Glomerolus adalah bagian kecil dari ginjal yang melalui fungsi sebagai
saringan yang setiap menit kira-kira 1 liter darah yang mengandung 500 ml
plasma, mengalir melalui semua glomeruli dan sekitar 100 ml ( 10 % ) dan
disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glukosa dan benda halus
lainnya disaring dan tetap tinggal dalam aliran darah. (Gandasoebrata. 2010)
Jumlah filtrasi glomerolus yang dibentuk setiap menit pada orang normal
rata-rata 125 ml per menit, tetapi dalam berbagai keadaan fungsional ginjal
normal dapat berubah dari beberapa mililiter sampai 200 ml per menit, jumlah
total filtrat glomerolus yang terbentuk setiap hari rata-rata sekitar 180 liter, atau
lebih dari pada dua kali berat badan total, 90 persen filtrat tersebut biasanya
direabsorpsi di dalam tubulus, sisanya keluar sebagai urin. ( Evelyn C, 1999).
Kadar kreatinin berbeda setiap orang, umumnya pada orang yang berotot
kekar memiliki kadar kreatinin yang lebih tinggi daripada yang tidak berotot. Hal
ini juga yang memungknkan perbedaan nilai normal kreatinin pada wanita dan
laki-laki. Nilai normal kadar kreatinin pada wanita adalah 0,5 – 0,9 mg/dL.
Sedangkan pada laki-laki adalah 0,6 – 1,1 mg/dL.
B. Metabolisme Kreatinin
1. Kreatinin terbuat dari zat yang disebut kreatin, yang dibentuk ketika
makanan berubah menjadi energi melalui proses yang disebut
metabolisme. Sekitar 2% dari kreatin tubuh diubah menjadi kreatinin
setiap hari. Kreatinin diangkut melalui aliran darah ke ginjal. Ginjal
menyaring sebagian besar kreatinin dan membuangnya dalam urin. Bila
ginjal terganggu, kreatinin akan meningkat. Tingkat kreatinin abnormal
tinggi kemungkinan terjadi kerusakan atau kegagalan ginjal .( Sukandar E,
1997 ).
C. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin
Akurasi atau tidaknya hasil pemeriksaan kadar kreatinin darah juga sangat
tergantung dari ketepatan perlakuan pada pengambilan sampel, ketepatan reagen,
ketepatan waktu dan suhu inkubasi, pencatatan hasil pemeriksaa dan pelaporan
hasil
E. Pemeriksaan Kreatinin
a. Metode Pemeriksaan
Beberapa metode yang sering dipakai untuk pemeriksaan kreatinin darah
adalah :
1. jaffe reaction
Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis dengan
asam pikrat membentuk senyawa kuning jingga. Menggunakan alat
photometer. Metode ini meliputi Kreatinin cara deporteinasi dan
Kreatinin tanpa deproteinasi.
2. Kinetik
Dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali
pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer.
3. Enzimatik Darah
Dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan
enzim membentuk senyawa substrat menggunakan alat photometer.
Dari ketiga metode di atas, yang banyak dipakai adalah “Jaffe
Reaction ”, dimana metode ini bisa menggunakan serum atau plasma
yang telah dideproteinasi dan tanpa deproteinasi. Kedua cara tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan, salah satunya adalah untuk
deproteinasi cukup banyak memakan waktu yaitu sekitar 30 menit,
sedangkan tanpa deproteinasi hanya memerlukan waktu yang relatif
singkat yaitu antara 2-3 menit ( Underwood, 1997)
Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta. Balai Penerbit
FKUI.
Underwood.1997. Patologi Umum dan Sistematik. Jakarta. EGC.\