Anda di halaman 1dari 5

Matinya Imaji

Jaka Palied ini

Penyair mimpi merajut diksi

Meramunya dengan bumbu duka

Celoteh dalam gumam pagi

Berbicara tentang rapuh dunia

Penyair mimpi menggores pena

Tuangka kata di kertas bisu

Lusuh dan teronggok mati

Di sudut gelap ruang hati

Relung imaji telah berkarat

Di antara ratap asa sekarat

Syairnya mati dalam gulita

Penyair patah sayapnya

Tak ada lagi syair cinta

Tak ada pujian bagi Kirana

Hanya ada sayatan duka

Menggores luka perih menganga

Bekasi, 12092020
O penyair kesepian

Mati di tengah keramaian

Ketika gawai menjadi taman bermain

Puisi cinta hanya tinggal sebuah kenang

Tanpa Kuasa

Jaka Palied

Setetes mani menjadi mentri

Pongah tertawa di singgasana

Lupa diri lupa mati

Setetes mani menjadi raja

Berkuasa tanpa kenal belas kasih

Tak sadar matinya sudah pasti

Setetes mani menjadi apa saja

Penguasa atau jelata tanpa nama

Kecuali nisan di pekuburan

Setetes mani kadang sesumbar

Bahwa dirinya punya kuasa

Digjaya tanpa lawan


Pun ketika dia sadar bahwa hanyalah mani

Tetesan hina yang tak elok dilihat

Ketika keluar dari bungkusnya ...

Bekasi 12092020

Badai Hati

Jaka Palied

Gerimis hati nan sendu

Rinainya basahi setiap sudut asa

Hanyutkan rasa yang lama berdiam

Di tengah penantian berujung kosong

Sketsa wajah di balik kabut

Menyapa di hampir setiap saat

Sisakan rasa penuh sesal

Mengapa cinta tak bersambut

Kemelut di jiwa yang sakit

Berbalut sesal pernah bersua

Berharap tak ada cerita kita

Hilang dari naskah Sang Pencipta


Sepasang lengan disatukan

Munajat doa dilantunkan

Semoga Tuhan berikan kekuatan

Tuk lupakan ia yang tak terlupakan

Bekasi, 09102020

Cintaku Pada Senja

Jaka Palied

Wahai kau senja ...

Sungguh pun waktu berputar liar

Aku pun kan bertemu kau di penghujung

Bersama semburat yang memedar

Sungguh pun ku berlari menghindar

Namun senja pasti menyapa lembut

Betapa terang kan berganti gelap

Dan setiap kita akan larut terpejam

Duhai senja yang merona indah

Meskipun pagi disambut kokoknya

Namun berakhir dalam pangkuanmu

Mentari pun larut dalam rangkulmu


Cintaku pada senja tak mati

Sebab senja selalu hadir menemani

Meskipun duka mencabik nurani

Namun semburatnya hangatkan hati

Bekasi, 28092020

Anda mungkin juga menyukai