1 sin 
2
c=0
=0

H =0
2
Ea = ½ H ..Ka

H/3

• Dengan cara yang sama, besarnya tekanan tanah pasif menurut Rankine, merupakan diagram segi tiga dengan alas b =
H..K
p

• Besarnya tekanan tanah pasif total = luas diagram segi tiga tekanan tanah pasif
2
E = ½.H ..K dengan titik tangkap gaya 1/3 H
p p

dimana 1 sin  1
 tg 2 45  /2
K  sin 
p

0 • Apabila permukaan tanah urug miring membentuk sudut 
(0) maka koefisien tekanan tanah aktif dinyatakan sbb :
0 c0
2
Ea = ½. H ..Ka
H
Ka  cos β cos β cos2β  cos2
cos β cos2β  cos2
b=H..Ka

dimana
 = sudut kemiringan permukaan tanah urug dibelakang DPT Φ = sudut gesek dalam tanah
• Besarnya tekanan tanah aktif = luas diagram segi tiga
2
Ea = ½.H ..Ka dgn alas b = H.. Ka

• Dengan cara yang sama besarnya tekanan tanah pasif menurut Rankine, merupakan diagram segi tiga dengan alas
b = H.. Kp

Tekanan tanah pasif total = luas diagram segi tiga tekanan tanah pasif .
2
Ep = ½.H ..Kp dengan titik tangkap gaya 1/3 H

Untuk permukaan tanah miring cos2β  cos2


cos β 
K p  cos β
cos β  cos2β  cos2
B. Tekanan tanah lateral pada tanah kohesif c0

1. Tekanan tanah aktif diabaikan


b1>b2
Hc
Tanah
=
dengan c; 
H
+ E a2
h Ea1 Ea total

b1=H..Ka
b 2  2.c. Ka

• Apabila tanah urug mempunyai kohesi, maka tekanan tanah aktif

Ea total  Ea1  Ea2

Ea total 1 γ  2.c.
 .H2.K Ka .H
2 a
balas  b1  b 2

balas  K a .H.γ  2.c. Ka

Hc  2.c

γ. Ka
K  tg 2 45   
a 2
2. Tekanan tanah pasif

Tanah c; 
= Ep2 + H
Ep1
½.H
1/3 .H

b1+b2 b2  2.c.K p b1=H..Kp

Apabila tanah urug mempunyai kohesi, maka tekanan tanah pasif

E
ptotal E  E
p1 p2
E

ptotal 1 p .γ  2.c. .H

2
H2.K
Kp
bb b
1 2

b  H.K .γ  2.c.
p Kp

K  tg 45 
p

2 
3. Tekanan tanah lateral akibat beban terbagi rata

q (kN/m2)
• Misal tumpukan barang atau orang pada

B C suatu dermaga, berat lalu lintas di jalan


raya, dll

2
• Untuk lebar 1 m, berat segi tiga longsor ABC : W + Q = ½.H ..cotg  + q
BC
2
= ½.H ..cotg  + q.H cotg 

• Dari segi tiga ABC didapat Ea = (W+Q) tg ( -

)
2
Ea = ((½.H ..cotg ) + (q.H cotg )).tg( - )
2 2 o
= (½.H ..Ka + H.q) tg (45 - /2)

2
= ½.H ..Ka + H.q.Ka
2
q (kN/m )

Ea2
H
Ea1

1/3.H
½.H

b1=H..Ka b2=q.Ka b1 + b 2

• Diagram tekanan tanah aktif total berupa trapesium gabungan dari E (segi tiga oleh tanah) dan E (segi 4 akibat beban
a1 a2
terbagi rata).

2
E = ½.H ..K E = H.q.K
a1 a a2 a

b = H..K b = q.K
1 a 2 a
4. Tekanan tanah lateral akibat beban garis

b2=mp
Ea2 Ea2

Ea1 Ea1
mk

b1=H..Ka b1=H..Ka

• Diagram tekanan tanah aktif total seperti tergambar E (segi tiga oleh tanah) dan E (segi tiga akibat beban titik Q)
a1 a2

2 E  Q.
E = ½.H ..K a2
a1 a
2 2.Q.Ka
b = H ..K b2  mp 
1 a

mk
5. Tekanan tanah lateral akibat pengaruh muka air tanah

Ea1 Ea2

b1=H.’.Kab2=H.w

• Apabila MAT = MT
2
Tekanan tanah aktif yang bekerja pada dinding penahan tanah : (a). Ea1 = ½.H .’.Ka ’ = berat vol. tanah

terendam
b1 = H.’.Ka

garis kerja gaya 1/3 H


2 2
(b). Ea2 = ½.H .w w = berat vol. air b1= H .w

garis kerja gaya 1/3 H


(6) Dinding penahan tanah dengan muka air tanah tidak sama tinggi

2
Ea1=½.(H2-H1) .b.Ka b

H2
Ea2=H2(H1.b).Ka
H1

sat

Ep1 ’
Ea3 =½.H 2.’.K
Ep2 h1 h2 1 a

p 2
H Ep3 Ha= ½.H1 .w
• Berat jenis tanah (G) ; angka pori (e) ; kadar air (w) ;
1 = sudut gesek intenal tanah di atas m.a.t
2 = sudut gesek intenal tanah di bawah m.a.t

• Tekanan tanah aktif yang bekerja :

E = akibat tekanan tanah di atas mat


a1
E = akibat beban terbagi merata ( tanah di atas m.a.t)
a2
E = akibat tekanan tanah di bawah m.a.t
a3
H = Tekanan hidrostis yang mendorong DPT
a
• Tekanan tanah pasif

E = akibat tekanan tanah di atas m.a.t


p1
E = akibat beban terbagi rata (tanah di atas m.a.t) E = akibat tekanan tanah di bawah m.a.t
p2 p3
H = tekanan hidrostsatis yang menahan DPT
p
ANALISIS KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

• Analisis konstruksi penahan tanah umumnya digunakan untuk menentukan dimensi penahan tanah agar stabil terhadap
gaya-gaya yang bekerja

• Analisis stabilitas dilakukan secara eksternal dan internal

• Dalam analisis stabilitas eksternal, konstruksi dianggap sebagai satu kesatuan yang masif dalam melawan gaya- gaya yang
bekerja. Tinjauan dilakukan terhadap stabilitas guling, geser dan runtuhnya konstruksi akibat daya dukung tanah terlampaui.

• Analisis stabilitas terhadap gaya-gaya internal yang bekerja, umumnya berhubungan dengan kekuatan struktur, yang dalam
ini adalah pecahnya konstruksi dan patahnya kaki dan tumit.
STABILITAS TERHADAP GAYA EKSTERNAL

• Keruntuhan akibat bahaya guling


Momen guling akibat gaya aktif Ma  Ea .h

Momen guling akibat berat sendiri konstruksi

Mp  V.a
Tinjauan terhadap guling
SF  Mp
Ma
SF  1,5 untuk tanah non kohesif SF  2untuk tanah kohesif
Ea
h

A
a V
• Keruntuhan terhadap bahaya geser

Dasar fondasi berupa tanah non kohesif

SF   V.f
(Ep )
Gaya lawan Gaya
 1,5 ~ 2
dorong Ea

f  tg  (dasar fondasi relatif kasar)


E f  tg 2  (dasar fondasi relatif
a halus)
3
Dasar fondasi berupa tanah kohesif
V SF  2
Gaya lawan c.b (Ep ) Ea
3  1,5 ~ 2

Gaya dorong
b c  kohesi tanah (0,5 ~ 0,75).c Dasar fondasi berupa
tanah campuran

SF  Gaya lawan Gaya  2 c.b Ea


3  1,5 ~ 2
dorong
(Ep )
 V.f
• Runtuhnya konstruksi akibat daya dukung tanah terlampaui

Untuk tanah lempung, pasir atau campurannya

σ 0
min
6.e 
V V 

σ
maks
 1   σtanah
b.1 
b 

Untuk tanah keras (cadas, batuan)

σ 0
min

σ  2V σ

2
maks b  tanah
3
e
SOAL 1

• Dinding penahan tanah dengan karakteristik sbb :

 = 30 c
=0
3
H=2m tanah = 18 kN/m

3
pasangan batu = 20 kN/m

2
all = 150 kN/m

• Ditinjau analisis stabilitas dinding terhadap guling,

0,5 m geser dan keruntuhan daya dukung tanah !

0,75 m 0,5 m
SOAL 2

2
q = 2,5 kN/m

• Dinding penahan tanah dengan karakteristik sbb :

 = 30

2
c = 10 kN/m

3
tanah = 18 kN/m

H=2m 3
pasangan batu = 20 kN/m

2
all = 150 kN/m

• Ditinjau analisis stabilitas dinding terhadap guling,


geser dan keruntuhan daya dukung tanah !
0,5 m

0,75 m 0,5 m
Soal

• Hitung dan gambarkan diagram : gaya dan garis kerja tekanan tanah aktif pada DPT seperti tergambar :

1= 80
1 = 16 kN/m3 c1 = 10 kN/m2
3

2= 30
2 = 18 kN/m3 c2 = 20 kN/m2
3

3 = 25 3= 25


3 3’ = 9 kN/m3 3’= 9 kN/m3 c3 = 20 kN/m2
3
c3 = 20 kN/m2

Anda mungkin juga menyukai