Anda di halaman 1dari 19

“PASAR MONOPOLI”

Oleh

KELOMPOK 12

1. Anak Agung Putu Dicha Widnyana Putra (29) 2007521245


2. I Made Yoga Adiprana (28) 2007521238
3. I Nyoman Dyo Sucahya Permana (34) 2007521272

MATA KULIAH : EKONOMI MIKRO

NAMA KELAS : C6

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2020

1
Daftar isi

COVER…………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………...………………………………………....2

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………...3

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………3


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….....4

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………..5

2.1 Pengertian Pasar Monopoli………………………………………………….5

2.2 Karateristik Pasar Monopoli………………………………………………...5

2.3 Faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli …………………………………6

2.4 Keseimbangan Perusahaan jangka pendek …………………………………8

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………..18

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………18

3.2 Saran…..…………………………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasar monopoli merupakan bentuk organisasi pasar dimana hanya terdapat perusahaan tunggal
yang menjual barang atau jasa yang tidak mempunyai subtitusi sempurna. Dengan demikian,
perusahaan monopoli itu sekaligus merupakan industry dan menghadapi kurva permintaan
industry yang memiliki kemiringan negative untuk barang yang dihasilkannya. Artinya, jika
perusahaan ingin menjual barang yang dihasilkannya dalam jumlah lebih banyak, makai a harus
menurunkan harga.

Perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna tidak memiliki kekuatan untuk
menetapkan harga barang, karena harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran dalam. Sebaliknya, perusahaan yang beroperasi dalam pasar monopoli memiliki
kekuatan pasar yang besar untuk menentukan harga barang, alasannya karena dalam pasar
monopoli hanya terdapat satu perusahaan yang beroperasi. Kekuatan pasar (market power)
didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga barang tanpa kehilangan
penjualan yang berarti.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
• Apa Yang Dimaksud Dengan Pasar Monopoli ?
• Apa karateristik Pasar Monopoli ?
• Apa faktor penyebab terbentuknya monopoli ?
• Apa keseimbangan perusahaan jangka pendek ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar mahahsiswa :

• Mengetahui karateristik pasar monopoli


• Mengetahui faktor penyebab terbentuknya monopoli
• Mengetahui keseimbangan perusahaan jangka pendek

4
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLI


Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebaga
monpolis. Seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang diproduksi, semakin mahal tersebut,
begitu pula sebaliknya.

2.2 KARATERISTIK PASAR MONOPOLI


Karakteristik pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut
menerangkan karakteristik monopoli.
1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja
perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli
dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan
barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain
yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu
dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya
keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli.
Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat teknologi
yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang
bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.

5
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan
pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan untuk menarik pembeli,
tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

2.3 FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA PASAR MONOPOLI


Terdapat tiga factor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar monopoli yaitu:
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain.
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatau sumber daya yang
unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan air minum di
suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya
yang unik.
• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan
ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien
hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh
produksi yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya
akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat
besar jumlahnya.
Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai keadaan di mana
biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah
permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi

6
yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi
semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya
sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan di atas
adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly.
Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti
perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan angkutan kereta
api.
• Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut

Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-parusahaan


terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-
peraturan yang seperti itu adalah :

1. Peraturan paten dan hak cipta

Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh perkembangan


teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-
tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk
mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah
mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak oleh perusahaan lain. Agar usaha
mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi
keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan
menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu
merupakan suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.

2. Hak usaha eksklusif

Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi
sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan
diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama
diharuskan menjual produksinya dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan

7
seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah : Memberikan hak
monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu dan menentukan harga
atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan
ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan angkutan kereta api. Tanpa
adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan
untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiapa perusahaan
akan menetapakan harga / tarif yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya.
Untuk menghindari agar perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti itu
pemerintah, di samping memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif
penjualan dari barang / jasa yang disediakan perusahaan tersebut.

2.4 KESEIMBANGAN PERUSAHAAN JANGKA PENDEK

Dalam menggambarkan prinsip penentuan keseimbangan atau pemaksimuman keuntungan


jangka pendek dalam perusahaan monopoli, dua alat analisis yang akan digunakan yaitu dengan
menggunakan bantuan table dan grafik. Untuk penggunaan dua alat analisis ini, prinsip
pemaksimuman keuntungan akan dijelaskan dengan dua pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
penerimaan dan biaya total; dan (2) pendekatan penerimaan dan biaya marjinal. Namun sebelum
melakukan analisis tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan bagaimana hubungan antar harga dan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperdagangkan, serta implikasinya dari sifat hubungan
tersebut terhadap hasil penjualan total.

2.4.1 Tingkat Produksi, Harga dan hasil penjualan

Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan
monopoli tersebut. Sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu
barang, makin sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu
barang adalah bersitat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi
monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh

8
harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah
apabila produksi semakin banyak.

Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelaskan bahwa


permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar)
dan sebabnya adalah karena berapa pun produksi yang dijual perusahaan, harga tidak berubah.
Sebagai akibatnya harga = hasil penjualan marjinal - yaitu P = MR. Permintaan yang dihadapi
oleh monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna. Sebagai akibatnya dalam monopoli, seperti akan diterangkan di bawah ini, harga selalu
lebih tinggi dan hasil penjualan marjinal.

Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjulan
total, dan hasil penjualan marjinal, di dalam Tabel 1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai
hal tersebut. Sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli seperti yang telah
diterangkan di atas, dalam Tabel 1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatikan
kolom 1), semakin rendah harga barang (perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan
tersebut ke atas hasil penjualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan
(4). Hasil penjualan total, seperti telah ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya
diperoleh dari mengalikan angka dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan
definisi hasil penjualan marjinal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah
sebanyak 1 unit, angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan 𝑇𝑅𝑛 −
𝑇𝑅𝑛−1 . Sebagai contoh 𝑇𝑅1 (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18000,
sedangkan 𝑇𝑅2 adalah = Rp 32000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari 1 menjadi 2 unit
adalah Rp 32000- Rp 18000= Rp 14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom
(3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus bertambah, tetapi
bertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai dari pertambahan
penjualan total yang semakin berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4).

9
Tabel 1. Produkasi, harga, dan hasil penjualan.

Produksi Harga Hasil Penjualan Total Hasil Penjualan


(1) (2) (3) Marjinal ( 4 )
0 20 0 -
1 18 18 18

2 16 32 14
3 14 42 10
4 12 48 6
5 10 50 2
6 8 48 -2
7 6 42 -6
8 4 32 -10
9 2 18 -14
10 0 0 -18

Sesudah unit ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan mengurangi hasıl penjualan
total, yang berarti hasil penjualan marjinal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah
negative. Kesimpulannya adalah berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel.1
dapat dibuat dua kesimpulan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang
menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:

• Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin

berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat

produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.

• Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah daripada harga.

Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.

10
Gambar 1. Penjualan total, , rata – rata, dan marjinal.

Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal

Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil
penjualan marjinal (MR) dalam Gambar 1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 1. Sampai kepada
jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan
tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit
hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10 unit, hasil
penjualan total adalah nol.

11
Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya, apabila digambarkan, adalah seperti
yang ditunjukkan oleh kurva TR dalam Gambar 1 (i), yaitu berbentuk huruf U yang terbalik. Kurva
TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan di mana kurva permintaan DD adalah seperti
yang terdapat pada Gambar 1 (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga semakin rendah
maka jumlah yang diminta semakin banyak. bahwa sepanjang kurva permintaan berlaku sifat
berikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan mengurangi hasil
penjualan dan (ii) apabila elastisitas permintaan >l maka penurunan harga akan menambah hasil
penjualan. Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara kurva
permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 1, dapat dibuat kesimpulan yang berikut:

• Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga
yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas
titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan >1.
• Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin berkurang pada harga yang
semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang lebih ke
bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan <1.
• Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.

2.4.2 Pemaksimuman Keuntungan Monopoli : Pendekatan Total

Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 2, yang membandingkan


data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah ditentukan
keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi.

Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 2 adalah sama
dengan dalam Tabel 1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam kolom (1), (2) dan (3).
Dalam kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan
menggunakan pemisalan berikut:

• Biaya tetap total adalah Rp 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak
beroperasi-yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp 4000.
• Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku Berarti
biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan digambarkan oleh

12
kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 2 jelas menunjukkan keadaan
tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0 ke 1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3 dan dari 3 ke-4.
• Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku.
Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan
biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.

Tabel 2. Hasil penjualan, biaya produksi, dan keuntungan.

Produksi Harga Hasil Biaya Total Keuntungan


(1) (2) Penjualan (4) (5)
Total
(3)

0 20 0 4 -
1 18 18 16 2
2 16 32 26 6
3 14 42 34 8
4 12 48 40 8
5 10 50 46 4
6 8 48 54 -6
7 6 42 64 -22

8 4 32 76 -44

9 2 18 90 -72

10 0 0 106 -106

Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang
diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan
keuntungan. Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula berikut:
Keuntungan = Hasil penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom (5) menunjukkan

13
bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah
keuntungan adalah Rp 8000. Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu
dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu
dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan
pendekatan: MC = MR.

Gambar 2. Penjualan total, biaya total, dan keuntungan

Pada gambar 2 ditunjukan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli


secara grafik. Pada gambar diatas ditunjukan bahwa keuntungan maksimum firma ditentukan
dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total.

Kurva TR dalam Gambar 2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC


menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan dari titik B,
kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total,
yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR - TC
> 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC adalah paling
maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR dengan TC adalah yang paling panjang Oleh
karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit

14
2.4.3. Pemaksimuman Keuntungan Monopoli : Pendekatan Marjinal

Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal
dan biaya marjinal. Data tersebut dikemukakan dalam Tabel 3. Data hasil penjualan marjinal yang
ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang Sama dalam kolom (4) dari Tabel 1. Data
dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut MC = 𝑇𝐶2 − 𝑇𝐶1 Data mengenai biaya total
(TC) diambil dari Tabel 2, kolom (4). Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat
ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. Apabila perusahaan tidak
memproduksikan barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp 4000 dan ini meliputi
biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut
dihitung sebagai “biaya marjinal”.

Tabel 3. Menentukan keuntungan dengan pendekatan MC = MR

Jumlah Hasil Biaya Tambahan Jumlah Keuntungan/


Produksi Penjualan Marjinal Keuntungan Kerugian
(1) Marjinal (3) (4) (5)
(2)

0 - 4 - -4
1 18 16 – 4 = 12 6 2
2 14 26-16=10 4 6
3 10 34-26=8 2 8
4 6 40-34=6 0 8
5 2 46-40=6 -4 4
6 -2 54-46=8 -10 -6
7 -6 64-54=12 -16 -22

8 -10 76-64=14 -22 -44

9 -14 90-76=14 -28 -72

10 -18 106-90=16 -34 -106

15
Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat
produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada
tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusa- haan itu akan
memproduksi . unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut
MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000.

Gambar 3. Hasil penjualan marjinal, biaya marjinal, dan keuntungan maksimum.

Pada gambar 3 ditunjukan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli


secara grafik. Pada gambar diatas ditunjukan bahwa keuntungan maksimum firma ditentukan
dengan menggunakan bantuan kurva. Biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.

Gambar 3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi di mana keuntungan


maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya
marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk kurva-
kurva tersebut seperti yang diterangkan dalam bab-bab yang lalu dan uraian sebelum ini.
Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada
tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada

16
waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ atau sama dengan
OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian
keuntungan maksimum ditunjukan oleh kotak PABC.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

• Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari
definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut.
Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang yang dihasilkan perusahaan tidak
monopoli tidak dapatdigantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close
substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.Dengan mengadakan pengendalian ke
atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan
harga pada tingkat yang dikendakinya.

• Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain

1. perusahaan monopoli memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain,

2. perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies


of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi,

3. monopoli wujud dan berkembang melalui undang – undang yaitu pemerintah


memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

• Dalam menggambarkan prinsip penentuan keseimbangan atau pemaksimuman keuntungan


jangka pendek dalam perusahaan monopoli, dua alat analisis yang akan digunakan yaitu
dengan menggunakan bantuan table dan grafik. Untuk penggunaan dua alat analisis ini,
prinsip pemaksimuman keuntungan akan dijelaskan dengan dua pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan penerimaan dan biaya total; dan (2) pendekatan penerimaan dan biaya marjinal.
Namun sebelum melakukan analisis tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan bagaimana
hubungan antar harga dan jumlah barang yang dihasilkan dan diperdagangkan, serta
implikasinya dari sifat hubungan tersebut terhadap hasil penjualan total.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukimo.2016.Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta:Rajawali Pers.Hal


266-278

E. Saefuddin Mubarok.2019.Pengantar Ekonomi Mikro Edisi Kedua.Bogor:iN Media.Hal 222

19

Anda mungkin juga menyukai

  • RMK 7
    RMK 7
    Dokumen5 halaman
    RMK 7
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 9
    RMK 9
    Dokumen8 halaman
    RMK 9
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 5
    RMK 5
    Dokumen6 halaman
    RMK 5
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 3
    RMK 3
    Dokumen3 halaman
    RMK 3
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 2
    RMK 2
    Dokumen7 halaman
    RMK 2
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 1
    RMK 1
    Dokumen5 halaman
    RMK 1
    dika widnyana
    Belum ada peringkat