Abstrak
Abstrak
Gangguan hubung singkat yang terjadi pada sistem tenaga listrik dapat
mengakibatkan terputusnya penyaluran tenaga listrik kepada konsumen.
Gangguan tersebut bisa disebabkan dari gangguan internal dan gangguan
eksternal. Salah satu upaya untuk mengatasi gangguan hubung singkat tersebut
dilakukan analisis hubung singkat sebagai tahap awal untuk menanggulangi
sehingga sistem proteksi yang tepat pada sistem tenaga listrik dapat ditentukan.
Terdapat beberapa gangguan yang terjadi di penyulang Kedonganan yang
menunjukan indikasi terjadinya gangguan hubung singkat dan kesalahan
koordinasi sistem proteksi. Beberapa gangguan tersebut telah menyebabkan
terjadinya trip, kegagalan kerja recloser dan relay penyulang. Pada skripsi ini
dilakukan simulasi gangguan hubung singkat yang ditentukan beberapa titik
lokasi gangguan alternatif yang dipilih sesuai dengan gangguan yang terjadi pada
penyulang dan dari pangkal GI sampai ujung penyulang Kedonganan. Nilai arus
gangguan hubung singkat tersebut digunakan untuk menentukan setting waktu
kerja relay arus lebih agar peralatan proteksi dapat bekerja sesuai dengan
persyaratan pengaman.
Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa arus gangguan tersebut
dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh jarak titik gangguan maka
semakin kecil arus gangguan hubung singkatnya begitu juga sebaliknya.
Peningkatan arus ganguan hubung singkat mengakibatkan selisih waktu kerja
relay di tiap lokasi alternatif dengan selisih waktu rata-rata selama 0,4 detik.
Direkomendasikan untuk dilakukannya setting ulang untuk sistem proteksi
gangguan hubung singkat pada penyulang Kedonganan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dapat memperbaiki selektifitas dan sensitifitas sehingga
didapatkan sistem proteksi yang baik.
Kata kunci : Gangguan hubung singkat, sistem proteksi, relay arus lebih
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
x
xiii
xiv
Gambar 4.17 Kurva Koordinasi Relay Arus Lebih OCR Setting Eksisting ........ 63
Gambar 4.18 Kurva Koordinasi Relay Arus Lebih OCR Hasil Perhitungan ....... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi kualitas daya listrik sesuai standar IEEE 1159-19995 ............ 6
Tabel 2.2 Konstanta α danβ .................................................................................. 32
Tabel 4.1 Jenis Penghantar dan Panjang Saluran Pada Penyulang Kedonganan .. 39
Tabel 4.2 Data Beban Puncak Siang Trafo Distribusi Penyulang Kedonganan ... 40
Tabel 4.3 Data Relay Arus Lebih Pada Penyulang Kedonganan .......................... 41
Tabel 4.4 Data Trafo 3 Gardu Induk Nusa Dua .................................................... 43
Tabel 4.5 Nilai Impedansi Penyulang ................................................................... 45
Tabel 4.6 Impedansi Penyulang Urutan Positif dan Negatif Penyulang
Kedonganan .......................................................................................... 46
Tabel 4.7 Impedansi Penyulang Urutan Nol Penyulang Kedonganan .................. 47
Tabel 4.8 Impedansi Ekivalen Urutan Positif dan Negatif Penyulang
Kedonganan .......................................................................................... 48
Tabel 4.9 Impedansi Ekivalen Urutan Nol Penyulang Kedonganan..................... 48
Tabel 4.10 Lokasi Simulasi Gangguan Hubung Singkat Penyulang
Kedonganan .......................................................................................... 50
Tabel 4.11 Hasil Gangguan Arus Hubung Singkat Pada Lokasi Alternatif .......... 58
Tabel 4.12 Data Setting OCR dan GFR Hasil Perhitungan .................................. 62
Tabel 4.13 Data Setting OCR dan GFR Hasil Exsisting ....................................... 62
xv
DAFTAR SINGKATAN
V = Volt
kV = Kilovolt
KVA = Kilo Volt Ampere
kWh = Kilo Watt Hour
SUTR = Saluran Udara Tegangan Rendah
SKUTR = Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
SUTM = Saluran Udara Tegangan Menengah
SKTM = Saluran Kabel Tegangan Menengah
GI = Gardu Induk
GH = Gardu Hubung
PMT = Pemutus
CB = Circuit Breaker
OCR = Over Current Relay
TMS = Time Multiple Setting
VWVE = Vaccum Withstand Voltage Electronical
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
menanggulangi sehingga sistem proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik
dapat ditentukan (PLN,2015).
Dari perencanaan rekonfigurasi jaringan tegangan menengah pada kampus
Universitas Udayana dengan di lakukannya rekonfigurasi untuk memperoleh
sistem kelistrikan yang lebih handal dan dapat meningkatkan kenyamanan
pelayanan kelistrikan di area kampus Universitas Udayana. Maka dari itu, untuk
menjamin suplai energi listrik tersebut, disiapkan beberapa generator set sebagai
backup suplai jika ada pemadaman dari PLN. Sistem backup dengan
menggunakan generator set saat ini masih di desain secara partial sehingga tidak
menjamin keandalannya (Budi Chrisna, 2015). Kebutuhan energi listrik
Universitas Udayana terutama penyulang Kedonganan disuplai oleh trafo III
Gardu Induk (GI) Nusa Dua.
Maka dari itu analisa gangguan hubung singkat diperlukan untuk
mempelajari sistem tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah
beroperasi sistem tersebut. Analisa hubung singkat digunakan untuk menentukan
setting relay proteksi yang digunakan untuk melindungi sistem tersebut dari
kemungkinan adanya gangguan dari faktor external dan internal, agar memperoleh
sistem kelistrikan yang lebih handal diharapkan bisa meningkatkan pelayanan
kelistrikan di area kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran dan analisis
koordinasi setting proteksi dilakukan agar peralatan proteksi tersebut dapat
bekerja sesuai dengan persyaratan pengaman dan melokalisir jaringan yang
mengalami gangguan hubung singkat. Dalam penelitian ini akan menggunakan
software ETAP untuk mencari nilai hubung singkat jaringan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang
yaitu:
1. Berapakah besar arus gangguan hubung singkat satu fasa ketanah, fasa ke
fasa, dan tiga fasa yang terjadi pada jaringan eksisting Penyulang
Kedonganan ?
2. Berapakah nilai setting pengaman relay arus lebih pada sistem distribusi
Penyulang Kedonganan ?
3