A. Pendahuluan
irigasi
pelabuhan ,
4. Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan tanah, sangat
tergantung pada gerakan tanah lateral terhadap DPT.
B. Tipe tipe dinding penahan tanah :
1. Dinding gravitasi,
Biasanya terbuat dari beton tak bertulang atau pasangan batu, sedikit tulangan diberikan pada permukaan dinding untuk mencegah
retakan permukaan.
Dinding grafitasi yang bentuknya agak ramping, krn rampingnya pada struktur ini dibutuhkan penulangan beton,
namun hanya pada bagian dinding saja.
3. Dinding kantilever
counter
fourt
Terdiri dari kombinasi dinding dan fondasi beton bertulang yang berbentuk T. Ketebalan DPT ini relatif tipis dan diberi
tulangan secara penuh unutk menahan momen dan gaya lintang yang bekerja.
4. Dinding counterfort : dinding beton bertulang yang tipis pada bagian dalam dinding pada jarak tertentu didukung oleh
plat / dinding vertikal yang disebut counterfort. Ruang di atas plat fondasi, diantara counterfort diisi dengan tanah.
5. Dinding krib, dibuat dari balok-balok beton yang disusun menjadi DPT.
6. DPT dengan perkuatan (reinforced earth wall) dinding yang berupa timbunan tanah yang diperkuat bengan material
lain. (geosintetik atau metal, dll)
A. Tekanan tanah lateral
b. Pangkal jembatan
c. Turap
d. Terowongan
6. Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah.
1. Tekanan Tanah Lateral Pada Saat Diam
Turap
H Ea
Ph
Ph
Turap
H/3
σh = H.γ.KO
10. Tekanan gaya horizontal (P ) pada dinding ini disebut tekanan tanah pada saat diam, yaitu tekanan tanah ke arah lateral
h
tanpa suatu pergeseran (regangan)
11. Nilai banding antara tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kedalam tersebut disebut koefisien tekanan tanah pada saat
diam atau K
O
h
K σ ' σh '
2
• Dari kiri bekerja tekanan tanah pasif (Ep = ½.h ..Kp)
• Teori Rankine (1857), dalam analisis tekanan tanah lateral menggunakan asumsi
1. Tanah dalam kondisi kesetimbangan plastis (setiap elemen tanah dalam kondisi tepat akan runtuh)
2. Tanah urug dibelakang dinding penahan tanah tak berkohesi ( c = 0)
3. Gesekan antara dinding DPT dan tanah urug diabaikan (= 0)
adalah
2
Ea = ½ H ..Ka
Titik tangkap gaya yang bekerja terletak pada H/3 dari dasar dinding penahan tanah.
• Alas diagram segi tiga tekanan tanah aktif
b = Ka..H , dengan Ka = koefisien tekanan tanah aktif Rankine
K 1 sin tg 2 4545
a
1 sin
2
c=0
=0
H =0
2
Ea = ½ H ..Ka
H/3
• Dengan cara yang sama, besarnya tekanan tanah pasif menurut Rankine, merupakan diagram segi tiga dengan alas b =
H..K
p
• Besarnya tekanan tanah pasif total = luas diagram segi tiga tekanan tanah pasif
2
E = ½.H ..K dengan titik tangkap gaya 1/3 H
p p
dimana 1 sin 1
tg 2 45 /2
K sin
p
0 • Apabila permukaan tanah urug miring membentuk sudut
(0) maka koefisien tekanan tanah aktif dinyatakan sbb :
0 c0
2
Ea = ½. H ..Ka
H
Ka cos β cos β cos2β cos2
cos β cos2β cos2
b=H..Ka
dimana
= sudut kemiringan permukaan tanah urug dibelakang DPT Φ = sudut gesek dalam tanah
• Besarnya tekanan tanah aktif = luas diagram segi tiga
2
Ea = ½.H ..Ka dgn alas b = H.. Ka
• Dengan cara yang sama besarnya tekanan tanah pasif menurut Rankine, merupakan diagram segi tiga dengan alas
b = H.. Kp
Tekanan tanah pasif total = luas diagram segi tiga tekanan tanah pasif .
2
Ep = ½.H ..Kp dengan titik tangkap gaya 1/3 H
b1=H..Ka
b 2 2.c. Ka
Ea total 1 γ 2.c.
.H2.K Ka .H
2 a
balas b1 b 2
Hc 2.c
γ. Ka
K tg 2 45
a 2
2. Tekanan tanah pasif
Tanah c;
= Ep2 + H
Ep1
½.H
1/3 .H
E
ptotal E E
p1 p2
E
ptotal 1 p .γ 2.c. .H
2
H2.K
Kp
bb b
1 2
b H.K .γ 2.c.
p Kp
K tg 45
p
2
3. Tekanan tanah lateral akibat beban terbagi rata
q (kN/m2)
• Misal tumpukan barang atau orang pada
2
• Untuk lebar 1 m, berat segi tiga longsor ABC : W + Q = ½.H ..cotg + q
BC
2
= ½.H ..cotg + q.H cotg
)
2
Ea = ((½.H ..cotg ) + (q.H cotg )).tg( - )
2 2 o
= (½.H ..Ka + H.q) tg (45 - /2)
2
= ½.H ..Ka + H.q.Ka
2
q (kN/m )
Ea2
H
Ea1
1/3.H
½.H
b1=H..Ka b2=q.Ka b1 + b 2
• Diagram tekanan tanah aktif total berupa trapesium gabungan dari E (segi tiga oleh tanah) dan E (segi 4 akibat beban
a1 a2
terbagi rata).
2
E = ½.H ..K E = H.q.K
a1 a a2 a
b = H..K b = q.K
1 a 2 a
4. Tekanan tanah lateral akibat beban garis
b2=mp
Ea2 Ea2
Ea1 Ea1
mk
b1=H..Ka b1=H..Ka
• Diagram tekanan tanah aktif total seperti tergambar E (segi tiga oleh tanah) dan E (segi tiga akibat beban titik Q)
a1 a2
2 E Q.
E = ½.H ..K a2
a1 a
2 2.Q.Ka
b = H ..K b2 mp
1 a
mk
5. Tekanan tanah lateral akibat pengaruh muka air tanah
Ea1 Ea2
b1=H.’.Kab2=H.w
• Apabila MAT = MT
2
Tekanan tanah aktif yang bekerja pada dinding penahan tanah : (a). Ea1 = ½.H .’.Ka ’ = berat vol. tanah
terendam
b1 = H.’.Ka
2
Ea1=½.(H2-H1) .b.Ka b
H2
Ea2=H2(H1.b).Ka
H1
sat
Ep1 ’
Ea3 =½.H 2.’.K
Ep2 h1 h2 1 a
p 2
H Ep3 Ha= ½.H1 .w
• Berat jenis tanah (G) ; angka pori (e) ; kadar air (w) ;
1 = sudut gesek intenal tanah di atas m.a.t
2 = sudut gesek intenal tanah di bawah m.a.t
• Analisis konstruksi penahan tanah umumnya digunakan untuk menentukan dimensi penahan tanah agar stabil terhadap
gaya-gaya yang bekerja
• Dalam analisis stabilitas eksternal, konstruksi dianggap sebagai satu kesatuan yang masif dalam melawan gaya- gaya yang
bekerja. Tinjauan dilakukan terhadap stabilitas guling, geser dan runtuhnya konstruksi akibat daya dukung tanah terlampaui.
• Analisis stabilitas terhadap gaya-gaya internal yang bekerja, umumnya berhubungan dengan kekuatan struktur, yang dalam
ini adalah pecahnya konstruksi dan patahnya kaki dan tumit.
STABILITAS TERHADAP GAYA EKSTERNAL
Mp V.a
Tinjauan terhadap guling
SF Mp
Ma
SF 1,5 untuk tanah non kohesif SF 2untuk tanah kohesif
Ea
h
A
a V
• Keruntuhan terhadap bahaya geser
SF V.f
(Ep )
Gaya lawan Gaya
1,5 ~ 2
dorong Ea
Gaya dorong
b c kohesi tanah (0,5 ~ 0,75).c Dasar fondasi berupa
tanah campuran
σ 0
min
6.e
V V
σ
maks
1 σtanah
b.1
b
σ 0
min
σ 2V σ
2
maks b tanah
3
e
SOAL 1
= 30 c
=0
3
H=2m tanah = 18 kN/m
3
pasangan batu = 20 kN/m
2
all = 150 kN/m
0,75 m 0,5 m
SOAL 2
2
q = 2,5 kN/m
= 30
2
c = 10 kN/m
3
tanah = 18 kN/m
H=2m 3
pasangan batu = 20 kN/m
2
all = 150 kN/m
0,75 m 0,5 m
Soal
• Hitung dan gambarkan diagram : gaya dan garis kerja tekanan tanah aktif pada DPT seperti tergambar :
1= 80
1 = 16 kN/m3 c1 = 10 kN/m2
3
2= 30
2 = 18 kN/m3 c2 = 20 kN/m2
3