Lela Fahmi Chaerunnisah, Ivan Hadi Santoso, Fajar Sukmaya, Eko Saputro, Diah Ika Winahyu,
Khumaedi
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Alamat korespondensi: p-ISSN 2502-1958
Geduang D7 Lantai 2, Sekaran, Semarang, 50229, Indonesia
E-mail: lelafahmich@yahoo.co.id
1
Lela Fahmi Chaerunnisah dkk. / Journal of Creativity Students 1 (1) (2016)
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin menipisnya Sementara, BBM 20,6%, batubara 32,7% dan
cadangan minyak bumi dan gas (migas) di gas alam 32,7%. Menanggapi permasalahan
seluruh dunia akibat eksploitasi terus menerus, tersebut, sudah semestinya pengembangan
maka dibutuhkan pencarian sumber-sumber lapangan panas bumi Indonesia lebih
energi alternatif baru untuk mencegah difokuskan pada daerah-daerah potensi panas
peningkatan pasokan energi dari migas di masa bumi.
mendatang. Energi alternatif yang menyimpan Menurut Badan Geologi, salah satu
potensi paling besar bagi kelangsungan energi wilayah yang memiliki potensi panas bumi yaitu
nasional adalah energi panas bumi atau wilayah Jawa Tengah bagian selatan, Provinsi
geothermal. Jawa Tengah. thermoelektrik yang praktis,
Geothermal merupakan energi yang Keberadaan potensi panas bumi pada
bersifat berkelanjutan (sustainable) dan daerah tersebut ditandai dengan kehadiran
pemanfaatannya relatif aman. Sumber panas manifestasi panas bumi permukaan berupa
bumi dengan cadangan energi yang besar dapat mata air panas di Kabupaten Cilacap, Kebumen
dikembangkan menjadi pembangkit tenaga dan Wonosobo yang belum diteliti lebih lanjut.
listrik, sedangkan sumber daya dengan Kegiatan penelitian ini dikonsentrasikan di
cadangan energi yang tidak terlalu besar dapat sekitar pemunculan manifestasi air panas di
diarahkan untuk keperluan lain, seperti Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kabupaten
pemanfaatan langsung untuk pertanian dan Kebumen.
geowisata. Berdasarkan peta potensi panas bumi di
Indonesia memiliki 40% potensi panas Pulau Jawa (Lihat Gambar 1), Krakal termasuk
bumi di dunia dengan total potensi energi ke dalam sistem panas bumi non-volcanic.
mencapai 28.100 MWe. Ironisnya, baru 4% saja Secara geologis, daerah tersebut didominasi
(1.189 KWe) dari potensi panas bumi tersebut oleh batuan sedimen seperti formasi
yang telah dimanfaatkan. Minimnya Penosongan, formasi Halang dan formasi
pemanfaatan energi panas bumi ini tergambar Waturanda, yang terdiri dari batu pasir, batu
dari komposisi sumber listrik di Tanah Air. kapur, batu lumpur dan tuff. Potensi panas
Listrik yang digunakan di Indonesia sebagian bumi Krakal dimungkinkan menjadi sistem zona
besar memanfaatkan energi konvensional. Baru patahan (heat sweep system) dan tidak terkait
3% saja dari tenaga listrik yang ada di Indonesia dengan aktivitas gunung berapi.
yang memanfaatkan energi panas bumi.
2
Lela Fahmi Chaerunnisah dkk. / Journal of Creativity Students 1 (1) (2016)
Gambar 1. Peta potensi panas bumi di Pulau intrusi dengan batuan lainnya. Hal ini
Jawa. Simbol warna menunjukkan potensi dan dimaksudkan untuk memperkirakan lokasi
sistem panas bumi. sumber panas bumi serta membuat korelasi
Untuk memanfaatkan potensi panas informasi geofisika dan informasi geologi.
bumi suatu area dibutuhkan suatu proses Metode geomagnetik ini baik digunakan pada
penelitian yang bertujuan mengidentifikasi studi geothermal karena memiliki sensitivitas
sistem panas bumi. Metode geomagnetik yang tinggi terhadap perbedaan temperatur,
merupakan metode geofisika yang sering dimana mineral-mineral feromagnetik akan
digunakan untuk survei pendahuluan pada kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi
eksplorasi panas bumi. Pengukuran mendekati temperatur Curie. Ketelitian
geomagnetik bertujuan untuk memperkirakan pengukuran geomagnetik ini relatif tinggi dan
struktur bawah permukaan berdasarkan data pengoperasian di lapangan relatif sederhana,
anomali medan magnetik total dan regional mudah dan cepat (Nurdiyanto et al., 2004).
serta mendeteksi batas litologi antara batuan
3
Lela Fahmi Chaerunnisah dkk. / Journal of Creativity Students 1 (1) (2016)
Himpunan Mahasiswa Geofisika 2014. Buku Suhartono, Nur. 2014. Pola Sistim Panas dan
Panduan Geophysical 2014. Yogyakarta: Jenis Geothermal dalam Estimasi Cadangan
Universitas Gajah Mada. Daerah Kamojang. Jurnal Ilmiah MTG, 5(2)
Nurdiyanto, B., Wahyudi dan I. Suwanto. 1-14.
Analisis Data Magnetik Untuk Struktur Utama, A. P., A. Dwinanto, J. Situmorang, M.
Bawah Permukaan Manifestasi Air Panas di Hikmi dan R. Irsamukti. 2012. Green Field
Lereng Gunungapi Ungaran. Prosiding PIT Geothermal System in Java. Proceeding
ke 29 HAGI 2004 Yogayakarta. 1st ITB Geothermal Workshop 2012.
Singarimbun, A., C. A. N. Bujung dan R. C. Fatihin. Bandung: ITB.
2014. Penentuan Struktur Bawah Zarkasyi, A., Y. Rezky dan M. Nurhadi. 2011.
Permukaan Area Panas Bumi Patuha Keprospekan Panas bumi Gunung
dengan Menggunakan Metoda Magnetik. Ungaran Berdasarkan Analisis Geosain
Jurnal Matematika dan Sains, 18(2): 39-47. Terpadu. Buletin Sumber Daya Geologi 6
(3):23-29.