Anda di halaman 1dari 15

Produk Kreatif & Kewirausahaan

XI. TOI SMK SMTI Padang


Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan tujuan prototype

2. Peserta didik dapat menjelaskan tahapan-tahapan membuat prototype


Pengertian ?
Prototype adalah model pertama dari produk
yang digunakan untuk men-testing konsep atau
gambaran dari ide kita.
Prototyping telah digunakan oleh banyak industri. Sebelum
memulai membangun sebuah bangunan, arsitek harus
menggambarkan blueprint dari bangunan dan membuat
model dari bangunan. Perusahaan pesawat terbang juga
harus membuat sebuah prototype dari design pesawat
sebelum mulai membuatnya. Perusahaan yang bergerak di
bidang software, juga membuat prototype software untuk
mengexplore ide sebelum memulai pengembangan aplikasi.
Perusahaan yang bergerak di bidang otomasi, juga membuat
prototype sebelum memulai pengembangan alat.
Dalam kontek pengembangan alat elektronik, sebuah
prototype bisa menjadi contoh awal dari produk dan hal ini
menentukan mana fitur yang tidak akan digunakan sehingga
muncul gambaran dasar dari tampilan aplikasi.
Tahapan Dalam
pembuatan
Tahapan Dalam pembuatan Prototyping
Prototyping

1. Pengumpulan kebutuhan

2. Membangun prototyping

3. Evaluasi protoptyping

4. Mengkodekan system

5. Menguji system

6. Evaluasi Sistem

7. Menggunakan system
1. Pengumpulan
kebutuhan

Pelanggan dan pengembang


bersama-sama mendefinisikan
format dan kebutuhan
kesseluruhan komponen,
mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
2. Membangun
prototyping

Membangun prototyping dengan


membuat perancangan sementara
yang berpusat pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan
contoh outputnya).
3. Evaluasi
protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh


pelanggan apakah prototyping
yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginan
pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah keempat akan
diambil. Jika tidak, maka
prototyping diperbaiki dengan
mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang


sudah disepakati diterjemahkan
ke dalam bahasa pemrograman
yang sesuai.
5. Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi


suatu produk yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum
digunakan.
6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah


sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan .
Jika sudah, maka langkah ketujuh
dilakukan, jika belum maka
mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan
system

Perangkat lunak yang telah diuji


dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan
Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype
A. Kelebihan Metode Prototype B. Kekurangan Metode Prototype
1. Menghemat waktu dalam
pengembangan sistem. 1. Proses perencangan dan analisi
2. Penentuan kebutuhan lebih terlalu singkat.
mudah diwujudkan.
3. Pelanggan / klien berpartisipasi 2. Biasanya Kurang fleksibel dalam
aktif dalam pengenbangan menghadapi perubahan.
sistem, sehingga hasil perangkat
lunak mudah disesuaikan 3. Pengembang kadang-kadang
dengan kebutuhan dan membuat kompromi implementasi
keinginan pelanggan. dengan menggunakan sistem
4. Komunikasi yang baik antaral operasi yang tidak relevan dan
pelanggan dan pengembang. algoritma yang tidak efisien.
5. Pengembang dapat lebih mudah
dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai