Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang mana telah memberi
penulis kesehatan dan kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan dan umur
panjang sehinggan penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini,shalawat
beserta slam penulis sampaikan kepangkuan nabi besar Muhammad SAW.beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa umat manusia dapat merasakan
betapa indahnya alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Adapun laporan studi kasus ini berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA
LANSIA DENGAN GANGGUAN MUSKULUSKELETAL”.laporan studi kasus ini
penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penyelesaian program
pendidikan diploma III Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota Sabang.selesainya
laporan studi kasus ini,penulis sangat terbantu dengan pengarahan dan bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak,akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan studi
kasus tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini,izinkan penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima
kasih yang tak terhingga kepada pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam
membimbing makalah ini dan membangun demi kesempurnaan di masa yang akan
datang.hanya kepada Allah SWT. Penulis memohon ampunan,kepada pembaca
penulis memohon maaaf atas segala kekurangan.walaupun demikian penulis berharap
semoga laporan studi kassus ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis
dan kalangan profesi keperawatan.
Amin ya rabbal a’lamin
Sabang,November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit stroke merupakan penyebab ketiga kecacatan di
dunia akibat gangguan fungsi syaraf yang terjadi seperti gangguan
penglihatan, bicara pelo, gangguan mobilitas, serta kelumpuhan
pada wajah maupun ekstremitas. Kondisi seperti ini yang
menyebabkan penderita stroke memiliki ketergantungan yang
tinggi dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada orang lain.
Permasalahan ini tidak hanya berdampak terhadap status kesehatan
tetapi akan mempengaruhi kualitas hidup penderita tersebut dan
menambah beban ekonomi keluarga maupun negara Kegiatan
pengabdian ini bermitra dengan Panti Sosial Tresna Werdha Kota
Jambi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan lansia mengenai penyakit stroke dan cara
pencegahannya. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak
30 orang lansia. Berdasarkan hasil evaluasi peserta merasa antusias
mengikuti kegiatan dan setelah diberikan penyuluhan mayoritas
peserta telah mengetahui defenisi, penyebab, faktor resiko, serta
pencegahan penyakit stroke. Diharapkan setelah pemberian
edukasi kesehatan mengenai penyakit stroke, lansia dapat
menerapkan perilaku gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya
penyakit stroke.

B. Rumusan masalah
1. Asuhan keperawatan pada pasien lansia post stroke
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelumpuhan
Lumpuh atau kelumpuhan berarti hilangnya fungsi bagian tubuh
yang terkena.penyebab kelumpuhan:
1. Trauma (mis;kecelakaan,tabrakan kendaraan,jatuh
tergelincir).
2. Non tarauma (mis;radang,gangguan pembuluh darah
otak,stroke[adanya pembuluh darah yang pecah],tekanan
darah tinggi)
Lumpuh ada 3 macam,yakni:
1. Lumpuh sebelah badan(hemiplegia).
2. Lumpuh kedua tungkai bawah(paraplegia)
3. Lumpuh keempat anggota gerak(atas dan bawah)
(quadriplegia)
Perawatan bagi kalien lanjut usia yang mengalami kelumpuhan
memang lama dan sulit.kadang-kadang,klien lanjut usia
mengalami kematian bukan karena kelumpuhannya,tetapi
Karena radang saluran kemih atrau decubitus.
B. Perawatan umum
Tujuan perawatan klien lanjut usia yang mengalami kelumpuhan
adalah mengurangi beban penderitaan yang dialaminya dan bila
mungkin,memulihkan kembali fungsi bagian yang lumpuh.hal
yang perlu diperhatikan dalam perawatan pada klien lanjut usia
yang lumpuh adalah bagian badan yang tertekan.posisi tidur perlu
diubah untuk untuk mencegah timbulnya luka lecet (decubitus)
pada kulit yang terus menerus mengalami penekanan.
Posisi tidur yang dianjurkan:
1. Posisi tidur terlentang:
a. Letak kepala.kepala diletakkan di bagian yang tidak
sakit dan diberi bantal sebagai penahan.
b. Letak bahu.bahu diberi bantal dibawahnya untuk
menghindari ketegangan otot.
c. Letak tangan dan pergelangan tangan melebar keluar
dan dibawahnya diberi bantal dengan posisi bagian
dalam ke arah luar dan pada tangan,dipasng gulungan
kain untuk menghindarkan terjadi atrofi.
d. Panggul,bagian panggul kanan dan kiri diberi bantal
dan di bagian bawah lutut yang lumpuh diberi bantal
agar kaki tidak kaku atau jatuh(drop foot).
2. Posisi tidur miring, tubuh dibaringkan pada posisi yang
tidak sakit:
a. Sebaiknya di kepala diberi bantal yang lunak untuk
memberi rasa nyaman.
b. Langan atas ke depan dan diletakkan di atas bantal
dengan sudut 45.dan tangan diberi gulungan kain
untuk mencegah atrofi.
c. Kaki juga diarahkan ke depan dan diberi bantal
dibawahnya serta lutut ditekuk kurang lebih 15.
3. Posisi tidur telungkup:
a. Kepala diarahkan ke samping dalam keadaan nyaman.
b. Bagian dada di bagian bawahnya diberi bantal untuk
menahan tubuh dan memberi kebebasan bergerak
kepala dan leher.
c. Tangan diletakkan lurus dengan membentuk sudut 30
dengan tubuh.
d. Kaki,diberi bantal dibawahnya untuk memberi posisi
lekuk (fleksi) pada lutut.

C. Perawatan rehabilitassi dasar


1. Perawatan saluran pernapasan dapat dilakukan secara aktif
dan passif.
2. Latihan menggerakkan sendi setiap hari secara penuh dan
meletakkan posisi fungsional yang sempurna.
3. Melatih otot yang lemah sehingga dapat memperkuat otot
yang terganggu.
D. Cara memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
Keadaan fisik klien lanjut usia yang sudah lemah sangat
bergantung pada bantuan oaring lain.biasanya sering timbul rasa
jemu,bahkan hilang semangat (apatis) sehingga hidupnya
bergantung pada belas kasihan oaring lain.untuk menghilangkan
rasa jemu dan menimbulkan perhatian terhadap lingkungan,klien
perlu diberi kesempatan untuk menikmati dunia luar.hal ini dapat
dilakukan secara teratur menggunakan kursi roda untuk keluar
kamar sambal menghirup udara segar selama 30 menit sampai 1
jam.

Cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Siapkan dahulu kursi roda dan letakkan di dekat tempat
tidurnya.jika perlu,tambahkan bantal.
2. Bantu klien lanjut usia untuk duduk ke samping tempat tidur
dan lancarkan kaki kebawah sisi tempat tidur.
3. Penolong harus berdiri tepat di hadapan klien yang ditolong
tersebut,sambal meltakkan kedua tangannya di kedua ketiak
klien.
4. Instruksikan klien lanjut usia untuk meletakkan kedua
lengan diatas pundak perawat untuk membantu menopang
daya beratnya,dengan kaki menginjak di atas kaki
perawat/penolong.
5. Angkat perlahan-lahan hingga klien berdiri tegak.
6. Tahan untuk beberapa detik dalam posisi berdiri,lalu mulai
melangkah miring (arah diagonal),denagn alas kaki.
7. Duduk perlahan.perhatikan agar duduknya dalam keadaan
santai (nyaman),dengan alas kaki.
8. Bawa kalien ke halaman agar dapat menghirup udra segar
dan diberi kesibukan,misalnya merajut dan merenda,untuk
mengurangi perasaan bosan dan tegang.

E. Perawatan sehari-hari
1. Kebersihan mulut dan gigi
Kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan
menyikat gigi dan berkumur secra teratur meskipun sudah
ompong.bagi yang masih aktif dan masih mempunyai gigi
cukup lengkap,ia dapat menyikat giginya sendiri sekurang-
kurangnya dua kali dalam sehari,pagi saat bangun tidur dan
malam sebelum tidur.
Bagi lanjut usia yang menggunakan gigi palsu
(prostese),dapat dirawat sebagai berikut:
a) Gigi palsu dilepas,dikeluarkan dari mulut dengan
menggunakan kain kasa atau sapu tangan yang
bersih.bila mengalami kesulitan,ia dapat dibantu oleh
keluarga/perawat.
b) Kemudian,gigi palsu di sikat perlahan dibawah air
mengalir sampai bersih.bila perlu,pasta gigi dapat
digunakan.
c) Pada waktu tidur,gigi palsu tidak dipakai dan
direndam dalam air bersih dalam gelas.tidak boleh
direndam dalam air panas tau dijemur.bagi yang
sydah tidak mempunyai gigipalsu,setiap kali habis
makan ,ia harus berkumur-kumur untuk
mengeluarkan sisa makanan yang melekat diantara
gigi.bagi yang masih mempunyai gigi,tetapi Karena
kondisinya lemah atau lumpuh,usaha membersihkan
gigi dan mulut dapat dilakukan dengan bantuan
keluarga atau jika tinggal di panti,ia dibantu perawat
atau petugas.

2. Kebersihan kulit dan badan


Fungsi kulit antara lain:
a) Melindungi bagian tubuh/jaringan tuibuh dibawahnya
terhadap pukulan,untuk mencegah masuknya kuman
penyakit,kedinginan,dan lain-lain.
b) Sebagai panca indra perasa dan peraba.
c) Mengatur suhu badan.
d) Mengeluarkan ampas berupa zat yang tidak terpakai
(keringat).
e) Tempat memasukkan obat injeksi.
Kulit menerima berbagai rangsangan (stimulus) dari
luar.kulit merupakan pintu masuk ke dalam
tubuh.kebersihan kulit dan kerapian dalam berpakaian
klien lanjut usia tperlu tetap diperhatikan agar
penampilan mereka tetap segar.usaha membersihkan
kulit dapat dilakukan dengan cara mandi setiap hari
secara teratur,paling sedikit dua kali sehari.
Manfaat mandi ialah menhilangkan
bau,menghilangkan kotoran,merangsang peredaran
darah,dan memberi kesegaran pada tubuh.pengawasan
yang perlu dilakukan selama perwatan kulit adalah:
a) Memeriksa ada/tidaknya lecet
b) Mengoleskan minyak pelembab kulit setiap selesai
mandi agar kulit tidak terlalu kering atau keriput
c) Menggunakan air hangat untuk mandi,yang
berguna mengrangsang peredaran darah dan
mencegah kedinginan
d) Menggunakan sabun yang halus jangan terlalu
sering karena hal ini dapat memengaruhi keadaan
kulit yang sudah kering dan keriput.

F. Decubitus
Apakah decubitus itu?

Anda mungkin juga menyukai