Anda di halaman 1dari 7

NAMA :

NIM :
FAKULTAS :
PROGRAM STUDI :
JUDUL : PENERAPAN SYARIAH MARKETING PADA PENJUAL
ONLINE DI DESA KWAYANGAN KAB. PEKALONGAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada umumnya, online shop merupakan salah satu bentuk kegiatan meliputi jual
beli dan marketing barang atau jasa melalui sistem elektronik. Pembayaran dilakukan
dengan sistem pembayaran yang telah ditentukan dan barang akan dikirimkan melalui
jasa pengiriman barang. Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk
yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Online shop
memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung,
sehingga hal ini memungkinkan penjual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli dari
luar negeri. Di awal tahun 2012 trend online shop tampaknya semakin meningkat,
mungkin karena lebih praktis dan lebih nyaman. Karena barang yang dibeli akan
dikirimkan melalui jasa pengiriman. barang setelah kita melakukan pembayaran
dikarenakan barang yang dibeli akan dikirim melalui jasa pengiriman setelah kita
melakukan pembayaran di online shop atas barang yang kita pesan melalui situs web yang
telah disediakan para pedangan online shop tersebut.
Pemasaran atau marketing merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Sedangkan konsep marketing syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari
konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, adalah
sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan
pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para
stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang menurut Hermawan juga ada sebuah
kelirumologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau
pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak
bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja.
Berbedanya adalah marketing syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen
atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu
tadi karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar syariah.
Marketing syariah bukan hanya sebuah marketing yang ditambahkan syariah karena
ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam
syariah dan syariah berperan dalam marketing. Marketing berperan dalam syariah diartikan
perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam
dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen.
Marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya,
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad danprinsip-prinsip muamalah
(bisnis) dalam Islam.Ini artinya bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses, baik
proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh
ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimoangan prinsip-prinsip muamalah islami
tidak terjadi dalam suatu transaksi apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan.
Ada 4 karakter syariah marketing yang menjadi pedoman bagi pemasar yaitu:
Pertama, Teistis (rabbaniyah) adalah Syariah Marketer harus membentengi diri dengan
nilai-nilai spiritual karena marketing memang akrab dengan penipuan, sumpah palsu,
riswah (suap), korupsi. Kedua: Etis (akhlaqiyah) adalah seorang syari’ah marketer
selain teistis, ia juga sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh
aspek kehidupannya. Ketiga: Realistis (al-waqi’iyyah), adalah syariah marketing
bukanlah konsep yang eksklusif, fanatic, dan kaku tetapi sangat profesional dan fleksibel
dalam bersikap dan bergaul. Keempat: Humanistis (al-insaniyyah, bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan
terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan syariah marketing pada penjual online di Desa Kwayangan

Kab. Pekalongan?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan syariah marketing pada penjual

online di Desa Kwayangan Kab. Pekalongan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan penerapan marketing syariah pada penjual online

di Desa Kwayangan Kab. Pekalongan.

2. Untuk menjelaskan tentang faktor pendukung dan penghambat penerapan syariah

marketing pada penjual online di DESA Kwayangan Kab. Pekalongan

D. Penelitian Terdahulu yang relevan


1. Menurut Skripsi yang disusun oleh Navie Sophia Tahun 2007 dengan judul “Strategi
pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran dalam meningkatkan volume
penjualan produk”.
2. Skripsi yang disusun oleh Lukmanul Hakim Tahun 2007 dengan judul “Analisis
strategi pemasaran produk simpanan Shar-E di Bank Muamalat Indonesia Ungaran“.
3. Menurut jurnal yang disusun oleh Rinda Asytuti (Dosen Ekonomi Syariah di Jurusan
Syariah STAIN Pekalongan) tahun 2010 dengan judul “Kritik terhadap Pemasaran Bank
Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing)”. skripsi Puji Lestari dengan NIM 201
11031 berjudul Analisis Syariah Marketing di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pembantu Magelang Menurut Muhammad Ihsan Maulani, “Implementasi Syariah
Marketing di Waroeng Steak and Shake Yogyakarta”.
4. Arti Damisa, Mahasiswi Hukum Islam, “Sistem agency sebagai strategi pemasaran di
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah Cabang Yogyakarta”. Dalam skripsi Ida
Farida, “Pengaruh Penerapan Layanan Syariah Marketing dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan (Rumah Makan Wong Solo Cabang Tabet)”,.

E. Referensi
Amrin, Abdullah. 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia,
Arifin, Johan. 2010. Etika Bisnis Islami.Semarang: Walisongo Press.
________. 2008. Fiqih Perlindungan Konsumen.Semarang: Rasail.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. 12.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asytuti, Rinda. 2010. Kritik Terhadap Pemasaran Bank Syariah . Pendekatan Eksperiental
Marketing) dalam Jurnal Ekonomi STAIN Pekalongan.Pekalongan.
Azwar, Saifudin. 1997. Metodologi Penelitian. Yogyakarta,Pustaka Pelajar.
Damisa. 2014. Arti Sistem agency sebagai strategi pemasaran di Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera Syariah Cabang Yogyakarta, SkripsI. Yogyakarta, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.
Farida, Ida. 2011. pengaruh penerapan layanan syariah marketing dan kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan (rumah makan Wong Solo cabang Tebet), Skripsi, .
Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah,

Pekalongan, November 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Wali Dosen

DR. Shinta Dewi Rismawati, SH.,MH Mubarok, L.c., M.Ag


NAMA :
NIM :
FAKULTAS :
PROGRAM STUDI :
JUDUL : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA JUAL
BELI ONLINE DI DESA KWAYANGAN KAB.
PEKALONGAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis melalui media internet semakin hari semakin meningkat,


seiring dengan meningkatnya pengguna internet di dunia terutama di Indonesia. Tak bisa
dipungkiri banyak masyarakat yang mengembangkan bisnis dengan media elektronik
bersifat online. Menjamurnya online shop membuka peluang usaha dalam bidang
produk fashion di internet yang banyak diminati mahasiswa sebagai konsumennnya.
Sehingga memudahkan mahasiswa dalam berbelanja melalui online shop yang
mengurangi tingkat kewaspadaan dalam melakukan transaksi jual beli.
Salah satu bentuk e-business yang paling dikenal publik adalah kegiatan perdagangan
secara elektronik atau yang dikenal dengan istilah electronic commerce atau e-
commerce. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan - jaringan komputer (computer networks)
yaitu internet..
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (hasil) yang dirasakan, dibandingkan dengan harapan (Daryanto, 2013).
Konsumen mengalami berbagai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan setelah
mengalami masing-masing jasa sesuai dengan sejauh mana harapan konsumen
terpenuhi atau terlampaui. Hal ini karena kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi
pasca-pembelian konsumen dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,
netralitas, kegembiraan, atau
kesenangan. Konsumen yang marah atau tidak puas akan menimbulkan masalah
karena dapat berpindah ke perusahaan lain dan menyebarkan berita negatif dari mulut
ke mulut (Lovelock dan Wright, 2007). Puas tidaknya konsumen diketahui setelah
melakukan pembelian, tergantung pada kinerja (hasil) tawaran dalam pemenuhan
harapan pembeli. Jika kinerja berada di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika
kinerja memenuhi harapan, konsumen puas. Jika kinerja melebihi harapan, konsumen
amat puas atau senang (Kotler dan Keller, 2009).
Kepuasan konsumen merupakan faktor penting bagi keberhasilan suatu perusahaan
dalam menghadapai pesaing yang semakin kompetitif. Strategi didasarkan pada
komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang memuaskan konsumen
secara terus-menerus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, baik yang menghasilkan
barang nyata maupun jasa, hal ini dilakukan karena adanya kenyataan bahwa konsumen
yang tidak puas terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya akan mencari penyedia
barang dan jasa dari perusahaan lain yang mampu memuaskan kebutuhan.
Kualitas yang baik merupakan satu hal yang sangat penting untuk meraih
pasar.Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya. Riset konsumen untuk
mengungkapkan reaksi konsumen terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan
dengan tingkat kepuasan yang berkaitan dengan pelayanan tersebut sangat relevan
dan dibutuhkan oleh perusahaan yang berorientasi pada konsumen.
B. Rumusan Masalah

Pekalongan, November 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Wali Dosen

DR. Shinta Dewi Rismawati, SH.,MH Mubarok, L.c., M.Ag


NAMA :
NIM :
FAKULTAS :
PROGRAM STUDI :
JUDUL : PENERAPAN SYARIAH MARKETING PADA PENJUAL
ONLINE DI DESA KWAYANGAN KAB. PEKALONGAN

F. Latar Belakang Masalah

G. Rumusan Masalah

Pekalongan, November 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Wali Dosen

DR. Shinta Dewi Rismawati, SH.,MH Mubarok, L.c., M.Ag

Anda mungkin juga menyukai