Anda di halaman 1dari 7

PENGAUDITAN II

“ PENGAUDITAN KAS DAN INSTRUMENT KEUANGAN ”


Dosen Pengampu : Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Suputra, M.Si., Ak.

OLEH :

PUTU INDY SURYA KINANTI 1807531122

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
1.1 AKUN-AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN.........................................................1
1.2 KAS DI BANK DAN SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI...........................................................1
1.3 PENGAUDITAN AKUN KAS UMUM....................................................................................2
1.4 PROSEDUR-PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN..............................................3
1.5 PENGAUDITAN AKUN-AKUN INSTRUMEN KEUANGAN..............................................3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN

1.1 AKUN-AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN


Terdapat beberapa jenis akun kas yang umumnya digunakan oleh sebagian
perusahaan besar. Auditor akan mengetahui lebih banyak jenis saldo kass setelah memahami
bisnis klien. Berikut jenis akun kas yang utama:
1. Akun Kas Umum. Akun kas umum adalah titik fokus bagi banyak perusahaan karena
semestinya seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini.
2. Akun Impres. Terdapat jenis akun impres lain yang terdiri atas satu akun bank untuk
penerimaan dan pengeluaran. Seluruh penerimaan disetorkan ke dalam akun impres dan
totalnya dipindahkan ke akun umum secara periodik.
3. Akun Bank Cabang. Akun bank cabang berguna untuk membangun relasi dengan bank
dalam komunitas lokal dan memungkinkan sentralisasi operasional pada tingkat cabang.
4. Dana Kas Kecil Impres. Akun ini digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang
lebih mudah dibayarkan jika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan cek atau
untuk memudahkan karyawan dalam mencairkan cek gaji atau pribadi.
5. Setara Kas. Perusahaan ini biasanya menginvestasikan kelebihan akumulasi kas dalam
bagian tertentu dalam suatu siklus, dimana kas tersebut akan diperlukan dalam waktu
dekat dan bisa disebut setara kas yang sangat likuid.
6. Instrumen Keuangan. Akun instrument keuangan meliputi investasi dalam surat
berharga seperti misalnya sekuritas utang dan sekuritas saham, instrument derivatif, dan
aktivitas hedging.

1.2 KAS DI BANK DAN SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI


Auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo pada laporan
bank dan saldo di buku besar umu, serta memverifikasi kas yang tercatat merefleksikan
dengan benar semua transaksi yang terjadi selama tahun tersebut. Salah saji berikut
menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau penerimaan kas, tetapi tidak satupun dapat
ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank:
a. Kegagalan menagih pelanggan
b. Penggelapan kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya
dicatat, dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
c. Kesalahan pembayaran faktur vendor
d. Pembayaran tidak semestinya atas biaya pribadi pejabat

1
e. Pembayaran atas bahan baku yang tidak diterima
f. Pembayaran atas karyawan lebih besar dari jam kerja actual
g. Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat
bunga sebenarnya.

1.3 PENGAUDITAN AKUN KAS UMUM


Dalam mengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus
mengakumulasikan bukti yang cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas, seperti yang
tercantum dalam neraca, telah dinyatakan dan diungkapkan secara layak sesuai dengan lima
dari delapan tujuan audit terkait saldo yang digunakan untuk seluruh pengujian perincian
saldo (eksistensi, kelengkapan, akurasi, pisah batas, dan detail tie-in).
Tahap I: Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas
Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak tepat atau
penanganan dana yang dilakukan oleh pihak lain. Risiko bisnis klien lebih banyak muncul
dari Ekuivalen kas dan jenis investasi lainya.
Tahap I: Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren
Saldo kas bersifat tidak material pada sebagian besar audit, tetapi transaksi kas yang
mempengaruhi saldo itu hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul
potensi salah saji material dalam kas.
Tahap I: Menilai Risiko Pengendalian
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu: Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan kas dan
Rekonsiliasi bank independen.
Tahap II: Mendesain dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substansif Atas Transaksi
Saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan pergudangan, sehingga
terdapat banyak sekali jumlah transaksi akun memengaruhi kas, dan transaksi kas akan
diaudit sepanjang pengujian siklus transaksi tersebut.
Tahap III: Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis
Dalam banyak audit, rekonsiliasi bank pada akhir tahun di audit secara ekstensif. Karena
itu penggunaan prosedur analitis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang penting
dibandingkan untuk sebagian besar audit lainya.
Tahap III: Merancang Pengujian Perincian Saldo Kas
Langkah awal dari verifikasi saldo dalam akun bank umum adalah mendapatkan
rekonsiliasi bank dari klien untuk dicantumkan dalam dokumentasi auditor. Auditor juga
melakukan pengujian yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan. Berikut tiga prosedur yang layak dibahas lebih lanjut karena arti penting dan
kompleksitasnya: penerimaan konfirmasi bank, penerimaan laporan pisah batas bank dan
pengujian rekonsiliasi bank.

1.4 PROSEDUR-PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN


Auditor harus memperluas prosedur dalam audit akhir tahun untuk menentukan
kemungkinan adanya kecurangan yang material apabila pengendalian internal tidak memadai.
Dalam merancang prosedur audit untuk mengungkap kecurangan auditor harus
mempertimbangkan secara teliti sifat kelemahan pengendalian internal, jenis kecurangan
yang mungkin terjadi, materialitas kecurangan yang potensial dan prosedur audit yang efektif
untuk mengungkapnya. Sedangkan untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan
secara langsung dengan saldo kas akhir tahun terdapat 3 prosedur yang mungkin dilakukan
yaitu:
a. Memperluas Pengujian atas Rekonsiliasi Bank
b. Pembuktian Kas
c. Pengujian Transfer Antarbank

1.5 PENGAUDITAN AKUN-AKUN INSTRUMEN KEUANGAN


Dalam pengujian saldo-saldo instrument keuangan akhir tahun, auditor harus mengumpulkan
bukti yang cukup dan akurat untuk mengevaluasi apakah akun-akun instrument keuangan,
sebagaimana
Tahap I: Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Terhadap Instrumen Keuangan
Risiko akan tinggi untuk perusahaan yang melakukan investasi dalam sekuritas atau
instrument keuangan derivatif yang kurang likuid, dan apabila investasi mencermikan
proporsi yang besar terhadap total aset.
Tahap II: Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren
Saldo akun-akun instrument keuangan bisa material tergantung kepada tipe dan frekuensi
aktivitas investasi.
Tahap I : Menilai Risiko Pengendalian
Auditor harus mendapatkan pemahaman mengenai perancangan dan efektivitas
pengoperasian pengendalian internal yang berkaitan dengan inisiasi, otorisasi, pengolahan,
pengukuran nilai wajar, dan pengungkapan aktivitas investasi.
Tahap II : Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif Transaksi
Pengujian transaksi yang dilakukan berkaitan dengan instrument keuangan meliputi
pembelian dan penjualan sekuritas dan derivatif atau transaksi hedging, laba-rugi yang
berkaitan, dan pendapatan bunga dan dividen.
Tahap II: Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis
Prosedur analitis bisa digunakan untuk menguji kewajaran pendapatan bunga dan
dividen. Auditor juga bisa membandingkan presentase relatif investasi pada ketiga kategori
nilai wajar (level satu, dua, atau tiga) dari tahun ke tahun untuk menilai perubahan dalam
srategi investasi atau risiko portfolio.
Tahap III: Merancang Pengujian Rinci Saldo Instrumen Keuangan
Titik tolak pengujian saldo akhir akun-akun instrument keuangan adalah mendapatkan
suatu daftar (skedul) aktivitas investasi selama tahun yang diperiksa. Daftar aktivitas
investasi meliputi saldo awal, pembelian dan penjualan instrument keuangan termasuk laba
atau rugi, dan saldo akhir yang dicatat pada nilai wajar pasar atau nilai lain sesuai dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Al. Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA), Edisi 2. Yogyakarta : Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN

Anda mungkin juga menyukai