PBAK - Kelompok 2 - 3A
PBAK - Kelompok 2 - 3A
DISUSUN OLEH :
1. Mahfrida Salbiyana (P1337420218013)
2. Yunindya Triska W. (P1337420218014)
3. Wulan Gitanofa Z (P1337420218015)
4. Anelida Grasella M. (P1337420218016)
5. Yudisa bela N (P1337420218017)
6. Meli Aldiah Putri (P1337420218018)
7. Siska Dwiyanti (P1337420218019)
8. Devvyta Nanda PT (P1337420218020)
9. Gina Nur Meinia (P1336420218021)
10. Afida nur indah salasa (P1337420218022)
11. Khadrotul Istiwai S (P1337420218023)
12. Septian Rianto (P1337420218024)
TINGKAT 3A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah Pedidikan dan Budaya Anti Korupsi dengan judul “Kasus Korupsi
PT Asabri” ini dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Karya tulis sederhana
ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas semester enam tingkat 3A. Dalam
penyajian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Yth. Ibu Walin, SST., M.Kes selaku Kepala Prodi DIII Keperawatan
3. Yth. Bapak Mukhadiono, SST, MH selaku pengampu
4. Orang tua, yang selalu memberi motivasi dan dukungan.
5. Teman-teman yang telah membantu dan memberi semangat.
6. Dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga karya tulis ini memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
bagi pembaca khususnya serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita
Indonesia guna mencapai tujuannya masing-masing sehingga dapat dijadikan
panutan yang berguna bagi masa depan nusa bangsa dan agama sekaligus menjadi
contoh kepada generasi-generasi penerus bangsa kita Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
ekonomi sebagai faktor kunci untuk kesejahteraan setiap orang dalam suatu
masyarakat, bangsa dan negara. Korupsi di Indonesia ibarat warisan haram
tanpa syarat wasiat, sebab korupsi tetap saja lestari sekalipun diharamkan
oleh aturan hukum yang dibuat dan berlaku dari satu periode ke periode
pemerintahan berikutnya. Secara umum, penyebab korupsi meliputi dua
faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
berkaitan dengan diri seseorang, ini berhubungan erat dengan kualitas
kehidupan moral, keimanan, dan kejujuran. Faktor eksternal mencakup
aspek kehidupan keluarga, lingkungan politik, lingkungan organisasi, dan
lingkungan kerja.
Dampak korupsi terhadap ekonomi serta variabel-variabelnya telah
banyak dilakukan hingga saat ini. Korupsi memperlemah investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dalam penelitian yang lebih elaboratif
dilaporkan bahwa korupsi mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas
yang dapat diukur melalui berbagai indikator fisik, seperti kualitas jalan
raya. Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa
dan negara. Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan memperburuk
kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal dengan
kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan
menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam, kerusakan lingkungan
hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata internasional sehingga
menggoyahkan sendisendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi
yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok dalam
kemiskinan.
Berdasarkan Laporan Bank Dunia, Indonesia (dalam Rinaldo, 2020)
dikategorikan sebagai negara yang utangnya parah, berpenghasilan rendah
(severely indebted low income country) dan termasuk dalam kategori
negara-negara termiskin di dunia seperti Mali dan Ethiopia. Berbagai
dampak masif korupsi yang merongrong dan aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sehingga dengan dasar ini, kami menelaah lebih dalam
tentang “Dampak Masif Korupsi dan kasus korupsi PT. Asabri”
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Sebagai contoh, pontesi kerugian
akibat Fraud di dunia adalah sebesar 7,29 % dari dana kesehatan yang
adalah sebesar 3 – 10% dari dana yang dikelola. Data lain yang bersumber
4
kesehatan yang memadai tidak akan optimal menyerap dana BPJS.
BPJS namun tidak memiliki akses yang sama terhadap pelayanan. Bila
maju dapat memperparah kondisi ini. Dengan adanya Fraud, dana BPJS
(Trisnantoro, 2014).
negara lain berkurang karena para investor lebih memilih pada negara
oleh para koruptor. Bantuan dari negara donor pun tidak akan diberikan
5
kepada negara yang tingkat korupsinya masih tinggi. Hal ini
perekonomian negara.
menjadi kurang baik. Hal itu dikarenakan negara yang korupsi akan
merugikan negara lain yang memberi modal atau berkerja sama dalam
bidang tertentu.
6
mencapai Rp2.273,76 triliun. (Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu
5. Menurunkan produktivitas.
meningkat.
7
dan pelayanan publik karena harga yang ditetapkan harus dapat
dan pendanaan.
layak huni, informasi, hukum, dan sebagainya sulit diakses oleh rakyat
pekerjaan dan selalu dalam kondisi yang miskin seumur hidup serta
8
kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum (law
6. Demoralisasi
masyakarkat sendiri.
9
Kondisi politik yang carut marut dan cenderung sangat koruptif
sedang berjalan.
10
kepemimpinan yang baik, jujur, bersih dan adil. Sistem demokrasi
3. Menguatnya Plutokrasi
di negeri ini.
berbagai hajat hidup orang banyak, seperti; bahan bakar dan energi,
dan perbankan, bahkan media masa dimana pada saat ini setiap stasiun
11
yang disebar luaskan selalu mempunyai tendensi politik tertentu dan
ini hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu bukan oleh rakyat yang
semuanya (the winner takes all). Tapi bukannya sudah jelas bahwa
hanya akan ada sekelompok orang saja yang menang dan menikmati
kekayaan yang ada. Hal ini terus berulang dari masa ke masa. Rakyat
12
Dampak korupsi masif terhadap penegakan hukum menurut James E.
kebijakan negara :
Korupsi yang terjadi pada lembaga- lembaga negara seperti yang terjadi di
2) Partai politik
3) Kepolisian RI
13
H. KASUS
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2020/12/30/15053021/usut-
kasus-asabri-polri-dan-kejagung-bentuk-tim-kecil.
14
yang beredar saat ini. Sebenarnya dari laman Asabri sendiri ini terdapat
sejumlah laporan keuangannya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu :
pihak lain.
16
2. Dampak korupsi terhadap perekonomian diantaranya yaitu menghambat
pemerintahan.
17
sia. Seringkali kita mendapatkan berita dari berbagai media tentang
negara Indonesia.
B. Saran
lembaga yang ada dan lebih menekankan sifat yang independen, kemudian
mahasiswa.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Adwirman, et.all. 2014. Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK).
Jakarta : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
Bulletin of the WHO. (2011). Prevention not cure in tackling health-care Fraud,
Vol. 89, Number 12, 853-928.
James E. David Lassen. (2012). Dampak masif korupsi terhadap penegakan
hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Mukodi (2017) Korupsi Dan Kebangkrutan Sebuah Bangsa. Dalam: Prosiding
Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Abdimas. LPPM STKIP PGRI
Pacitan, Pacitan. ISBN 978-602-50110-3-0
Rinaldo. (2020). Buku Ajar Anti Korupsi.. Retrieved from pusdiklat.bps.go.id
Trisnantoro, L. (2014). Paparan dalam diskusi Skenario Pelaksanaan: JKN 2014 –
2019.
User Super. (2018). TPK Berdasarkan Profesi/jabatan. Available from Anti-
Coruption Clearing House. Diakses 31 desember 2018. Retrieved from
https://acch.kpk.go.id/id/statistik/tindak-pidana-korupsi/tpk-
berdasarkan-profesi-jabatan
User Super. (2018). TPK Berdasarkan Penindakan. Available from Anti-
Coruption Clearing House. Diakses 31 desember 2018. Retrieved from
https://acch.kpk.go.id/id/statistik/tindak-pidana-korupsi
User Super. (2018). TPK Berdasarkan Wilayah. Available from Anti-Coruption
Clearing House. Diakses 31 desember 2018. Retrieved from
https://acch.kpk.go.id/id/statistik/tindak-pidana-korupsi/tpk-
berdasarkan-wilayah
Yusuf Kurniadi. (2011). Dampak Masif Korupsi. Dalam buku: Pendidikan Anti-
Korupsi. Jakarta:Mendikbud.
20