Anda di halaman 1dari 9

In het wetenschap

Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang I
PEMBACAAN GUGATAN

Sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu panitera, para pengunjung


termasuk para pihak, baik penggugat/kuasanya maupun tergugat/kuasanya
sidang sudah berada di dalam ruangan persidangan.

Protokol/ : “Majelis Hakim (akan) memasuki ruangan, hadirin dimohon


(Panitera) berdiri”, (Majelis hakim memasuki ruang sidang sesuai dengan
urutan semestinya. Maksudnya adalah bahwa Hakim Ketua
berada diurutan terdepan diikuti oleh Hakim Anggota I dan Hakim
Anggota II. Setelah hakim duduk pada posisinya masing-masing)
Panitera : “Hadirin dipersilakan duduk kembali”
Ketua Majelis : “Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa perkara
dengan No. 27/G/PTUN-PDG/2017 pada hari Rabu tanggal 25
Oktober 2017, antara...(tergugat) melawan...(penggugat) dibuka
dan dinyatakan terbuka untuk umum” (ketuk palu 3x),
Ketua Majelis : “Bahwa sesuai dengan penetapan ketua pengadilan setelah
dilakukannya pemeriksaan persiapan, maka pemeriksaan
terhadap perkara ini dilanjutkan dalam persidangan yang terbuka
untuk umum. Agenda persidangan kita pada hari ini adalah
pembacaaan gugatan oleh pihak penggugat. Sebelumnya, saya
terlebih dahulu akan memeriksa identitas para pihak. Selamat
Pagi Saudara Penggugat, apakah benar Saudara yang bernama ...?”
Penggugat : “...(sebutkan nama penggugat)”
Ketua Majelis : “Apakah Saudara dalam keadaan sehat dalam persidangan pada
hari ini?
Penggugat : “Alhamdulillah, Saya dalam keadaan sehat Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Apakah Anda berkewarganegaraan Indonesia?”
Penggugat : “Benar, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Apa pekerjaan Anda?”
Penggugat : “Saya bekeja sebagai....(sebutkan pekerjaan penggugat), Yang
Mulia”
Ketua Majelis : “Di mana Anda bertempat tinggal?”
Penggugat : “Saya bertempat tinggal di ....(alamat penggugat secara lengkap),
Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara penggugat, apakah Anda memiliki hubungan darah
dengan salah seorang hakim atau panitera di dalam persidangan
ini?”
Penggugat : “Tidak, Yang Mulia”
Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  1 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

Ketua Majelis : “Saudara penggugat, apakah di dalam persidangan ini Anda akan
diwakili oleh seorang atau beberapa orang kuasa hukum?”
Penggugat : “iya, Yang Mulia. Saat ini saya didampingi oleh kuasa hukum saya”
Ketua Majelis : “Saudara yang menjadi kuasa hukum penggugat?”
Kuasa Hk Pggt : “Benar, Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Dapatkah Saudara perlihatkan surat kuasa berikut kartu tanda
advokat (KTA) kepada majelis?”
Kuasa Hk.Pggt : “Dapat Yang Mulia” (Kuasa hukum tergugat maju ke hadapan
majelis hakim memperlihatkan surat kuasanya, setelah
pemeriksaan terhadap surat kuasa dimaksud selesai maka majelis
memerintahkan kuasa hukum penggugat kembali ke tempatmya.
Selanjutnya pemeriksaan identitas dilakukan terhadap tergugat
dan kuasanya)
Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, benarkah Anda adalah...(sebutkan nama
Jabatan TUN-nya), berdomisili/bertempat kedudukan di
Jalan...(sebutkan domisili tergugat)?”
Tergugat : “Benar, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara tergugar, apakah Anda memiliki hubungan darah dengan
salah seorang hakim atau panitera di dalam persidangan ini?”
Tergugat : “Tidak, Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, apakah di dalam persidangan ini Anda akan
diwakili oleh seorang atau beberapa orang kuasa hukum?”
Tergugat : “iya Yang Mulia, saat ini saya didampingi oleh kuasa hukum saya”
Hakim Ketua : “Saudara yang menjadi kuasa hukum penggugat?”
Kuasa Hk Tggt : “Benar, Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Dapatkah Saudara perlihatkan kepada majelis kartu tanda
advokat (KTA) surat kuasa dari klien Saudara?”
Kuasa Hk. Tggt : “Dapat Yang Mulia” (Kuasa hukum tergugat maju ke hadapan
majelis hakim memperlihatkan surat kuasanya, setelah
pemeriksaan terhadap surat kuasa dimaksud selesai maka majelis
memerintahkan kuasa hukum tergugat kembali ke tempatmya.)
Hakim Ketua : “Saudara penggugat, apakah Anda telah siap membacakan surat
gugatan?”
Penggugat : “Siap Yang Mulia, kuasa hukum saya yang akan membacakannya”
Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, apakah Anda telah menerima salinan surat
gugatan Penggugat?”
Kuasa Hk. Tggt : “Sudah Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, kami sangat mengharapkan Anda menyimak
dan memahami dengan baik apa yang akan disampaikan oleh
pihak penggugat di dalam surat gugatannya. Saudara Kuasa
Hukum Penggugat, silakan dibacakan surat gugatannya?”
Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  2 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

Kuasa Hk. Tggt : (membacakan surat gugatan)


Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, apakah Anda dapat mengerti dan memahami
isi surat gugatan tersebut?”
Kuasa Hk. Tggt : “kami mengerti dan memahaminya, Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Apakah ada hal lain yang ingin Anda sampaikan”
Kuasa Hk. Tggt : “Tidak ada yang mulia”
Hakim Ketua : “Saudara Tergugat, apakah Anda akan mengajukan jawaban atas
gugatan tersebut?”
Tergugat : “setelah berkonsultasi/berdiskusi dengan kuasa hukum saya,
maka saya mengambil sikap untuk mengajukan gugatan, Yang
Mulia”
Hakim Ketua : “Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah Anda akan langsung
menyampaikan jawaban atas gugatan penggugat pada hari ini?”
Kuasa Hk. Tggt : “Tidak, Yang Mulia. Kami meminta waktu satu minggu untuk
mempersiapkan jawaban kami”
Hakim Ketua : (Setelah berdiskusi dengan hakim anggota dan Panitera
Pengganti) “Baiklah, karena pihak Tergugat meminta waktu satu
minggu untuk menyiapkan jawaban atas gugatan, maka sidang
hari ini ditunda selama satu minggu. Sidang selanjutnya
ditetapkan pada tanggal 1 November tahun 2017 Pukul 09.00
WIB. Kepada para pihak, dengan tidak perlu dipanggil lagi agar
datang menghadap kembali ke persidangan pada hari, tanggal dan
jam yang dimaksud dan perlu kami ingatkan bahwa hal ini
merupakan panggilan resmi. Untuk selanjutnya sidang dinyatakan
ditutup” (ketuk palu 3x)
Panitera : “Majelis hakim meninggalkan ruangan sidang, hadirin dimohon
berdiri”

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  3 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang II
PEMBACAAN JAWABAN

Sidang dimulai dengan tata cara yang telah dikemukakan sebelumnya. Sidang
dibuka oleh Ketua Majelis dan para pihak sudah berada di dalam ruang sidang

Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum tergugat, apakah Anda telah siap
membacakan jawaban atas gugatan pihak penggugat?”
Kuasa Hk. Tggt : “Siap, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakah Anda telah menerima
salinan dari jawaban yang akan dibacakan oleh kuasa hukum
tergugat?”
Kuasa Hk.Pggt : “Sudah, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara penggugat dan kuasa hukumnya, harap Anda simak
dengan baik dan saksama Jawaban yang dibacakan oleh kuasa
hukum tergugat. Kami sangat mengharapkan Anda bisa
memahaminya. Saudara Kuasa Hukum Tergugat silakan Anda
bacakan jawaban tergugat”
Kuasa Hk. Tggt : (membacakan jawaban atas gugatan)
Ketua Majelis : “Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah Anda mengerti dan
memahami jawaban yang telah disampaikan oleh kuasa hukum
tergugat?”
Kuasa Hk. Pggt : “Saya mengerti dan memahami jawaban yang dimaksud Yang
Mulia”
Ketua Majelis : “Apakah ada hal lainnya yang perlu Anda sampaikan?
Kuasa Hk. Pggt : “Tidak ada, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara penggugat, apakan Anda akan menyampaikan replik atas
jawaban pihak tergugat?”
Penggugat : “Setelah berkonsultasi dengan kuasa hukum saya, maka saya akan
mengambil sikap untuk mengajukan replik, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakan Anda akan langsung
menyampaikan replik pada hari ini
Kuasa Hk. Pggt : “Mohon maaf Yang Mulia, kami meminta waktu satu minggu untuk
menyiapkan replik kami”
Ketua Majelis : (menetapkan jadwal persidangan selanjutnya, meminta kedua
belah pihak untuk menghadiri persidangan dan selanjutnya
menutup persidangan)

Pembacaan Replik dan Duplik dilaksanakan dengan mekanisme yang sama dengan
pembacaan gugatan dan jawaban.
Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  4 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang V
PEMBUKTIAN

Sidang dimulai dengan tata cara yang telah dikemukakan sebelumnya. Sidang
dibuka oleh Ketua Majelis dan para pihak sudah berada di dalam ruang sidang

Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakah Anda telah siap dengan
alat bukti Anda?”
Kuasa Hk. Pggt : “Siap, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Silakan Anda perlihatkan alat bukti berikut surat pengantarnya
ke hadapan majelis sehingga kami bisa memeriksanya” (Kuasa
Hukum Penggugat membawa berkas surat-surat ke hadapan
majelis)”
Ketua Majelis : (Setelah alat bukti diperlihatkan dan didiskusikan dengan hakim
majelis lainnya) “Saudara tergugat/kuasa hukumnya, kami minta
Anda maju ke hadapan majelis untuk mengkonfrontir alat bukti
yang diajukan oleh pihak penggugat” (tergugat/kuasa hukumnya
kemudian maju ke hadapan majelis untuk meyaksikan langsung
alat bukti yang diajukan penggugat. Setelah selesai, ketua majelis
mempersilakan kedua pihak kembali ke tempat masing-masing)”
Ketua Majelis : “Kuasa hukum tergugat, apakah Anda telah siap dengan alat bukti
Anda?”
Kuasa Hk. Tggt : “Siap Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Silakan Anda perlihat ke hadapan majelis sehingga kami bisa
memeriksanya” (Kuasa Hukum Penggugat membawa berkas
surat-surat ke hadapan majelis dengan mekanisme yang sama
seperti pada pemeriksaan alat bukti penggugat yaitu disaksikan
oleh kuasa hukum tergugat)
Ketua Majelis : “Kuasa hukum penggugat, apakah ada hal lain yang akan Anda
sampaikan?”
Kuasa Hk. Pggt : “Tidak ada, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Kuasa hukum tergugat, apakah ada hal lain yang akan Anda
sampaikan?”
Kuasa Hk. Tggt : “Tidak ada, Yang Mulia”
Ketua Majelis : (menetapkan jadwal persidangan selanjutnya, meminta kedua
belah pihak untuk menghadiri persidangan dan selanjutnya
menutup persidangan)

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  5 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang VI
PEMERIKSAAN SAKSI
Sidang dimulai dengan tata cara yang telah dikemukakan sebelumnya. Sidang
dibuka oleh Ketua Majelis dan para pihak sudah berada di dalam ruang sidang

Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakah Anda telah siap
menghadirkan saksi ke ruang persidangan?”
Kuasa Hk. Pggt : “Terima Kasih, Yang Mulia. Pada hari ini kami akan menghadirkan
saksi sebanyak dua orang”
Ketua Majelis : “Kalau begitu silakan hadirkan saksi satu per satu ke persidangan”
Kuasa Hk. Pggt : “Kepada Saksi I...dipersilakan memasuki ruangan sidang”
Ketua Majelis : “Selamat Pagi Saudara saksi, sebelum Anda diambil sumpahnya,
saya akan menanyakan identitas Anda terlebih dahulu. Apakah
benar Saudara yang bernama ...?”
Saksi I : “...(sebutkan nama Saksi)”
Ketua Majelis : “Apakah Saudara dalam keadaan sehat dalam persidangan pada
hari ini?
Saksi I : “Alhamdulillah, Saya dalam keadaan sehat Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Apakah Anda berkewarganegaraan Indonesia?”
Saksi I : “Benar, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Apa pekerjaan Anda?”
Saksi I : “Saya bekeja sebagai....(sebutkan pekerjaan penggugat), Yang
Mulia”
Ketua Majelis : “Di mana Anda bertempat tinggal?”
Saksi I : “Saya bertempat tinggal di ....(alamat penggugat secara lengkap),
Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara saksi, apakah Anda memiliki hubungan darah dengan
salah seorang hakim atau panitera di dalam persidangan ini?”
Saksi I : “Tidak, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara saksi, apakah Anda mengenal penggugat atau tergugat
atau memiliki hubungan kerja dengan salah satu pihak yang
bersengketa di persidangan ini?”
Saksi I : “Iya/Tidak, Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara Saksi sebelum keterangan Anda diambil, bersediakah
Anda diambil sumpahnya?”
Saksi I : “Bersedia Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara juru sumpah, silakan mengambil posisinya?” (juru
sumpah/panitera berdiri di belakang saksi di sebelah kanan
dengan memegang Al Qur’an/kitab suci lainnya)

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  6 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

Ketua Majelis : “Saudara Saksi, Silakan ikuti lafaz sumpah yang saya ucapkan.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi dalam
perkara ini akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain
daripada yang sebenarnya”
Saksi I : (mengikuti lafaz sumpah yang dibacakan oleh Ketua Majelis)
Ketua Majelis : “Saudara saksi, apakah Anda berada dalam tekanan untuk
memberikan kesaksian ini?”
Saksi I : “Tidak Yang Mulia”
(kemudian tanya-jawab dilaksanakan oleh majelis hakim,
penggugat atau tergugat, setelah pemeriksaan terhadap saksi ini
dianggap selesai)
Ketua Majelis : “Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah masih ada saksi yang
akan Anda hadirkan?”
Kuasa Hk. Pggt : “Ada/Tidak Ada Yang Mulia..” (dan seterusnya)
(Jika pemeriksaan saksi dari pihak penggugat selesai, maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi pada pihak tergugat
dengan mekanisme yang serupa pada pemeriksaan saksi
sebelumnya)
Ketua Majelis : “Oleh karena pemeriksaan saksi telah selesai, maka persidangan
berikutnya adalah penyampaian kesimpulan dari para pihak. Dan
oleh karena itu, untuk memberikan kesempatan kepada para
pihak untuk mempersiapkan kesimpulannya, maka persidangan
selanjutnya akan dilaksanakan pada hari...Kepada para pihak,
dengan tidak perlu dipanggil lagi agar datang menghadap kembali
di persidangan pada hari, tanggal dan jam tersebut di atas dan hal
ini merupakan panggilan resmi, maka untuk selanjutnya sidang
dinyatakan tertutup (ketuk palu 1x)?”

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  7 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang III
KESIMPULAN

Sidang dimulai dengan tata cara yang telah dikemukakan sebelumnya. Sidang
dibuka oleh Ketua Majelis dan para pihak sudah berada di dalam ruang sidang

Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakah Anda telah siap untuk
menyampaikan kesimpulan?”
Kuasa Hk. Pggt : “Terima kasih Yang Mulia, pada hari ini kami siap menyampaikan
kesimpulan pada hari ini?”
Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat silakan diserahkan
kesimpulannya”.
Kuasa Hk. Pggt : (menyerahkan kesimpulan pada majelis hakim dan pihak
tergugat)
Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum tergugat, apakah Anda telah siap untuk
menyampaikan kesimpulan?”
Kuasa Hk. Tggt : “Siap Yang Mulia”
Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum tergugat silakan diserahkan
kesimpulannya”.
Kuasa Hk. Tggt : (menyerahkan kesimpulan pada majelis hakim dan pihak
tergugat)
Ketua Majelis : “Oleh karena penyerahan kesimpulan dianggap telah selesai dan
untuk memberikan kesempatan kepada majelis hakim
menyiapkan putusan maka persidangan ditunda selama...dst

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  8 
i

 
In het wetenschap
Niemand heeft een lastse word...

PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Sidang III
PUTUSAN

Sidang dimulai dengan tata cara yang telah dikemukakan sebelumnya. Sidang
dibuka oleh Ketua Majelis dan para pihak sudah berada di dalam ruang sidang

Ketua Majelis : “Saudara kuasa hukum penggugat, apakah Anda telah siap untuk
mendengarkan putusan?”
Kuasa Hk. Pggt : “Terima kasih Yang Mulia, kami siap mendengarkan putusan pada
hari ini?”
Ketua Majelis : “saudara kuasa hukum tergugat silakan Anda bacakan kesimpulan
pada hari ini”
Kuasa Hk. Pggt : “Terima kasih Yang Mulia, kami siap mendengarkan putusan pada
hari ini?”
Ketua Majelis : “Baiklah, kedua belah pihak kami harap menyimak dan memahmi
secara saksama putusan yang dibacakan berikut ini”
(ketua majelis kemudian membacakan putusan)
“ Demikianlah putusan dalam perkara ini diambil dan dibacakan
dalam persidangan yang terbuka untuk umum, kami ingatkan
kepada para pihak yang tidak puas atas putusan ini dapat
menempuh upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara dalam tenggang 14 (empat belas) hari terhitung
sejak dibacakannya putusan ini. Dengan berakhirnya pembacaan
putusan ini, maka berakhir pula lah rangkaian persidangan
terhadap perkara ini. Untuk selanjutnya sidang dinyatakan
ditutup” (ketuk palu 3x)

Romi Armezi |  Redaksi Persidangan Tata Usaha Negara  9 
i

Anda mungkin juga menyukai