MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah yang
dikarunikan-Nya,akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sesuai dengan namanya,
sebuah makalah memang tidak dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, melainkan
di dalam pembahasannya, terdapat informasi-informasi yang mudah-mudahan dapat menambah
serta memperluas pengetahuan kami serta pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapati berbagai kesulitan, baik dalam pencarian
sumber, bahan atau dalam hal lainnya. Akan tetapi, berkat pertolongan-Nya lah akhirnya makalah
ini dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini yaitu berdasarkan pada
bahan-bahan yang kami cari dari berbagai sumber. Kami mencatat hal-hal yang berhubungan
dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Kami memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu , kami
mengharapkan kritik dan saran untuk terciptanya sebuah makalah yang baik. Akhirnya, kami
mengucapkan terima kasih kepada segenap yang telah mendukung terciptanya makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kami dan umumnya untuk yang
menggunakan serta membacanya.
Tim Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi…………..........................................................................................
2.2 Metode Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan……………….………
2.3 Klasifikasi Pasien Berdasarkan Derajat Ketergantungan…………………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah agar mengetahui perhitungan ketenagakerjaan yang efektif dan
efisien
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tentang perhitungan tenaga perawatan yang ada di rumah sakit.
b) Mengetahui tentang kebutuhan tenaga perawat sesuai tingkat ketergantungan pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Perencanaan tenaga keperawatan merupakan salah satu fungsi utama pimpinan organisasi
dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan organisasi dalam merencanakan perawat
ditentukan oleh kualitas SDM (Arwani & Suprianto, 2006). Perencanaan tenaga kesehatan
adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang telah ditentukan
dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup persiapan: siapa yang berbuat apa,
kapan, dimana, bagaimana, dengan sumber daya apa dan untuk populasi mana. Perencanaan
tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga kesehatan untuk mencapai target
pelayanan rumah sakit yang dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan.
Langkah-langkah perencanaan tenaga rumah sakit secara garis besar sama dengan langkah-
langkah perencanaan tenaga pada umumnya. Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan
sesuai dengan fungsi rumah sakit (Junaidi, 1988 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat
Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun oleh Liza Sri, 2011)
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori di atas adalah sebagai berikut:
a. Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-
masing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai berikut :
Klasifikasi Klien
Jml
Minimal Parsial Total
klien
pagi sore malam pagi sore Malam pagi sore malam
1. 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
dst
Contoh :
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8
orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Contoh :
Rata rata jumlah klien
1. kelas I = 3 orang x 2 jam/hari = 6 jam
2. kelas II = 8 orang x 3 jam/hari = 24 jam
3. kelas III = 4 orang x 4.5 jam/hari = 18 jam
4. kelas IV = 2 orang x 6 jam/hari = 12 jam
Jumlah jam : 60 jam
Contoh :
Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja
perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
d. Metode
Swansburg
Contoh :
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata
perhari . Jumlah jam kontak langsung perawat – klien = 5 jam
/klien/hari.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini
dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang
ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar-benar diperhitungkan sehingga tidak
menimbukan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas
pelayanan akan menurun. Bila hal ini dibiarkan akan menyebabkan angka kunjungan
klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan rumah sakit juga
akan menurun. Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan
ketenagaan dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan
pada data- data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam
melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat
menggunakan beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir
sama akan tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem
pemberian layanan asuhan keperawatan kepada klien
3.2 Saran
a. Bagi Mahasiwa
Berdasarkan kekurangan yang sudah disampaikan oleh penulis, diharapkan
mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang
manajemen keperawatan, bahkan mengembangkan metode perhitungan dalam
perencanaan tenaga keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit di
Indonesia.
b. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar tidak hanya meningkatkan keterampilan dalam
memberikan praktik asuhan keperawatan (care giver), tetapi juga meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal manajerial (koordinator) baik dalam
manajemen kasus atau mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA