Oleh
KELOMPOK 12
NAMA KELAS : C6
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
1
Daftar isi
COVER…………………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………...………………………………………....2
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………...3
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………..5
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………..18
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………18
3.2 Saran…..…………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar monopoli merupakan bentuk organisasi pasar dimana hanya terdapat perusahaan tunggal
yang menjual barang atau jasa yang tidak mempunyai subtitusi sempurna. Dengan demikian,
perusahaan monopoli itu sekaligus merupakan industry dan menghadapi kurva permintaan
industry yang memiliki kemiringan negative untuk barang yang dihasilkannya. Artinya, jika
perusahaan ingin menjual barang yang dihasilkannya dalam jumlah lebih banyak, makai a harus
menurunkan harga.
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna tidak memiliki kekuatan untuk
menetapkan harga barang, karena harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran dalam. Sebaliknya, perusahaan yang beroperasi dalam pasar monopoli memiliki
kekuatan pasar yang besar untuk menentukan harga barang, alasannya karena dalam pasar
monopoli hanya terdapat satu perusahaan yang beroperasi. Kekuatan pasar (market power)
didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga barang tanpa kehilangan
penjualan yang berarti.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
• Apa Yang Dimaksud Dengan Pasar Monopoli ?
• Apa karateristik Pasar Monopoli ?
• Apa faktor penyebab terbentuknya monopoli ?
• Apa keseimbangan perusahaan jangka pendek ?
1.3 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAAN
5
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan
pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan untuk menarik pembeli,
tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
6
yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi
semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya
sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan di atas
adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly.
Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti
perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan angkutan kereta
api.
• Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut
Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi
sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan
diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama
diharuskan menjual produksinya dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan
7
seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah : Memberikan hak
monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu dan menentukan harga
atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan
ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan angkutan kereta api. Tanpa
adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan
untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiapa perusahaan
akan menetapakan harga / tarif yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya.
Untuk menghindari agar perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti itu
pemerintah, di samping memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif
penjualan dari barang / jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan
monopoli tersebut. Sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu
barang, makin sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu
barang adalah bersitat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi
monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh
8
harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah
apabila produksi semakin banyak.
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjulan
total, dan hasil penjualan marjinal, di dalam Tabel 1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai
hal tersebut. Sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli seperti yang telah
diterangkan di atas, dalam Tabel 1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatikan
kolom 1), semakin rendah harga barang (perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan
tersebut ke atas hasil penjualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan
(4). Hasil penjualan total, seperti telah ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya
diperoleh dari mengalikan angka dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan
definisi hasil penjualan marjinal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah
sebanyak 1 unit, angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan 𝑇𝑅𝑛 −
𝑇𝑅𝑛−1 . Sebagai contoh 𝑇𝑅1 (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18000,
sedangkan 𝑇𝑅2 adalah = Rp 32000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari 1 menjadi 2 unit
adalah Rp 32000- Rp 18000= Rp 14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom
(3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus bertambah, tetapi
bertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai dari pertambahan
penjualan total yang semakin berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4).
9
Tabel 1. Produkasi, harga, dan hasil penjualan.
2 16 32 14
3 14 42 10
4 12 48 6
5 10 50 2
6 8 48 -2
7 6 42 -6
8 4 32 -10
9 2 18 -14
10 0 0 -18
Sesudah unit ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan mengurangi hasıl penjualan
total, yang berarti hasil penjualan marjinal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah
negative. Kesimpulannya adalah berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel.1
dapat dibuat dua kesimpulan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang
menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
• Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin
• Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah daripada harga.
Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.
10
Gambar 1. Penjualan total, , rata – rata, dan marjinal.
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil
penjualan marjinal (MR) dalam Gambar 1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 1. Sampai kepada
jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan
tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit
hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10 unit, hasil
penjualan total adalah nol.
11
Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya, apabila digambarkan, adalah seperti
yang ditunjukkan oleh kurva TR dalam Gambar 1 (i), yaitu berbentuk huruf U yang terbalik. Kurva
TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan di mana kurva permintaan DD adalah seperti
yang terdapat pada Gambar 1 (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga semakin rendah
maka jumlah yang diminta semakin banyak. bahwa sepanjang kurva permintaan berlaku sifat
berikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan mengurangi hasil
penjualan dan (ii) apabila elastisitas permintaan >l maka penurunan harga akan menambah hasil
penjualan. Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara kurva
permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 1, dapat dibuat kesimpulan yang berikut:
• Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga
yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas
titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan >1.
• Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin berkurang pada harga yang
semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang lebih ke
bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan <1.
• Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.
Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 2 adalah sama
dengan dalam Tabel 1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam kolom (1), (2) dan (3).
Dalam kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan
menggunakan pemisalan berikut:
• Biaya tetap total adalah Rp 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak
beroperasi-yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp 4000.
• Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku Berarti
biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan digambarkan oleh
12
kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 2 jelas menunjukkan keadaan
tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0 ke 1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3 dan dari 3 ke-4.
• Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku.
Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan
biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
0 20 0 4 -
1 18 18 16 2
2 16 32 26 6
3 14 42 34 8
4 12 48 40 8
5 10 50 46 4
6 8 48 54 -6
7 6 42 64 -22
8 4 32 76 -44
9 2 18 90 -72
10 0 0 106 -106
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang
diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan
keuntungan. Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula berikut:
Keuntungan = Hasil penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom (5) menunjukkan
13
bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah
keuntungan adalah Rp 8000. Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu
dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu
dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan
pendekatan: MC = MR.
14
2.4.3. Pemaksimuman Keuntungan Monopoli : Pendekatan Marjinal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal
dan biaya marjinal. Data tersebut dikemukakan dalam Tabel 3. Data hasil penjualan marjinal yang
ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang Sama dalam kolom (4) dari Tabel 1. Data
dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut MC = 𝑇𝐶2 − 𝑇𝐶1 Data mengenai biaya total
(TC) diambil dari Tabel 2, kolom (4). Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat
ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. Apabila perusahaan tidak
memproduksikan barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp 4000 dan ini meliputi
biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut
dihitung sebagai “biaya marjinal”.
0 - 4 - -4
1 18 16 – 4 = 12 6 2
2 14 26-16=10 4 6
3 10 34-26=8 2 8
4 6 40-34=6 0 8
5 2 46-40=6 -4 4
6 -2 54-46=8 -10 -6
7 -6 64-54=12 -16 -22
15
Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat
produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada
tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusa- haan itu akan
memproduksi . unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut
MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000.
16
waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ atau sama dengan
OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian
keuntungan maksimum ditunjukan oleh kotak PABC.
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
• Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari
definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut.
Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang yang dihasilkan perusahaan tidak
monopoli tidak dapatdigantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close
substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.Dengan mengadakan pengendalian ke
atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan
harga pada tingkat yang dikendakinya.
1. perusahaan monopoli memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain,
18
DAFTAR PUSTAKA
19