Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskan keturunannya, demikian juga

dengan manusia. Reproduksi atau berkembang biak merupakan kemampuan suatu kemampuan

organisme untuk menghasilkan keturunan atau organisme baru agar kelestariannya dapat terjaga.

Cara nya yaitu dengan proses kehamilan. Kehamilan terjadi ketika melakukan hubungan seksual
2. Tujuan
Tujuan penelitian dalam penulisan makalah ini adalah :1) untuk memenuhi salah satu mata kuliah

Biologi. 2) untuk lebih memahami dan mengetahui proses-proses fertilisasi sampai kehamilan pada

manusia
3. Batasan Masalah
Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai bagaimana terjadinya proses fertilisasi sampai

kehamilan pada manusia.

BAB  II
PEMBAHASAN

1.     Gametogenesis
 Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa
(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a.       Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula
seminiferus. Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional.
Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila
terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
a.       Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Selama 28 hari
sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa
ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum
setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum
yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus
menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.

2.     Kemungkinan Yang Dapat Terjadi Pada Sel Ovum


Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :
a.      Tidak terjadi fertilisasi
Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu
luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang
robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari
setiap bulannya.
b.      Terjadi proses fertilisasi/ Proses Terjadinya Pembuahan Manusia :
        

Proses pembuahan manusia merupakan proses awal terbentuknya janin, dapat pula


disebut fertilisasi yang artinya peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah
matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin.Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan.
Saat berhubungan intim, seorang suami akan mengeluarkan mani sebanyak 3 cc, dan
setiap 1 cc air mani normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel
sperma. Setelah air mani ini terpancar atau ejakulasi ke dalam rahim istri, jutaan sel sperma
akan berlarian melintasi rongga rahim untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran
tuba di seberang rahim. Dari sekian juta sel sperma yang brenang, hanya 1 sel sperma yang
diterima oleh sel telur dan dijinkan membuahi. Setelah satu sel sperma yang berhasil
membuahi sel telur, maka terjadilah perubahan pada permukaan sel telur hingga tak bisa lagi
dimasuki oleh sel sperma lainnya. Sehingga jutaan sel sperma lainnya akan mati dengan
sendirinya.
Proses pembuahan ini terjadi di dalam tuba falopi yaitu saluran kecil yang
menghubungkan antara kandung telur dengan rongga rahim. Kandang telur dan rahim ini
terletak pada suatu tempat yang terpisah, dan saluran tuba ini menghubungkan antara
keduanya. Ketika masa subur, sel telur matang yang akan keluar dari kandung telur memang
mampu bergerak menuju ke dalam lubang saluran tuba untuk selanjutnya menunggu
kedatangan sel sperma. Umur sperma bisa bertahan antara 1 hingga 3 hari dalam alat
kandugan istri setelah di pancarkan. Tidak seperti sel telur matang yang hanya mampu hidup
beberapa jam setelah ovulasi. Mengingat lamanya umur sperma ini, maka hubungan suami
istri yang dilakukan pada 3 hari sebelum masa ovulasi pun masih berpeluang untuk
kehamilan.
Ketika sel telur dibuahi, di dalam inti sel telur akan terjadi reaksi persenyawaan
antara sifat-sifat atau kromosom dari sel telur dengan sifat yang dibawa oleh sperma. Hasil
persenyawaan sifat yang berasal dari sebuah sel sperma dan sel telur ini menentukan sifat
yang akan dimiliki oleh calon janin. Dengan demikian kelak akan terwujud anak yang
memiliki sebagian sifat ayah dan sebagian sifat dari ibu. Pada saat pembuahan pun jenis
kelamin sudah ditentukan, namun bukan oleh sel telur tapi ditentukan oleh jenis sel sperma.
Di dalam air mani itu terdapat 2 jenis sperma, yaitu sel sperma X sebagai pembawa sifat
kelamin perempuan, dan sel sperma Y sebagai pembawa sifat kelamin laki-laki.
Bila yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma jenis X maka kelak akan
menjadi anak perempuan. Sedangkan sebaliknya bila yang membuahi adalah sel sperma jenis
Y maka anaknya kelak adalah laki-laki. Jadi penentuan jenis kelamin ini bergantung kepada
persaingan di antara kedua jenis sperma ini dalam mencapai sel telur ketika pembuahan.
Dengan demikian secara teoritis untuk mengharapkan jenis kelamin anak yang diinginkan
kelak lahir, bisa diusahakan berdasarkan karakterisktik sel-sel sperma. Prinsipnya yaitu
dengan memberikan kesempatan prioritas membuahi kepada salah satu jenis sperma, apakah
sperma X ataukah Y sesuai yang diharapkan.
Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secaramitosis menjadi 2 sel, 4, 8,

16sel.-Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebutmorula. Morula

akanberkembang menjadi blastula. Ronggablastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan

membentukblastosit.Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisioleh

throhpoblast(lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untukmenyerap makanan dan merupakan

calontembuni/plasenta/ari-ari.Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.-

Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel padadinding

uterus/prosesimplantasi dan akan mengeluarkan hormoneHCG (hormone Chorionik gonadotrophin).


Hormonini melindungikehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron

danestrogensehingga mencegah menstruasi.-

Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel padadinding uterus.-

Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akanterus berkembang darithrophoblast.

Mulai terbentuk 3 lapisandinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yangakanberdiferensisai

menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakinsempurna seiring

bertambahnya usia kandungan.

Dalam keadaan normal, setelah sel telur ini dibuahi oleh sel sperma di saluran tuba,
selanjutnya calon janin ini akan bergerak melalui saluran tersebut menuju ke dalam rahim.
Sesampainya di rongga rahim kemudian hasil pembuahan ini menempel dan tertanam pada
lapisan permukaan dinding rongga di dalam rahim. Pada sekitar hari ke 6 setelah pembuahan,
calon janin ini biasanya sudah berhasil menempel dan tertanam di dalam rongga rahim.
Selanjutnya buah kehamilan ini akan terus tumbuh dan berkembang mengisi rongga rahim
serta mendapatkan berbagai sumber makanan, oksigen, dll, dari tubuh ibu melalui tali pusat
dan ari-ari (placenta). Pada kehamilan 4 bulan, seluruh organ tubuh janin sudah terbentuk
sempurna. Setelah itu, janin akan bertambah besar dan matang sampai akhirnya menjadi bayi
yang siap untuk dilahirkan. Seperti itulah proses pembuahan manusia yang perlu anda
ketahui.

-          Gambar Proses Terjadinya Kehamilan :


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpilan sebagai berikut :
1.      Proses spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen sel pada tubulus
seminiferus.
2.      Perkembangan spermatogenesis terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu spermatogonium,
spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan akhirnya menjadi spermatozoa.
3.      Sedangkan proses oogenesis terjadi pada ovarium pada bagian korteks.
4.      Proses oogenesis juga terbagi menjadi beberapa tahap yaitu, folikel primodial, folikel primer,
folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de graff (matang).
5.      Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di
ampula tuba fallopii.
6.      Proses fertilisasi, dapat terjadi secara internal dan eksternal.
7.      Fertilisasi in vitro merupakan suatu metode untuk membuahkan suatu kehidupan baru dalam
sebuah cawan petri (pembuatan bayi tabung).
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Terjadinya kehamilan adalah hal yang alamiah dan proses melahirkannya pun merupakan
proses yang alamiah. Jauh sebelum melahirkan banyak proses yang dilalui oleh sperma dan
juga ovum yang ditemuinya dalam prosesnya. Proses tersebut terbagi atas
Konsepsi,Fertilisasi dan juga Nidas atau Implantasi. Untuk itu kami membahas secara
berurutan proses tersebut.

B.    Tujuan Penulisan

1)    Untuk memahami definisi kehamilan

2)    Untuk memahami proses terjadinya kehamilan

BAB II

ISI

A.   Definisi Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua yaitu dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke
9.

Menurut BKKBN kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang
pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma lalu keduanya menyatu
membentuk sel yang akan tumbuh.

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan
pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai atrem
(Manuaba dkk,2012;hal 75).

B.   Proses Terjadinya Kehamilan

Proses terjadinya kehamilan terbagi atas beberapa bagian yang kami urutkan sebagai berikut :

1)    Sperma memasuki vagina


Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus,menuju ke ampula tuba sebagai tempat
fertilisasi.

2)    Proses kapasitasi

Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba.

3)    Reaksi akromosom

Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa menembus
lapisan oosit atau ovum.

4)    Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata

Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan corona radiata dan zona
pellusida.

5)    Reaksi granula kortikal

Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan menutup
setelah satu buah sperma masuk kedalam oosit,sehingga mencegah sperma yang lain untuk
masuk.

6)    Fertilisasi

a.  Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.

b.  Inti sel ovum membentuk pro nukleus wanita.

c.  Kedua pro nukleus berfusi (bersatu)

d.  Kedua sel ini bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan gen wanita dan pria.
Setelah beberapa jam terjadilah pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel
terjadi,maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya,disebut morula,dan
proses selanjutnya morula membentuk blastula.

7)    Implantasi (nidasi)

Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan atau
mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada
dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan. Blastula yang berisi masa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desi 2, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah
sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desi 2 yang
disebut dengan tanda hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang
rahim (corpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi, dimulailah differensiasi sel-sel
blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang esocoeloma membentuk entoderm dan
yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang
amnion. Terbentuklah suatu lempeng eprional diantara amnion dan yolk sac. Sel-sel
trofomblast mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam
trofoblast, sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel
trofomblast tumbuh menjadi dua lapisan, yaitu sititrofomblast (sebelah dalam) dan
sinsiotrofomblast (sebelah luar). Filikorialis yang berhubungan dengan desi 2 basalis tumbuh
bercabang-cabang dan disebut sebagai korion flondosum, sedangkan yang berhubungan
dengan desi 2 kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya
menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon humen corionic
gonadotropin.

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Terjadinya kehamilan adalah hal yang alamiah dan proses melahirkannya pun merupakan
proses yang alamiah. Jauh sebelum melahirkan banyak proses yang dilalui oleh sperma dan
juga ovum yang ditemuinya dalam prosesnya. Proses tersebut terbagi atas
Konsepsi,Fertilisasi dan juga Nidas atau Implantasi. Untuk itu kami membahas secara
berurutan proses tersebut.

 Daftar Pustaka

Prawiro Harjo Sarwono, 2002, Pelayaran Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta.

Sulistyawati Ari, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta.

www.kopiireng.com

Anda mungkin juga menyukai