Petunjuk Rumah Belajar
Petunjuk Rumah Belajar
0
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN 2
C. TUJUAN 3
D. SASARAN 4
BAB 2 TENTANG RUMAH BELAJAR 5
A. DESKRIPSI RUMAH BELAJAR 5
B. AKUN RUMAH BELAJAR 6
C. FITUR UTAMA RUMAH BELAJAR 11
1. SUMBER BELAJAR 11
2. BSE (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK) 12
3. BANK SOAL 12
4. LAB MAYA 13
5. PETA BUDAYA 14
6. WAHANA JELAJAH ANGKASA 15
7. PKB (PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN) 15
8. KELAS MAYA 16
BAB 3 METODE DAN MODEL PEMANFAATAN FITUR RUMAH BELAJAR 18
A. METODE PEMANFAATAN 18
B. MODEL PEMBELAJARAN MEMANFAATKAN RUMAH BELAJAR 21
ii
BAB 4 LANGKAH UMUM PEMANFAATAN FITUR RUMAH BELAJAR 30
A. SUMBER BELAJAR 30
1. Pembelajaran berbasis TIK memanfaatkan Sumber Belajar 30
2. Strategi Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar
dalam Pembelajaran 33
B. BSE (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK) 44
C. BANK SOAL 45
1. Persiapan 45
2. Pelaksanaan 47
3. Penilaian dan Umpan Balik 48
D. LABORATORIUM MAYA 49
1. Persiapan 49
2. Pelaksanaan 50
3. Penilaian/Tindak Lanjut 50
E. PETA BUDAYA 51
F. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) 59
1. Persiapan 59
2. Pelaksanaan 60
3. Penilaian dan Umpan Balik 61
G. KELAS MAYA 62
1. Persiapan 63
2. Pelaksanaan 64
3. Penilaian dan Umpan Balik 65
BAB 5 TINDAK LANJUT 66
BAB 6 PENUTUP 67
DAFTAR PUSAKA 69
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di abad ke-
21 atau abad teknologi ini mendorong terjadinya perubahan dalam peran
pendidik terhadap murid disebabkan oleh perkembangan teknologi
informasi begitu pesat sehingga menciptakan berbagai tantangan baru
dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Peran pendidik, yang
pada mulanya sebagai pusat, kini menjadi Pendidik dalam kegiatan
pembelajaran bagi peserta didik dengan bantuan teknologi informasi
masa kini yang terus berkembang pesat sehingga baik pendidik maupun
peserta didik dapat menjangkau aneka ragam informasi melalui
perangkat keras (komputer) yang tersedia.
Kunci sukses untuk dunia pendidikan dalam menghadapi tantangan
pendidikan abad ke-21 ini yaitu pendidikan dengan proses pembelajaran
yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi
dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar yang berpusat
pada peserta didik, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan
berorientasi kerja; serta koheren, progresif, dan bercermin pada
lingkungan yang bisa dicapai dengan melakukan pembelajaran berbasis
TIK. Pembelajaran berbasis TIK adalah kegiatan atau proses
pembelajaran yang sebagian atau seluruhnya dilaksanakan dengan
memanfaatkan atau mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran ini dapat dijalankan apabila pendidik mempunyai
kompetensi TIK dan dapat memanfaatkan TIK sebagai sarana
pembelajaran.
Tidak hanya pendidik, peserta didik pada abad ke-21 ini diharapkan
dapat memiliki keterampilan menentukan sendiri tujuan belajar (self-
directed learning), mengkonstruksi pengetahuan (knowledge
construction), kolaborasi (collaboration), komunikasi (communication),
memanfaatkan TIK (using ICT), dan penyelesaian masalah dan inovasi
(problem solving dan innovation). Berbagai keterampilan tersebut dapat
dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran.
1
Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai
“enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien serta menyenangkan.
Di sisi lain, peserta didik masih kesulitan memperoleh bahan ajar dan
media ajar mandiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalah-
permasalahan tersebut, dibuatlah dan dikembangkanlah Portal Rumah
Belajar sebagai sarana pembelajaran berbasis TIK yang telah disebutkan.
Portal Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat url
http://belajar.kemdikbud.go.id. Portal Rumah Belajar menyediakan
berbagai macam fitur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran di sekolah. Fitur utama Rumah Belajar antara lain: (1)
Sumber Belajar; (2) Buku Sekolah Elektronik (BSE); (3) Bank Soal; (4)
Laboratorium Maya; (5) Peta Budaya; (6) Wahana Jelajah Angkasa; (7)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dan (8) Kelas Maya. Selain
fitur utama, ada pula beberapa fitur pendukung, yaitu: (1) Karya
Komunitas; (2) Karya Pendidik; dan (3) Karya Bahasa dan Sastra. Konten-
konten dan media pembelajaran yang tersedia di Rumah Belajar tersebut
dapat dimanfaatkan oleh pendidik, peserta didik, dan masyarakat dalam
belajar. Masing-masing fitur dalam portal Rumah Belajar memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga pola pemanfaatan tiap fitur pun
dapat berbeda. Oleh karena itu, perlu disusun pedoman pemanfaatan
fitur-fitur Rumah Belajar.
B. LANDASAN
Adapun landasan atau dasar hukum yang digunakan dalam
pemanfaatan Rumah Belajar Kemdikbud antara lain:
1. Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Konvensi PBB di Praha tahun 2003 tentang Kecerdasan Literasi
Dasar.
3. Undang Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen.
2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16
Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
6. Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Pendidik.
7. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Pendidik.
8. Permendiknas No. 2 Tahun 2008 tentang Buku.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.
23 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Pendidikan Dasar.
10. Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
11. Permendikbud No. 99 Tahun 2013 tentang Tata Kelola TIK di
Lingkungan Kemendikbud.
12. PP No. 32 Tahun 2014 tentang Perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
13. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Pendidik TIK dan
Pendidik Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
14. PP no. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
15. Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kemendikbud.
16. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti.
17. Renstra Kemendikbud Tahun 2015-2019.
18. Renstra Pustekkom Kemendikbud Tahun 2015-2019
C. TUJUAN
Secara umum, pedoman pemanfaatan Rumah Belajar dalam
pembelajaran ini disusun agar menjadi pedoman bagi pendidik dan
peserta didik dalam memanfaatkan berbagai fitur pada portal Rumah
Belajar.
Secara khusus, pedoman pemanfaatan Rumah Belajar dalam
pembelajaran bertujuan untuk:
1. Mempermudah pengguna Rumah Belajar dalam memanfaatkan
berbagai fitur di dalamnya.
2. Menjadi pedoman bagi pendidik dan peserta didik untuk
melaksanakan pembelajaran berbasis TIK dengan memanfaatkan
fitur-fitur pada Rumah Belajar.
3. Menumbuh-kembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pemanfaatan fitur-fitur pada portal Rumah Belajar.
4. Menumbuh-kembangkan budaya literasi di sekolah melalui
pemanfaatan fitur-fitur pada portal Rumah Belajar untuk
meningkatkan minat baca dan menunjang kegiatan pembelajaran.
D. SASARAN
Sasaran pemanfaatan fitur-fitur pada portal Rumah Belajar adalah
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan/atau pihak-
pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran di sekolah serta semua
pengguna Rumah Belajar.
BAB 2
TENTANG RUMAH BELAJAR
5
bahan-bahan belajar berupa buku-buku pelajaran yang bisa di download
dan fitur Peta Budaya yang memuat konten mengenai pengetahuan
aneka ragam budaya di Indonesia yang bisa menumbuhkan dan
meningkatkan kecintaan serta kepedulian peserta didik, pendidik,
maupun masyarakat umum terhadap budaya dan cagar budaya di
Indonesia. Kesemua konten tersebut dapat diakses langsung secara
online maupun offline (mengunduh file materi atau konten dari portal
Rumah Belajar) dengan harapan adanya Rumah Belajar ini dapat
menambah pengetahuan serta literasi bagi peserta didik, pendidik,
maupun masyarakat umum dalam melakukan kegiatan pembelajaran
kapan saja, di mana saja, dan bisa diulangi sebanyak sesuai keinginan
pengguna.
Secara lengkap, Rumah Belajar terdiri dari delapan fitur utama yaitu
Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik (BSE), Bank Soal,
Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)/Diklat Online, dan
Kelas Maya. Terdapat pula fitur tambahan yaitu Karya Komunitas, Karya
Pendidik, dan Karya Bahasa Sastra. Untuk dapat memanfaatkan fitur-
fitur pada portal Rumah Belajar secara lengkap dan optimal, pengguna
harus memiliki jaringan internet dan beberapa perangkat teknologi
lainnya seperti komputer beserta perangkat lunak (software)
pendukung, di antaranya, yaitu Adobe Acrobat Reader, WinRar, maupun
Adobe Flash 9 Player.
Rumah Belajar ditujukan untuk peserta didik, pendidik, masyarakat
umum, serta siapapun yang mau belajar. Portal Rumah Belajar
diharapkan bisa menjadi milik komunitas dengan pengisian
konten/media yang berprinsip “dari dan untuk” komunitas belajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini yaitu
Pustekkom, berperan sebagai inisiator, Pendidik, dan regulator.
6
1. Menyiapkan perangkat komputer/laptop/tablet/smartphone yang
sudah terkoneksi dengan internet. Kemudian, buka portal Rumah
Belajar dengan menggunakan browser yang tersedia di perangkat
pengguna dengan alamat URL http://belajar.kemdikbud.go.id. Portal
Rumah Belajar dapat dibuka melalui berbagai macam browser yang
ada seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet
Explorer, Edge, atau jenis browser yang lainnya.
3. Bagi pengguna baru yang belum memiliki akun Rumah Belajar, klik
tombol Daftar yang terdapat pada bagian kanan atas halaman utama
Rumah Belajar. Kemudian, pilih tipe pendaftar sesuai dengan
pengguna yang bersangkutan. Terdapat tiga tipe pengguna Rumah
Belajar yaitu pendidik, peserta didik, dan umum seperti yang
ditampilkan pada gambar berikut 3 ini.
11
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang konkret, serta memberikan pengetahuan yang
sifatnya langsung, dan 6) memungkinkan penyajian pembelajaran
yang lebih luas dengan menyajikan informasi yang menembus batas
geografis.
3. BANK SOAL
Fitur Bank Soal dikembangkan sebagai wadah bagi guru-guru untuk
membuat soal dan berbagi kepada pengguna yang lain, serta
melakukan evaluasi hasil belajar secara online. Evaluasi hasil belajar
12
yang tersedia pada fitur Bank Soal ini yaitu: Latihan, Ulangan, dan
Ujian. Latihan merupakan kumpulan soal-soal berdasarkan satu
topik yang bersifat sebagai latihan beserta pembahasannya. Ulangan
merupakan kumpulan soal-soal berdasarkan satu topik tertentu.
Ujian merupakan kumpulan soal-soal dari beberapa topik yang
berbeda. Agar dapat memanfaatkan fitur Bank Soal ini, pengguna
harus mendaftar sebagai anggota dengan mengakses alamat Rumah
Belajar, yaitu http://belajar.kemdikbud.go.id. Setelah mendaftar,
pengguna baru bisa melakukan login ke fitur Bank Soal dengan
menggunakan username dan password yang telah dibuat. Pada
tampilan beranda, terdapat informasi jumlah latihan, ulangan, dan
ujian yang telah dibuat oleh para guru serta dapat dimanfaatkan oleh
siswa dalam mengerjakan evaluasi.
4. LAB MAYA
Laboratorium virtual adalah berupa software komputer yang
memiliki kemampuan untuk melakukan modeling peralatan
komputer secara matematis yang disajikan melalui sebuah simulasi.
Dengan kata lain, laboratorium virtual merupakan bentuk tiruan dari
sebuah laboratorium riil yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran ataupun penelitian secara ilmiah guna menekankan
sebuah konsep atau mendalami sebuah konsep-konsep tertentu.
Laboratorium virtual diperlukan untuk memperkuat pemahaman
konsep dalam proses pembelajaran. Laboratorium virtual bukanlah
pengganti tetapi bagian dari Laboratorium riil yang digunakan untuk
melengkapi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Di
samping itu dimungkinkan pula bagi sekolah-sekolah yang belum
memiliki laboratorium secara fisik menerapkan laboratorium virtual.
5. PETA BUDAYA
Fitur Peta Budaya merupakan salah satu layanan fitur yang tersedia
di dalam portal Rumah Belajar, Layanan fitur Peta Budaya tersebut
diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dan guru
di sekolah maupun masyarakat yang ingin mengetahui
keanekaragaman budaya Indonesia. Materi yang terdapat di fitur
Peta Budaya dapat dimanfaatkan pada semua jenjang pendidikan,
dimana cara dan strategi penyampaian ataupun pemanfaatan yang
akan mungkin berbeda-beda pada semua jenjang dimana guru
sebagai Pendidik yang akan mengatur strategi pembelajaran di
sekolah. Layanan ini akan memberikan alternatif media
pembelajaran tentang kebudayaan Indonesia yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan TIK. Saat ini media pembelajaran berbasis
web yang berbahasa Indonesia dalam dunia pendidikan Indonesia
masih terbatas jumlah konten yang mengagkat tentang budaya dan
cagar budaya. Peta Budaya memiliki fungsi yang strategis dalam
pembelajaran, yaitu:1) meningkatkan produktivitas pembelajaran
tentang kebudayaan yang kita miliki, 2) memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya individual (mandiri) , 3) memberikan
dasar yang lebih ilmiah dan menarik terhadap pembelajaran
kebudayaan, 4) memungkinkan belajar secara seketika yaitu
mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal
dan abstrak dengan realitas yang konkret, serta memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung, dan 6) meningkatkan
nasionalisme dan kecintaan terhadap keanerkaagaman budaya serta
berperan aktif dalam melestarikannya.
8. KELAS MAYA
Kelas Maya di Rumah Belajar merupakan sebuah learning
management system (LMS) yang dikembangkan khusus untuk
memfasilitasi terjadinya pembelajaran online (daring) antara peserta
didik dan pendidik kapan saja dan di mana saja. Pada waktu tertentu
yang terjadwal oleh pendidik, peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran virtual dengan pendidik melalui tool komunikasi
sinkronous (chat, video conference, audio conference, desktop sharing,
whiteboard). Strategi pembelajaran di Kelas Maya yaitu strategi
pembelajaran lebih bersifat konstruktivistik yang menuntut
pembelajaran aktif dan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong keterampilan peserta didik. Kelas Maya ini merupakan
sarana pembelajaran online bagi peserta didik dan pendidik belajar
kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja. Jadi model pembelajaran
kelas maya yang dimaksudkan dalam rancangan ini yaitu suatu
pembelajaran dalam jaringan (online) dengan menggunakan
teknologi pembelajaran (Rumah Belajar) untuk merancang,
menyampaikan, dan mengatur pembelajaran formal dan informal
serta berbagi pengetahuan kapan saja, siapa saja dan dimana saja.
Model pembelajaran kelas maya ini dirancang sebagai pelengkap
kegiatan pembelajaran di kelas dengan lebih banyak pada aktivitas
asinkronus berdasarkan fasilitas TIK yang tersedia di sekolah.
BAB 3
METODE DAN MODEL PEMANFAATAN
FITUR RUMAH BELAJAR
A. METODE PEMANFAATAN
Strategi pembelajaran dapat dikembangkan menjadi berbagai
versi menurut kreativitas pendidik maupun peserta didik sendiri
sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan pembelajaran. Berikut ini
adalah garis besar strategi pemanfaatan portal Rumah Belajar yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran berbasis TIK tersebut.
1. Presentasi Klasikal/Demonstrasi
Motode pembelajaran ini biasa dilakukan dengan jumlah
peserta yang besar dalam suatu kelas dengan pendidik adalah
pusat dari kegiatan pembelajarannya. Metode ini digunakan untuk
menjelaskan materi yang bersifat umum dan teoritis. Tahapan-
tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya
fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
a. Pendidik mencari dan mengunduh referensi materi dari portal
Rumah Belajar yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan di
kelas.
b. Pendidik melakukan presentasi materi sesuai topik pilihan.
c. Media presentasi bisa berupa video, audio, multimedia, sesuai
topik yang tersedia di portal Rumah Belajar.
d. Perangkat yang digunakan dapat berupa laptop, LCD Proyektor,
speaker dan microphone.
e. Peserta didik tidak harus menggunakan laptop secara individu
selama pembelajaran.
f. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya, menjawab,
membantah, atau menanggapi dalam kegiatan diskusi.
g. Pendidik memberikan tugas sebagai tindak lanjut kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Bimbingan dan Tutorial
Metode pembelajaran ini dilakukan untuk menjelaskan materi
yang bersifat praktik dan pemahamannya menggunakan berbagai
prosedur yang dipersyaratkan agar peserta didik menguasai
kompetensinya. Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan
memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah
Belajar, yaitu:
a. Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah kelompok
disesuaikan dengan jumlah laptop yang tersedia.
b. Pendidik menyiapkan materi yang diperoleh dari portal
Rumah Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Pendidik menyiapkan alat dan media pembelajaran seperti
laptop dan LCD Proyektor.
d. Peserta didik mengikuti langkah-langkah belajar yang
diinstruksikan oleh pendidik.
e. Peserta didik diberi tugas untuk mengeksplorasi materi secara
mandiri dengan menggunakan fitur-fitur pada portal Rumah
Belajar dengan kelompoknya masing-masing.
f. Pendidik memonitor dan memberikan bimbingan kepada
peserta didik yang mengalami kesulitan.
g. Pendidik memberikan respon dan apresiasi untuk semua hasil
pekerjaan dan partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
h. Pendidik memberikan tugas sebagai tindak lanjut kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran individual bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik secara mandiri tentang
materi yang diberikan. Pembelajaran individual digunakan
sebagai sarana penilaian pendidik berupa tugas. Tahapan-
tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya
fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
a. Pendidik menyiapkan tugas secara tertulis dan diberikan
kepada peserta didik.
b. Peserta didik dapat mengerjakan tugas individual di luar jam
sekolah.
c. Laptop bisa digunakan secara bergantian.
d. Tugas yang sudah dikerjakan dimasukkan ke dalam satu folder
e. Pendidik memeriksa dan memberikan respon untuk setiap
tugas secara tertulis (comment) pada file peserta didik dan
memberikannya kembali kepada peserta didik.
f. Peserta didik memperbaiki tugas berdasarkan saran pendidik.
g. Pendidik memberikan apresiasi dan mempresentasikan tugas-
tugas peserta didik pada kesempatan pertemuan tatap muka.
h. Pendidik memberikan tugas sebagai tindak lanjut dari
kegiatan pembelajaran.
1. Project-Based Learning
Model ini merupakan model pembelajaran berbasis proyek dengan
tujuan yaitu untuk menemukan solusi atas masalah yang diberikan
pendidik untuk didiskusikan. Masalah-masalah yang diberikan
berupa masalah yang lebih kompleks dan mengharuskan peserta
didik untuk memiliki kemampuan analisisb yang baik. Hasil metode
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu portofolio
pembelajaran. Sintaks atau tahapan pembelajaran untuk model
pembelajaran ini kurang lebih sama dengan problem-based learning.
Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK,
khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
a. Menyusun rencana pembelajaran berbasis proyek dan
menyiapkan beberapa perangkat pendukung yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, antara lain: format rencana proyek,
format jadwal pelaksanaan proyek, dan format penilaian.
2. Discovery-Inquiry Learning
Model ini merupakan model pembelajaran berbasis penemuan
dimana peserta didik tidak menerima konsep atau materi dalam
bentuk final. Peserta didik diminta untuk menemukan sendiri cara
atau langkah-langkah belajarnya dalam menemukan suatu konsep.
Masalah-masalah yang diberikan biasanya berupa pembuktian.
Berdasarkan prosedur model pembelajaran Discovery-inquiry
Learning yang memanfaatkan sumber Belajar, beberapa langkah
yang harus dilakukan pendidik, yaitu:
a. Pendidik harus melakukan persiapan sebelum pembelajaran di
kelas dimulai. Adapun beberapa persiapan yang harus dilakukan
pendidik, sebagai berikut:
1) Memberikan pengenalan ke peserta didik mengenai portal
Rumah Belajar, registrasi dan pemanfaatannya. Sehingga
peserta didik sudah memahami dan bisa mengakses rumah
belajar dengan baik.
2) Pendidik mengidentifikasi topik pada konten sumber belajar
yang pembelajarannya dapat dikemas dengan model
pembelajaran discovery-inqury learning. Konten dari sumber
belajar disesuaikan dengan karakteristik topik /materi
pelajaran yang menuntut pembentukan ketrampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTs).
3) Pendidik merumuskan stimulus untuk diberikan kepada
peserta didik dalam mengawali/mengantar peserta didik
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
discovery-inqury learning. Dalam merumuskan stimulus ini
Pendidik bisa menggunakan konten sumber belajar, baik
materi atau katalog medianya untuk dikemas sesuai
kebutuhan Pendidik. Apabila materi yang terdapat di sumah
Belajar belum mencukupi untuk kebutuhan Pendidik dalam
merumuskan stimulus, maka Pendidik dapat mencari dari
sumber lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4) Pendidik menentukan aneka sumber belajar yang tersedia di
sekolah yang bisa dimanfaatkan peserta didik dalam
melakukan sintaks pengumpulan data sebagai bahan
merumuskan kesimpulan. Aneka sumber belajar ini bisa
berupa buku, internet, alam/lingkungan sekitar, perpustakaan,
laboratorium dsb.
5) Pendidik mengidentifikasi ketersediaan sarana prasarana TIK
di sekolah (laptop, LCD, dsb) yang bisa dimanfaatkan dalam
pembelajaran.
6) Pendidik membagi kelompok peserta didik dengan
menggabungkan semua level kognitif (rendah, sedang, dan
tinggi).
A. SUMBER BELAJAR
1. Pembelajaran berbasis TIK memanfaatkan Sumber Belajar
Pemanfaatan fitur Sumber Belajar pada portal rumah belajar
dalam pembelajaran, dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk
sebagai berikut:
a. Sumber Belajar sebagai referensi belajar bagi peserta didik
1) Sumber belajar sebagai media belajar siswa. Sumber belajar
yang menyediakan katalog media (yang berisi konten-konten
audio, animasi, visual, audiovisual dsb) serta topik-topik
pembelajaran untuk jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP dan
SMA bisa dijadikan media belajar tambahan bagi siswa.
Selain belajar materi dari guru dan buku pelajaran di
sekolahnya, siswa dapat belajar secara mandiri di sumber
belajar sebagai pengayaan ataupun tambahan wawasan
untuk melengkapi pengetahuan yang diperolehnya di
sekolah. Sumber belajar yang bisa diakses siswa di Rumah
Belajar meliputi: bahan belajar Materi Pokok, Modul Online,
dan Learning Object. Seluruh materi yang di unggah di fitur
sumber belajar, bisa langsung diakses (dibaca secara online
melalui perangkat komputer atau smartphone yang
terhubung internet) atau bisa di pelajari secara offline
setelah siswa mengunduh file materi tersebut dan
menyimpannya dalam perangkat komputer.
2) Sumber belajar sebagai media evaluasi pembelajaran siswa.
Dalam penyajian materi di setiap topik yang tersedia di
sumber belajar, terdapat simulasi latihan maupun soal-soal
test yang bisa digunakan siswa sebagai alat evaluasi untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajarinya.
2) Bagi Guru
Secara garis besar, pola pemanfaatan fitur sumber belajar
bagi guru bisa dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Pemanfaatan Sumber Belajar sebagai bahan referensi
pembelajaran
Bahan belajar yang tersedia di fitur Sumber Belajar
dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi guru untuk
mengajar dan merancang pembelajaran. Tentunya
guruharus mengidentifikasi terlebih dahulu topik-topik
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diperlukan.
Materi ajar, media, soal-soal latihan dan tes dapat
digunakan sebagai bahan tambahan dalam melakukan
pembelajaran di kelas.
b) Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pengembangan
Bahan Ajar
Guru dalam melaksanakan pembelajaran harus memiliki
atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan
kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan
masalah belajar. Oleh karena itu guru sebaiknya
mengembangkan bahan belajar sendiri karena guru
lebih mengetahui bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta
didiknya. Pengembangan bahan ajar yang sederhana
dapat menggunakan media bahan belajar presentasi
salah satunya dengan menggunakan powerpoint. Dalam
menyusun bahan belajar presentasi power point ini,
guru dapat memanfaatkan media-media yang terdapat
di fitur Sumber Belajar. Media tersebut tentunya harus
dipilih dan disesuaikan dengan materi yang akan
dikembangkan kemudian disusun kembali menjadi
bahan belajar presentasi yang kaya dengan media
sehingga dapat menyajikan bahan belajar yang menarik.
c) Pemanfaatan Sumber Belajar sebagai media
pembelajaran di kelas
Fitur Sumber Belajar dapat dimanfaatkan sebagai media
untuk melakukan demonstrasi. Pemanfaatannya pun
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam
situasi kelas. Situasi ini dimungkinkan dilaksanakan
pada kelas yang hanya tersedia satu laptop (komputer)
dan satu LCD proyektor. Guru mendemonstrasikan salah
satu konten yang tersedia di fitur Sumber belajar dan
peserta didik diminta untuk mengamati serta mencatat
peristiwa yang terjadi. Kemudian guru memandu untuk
melakukan diskusi untuk meningkatkan pemahaman
siswa.
Diskusi dan
presentasi
c) Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran individual bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa secara mandiri
tentang materi yang diberikan. Pembelajaran individual
digunakan sebagai sarana penilaian guru berupa tugas.
Pembelajaran individual dilakukan dengan tahapan:
• Guru menyiapkan tugas secara tertulis dan diberikan
kepada siswa
• Siswa dapat mengerjakan tugas individual di luar
jam sekolah
• Laptop bisa digunakan secara bergantian
• Tugas yang sudah dikerjakan dimasukkan ke dalam
satu folder
• Guru memeriksa dan memberikan respon untuk
setiap tugas secara tertulis (comment) pada file
siswa dan memberikannya kembali kepada siswa
• Siswa memperbaiki tugas berdasarkan saran guru
• Guru memberikan apresiasi dan mempresentasikan
tugas-tugas siswa pada kesempatan pertemuan tatap
muka.
• Guru memberikan tugas lanjutan.
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penilaian/Tindak Lanjut
C. BANK SOAL
1. Persiapan
Persiapan pembelajaran pada dasarnya merupakan
gambaran rencana (skenario) yang memproyeksikan mengenai
beberapa aktivitas dan tindakan yang akan dilakukan pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran. Pada prinsipnya dalam
perencanaan pembelajaran terdapat empat komponen utama,
yaitu: materi/bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi.
Komponen tujuan berfungsi untuk menentukan arah kegiatan
pembelajaran. Dari rumusan tujuan pembelajaran harus sudah
terproyeksikan bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran
serta kemampuan-kemampuan yang harus dimilikisiswa sebagai
hasil belajar. Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya
menggambarkan hasil, tetapi juga menggambarkan kegiatan atau
proses.
2. Pelaksanaan
Dalam implementasi pembelajaran, dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh
guru. Pada contoh RPP, dapat dilihat bahwa pada pertemuan
pertama guru menggunakan metode diskusi dan presentasi. Guru
menyajikan tayangan video pembuatan larutan gula dan larutan
cuka, kemudian siswa diminta untuk menyimak dan mengamati
tayangan tersebut. Selanjutnya siswa diminta untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan yang relevan terkait tayangan yang telah
diamati. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
teridentifikasi, siswa berdikusi dalam kelompok. Siswa dapat
memperoleh jawaban tersebut dari buku pelajaran, internet, atau
sumber lainnya.
Dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan TIK, dalam
hal ini internet sebagai salah satu sumber informasi, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru, antara lain:
a. dapat menginformasikan kepada siswa untuk membawa
hp/tab/laptop dengan memanfaatkan wifi yang sudah tersedia
di sekolah;
b. dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah yang sudah
menyediakan komputer untuk mencari sumber informasi
selain buku;
c. dapat juga memanfaatkan lab komputer jika memungkinkan.
a. Sequential Model
Model ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah/kelas
terbatas (misalnya hanya empat atau unit komputer) dan
para siswa tidak diperkenankan membawa hp/tab/laptop.
Para siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran
menggunakan komputer untuk mengerjakan latihan secara
online. Soal yang telah disiapkan guru untuk penilaian
kognitif ini tidak perlu terlalu banyak, mungkin hanya 5 soal
yang dapat mewakili ketercapaian indikator tujuan
pembelajaran. Waktu pengerjaan latihan untuk setiap anak
dapat diseting sesuai dengan kondisi sarana yang tersedia
dan jam pelajaran yang digunakan.
b. Laboratory Model
Model ini digunakan jika tersedia sejumlah komputer di
sekolah/laboratorium yang dilengkapi dengan jaringan
internet, di mana siswa dapat menggunakannya secara lebih
leluasa (satu siswa satu komputer). Penilaian dapat
dilakukan pada jam pelajaran dan jumlah soal yang
disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah direncanakan.
c. Menggunakan hp/tab/laptop siswa untuk mengerjakan
latihan secara online di kelas. Siswa dapat memanfaatkan
wifi yang tersedia di sekolah. Penilaian dapat dilakukan pada
jam pelajaran dan jumlah soal yang disesuaikan dengan
alokasi waktu yang telah direncanakan.
D. LABORATORIUM MAYA
Berikut ini diuraikan beberapa contoh model pemanfaatan
laboratorium maya dalam pembelajaran.
1. Persiapan
Pemanfaatan laboratorium maya dalam pembelajaran dimulai
dengan membuat rancangannya yang dalam hal ini tertuang
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kemudian
menyusun lembar kerja peserta didik (LKS) yang berisi langkah-
langkah pelaksanaan praktikum dan contoh hasil pengiisan
dalam LKS. Metode dan strategi pembelajaran ini terlihat jelas
dalam RPP, artinya apakah pemanfaatan konten laboratorium
maya ini digunakan sebagai alat bantu pembelajaran atau sebagai
sumber belajar dapat dilihat di dalam RPP. Untuk lebih
lengkapnya perhatikan contoh model pemanfaatan laboratorium
maya untuk mata pelajaran fisika SMP, biologi SMP, fisika SMA
dan kimia SMA (terlampir).
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan guru dapat:
a. membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok diskusi
b. meberikan LKS yang sudah dipersiapkan
c. Kemudian mengajak peserta didik membuka portal rumah
belajar sesuai dengan petunjuk teknis laboratorium maya yang
ada.
d. Peserta didik mengikuti petunjuk praktikum maya sesuai
dengan petunjuk yang ada dalam LKS yang telah disiapkan
oleh guru.
e. Dilanjut dengan diskusi mempraktekan laboratorium maya
dan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS.
f. Perwakilan tiap kelompok memaparkan hasil diskusi di depan
kelas
g. Guru membantu peserta didik menganailsis dan mengevaluasi
proses berpikirnya sendiri.
h. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan konsep
yang telah dipelajari sebagai kesimpulan
i. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca atau mencari
sumber belajar lain yang berkaitan dengan materi pada
praktikum di laboratorium maya.
3. Penilaian/Tindak Lanjut
Pada kegiatan penutup guru memberikan penilaian dan tindak
lanjut dari hasil kerja peserta didik sebagai berikut:
a. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil.
b. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok,
kinerja dan presentasi.
c. Penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis setiap peserta
didik.
d. Aktivitas setiap peserta dalam kelompok, seperti rasa ingin
tahu, ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan simulasi,
keterampilan berkomunikasi, kedisiplinan, kerjasama, menjadi
fokus utama yang diamati guru.
E. PETA BUDAYA
Pola pemanfaatan fitur Peta Budaya pada portal rumah belajar bisa
dikategorikan sebagai berikut:
1. Peta Budaya Sebagai referensi belajar bagi siswa
Peta Budaya sebagai media belajar siswa, yang menyediakan
Konten-konten tentang kebudayaan yang dapat dimanfaatkan
pada semua jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP dan SMA bisa
dijadikan media belajar bagi siswa tentang kekayaan budaya
yang kita miliki. Seluruh materi yang di unggah di fitur Peta
Budaya, bisa langsung diakses (dibaca secara online melalui
perangkat komputer atau smartphone yang terhubung internet)
atau bisa di pelajari secara offline setelah siswa mengunduh file
materi tersebut dan menyimpannya dalam perangkat komputer.
2. Peta Budaya sebagai sumber pembelajaran berbasis TIK bagi
guru
Peta Budaya sebagai sumber pembelajaran bagi guru dalam
menyiapkan bahan ajar. Seperti halnya pada siswa, guru juga bisa
memanfaatkan Peta Budaya sebagai referensi tambahan dalam
menyediakan bahan-bahan ajar bagi siswanya. Dalam hal ini guru
bisa mengarahkan ke siswa untuk mempelajari konten tertentu
sesuai kebutuhan untuk pengayaan pembelajaran pada siswa.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dalam pembuatan konten
pembelajaran yang akan disampaikan ke siswa, guru bisa
mengidentifikasi konten yang tersedia, kemudian
mempelajarinya dan mengunduh file tersebut dari peta budaya
untuk disimpan di perangkat komputernya. Selanjutnya Guru
bisa memanfaatkan materi yang tersedia di Peta Budaya sesuai
topik yang akan disampaikan, dengan memasukkannya ke dalam
rencana pembelajaran (RPP)nya dan kemudian menerapkannya
dalam pembelajaran di kelas.
3) Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran individual bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa secara mandiri tentang
materi yang diberikan. Pembelajaran individual digunakan
sebagai sarana penilaian guru berupa tugas. Pembelajaran
individual dilakukan dengan tahapan:
•Guru menyiapkan tugas secara tertulis dan diberikan
kepada siswa.
•Siswa dapat mengerjakan tugas individual di luar jam
sekolah.
•Laptop bisa digunakan secara bergantian.
•Tugas yang sudah dikerjakan dimasukkan ke dalam satu
folder.
•Guru memeriksa dan memberikan respon untuk setiap
tugas secara tertulis (comment). pada file siswa dan
memberikannya kembali kepada siswa.
•Siswa memperbaiki tugas berdasarkan saran guru.
•Guru memberikan apresiasi dan mempresentasikan tugas-
tugas siswa pada kesempatan pertemuan tatap muka.
•Guru memberikan tugas lanjutan.
3. Tindak lanjut
Peta Budaya memberi peluang belajar kepada pendidik dan
peserta didik dengan waktu yang lebih leluasa. Sehingga
berdampak pada meningkatkannya intensitas belajar siswa tidak
hanya terbatas pada jam sekolah, melainkan dapat dilakukan di
mana pun serta kapan pun sepanjang peserta didik dapat
mengakses rumah belajar baik secara online maupun secara
offline. Peta Budaya merupakan fitur kumpulan konten-konten
budaya dalam bentuk digital, baik yang berupa teks, gambar,
audio, video, dan animasi yang dapat memperkaya dan
memudahkan pendidik dan peserta didik untuk memahami
materi pembelajaran. Dalam pemanfaatannya, Peta Budaya bisa
dijadikan alat bantu bagi guru dalam penerapan pembelajaran
terintegrasi TIK. Diantaranya dalam pembuatan konten
pembelajaran sejarah ataupun seni budaya yang akan
disampaikan ke siswa, guru bisa mengunduh dari peta budaya.
Selanjutnya sebagai tindaklanjut siswa bisa memanfaatkan
konten dan materi dalam peta budaya sebagai bahan belajar
mandiri untuk penambahan pengetahuan. Bagi Guru, selanjutnya
agar bisa memanfaatkan materinya, gambar, video, dan animasi
yang tersedia di peta budaya sesuai topik yang akan disampaikan
secara maksimal, dan memasukkannya ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)nya dan kemudian
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Guru harus
menyusun jadwal penerapan pembelajaran berbasis TIK dengan
memanfaatkan peta budaya tersebut, kemudian konsiten dalam
penerapan jadwal dan RPP nya.
F. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
1. Persiapan
Sebelum pembelajaran online yang memanfaatkan fitur PKB
dimulai, seorang Pendidik perlu mempersiapkan kelas untuk
mata diklat yang akan diampunya. Persiapan yang harus
dilakukan seorang Pendidik antara lain:
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran diklat yang memanfaatkan
fitur PKB, perlu dipantau dan dikelola oleh Pendidik. Beberapa
aktivitas yang harus dilakukan Pendidik ketika mengelola kelas
diklat, antara lain:
a. Menuliskan pengumuman penting yang akan dibaca oleh
peserta, misalnya: Pengumuman yang bersifat mengingatkan
peserta dalam pengumpulan tugas dan pengerjaan ujian akhir.
Untuk menuliskan pengumuman tersebut, langkah-langkah
yang harus dilakukan yaitu:
- mengklik tombol Lihat Kelas yang terdapat pada nama
program diklat;
- tuliskan pengumuman pada jendela pengumuman yang
tersedia di sebelah kanan tampilan.
b. Memberikan topik diskusi dan mengelola diskusi, yang
berlangsung secara synchronous maupun asynchronous. Topik
diskusi yang diberikan oleh Pendidik dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan. Topik diskusi yang dibuat oleh Pendidik
wajib dijawab oleh peserta, dan peserta dapat memberikan
komentar atau masukan pada pertanyaan atau pernyataan
yang dikemukakan oleh peserta lain.
c. Unggah soal ujian melalui menu Soal Ujian. Yang pertama kali
harus diisi oleh falitator yaitu:
- Mengisi ketentuan dan petunjuk dalam membuat soal:
Jumlah soal ujian, Durasi pengerjaan soal ujian, dan
Petunjuk pengerjaan soal ujian.
- Setelah menu Ketentuan dan Petunjuk diisi, Pendidik
harus mengunggah soal dengan cara menginput soal dan
jawaban. Beberapa langkah yang perlu diisi ketika
mengunggah atau menginput soal, yaitu: Menuliskan
pertanyaan, Menuliskan jawaban, dengan jumlah opsi
disesuaikan, dan Poin jawaban 0 untuk jawaban salah &
poin 1 untuk jawaban benar.
G. KELAS MAYA
Kelas Maya Rumah Belajar memiliki potensi besar yang dapat
digunakan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran online
diantaranya sebagai berikut:
1) Kelas maya memiliki system Closed Group Collaboration, hanya
mereka yang memiliki kode grup yang dapat mengikuti kelas.
2) Komunikasi dapat menggunakan model forum diskusi.
3) Manajemen konten pembelajaran. Bahan belajar dapat berupa
modul, gambar, bahan presentasi, audia, video, atau video
tutorial baik yang diperoleh dari web maupun hasil
pengembangan pendidik.
4) Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara online.
5) Memiliki peluang yang besar untuk dilakukan pembelajaran
secara synchronous melalui live chat atau Video Conference.
Agar dapat memanfaatkan Kelas Maya secara efektif dan optimal
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, pendidik
harus melakukan persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah dalam pemanfaatan Kelas Maya:
1. Persiapan
Sebelum pembelajaran online yang memanfaatkan fitur Kelas
Maya dimulai, seorang pendidik perlu mempersiapkan kelas
untuk mata diklat yang akan diampunya. Persiapan yang harus
dilakukan seorang pendidik antara lain:
a. Menyusun rencana aktivitas belajar dengan melakukan
beberapa langkah berikut:
- Menentukan waktu pelaksanaan pembelajaran dengan
memanfaatkan Kelas Maya, semester ganjil atau semester
genap.
- Melakukan analisis kurikulum (silabus dan RPP) pada
semester tersebut.
- Menentukan materi yang akan diajarkan (bantuan peta
materi dan buku paket).
- Menentukan deskripsi dan tujuan pembelajaran.
- Menentukan Jadwal pembelajaran.
- Menyusun rancangan penilaian.
b. Mengunggah modul diklat dengan berbagai jenis file (pdf, ppt,
wmv, swf, png, jpeg) yang kapasitasnya maksimal 2Kb. Untuk
mengunggah modul, langkah yang harus dilakukan yaitu:
- Setelah login, tentukan program diklat yang akan dikelola
dengan menklik Lihat Detail pada bagian bawah nama
program diklat.
- Isi identitas pada kelas diklat sebagai informasi awal yang
akan dibaca dan dipelajari oleh peserta diklat. Identitas
yang perlu diisi yaitu: judul diklat, deskripsi singkat tentang
diklat, deskripsi materi yang akan dipelajari peserta diklat,
tujuan diklat, sasaran peserta, tanggal mulai dan selesai
diklat, persentase penilaian (nilai tugas, nilai forum, dan
nilai ujian akhir), serta nilai minimum kelulusan.
- Unggah modul melalui menu Modul. Kemudian isi identitas
yang berhubungan dengan modul, yaitu: Judul Modul,
Durasi menyelesaikan modul, deskripsi singkat modul, dan
unggah file modul.Jenis file yang dapat diunggah untuk
mendukung pembelajaran, antara lain: pdf, file video, file
presentasi.
c. Menambahkan tugas pada modul sesuai dengan rancangan
kurikulum diklat. Form yang harus diisi ketika menambahkan
tugas yaitu: nama modul, durasi jam, petunjuk pengerjaan
tugas untuk peserta diklat disertai tenggat waktu
pengumpulan tugas.
d. Melihat daftar peserta dan menghapus nama peserta, yang
telah mendaftar pada program diklat melalui menu Peserta.
Pada menu peserta, terdapat beberapa informasi: Alamat
email, No HP, yang dapat digunakan untuk mengingatkan
peserta tentang aktivitas diklat.
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan e-pembelajaran e yang memanfaatkan fitur
Kelas Maya, perlu dipantau dan dikelola oleh pendidik. Beberapa
aktivitas yang harus dilakukan pendidik ketika mengelola kelas
diklat, antara lain:
a. Menuliskan pengumuman penting yang akan dibaca oleh
peserta, misalnya: Pengumuman yang bersifat mengingatkan
peserta dalam pengumpulan tugas dan pengerjaan ujian akhir.
Untuk menuliskan pengumuman tersebut, langkah-langkah
yang harus dilakukan yaitu:
- mengklik tombol Lihat Kelas yang terdapat pada nama
program diklat;
- tuliskan pengumuman pada jendela pengumuman yang
tersedia di sebelah kanan tampilan;
b. Memberikan topik diskusi dan mengelola diskusi, yang
berlangsung secara synchronous maupun asynchronous. Topik
diskusi yang diberikan oleh Pendidik dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan. Topik diskusi yang dibuat oleh Pendidik
wajib dijawab oleh peserta, dan peserta dapat memberikan
komentar atau masukan pada pertanyaan atau pernyataan
yang dikemukakan oleh peserta lain.
c. Unggah soal ujian melalui menu Soal Ujian. Yang pertama kali
harus diisi oleh falitator yaitu:
- Mengisi ketentuan dan petunjuk dalam membuat soal:
Jumlah soal ujian, Durasi pengerjaan soal ujian, dan
Petunjuk pengerjaan soal ujian.
- Setelah menu Ketentuan dan Petunjuk diisi, Pendidik
harus mengunggah soal dengan cara menginput soal dan
jawaban. Beberapa langkah yang perlu diisi ketika
mengunggah atau menginput soal, yaitu: Menuliskan
pertanyaan, Menuliskan jawaban, dengan jumlah opsi
disesuaikan, dan Poin jawaban 0 untuk jawaban salah &
poin 1 untuk jawaban benar.
Tak ada gading yang tak retak. Kami sadari, masih terdapat
kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki, baik dari segi konten
maupun teknis, pada portal Rumah Belajar. Kritik dan saran dari
masyarakat, khususnya peserta didik dan pendidik serta praktisi
pendidikan lainnya, sangat kami harapkan untuk dijadikan masukan,
bahan kajian, dan evaluasi demi pengembangan kinerja serta
peningkatan kualitas portal Rumah Belajar.
Semoga niat dan harapan kami untuk mencerdaskan anak bangsa dan
masyarakat luas dapat terwujud secara optimal melalui portal Rumah
Belajar.
Salam pendidikan.
Penanggungjawab Program:
Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran
Berbasis Multimedia dan Web
Drs. Gatot Pramono, MPET
Penanggungjawab Teknis:
Kepala Sub Bidang Perancangan dan Produksi
Drs. Suparman, MM
Penulis:
Ai Sri Nurhayati, M.Si
Ita Utari, S.Pd
Siti Mutmainah, M.Pd
Jazim Hamidi, M.Si
Drs. Bambang Warsita, M.Pd
Penyunting:
Hendriawan, M.Ti
Drs. Suparman, MM
Produksi:
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jl R.E. Martadinata, Ciputat-Tangerang Selatan, Banten
Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411 Telp: 7401788
http://pustekkom.kemdikbud.go.id
Contact Center: 1500 005