Anda di halaman 1dari 46

BAB IV

EVALUASI

Dari rencana kegiatan / Plan Of Action (POA) yang telah disusun, maka
evaluasi dan rekapitulasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di Ruang
Seruni RST dr. Soedjono Magelang adalah sebagai berikut:
A. Evaluasi MPKP
1. Kepala Ruang
Tabel 4.1
Tugas Kepala Ruang Keperawatan dalam Sistem Asuhan Keperawatan
Di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang Sebelum dan Sesudah
Role Play tanggal 17-21 April 2018
(n=2 Hari Observasi )

No Tugas Kepala Ruang Keperawatan Sebelum Sesudah


Dilakukan/tidak Dilakukan/tidak

Membagi staf. Kep ke dalam grup MPM sesuai 2 2


1 dengan kemampuan dan beban kerja

Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN 2 2


2
Membagi Pasien ke dalam grup sesuai 2 2
3
kemampuan & beban kerja
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan 2 2
4
ketertiban
Melakukan pertemuan pagi (meeting morning) 1 2
5
dengan semua staff ruangan
Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas 2 2
6
Melakukan supervise dan memberi motivasi 2 2
7 kepada seluruh staff untuk mencapai kinerja
yang optimal
Melakukan kegiatan administrasi dan memeriksa 2 2
8
kelengkapan status setiap hari
Jumlah 15 16
Prosentase 93,7% 100%
Sumber data: Data primer pengkajian17-21 April 2018 Ruang Seruni RST dr Soedjono

Analisa data :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebelum dilakukan sosialisasi
mengenai MPKP didapatkan hasil evaluasi tugas kepala ruang seruni didapatkan
peningkatan sebelum dan setelah dilakukan role play, dari 93,7 % menjadi 100 %

169
terlaksa. Hasil ini menunjukan tugas kelapa ruang sepenuhnya terlaksa baik
sebelum maupun setelah dilakukannya role play. Kurangnya hasil pada poin
sebelum dilakukan role play yaitu pada meeting morning, ini dikarenakan kepala
ruang memiliki kewajiban mengikuti apel di pagi hari, serta kegiatan-kegiatan
lainnya, sehingga mengalami ketelambatan saat meeting morning dan operan jaga.

2. Perawat Primer
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi Tugas PN 1
Ruang Seruni RST dr Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play tanggal 17-21 April 2018
(n= 3 hari obs)

Sebelum Sesudah
No Evaluasi Yang Dinilai
Di lakukan Di lakukan
1. Bertugas pada pagi hari 3 3
Bersama AN menerima operan tugas jaga dari PN yang 3 3
2.
tugas malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise tentang 3 3
3. kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
malam
Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan 3 3
4. akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada 1 2
5.
dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai 0 0
6.
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau 1 1
diagnose dan perencanaan keperawatan kepada semua
7.
pasien yang menjadi tanggung jawab ada bukti di
rekam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN 0 0
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan 3 3
9.
asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan 1 1
10. keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada
dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuia 1 1
11. tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas 3 3
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Bersama AN melakukan operan tugas jaga kepada AN 3 3
yang tugas jaga berikutnya

170
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau 0 0
yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada
pasien/keluarga baru
Jumlah 25 26
Prosentase 59,5 % 61,9%
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

Analisa data:
Sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP PN I,
didapatkan hasil 59,5 % menjadi 61,9 % dalam kategori cukup. Dari hasil ini
ketahui bahwa tidak ada peningkatan secara statistic, dimana hasil sebelum dan
sesudah tidak mengalami peningkatan. Namun, terdapat peningkatan rata-rata 2,4
% lebih baik dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab PN I. . Ada beberapa
point yang sering terlewatkan oleh PN 1 yaitu pada point memperkenalkan AN
yang ada dalam satu grup atau yang merwat pasien, serta Mengoreksi, merevisi
dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada
dibawah tanggung jawabnya.

Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Tugas PN 2
Ruang Seruni RST dr Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play tanggal 17 -21 April 2018
(n= 2 hari obs)
No Evaluasi Yang Dinilai Sebelum Sesudah
Di lakukan/Tidak Di lakukan/Tidak
1. Bertugas pada pagi hari 2 2
Bersama AN menerima operan tugas jaga dari PN 2 2
2.
yang tugas malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise 2 2
3. tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
tugas jaga malam
Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal 2 2
4. dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan
tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang 1 1
5.
ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai 0 0
6.
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau 1 2
diagnose dan perencanaan keperawatan kepada
7.
semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada
bukti di rekam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN 0 0

171
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan 2 2
9.
asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan 0 0
10. keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada
dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuia 0 0
11. tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir 2 2
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN
untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Bersama AN melakukan operan tugas jaga kepada 2 2
AN yang tugas jaga berikutnya
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau 0 0
yang akan merawat selama pasien dirawat atau
kepada pasien/keluarga baru
Jumlah 16
Prosentase 57,1% 60,1%
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

Analisa data:
Sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP PN 2
telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya
sebagai PN sebelum dilakukan role play sebanyak 57,1% dan sesudah dilakukan
role play yaitu meningkat sebesar 60,1% %, dalam kategori Cukup. Hasil análisis
didapatkan tidak ada peningkatan dimana rata-rata hasil sebelum dan sesudah
tetap yaitu dalam kategori cukup. Hasil evaluasi terdapat beberapa point yang
sering terlewatkan yaitu memperkenalkan AN atau yang merawat pasien,
memonitor dan membimbing tugas AN, membagi tugas AN serta terdapat satu
point menunjukan ketidakkonsistenan dalama mengoreksi atau melengkapi
catatan AN dan post conference.

172
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Tugas PN 3
Ruang Seruni RST dr Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play tanggal 17 -21 April 2018
(n= 3 hari obs)
No Evaluasi Yang Dinilai Sebelum Sesudah
Di lakukan/Tidak Di lakukan/Tidak
1. Bertugas pada pagi hari 3
Bersama AN menerima operan tugas jaga dari PN 3
2.
yang tugas malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise 3
3. tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
tugas jaga malam
Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal 3
4. dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan
tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang 2
5.
ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai 0
6.
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau 1
diagnose dan perencanaan keperawatan kepada
7.
semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada
bukti di rekam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN 0
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan 3
9.
asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan 0
10. keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada
dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuia 1
11. tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir 3
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN
untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Bersama AN melakukan operan tugas jaga kepada 3
AN yang tugas jaga berikutnya
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau 0
yang akan merawat selama pasien dirawat atau
kepada pasien/keluarga baru
Jumlah 25
Prosentase 59,5%
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

173
Analisa Data :
Pada PN III tidak dilakukan evaluasi dikarenakan mahasiswa profesi ners pada
stase manajemen tidak melakukan role play serta bertugas di ruangan TIM
III.Ruang TIM III di ruang seruni merupakan ruang khusus isolasi. Hasil
pengkajian menunjukan bahwa peran dan tugas PN telah terlaksa, diamana
memiiki poin hasil sebesar 59,5 % dalam kategori Cukup. Terdapat beberapa
point yang terlewatkan dalam menjalankan tugas sebagai PN seperti
mengenalkan AN yang merawat, serta membagi tugas dimana ini dikarenakan
perawat di ruang seruni telah di bagi berdasarkan ruangan yang telah disepakati
sebelumnya.

174
3. Perawat Pelaksana (Asosiate)
Tabel 4.5
Hasil Evaluasi Tugas AN (PA) Shift Pagi Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play Tanggal 17-21 April 2018
(n= 2 hari obs)
No Tugas Perawat Pelaksana Sebelum Sesudah
Di lakukan/tidak Dilakukan/Tidak
AN 1 AN 2 AN 3 AN 1 AN 2 AN 3
Melakasanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan 2 2 2 2 2 2
1.
kepada AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi atau supervise tentang kondisi pasien 2 2 2 2 2 2
2.
segera setelah selesai operan setiap dosen
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang 2 2 2 2 2 2
3.
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4. Mengikuti per conference yang dilakukan PN setiap awal tugas 1 1 1 1 1 2
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi 2 2 2 2 2 2
5.
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam 0 0 2 2 0 2
6.
keperawatan
Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada 0 0 2 0 0 2
7.
PN
Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien 0 0 0 0 0 0
8. yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk 2 0 2 2 0 2
9.
mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang 0 0 2 0 0 0
10.
menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang 2 2 2 2 2 2
11.
menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada setiap 2 2 2 2 2 2
akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua

169
pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PN
Jumlah 15 13 18 17 13 20
Prosentase 62,5% 54,1% 75% 70,8% 54,1%% 83,3%
rata-rata 63,8% 69,4
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

Analisa data:
Berdasarkan hasil analisis di atas sebelum dilakukan sosialisasi dan role play MPKP, diperoleh hasil sebesar 63,8% dan
sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP diperoleh hasil 69,4%, dalam kategori cukup. Diketahi terdapat peningkatan rata-
rata 5,6 % . Terdapat beberapa point yang sering terlewatkan pada AN sift pagi yaitu, mengkonsultasikan dengan PN, melakukan
penkes, dan Melengkapi Askep

Tabel 4.5
Hasil Evaluasi Tugas AN (PA) Shift Siang Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role PlayTanggal 17-21 April 2018
(n= 2 hari obs)
No Tugas Perawat Pelaksana Sebelum Sesudah
Di lakukan/tidak Dilakukan/Tidak
AN 1 AN 2 AN 3 AN 1 AN 2 AN 3
Melakasanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan 2 2 2 2 2 2
1.
kepada AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi atau supervise tentang kondisi pasien 1 2 0 2 2 0
2.
segera setelah selesai operan setiap dosen
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang 1 2 2 2 2 2
3.
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4. Mengikuti per conference yang dilakukan PN setiap awal tugas 0 2 2 2 2 2

170
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi 1 2 2 2 2 2
5.
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam 2 2 1 2 2 2
6.
keperawatan
Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada 0 1 0 0 0 0
7.
PN
Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien 0 0 0 0 0 0
8. yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk 2 2 1 0 2 2
9.
mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang 0 1 0 0 0 2
10.
menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang 2 2 1 2 2 2
11.
menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada setiap 2 2 2 2 2 2
akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PN
Jumlah 13 20 13 16 18 18
Prosentase 54,2% 83,3% 54,2% 66,6% 75% 75%
Rata-rata 63,9% 72,2%
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

Analisa Data :

Berdasarkan tabel di atas sebelum dilakukan sosialisasi dan role play MPKP, diperoleh hasil rata-rata sebesar 63,9% dan
sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP diperoleh hasil bahwa AN telah melaksanakan tugasnya dengan presentase 72,2
%, dengan kategori cukup, data diatas menjelaskan bahwa terjadi peningkatan yang baik utuk tugas AN meskipun tetap dalam
kategori cukup. Beberapa point yang terlewatkan pada AN sift siang adalah, pada sift siang tidak terdapat PN sehingga tidak ada
komunikasi antara PN dan AN, melakukan penkes, dan melengkapi catatan perkembangan atau askep.

171
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning Ruang Seruni RST dr. Soedjono
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 2 hari obs)
No Variabel Yang Dinilai Sebelum Sesudah
Di lakukan Di lakukan

Karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting 2 2


1
morning
Karu memberikan arahan kepada staf materi yang telah 2 2
2
disiapkan sebelumnya
Karu melakukan klarifikasi apa yang telah disampaikan 2 2
3
kepada staf
1 2
Memberikan kesempatan kepada staf untuk
4
mengungkapkan permasalahan yang muncul di ruangan
Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan yang dapat 2 2
5
di tempuh
1 2
6 Karu memberikan motivasi dan reinforcement kepada staf
Jumlah 10
Prosentase 83,3 % 100 %
Sumber data: Data primer pengkajian tanggal 17-21 April 2018

Analisa data :
Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan sosialisasi mengenai
MPKP didapatkan hasil evaluasi pelaksanaan meeting morning sebelum dan
setelah dilakukan role play di ruang seruni sebesar 83,3 % dan 100 % hal ini
menunjukan kegiatan meeting morning dalam kategori Baik. Peningkatan pada
hasil meeting morning ini terlihat pada 2 point yaitu, kepala ruang memberikan
kesempatan pada staf untuk mengungkapkan masalah dan memberikan
reinforcemet positif berupa ucapan terima kasih kepada staf yang bertugas
terutama saat pagi hari.

169
Tabel 4.9
Hasil Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan) Ruang Seruni
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
No Aspek yang dinilai Sebelum Sesudah
Dilakukan/Tidak Dilakukan/Tidak
P S P S
1 Kelompok dinas sudah siap 2 3 3 3
2 Shift yang mau mengoperkan menyiapkan hal- 3 3 3 3
hal yang akan disampaikan
3 Ketua tim/Penanggung jawab dinas 3 3 3 3
menyampaikan :
a Kondisi keadaan umum pasien
b Tindak lanjut untuk dinas yang menerima
operan ( tindak lanjut keperawatan,
menyebutkan pemeriksaan apenunjang
beserta hasilya, tindakan kolaborasi lanjutan
4 Penyampaian no. 3 disampaikan dengan jelas, 3 2 3 3
singkat, akurat dan tidak terburu-buru
5 Ketua tim bersama semua anggota tim bersama- 3 2 3 3
sama langsung melihat keadaan klien
6 Tim yang mengoperkan dinas memberi 1 1 1 2
kesempatan kepada tim yang akan
menjalankan tugas untuk bertanya
7 Tim yang mengoperkan dinas menyerahkan 3 3 3 3
semua berkas catatan perawatan kepeda tim
yang akan menjalankan tugas
Total score 18 17 19 20
Persentase 85,7 % 80,9 % 90,4% 95,2%
rata-rata 83,3% 92,8
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

Analisa data:
Berdasarkan tabel diatas untuk operan dinas sebelum dilakukan
role play diperoleh skor pada dinas pagi sebanyak 85,7% dan dinas siang
80,9%. Sedangkan setelah dilakukan Role play didapatkan hasil pada
dinas pagi sebesar 90,4% dan pada dinas siang sebesar 95,2%. Terdapat
beberapa point yang terlihat tidak dilakukan yaitu memberikan
kesempatan untuk bertanya.

169
Tabel 4.10
Hasil Evaluasi TIM I Pre Conference Ruang Seruni
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari observasi)

TIM I
Sebelum Sesudah
No Aspek yang dinilai
Di lakukan Di lakukan
P S P S
1 Semua anggota tim hadir dalam konferensi 2 3 3 3
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas 0 0 0 0
3 Bersama-sama AN menegakkan diagnosa 0 1 1 1
keperawatan sesuai kondisi klien yang menjadi
tanggung jawab masing-masing AN
4 Bersama-sama AN menyusun rencana tindakan 2 2 2 2
untuk mengatasi masalah klien
5 Menentukan rencana supervisi kepada AN 2 0 2 2
6 Semua tim menyepakati waktu konfrensi akhir 2 0 1 2

7 Menyepakati waktu istirahat 1 1 2 1


Total score 9 7 10 11
Persentase (%) 42,8% 33,3% 47,6% 52,3%
rata-rata 38,1% 49,9%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

Analisa data:
Sebelum dilakukan sosialisasi untuk TIM I pada tiga hari
dilakukan pengkajian, di dapatkan hasil yang didapat untuk pelaksanaan
Pre-conference sebelum dilakukan role play pada dinas pagi sebesar 42,8
% dan siang 33,3% dalam kategori Kurang. Sedangkan setelah Role play
pada dinas pagi sebesar 47,6% dalam kategori Cukup dan pada dinas siang
sebesar 52,3 % dalam kategori cukup. Dengan rata-rata selum dilakukan
sosialisasi dan role play aadalah 38,1 dan setelah dilakukan sosialisasi dan
role play adalah 49,9%, dalam kategori cukup. Dari data ini diketahui
terdapat peningkatan rata-rata hasil pre conferen tim I sebesar 11,8 %
meskipun tetap dalam kategori cukup.
Berdasarkan data diatas, terdapat beberapa point dalam pre
conference TIM I yang masih belum dilakukan yaitu dengan menetapkan
jam dan waktu istirahat dikarenakan beban kerja yang tinggi dan jumlah

170
pasien dengan perawat yang tidak sesuai, Dimana berdasarkan gilles di
ruang seruni dibutuhkan 32 perawat dan berdasarkan Depkes dibutuhkan
35 orang perawat. Sehingga waktu istirahat masing-masing perawat ketika
sempat atau waktu kosong di sela-sela shift saja.

Tabel 4.11
Hasil Evaluasi TIM II Pre Conference Ruang Seruni
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari observasi)

TIM II
Sebelum Sesudah
No Aspek yang dinilai
Di lakukan Di lakukan
P S P S
1 Semua anggota tim hadir dalam konferensi 3 3 3 3
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas 0 0 0 0
3 Bersama-sama AN menegakkan diagnosa 0 1 0 3
keperawatan sesuai kondisi klien yang menjadi
tanggung jawab masing-masing AN
4 Bersama-sama AN menyusun rencana tindakan 1 1 2 2
untuk mengatasi masalah klien
5 Menentukan rencana supervisi kepada AN 3 0 3 3
6 Semua tim menyepakati waktu konfrensi akhir 1 1 1 1

7 Menyepakati waktu istirahat 0 0 0 0


Total score 8 6 9 12
Persentase (%) 38,1% 28,5% 42,8% 57,1%
rata-rata 33,3% 49,9%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

Analisa data:
Sebelum dilakukan sosialisasi untuk TIM II pada tiga hari
dilakukan pengkajian, di dapatkan hasil yang didapat untuk pelaksanaan
Pre-conference pada dinas pagi sebesar 38,1% dan dinas siang sebesar
28,5 % dengan rata-rata sebesar 33,3% dalam kategori kurang. Sedangkan
setelah Role play sebesar 42,8 % dan 57,1 %, dengan rata-rata sebesar
49,9 % dalam kategori kurang.. Data diatas menunjukan terdapat
peningkatan sekitar 16,6 %, naun tetap dalam kategori cukup. Pada dinas
siang terlihat selalu lebih rendah dibandingkan dengan dinas pagi. Ini

171
dikarenakan jumlah petugas pada saat dinas siang yang hanya berjumlah
3-4 orang saja sehingga perawat terlihat langsung mengerjakan tugas
masing-masing dan waktu istirahat yang tidak dapat di ataur sebelumnya.
Dimana point-point yang terlewatkan seperti menegakkan diagnose
bersama-sama, rencana supervise kepada AN, dan menyepakati waktu
istirahat.

172
Tabel 4.12
Hasil Evaluasi Post Conference Ruang Seruni
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)

TIM I
Sebelum Sesudah
No Aspek Yang Dinilai
Di lakukan/Tidak Dilakukan/Tidak
P S P S
1 Semua anggota tim hadir dalam konfrensi 3 3 3 3
2 Ketua tim menanyakan hasil dari kegiatan 0 0 1 2
terkait pemberian Asuhan keperawatan oleh
perawat pelaksana
3 Ketua tim memberikan reinforcemen positif 0 0 0 0
kepada perawat pelaksana
4 Ketua tim memberikan masukan untuk 2 3 3 3
tindakan selanjutnya/tindak lanjut
Total score 5 6 7 8
Presentase 41,6% 50% 58,3% 66,6%
rata-rata 45,8% 62,4%
Sumber data: Data primer pengkajian17-21 April 2018
Analisa data :
Sebelum dilakukan sosialisasi dan role play, hasil yang didapat untuk
pelaksanaan Post-conference pada dinas pagi dalam kategori kurang dengan
persentase 41,6 % pada dinas pagi dan 50 % pada dinas siang dengan rata-rata
sebesar 45,8%. Dan mengalami peningkatan Setelah role play, diamana
didapatkan hasil post conferen dinas pagi tetap dalam kategori cukup dengan
presentasi sebsar 58,3 % dan pada dinas siang dengan presentasi 66,6%, rata-rata
sebesar 62,4%. Terdapat beberapa kegiatan yang terlewatkan oleh Katim I yaitu
memberikan reinforcement positif kepada perawat pelaksana dan point-point
lainnya yang sering terabaikan.

Tabel 4.13

169
Hasil Evaluasi Post Conference Ruang Seruni
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)

TIM II
Sebelum Sesudah
No Aspek Yang Dinilai
Di lakukan/Tidak Dilakukan/Tidak
P S P S
1 Semua anggota tim hadir dalam konfrensi 3 3 3 3
2 Ketua tim menanyakan hasil dari kegiatan 2 2 2 2
terkait pemberian Asuhan keperawatan oleh
perawat pelaksana
3 Ketua tim memberikan reinforcemen positif 0 0 0 0
kepada perawat pelaksana
4 Ketua tim memberikan masukan untuk 1 0 1 0
tindakan selanjutnya/tindak lanjut
Total score 6 6 6 6
Presentase 50 41,6 50 41,6
rata-rata 45,5% 45,5%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018
Analisa data :
Berdasarkan hasil observasi di ruang serunu Sebelum dan dilakukan
sosialisasi dan role play, didapat hasil pelaksanaan Post-conference pada dinas
pagi dalam kategori kurang dengan persentase 45,5% . dimana sebelum dan
setelah dilakukan role play dan sosialisasi tidak terjadi peningkatan. Hasil ini
dapat dikarenakan masih adanya beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh
Katim II yang dimana msalah ini sama dengan katim I yaitu memberikan
reinforcement positif kepada perawat pelaksana dan point-point lainnya yang
sering terabaikan. Sehingga saat dilakukan Role play mahsiswa yang bertugas
sebagai PN selalu memberikan sosialisai tentang memberikan reinforcemen
positif kepada AN ataupun diwakilkan oleh Karu secara umum, serta menekannya
fungsi tugas masing-masing perawat.

Tabel 4.14
Hasil Evaluasi Hubungan Profesional/Kemitraan

170
Antara Staf Keperawatan dengan Dokter/Tim Kesehatan Lain Di Ruang
Seruni Tgl 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
No Hubungan antar Staf Sebelum Sesudah
Dilakukan/tidak Di
lakukan/Tidak

3 3
PN atau AN melakukan visite bersama dengan
1
dokter/tim kesehatan lain yang merawat
1 2
PN melakukan diskusi kasus dengan dokter/tim
2
kesehatan minimal 1x/minggu.
2 2
Hubungan profesional/kemitraan dengan
3 dokter/tim kesehatan lain tercermin dalam
dokumen rekam medik.
3 3
PN atau AN dapat segera memberikan data pasien
4 yang akurat dengan cepat dan tepat kepada
dokter/tim kesehatan lain bila dibutuhkan.

3 3
PN/AN menggunakan rekam medik sebagai sarana
5 hubungan profesional dalam rangka pelaksanaan
program kolaborasi.
3 3
Dokter/tim kesehatan lain menggunakan rekam
6 keperawatan sebagai sarana hubungan professional
dalam rangka program kolaborasi.

0 0
Dokter/Tim kesehatan yang lain mengetahui setiap
7
pasien siapa PNnya.
2 3
PN memfasilitasi pelaksanaan konsultasi
8
pasien/keluarga dengan dokter/tim kesehatan lain.
Jumlah 17 19
Prosentase 70,8% 79,2%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

Analisa data:
Berdasarkan hasil evaluasi sebelum dilakukan role play didapatkan hasil
70,8% dalam kategori cuku dan terjadi peningkatan sesudah dilakukan role play
hubungan kemitraan antar staf keperawatan dengan tim kesehatan lain didapatkan
hasil yang meningkat sekitar 79,2% dalam kategori Baik. Hal ini mencerminkan
hubungan antara perawat dengan tim kesehatan lain baik. Dengan terjalinnya
hubungan staf keperawatan dengan tim medis/kesehatan lain yang baik, akan

171
memberikan dampak positif pada pemberian asuhan keperawatan pada pasien.
Namun ada beberapa poin yang belum berjalan dengan baik yaitu dokter atau tim
kesehatan lain tidak mengetahui setiap pasien dan siapa primeri nurse nya, hal ini
disebabkan karena banyaknya jumlah pasien yang ada diruang seruni dan system
kinerja tim kesehatan lain yang belum mengetahuinya system dan fungsi
MPKP/MAKP di ruangan, sehingga ini menjadi tugas kepala ruang sebagai
penanggung jawab ruangan untuk menjelaskan dan mensosialisasikan kepada tim
kesehatan lain system manajemen keperawatan di ruang seruni.
Data ini ditunjang dengan hasil observasi dan penilaian system Reedback yang
terdapat di RM pasien di ruang seruni, dimana didapatkan hasil 65 % reedback
terisi dengan lengkap.
(terlampir).

Tabel 4.15
Hasil Observasi Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan
Di Ruang Seruni Tanggal 17-21 April 2018
Sebelum dan Sesudah Role Play
(n=3 Obs)

Sebelum Sesudah
No Variabel yang Dinilai
1 Penanggung Jawab Pelayanan mengadakan 0 0
pertemuan rutin Karu minimal 1x/minggu
2 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin 1 1
dengan seluruh staf kep minimal sebulan
sekali
3 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin 0 0
dengan PP minimal 1x/minggu
4 PP mengadakan pre dan post conference 1 1
pada setiap awal dan akhir jaga pagi
5 PP menerima serah terima dari PA yang 3 3
tugas jaga sebelumnya
6 PP mendampingi serah terima tugas jaga 3 3
antara PA pada tugas jaga berikutnya.
7 PA melaksanakan serah terima tugas jaga 3 3
dari jaga sebelum dan kepada tugas jaga
berikutnya.
8 PP melakukan dokumentasi askep terutama 1 0
dalam pengkajian, menetapkan diagnosa dan
penyusunan rencana keperawatan.

172
9 PA melakukan dokumentasi askep terutama 1 2
dalam hal pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
10 PP membuat laporan tugas pada Kepala 3 3
Ruang setiap akhir tugas terutama keadaan
umum pasien dan permasalahan yang ada.
11 PP melakukan 0 0
motivasi/bimbingan/reinforcement dengan
PA setiap hari
12 PA menggantikan tugas PP bila PP tidak ada 2 3
13 apakah PA menggantikan tugas kepala ruang 2 2
atau Penanggung jawab ruang pada tugas
siang,malam atau hari libur.
Jumlah 20 20
Prosentase 51,2% 51,2%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018
Analisa data :

Sebelum dilakukan sosialisasi,hasil yang didapat untuk hubungan professional


antara staf keperawatan mendapat hasil sebesar 51,2% dengan kategori
Kurangdan dilakukan sosialisasi tidak mengalami peningkatan. Hasil ini
dikarenakan perawat di ruang seruni melakukan pertemuan 1 bulan terakhir dan
tidak melakukan pertemuan rutin dengan PP. berdasarkan hasil observasi
ditemukan beberapa askep tidak lengkap terutama pada diagnose dan rencana
asuhan keperawatan.pont lain yang sering terlewatkan adalah PP tidak
memberikan motivasi ataupun reinforcement positif pada AN. Hasil ini juga
dapaet dikernakan beban kerja yang tinggi tidak setara dengan jumlah tenaga
keperawatan yang tersedia di ruangan.

Tabel 4.16
Hasil Evaluasi Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan dengan
Pasien Di Ruang Seruni Tanggal 17-21 April 2018
Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
No Evaluasi Yang Dinilai Sebelum Sesudah
1 Kepala ruang melakukan supervisi seluruh pasien 2 3
yang ada di ruangan setiap awal tugas
2 PN dan AN mensupervisi seluruh pasien yang 3 3
menjadi tanggungjawabnya segera setelah
menerima operan tugas setiap pasien.
3 PN menginformasikan peraturan dan tata tertib RS 3 3
yang berlaku kepada setiap pasien atau keluarga
baru
4 PN memperkenalkan perawat dalam satu grup 3 3
yang akan merawat selama pasien dirawat di RS
5 PN atau AN melakukan visit atau monitoring 2 3

173
pasien untuk mengetahui perkembangan atau
kondisi pasien
6 PN memberikan penjelasan setiap rencana 0 0
tindakan atau program pengobatan sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya.
7 Setiap akan melakukan tindakan keperawatan PN 0 0
atau AN memberikan penjelasan atas tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga
8 Kesediaan PN atau AN untuk menerima 3 3
konsultasi/keluhan pasien/keluarga dan berupaya
mengatasinya
9 Pasien atau keluarga mengetahui siapa PN atau 0 1
perawat yang bertanggung jawab selama ia dirawat
dan ditulis pada papan nama pasien.
10 PN atau AN memberitahu dan mempersiapkan 3 3
pasien yang akan pulang.
Jumlah 20 22
Prosentase 66,6% 73,3%
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

Analisa data:

Dari data diatas didapatkan hasil hubungan staf keperawatan dengan pasien
keluarga sebelum dilakukan role play adalah 66,6% dengan kategori cukup,
kemudian meningkat menjadi 73,3% meskipun tetap dalam kategori cukup. Hasil
ini data di pengaruhi karena adanya beberapa point yang tidak terlaksana yaitu PN
memberikan penjelasan setiap rencana tindakan atau program pengobatan sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya, Setiap akan melakukan tindakan keperawatan
PN atau AN memberikan penjelasan atas tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien atau keluarga.

174
Tabel 4.16
Analisis READ BACK di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang
No NAMA/RM TGL TGL TGL DI VISITE KETERANGAN
MASUK/JAM LAPOR/JAM JAWAB/JAM
Lengkap Jam
1 20 April 2018 20 April 2018 20 April 2018 READBACK 1 1
127613 07.30 08.20 08.34

2 19 April 2018 19 April 2018 19 April 2018 READBACK 1 1


167461 16.22 17.00 21.30

3 20 April 2018 20 April 2018 20 April 2018 READBACK 1 1


167497 09.36 11.30 11.40
4 16 April 2018 16 April 2018 16 April 2018 READBACK 1 1
167298 18.00 19.00 23.45
5 22 April 2018 22 April 2018 22 April 2018 Gugur 0 0
128917 00.10 Tidak ada jam 05.00

6 24 April 2018 24 April 2018 24 April 2018 READBACK 1 1


165826 14.00 16.00 18.00
7 23 April 2018 23 April 2018 23 April 2018 READBACK 0 0
164151 17.00

8 20 April 2018 20 April 2018 20 April 2018 READBACK 1 1


16754 18.00 20.00 21.46

169
9 22 April 2018 22 April 2018 22 April 2018 Gugur 0 0
046222 14.00 17.35

10 25 April 2018 25 April 2018 26 April 2018 READBACK 1 1


167738 20.22 23.00 10.00
1 0
11 16 April 2018 16 April 2018 17 April 2018 Gugur
131644 12.30 23.47 01.00

12 16 April 2018 16 April 2018 17 April 2018 READBACK 1 1


167287 15.00 15.00 06.00

13 17 April 2018 17 April 2018 18 April 2018 READBACK 0 0


040222 10.00 04.20
14 22 April 2018 23 April 2018 23 April 2018 READBACK 1 1
167603 15.30 21.00 22.30

15 23 April 2018 23 April 2018 24 April 2018 Gugur 1 0


167599 13.15 23.00 01.30

16 24 April 2018 24 April 2018 25 April 2018 Gugur 1 0


131928 15.00 17.00 11.00
17 25 April 2018 25April 2018 25 April 2018 READBACK 1 1
167682 00.15 01.00 04.51
18 23 April 2018 23 April 2018 23 April 2018 READBACK 1 1
167601 12.57 14.00 14.23

170
19 22 April 2018 22 April 2018 22 April 2018 READBACK 1 1
167538 16.02 17.30 18.30
20 20 April 2018 20 April 2018 20 April 2018 READBACK 1 1
167500 11.27 15.30 15.42
Total 80 % 65 %

Analisa

Berdasarkan dari hasil temuan data Rekam medis pasien baru di ruang Seruni RST.Dr.SOEDJONO MAGELANG dari tanggal 16 –
26 April 2018 di dapatkan 16 item ( 65% ) dinyatakan Readback baik karena dari data tersebut terlihat bahwa waktu jam Readback
tidak lebih dari 24 Jam.

171
Tabel 4.17
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tindakan Cuci Tangan sesuai SOP
di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang
No Aspek yg dinilai P1 (RF) P2 (SBK) P3 (MP) P4 (IT) P5 (WJ)
sebelum Sesud sbl sesuda sblm sesu sbl sesuda sbl Sesu
ah m h dah m h m dah
1. Lepaskan semua perhiasan yg ada 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
ditangan seperti cincin, jam dan
gelang.
2. Basahi kedua tangan dengan air 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mengalir
3. Tuangkan cairan antiseptik cuci 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tangan 3-5 cc (dua kali pompa) untuk
menyabuni seluruh permukaan tangan
yang telah dibasahi.
4. Ratakan cairan antiseptik pada kedua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tangan
5. Gosok punggung dan sela-sela jari 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
6. Gosok kedua telapak dan sela-sela 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
jari.
7. Gosok jari-jari kedua tangan dengan 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
posisi saling mengait/ mengunci.
8. Gosok ibu jari kiri berputar dalam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
9. Gosok ujung jari-jari tangan kanan di 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

169
telapak tangan kiri dengan gerakan
memutar dan sebaliknya.
10. Bilas kedua tangan dengan air 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mengalir
11. Upayakan selama prosedur cuci 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tangan usahakan air tidak menciprat
ke pakaian. Keringkan tangan
menggunakan tissue tangan ( hand
towel).
12. Gunakan tissue untuk menutup kran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
sebelum dibuang di tempat sampah.
Total 5 5 6 8 5 5 7 7 6 8
Presentase 41,6 % 41,6% 50% 66,6,% 41,6 41,6 58% 58% 50% 66,6%
% %

No Aspek yg dinilai P6 (RS) P7 (UF) P8 (ATL) P9 (BN) P10 (TGH)


sblm sesu sblm sesda sblm sesdah sbl sesd sbl sesdah
dah h m ah m

170
1. Lepaskan semua perhiasan yg ada 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
ditangan seperti cincin, jam dan gelang.
2. Basahi kedua tangan dengan air 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mengalir
3. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3-5 cc (dua kali pompa) untuk
menyabuni seluruh permukaan tangan
yang telah dibasahi.
4. Ratakan cairan antiseptik pada kedua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tangan
5. Gosok punggung dan sela-sela jari 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
6. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari. 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0

7. Gosok jari-jari kedua tangan dengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


posisi saling mengait/ mengunci.
8. Gosok ibu jari kiri berputar dalam 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
9. Gosok ujung jari-jari tangan kanan di 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
telapak tangan kiri dengan gerakan
memutar dan sebaliknya.
10. Bilas kedua tangan dengan air mengalir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11. Upayakan selama prosedur cuci tangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


usahakan air tidak menciprat ke
pakaian. Keringkan tangan

171
menggunakan tissue tangan ( hand
towel).
12. Gunakan tissue untuk menutup kran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
sebelum dibuang di tempat sampah.
Total 6 8 7 8 6 6 8 8 6 6
Presentase 50% 66,6 58,3% 66,6% 50% 50% 66,6 66,6 50 50%
% % % %
Rata-rata Sebelum 51,67%
Rata-rata sesudah 57,5%

Analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perilaku perawat dalam mencuci tangan sesuai dengan SPO sebelum roleplay
adalah 51,67%% atau dalam kategori kurang baik, dari 12 item cara mencuci tangan, perawat rata-rata hanya melakukan 6 item saja,

172
hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat beban kerja yang tinggi dan mengharuskan perawat melakukan semua pekerjaan selesai tepat
waktu. Sedangkan, setelah dilakukan roleplay didapatkan hasil rata-rata perawat mencuci tangan sesuai SPO adalah 57,5% atau
dalam kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan roleplay cuci tangan sesuai SPO, terjadi peningkatan
5,83%, hal ini dipengaruhi tingkat beban kerja yang tinggi namun perawat sudah mulai menyadari pentingnya mencuci tangan
sebelum dan setelah melakukan tindakan ke pasien. Namun perilaku mencuci tangan masih dalam kategori cukup sehingga
diharapkan para perawat di ruang Seruni dapat melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai SPO. Karena cuci tangan 6 langkah
merupakan hal yang

173
SISTEM PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 4.19 Pelaksanaan Universal Precaution (pemasangan infus)
Pelaksanaan
No Aspek yang dinilai
Pre Post
1. Perawat cuci tangan ketika akan kontak dengan pasien atau 0 0
melakukan tindakan pada pasien
2. Perawat cuci tangan ketika selesai kontak dengan pasien 4 4
atau telah selesai melakukan indakan terhadap pasien
3. Perawat memcuci tangan deangan sabun/ deterjen/ 2 4
desinfektan
4. Perawat mencuci tangan di teampat air mengalir (wastafel) 4 4
5. Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak atau 3 4
melakukan tindakan dengan pasien.
6. Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan 2 2
kepada pasien.
7. Perawat menggunakan baju pelindung ketika melakukan 0 0
tindakan kepada pasaien.
8. Peraawt menggunakan alat-alat steril untuk suatu pasien. 0 0
9. Perawat menggunakan alat-alat disposible hanya untuk 4 4
sekali pakai.
10. Setelah menggunkan alat-alat non disposible perawat 3 3
mencucinya dengan larutan desinfektan.
11. Perawat mensterailkan alat-alat steril di instalasi sterilisasi 0 0
sentral.
12. Perawat menyiapkan alat-alat kesaehatan ditempat khusus. 4 4
13. Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus 4 4
benda-benda tajam.
14. Perawat membuang sampah medis ditempat sampah medis. 4 4
15. Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah 4 4
non medis.
Jumlah 38 41
Prosentase 63,3 68,3
Sumber : Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr.Soedjono Magelang
Analisa Data :
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perilaku perawat dalam
melaksanakan universal precauntion sesuai dengan SPO sebelum roleplay adalah
63,3% atau dalam kategori cukup, hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat beban
kerja yang tinggi dan mengharuskan perawat melakukan semua pekerjaan selesai
tepat waktu. Sedangkan, setelah dilakukan roleplay didapatkan hasil rata-rata
perawat melaksanakan universal precauntion sesuai SPO adalah 68,3% atau
dalam kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan
roleplay universal precauntion sesuai SPO, terjadi peningkatan 5%, hal ini
dipengaruhi tingkat beban kerja yang tinggi.

169
Tabel 4.19
Hasil Rekapitulasi Evaluasi Total Penerapan MPKP Dengan MPM
Di Ruang Seruni dr. Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play

VARIABLE YANG
NO SEBELUM SESUDAH PENINGKATAN
DINILAI
1. Tugas Kepala ruang 93,75,% 100% 6,25%

2. Evaluasi pelaksanaan tugas 59,5% 61,9% 2,4%


primary nursing (PN) 1
3. Evaluasi pelaksanaan tugas 51,1% 60,1% 9%
primary nursing (PN) 2
4. Evaluasi pelaksanaan tugas 59,5%
primary nursing (PN) 3

5. Evaluasi pelaksanaan tugas 62,5% 70,8% 8,3%


associate nursing (AN) 1 Pagi
6. Evaluasi pelaksanaan tugas 54,1% 54,1% 0%
associate nursing (AN) 2 Pagi
7. Evaluasi pelaksanaan tugas 75% 83,3% 8,3%
associate nursing (AN) 3 Pagi
Rata-Rata 63,8% 69,4% 5,53%

Evaluasi pelaksanaan tugas 54,2% 66,6% 12,4%


associate nursing (AN) 1
Siang
Evaluasi pelaksanaan tugas 83,3% 75% -8,3%
associate nursing (AN) I1
Siang
Evaluasi pelaksanaan tugas 54,2% 75% 20,8%
associate nursing (AN) II1
Siang
Rata-Rata 63,9% 72,2% 8,3%

8 Evaluasi Serah Terima Tugas P 85,7% 90,4% 4,7%


operan jaga S 90,4 95,2% 4,8%
Rata-Rata 83,3% 92,8% 4,75%

9. Evaluasi meeting morning 83,3% 100% 16,7%

10. Evaluasi pelaksaan Pre P 42,8% P 47,6% 4,8%

169
Conference Tim I S 33,3% S 53,3% 19%

Rata-Rata 38,05% 49,9% 11,9%

11. Evaluasi pelaksaan Pre P 38,1% P 42,8% 4,1%


Conference Tim II S 28,5% S 57,1% 28,6%

Rata-rata 33,3% 49,95% 16,35%

12. Evaluasi Pelaksaan Post P 41,6 % P 58,3% 16,7%


Conference Tim I S 50% S 66,6% 16,5%

Rata-Rata 45,8% 62,4% 16,6%

13. Evaluasi Pelaksaan Post P 50% P 50% 0%


Conference Tim II S 50% S 50% 0%

Rata-rata 50% 50%

14. Evaluasi hubungan staf 70,8% 79,2% 8,4%


keperawatan dengan dokter
15. Evaluasi hubungan antar staf 51,2% 51,2% 0%
keperawatan
17. Evaluasi orientasi pasien baru 66,6% 73,3% 6,7%

18. Evaluasi Universal precaution

19 Evaluasi Kesesuaian SOP

Jumlah Rata – Rata

Sumber : Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr.Soedjono Magelang

Analisa data :
1. Evaluasi Tugas Kepala Ruang
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebelum dilakukan sosialisasi
mengenai MPKP didapatkan hasil evaluasi tugas kepala ruang seruni
didapatkan peningkatan sebelum dan setelah dilakukan role play, dari 93,7 %
menjadi 100 % terlaksa. Hasil ini menunjukan tugas kelapa ruang sepenuhnya
terlaksa baik sebelum maupun setelah dilakukannya role play. Kurangnya
hasil pada poin sebelum dilakukan role play yaitu pada meeting morning, ini
dikarenakan kepala ruang memiliki kewajiban mengikuti apel di pagi hari,
serta kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga mengalami ketelambatan saat
meeting morning dan operan jaga.
2. Evaluasi Tugas PN I

170
Sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP PN I,
didapatkan hasil 59,5 % menjadi 61,9 % dalam kategori cukup. Dari hasil ini
ketahui bahwa tidak ada peningkatan secara statistic, dimana hasil sebelum
dan sesudah tidak mengalami peningkatan. Namun, terdapat peningkatan
rata-rata 2,4 % lebih baik dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab PN
I. Ada beberapa point yang sering terlewatkan oleh PN 1 yaitu pada point
memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang merwat pasien,
serta Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh AN yang ada dibawah tanggung jawabnya.
3. Evaluasi Tugas PN II
Sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan role play MPKP PN 2 telah
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya
sebagai PN sebelum dilakukan role play sebanyak 57,1% dan sesudah
dilakukan role play yaitu meningkat sebesar 60,1% %, dalam kategori Cukup.
Hasil análisis didapatkan tidak ada peningkatan dimana rata-rata hasil
sebelum dan sesudah tetap yaitu dalam kategori cukup. Hasil evaluasi
terdapat beberapa point yang sering terlewatkan yaitu memperkenalkan AN
atau yang merawat pasien, memonitor dan membimbing tugas AN, membagi
tugas AN serta terdapat satu point menunjukan ketidakkonsistenan dalama
mengoreksi atau melengkapi catatan AN dan post conference.
4. Evaluasi Tugas PN III
Pada PN III tidak dilakukan evaluasi dikarenakan mahasiswa profesi ners
pada stase manajemen tidak melakukan role play serta bertugas di ruangan
TIM III.Ruang TIM III di ruang seruni merupakan ruang khusus isolasi. Hasil
pengkajian menunjukan bahwa peran dan tugas PN telah terlaksa, diamana
memiiki poin hasil sebesar 59,5 % dalam kategori Cukup. Terdapat beberapa
point yang terlewatkan dalam menjalankan tugas sebagai PN seperti
mengenalkan AN yang merawat, serta membagi tugas dimana ini dikarenakan
perawat di ruang seruni telah di bagi berdasarkan ruangan yang telah
disepakati sebelumnya.
5. Evaluasi Tugas AN Shift Pagi

171
Berdasarkan hasil analisis di atas sebelum dilakukan sosialisasi dan role play
MPKP, diperoleh hasil sebesar 63,8% dan sesudah dilakukan sosialisasi dan
role play MPKP diperoleh hasil 69,4%, dalam kategori cukup. Diketahi
terdapat peningkatan rata-rata 5,6 % . Terdapat beberapa point yang sering
terlewatkan pada AN sift pagi yaitu, mengkonsultasikan dengan PN,
melakukan penkes, dan Melengkapi Askep
6. Evaluasi Tugas AN Shift Siang
Berdasarkan tabel di atas sebelum dilakukan sosialisasi dan role play MPKP,
diperoleh hasil rata-rata sebesar 63,9% dan sesudah dilakukan sosialisasi dan
role play MPKP diperoleh hasil bahwa AN telah melaksanakan tugasnya
dengan presentase 72,2 %, dengan kategori cukup, data diatas menjelaskan
bahwa terjadi peningkatan yang baik utuk tugas AN meskipun tetap dalam
kategori cukup. Beberapa point yang terlewatkan pada AN sift siang adalah,
pada sift siang tidak terdapat PN sehingga tidak ada komunikasi antara PN
dan AN, melakukan penkes, dan melengkapi catatan perkembangan atau
askep.
7. Evaluasi Pelaksanaa Meeting Morning
Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan sosialisasi mengenai MPKP
didapatkan hasil evaluasi pelaksanaan meteeng morning sebelum dan setelah
dilakukan role play di ruang seruni sebesar 83,3 % dan 100 % hal ini
menunjukan kegiatan meeting morning dalam kategori Baik. Peningkatan
pada hasil meeting morning ini terlihat pada 2 point yaitu, kepala ruang
memberikan kesempatan pada staf untuk mengungkapkan masalah dan
memberikan reinforcemet positif berupa ucapan terima kasih kepada staf
yang bertugas terutama saat pagi hari
8. Evaluasi Pelaksanaa Serah Terima
Berdasarkan tabel diatas untuk operan dinas sebelum dilakukan role play
diperoleh skor pada dinas pagi sebanyak 85,7% dan dinas siang 80,9%.
Sedangkan setelah dilakukan Role play didapatkan hasil pada dinas pagi
sebesar 90,4% dan pada dinas siang sebesar 95,2%. Terdapat beberapa point
yang terlihat tidak dilakukan yaitu memberikan kesempatan untuk bertanya.
9. Evaluasi Pelaksanaa Pre Conferens Tim I

172
Sebelum dilakukan sosialisasi untuk TIM I pada tiga hari dilakukan
pengkajian, di dapatkan hasil yang didapat untuk pelaksanaan Pre-conference
sebelum dilakukan role play pada dinas pagi sebesar 42,8 % dan siang 33,3%
dalam kategori Kurang. Sedangkan setelah Role play pada dinas pagi sebesar
47,6% dalam kategori Cukup dan pada dinas siang sebesar 52,3 % dalam
kategori cukup. Dengan rata-rata selum dilakukan sosialisasi dan role play
aadalah 38,1 dan setelah dilakukan sosialisasi dan role play adalah 49,9%,
dalam kategori cukup. Dari data ini diketahui terdapat peningkatan rata-rata
hasil pre conferen tim I sebesar 11,8 % meskipun tetap dalam kategori cukup.
Berdasarkan data diatas, terdapat beberapa point dalam pre conference TIM I
yang masih belum dilakukan yaitu dengan menetapkan jam dan waktu
istirahat dikarenakan beban kerja yang tinggi dan jumlah pasien dengan
perawat yang tidak sesuai, Dimana berdasarkan gilles di ruang seruni
dibutuhkan 32 perawat dan berdasarkan Depkes dibutuhkan 35 orang
perawat. Sehingga waktu istirahat masing-masing perawat ketika sempat atau
waktu kosong di sela-sela shift saja.
10. Evaluasi Pelaksanaa Pre Conferent Tim II
Sebelum dilakukan sosialisasi untuk TIM II pada tiga hari dilakukan
pengkajian, di dapatkan hasil yang didapat untuk pelaksanaan Pre-conference
pada dinas pagi sebesar 38,1% dan dinas siang sebesar 28,5 % dengan rata-
rata sebesar 33,3% dalam kategori kurang. Sedangkan setelah Role play
sebesar 42,8 % dan 57,1 %, dengan rata-rata sebesar 49,9 % dalam kategori
kurang.. Data diatas menunjukan terdapat peningkatan sekitar 16,6 %, naun
tetap dalam kategori cukup. Pada dinas siang terlihat selalu lebih rendah
dibandingkan dengan dinas pagi. Ini dikarenakan jumlah petugas pada saat
dinas siang yang hanya berjumlah 3-4 orang saja sehingga perawat terlihat
langsung mengerjakan tugas masing-masing dan waktu istirahat yang tidak
dapat di ataur sebelumnya. Dimana point-point yang terlewatkan seperti
menegakkan diagnose bersama-sama, rencana supervise kepada AN, dan
menyepakati waktu istirahat.
11. Evaluasi Pelaksaan Post Conferent Tim I
Sebelum dilakukan sosialisasi dan role play, hasil yang didapat untuk
pelaksanaan Post-conference pada dinas pagi dalam kategori kurang dengan
persentase 41,6 % pada dinas pagi dan 50 % pada dinas siang dengan rata-
rata sebesar 45,8%. Dan mengalami peningkatan Setelah role play, diamana

173
didapatkan hasil post conferen dinas pagi tetap dalam kategori cukup dengan
presentasi sebsar 58,3 % dan pada dinas siang dengan presentasi 66,6%, rata-
rata sebesar 62,4%. Terdapat beberapa kegiatan yang terlewatkan oleh Katim
I yaitu memberikan reinforcement positif kepada perawat pelaksana dan
point-point lainnya yang sering terabaikan.
12. Evaluasi Pelaksanaan Post Conferent TIM II
Berdasarkan hasil observasi di ruang serunu Sebelum dan dilakukan
sosialisasi dan role play, didapat hasil pelaksanaan Post-conference pada
dinas pagi dalam kategori kurang dengan persentase 45,5% . dimana sebelum
dan setelah dilakukan role play dan sosialisasi tidak terjadi peningkatan. Hasil
ini dapat dikarenakan masih adanya beberapa kegiatan yang belum dilakukan
oleh Katim II yang dimana msalah ini sama dengan katim I yaitu memberikan
reinforcement positif kepada perawat pelaksana dan point-point lainnya yang
sering terabaikan. Sehingga saat dilakukan Role play mahsiswa yang bertugas
sebagai PN selalu memberikan sosialisai tentang memberikan reinforcemen
positif kepada AN ataupun diwakilkan oleh Karu secara umum, serta
menekannya fungsi tugas masing-masing perawat.
13. Evaluasi Hububungan Perawat dengan dokter
Berdasarkan hasil evaluasi sebelum dilakukan role play didapatkan hasil
70,8% dalam kategori cuku dan terjadi peningkatan sesudah dilakukan role
play hubungan kemitraan antar staf keperawatan dengan tim kesehatan lain
didapatkan hasil yang meningkat sekitar 79,2% dalam kategori Baik. Hal ini
mencerminkan hubungan antara perawat dengan tim kesehatan lain baik.
Dengan terjalinnya hubungan staf keperawatan dengan tim medis/kesehatan
lain yang baik, akan memberikan dampak positif pada pemberian asuhan
keperawatan pada pasien. Namun ada beberapa poin yang belum berjalan
dengan baik yaitu dokter atau tim kesehatan lain tidak mengetahui setiap
pasien dan siapa primeri nurse nya, hal ini disebabkan karena banyaknya
jumlah pasien yang ada diruang seruni dan system kinerja tim kesehatan lain
yang belum mengetahuinya system dan fungsi MPKP/MAKP di ruangan,
sehingga ini menjadi tugas kepala ruang sebagai penanggung jawab ruangan

174
untuk menjelaskan dan mensosialisasikan kepada tim kesehatan lain system
manajemen keperawatan di ruang seruni.
Data ini ditunjang dengan hasil observasi dan penilaian system Reedback
yang terdapat di RM pasien di ruang seruni, dimana didapatkan hasil 65 %
reedback terisi dengan lengkap. (terlampir).
14. Hububungan antara Perawat dengan perawat
Sebelum dilakukan sosialisasi,hasil yang didapat untuk hubungan
professional antara staf keperawatan mendapat hasil sebesar 51,2% dengan
kategori Kurangdan dilakukan sosialisasi tidak mengalami peningkatan. Hasil
ini dikarenakan perawat di ruang seruni melakukan pertemuan 1 bulan
terakhir dan tidak melakukan pertemuan rutin dengan PP. berdasarkan hasil
observasi ditemukan beberapa askep tidak lengkap terutama pada diagnose
dan rencana asuhan keperawatan.pont lain yang sering terlewatkan adalah PP
tidak memberikan motivasi ataupun reinforcement positif pada AN. Hasil ini
juga dapaet dikernakan beban kerja yang tinggi tidak setara dengan jumlah
tenaga keperawatan yang tersedia di ruangan.
15. Hubungan antara Perawat dengan pasien
Dari data diatas didapatkan hasil hubungan staf keperawatan dengan pasien
keluarga sebelum dilakukan role play adalah 66,6% dengan kategori cukup,
kemudian meningkat menjadi 73,3% meskipun tetap dalam kategori cukup.
Hasil ini data di pengaruhi karena adanya beberapa point yang tidak
terlaksana yaitu PN memberikan penjelasan setiap rencana tindakan atau
program pengobatan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya, Setiap akan
melakukan tindakan keperawatan PN atau AN memberikan penjelasan atas
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga.
16. Universal Precauition :
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perilaku perawat
dalam melaksanakan universal precauntion sesuai dengan SPO sebelum
roleplay adalah 63,3% atau dalam kategori cukup, hal ini dapat dipengaruhi
oleh tingkat beban kerja yang tinggi dan mengharuskan perawat melakukan
semua pekerjaan selesai tepat waktu. Sedangkan, setelah dilakukan roleplay
didapatkan hasil rata-rata perawat melaksanakan universal precauntion sesuai
SPO adalah 68,3% atau dalam kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa setelah dilakukan roleplay universal precauntion sesuai SPO, terjadi
peningkatan 5%, hal ini dipengaruhi tingkat beban kerja yang tinggi.
17. Pelaksanaan SPO :

175
a. SPO Cuci Tangan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perilaku perawat
dalam mencuci tangan sesuai dengan SPO sebelum roleplay adalah
51,67%% atau dalam kategori kurang baik, dari 12 item cara mencuci
tangan, perawat rata-rata hanya melakukan 6 item saja, hal ini dapat
dipengaruhi oleh tingkat beban kerja yang tinggi dan mengharuskan
perawat melakukan semua pekerjaan selesai tepat waktu. Sedangkan,
setelah dilakukan roleplay didapatkan hasil rata-rata perawat mencuci
tangan sesuai SPO adalah 57,5% atau dalam kategori cukup. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan roleplay cuci tangan sesuai
SPO, terjadi peningkatan 5,83%, hal ini dipengaruhi tingkat beban kerja
yang tinggi namun perawat sudah mulai menyadari pentingnya mencuci
tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan ke pasien. Namun
perilaku mencuci tangan masih dalam kategori cukup sehingga
diharapkan para perawat di ruang Seruni dapat melakukan cuci tangan 6
langkah sesuai SPO. Karena cuci tangan 6 langkah merupakan hal yang
b. SPO Pemasangan Infus
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perawat dalam melakukan
tindakan pemasangan infus sesuai dengan SPO sebelum roleplay adalah
64,37% atau dalam kategori cukup, dari 33 item cara pemasangan Infus,
perawat rata-rata hanya melakukan 20 item saja. Perawat rata-rata tidak
memberikan salam terapeutik, tidak menjelaskan tujuan dilakukan
tindakan pemasangan infus, dan tidak mengevaluai tindakan yang telah
dilakukan serta kontrak waktu selanjutnya. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh tingkat beban kerja yang tinggi dan mengharuskan perawat
melakukan semua pekerjaan selesai tepat waktu. Sedangkan setelah
dilakukan roleplay, didapatkan hasil rata-rata perawat tersebut dalam
melakukan tindakan pemasangan infus sesuai dengan SPO adalah
66,87% atau dalam kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
setelah dilakukan roleplay pemasangan infus, terjadi peningkatan 2,5%,
namun masih dalam kategori cukup. Perawat masih melewati beberapa

176
prosedur seperti tidak memberi salam terapeutik, tidakmenjelaskan
tujuan dilakukan pemasangan infus, dan tidak mengevaluasi tindakan
yang telah dilakukan serta kontrak waktu selanjutnya. Hal ini
dipengaruhi tingkat beban kerja yang tinggi namun perawat sudah mulai
berusaha untuk memperbaiki prosedur sesuai dengan SPO. Diharapkan
para perawat asosiet di ruang Seruni melakukan tindakan pemasangan
infus sesuai dengan prosedur atau SPO yang ada, karena hal ini dapat
mempengaruhi kinerja perawat.

177
Tabel 4.20
Rekapitulasi Hasil Kegiatan MPKP Stase Manajemen Keperawatan
Ners Angkatan XII di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Sebelum dan Sesudah Role Play
Skor Keterangan Hasil
No Kegiatan
Sebelum Target Sesudah
1. Pelaksanaan tugas Kepala 93,7% 100% 100% Tugas kepala ruang sudah termasuk
Ruang dalam kategori baik dan telah
mencapai target.
2. Evaluasi Serah Terima Tugas 83,3,1% 100% 92,8% Pelaksanaan evaluasi serah terima
jaga (Operan) tugas jaga sudah termasuk dalam
kategori baik tetapi belum
mencapai target 100%.
3. Evaluasi pelaksanaan tugas 59,5% 75% 61,9% Tugas PN 1 sudah termasuk dalam
primary nursing (PN) 1 kategori cukup tetapi belum
mencapai target menjadi 75%.
4. Evaluasi pelaksanaan tugas 57,1% 75% 60,1% Tugas PN 2 sudah termasuk dalam
primary nursing (PN) 2 kategori baik namun belum
mencapai target 75%
5. Evaluasi pelaksanaan tugas 63,8% 75% 69,4% Tugas AN sudah termasuk dalam
associate nursing (AN) Pagi kategori baik namun belum
mencapai target 75%
6. Evaluasi pelaksanaan tugas 63,9% 76% 72,2% Tugas AN sudah termasuk dalam
associate nursing (AN) Siang kategori cukup namun belum
mencapai target menjadi baik 76%
8. Evaluasi meeting morning 83,3% 100% 100% Kegiatan meeting morning
termasuk dalam kategori baik dan
telah mencapai target 100%
9. Evaluasi pelaksaan Pre 38,1% 75% 49,9% Pelaksanaan Pre Conference
Conference Tim I termasuk dalam kategori kurang
dan belum mencapai target menjadi
cukup 75%.
10. Evaluasi pelaksaan Pre 33,3% 75% 49,9% Pelaksanaan Pre Conference
Conference Tim II termasuk dalam kategori kuranga
dan belum mencapai target baik
75%.
11 Evaluasi Post Confrence Tim I 45,8% 60% 62,4% Pelaksanaan Post Conference
termasuk dalam kategori cukup dan
belum mencapai target.
12. Evaluasi Post Confrence Tim 45,5% 60% 45,5% Pelaksanaan Post Conference
II termasuk dalam kategori kurang
dan belum mencapai target.
13. Evaluasi hubungan antara staf 51,2% 75% 51,2% Evaluasi hubungan antara staf
keperawatan keperawatan termasuk dalam
kategori kurang dan belum
mencapai target.
14. Evaluasi hubungan profesional 66,6% 75% 73,3% Evaluasi hubungan antara staf
antara staf denan pasien dengan pasien sudah termasuk
dalam kategori cukup dan belum
mencapai target baika 75 %.
15. Evaluasi hubungan staf 70,8% 76% 79,2% Evaluasi hubungan staf
keperawatan dengan dokter keperawatan dengan dokter sudah

169
termasuk dalam kategori cukup dan
telah mencapai target lebih dari 76
Baik.
16. Universal Precaution Cuci 51,6% 56% 57,5% Evaluasi universal precaution cuci
Tangan tangan termasuk dalam kategori
kurang dan telah mencapai target
lebih dari 56% kategori Cukup.
Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

170
a) Instrument A
Tabel 4.21
Rekapitulasi Mutu Asuhan Keperawatn Di Ruang Seruni dr. Soedjono Magelang
Tanggal 17-21 April 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 20)
No Aspek yang dinilai Sebelum Sesudah

Dilakukan Dilakukan
N % N %
A Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan 20 100 20 100
pedoman pengkajian
20 100 20 100
2. Data dikelompokan (Bio-psiko-sosio-spiritual)
14 70 12 60
3. Data yang dikaji lengkap dalam waktu 24 jam
sejak pasien masuk 20 100 20 100
4. Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang
15 75
5. Pengkajian yang dilakukan, disertai nama dan 12 60
tanda tangan perawat yang mengkaji
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
86% 87%
Nilai keseluruhan

B Diagnosa
1. Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai prioritas 4 20 6 30
masalah pasien
6 30 3 15
2. Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan
benar (P/E/S)

3. Merumuskan diagnosa keperawatan


3 15
3 15
aktual/resiko/potensial
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
22% 20
Nilai keseluruhan

Rencana Tindakan
C 6 30 5 25
1. Rencana askep berdasarkan diagnosa keperawatan
2. Rencana askep disusun oleh perawat yang 5 25 7 35
bertanggung jawab
0 0 0 0
3. Rumusan tujuan mengandung komponen SMART
0 0 0 0
4. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas
6 30 5 25
5. Rencana tindakan mencakup tindakan observasi
keperawatan 6 30 6 30
6. Rencana tindakan mencakup tindakan terapi 8 40
Keperawatan 6 30
7. Rencana tindakan mencakup tindakan pendidikan
kesehatan 6 30 6 30

169
8. Rencana tindakan mencakup tindakan kolaborasi 2 10

9. Rencana tindakan mencakup tindakan yang 4 20


menggambarkan keterlibatan klien/keluarga
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
22 % 22 %
Nilai keseluruhan

D Tindakan /Implementasi
1. Tindakan observasi keperawatan yang dilakukan 9 45 10 50
didokumentsikan
2. Tindakan terapi kekperawatan yang dilakukan 14 70
16 80
didokumentasikan
3. Tindakan pendidikan kesehatan yang dilakukan
18 90 14 70
didokumentasikan
20 100 18 90
4. Tindakan kolaborasi yang dilakukan
didokumentasikan
1 5
1 5
5. Tindakan yang dilakukan dengan melibatkan klien
/keluarga didokumentasikan 20 100
6. Respon klien terhadap tindakan keperawatan 20 100
didokumentasikan
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
70 % 64
Nilai keseluruhan

E Evaluasi
1. Diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari 20 100 20 100
sesuai SOAP
2. Diagnosa keperawatan yang sudah teratasi terlihat 12 60 15 75
dalam dokumentasi
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
80 % 88
Nilai keseluruhan

F Dokumentasi
20 100 20 100
1. Menulis pada format yang baku
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang 12 60 16 80
dilakukan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah 20 100 20 100
yang baku dan benar
18 90
4. Setiap melakukan tindakan atau kegiatan perawat 16 80
mencantumkan paraf atau nama jelas jam dan
tanggal dilakukan tindakan 20 100
5. Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai 20 100
dengan ketentuan yang berlaku
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
88% 94 %
Nilai keseluruhan

Sumber data: Data primer pengkajian 17-21 April 2018

170
Analisa data :

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan Asuhan


keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan role play terdapat beberapa item
yang mengalami penurunan, yaitu diagnose dari rata-rata 22 % menjadi 20 %,
Implementasi dari 70 menjadi 64 %, dan Rencana tindakan tidak mengalami
perubahan yaitu 22 %. Berdasarkan hasil observasi evaluasi didketahui
penurunan ini dikarenakan terdapat beberapa point yang tidak tercapai, seperti
diagnose keperawatan yang tidak mengacu pada PES, rencana tindakan tidak
sesuai dengan diagnose, pendokumentasiaan tindakan keperawatan, dan rencana
tindak lanjut.

171
1. Implementasi POA
Tabel 4.22
Uraian Kegiatan Sistem Asuhan Keperawatan
Ruang Seruni RST dr Soedjono Magelang
Tanggal 17-21 April 2018

Tanggal
No Kegiatan pokok Uraian kegiatan PJ
pelaksanaan
1. Mengoptimalkan a. Melakukan koordinasi dengan 17 - 21 April Arip
pelaksanaan MPKP kepala ruang 2018
b. Membuat jadwal serta Indah
membagi tugas sebagai Kepala
Ruang, PN, AN.
c. Bersama perawat jaga
memberikan informasi untuk
pasien baru secara adekuat.
d. Sosialisasi ruang terkait
MPKP.
e. Melaksanakan praktik
penerapan MPKP (role play)
sebagai PN, AN, Kepala Ruang
mengenai:
1) Pelaksanaan meeting
morning.
2) Tugas Kepala Ruang.
3) Pre-conference.
4) Post-conference.
5) Operan dinas.
6) Hubungan antar staf.
7) Hubungan antar staf denag
pasien.
f. Sosialisasi evaluasi orientasi
dan informasi pasien baru
g. Role play evaluasi orientasi
dan informasi pasien baru
h. Menganalisis hasil kegiatan.
i. Evaluasi secara umum praktik
PN, AN, Kepala Ruang.
2. Universal Precaution a. Melakukan koordinasi dengan 17 - 21 April Dina
kepala ruang 2018
b. Kepala ruang yang bertugas Rido
saat Role Play melakukan
meeting morning dengan
penkes cuci tangan dan
keselamatan pasien
c. Demonstrasi dan tanya jawab
5 momen cuci tangan dan
keselamatan pasien bersama
perawat
d. Menunjuk salah satu perawat
untuk mengulangi hasil
penkes dan demonstrasi cuci
tangan

169
e. Kepala ruang yang berutas
mengevaluasi kembali tentang
universal precaution.

3. Mengoptimalkan a. Berkoordinasi dengan kepala 17 - 21 April Maria


pendokumentasian ruang 2018
keperawatan b. Mensosialisasikan Eva
pendokumentasian
keperawatan terutama:
1) Diagnosa
2) Evaluasi
3) Dokumentasi
c. Mensosialisasikan
pendokumentasian
keperawatan pada pasien yang
sudah teratasi
d. Role play pendokumentasian
e. Evaluasi pendokumentasian
keperawatan:
1) Diagnosa
2) Evaluasi
Dokumentasi
4. mengoptimalkan a. Berkoordinasi dengan kepala 17 - 21 April Septi R
tindakan SPO ruang 2018
b. Mensosialisasikan SPO : Septi
1. Pra interaksi
2. Orientasi
3. Tahap kerja
4. Terminasi
5. dokumentasi
c. Ikut serta dalam melakukan
tindakan keperawatan
d. Kepala TIM bertugas
mengevauasi setiap tindakan
e. Evalusi dan catat
perkembanga tindakan sesuai
SPO
5. Struktur keorganisasian a. Berkoordinasi dengan kepala 17 - 21 April Septi R
ruang 2018
b. Membuat skema rencana
struktur organisasi
c. Memvalidasi struktur
organisasi kepada kepala
ruang
d. Mencatak kembali struktur
organisasi yang sesuai
e.

2. Kendala dalam pelaksanaan


a. Selama melakukan pengkajian dan role play yang telah dilakukan pada
tanggal 17-21 April 2018 kendala kendala yang ditemukan antara lain,
awal pengkajian mengalami kesusahan dalam melakukan penilaian dan

170
menyakan persepti tentang instrument yang digunakan, saat role play
terkadang di pagi hari kepala ruang harus mngikuti kegiatan apel dan
visite dokter, sehingga terkendala dalam mengkoordinasikan ruangan
saat dilakukan meeting morning.
b. Tidak optimalnya dalam sosialisasi tentang SPO tindakan keperawatan
serta pendokumentasiaan dikarenakan keterbatssan waktu, peran dan
tugas keperawatan yang tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukannya secara optimal.
c. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, kendala-kendala yang
ditemukan adalah tidak terjadinya diskusi dalam menentukan diagnose,
pengambilan data dan etiologic dikarenakan jumlah perawat yang
kurang dari kebutuhan ruangan sehingga perawat terkesan bekerja
dengan cepat.

171

Anda mungkin juga menyukai