Anda di halaman 1dari 28

Lingkungan Laut

BAB 2
LINGKUNGAN LAUT

Kurang lebih 71 persen permukaan planet bumi


oleh air asin. Di bawah permukaan ini, kedalaman air rata-
rata 3.8 km, dengan volume sebesar 1.370 x 106 km3.
Karena diseluruh volume air yang besar ini terdapat
kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat
kumpulan organisme yang sangat besar di planet bumi.
Organisme-organisme ini sangat bervariasi dan praktis
mewakili semua filum. Segenap organisme ini dipengaruhi
oleh sifat air laut yang ada disekelilingnya, dan banyak
bentuk-bentuk yang dijumpai pada tumbuh-tumbuhan dan
binatang ini merupakan hasil penyesuaian diri (adapatasi)
terhadap medium cair dan pergerakannya.

Sifat-sifat Air
Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme
laut. Juga merupakan bagian terbesar pembentuk tubuh
tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan laut. Air juga
merupakan medium tempat terjadinya berbagai reaksi
kimia, baik di dalam maupun di luar tubuh organisme laut.

Komposisi Kimia
Air murni merupakan suatu persenyawaan kimia
yang sangat sederhana yang terdiri dari dua atom hidrogen
(H) yang berikatan dengan satu atom Oksigen (O). Atom-

6
Lingkungan Laut

atom hiodrogen terikat ke atom oksigen secara asimetris


sedemikian rupa sehingga kedua atom hidrogen berada di
satu ujung sedangkan atom oksigen berada di ujung lainya.
Ikatan antara atom hidrogen dan oksigen dilakukan
pemakaian elektron secara bersama yaitu setiap atom
hidrogen memiliki satu elektron yang dipakai secara
bersama-sama dengan atom oksigen. Sifat polar molekul
air ini mengakibatkan tempat kedudukan hidrogen yang
positif akan menarik tempat kedudukan oksigen yang
negatif dari molekul air yang lain. Ikatan seperti ini disebut
ikatan hidrogen, yang terjadi diantara dua molekul air yang
berdekatan. Kekuatan ikatan ini sangat lemah, hanya 6
persen dari kekuatan ikatan antara atom oksigen dan atom
hidrogen dalam sebuah molekul air dan ikatan ini mudah
lepas sekali tetapi juga mudah terbentuk kembali.
Sifat-sifat fisik dan Kimia
Karena adanya ikatan hidrogen, air cendrung
untuk bersatupadu menentang kekuatan dari luar yang akan
memecahkan ikatan-ikatan ini. Peristiwa ini disebut dengan
kohesi. Pada batas antara air dan udara kekuatan kohesi
membentuk suatu ’kulit’ di permukaan air yang cukup kuat
untuk menyangga benda-benda kecil yang disebut dengan
tegangan permukaan. Tegangan permukaan air adalah yang
tertinggi dari semua zat cair umumnya dan memungkinkan
kelangsungan asosiasi organisme baik yang hidup
dibawahnya atau bergerak diatasnya. Kohesi juga

7
Lingkungan Laut

bertanggung jawab terhadap viskositas air. Viskositas


adalah suatu sifat yang dipakai sebagai pengukur besarnya
daya yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul
zat cair agar dapat dilewati. Unsur-unnsur utama dalam air
dapat dilihat pada Tabel 1dan seluruh sifat-sifat air dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 1
Unsur utama dan unsur yang jarang dari air laut
ION PERSEN BERAT
a. Utama
Klor (Cl-) 55.04
Natrium (Na+) 30.61
Sulfat (SO42-) 7.68
Magnesium (Mg2+) 3.69
Kalsium (Ca2+) 1.16
Kalium (K+) 1.10
Sub total 99.28
b. Jarang
Bikarbonat (HCO3-) 0.41
Bromida (Br-) 0.19
Asam borat (H3BO3) 0.07
Stronsium (Sr2+) 0.04
Sub total 0.71
Total 99.99

8
Lingkungan Laut

Tabel 2
Sifat-sifat air
SIFAT Dibandingkan dengan zat
lain
Tegangan permukaan Paling tinggi dari semua zat
cair pada umumnya.
Penghantar panas Paling tinggi dari semua zat
cair pada umumnya kecuali
air raksa
Viskositas Relatif rendah untuk suatu
zat cair (menurun dengan
meningkatnya suhu).
Panas laten penguapan; Paling tinggi dari semua zat
jumlah pertambahan atau umumnya.
kehilangan panas per
satuan massa oleh
perubahan zat dari fase
padat ke gas atau gas ke
padat tanpa disertai
kenaikan suhu (kal/g)

Panas laten peleburan; Paling tinggi dari semua zat


Jumlah pertambahan atau umumnya dan sebagian
kehilangan panas besar zat padat.
persatuan massa oleh
perubahan zat dari fase
padat ke cair atau cair ke
padat tanpa disertai
kenaikan suhu (kal/g)

Kapasitas panas; Paling tinggi dari semua zat


Jumlah kebutuhan panas cair dan zat padat pada
untuk menaikkan suhu 1 g umumnya.
zat 1 0 C (kal/g/0C).

Kerapatan : massa per Berat jenis ditentukan oleh


satuan volume (g/cm3 atau (1) suhu, (2) Salinitas, (3)
g/ml). Tekanan.

9
Lingkungan Laut

Berat jenis maksimum air


murni adalah pada suhu 4
0
C. Untuk air laut, titik beku
menurun dengan mening-
katnya salinitas.

Kemampuan melarutkan Melarutkan banyak zat


dalam jumlah lebih besar
daripada zat cair lain pada
umunya.

Geografi dan Geomofologi Lautan


Walaupun sesungguhnya lautan-lautan utama
berhubungan satu sama lain, tetapi untuk memudahkan,
lautan di dunia dibagi menjadi empat bagian, yaitu : Lautan
Pasifik, Lautan Atlantik, Lautan Hindia, Dan Lautan
Arktika dalam urutan luas yang makin kecil. Lautan tidak
tersebar secara merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi
lebih daripada 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya
menutupi 61 persen belahan bumi utara, di mana terdapat
sebagian besar daratan di dunia.

Gambar 1
Lautan-lautan utama dan laut-laut di dunia

10
Lingkungan Laut

Di pinggiran massa daratan utama, lautan sangat


dangkal, menutupi perluasan bawah air benua yang disebut
paparan benua. Paparan benua ini hanya mencakup 7-8
persen seluruh luas lautan, mempunyai kemiringan yang
sangat landai dari pantai sampai kedalaman 200 m. Paparan
benua ini menjorok ke lepas pantai sampai 400 km di
Kanada sebelah timur, tetapi hanya beberapa kilometer ke
lepas pantai di sepanjang sebagian besar pantai pasifik di
Amerika Utara. Pada tepi luar paparan benua terdapat suatu
keterjalan dasar laut yang mendadak untuk membentuk
lereng benua. Lereng benua menurun sekali hingga
kedalaman 3 sampai 5 km. Pada kedalaman ini dasar lautan
menjadi daratan abisal yang rata, luas sekali, dan ditutupi
sedimen.
Daratan abisal terputus di beberapa tempat oleh
berbagai pegunungan bawah laut. Pegunungan ini luas
sekali, membentuk rantai gunung bawah laut yang
berdampingan yang terdapat diseluruh lautan. Yang paling
terkenal adalah pegunungan bawah laut di tengah Lautan
Atlantik yang membagi dua lautan ini menjadi pasu barat
dan pasu timur dan memanjang dari Islandia ke sebelah
selatan Lautan Atlantik, dimana pegunungan ini bergabung
dengan pegunungan serupa dilautan Hindia.

11
Lingkungan Laut

1. Geografi Laut Indonesia


Indonesia terletak diantara Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Dilihat dari topografi dasarnya Laut
Indonesia mempunyai tatanan geografi laut yang rumit.
Dibagian barat : bentuk sederhana atau rata dan hampir
seragam Dibagian timur : bentuk-bentuk yang lebih
majemuk, tidak teratur dan rumit
Kedalaman /kejelukan perairan Indonesia mulai
dari beberapa puluh meter di daerah paparan s.d. ribuan
meter di daerah basin dan palung. Laut yang paling dalam
kira-kira 7.440 m di Laut Banda.
Hampir seluruh perairan Indonesia Timur
merupakan bagian dari Samudera Pasifik. Laut Sawu dan
Laut Timor merupakan bagian yang berbatasan dengan
Samudera Hindia
Perairan Indonesia Barat, barat Sumatera, Selatan
Jawa dan Nusa Tenggara merupakan bagian dari Samudera
Hindia. Bentuk dasar laut yang ditemukan di laut
Indonesia : Paparan, Lereng, Cekungan, Basin, Palung,
Punggung/tanggul, Terumbu karang, Atol, Beting, dan
Gosong
Perairan Indonesia terdiri dari :
– Laut Cina Bagian Selatan ; yang
merupakan sebagian dari paparan Sunda. Dasar
perairannya dangkal dan hampir rata. Secara tidak
langsung bagian perairan ini dihubungkan dengan

12
Lingkungan Laut

Samudera Pasifik terutama lewat Selat Bashi yang


terletak diantara Pulau Formusa dan Luzon Filipina.
– Paparan Sunda menghubungkan pulau-
pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa dengan daratan
Asia.
– Paparan Sunda mencakup juga Selat
Malaka dan Laut Jawa. Laut Jawa dan Laut Cina
Selatan dihubungkan oleh Selat Karimata, Gaspar dan
Bangka.
– Selat Malaka dan Selat Sunda
menghubungkan paparan Sunda dengan Samudera
Hindia
– Laut Sulu, yang berbentuk basin empat
persegi panjang dengan bagian terdalam 5.580 m,
dengan dasar semakin ke timur semakin dalam
– Perairan Jeluk/dalam Kawasan Timur
Indonesia (KTI), terletak diantara paparan Sunda di
sebelah Barat, paparan Arafura di sebelah Timur,
Pulau Mindanao di sebelah Utara dan Samudera
Hindia di sebelah Selatan
– Wilayah perairan KTI ini meliputi Laut
Sulawesi, Selat makasar, Laut Flores, Laut Maluku,
Laut Halmahera, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu
dan Laut Timor.

13
Lingkungan Laut

– Perairan KTI adalah laut-laut dalam dan


menunjukkan topografi dasar laut yang majemuk
dengan bentuk basin dan palung yang dalam. Antara
basin yang satu dengan basin lainnya terdapat tanggul /
punggung
– Paparan Arafura, yang menghubungkan
daratan Irian dan daratan Australia, mempunyai
kedalaman 30 – 90m. Di paparan ini terdapat satu
saluran yang agak dalam dengan arah Barat – Timur
menuju Selat Torres. Selat Tores banyak ditumbuhi
terumbu karang dan saluran-saluran diantara terumbu
karang tersebut sangat dangkal yakni sampai 12 m,
sehingga pertukaran massa air dengan Samudera
Pasifik lewat selat ini kurang berarti.
– Paparan Sahul terletak di sebelah barat
laut Australia yang melebar dari pantai ke arah laut
kira-kira sejauh 30 km dan mempunyai kedalaman
rata-rata 80 – 100 m

Tabel 3
Luas Wilayah Laut Indonesia

Wilayah dan Sub-wilayah Luas


(km persegi)
Paparan Sunda 686.000
Selat Malaka 55.000
Laut Cina Selatan 250.000
Laut Jawa termasuk Selat Sunda 381.000

14
Lingkungan Laut

Paparan Sahul 160.000


Laut Arafura 143.500
Perairan sekitarnya 16500
Laut Hindia 132.000
Sumatera, pantai barat 70.000
Jawa, pantai selatan 30.000
Selat Bali 2.500
Pulau-pulau Sunda kecil bagian 30.000
Selatan
Laut-laut Jeluk/Dalam 1.694.000
Selat Makasar, perairan sekitar 594.000
Sulawesi Pulau-pulau Sunda Kecil
bagian utara
Laut Flores 100.000
Laut Banda 100.000
Maluku (termasuk Irian Jaya 900.000
bagian Utara dan Barat

2. Faktor-faktor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang banyak
mempengaruhi kehidupan di laut adalah gerakan air, suhu,
salinitas dan cahaya.

Gerakan air

1. Arus
Arus permukaan merupakan pencerminan
langsung dari pola angin yang bertiup pada waktu itu. Jadi
arus permukaan digerakkan oleh angin. Air dilapisan
bawahnya juga ikut terbawa karena adanya gaya koriolis
(Coriolis force), yakni gaya yang diakibatkan oleh
perputaran bumi. Di belahan Bumi utara, arus dilapisan

15
Lingkungan Laut

permukaan laut berbelok lebih kekanan dari arah angin dan


arus dibagian bawahnya akan berbelok lebih ke kanan lagi
dari arah arus permukaan. Di belahan Bumi selatan, terjadi
sebaliknya. Makin dalam/jeluk lapisan air, maka arah arus
makin menyimpang dari arah arus permukaan, ke kanan
dibelahan bumi utara dan ke kiri dibelahan bumi selatan
dan kecepatannya semakin berkurang, sehingga
membentuk apa yang dikenal dengan Spiral Ekman
(Gambar 2). Jika terjadi divergensi (pembuyaran arus
permukaan), maka akan terjadi pemukaan massa air
(upwelling), yakni naiknya massa air dari lapisan bawah
laut ke lapisan permukaan. Jika terjadi konvergensi
(pemusatan arus permukaan), maka akan terjadi keadaan
sebaliknya yang disebut tenggelamnya massa air
(Downwelling), yakni turunnya massa air dari lapisan atas
ke lapisan bawah.

Gambar 2
Spiral Ekman

2. Pasang Surut

16
Lingkungan Laut

Pasang surut merupakan gejala laut yang besar


pengaruhnya terhadap kehidupan biota laut di wilayah
pantai.Permukaan laut setiap hari naik dan turun secara
berkala, dan dapat dilihat di pantai. Jika ditancapkan
sebuah tongkat dibagian yang dangkal diperairan pantai
dan mengamatinya sepanjang hari. Bagian tongkat yang tak
terendam air akan menjadi panjang perlahan-lahan
(permukaan air sedang turun), kemudian pada suatu saat
akan memendek secara perlahan-lahan (permukaan air
sedang naik). Tinggi rendahnya permukaan laut diukur dari
suatu “permukaan panutan” yang telah ditentukan sendiri
yang dinamakan Datum. Datum ditentukan pada tingkat air
rendah pada pasang surut bulan penuh atau purnama
(spring tide) biasa. Jadi kalau permukaan air rendah yang
terjadi pada pasang surut purnama luar biasa maka
permukaan laut akan terletak dibawah Datum. Pasang surut
terjadi pertama-tama karena gaya tarik (gaya gravitasi)
bulan. Bumi berputar bersama kolom air di permukaannya
dan menghasilkan dua kali pasang dan dua kali surut dalam
24 jam di banyak tempat. Berbagai pola gerakan pasang
surut terjadi karena:
– Perbedaan posisi sumbu putar bumi dan bulan
– Berbedanya bentuk dasar laut
Kekuatan gaya tarik bulan tergantung pada letak/
posisi permukaan bumi. Partikel-partikel tertentu akan
tertarik lebih jauh daripada partikel lain. Komponen

17
Lingkungan Laut

mendatar dari gaya pemisah yang dinamakan gaya Traktif


menghasilkan pasang surut. Pada bulan baru, ketika titik-
titik pusat bulan, matahari dan bumi hampir berada di satu
garis, dan bulan serta matahari berada di satu sisi dari
bumi, gabungan gaya traktif bulan dan matahari
menyebabkan naiknya permukaan laut tertinggi dan
turunnya permukaan laut terendah. Ini yang disebut Pasang
Surut Purnama (Spring tide). Selama waktu ini perbedaan
paras pasang surut, yakni antara air tertinggi dan terendah,
terbesar.
Pasang surut purnama yang mempunyai paras air
pada saat pasang dan surut yang lebih kecil terjadi jika
titik-titik pusat bulan, matahari dan bumi terletak hampir
pada satu garis tetapi dengan bulan dan matahari terletak
bersebelahan sisi bumi.

Gambar 3
Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang
surut purnama

Jika bulan berpindah 900 menjauhi matahari maka


yang terjadi adalah pasang surut bulan setengah (Neap
tide). Selama berlangsung pasang surut ini, muka/paras air

18
Lingkungan Laut

tertinggi pada saat air pasang tidak mencapai paras air


tertinggi seperti pada saat berlangsungnya pasang surut
purnama. Pada saat surut terendah paras air terendah juga
tidak serendah pada saat pasang surut purnama.

Gambar 4
Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang
surut bulan setengah

Jadi perbedaan paras air antara air pasang dan air


surut pada pasang surut bulan setengah hanya merupakan
bagian dari perbedaan serupa dari pasang surut purnama.
Jika bulan menduduki posisi antara kedua posisi luar biasa
tersebut, maka resultante gaya traktif dari bulan dan
matahari menghasilkan perbedaan paras air pasang dan air
surut yang besarnya berkisar antara kedua posisi luar biasa
diatas.

19
Lingkungan Laut

Gambar 5
Posisi pasang surut yang disebabkan gaya traktif
Tetapi perlu diingat pasang surut yang terjadi
tidak hanya dipengaruhi oleh bulan dan matahari, ada
faktor-faktor lain yang berpengaruh, yakni sebagai berikut:
 Tingkah laku gerakan air
 Kecondongan matahari dan bulan yang berubah-
ubah.
 Berubah-rubahnya jarak antara bulan dan bumi
selama bulan mengelilingi bumi
 Susunan dan letak antara daratan dan lautan
 Angin keras
 Perbedaan tinggi rendahnya muka laut pada saat
pasang dan surut (Amplitudo). Di pulau-pulau
yang terletak ditengah laut, amplitudo kecil.
 Perbedaan paras laut antara pasang dan surut,
mengakibatkan terjadinya arus pasang surut, bila
memasuki selat yang sempit akan menyebabkan
penimbunan massa air sehingga menyebabkan
paras laut lebih tinggi pada air pasang daripada
biasanya

20
Lingkungan Laut

3. Gelombang
Gelombang ditimbulkan oleh dorongan angin di
atas permukaan laut dan tekanan tangensial pada partikel
air. Angin yang bertiup di permukaan laut mula-mula
menimbulkan riak gelombang (ripples), jika kemudian
angin berhenti bertiup maka riak akan hilang, permukaan
laut kembali menjadi rata. Jika angin bertiup lama, maka
riak gelombang membesar terus walaupun angin berhenti
bertiup. Setelah meninggalkan daerah asal bermulanya
tiupan angin, maka gelombang merata menjadi ombak
sederhana. Ombak sederhana dapat dilihat sebagai alun
(Swell) yang terjadi pada keadaan laut yang tenang.
Jika diperhatikan alun ini mempunyai puncak
(crests) dan lembah (troughs). Panjang Gelombang adalah
jarak antara dua titik serupa yang berurutan, yakni antara
satu puncak dan puncak berikutnya, atau antara satu
lembah dengan lembah berikutnya. Tinggi Gelombang
adalah jarak menegak antara titik puncak dan titik lembah.
Periode Gelombang adalah waktu yang digunakan untuk
menempuh jarak dari satu titik serupa dari satu gelombang
ke titik serupa dari gelombang berikutnya

21
Lingkungan Laut

Gambar 6
Diagram komponen-komponen dasar gelombang

4. Suhu dan Stratifikasi Vertikal


Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul di
Samudra. Suhu bervariasi secara horizontal sesuai dengan
garis lintang, dan juga secara vertikal sesuai dengan
kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor penting
dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran
organisme.
Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut dan
penyebaran organisme secara keseluruhan, dapat dibedakan
empat zona biogeografik utama : kutub, tropik, beriklim
sedang-panas dan beriklim sedang-dingin. Terdapat pula
zona peralihan antara daerah-daerah ini, tetapi tidak mutlak
karena pembatasannya dapat agak berubah sesuai dengan
musim.
Suhu dalam lautan juga bervariasi sesuai dengan
kedalaman. Massa air permukaan di wilayah tropik, panas
sepanjang tahun yaitu 20-300C, sedangkan massa air
permukaan pada zona beriklim sedang , hangat di musim
panas. Dibawah air permukaan yang hangat, suhu mulai

22
Lingkungan Laut

menurun dan mengalami penurunan yang sangat cepat pada


kisaran kedalaman yang sempit yaitu antara 50-300 m.
Zona kedalaman di mana terjadi penurunan suhu yang
paling cepat disebut termoklin.

Gambar 7
Diagram penampang melintang dari suatu pasu lautan
yang memperlihatkan berbagai variasi geografik

Suhu juga berpengaruh terhadap kerapatan air


laut. Air laut yang hangat kerapatannya lebih tendah
daripada air laut yang dingin pada salinitas yang sama.
Kerapatan juga merupakan suatu fungsi dari salinitas.
Kenaikan salinitas meyebabkan kenaikan kerapatan. Tetapi
variasi suhu yang ditemukan di seluruh samudera lebih
besar daripada variasi salinitas. Oleh karena itu, suhu lebih
penting dalam mempengaruhi kerapatan.

5. Salinitas

23
Lingkungan Laut

Air laut adalah air murni yang didalamnya terlarut


berbagai zat padat dan gas. Satu contoh air laut seberat
1.000 g akan berisi kurang lebih 35 g senyawa-senyawa
terlarut yang secara kolektif disebut garam. Dengan kata
lain, 96.5 persen air laut berupa air murni dan 3.5 persen
zat terlarut. Banyaknya zat terlarut disebut dengan salinitas.
Ilmuwan dalam bidang biologi dan oseanografi, pada
umumnya lebih suka mengatakan salinitas dengan satuan
satu per seribu. Oleh karena itu, suatu sampel air laut yang
khas seberat 1.000 g yang mengandung 35 g senyawa-
senyawa terlarut mempunyai salinitas 35 per seribu. Zat
terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-
senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan
gas-gas terlarut. Fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri
dari garam-garam anorganik yang berwujud ion-ion.
Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka
yang jauh dari daerah pantai variasinya sempit saja,
biasanya antara 34-37 ‰, dengan rata-rata 35 ‰.
Perbedaan salinitas terjadi karena perbedaan dalam
penguapan dan presipitasi.

6. Cahaya
Banyaknya cahaya yang menembus permukaan
laut dan menerangi lapisan permukaan laut setiap hari dan
perubahan intensitas dengan bertambahnya kejelukan
memegang peranan penting dalam menentukan

24
Lingkungan Laut

pertumbuhan fitoplankton. Cahaya yang menerangi daratan


atau lautan biasanya diukur dalam lux.

7. Massa dan Sirkulasi Air


Sebagai akibat perbedaan suhu dan salinitas serta
pengaruhnya terhadap kerapatan, air laut di samudra dapat
dibagi menjadi beberapa massa air, antara lain: massa air
permukaan meliputi semua air yang terdapat di atas
termoklin; dibawah termoklin terdapat massa air yang
meluas sampai ke dasar lautan.
Massa air permukaan selalu dalam keadaan
bergerak. Gerakan ini ditimbulkan terutama oleh kekuatan
angin yang bertiup melintasi permukaan air. Angin ini
menghasilkan dua macam gerakan yaitu ombak atau
gelombang dan arus. Gelombang mempunyai ukuran yang
bervariasi, mulai dari riak dengan ketinggian beberapa
sentimeter sampai pada gelombang angin badai yang
mencapai ketinggian 30 m. Selain ketinggian, gelombang
selanjutkan dicirikan dengan panjang gelombang yang
merupakan jarak horizontal antara puncak dua gelombang
yang berurutan melalui satu titik yang sama. Selain oleh
angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh gempa
bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor bawah air,
yang menimbulkan gelombang yang merusak yang disebut
dengan tsunami serta oleh daya tarik bulan dan bumi yang

25
Lingkungan Laut

menghasilkan gelombang tetap dan dikenal dengan pasang


surut.
Arus adalah gerakan air yang mengakibatkan
perpindahan horizontal massa air. Sistem-sistem arus laut
utama dihasilkan oleh beberapa daerah angin utama yang
berbeda satu sama lain, mengikuti garis lintang sekeliling
dunia dan dimasing-masing daerah ini secara terus-menerus
bertiup dengan arah yang tidak berubah-ubah.
Gerakan massa air dalam sangat berbeda dengan
massa air permukaan. Massa air dalam terisolasi dari angin,
oleh karena itu gerakannya tidaklah bergantung pada
angin.tetapi gerakan massa air dalam bergantung perubahan
air dipermukaan. Air laut meningkat kerapatannya dengan
turunnya suhu dan dengan naiknya salinitas. Apabila
kerapatan air laut meningkat air akan tenggelam. Oleh
karena itu untuk menggerakan air ke bagian dalam pasu
lautan, kerapatan air perlu dinaikan.

26
Lingkungan Laut

Gambar 8
Ciri-ciri gelombang dan perubahan bentuk gelombang
ketika memasuki perairan dangkal

Beberapa Prinsip Ekologi


Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang
spektrum hubungan timbal balik yang terdapat antara
organisme dan lingkungannya serta antara kelompok-
kelompok organisme. Suatu spesies adalah suatu kelompok
alami dari individu-individu yang nyata-nyata atau
mempunyai potensi untuk berkembangbiak dalam satu
kelompok, yang terisolasi secara reproduktif dari kelompok
lainnya. Semua individu dari satu spesies yang hidup dalam

27
Lingkungan Laut

satu daerah membentuk suatu populasi. Beberapa populasi


spesies yang cenderung untuk hidup bersama di dalam
berbagai daerah geografis membentuk suatu komunitas
ekologi. Suatu komunitas atau serangkaian komunitas
beserta lingkungan fisik dan kimia di sekelilingannya
secara bersama-sama membentuk suatu ekosistem.
Lautan di dunia dianggap juga sebagai satu
kesatuan ekosistem di mana serangkaian komunitas
dipengaruhi oleh dan pada gilirannya mempengaruhi
faktor-faktor fisik kimia air laut di sekelilingnya.

Komponen-komponen Ekosistem
Suatu ekosistem adalah suatu unit fungsional dari
berbagai ukuran yang tersusun dari bagian-bagian yang
hidup dan yang tak hidup yang saling berinteraksi. Bagian-
bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi
berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi
dan pemindahan energi.

Daur Biogeokimia
Dari sekian banyak unsur dan persenyawaan kimia
dalam ekosistem terdapat suatu daur bolak balik antara
organisme dan lingkungan fisiknya. Pemindahan berulang-
ulang seupa ini disebut daur biogeokimia. Dalam setiap
daur ini terdapat suatu gudang cadangan utama atau
simpanan unsur yang mana unsur-unsur secara terus-

28
Lingkungan Laut

menerus bergerak masuk dan keluar melewati organisme.


Dalam setiap daur juga terdapat suatu tempat pembuangan
sejumlah unsur tertentu. Dalam periode waktu yang lama,
hilangnya bahan kimia ke tempat pembuangan dapat
menjadi faktor pembatas, kecuali jika tempat pembuangan
itu dapat dimanfaatkan kembali.

Struktur Biotik Ekosistem


Komunitas dan ekosistem mempunyai tingkatan
trofik yang sama di seluruh dunia, tetapi spesies yang
menyusun masing-masing komunitas dan ekositem ini
berbeda sesuai dengan daerah geografiknya. Dalam suatu
daerah, tiap-tiap tingkatan dapat saja mempunyai lebih
sedikit atau lebih banyak spesies dibandingkan dengan
daerah yang lain.

Pengendalian dan Pengaturan Ekologis


Populasi, komunitas, dan ekosistem diatur oleh
berbagai faktor. Faktor utama yang mengendalikan
ekosistem dan komunitas adalah energi, faktor fisik yang
secara kolektif disebut dengan iklim atau lingkungan, dan
interaksi antara berbagai spesies yang membentuk sistem
tersebut.

Perbandingan Antara Ekosistem Daratan dan Lautan


Perbedaan Fisik dan Kimia

29
Lingkungan Laut

Air laut mempunyai beberapa sifat fisik yang


pengaruhnya sngat besar terhadap organisasi komunitas
lautan. Sifat ini adalah kerapatan air laut yang lebih besar
daripada kerapatan udara dan kemampuannya menyerap
cahaya. Kerapatan air laut yang lebih besar menyebabkan
organisme dan partikel yang relatif besar dapat terapung-
apung didalamnya. Hal ini tidak mungkin terjadi diudara.
Faktor fisik yang secara tidak lansung
bertanggung jawab terhadap perbedaan yang terjadi antara
organisme lautan dan daratan adalah gravitasi. Karena
tumbuhan dan binatang lautan diapungkan ke atas oleh air,
tidaklah perlu bagi mereka untuk menggunakan sejumlah
besar biomassanya membentuk materi struktural atau
selulosa untuk menjaga dirinya tetap tegak melawan
gravitasi.
Perbedaan fisik antara sistem daratan dan lautan
yang terakhir adalah menyangkut persedian oksigen.
Diudara, oksigen hampir konstan, merupakan 21 pesen
volume udara di seluruh permukaan bumi. Tetapi air lebih
sedikit mengandung oksigen dan konsentrasinya juga
bervariasi dengan perubahan suhu dan salinitas.

Perbedaan Struktural dan Fungsional


Satu perbedaan mencolok antara komunitas
daratan dan lautan adalah tumbuhan makroskopis yang
besar pada komunitas lautan tidak mempunyai peran yang

30
Lingkungan Laut

berarti. Komunitas daratan secara universal didominasi


oleh tumbuhan berbunga yang besar dan terdapat terus
menerus serta berumur panjang.

3. Zonasi atau Pemintakatan Lingkungan Laut


Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan
sangat majemuk sifatnya. Karena luasnya dan majemuknya
lingkungan tersebut, tiada satu kelompok biota laut pun
yang mampu hidup di semua bagian lingkungan laut
tersebut dan di segala kondisi lingkungan yang majemuk.

Lingkungan Pelagik
Semua biota yang hidup di lingkungan laut tetapi
tidak hidup di dasar laut dinamakan biota pelagik.
Lingkungan hidup dimana biota ini hidup disebut
lingkungan pelagik. Lingkungan ini mencakup kolom air
mulai dari permukaan dasar laut sampai permukaan laut.

Mintakat Neritik
Mintakat neritik yang berada di paparan benua
dihuni oleh masyarakat biota laut yang berbeda dengan
mintakat oceanik karena :
1. Kandungan hara di mintakat neritik melipah
2. Sifat kimia perairan neritik berbeda dengan
perairan oseanik

31
Lingkungan Laut

3. Perairan neritik sangat berubah-ubah, baik dalam


waktu maupun ruang
4. Penembusan cahaya, kandungan sedimen dan
energi fisik dalam kolom air berbeda antara
mintakat neritik dan mintakat oseanik.

Gambar 9
Bagian-bagian lautan
Mintakat Oseanik
Kolom air di mintakat oseanik biasanya di bagi
menjadi empat lapisan perairan :
1. Mintakat epipelagik, meluas dari permukaan laut
sampai kejelukan 200 m.
2. Mintakat Mesopelagik, terletak di bawah mintakat
epipelagik. Mintakat mesopelagik meluas sampai
ke kejelukan 1.000 m. Jadi lingkungan ini terletak
antara kejelukan 200-1.000 m.

32
Lingkungan Laut

3. Mintakat batipelagik, meluas dari kejelukan 1.000


m sampai ke kejelukan 4.000 m atau sama dengan
kejelukan dasar laut jeluk. Sifat fisiknya seragam.
4. Mintakat abisopelagik, meluas ke bagian-bagian
terjeluk samudera atau mudahnya disebut mintakat
palung.

Lingkungan Bentik
Lebih sederhana daripada lingkungan pelagik,
lingkungan bentik dibagi menjadi mintakat litoral yang
meluas mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke pinggir
paparan benua, dan mintakat dasar laut jeluk, yang meluas
mulai dari pinggir paparan benua sampai ke dasar laut
terjeluk dari samudera. Garis pembatas antara litoral dan
laut jeluk biasanya terletak pada kejelukan 200 m dan
secara kasar merupakan kejelukan dengan sinar matahari
masih dapat menembus dasar laut.

33

Anda mungkin juga menyukai