PENDAHULUAN
yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan
dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
pelarut.
1
I.2 Maksud Percobaan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih
dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak
dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita
membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara
3
Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran
homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan
karbon dioksida
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik
bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
laboratorium).
4
Metode Pemisahan Sederhana
kompleks.
dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan
sebagainya.
3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat
5
4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan
Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
1. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang
filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat
sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil
2. Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh
dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat
6
pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik
didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat
3. Kelarutan
artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut
dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut
4. Pengendapan
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis
salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau
7
sentrifugsi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu
5. Difusi
Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat
menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang
6. Adsorbsi
(satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu
8
campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat,
gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses
komponen (2).
membentuknya (3).
1. Filtrasi
9
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari
obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada
terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
2. Sublimasi
3. Kristalisasi
zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah
10
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu
4. Destilasi
suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
11
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan
dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan
minum.
5. Ekstraksi
6. Adsorbsi
7. Kromatografi
12
Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas
mempunyai rasa.
Garam(5)
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
BAB III
13
METODE KERJA
1. Batang Pengaduk
2. Cawan penguap
3. Corong
4. Gelas Beker
5. Gelas Ukur
6. Gigit kayu
7. Kompor Listrik
8. Oven
9. Timbangan Analitik
2. Garam Dapur
3. Kertas Saring
4. Pasir
14
1. Ditimbang saksama beker gelas kecil.
10 ml.
campuran tersebut.
BAB IV
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.2 Pembahasan
garam dan pasir yang masing-masing sebanyak 5 gr. Garam dan pasir
dilarutkan dengan air sebanyak 25 ml. Campuran antara garam, pasir dan
agar dapat terlarut sempurna sehingga tidak ada garam yang tersisa baik
16
Filtrat atau larutan garam kemudian diuapkan diatas api hingga
pada dinding gelas beker. Hal ini disebabkan karena mungkin dalam uap
air mengandung garam akibat berikatnya molekul air dan garam sehingga
pencampuran antara garam, pasir dan air. Kristal garam didinginkan dan
ditimbang kembali agar diperoleh kadar garam yang didapat dari proses
dilarutkan yaitu 5 gr. Hal ini disebakan karena pada saat proses
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
18
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH
%20RAHAYU%20%280606371%29/halaman_10.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan
3. Lacman, Leon. 2007. Teori dan Praktek Industri Farmasi. Jakarta: Penerbit
University Indonesia.
4. http://www.scribd.com/doc/2958790/jenis-pemisahan.pdf
19
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia
20