Pembahasan
Obat tradisional (jamu) adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. (Permenkes, 1990). Pada obat tradisonal atau
jamu ini tidak diperkenankan adanya bahan kimia obat (BKO). Karena obat
tradisional khususnya di Indonesia, diedarkan secara bebas (merupakan produk OTC)
sehingga konsumen dapat menggunakan setiap saat bila dikehendaki. Bila pada obat
tradisional terdapat BKO, maka penggunaan yang terus menerus atau berlebihan akan
menimbulkan risiko yang membahayakan kesehatan bagi tubuh (BPOM, 2006).
Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut
ekstraksi. Ekstraksi fasa padat disebut juga sorbent extraction adalah proses ekstraksi
yang melibatkan fasa padat dan fasa cair ( Van Home, 2000;4 ). Pada proses ekstraksi
ini fasa padat lebih berperan untuk berinteraksi dengan zat yang diekstraksi dari pada
fasa cairnya yang bertindak sebagai pelarut dari zat yang diekstraksi. Ekstraksi
dilakukan dengan mengalirkan larutan lewat fasa padat sebagai pengisi kolom.
Sebagai fasa padat dipilih senyawa yang mempunyai sisi aktif pada permukaan
sehingga akan berinteraksi dengan zat terlarut yang dikehendaki, yang dikenal dengan
istilah isolat. Proses yang pertama dilakukan adalah mengisi kolom dengan fasa padat
dan membasahinya dengan pelarut tertentu yang dikenal sebagai proses solvasi. Pada
proses ini, pelarut yang lazim digunakan adalah metanol, asetonitril, isopropanol atau
THF ( Van Home, 2000; 14 ). Namun pada praktikum ini, pelarut yang digunakan
adalah metanol.
Proses berikutnya adalah mengalirkan zat pelarut yang dapat melarutkan isolat
yang tertahan dalam fasa padat dan kolom ditutup beberapa saat. Selanjutnya tutup
kolom dibuka sehingga cairan mengalir keluar dan diperkirakan membawa isolat ,
prosesnya disebut elusi (Cooper.C.A etc, 2004 ;18 ). Apabila proses retensi dilakukan
berulang dan kemudian baru dilakukan elusi maka terjadilah pemekatan larutan atau
prekonsentrasi.
Dilakukan uji terhadap pemisahan zat aktif dengan ekstraksi fase padat.
Pertama-tama dilakukan tahap aktivasi atau pengkondisian tujuannya untuk
membasahi, agar pori-pori dari SFE terbuka. Sehingga apabila SFE terbuka maka
proses elusi akan berjalan dengan baik. Selain itu untuk membuat sampel dan fase
diam agar sifatnya sama. Tujuannya agar tidak terjadi reaksi kimia yang tidak
diinginkan. Selanjutnya penambahan pelarut terhadap SFE. Pelarut yang digunakan
adalah metanol dan aquadest. Metanol dan aquadest merupakan pelarut yang bersifat
polar dan memiliki daya elusi yang tinggi, sehingga akan mempermudah proses elusi.
DAFTAR PUSTAKA