Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI NERS

BAB ini menguraikan tentang pelaksanaan praktik Profesi Ners. Penerapan


asuhan keperawatan individu dilaksanakan pada Departemen kebutuhan dasar
profesi, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan medikal bedah,
keperawatan komunitas (PKM), keperawatan keluarga, keperawatan jiwa
komunitas, keperawatan gerontik komunitas, keperawatan gawat darurat,
keperawatan jiwa, manajemen keperawatan dan praktika senior. Penerapan
asuhan keperawatan keluarga/kelompok/masyarakat dilaksanakan pada
Departemen keluarga dan komunitas. Praktik berkelompok dilaksanakan dan
diterapkan di Departemen manajemen keperawatan dan program inovasi pada
praktika senior. Adapun penjelasan pelaksanaan masing-masing Departemen
adalah sebagai berikut:

A. Departemen Keperawatan Dasar Profesi I


Praktik di departemen ketrampilan dasar profesi I dilaksanakan selama 4
minggu dengan beban studi 2 SKS. Praktik KDP 1 dilaksanakan pada tanggal
12 Februari 2018 sampai dengan 10 Maret 2018 di Ruang interna RS
kaliwates Jember. Metode pembelajaran praktik KDP I adalah mengggunakan
pre-post conference, case report, operan dinas, dan seminar. Kompetensi yang
harus dicapai pada KDP I memperoleh pasien kelolaan sesuai dengan buku
panduan, kebijakan pembimbing klinik dan ketersediaan kasus yang dipilih di
lahan praktik, membuat laporan pendahuluan berupa laporan pendahuluan
medis dan kebutuhan dasar manusisa dan asuhan keperawatan pada setiap
minggunya.
Minggu pertama melakukan pre-post conference dengan pembimbing
klinik dan akademik dengan bahasan kasus yang telah didapatkan yaitu
asuhan keperawatan pada pasien An H dengan kebutuhan cairan dan elektrolit
pada klien GEA di ruang interna Rsud Kaliwates Jember. Minggu kedua

6
7

kompetensi pre-post conference dengan kasus asuhan keperawatan pada


pasien Tn. I dengan gangguan rasa nyaman (Nyeri Akut) pada pasien Hernia
di ruang Interna Rsud Kaliwates. Minggu ketiga melakukan bimbingan
dengan kasus asuhan keperawatan pada pasien Ny. A dengan kebutuhan
nutrisi pada kasus Gastritis di ruang Interna Rsud Kaliwates Jember. Minggu
keempat mendapatkan kasus asuhan keperawatan pada pasien Ny E dengan
kebutuhan istirahat tidur pada klien prolog fiver di ruangan interna Rsud
Kaliwates Jember. Penyelesaian masalah tersebut membutuhkan nursing
treatment berupa melatih aktivitas pasien sesuai kemampuan pasien,
memantau waktu tidur klien, memberikan tempat yang nyaman dan aman,
memberikan edukasi tentang pentingnya istirahat tidur
Kompetensi lain yang harus dicapai pada KDP I yaitu melaksanakan
seminar studi kasus. Kasus telah dipilih oleh pembimbing klinik maupun
akademik, kasus tersebut merupakan salah satu kasus kelolaan dari anggota
kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang. Seminar kasus KDP I
dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2018 di Aula Rsud Kaliwates Jember .
B. Departemen Keperawatan Dasar Profesi II
Keperawatan Dasar Profesional (KDP) 2 merupakan tindak lanjut dari
praktik keperawatan KDP 1, dimana fokus pemberian asuhan keperawatan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia yang belum dilakukan selama
praktik KDP 1. Metode pembelajaran selama KDP 2 juga tidak berbeda dari
KDP 1. Pemberian kompetens juga disesuaikan dengan kebutuhan dasar
mausia yang dikelola pleh praktikan selama 4 minggu di Ruang Interna RSD
Kalisat Jember. Metode pembelajaran pada KDP II sama dengan KDP I, yaitu
mengelola pasien dengan masalah kebutuhan dasar manusia yang belum
dikelola pada KDP I, dengan kompetensi membuat laporan pendahuluan dan
asuhan keperawatan di setiap minggunya.
Asuhan keperawatan pada Ny. H dengan kebutuhan dasar manusia
aktivitas pada kasus Diabetes Melitus di Ruang Interna RSD Kalisat pada
minggu pertama (Lampiran 2). Prioritas pada pasien tersebut adalah gangguan
8

Aktivitas. Minggu kedua Asuhan keperawatan pada Ny.M dengan Kebutuhan


dasar manusia Oksigenasi di Ruang Interna RSD Kalisat. Minggu ketiga
mengelola pasien dengan asuhan keperawatan pada Tn. A dengan kebutuhan
dasar manusia Eliminasi Alvi pada penyakit GEA di ruang interna rumah
sakit daerah Kalisat. Minggu keempat dilakukan asuhan keperawatan pada
Ny. E dengan kebutuhan Spritual pada kasus penyakit Tb paru di Ruang
Interna RSD Kalisat Jember.
Seminar studi kasus Praktik KDP II dilaksanakan pada tanggal 30
Agustus 2018 yakni asuhan keperawatan pada Ny. M dengan Kebutuhan dasar
manusia Oksigenasi pada penyakit Anemia di Ruang Interna RSD Kalisat
dengan masalah keperawatan Gangguan pertukaran gas ybd
ketidakseimbangan ventilasi perfusi dd Hipoksia ditandai RR: 28 x/mnt, Hb:
2,3 gr/dl, Terpasang O2 (masker rebriting ) 7 lpm, Posisi semi fowler, SPO2: 52
mmHg, Saturasi: 93%
C. Departemen Keperawatan Medikal Bedah
Departemen keperawatan medikal bedah (6 SKS) dilaksanakan selama 7
minggu dengan kompetensi yang harus dicapai adalah membuat laporan
pendahuluan, melakukan asuhan keperawatan setiap minggunya, melakukan
penyuluhan, melakukan bed site teaching serta melakukan presentasi jurnal
pada ruangan yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaannya dimulai pada
tanggal 01 Oktober 2019- 22 Desember 2019 di RSU dr. H. Koesnadi
Bondowoso, serta 22-27 juni 2020 minggu pertama dilakukan daring dan
minggu ke dua di laksanakan pada tanggal 29 – 04 juni 2020 di laksanakan
secara daring.
Kasus yang diperoleh selama praktik di Departemen ini antara lain
kasus minggu pertama yaitu asuhan keperawatan Ny.H dengan Fraktur
mandibula yang dilaksanakan 01 Oktober- 7 Oktober 2019 di Ruang Interna
(dahlia). Minggu kedua asuhan keperawatan pada Tn.M dengan kasus hernia
dilaksanakan pada 07-14 Oktober 2019 di Ruang Bedah (dahlia). Minggu
ketiga asuhan keperawatan pada Tn.I dengan Diabetes Militus yang
9

dilaksanakan pada 14-21 Oktober 2019 di Ruang Saraf (Bougenvil). Selain


asuhan keperawatan, juga dilakukan kompetensi ujian individu dengan kasus
Chronic Kidney Desease (CKD) pada pasien Tn. A di laksanakan pada
tanggal ada 24-30 Oktober 2019 di Ruang Bougenvile.
Kompetensi yang diselesaikan praktikan di minggu pertama adalah
melakukan asuhan keperawatan, Bedsite teaching (BST), dan mini cex.
Asuhan kepearawatan yang dilakukan oleh praktikan di minggu pertama
adalah asuhan keperawatan pada Ny. H (41 tahun) dengan fraktur mandibula.
Pemberian asuhan dilakukan selama 3 hari terhitung sejak tanggal 01-03
Oktober 2019
Kompetensi Kegiatan penyuluhan dilakukan di dalam Ruang dahlia
yang diikuti oleh seluruh keluarga pasien. Sementara itu kompetensi DOPS
juga telah diselesaikan oleh praktikan pada tanggal 10 Oktober 2019. DOPS
yang dilakukan oleh praktikan adalah melakukan ROM pasif pasien stroke.
Pelaksanaan DOPS dilakukan secara langsung kepada pasien dan dinilai oleh
pembimbing klinik dan akademik.
Kompetensi yang telah dicapai praktikan di minggu ke-3 adalah
melakukan asuhan keperawatan, diskusi jurnal, dan mini cex. Asuhan
keperawatan yang diambil oleh praktikan di minggu ke-3 adalah asuhan
keperawatan Tn I (21 tahun) dengan Diabetes Milites
Kompetensi yang telah diselesaikan oleh praktikan di minggu ke-4
adalah DOPS dan ujian stase departemen keperawatan medikal bedah 1.
DOPS yang dilakukan oleh praktikan yaitu DOPS pengambilan darah vena
yang dinilai langsung oleh pembimbing klinik pada tanggal 07 Oktober 2019
di ruang dahlia.
Praktik keperawatan medikal bedah juga dilaksanakan pada tanggal 8-
20 Juli 2020. Berbeda dengan praktik keperawatan medikal bedah sebelumnya
yang mulanya akan dilaksanakan di RS Saiful Anwar, pada tahun ini
praktikan melaksanakan praktikum keperawatan medikal bedah 2 via daring
dikarenakan adanya pandemi covid-19. Pelaksanaan praktik keperawatan
10

medikal bedah 2 pada minggu pertama dimulai pada tanggal 8-13 Juni 2020,
praktikan diberikan kasus oleh pembimbing akademik berupa asuhan
keperawatan klien dengan sindrom koroner akut. Setelah pembimbing
memberikan kasus, praktikan akan mulai mengerjakan laporan pendahuluan
berupa konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan yang akan dilakukan.
Setelah praktikan selesai menyusun laporan pendahuluaan, pembimbing klinik
melakukan pre conference pada tanggal 9 Juni 2020 via daring, dalam
kegiatan pre confrence praktikan mempresentasikan laporan pendahuluan
yang telah disusun lalu pembimbing akan memberirikan feedback kepada
praktikan berupa pertanyaan untuk menguji pemahaman praktikan terhadap
kasus yang didapat, selain itu pembimbing juga memberikan masukan pada
laporan pendahuluan yang telah disusun. Tanggal 10 Juni 2019 praktikan
melakukan pertemuan via daring untuk membahas kekurangan dalam
penyusunan laporan pendahuluan yang telah disampaikan oleh pembimbing
sahari sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 11 Juni 2019
adalah praktikan melakukan analisis video yang berhubungan dengan masalah
keperawatan sesuai dengan kasus yang diberikan via daring, pada pertemuan
tersebut praktikan menganalisis vidio tentang prosedur percutaneus
transluminal coronary angioplasty (PTCA), foot massage, dan pemasangan
kateter. Prosedur PTCA merupakan penatalaksanaan medis yang dapat
dilakukan pada klien dengan sindrom koroner akut, sementara itu pemberian
foot masaage dinilai dapat mengurangi nyeri pada pasien dengan sindrom
koroner akut, dan pemasangan kateter merupakan salah satu intervensi
keperawatan untuk mengukur haluaran urine pada pasien dengan sindrom
koroner akut yang mengalami masalah penurunan curah jantung. Analisis
Jurnal dilakukan pada tanggal 12 Juni 2019. Adapun judul dalam analisis
jurnal di stase keperawatan medikal bedah ini praktikan menganalisis jurnal
yang berjudul “Pengaruh latihan Range Of Motion (ROM) dengan kekuatan
otot pada pasien stroke”. Analisis asuhan keperawatan dilakukan oleh
praktikan pada tanggal 13 Juni 2020 via daring. Analisis asuhan keperawatan
11

yang dilakukan praktikan yaitu praktikan mengidentifikasi kekurangan dan


kelebihan dari asuhan keperawatan yang didapat dari internet, lalu praktikan
menganalisis asuhan keperawatan tersebut sesuai dengan teori yang sudah
ada. Selain kegiatan analisis asuhan keperawatan praktikan juga melakukan
kegiatan post confrence dengan pembimbing, dimana pembimbing akan
memberikan feedback dan masukan dalam penyusunan laporan di minggu
pertama.
Pelaksanaan praktik keperawatan medikal bedah 2 pada minggu pertama
dimulai pada tanggal 15-20 Juni 2020, praktikan diberikan kasus oleh
pembimbing akademik berupa asuhan keperawatan klien dengan Meningitis.
Praktikan pada mulanya diberikan kasus pada tanggal 18 Juni 2020 oleh
pembimbing, lalu praktikan mulai menyusun laporan pendahuluan berupa
konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan. Pengumpulan laporan
pendahuluan dilakukan pada tanggal 20 Juni 2020, dimana pengumpulan
laporan pendahuluan dilakukan secara kolektif dan dikirimkan ke email
pembimbing. Kegiatan pre conference dan post confrence juga dilakukan
pada tanggal 16 Juli 2020 dengan via daring. Adapun dalam kegiatan ini
praktikan mempresentasikan laporan pendahuluan dan asuhan keperrawatan
yang telah disusun sebelumnya, lalu pembimbing akan memberikan feedback
dengan memberikan pertanyaan kepada praktikan yang bertujuan untuk
mengukur pemahaman praktikan dalam manganalisis kasus yang diberikan
D. Departemen Keperawatan Maternitas
Pada Departemen Keperawatan Maternitas (3 SKS) kompetensi yang
dicapai antara lain membuat laporan pendahuluan, asuhan keperawatan
antenatal, intranatal, postnatal, ginekologi, dan melakukan Evidence Based
Practice. Waktu pelaksanaannya selama 4 minggu terhitung mulai tanggal 28
Oktober- 28 November 2019. Adapun tempat yang digunakan adalah di
Ruang Bersalin, Ruang Rawat Gabung, Ruang Nifas, Poli Kandungan dan
Ponek RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Metode pembelajaran dan evaluasi
yang digunakan selama pencapaian kompetensi antara lain; pre-post
12

conference, asuhan keperawatan antenatal, 2 asuhan keperawatan intranatal,


postnatal, gynecology, ronde keperawatan, Bed Side Teaching (BST), aplikasi
model konsep keperawatan, Student Oral Case Analysis (SOCA), tutorial,
presentasi jurnal, Evidence Based Practice (EBP) serta diakhiri dengan
evaluasi gerbong.
Kompetensi yang dicapai pada minggu pertama praktikan mendapatkan
2 kasus kelolaan, yang pertama asuhan keperawatan intranatal pada Ny. J
dengan Ukuran Kehamilan 32 minggu Inpartu kala II fase Laten di ruang
ponek dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2019, yang kedua asuhan
keperawatan intranatal pada Ny. S dengan Ukuran Kehamilan 36 minggu kala
II fase Aktif di ruang ponek dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019.
Selain itu parktikan melakukan ronde keperawatan yang dilaksanakan pada
tanggal 3 November 2019.
Minggu kedua melakukan pre-post conference dan melakukan asuhan
keperawatan postpartum pada pasien Ny.N post partum spontan dengan PEB
di laksakan pada tanggal 11 November 2019, pada tanggal yang sama
praktikan melakukan kompetensi SOCA (Study Oral Case Analisis) dengan
kasus asuhan keperawatan intranatal pada Ny. S dengan Ukuran Kehamilan
36 minggu kala II fase Aktif di ruang ponek dilaksanakan pada tanggal 31
Oktober 2019. Praktikan di ruang ponek dengan mengelola asuhan
keperawatan ginekologi pada Ny. N dengan post coinital bleeding yang telah
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2019. Pada tanggal 9- 19 November
2019 dilakukan penerapan EBP (Evidence Based Paractice) sesuai dengan
hasil presentasi jurnal, yang dilakukan di Ruang Nifas dan Ruang Rawat
Gabung.
Minggu ketiga melakukan pre-post conference dan mengelola asuhan
keperawatan antenatal care dengan penerapan model konsep yang berjudul “
Aplikasi Model Konseptual Calista Roy pada Asuhan Keperawatan Ny. I
G2P10A0 dengan pre eklamsi yang telah dilaksanakan pada tanggal 22
November 2019”. Pada minggu ketiga juga dilaksanakan Bed Site Teaching
13

(BST) dengan perawatan luka post op pada tanggal 14 November 2019. Pada
tangggal 15 November 2019 praktikan melakukan kompetensi tutorial. Pada
tanggal 14 Oktober praktikan menempuh asuhan keperawatan dengan
Antenatal Care pada Ny I G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu Inpartu kala 1
fase laten dengan pre eklamsi di poli kandungan
Minggu terakhir dilakukan ujian departemen maternitas dengan model
ronde keperawatan yaitu dengan melakukan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan oleh pembimbing akdemik dan klinik yaitu pada Ny.R G3P2002 atas
Indikasi Hiperemesis Gravidarum di Ruang Nifas (Mawar) yang telah
dilakukan pada tanggal 23 November 2019.
E. Departemen Keperawatan Anak
Praktik di Departemen Keperawatan Anak (3 SKS) dilaksanakan selama
4 minggu dengan Kompetensi yang dicapai oleh mahasiswa adalah mahasiswa
dapat melakukan asuhan keperawatan pada anak, melakukan DOPS terapi
bermain pada anak, pengukuran DDST, pengukuran Ballard Score, Score
down, melakukan resusitasi bayi, malakukan SOCA (Study Oral Case
Analisis), dan presentasi jurnal. Tempat Praktik di departemen anak dilakukan
di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso, waktu pelaksanaannya di mulai tanggal
26 November 2019 sampai dengan 22 Desember 2018 di RSU H. Koesnadi
Bondowoso. Selama 9 hari di Ruang Anak (Melati), 2 hari di Poli Anak, dan 2
Minggu di Ruang Perinatologi (Seruni) RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Metode pembelajaran yang digunakan selama pencapaian kompetensi di
departemen anak ini adalah Pre-post conference, presjur dan presentasi kasus
dengan metode SOCA (Study Oral Case Analisis) diakhir minggu sebagai
kasus ujian di departemen anak. Masing-masing metode tersebut dilakukan
dibeberapa ruangan yang dilalui selama melaksanakan praktik di departemen
anak. Metode-metode tersebut digunakan untuk pengambilan kasus harian,
penempuhan kompetensi serta untuk melakukan ujian akhir departemen.
Kompetensi akademis pada minggu pertama yaitu melaksanakan asuhan
keperawatan pada An.K dengan Tb paru yang telah dilaksanakan pada tanggal
14

27 November 2019. Minggu kedua melakukan asuhan keperawatan pada An.


Z dengan kejang demam di Ruang Anak (Melati) yang dilaksanakan pada
tanggal 30 November 2019. Selain itu praktikan mendapatkan tugas khusus
yaitu mencapai target terapi bermain dan pengukuran DDST pada anak.
Minggu ketiga dan keempat praktik Departemen kepeawatan Anak
dilaksanakan di Ruang perinatologi (Seruni). Pada minggu ketiga melakukan
Asuhan Keperawatan pada By.Q dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS)
yang dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2019. Pada minggu ketiga juga
dilakukan kompetensi pengukuran Ballard Score, Score down dan resusitasi
bayi baru lahir ,sedangkan pada minggu keempat praktikan melakukan asuhan
keperawatan pada By. Y dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS) yang
dilaksanakan pada tanggal 11-13 Desember 2019.
Minggu terakhir departemen anak, praktikan melakukan presentasi
kasus dengan metode SOCA dengan menggunakan kasus By.N dengan
Asfiksia Berat di ruang sruni yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember
2019.
F. Departemen Manajemen Keperawatan
Praktik profesi keperawatan manajemen keperawatan merupakan
program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat
menerapkan konsep- konsep yang berhubungan dengan manajemen dan
kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan
saat ini. Praktik profesi manajemen keperawatan mencangkup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai
gaya kepemimpinan yang efektif. Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan,
pengobatan dan bantuan terhadap para pasien (Gillies, 1989 dalam Mugianti,
2016).
Praktikan menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan
manajemen asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat di suatu tatanan
15

pelayanan kesehatan secara profesional dengan menjalankan peran (role play)


sebagai kepala ruangan, ketua tim atau perawat pelaksana sehingga mampu
melakukan kegiatan-kegiatan timbang terima (operan) pasien dengan perawat
antar shift, melaksanakan pre and post conference asuhan keperawatan
dengan sesama perawat. Kompetensi yang telah praktikan capai selama
praktik manajemen keperawatan yaitu praktikan telah mampu menjalankan
peran (role play) dalam kegiatan timbang terima (operan) pasien dengan
perawat antar shift, melaksanakan pre and post conference asuhan. Proses
praktik yang dilaksanakan praktikan dilaksanakan secara daring mengingat
adanya pandemi virus covid-19 yang tidak memungkinkan praktikan untuk
melaksanakan praktik di rumah sakit.
Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
pelayanan kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena
keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling
depan dan terdekat dengan pasien. Salah satu indikator mutu layanan
keperawatan adalah kepuasan pasien yang salah satunya ditentukan oleh peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Untuk
mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi
dan misi rumah sakit, berbagaiupayatelahdilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan. Dalam pencapaian tujuan tersebut salah satunya adalah
peningkatan mutu keperawatan di rumah sakit, dimana dalam penerapan
peningkatan mutu perlu adanya manajemen keperawatan (Asmuji, 2014)
Keperawatan bukan profesi yang statis dan tidak berubah tetapi profesi yang
secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang
berubah, sehingga pemenuhan dan metode perawatan berubah, karena gaya
hidup berubah. Menurut praktikan unsur penting dalam sistem keperawatan
adalah model praktik keperawatan profesioanal yang dapat diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan.Perawat memberi asuhan keperawatan kepada
pasien termasuk individu, keluarga dan masyarakat. Perawat menerima
16

tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual
yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Oleh
karena itu wajib diketahui oleh seorang perawat yang profesional, sehingga
profesi keperawatan mampu memilih dan menerapkan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP) yang paling tepat bagi pasien. Sehingga
diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata, sehingga
meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.
Berdasarkan teori dan aplikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
praktik manajemen keperawatan dilakukan supaya praktikan mampu
menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional dengan metode tim
secara langsung melalui metode daring dengan mempraktikkan masing-
masing peran secara merata bagi masing-masing praktikan. Dengan praktik
secara langsung praktikan memperoleh pengalaman nyata sekaligus ilmu
sehingga praktikan mampu memahami kondisi kepemimpinan di suatu
ruangan dan membandingkannya dengan konsep teori yang seharusnya.
Kendala yang dialami oleh praktikan selama praktik pada area ini adalah
ketika proses pembelajaran dilakukan secara daring, menyebabkan praktikan
kurang mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan role play keperawatan.
Selain itu metode pembelajaran daring dirasa masih tidak cocok diterapkan di
pendidikan profesi dan lebih cocok diterapkan pada jenjang akademik. Namun
masih terdapat nilai posistif dari adanya pembelajaran daring selama praktik
profesi ini, yaitu praktikan tetap terbiasa belajar meskipun kegiatan praktik
rumah sakit ditiadakan.
G. Departemen Keperawatan Jiwa
Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatn jiwa yang diberikan kepada individu, keluarga, dan masyarakat
baik sifatnya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif serta memberikan
17

pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat


keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatn jiwa. Praktik profesi keperawatan jiwa dengan
masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat melalui
penerapan terapi modalitas keperawatan. Fokus pembahasan dalam
keperawatan jiwa yaitu tentang klien sebagai sistem yang adaptif dalam
rentang respons sehat jiwa sampai ganggua jiwa, psikodinamika, terjadinya
masalah kesehatan/ keperawatan jiwa yang umum di Indonesia. Upaya
keperawatan dalam pencegahan primer, sekunder dan tertier terhadap klien
dengan masalah psikososial dan spiritual, termasuk hubungan terapeutik
secara individu dan dalam koteks keluarga (AIPNI, 2016).
Kompetensi yang telah diselesaikan oleh praktikan selama praktik di
keperawatan jiwa adalah melakukan asuhan keperawatan pasien dengan harga
diri rendah. Proses pemberian asuhan keperawatan dilakukan secara daring,
dimana praktikan membuat video simulasi intervensi klien gangguan jiwa
dengan masalah Resiko perilaku kekerasan.
Kendala yang dialami oleh praktikan selama praktik pada area ini adalah
ketika proses pembelajaran dilakukan secara daring, menyebabkan praktikan
kurang mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan prasat keperawatan.
Selain itu metode pembelajaran daring dirasa masih tidak cocok diterapkan di
pendidikan profesi dan lebih cocok diterapkan pada jenjang akademik. Namun
masih terdapat nilai posistif dari adanya pembelajaran daring selama praktik
profesi ini, yaitu praktikan tetap terbiasa belajar meskipun kegiatan praktik
rumah sakit ditiadakan.
H. Departemen Keperawatan Gerontik
Keperawatan gerontik terdiri dari 3 SKS yang mana dibagi menjadi dua
fase yaitu Keperawatan Gerontik Komunitas di Desa Karangpring selama 2
minggu dan Keperawatan Gerontik di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Jember selama 2 minggu. Kompentensi di keperawatan gerontik komunitas
adalah melakukan mini riset, sedangkan kompetensi di keperawatan gerontik
18

UPT PSTW Jember yaitu memberikan asuhan keperawatan pada lansia dan
memberikan intervensi berdasarkan EBP (Evidence Based Practice).
Kompetensi pada Departemen ini yang telah dilakukan berupa
kompetensi individu yaitu melakukan asuhan keperawatan lansia dengan
insomnia, praktikan mengelola kasus pada Tn.K dengan Insomnia yang telah
dilakukan pada tanggal 28 januari 2020 serta melakukan salah satu intervensi
berdasarkan EBP (Evidence Based Practice) dengan judul “Efektifitas
mendengarkan murotal qur-an terhadap derajat insomnia pada lansia di seltal
dongkersari sleman Yogyakarta”.
Ujian pada departemen gerontik dilakukan di UPT PSTW Jember
dengan metode SOCA (Student Oral Case Analysis) menggunakan kasus
individu asuhan keperawaatan pada Tn.K dengan insomnia yang telah
dilakukan pada tanggal 28 januari 2020.
I. Departemen Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas terdiri dari 3 SKS, yang dimulai dari praktik di
puskesmas dan dilanjutkan dengan komunitas lapangan. Kompetensi
keperawatan komunitas dimulai dari Puskesmas Panti selam 4 Minggu pada
tanggal 24 Januari - 21 Februari 2020 dan komunitas lapangan ditempuh
secara kelompok selama 4 minggu, mulai tanggal 24 Februari - 21 Maret 2020
bertempat di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Kompetensi yang harus dicapai pada praktik puskesmas yaitu mampu
mengidentifikasi program puskesmas yang mencerminkan rencana pelayanan
kesehatan nasional, mengidentifikasi program yang ada di Puskesmas Panti
(profil umum, data khusus kesehatan, data program), mengidentifikasi
kesenjangan antara program yang dilaksanakan dan strategi intervensi,
melakukan implementasi kegiatan sesuai dengan kegiatan program,
melakukan evaluasi kegiatan program.
Kompetensi pengidentifikasian program puskesmas yang mencerminkan
rencana pelayanan kesehatan nasional serta pengidentifikasian program
puskesmas dilakukan pada 31 Desember 2018 sampai dengan 02 Januari
19

2019. Kegiatan yang dilakukan praktikan meliputi UKP (Upaya Kesehatan


Perseorangan) yaitu balai pengobatan, unit gawat darurat, home care, dan
pelayanan one day care. Program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan,
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, gizi serta pencegahan dan
pengendalian penyakit. Selain itu, program Puskesmas Panti memiliki UKM
pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah, perawatan kesehatan
masyarakat, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan indera,
kesehatan usia lanjut, kesehatan olahraga, kesehatan kerja, pembinaan
pengobatan tradisional dan komplementer, kesehatan imunisasi dan kesehatan
matra.
Komunitas dilanjutkan di Desa Karangpring kompetensi yang telah
dilakukan yaitu Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan setelah
melakukan MMD 1. Kegiatan awal dimulai pada kegiatan penyuluhan teknik
massage dan mandi air hangat di acara pengajian yang ada di Dusun Krajan
melibatkan lebih dari 30 orang pada hari Jumat tanggal 6 Maret 2020.
Kegiatan kedua di keesokan harinya yaitu hari Sabtu 7 Maret 2020 dengan
kegiatan pembuatan infus water dan senam rematik di acara ibu PKK yang
ada di dusun Durjo melibatkan kurang lebihnya 20 warga. Segala rangkaian
macam kegiatan itu di Minggu selanjutnya tetap berkelanjutan.
Kendala kami dalam kegiatan komunitas ini adalah tidak dapat
terlaksananya Grand acara kami dan juga kegiatan MMD 2 yang merupakan
lanjutan dari MMD pertama. Kendala kami dapati karena adanya pandemi
corona yang saat ini masuk ke Indonesia,tidak terkecuali kota kota pun juga
terkena dampak lockdown oleh pemerintah,sehingga kami di tarik untuk
berada di rumah saja pada tangaal 16 Maret 2020.
J. Departemen Keperawatan Keluarga
Praktik Departemen keperawatan keluarga dengan beban studi 3 SKS
yang dilaksanakan bersamaan dengan keperawatan komunitas pada 24
Februari - 21 Maret 2020 selama 5 minggu bertempat di Desa Karangpring
20

Kabupaten Jember. Kompetensi yang dicapai pada Departemen ini adalah


melakukan asuhan keperawatan pada satu keluarga yang mengalami masalah
kesehatan. Metode pembelajaran asuhan keperawatan dilakukan dengan studi
kasus dan penyuluhan secara langsung pada keluarga.
Kompetensi keperawatan keluarga dengan pengambilan kasus untuk
asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga
Ny S dengan masalah keperawatan hipotensi dilaksanakan pada tanggal 28
Februari 2019- 06 Maret 2019. Asuhan keperawatan keluarga ditekankan pada
pemeliharaan kesehatan sehingga keluarga mampu melaksanakan manajemen
kesehatan guna untuk mempertahankan kesehatan terhadap individu maupun
anggota keluarga.

K. Departemen Keperawatan Gawat Darurat


Praktik profesi kegawatdaruratan mencangkup asuhan keperawatan
dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah
satu sistem (organ) atau beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan
gawat darurat. Fokus pembahasan pada stase keperawatan kegawatdaruratan
adalah membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang
etis, legal dan peka budaya pada klien yang mempunyai masalah aktual dan
resiko yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa
atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, serta kondisi
klien yang mengalami kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan
keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu
mencegah atau mengurangi kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi
(AIPNI, 2016).
Kompetensi yang telah diselesaikan oleh praktikan yaitu
menyelesaikan konsep asuhan keperawatan kegawatdaruratan dan konsep
asuhan keperawatan kritis. Konsep asuhan keperawatan kegawatdaruratan
yang telah diselesaikan oleh praktikan yaitu asuhan keperwatan pasien dengan
21

Cidera Otak Berat dan Aritmia Penyusunan konsep asuhan keperawatan


berlangsung dalam waktu satu minggu dengan pembelajaran via daring.
Kendala yang dialami oleh praktikan selama praktik pada area ini
adalah ketika proses pembelajaran dilakukan secara daring, menyebabkan
praktikan kurang mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan prasat
keperawatan. Selain itu metode pembelajaran daring dirasa masih tidak cocok
diterapkan di pendidikan profesi dan lebih cocok diterapkan pada jenjang
akademik. Namun masih terdapat nilai posistif dari adanya pembelajaran
daring selama praktik profesi ini, yaitu praktikan tetap terbiasa belajar
meskipun kegiatan praktik rumah sakit ditiadakan
L. Departemen Praktika Senior
Praktik profesi keperawatan praktika senior merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan kemempuan
keperawatan profesional dan berpikir kritis menjalankan fungsi advokasi pada
klien ibu dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini. Praktik profesi keperawatn praktika
senior merupakan proses kegiatan pembelajaran lapangan yang bersifat
komperhensif (PBLK). Mahasiswa sebagai praktikan akan mampu
mengaplikasikan beberapa keilmuan mulai pemahaman terhadap manajemn
keperawatan, metodologi penelitian, keterampilan klinik, ilmu dasar yang
menunjang secara terintegrasi. Fokus kegiatan praktika senior diarahkan untuk
sekiranya mahasiswa mampu mengidentifikasi fenomena antara lain di klinik
maupun di komunitas, hingga metode penyelesaian masalahnya (problem
solving). Selain itu nantinya diharapkan terfasilitasinya kompetensi praktikan
kearah kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Selain itu mahasiswa
mencoba belajar menerapkan salah satu peran perawat sebagai pembaharu
(change agent) mengasah peran lain sebagai kolaborator, fasilitator, edukator,
dll.
22

Praktikan mempunyai kompetensi kelompok dimana praktikan beserta


kelompok diharapkan mampu membuat suatu proyek inovasi dari sebuah
program yang sudah ada ataupun program yang masih belum berjalan maupun
inovasi terbaru. Adapun pembuatan proyek inovasi didasarkan pada laporan
kegiatan praktika senior pada tahun sebelumnya yang melakukan praktik di
Ruang Bedah RSD Balung Jember. Proyek inovasi yang telah diselesaikan
oleh praktikan selama di stase praktika senior yaitu pelaksanaan webinar
dengan judul “Aplikasi Evidence Based Nursing Berbasis Cairan dalam
Upaya untuk Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan di Ruang Bedah” dan
penyusunan modul pembelajaran balance cairan dengan pendekatan 3S
(SDKI, SIKI, dan SLKI).

Webinar dengan judul “Aplikasi Evidence Based Nursing Berbasis


Cairan dalam Upaya untuk Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan di
Ruang Bedah” telah dilaksanakan pada hari Senin, 04 July 2020 secara daring
menggunakan zoom meeting dengan jumlah peserta 121 orang. Pembicara
dalam Seminar ini yaitu yang pertama Ns.Wasit Teguh, S.Kep dengan judul
materi yang disampaikan “Aplikasi Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan
Cairan dengan Pendekatan 3S (SIKI,SDKI,SLKI)”, pembicara yang kedua
oleh Ns.Deny Prasetyanto, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.MB. dengan judul materi
yang disampaikan “Aplikasi Balance Cairan dengan Pendekatan Evidence
Based Nursing”. Sebelum acara dimulai dilakukan pre test setelah itu
dilanjutkan dengan penyampaian materi. Setelah penyampaian materi dibuka
kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dan masukan
kepada pemateri, dan masing-masing pemateri selalu ada pertanyaan dari
peserta seminar. Setelah sesi tanya jawab dilakukan post test.

Dari hasil pengukuran peserta berjumlah 137 orang, nilai saat pre test
1 orang (0,07%) mendapatkan nilai terendah yaitu dengan nilai 10 dan 5
orang (0,36%) mendapatkan nilai tertinggi 100. Sedangkan pada saat peserta
mengikuti post test nilai tertinggi pada nilai 100 dengan jumlah peserta 137
23

orang (100%) dan tidak ada nilai terendah. Maka dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah peserta diberi
penjelasan materi melalui seminar dengan kenaikan pengetahuan terhadap
materi sebanyak 100% dari nilai terendah yang diperoleh peserta melalui
pretest dengan perolehan nilai tertinggi setelah mengikuti posttest. Hasil
evaluasi peserta sangat antusias mengikuti keseluruhan webinar, dari awal
webinar sampai akhir webinar. Setelah webinar ini selesai diharapkan
mempunyai manfaat bagi peserta, sehingga para peserta dapat
mengaplikasikannnya di unit kerja masing-masing.

Pembuatan modul dilaksanakan pada hari Senin, 27 Juli 2020 sampai


Jumat, 14 Agustus 2020. Materi pembuatan Modul adalah Pembelajaran
Kebutuhan Cairan Dengan Pendekatan 3S (SDKI,SLKI,SKI). Adapun tujuan
pembuatan modul ini yaitu selain sebagai inovasi dalam praktik di stase
praktika senior, tapi juga diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam
penyusunan asuhan keperawatan dengan permasalahan kebutuhan cairan.
Pembahasan di dalam modul pun dibuat selengkap mungkin yang
mencangkup konsep cairan dan elektrolit, gangguan asam basa, permasalahan
kebutuhan cairan dan elektrolit, perhitungan kebutuhan cairan pada kasus
tertentu, samapi dengan konsep asuhan keperawatan dengan pendekatan 3S

Selain kompetensi kelompok, praktikan juga telah menyelsaikan


kompetensi individu yaitu dengan melakukan review 3 artikel. Penyusunan
review artikel berlangsung dalam waktu 4 minggu. Adapun praktikan
menyusun kompetensi individu yaitu dengan mereview artikel dengan judul
“Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) dengan kekuatan otot ektermitas
pasien stroke ”

Anda mungkin juga menyukai