Muhamad Ratodi, Pendekatan Perencanaan Perkotaan Dalam Konteks Kesehatan
Perkotaan , EMARA: Indonesian Journal of Architecture: Vol. 2 No. 1 (2016): EIJA | August ~ October 2016 Edition Oktavi Elok Hapsari, Kajian Sustainable Design Pada Savill Building , EMARA: Indonesian Journal of Architecture: Vol. 1 No. 1 (2015): EIJA | August ~ October 2015 Edition Muhamad Ratodi, Gambaran Persepsi Lansia Terhadap Kualitas Huniannya dan Hubungannya Dengan Kesehatan Psikososial , EMARA: Indonesian Journal of Architecture: Vol. 1 No. 1 (2015): EIJA | August ~ October 2015 Edition Oktavi elok Hapsari, ANALISIS PENERAPAN GREEN BUILDING PADA BANGUNAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS : GREEN SCHOOL BALI) , Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan: Vol. 3 No. 2 (2018): Maret Oktavi Elok Hapsari, Kusnul Prianto, Peningkatan Kualitas Permukiman Dengan Pendekatan Disain pada Bantaran Sungai Mergan di Kelurahan Kebonsari, Malang , EMARA: Indonesian Journal of Architecture: Vol. 2 No. 2 (2016): EIJA | December 2016 ~ February 2017 Edition Nurul Azizah Rasyid, Oktavi Elok Hapsari, Mega Ayundya Widiastuti, Redesain Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo Dengan Pendekatan Arsitektur Hijau , TEKNOMA: Technology Research Publication: Vol. 1 No. 1 (2019): Teknoma: Technology Research Publication Atik Ambarsari, Muhamad Ratodi, Efa Suriani, Perancangan Photography Center dengan Pendekatan Combined Methaphors , TEKNOMA: Technology Research Publication: Vol. 1 No. 1 (2019): Teknoma: Technology Research Publication PENDAHULUAN Taman merupakan sebuah kata yang terdefinisi dalam benak manusia sebagai sebuah Kawasan terbuka hijau, penuh dengan pepohonan, dan masyarakat dapat dengan bebas melakukan kegiatan sosial Bersama kawan.keluarga, dan sahabat. Taman kemudian diistilahkan dengan ruang terbuka hijau yang menjadi salah satu indicator keberpihakan sebuah kota terhadap lingkungan. Dengan memiliki sebuah taman, kota akan memiliki cadangan air tanah 900m3 per tahun untuk tiap satu ha taman, juga mampu menyuplai oksigen sebanyak 0,6 ton dalam tiap satu ha taman untuk dikonsumsi oleh 1.500 penduduk per hari untuk dapat bernafas dengan lega. Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai agama rahmatan lil ‘alamiin, yang telah mengatur segala aspek kehidupan secara menyeluruh, termasuk dalam ranah arsitektur. Hal tersebut berpengaruh terhadap aktifivitas hingga pengelolaan taman. Taman dalam Islam pada umumnya dimaknai sebagai perwujudan gambaran surga di bumi yang tertuang dalam berbagai ayat pada Al-Qur’an, Namun penggambaran tersebut belum dapat dijadikan referensi secara eksplisit dalam perancangan sebuah taman. Walidaen et al (2017) berpendapat gambaran surga dalam ayat-ayat Al-Qur;an dan Hadits hanya dapat digunakan sebagai inspirasi bentukan taman islam. Lebih lanjut Qardhawi dalam Jannah (2015) menyatakan bahwa taman sebagai bagian dari muamalah memiliki kaidah hukum yang memperbolehkan segala sesuatu berkenaan dengan seni dan kreativitas selama tidak melanggar hal-hal yang memang telah secara syar’i diharamkan. Clark (2004) menerangkan bahwa ide tentang taman surga (yang kemudian seringkali disamakan dengan taman islami) merupakan sebuah ide yang lebih tua daripada diturunkannya Alquran karena penggambaran surga telah terdapat pula pada kitab-kitab agama lain yang hadir sebelum Alquran; salah satunya adalah kitab agama Hindu dan Budha. Ajaran islam memiliki beberapa terminology tentang surga yang digunakan dalam Alquran dan hadis. Al-Jauziyyah (2000) menyatakan beberapa nama surga sesuai dengan sifat-sifatnya,yaitu (1) Aljannah, yang berarti negeri dengan seluruh jenis kenikmatan,kelezatan,kebahagiaan,kesenangan, dan hal hal yang menyejukkan mata, (2) Darussalam, yang berarti negeri penuh kesejahteraan, (3) Darul Khuldi, yang berarti negeri yang abadi. (4) Darul Muqamah, yang berarti tempat kediaman, (5) Jannatul Ma’wa, yang bearti surga tempat tinggal, (6) ‘Adn, yang merupakan nama bagi keseluruhan surga, (7) Darul Hayawan, yang berarti negeri yang sesungguhnya, (8) Firdaus, yang berarti surga yang paling mulia dan paling tinggi, (9) Jannatun Na’im, yang berarti surga kenikmatan, (10) Almaqam alamin, yang berarti tempat yang aman, (11) Maq’ad Sidq, yang berarti tempat yang disenangi, serta (12) Qadam Sidq, yang berarti tempat yang disenangi. Indeks ayat Alquran Alfatih’ mencatat nama nama surga lainnya, antara lain, Jannah ‘Aliyah, Alhusna, Addar Akhirah, Darul Qarrar, Darul Muttaqin, Raudlatul Jannah, Tuubaa, ‘llliyyun, Fadlun, dan Yamin. Dalam konteks perkotaan, keberadaan taman sangat berperan penting dalam membentuk kualitas kehidupan masyarakatnya (Francis et al, 2012). Surabaya sendiri telah dinobatkan sebagai kota terbesar kedua di Indonesia yang dianggap berhasil dalam pembangunan ruang terbuka hijaunya, termasuk taman-taman kota (Iswari, 2014). Saat ini Surabaya memiliki tidak kurang dari 350 taman kota yang terbagi menjadi dua jenis yaitu taman aktif dan taman pasif (Yolanda & Masnuna, 2015). Keberadaan taman-taman tersebut pun cukup ramai dikunjungi berbagai kalangan dengan berbagai macam aktivitas. Konsep Islamic Garden sendiri merupakan sebuah konsep taman islami yang terinspirasi dari tamantaman surga yang ada dalam Al-Qur’an. Jannah et al (2015) dalam penelitiannya telah mengembangkan sejumlah parameter tentang kriteria taman islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Parameter tersebut adalah urutan (order), ruang (space), bentuk (form), tekstur (texture), pola (pattern), cahaya (light), pergerakan (movement), elemen taman (garden element) dan pengguna (user). Hamed mengemukakan definisi taman Islam sebagai sebuah lanskap yang dirancang dengan tujuan tertentu yang spesifik, yang mengaplikasikan ideologi dan prinsip berdasarkan agama Islam dan budaya masyarakat muslim dan menggunakan elemen desain yang relatif khusus (Hamed, 1994: 1). Taman Islam seringkali disamakan gagasannya dengan taman surga (Lehrman, 1980: 31). Di sisi lain Clark menerangkan bahwa ide mengenai taman surga merupakan sebuah ide yang lebih tua daripada al Quran itu sendiri karena penggambaran surga telah terdapat pula pada kitab-kitab agama lainnya yang hadir sebelum al Quran, salah satunya adalah kitab agama Hindu dan Budha (Clark, 2004: 23). Hingga saat ini telah terdapat beragam studi mengenai berbagai aspek dalam konsep taman Islam, namun sangat sulit untuk memisahkan pembahasan mengenai taman Islam secara tekstual melalui sumber-sumber hukum Islam dengan pembahasan mengenai taman yang berkembang pada periode kejayaan Islam. Ansari menyatakan bahwa terdapat kemungkinan karakter taman Islam yang dikenal saat ini tidak sepenuhnya berkiblat pada hukum Islam saja, melainkan telah terasimilasi dengan budaya. Studi mengenai taman Islam terus berkembang hingga saat ini. Akan tetapi, terlihat indikasi bahwa studi tersebut menjadi lebih terfokus pada sejarah taman yang berkembang pada periode kejayaan Islam dahulu dan mengambil konsep dasar serta konsep desain darinya, bukan kembali kepada sumber hukum Islam yang utama, yaitu al Quran dan hadits. Karena terdapat perbedaan persepsi itulah dilakukan studi tekstual mendalam ini dengan tujuan menganalisis karakter D]LZµo:vvZU llX 3 el Harakah Vol.17 No.1 Tahun 2015 taman Islam yang sesuai dengan sumber hukum Islam, yaitu al Quran dan hadits serta sumber-sumber lainnya yang sejalan, dengan melepaskan aspek perkembangan budaya (Ansari, 2011: 8). Standar taman kadang dapat diaplikasikan namun sering kali gagal. Adapun standar luasan taman hingga hari ini masih menjadi perdebatan. Seperti contoh pada sebuah penelitian menyebutkan bahwa di kota bandung memerlukan luas taman 3,5m2 per orang, sementara untuk kota di Malaysia diperlukan 1,9 m2 per orang. System pertanaman yang dapat diaplikasikan serta segala perubahan yang ada di kota sejatinya sangat bergantung pada pemerintah kota dan para politikus yang menguasai pemerintahan. Maka mustahil jika luasan taman kota yang dibangun melebihi standar yang ada (Harnik,2010). Berikut adalah beberapa klasifikasi ruang terbuka hijau yang secara umum dianut oleh kota-kota di Indonesia Taman kota termasuk di dalamnya taman bermain anak, taman bunga, dan taman lansia berfungsi sebagai Kawasan linsung ekoogis,rekreatif,estetis, dan kawasan olahraga yang terbatas. Kawasan ini berfungsi utama sebagai penyangga system kenyamanan hidup masyarakat kota. Taman kota mutlak diperlukan oleh kota sebagai penyeimbang kehidupan perkotaan. Sempadan sungai atau pantai berfungsi sebagai kawasan lindung dari erosi dan banjir. Taman Olahraga dan taman bermain merupakan taman yang dikhususkan untuk kegiatan rekreasi Kesehatan Taman pemakaman umum merupakan taman umum untuk melayani kebutuhan mayarakat yang wajib dihadirkan oleh pemerintah. Kebun raya atau kebun binatang merupakan taman rekreasi khusus untuk memelihara hewan yang dilindungi sehingga dapat diperlihatkan kepada masyarakat. Kedudukan Hukum Taman Islam Sabiq menerangkan bahwa universalitas Islam bermakna risalah Islam yang mencakup seluruh umat manusia di segala masa (Sabiq, 2006: 8). Lebih lanjut, Qardhawi menerangkan bahwa dasar pertama yang ditetapkan dalam Islam mengenai muamalah adalah tentang kehalalan dan kemubahan segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT Maksud dari hal tersebut adalah tidak ada satu pun yang haram kecuali terdapat dalil yang sah dan tegas yang mengharamkannya (Qardhawi, 2000: 20). Hal ini sesuai pula dengan firman Allah SWT dalam QS al Baqarah yang artinya, “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. Taman sebagai bagian dari muamalah memiliki dasar hukum serupa, yaitu segala sesuatu mengenainya diperbolehkan selama tidak melanggar halhal yang memang telah secara syar’i diharamkan. Berkaitan dengan seni dan kreativitas dalam merencanakan dan mendesain sebuah taman, Qardhawi menerangkan bahwa Islam sangat berpihak, membenarkan, dan bahkan mengizinkan hadirnya seni dan keindahan dalam kehidupan, berikut segala perilaku menikmati dan mengapresiasinya (Qardhawi, 2004: 38). Kreativitas adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam selama bertujuan untuk kebaikan, antara lain untuk menjalankan amanah sebagai khalifah di muka bumi, menguatkan hubungan seseorang dengan Allah SWT menemukan kebenaran, dan melayani masyarakat (Al Karasneh dan Saleh , 2010: 414). Daftar Pustaka
Jannah,Miftahul, Andi Gunawan, Wahju Qamara Mugnisjah, 2019. Taman
Islami. Bogor: PT Penerbit IPB Press Kusumawanto,Arief. Zulaikha Budi Atuti. 2018. Arsitektur Hijau dalam Inovasi Kota. Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Jannah, Miftahul, Wahju Qamara Mugnisjah, Andi Gunawan. 2015. “Kajian mengenai Konsep Islamic Garden” dalam Kajian Konsep Taman Islam Berdasarkan Alquran dan Hadits (hlm.2). Bogor: Institut Pertanian Bogor.