Anda di halaman 1dari 10

Makalah Banjir

Kelas : 9I

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tahun Ajaran : 2015/2016


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
haturkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini guna menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Banjir”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya
makalah ini. 

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman serta pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca. Serta nantinya makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam proses belajar mengajar maupun hal lainnya yang
bermanfaat

Bandar Lampung, Agustus 2015

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................... iii

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian................................................................................. 2

1.3 Perumusan Masalah.............................................................................. 2

BAB II : Pembahasan

2.1 Hasil Wawancara ................................................................................. 3

BAB III : Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14

3.2 Saran...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Indonesia masih banyak terjadi kerusakan tanah yang disebabkan oleh
bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir seperti yang terjadi di Jakarta,
Tuban, Bandung dan daerah lainnya. Tanah longsor yang terjadi disebabkan oleh
banjir dan hujan yang terus menerus. Dengan mengetahui penyebab dan akibat banjir,
masyarakat mungkin akan lebih waspada dan mencari cara untuk menanggulangi
banjir. Karena banjir menyebabkan bencana baru.

B. Tujuan Penelitian
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui :
1. Apa penyebab banjir ?
2. Apa pengaruh banjir terhadap tanah ?
3. Bagaimana caranya untuk menanggulangi banjir ?
Kepada para pembaca supaya para pembaca dapat lebih mengerti tentang banjir
dan dapat mencegah terjadinya banjir.

C. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah masalah banjir. Karena banjir
sekarang sedang melanda di berbagai tempat.
Perumusan masalah dari masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyebab banjir ?
2. Untuk mengetahui pengaruh banjir terhadap tanah ?
3. Untuk mengetahui caranya untuk menanggulangi banjir ?
4. Untuk mengetahui benarkah air mengalir dari tempat tinggi ke rendah?
5. Untuk mengetahui Apa itu banjir kiriman? 
6. Untuk mengetahui siapa yang bertangggungjawab dalam banjir di Jakarta,
pemerintah, masyarakat atau oknum?
7. Bagaimana itu banjir sampai menggenangi hampir seluruh wilayah Jakarta
belum lama ini?
8. Bagaimana dukungan dari masyarakat selama ini?
9. Apa bedanya banjir dan genangan?
10. Apa saja yang menjadi penyebab banjir?
BAB II

Pembahasan

2.1 Hasil Wawancara

1. Untuk mengetahui penyebab banjir?


Banjir di Indonesia sekarang sedang terjadi dimana-mana. Yang menjadi faktor ada 2
yaitu faktor dari alam dan faktor dari ulah manusia.
Yang pertama disebabkan oleh alam. Kalau penyebabnya alam tidak ada yang
disalahkan. Karena penyebabnya adalah hujan deras yang tidak ada hentinya. Faktor
dari alam erat hubungannya dengan faktor yang kedua yaitu faktor dari ulah manusia.
Ulah manusia antara lain penebangan hutan secara liar, membuang sampah
sembarangan dan pembakaran hutan.

Penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan huatan menjadi gundul. Dan itu
akan mengakibatkan tanah tidak dapat menyerap air secara sempurna. Karena
biasanya yang dapat menyerap air secara sempurna adalah akar-akar dari tumbuhan.
Dan air yang telah diserap disalurkan ke daun. Apabila daun dari tumbuhan tersebut
tidak ada, air tidak dapat disalurkan. Apabila air yang menggenang banyak akan
mengakibatkan banjir.

Membuang sampah sembarangan itulah yang banyak dilakukan oleh masyarakat.


Karena masyarakat belum bisa menyadari apa yang akan terjadi setelah itu. Tapi
sekarang sudah banyak orang menyadari bahwa itu akan merugikan diri sendiri.
Sekarang masyarakat mulai melakukan pembersihan di aliran-aliran sungai. Untuk
pembakaran hutan sama halnya dengan penebangan hutan yang mengakibatkan
terjadinya erosi.

2. Untuk mengetahui pengaruh banjir terhadap tanah ?

Banjir erat hubungannya dengan tanah. Keadaan tanah mempengaruhi atau


merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan banjir. Oleh sebab itu tanah sangat
berhubungan dengan banjir. Selain itu banjir juga terjadi karena
Siklus hidrologi dalam tanah. Banjir juga menyebabkan erosi pada tanah, itu
disebabkan karena banjir menghanyutkan tanah sehingga tanah semakin tipis. Tanah
dan banjir adalah dua variabel yang saling mempengaruhi. Adapun manfaat dan
kerugian banjir adalah sebagai berikut :

-      Manfaat banjir :

1. Membersihkan sampah di daerah yang lebih tinggi


2. Menyuburkan tanah karena banjir membawa humus yang sangat subur
3. Memberi pelajaran pada manusia agar tidak membuang sampah sembarangan
4. Menjadi surga rizki bagi para pemulung

-     Kerugian banjir :

1. Menambah banyak tumpukan sampah di daerah yang lebih rendah


2. Mengikis tanah yang tingkat kemiringannya curam
3. Banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal (seperti di daerah Tuban)
4. Banyak anak-anak kehilangan orang tua dan sanak saudaranya
5. Banyak orang kehilangan mata pencahariannya
6. Tanah menjadi tidak subur karena banjir membawa sampah plastik.

Dari keterangan diatas banjir lebih banyak merugikan daripada manfaatnya.


Sekarang tinggal bagaimana usaha kita untuk menanggulanginya. Untuk itu
diperlukan kesadaran setiap orang untuk menanggulanginya. “Banjir Kok
Langganan!”

3. Untuk mengetahui caranya untuk menanggulangi banjir ?

Kita tahu bahwa di Indonesia mempunyai berbagai macam potensi antara lain
adalah laut, tanah, gunung, sungai, dan lain-lain. Salah satu di antaranya adalah tanah.
Tanah di Indonesia sangat subur yang dapat kita gunakan untuk berbagai macam
kegunaan misalnya dapat kita tanami dengan berbagai macam tanaman antar lain jati,
kelapa, mahoni, sengon, kapas, dan lain-lain. Nah, bagaimana kalau semua tanaman
itu mati?
Sebagai contohnya : di hutan belantara seperti di Kalimantan, disana banyak
sekali hutan. Para penduduk disana memanfaatkan hutan untuk lahan pertanian baru.
Untuk itu mereka harus menebangi hutan untuk lahan pertanian baru. Maka mereka
harus menebang pohon baik besar maupun kecil. Apabila semua itu terus menerus
dilakukan hutan itu akan gundul dan menyebabkan terjadinya banjir.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa hutan di Indonesia digunakan sebagai
paru-paru dunia. Yang ditanami berbagai macam pohon besar yang berpotensi untuk
menyimpan air. Di hutan pasti banyak sekali pohon yang besar-besar yang
menyimpan banyak sekali air. Dan apabila pohon-pohon itu ditebangi untuk lahan
baru maupun untuk dijual dengan menebangi secara liar maka air yang disimpan oleh
pohon-pohon tersebut akan mengalir turun dan apabila pohon ditebangi secara terus
menerus maka pohon-pohon akan menjadi sedikit dan tidak mampu menahan air yang
disimpannya sehingga menyebabkan banjir.

Maka dari itu kita akan membahas bagaimana cara menanggulangi banjir.
Banjir yang disebabkan oleh hal-hal tersebut diatas dapat dilakukan cara-cara
mengurangi dan menanggulangi banjir. Cara-cara tersebut adalah :

1. Tidak menebangi pohon secara liar untuk lahan pertanian baru


2. Menanami kembali lahan-lahan yang kosong dengan tanaman baru.
3. Mengadakan reboisasi dan penghijauan.
4. Dibuat hutan lindung.
5. Menjaga lingkungan agar tetap bersih.
6. Tidak membuang sampah sembarangan.
7. Sampah-sampah plastik sebaiknya dibakar.

Dengan cara di atas, dapat mengurangi terjadinya banjir di daerah-daerah yang


sering terjadi banjir seperrti di Jakarta, ibu kota Indonesia yang sering mengalami
banjir karena penduduknya yang sering membuang sampah sembarangan sehingga
menyebabkan banjir yang sangat membingungkan warga, karena merusak rumah
penduduk dan menyebabkan penyakit menular seperti diare, gatal-gatal dan katarak.
Mereka menjadi seperti itupun karena ulah mereka sendiri yang membuang sampah
sembarangan. Maka dari itu, semoga dengan cara-cara tersebut di atas dapat
menanggulangi banjir yang terjadi di berbagai daerah.

4. Benarkah air mengalir dari tempat tinggi ke rendah?


Sudah menjadi pengetahuan umum dalam ilmu air bahwa salah satu sifat air paling
mendasar adalah mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dan
itu bukanlah sebuah mitos. Dalam konteks air dan banjir di Jakarta, kita dapat
mengaitkannya dengan topografi Jakarta yang berada di dataran yang lebih rendah
dibandingkan daerah-daerah lain di sekitarnya. Sungai-sungai di Jakarta merupakan
hilir dari hulu sungai di daerah lain sekelilingnya (jawa barat) yang sebagian terletak
di dataran tinggi.

5. Apa itu banjir kiriman? 


Seperti pada penjelasan sebelumnya, Jakarta berada di dataran yang lebih rendah
dibandingkan Bogor dan daerah lain di sekitarnya.  Aliran air sungai dari daerah-
daerah di hulu yang akhirnya menumpuk di hilir ini lah yang sebenarnya
menyebabkan banjir di Jakarta.

6. Siapa yang bertangggungjawab dalam banjir di Jakarta, pemerintah,

masyarakat atau oknum?


Semestinya semuanya bertanggung jawab, sesuai kapasitasnya. Pemerintah
memahami sepenuhnya fenomena banjir yang terjadi beserta sebab musabnya,
menyadari ketidak konsistensian dalam penanganan yang dijumpai selama ini, serta
mempertahankan kebijakan yang telah ditetapkan, walaupun kewenangan bertambah.
Contoh yang dirasakan kurang tepat misalnya suatu konsep tata ruang yang telah
ditetapkan oleh Kabupaten Bogor pada Tahun 2000 untuk kawasan di sekitar suatu
ruas Kali Pesanggrahan (berupa kawasan hijau) di Kecamatan Depok berubah
menjadi kawasan permukiman menurut konwsep tata ruang Kota Depok pada tahun
2003.

7. Bagaimana itu banjir sampai menggenangi hampir seluruh wilayah

Jakarta belum lama ini?


Jakarta diperkirakan tidak akan bebas dari banjir. Salah satu penyebabnya adalah 40
persen dari 65 ribu hektare wilayah di Jakarta berada di dataran rendah. Di samping
itu, banyak bangunan di bantaran sungai yang memang merupakan daerah dataran
banjir. Di DKI Jakarta juga terdapat 78 titik kawasan rawan banjir dan genangan air.
Situasi tersebut diperburuk dengan 40 persen kawasan Ibu Kota yang memang
termasuk dataran rendah, sehingga relatif rawan banjir. Sementara sungai-sungai
semakin menderita akibat pencemaran, beban limbah, sedimentasi, dan tekanan
lingkungan.

8. Bagaimana dukungan dari masyarakat selama ini?


Sekarang ini kondisinya semua sistem dan jaringan infrastruktur belum sepenuhnya
bisa diselesaikan, dengan permasalahan yang ada. Kita lihat kenyataanya,
pembangunan sodetan sungai dan saluran Banjir Kanal Timur dan Barat saat ini masih
terbengkalai akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya sarana dan
prasarana yang sudah direncanakan tersebut.

9. Apa bedanya banjir dan genangan?


Banjir adalah peristiwa manakala debit sungai melebihi kapasitas tampungan sungai.
Genangan adalah peristiwa manakala sebuah kawasan dipenuhi oleh air karena tidak
ada drainase yang mematus air tersebut keluar kawasan.

10. Apa saja yang menjadi penyebab banjir?


Banyak hal bisa menyebabkan terjadinya banjir. Antara lain: curah hujan berlebihan,
perubahan land-use, sampah, sedimentasi berlebihan di alur sungai, alih fungsi
sempadan sungai, perencanaan banjir tidak tepat, bentuk bawaan alami sungai dan
DAS, kapasitas sungai atau drainase tidak memadai, pengaruh pasang air laut (di
kawasan pantai), penurunan tanah (land subsidence), bangunan air yang tidak tepat,
kerusakan bangunan pengendali banjir.

11.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang menyebabkan banjir ada 2 macam yaitu faktor alam dan
faktor dari ulah manusia. Faktor alam adalah hujan deras yang tiada henti-hentinya
yang pada akhirnya air yang terlalu banyak tidak dapat ditampung pada akar-akar
tumbuhan yang menyebabkan banjir. Faktor dari ulah manusia adalah penebangan
hutan secara liar, sehingga pohon-pohon yang dapat menyimpan air menjadi
berkurang dan airpun mengalir menuju satu titik, yaitu banjir. Lalu membuang
sampah sembarangan yang menyebabkan air tidak dapat mengalir, kemudian menjadi
banyak dan airpun tidak dapat ditahan lagi oleh sampah-sampah itu dan terjadilah
banjir. Yang terakhir adalah pembakaran hutan yang sama halnya dengan penebangan
hutan secara liar.
Akibat banjir yang disebabkan oleh faktor-faktor diatas sangat banyak sekali,
tetapi banjir lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Maka dari itu
bagaimana cara kita untuk menanggulangi banjir. Cara-cara menanggulangi banjir
adalah :
1. Tidak menebangi pohon secara liar untuk lahan pertanian baru
2. Menanami kembali lahan-lahan yang kosong dengan tanaman baru.
3. Mengadakan reboisasi dan penghijauan
4. Dibuat hutan lindung
5. Menjaga lingkungan agar tetap bersih
6. Tidak membuang sampah sembarangan
7. Sampah-sampah plastik sebaiknya dibakar
B. Saran
Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat memberikan
saran, antara lain :
1. Agar kita membuang sampah pada tempatnya sehingga tidak mengganggu
aliran air sungai ataupun menyumbat selokan-selokan di sekitar kita.
2. Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal ini dapat
mengakibatkan tanah tidak mampu untuk menahan air yang datang dengan
jumlah besar.
3. Tanamilah kembali lahan-lahan gundul di sekitar kita agar dapat menahan air
hujan sehingga kita bisa terhindar dari bencana banjir ataupun tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai