Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Low Back Pain (LBP) adalah masalah kesehatan yang sangat umum di

seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kecacatan karena dapat

mempengaruhi kinerja di tempat kerja dan kesejahteraan umum. Low Back Pain

bisa akut, sub-akut, atau kronis. Meskipun beberapa faktor risiko telah

diidentifikasi (termasuk postur tubuh, psikologi, obesitas, tinggi badan dan usia),

penyebab timbulnya Low Back Pain tetap tidak jelas dan diagnosis sulit dibuat.

Low Back Pain bukan penyakit, melainkan kumpulan sebuah gejala. Dalam

kebanyakan kasus, asal-usulnya tetap tidak diketahui. Namun salah satunya bisa

dikarenakan adanya lumbal spinal stenosis.

Lumbal spinal canal stenosis merupakan suatu kondisi penyempitan

kanalis spinalis atau foramen intervertebralis pada daerah lumbar disertai dengan

penekanan akar saraf yang keluar dari foramen tersebut. Semakin tingi angka

harapan hidup seseorang di suatu negara, semakin meningkat populasi orang

dengan usia lanjut dengan aktivitas yang terpelihara secara monoton.

Konsekuensinya adalah keterbatasan fungsional dan nyeri yang timbul sebagai

gejala penyakit degeneratif pada tulang belakang, menjadi lebih sering muncul

sebagai masalah kesehatan.

Prevalensinya 5 dari 100 orang diatas usia 50 tahun. Merupakan penyakit

terbanyak yang menyebabkan bedah pada tulang belakang pada usia lebih dari 60

tahun. Pria lebih tingi insidennya daripada wanita. Patofisiologinya tidak

berkaitan dengan ras, jenis kelamin, tipe tubuh, pekerjaan dan paling banyak

mengenai lumbal ke-4 ke-5 dan lumbar ke-3 ke-4.


Lumbar spinal stenosis merupakan penyempitan osteoligamentous

vertebral canal dan atau intervertebral foramina yang menghasilkan penekanan

pada thecal sac dan atau akar saraf. Pada level vertebra yang sama penyempitan

tersebut bisa mempengaruhi keseluruhan kanal dan bagian lain dari kanal tersebut.

Definisi ni membedakan herniasi diskus dengan stenosis. Prolaps diskus tidak

menyebabkan stenosis, kedua kondisi di atas memilki perbedan pathogenesis,

anatomi dan gejala klinis yang membuat keduanya tidak bisa dikatakan memiliki

satu kesatuan patologis.

Saat ini low back pain diobati terutama dengan analgesik. Penyebab low

back pain jarang diatasi. Tatalaksana non medikamentosa termasuk terapi fisik,

rehabilitas medik dan manipulasi tulang belakang dapat menjadi pilihan. Operasi

tulang belakang menjadi pilihan terakhir ketika semua strategi lain gagal, tetapi

hasilnya tidak menjamin perbaikan.

Dari aspek rehabilitasi medik, LBP menyebabkan nyeri pada tulang

belakang (impairment), keterbatasan dalam melakukan aktifitas sehari-hari

(disabilitas), dan keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas sosial

(handicap). Sehingga diperlukan penanganan dari segi rehabilitasi medik dengan

tujuan yaitu agar penderita dapat kembali kepada kondisi semula atau mendekati

keadaan sebelum sakit, menghindari semaksimal mungkin timbulnya cacat

sekunder, mengusahakan sedapat mungkin penderita cepat kembali ke pekerjaan

semula atau pekerjaan baru, serta psikologi penderita menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai