Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang


fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan
symbol dan diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap
suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan
persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah
rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara
luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena –fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian.

Keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk


menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu
lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.

Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk


menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang


situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu
saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat
kerjakan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana model konseptual keperawatan Travelbee?
2. Bagaimana model konseptual keperawatan Betty Neuman?
3. Bagaimana model konseptual keperawatan Patterson & Zderad?
4. Bagaimana model konseptual keperawatan Leininger?
5. Bagaimana model konseptual keperawatan Roy?
6. Bagaimana model konseptual keperawatan Watson?
7. Bagaimana model konseptual keperawatan Parse?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menerapkan model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Travelbee
2. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Betty Neuman
3. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Patterson & Zderad
4. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Leininger
5. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Roy
6. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Watson
7. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Parse

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan-rekan mahasiswa mampu


memahami model konseptual keperawatan menurut beberapa ahli yang kelompok
kami bahas dalam makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Konseptual Keperawatan Travelbee


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri


perseorangan, keluarga, atau komunitas untuk mencegah dan menanggulangi
dengan pengalaman dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan
untuk sebuah proses antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah
pengalaman yang terjadi antara perawat dan individu atau sekelompok individu –
individu.
Trevelbee percaya bahwa keperawatan memerlukan revolusi kemanusiaan.
Sebuah titik balik untuk memfokuskan dalam merawat adalah merupakan fungsi
seorang perawat dalam menjaga dan merawat penyakit orang-orang dan
memprediksikannya.
b. Sejarah

Joice travebee lahir pada tahun 1926 dirumah sakit yang juga sekolah
keperawatan dikota New Orleans. Mendapatkan gelar B.S pada sekolah
pendidikan keperawatan disebuah universitas dikota Lousiana tahun 1956. Pada
tahun 1973 travelbee, mulai mengikuti program kedokteran di Florida, walaupun
demikian ia tidak dapat menyelesaikan program tersebut karena ia ia meninggal
pada usia 47 tahun setelah mendapat penyakit.

3
Trevelbee memulai karirnya sebagai seorang pengajar perawatan tahun 1952.
Pengajar ilmu psikiater di RS Depaul yang juga merangkap sebagai sekolah
dikota New Orlean. Pada tahun 1970, ia bergelar direktur proye kpada sebuah
Hotel Dieu sekolah keperawatan di New Orleans.
Trevelbee mulai menerbitkan atikel disebuah majalah harian keperawatan di
tahun 1963. Buku pertamanya adalah aspek perseorangan keperawatan, yang
terbit tahun 1966 dan 1971. Buku keduanya intervensi dalam ilmu psikiater
keperawatan; peruses dalam hubungan antar perseorangan tahun 1969. Buku
tersebut dibawah pemimpin redaksi oleh Doona dan diterbitkan tahun 1979
sebagai Travelbee Intervensi Dalam Ilmu Psikiater Keperawatan.
c. Isi
a) Personal/ orang
Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya antara perawat
dan pasien adalah manusia, seorang manusia adalah pribadi yang unik, individu
yang tidak dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan menjadi susunan dan
perubahan.
b) Kesehatan
Travelbee mendefinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif dan objektif.
status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara individu yang
membaik dalam persetujuandengan penilain diri sendiri dari status fisik,-emosi
dan spiritual. kesehatan objektif adalah ketiadaan penyakit yang tidak dapat
dilihat, ketidak mampuan atau ukuran kecatatan dan pemeriksaan fisik, uji
laboratorium, penafsiran oleh seorang direktur spiritual, atau penasehat psikologi.
c) Lingkungan

Travelbee tidak secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam teorinya. Dia


mendefinisikan kondisi dan kehidupan pengalaman pertemuan oleh semua
manusia selama menderita, harapan dan kesakitan dan kondisi ini dapat
disamakan dengan lingkungan.

d) Keperawatan
Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri
perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman

4
dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses
antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi
antara perawat dan individu atau sekelompok individu – individu.
d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Teori travelbee untuk membantu individu atau keluarga untuk mencegah atau
mengembangkan koping terhadap penyakit yang dideritanya, mendapatkan
kembali kesehatanya, menentukan arti dari penyakit atau mempertahankan status
kesehatan maksimalnya(Marriner-torney,1994).
Kerangka kerja dari teori ini adalah Proses interpersonal dipandang sebagai
hubungan manusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama
“mengalami penderitaan”.

2.2 Model Konseptual Keperawatan Betty Neuman


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh


faktor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress,
tekanan intra, inter dan ekstra personal. Perawatan menolong pasien untuk
menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk
mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system
pertahanan pasien.
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini
berfokus pada respons terhadap stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya
dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder, dan tersier.

5
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor
serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder
menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi
gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan
tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan
terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Upaya
pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Tersier
meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau
komplikasi dari suatu penyakit.
b. Sejarah

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Beliau pertama kali memperoleh
pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama
menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau
memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah sakit di
California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan
jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957.
Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental,
konsultan kesehatan masyarakat di University of California.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi
dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person
Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA
dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole
Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total

6
person approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I
(Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan
tahun 1986 The Neuman Systems Model.
c. Isi
a) Manusia

Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic)


yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan,
dan faktor spiritual.

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh


2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan
ekspektasi kultural dan aktivasi.
4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini berhubungan
secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress


yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi
atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana
tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.

b) Sehat

Definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah kondisi


dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.
Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima
variable: fisiologi, psikologi, sosio-budaya, spiritual dan perkembangan. Sehat
relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.

Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang
seimbang atau stabilitas klien atau berubah.

7
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal. Sehat untuk
individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh
penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat
untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe
definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik
adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam
hubungannya dengan konsep dasar.

c) Lingkungan

Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan


eksternal yang berada di sekitar klien. Neuman mengatakan baik lingkungan
internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan
keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau
keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan.
Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak
positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu
intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan
menjadi 3 yaitu :

1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system
klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien.
Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system
terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat
dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif
kearah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan


berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya :

8
respon autoimmun. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu
individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya :
ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal
berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga
jenis stressor ini.

d) Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan
model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana
mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia
memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan
dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu
pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas
dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya
fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual
Tujuan keperawatan Neuman yaitu untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan
maksimalnya melalui intervensi tertentu. Model Neuman mencakup intrapersonal,
interpersonal dan stres extrapersonal. Kerangka kerja teori ini adalah Penurunan
atau status adaptasi terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan
preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier yang berfokus pada variabel yang
mempengaruhi respons klien terhadap stresor.

2.3 Model Konseptual Keperawatan Patterson & Zderad


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

9
Josephine G. Paterson dan Loretta T. Zderad memperkenalkan konsep
eksistensialisme ke dalam teori keperawatan dalam teori mereka tentang
keperawatan humanistik. Pengaruh utama dari eksistensialisme adalah terlihat
dalam keyakinan mereka bahwa menyusui membantu orang lain mengembangkan
kesejahteraan dan lebih yang melalui peningkatan kemungkinan membuat pilihan
yang bertanggung jawab. Perawatan terjadi dalam kerangka dialog, komunitas,
dan nursology phenomenologic. Keperawatan humanistic adalah respon
keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana
terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang dominan.
Orientasi yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih
luas terhadap potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari
konteks pengalaman hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk
menggantikan pandangan mereka. Tujuannya adalah untuk suplemen mereka.
Praktek dari keperawatan humanistik ini berakar dari pemikiran yang eksistensial.
Eksistensialisme adalah pendekatan filosofi untuk mengetahui kehidupan.
Individu dipandang sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat membuat
pilihan. Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon
terhadap filosofi dominan yang positif dan yang diterapkan.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan metodologi.
Teori bisa diartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang didapatkan dari situasi
manusia. Kerangka kerja ini digunakan untuk memberikan dimensi kemungkinan
dari keperawatan humanistic manusia. Teori tidak bisa eksis tanpa praktek
keperawatan. Mereka menyebut praktek keperawatan adalah metodologi, yang
mengatakan bahwa keperawatan sebagai campuran yang unik antara seni dan
ilmu. Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawat dan klien.
Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan teori-teori diantara
konteks kehidupan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu yang
mereka inginkan.
b. Sejarah

10
Josephine G. Paterson lulus dari Sekolah Keperawatan Lenox Hill Hospital
dan menerima gelar masternya di University School Johns Hopkins of Hygiene
and Public Health, Baltimore, Maryland. Mendapat gelar Doktor Ilmu
Keperawatan specialized in mental health and psychiatric nursing pada tahun
1969 di University School of Nursing, di Boston, Massachusetts. Pada akhirnya
beliau pensiun pada tahun 1985 sebagai spesialis perawat klinis di Northport
Veterans Administration Medical Center at Northport, New York. Dan Loretta T.
Zderad lulusan dari Sekolah Rumah Sakit St Bernard Keperawatan Universitas
Loyola. Beliau menerima gelar Master of Science dari Universitas Katolik,
Washington DC dan Mendapatkan gelar Doctor of Philosophy pada tahun
1968 dari Georgetown University, Washington DC. Akhirnya beliau
pensiun pada tahun 1985 sebagai Kepala Associate Pendidikan Keperawatan di
Northport Veteran Administrasi Medical Center, Northport, New York.
c. Isi

a) Manusia

Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan.


Manusia sebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam
waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka
terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang
dulu sekarang dan masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas
bahwa manusia memerlukan informasi. Mereka membutuhkan pilihan. Individu
dan kelompok membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.

11
b) Kesehatan

Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari


kehidupan dan kematian. Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya
penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam proses kehidupan.
Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada
pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau
keadaan emosi mereka. Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak
yang luas untuk definisi kesehatan. Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika
setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan
mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal,
bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan
yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.

c) Keperawatan

Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain
dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan
kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan
berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga
mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman
mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam
keperawatan. Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah
pertemuan spesial dari setiap manusia.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatanya yaitu untuk berespon terhadap kebutuhan manusia dan


membangun ilmu “keperawatan yang humanistik”. Yang di mana arti dari
Keperawatan Humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan
humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua
ilmu jiwa yang dominan. Kerangka kerja teori ini adalah berakar dari pemikiran
yang eksistensial. Berupa pendekatan filosofis untuk mengetahui kehidupan.

12
Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon terhadap
filosofi dominan yang positif dan yang diterapkan.

2.4 Model Konseptual Keperawatan Leininger


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Keperawatan transkultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan


yang berfokus pada studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya
yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan,
nilai-nilai, keyakinan tentang sehat-sakit, serta pola-pola tingkah laku yang
bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiah dan humanistik guna
memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal
(Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini menekankan
pentingnya peran perawat dalam memahami budaya klien.
Peran perawat pada transcultural nursing theory ini adalah menjembatani
antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem
perawatan profesional melalui asuhan keperawatan. Oleh karena itu perawat harus
mampu membuat keputusan dan rencana tindakan keperawatan yang akan
diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan dengan proses keperawatan, hal
tersebut merupakan tahap perencanaan, tindakan keperawatan. Tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga prinsip
asuhan keperawatan, yaitu :
1. Culture care preservation/maintenance, yaitu prinsip membantu, memfasilitasi,
atau memerhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.
2. Culture care accommodation/negotiation, yaitu prinsip membantu,
memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya yang ada, yang merefleksikan
budaya untuk beradaptasi, bernegosiasi, atau mempertimbangkan kondisi
kesehatan dan gaya hidup individu atu klien.
3. Culture care repatterning/restructuring, yaitu prinsip merekonstruksi atau
mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola
hidup klien ke arah yang lebih baik.

13
b. Sejarah

Madeleine Leininger lahir pada tanggal 13 juli 1925 di Sutton, Nebraska,


Amerika Serikat. Beliau adalah seorang ahli teori keperawatan perintis, yang
pertama kali muncul pada tahun 1961. kontribusinya untuk teori keperawatan
melibatkan diskusi tentang apa itu peduli. Teerutama, ia mengembangkan konsep
keperawatan transkultural, membawa peran faktor budaya dalam praktek
keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana yang terbaik untuk mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
Beliau menerima gelar diploma dalam keperawatan dari St Anthony's School
of Nursing di Denver, Colorado. Pada tahun 1950, ia memperoleh B.S. dari St
Scholastica (Benedictine College) di Atchi, Kansas. Dan pada tahun 1954 meraih
M.S. di Nurs kesehatan jiwa dan mental dari Universitas Katolik Amerika di
Washington, DC. Pada tahun 1965, ia dianugerahi gelar Ph.D. dalam antropologi
budaya dan sosial dari Universitas Washington, Seattle (Tomey dan Alligood,
2001).
c. Isi
a) Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai


dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan
untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger
and Davidhizar, 1995).

b) Kesehatan

14
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam
aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew
and Boyle, 1995).

c) Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi


perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai
suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.
Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti
daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di
daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari
sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang
berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti
struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan
simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yangmenyebabkan individu atau
kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, iwayat hidup, bahasa dan atribut
yang digunakan.

d) Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan
budaya klien. Strategi yang digunakan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan(Leininger, 1991) adalah :
-. Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.

15
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan
dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,misalnya budaya
Berolah raga setiap pagi
-. Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan
kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya
lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang.
-. Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual
Tujuan keperawatan dari Leininger yaitu: Untuk memberikan perawatan yang
konsisten dengan ilmu dan pengetahuan keperawatan dengan caring sebagai fokus
sentral (chinn dan jacobs,1995). Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan
keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan adalah tercapainya culture
congruent nursing care health and well being, yaitu asuhan keperawatan yang
kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitif, kreatif,
serta cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan
kesejahteraan bagi masyarakat. Kerangka kerja teori ini adalah teori transkultural,
caring merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan dan praktek
keperawatan (Leininger,1980).

2.5 Model Konseptual Keperawatan Roy


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

16
Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah
makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan
sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan
sosial. Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun
yang negatif untuk dapat beradaptasi.
Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu: Regulator merupakan proses
input secar sistematis melalui jalur saraf, kimia dan endokrin. Cagnator dimana
memproses input melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar,
keputusan dan emosi. Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu
kesatuan yang utuh yang memiliki mekanisme koping untuk dapat beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau
selalu beradaptif terhadap perubahan lingkungan.
Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi
individu terhadap sehat dan penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah Model
fisiologi: cairan dan elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi,
proteksi, neurology dan endokrin. Model konsep diri: gambaran diri, ideal diri,
moral diri. Model fungsi peran: kebutuhan akan integritas. Model interdependen
(kemandirian): hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber system yang
memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian.
b. Sejarah

Sister Calista Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles
California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount
Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di
University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaan dengan teori
adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of

17
California Los Angeles. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964)
seorang ahli fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian
konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya
stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat
adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu: focal stimuli,
konsektual stimuli dan residual stimuli.
c. Isi
a) Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai


sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan
yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control
adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih
spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas
kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara
adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.

b) Kesehatan

Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi


manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan
manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kkesehatan atau kondisi tidak
terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari
pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang
tidak ada integritas kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya
sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat sejahtera.

Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan digambarkan dalam
istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia yang meliputi:
kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi dan penguasaan yang disebut
integritas. Kondisi akhir ini adalah kondisi keseimbangan dinamik equilibrium
yang meliputi peningkatan dan penurunan respon-respon. Setiap kondisi adaptasi
baru dipengaruhi oleh adaptasi, sehingga dinamik equilibrium manusia berada
pada tingkat yang lebih tinggi. Jarak yang besar dari stimulus dapat disepakati

18
dengan suksesnya manusia sebagai sistem adaptif. Jadi peningkatan adaptasi
mengarah pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi pada keadaan sejahtera atau
sehat. Adaptasi kemudian disebut sebagai suatu fungsi dari stimuli yang masuk
dan tingkatan adaptasi.

c) Lingkungan

Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia.


Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang
adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal. Lebih
lanjut stimulus itu dikelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal,
konstektual, dan residual.

Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan


disekitar dan mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia
sebagai individu atau kelompok.

d) Keperawatan

Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.


Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan
menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan.
Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
untuk menyediakan pelayanan pada orang-orang. Lebih spesifik dia
mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan adaptasi
untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan
secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam
situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktek
keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model tersebut,
keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.
Keperawatan terdiri dari dua yaitu : tujuan keperawatan dan aktivitas
keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan
lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara adaptasi yaitu : (1)
fungsi fisiologis; (2) konsep diri; (3) fungsi peran; dan (4) interdependensi.

19
Dorongan terhadap peningkatan integritas adaptasi dan berkontribusi terhadap
kesehatan manusia, kwalitas hidup dan kematian dengan damai.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatan Roy yaitu untuk mengidentifikasi tipe kebutuhan klien,


menkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien
beradaptasi. Individu adalah sistem adaptif biopsikososial dalam suatu
lingkungan. Individu dan lingkungan menyediakan tiga kelas stimuli-focal point,
sisa dan kontekstual. Melalui dua mekanisme adaptif, regulator dan cognator,
individu menunjukkan respons adaptif atau respon yang tidak efektif
membutuhkan intervensi keperawatan. Model adaptasi ini didasari oleh model
adaptasi fisiologi, psikologis, sosiologis, serta ketergantungan dan kemandirian.

2.6 Model Konseptual Keperawatan Watson


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Pandangan teori Jean Watson memahami bahwa manusia memiliki empat


cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa
manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

20
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah
“human science and humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam
keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik
yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat
perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.
Filosofi humanistic dan system nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu
keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan
visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.
mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan
berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada
peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
b. Sejarah

Jean Watson dilahirkan di sebuah kota kecil yang akrab di Pegunungan


Appalachian dari West Virginia pada 1940. Jean Watson lulus dari Lewis Gale
Sekolah Keperawatan di Roanoke, Virginia , pada tahun 1961. Dia melanjutkan
studi perawat di University of Colorado di Boulder , mendapatkan gelar BS pada
tahun 1964, MS dalam keperawatan kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966,
dan Ph.D. dalam psikologi pendidikan dan konseling pada tahun 1973. Dia adalah
penulis sejumlah buku, termasuk The Filsafat dan Ilmu Peduli. Watson terkenal
Teorinya Merawat Manusia/transpersonal. Dia menciptakan nirlaba Watson
Merawat Science Institute pada tahun 2008 untuk lebih menyebarkan ide-ide nya.

21
Beliau mendapat penghargaan Dokter Kehormatan Ilmu Keperawatan, Universitas
Victoria, Victoria, British Columbia, Kanada (November 2010) dan Doktor
Kehormatan internasional, Université de Montréal, Montreal, Quebec, Kanada
(2003).

c. Isi
a) Manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu). Manusia pada
dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan
merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan
merasa mencintai.
b) Kesehatan
Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan
fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan
merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
c) Lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta
dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan
pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap
lingkungan tertentu.
d) Keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu. Tujuan pemberian
proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong masyarakat
agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999) menekankan
bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran
dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.
d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

22
Untuk meningkatkan kesehatan, mengembangkan klien pada kondisi sehatnya,
dan mencegah kesakitan. Kerangka kerja teori ini Teori ini mencakup filosofi dan
ilmu tentang caring;caring merupakan proses interpersonal yang terdiri dari
intervensi yang menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia.

2.7 Model Konseptual Keperawatan Parse


a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Rizzo Parse menciptakan teori “Menjadi Manusia”. Teori Keperawatan, yang


memandu perawat untuk fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap
orang sebagai tujuan keperawatan. Ini memberikan alternatif bagi sebagian besar
teori-teori lain dari keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-
psiko-sosial-spiritual. Teori “Menjadi Manusia” adalah kombinasi dari faktor
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan menyatakan bahwa seseorang
adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungannya
itu.
Hal ini berpusat di sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi.
Dalam hal keperawatan, Teori Menjadi Manusia menjelaskan bahwa seseorang
lebih daripada jumlah bagian-bagian, lingkungan dan orang tidak dapat
dipisahkan, dan keperawatan yang merupakan ilmu pengetahuan manusia dan seni
yang menggunakan sebuah badan abstrak pengetahuan untuk membantu orang.
Teori ini memungkinkan perawat untuk menciptakan hubungan perawat-pasien
kuat karena perawat tidak terfokus pada "memperbaiki" masalah, tetapi melihat
pasien sebagai manusia seutuhnya yang hidupnya atau pengalaman melalui
lingkungannya.
Teori Keperawatan Menjadi Manusia adalah model yang berfokus pada
kwalitas hidup pasien dan melihat pasien bukan sebagai aspek yang berbeda dari
keseluruhan, tetapi sebagai pribadi. Hal ini berbeda daripada banyak teori-teori
keperawatan lainnya, dan memungkinkan perawat untuk melakukan apa yang
begitu banyak dari mereka pergi ke bidang keperawatan untuk membantu orang.
b. Sejarah

23
Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan
meraih Master dan gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan
1993, beliau adalah seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian
Keperawatan di Universitas Hunter College Kota New York. Dia juga seorang
profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University di Chicago dari 1993 sampai
2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana
tamu di Universitas New York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan
editor saat Triwulanan Ilmu Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery
International, Inc. Dia juga merupakan Fellow aktif dalam American Academy of
Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah menerbitkan sembilan buku dan
lebih dari 100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan. Penghargaannya
termasuk dua Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset
Keperawatan Midwest dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat.
Perhimpunan Cendekiawan Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan
Emas Slinky. Kemudian, pada tahun 2008, ia menerima New York Times
Pendidik Perawat of the Year Award.
c. Isi
a) Manusia.

1) Manusia yang hidup berdampingan sambil coconstituting pola ritmis dengan


alam semesta.

2) Manusia terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, yang bertanggung jawab
atas keputusan.

3) Manusia adalah kesatuan, terus coconstituting pola berhubungan.

4) Manusia ini melampaui multidimensional dengan possibles

24
5) Becoming adalah proses terbuka, dipengaruhi oleh pengalaman manusia
(konsep terbuka, coconstituting dan situasi kebebasan).

b) Kesehatan

Kesehatan menurut Parse adalah pengalaman hidup, dimana terbebas dari


penyakit atau suatu keadaan atau kondisi terbaik.

c) Lingkungan
Segala sesuatu secara pribadi dan pengalamannya, Lingkungan merupakan
proses timbal balik dengan komponen manusia
d) Keperawatan
Keperawatan adalah sebuah ilmu pengetahuan manusia dan seni yang
menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk melayani orang.
d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit yang hidup dan kualitas
partisipasi manusia terhadap pengalaman sehat. Kerangka Kerja Praktik yaitu
manusia secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi
dalam upaya mempertahankan kesehatannya. Sehat adalah suatu kontinu, proses
yang terbuka bukan sekedar status sehat atau hilangnya penyakit.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang
situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu
saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat
kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan.

3.2 Saran

Untuk memudahkan alur berfikir mengenai hubungan dan pengaruh logis


antar konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan dalam praktik,
diperlukan suatu model keperawatan. Model tersebut digunakan untuk melihat
rancangan terstruktur yang berisi konsep-konsep yang saling terkait dan
terorganisasi guna melihat hubungan dan pengaruh logis antar konsep. Model
digunakan dan diwujudkan ke dalam praktik keperawatan yang konkret. Oleh
sebab itu, keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan
model konseptual keperawatan agar layanan keperawatan yang diberikan semakin
profesional.

26
Daftar Pustaka

A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman


41

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.

http://neutronboyszone.blogspot.com/2012/04/teori-dan-model-konseptual-
dalam.html

27

Anda mungkin juga menyukai