Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Sains, Matematika, & Edukasi (JSME) FMIPA Unima Versi Online ISSN 2337-6139

Sub-JSME: Jurusan Matematika VOL 5 NO 2 (Mar-Apr 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PERSEPSI


SISWA TENTANG MATEMATIKA
(Penelitian Eksperimen di SMP Negeri 1 Langowan)
Herwin Y. Rotti, Patricia V. J. Runtu, dan Jorie Emor
Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Manado
vivianregar@gmail.com

ABSTRAK. Persepsi buruk tentang ABSTRACT. Bad perception about


matematika masih tertanam dalam benak mathematics is still embedded in the
kebanyakan peserta didik, yang minds of many students, who constucted
dikonstruksinya melalui pengalaman dan through experience and learning model
model pembelajaran yang ditawarkan, offered, discourage people from learning
mengakibatkan mereka phobia belajar mathematics. This study aims to look at
matematika. Penelitian ini bertujuan untuk the differences in perceptions of students
melihat perbedaan persepsi siswa tentang about math that gets the learning
matematika yang mendapat pengalaman experience with cooperative learning
belajar dengan model pembelajaran model type Teams Games Tournament,
kooperatif tipe Teams Games Numbered Head Together, and
Tournament, Numbered Head Together, conventional learning models. This
dan model pembelajaran konvensional. research used experimental methods to
Penelitian ini menggunakan metode design a factor of three categories on a
eksperimen dengan desain satu faktor tiga three-class homogeneous class VII SMP
kategori pada tiga kelas homogen siswa Negeri 1 Langowan. Data obtained
kelas VII SMP Negeri 1 Langowan. Data through the instrumen tests given in the
diperoleh melalui instrumen tes yang form questionnaire perceptions of
diberikan berupa angket persepsi siswa students who have been given a score for
yang telah diberikan skor tiap pilihan each answer choice. Hypothesis testing is
jawaban. Pengujian hipotesis dilakukan done by any common perception of the
melalui kesamaan rata-rata skor persepsi average scores of students in the math
siswa pada pelajaran matematika pokok subject matter triangular geometry. By
bahasan geometri materi segitiga. Dengan using Anova one way, this study reject H0
menggunakan uji Anava satu jalan, and accept H1. Concluded that there are
penelitian ini menolak H0 dan menerima significant differences regarding the
H1. Disimpulkan bahwa terdapat perception of mathematics than students
perbedaan yang berarti mengenai persepsi who get a learning experience with
tentang matematika dari siswa yang cooperative learning model TGT, NHT,
mendapat pengalaman belajar dengan with conventional learning models.
model pembelajaran kooperatif tipe TGT,
NHT, dengan model pembelajaran
konvensional.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Keywords: Cooperative Learning Model


Kooperatif tipe TGT, Model Type TGT, NHT Model Cooperative
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT, Learning, Student Perceptions.
Persepsi Siswa

175
Jurnal Sains, Matematika, & Edukasi (JSME) FMIPA Unima Versi Online ISSN 2337-6139
Sub-JSME: Jurusan Matematika VOL 5 NO 2 (Mar-Apr 2017)

PENDAHULUAN untuk menyelesaikan soal tanpa pemahaman


Era globalisasi sekarang ini merupakan yang mendalam. Konsep mengajar yang
suatu tahapan pencapaian perkembangan seperti ini jugalah yang dapat digambarkan
peradaban dunia yang semakin kompleks. dari kegiatan pembelajaran matematika di
Salah satu pembelajaran yang mempunyai SMPN 1 Langowan, sesuai dengan
andil dalam perkembangan dunia sekarang wawancara yang dilakukan pada siswa kelas
ini adalah matematika. Karenanya, konsep VII.
matematis menjadi salah satu pemecahan Guru memang memiliki peranan yang
untuk dapat berkompetisi dipersaingan ketat sangat penting dalam proses belajar-
yang dituntut oleh zaman yang berorientasi mengajar, tetapi bukan berarti kegiatan
pada perkembangan di bidang IPTEK. belajar mengajar lebih berpusat pada guru.
Ironinya, disaat matematika menjadi Saondi (2010) menyatakan bahwa berkualitas
tuntutan karena sangat penting untuk tidaknya pendidikan sangat tergantung pada
manusia, hasil belajar siswa pada pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru.
matematika seolah berbanding terbalik Guru seyogyanya memberikan kesempatan
dengan pentingnya belajar matematika. Salah kepada siswa untuk bereksplorasi, guru
satu faktor yang menyebabkan rendahnya hanya dapat membimbing dan mengawasi
hasil belajar siswa pada matematika ialah serta memanage kegiatan belajar mengajar
sikap negatif siswa pada mata pelajaran dengan memanfaatkan model-model
matematika. Siswa kurang memiliki minat pembelajaran yang berkembang dewasa ini,
dan motivasi untuk belajar matematika yang diduga dapat mendoktrin pola pikir
dengan berbagai alasan. Matematika adalah siswa terhadap matematika.
pelajaran yang membosankan, terlalu Dari uraian di atas, tergambar bahwa
abstrak, sehingga begitu sulit untuk persepsi buruk terhadap matematika menjadi
dipelajari, bahkan dapat menyebabkan penyebab munculnya masalah-masalah lain
frustasi, demikianlah yang dapat dituturkan dalam pembelajaran matematika itu sendiri.
oleh seorang siswa melalui wawancara yang Salah satu yang menyebabkan persepsi buruk
dilakukan di SMP Negeri 1 Langowan. siswa tentang matematika adalah model
Kurangnya minat dan motivasi untuk pembelajaran yang diterapkan guru. Oleh
belajar matematika didasarkan atau dibangun karena itu, peneliti tertarik melakukan
melalui anggapan dan persepsi yang buruk penelitian mengenai pengaruh model
terhadap matematika itu sendiri. Persepsi pembelajaran terhadap persepsi siswa tentang
yang menyatakan bahwa matematika adalah matematika, dengan menerapkan model
mata pelajaran yang bersifat abstrak masih pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
tertanam dalam benak kebanyakan orang, Tournament (TGT) dan Numbered Head
termasuk peserta didik saat ini. Selain itu, Together (NHT).
anggapan bahwa matematika hanyalah Menurut Jonhson dan Jonhson seperti
sebuah pelajaran sekolah yang berkutat pada dikutip oleh Isjoni (2010), pembelajaran
hitungan-hitungan angka yang melelahkan kooperatif adalah model pembelajaran
dan membosankan semakin membawa siswa dengan mengelompokkan siswa di dalam
pada phobia belajar matematika. kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar
Salah satu faktor yang memungkinkan siswa dapat bekerja sama dengan
seseorang memiliki persepsi yang buruk kemampuan maksimal yang mereka miliki
tehadap matematika yaitu terletak pada guru dan mereka mempelajari satu sama lain
atau pengajarnya yang masih menggunakan dalam kelompok tersebut.
cara mengajar yang konvensional, Menurut Kurniasari (2006), model
prosedural, dan lebih kepada melatih siswa pembelajaran Teams Games Tournament

176
Jurnal Sains, Matematika, & Edukasi (JSME) FMIPA Unima Versi Online ISSN 2337-6139
Sub-JSME: Jurusan Matematika VOL 5 NO 2 (Mar-Apr 2017)

merupakan model pembelajaran kooperatif eksperimen yang masing-masing terdiri dari


dengan membentuk kelompok-kelompok 21 siswa.
kecil dalam kelas yang terdiri atas 3-5 siswa
yang heterogen, baik dalam hal akademik, Tabel 1. Format Penskoran Butir Soal
jenis kelamin, ras, maupun etnis. Inti dari
Skor
model ini adalah adanya game dan turnamen Pernyataan
akademik. SS S RR TS STS
Menurut Anita Lie (2004), NHT adalah Pernyataan
5 4 3 2 1
suatu tipe dari pembelajaran kooperatif Positif
Pernyataan
pendekatan struktural yang memberikan Negatif
1 2 3 4 5
kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
Hipotesis dalam penelitian ini diuji
jawaban yang paling tepat.
dengan teknik Analisis Varians satu jalan.
Menurut Ruseffendi (Damayanti, 2008),
Uji hipotesis dilakukan setelah data
pembelajaran konvensional (tradisional) pada
memenuhi uji prasyarat. Adapun untuk
umumnya memiliki kekhasan tertentu,
pengujian hipotesis yang dilakukan dengan
misalnya lebih mengutamakan hasil daripada
Uji F Anava Satu Jalan ini berlaku rumus:
pengertian, menekankan kepada ketrampilan
berhitung, mengutamakan hasil daripada F0 =
proses dan pengajarannya berpusat pada Kriteria Pengujian:
guru, sementara siswa pasif. F0 > Ft; ada perbedaan, maka H0 ditolak.
Menurut Walgito (1990), persepsi adalah F0 ≤ Ft; tidak ada perbedaan, maka H0
kesan terhadap suatu objek yang diperoleh diterima.
melalui proses penginderaan,
pengorganisasian, dan interpretasi terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
objek tersebut yang diterima oleh individu, Hasil penelitian yang dilakukan di SMP
sehingga merupakan suatu yang berarti dan Negeri 1 Langowan khususnya kelas VII
merupakan aktifitas integrated dalam diri dengan mengambil tiga kelas sebagai sampel
individu. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persepsi siswa tentang matematika dari siswa
METODE yang diajar dengan menggunakan model
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran kooperatif tipe TGT, NHT, dan
eksperimen dengan jenis quasi eksperimental model pembelajaran konvensional. Hal ini
atau eksperimen semu untuk mengetahui ditunjukkan pada taraf nyata α=0.05,
perbedaan persepsi siswa tentang matematika diperoleh th=9.03 > tα=3.15 yang artinya H0
sebagai dampak dari perbedaan model ditolak dan H1 diterima.
pembelajaran matematika yang digunakan. Tabel 2. Tabel Anava Uji F
Populasi yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri SUMBER
1 Langowan yang terdiri dari delapan kelas; Db JK RJK Fh Ft
VARIANS
sedangkan untuk sampel, diambil secara acak Rerata 1 112,4
tiga dari delapan kelas tersebut.
Antar 2 1379,6 689,8 9,034 3,150
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik Dalam 60 4581,1 76,3
pengambilan data melalui angket yang telah Total 3 801393
diuji validitasnya terlebih dahulu. Angket
selanjutnya dibagikan kepada tiga kelas Selanjutnya perlu dilakukan Uji Tuckey
untuk lebih menjelaskan perbedaan dari

177
Jurnal Sains, Matematika, & Edukasi (JSME) FMIPA Unima Versi Online ISSN 2337-6139
Sub-JSME: Jurusan Matematika VOL 5 NO 2 (Mar-Apr 2017)

ketiga perlakuan yang diberikan. Berikut matematika melalui pengalaman belajar


adalah hasil pengujian dengan Uji Tuckey: dengan model pembelajaran kooperatif tipe
1. µ1 dan µ2 adalah 0.28, bukan perbedaan Team Games Tournament, Numbered Head
yang berarti Together, dan model pembelajaran
2. µ1 dan µ3 adalah 3.81, terjadi perbedaan konvensional. Dimana penerapan model
yang berarti pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT
3. µ2 dan µ3 adalah 3.53, terjadi perbedaan menjadikan persepsi siswa tentang
yang berarti. matematika lebih baik dibanding dengan
Dari hasil Uji Tuckey di atas menggunakan model pembelajaran
menunjukkan bahwa persepsi siswa yang konvensional.
diajar dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif baik TGT maupun DAFTAR PUSTAKA
NHT memiliki perbedaan yang signifikan Anita, Lie. (2004). Cooperative Learning. Jakarta:
dengan menggunakan model pembelajaran Grasindo.
Damayanti, Yanti. (2008). Penerapan Model
konvensional, sementara untuk TGT dan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
NHT sendiri tidak terjadi perbedaan yang Menggunakan CD Pembelajaran. Semarang:
berarti, terutama pada materi Segitiga yang Tesis Unnes.
telah diajarkan pada kelas eksperimen di Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif,
SMP N 1 Langowan. Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar
Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasari, Ani. (2006). Komparasi Belajar Antara
Kesimpulan Siswa dengan Metode Teams Games Tournament
Hasil penelitian yang dilakukan pada dan STAD. Semarang: Universitas Negeri
kelas VII SMP Negeri 1 Langowan tahun Semarang.
ajaran 2015/2016, dengan mengambil tiga Saondi. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung:
Refika Aditama.
kelas secara acak sebagai sampel yaitu kelas Walgito, Bimo. (1991). Psikologi Sosial. Yogyakarta.
VII E, VII G, dan VII I, dinyatakan bahwa Andi Offset.
terdapat perbedaan persepsi siswa tentang

178

Anda mungkin juga menyukai