Anda di halaman 1dari 6

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat

  Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
     Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
                            

                                                         

Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 1


PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Pancasila adalah dasar dari falsafah Negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib untuk
mempelajari, menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam setiap
bidang kehidupan.
Dalam kehidupan bangsa Indonesia, diakui bahwa nilai-nilai pancasila adalah falsafah
hidup atau pandangan yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai pancasila
dianggap nilai dasar dan puncak atau sari dari budaya bangsa. Oleh karena itu, nilai ini
diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Dengan mendasarnya nilai ini dalam menjiwai
dan memberikan indentitas, maka pengakuan atas kedudukan pancasila sebagai falsafah
adalah wajar.
Pancasila sebagai ajaran falsafah, pancasila mencerminkan nilai-nilaidan pandangan
mendasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan,
yakni Tuhan Yang Maha Esa. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental
dalam kesemestaan, dijadikan pula asas fundamental kenegaraan. Asas fundamental dalam
kesemestaan itu mencerminkan identitas atau kepribadian bangsa Indonesia yang religious.
Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai
kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari
sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang ada dan
terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu system filsafat bersifat khas dan
berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat
secara obyektif. Dan untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita
perlu mengkaji nilai-nilai pancasila dari kajian filsafat secara menyeluruh.

B.  Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan maka
hendaklah kita membuat beberapa rumusan masalah.
Rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan Filsafat dan Sistem Filsafat?
2.      Bagaimanakah pengertian Pancasila secara Filsafat?
3.      Apakah peranan Filsafat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 2


BAB II

PEMBAHASAN
A.   Definisi Filsafat

1. Secara Etimologi

Kata falsafah/filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu: philosophia,


philo/philos/philein  yang artinya cinta /pencinta/mencintai dan Sophia, yang berarti
kebijakan/ wisdom /kearifan/ hikamah / hakikat kebenaran. Jadi filsafat artinya cinta akan
kebijaksanaan atau hakikat kebenaran.
Beberapa istilah filsafat dalam berbagai bahasa, misalnya “falsafah” dalam bahasa
arab, “philosophie” bahasa belanda, “philosophy” dalam bahasa inggris dan masih banyak
lagi istilah dalam bahasa lain, yang pada hakekatnya semua istilah itu mempunyai arti yang
sama.

2. Arti filsafat menurut para ahli

·         Harold H. Titus
                        Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yg
biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi;
·         Hasbullah Bakry
                        Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Prof. Dr.Mumahamd Yamin
            Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya
didalam kepribadiannya itu dialaminya kesungguhan.
·         Prof. Dr. Ismaun, M.Pd
            Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya
secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan
radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan
atau kebenaran yang sejati).
·         Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM
            Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan
zaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam
kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris;
“philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
·         Plato
            Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli.
Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 3
Aristoteles

            Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung


didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
·         Cicero
            Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “ (the mother of all the arts). Ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ).
·         Johann Gotlich Fickte
            Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yg jadi
dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat
memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh
kenyataan.
·         Paul Nartorp
            Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yg sama, yg memikul sekaliannya .
·         Imanuel Kant
            Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan, yakni : Apakah yang dapat kita
kerjakan? (jawabannya metafisika); Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya
Etika ); Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama ); Apakah yang dinamakan
manusia? (jawabannya Antropologi).
·         Notonegoro
            Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak,
yang tetap tidak berubah, yang disebut hakikat.

3. Filsafat dalam arti umum

Dalam arti ini, filsafat digunakan untuk menyebut berbagai petanyaan yang muncul
dalam pikiran manusia tentang bebagai kesulitan yang dihadapinya, serta berusaha untuk
menemukan solusi yang tepat. Misalnya ketika menanyakan: “siapakah kita?”, ”mengapa kita
ada di sini?”, “kemana kita akan berlalu”, “apakah kebaikan dan kejahatan itu”,
“bagaimanakah karakter alam, “apakah ia memiliki tujuan?”, “bagaimanakah kedudukan
manusia di alam ini?”, dan seterusnya.
Beginilah seorang ahli yang bernama Aristoteles memahami filsafat, ketika ia menyebutnya
sebagai sebuah nama dari ilmu dalam arti yang paling umum.

B.   Sistem Filsafat

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling


bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
Suatu system filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, falsafat
hidup, dan tata nilai (etika),termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.
Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 4
C.   Pancasila sebagai sistem filsafat

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu


kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan
saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya.
Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian
bahwa bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk
suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari
pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.
Kenyataan Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa
kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari
pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan
berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lain misalnya: liberalisme, materialisme,
komunisme, dan aliran filsafat yang lain.
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan
yang bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar
epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila Pancasila.

a.      Dasar Ontologis
Dasar Ontologis Pancasila pada hakekatnya adalah manusia yang memiliki hakekat
mutlak. Subyek pendukung pokok-pokok Pancasila adalah manusia, hal ini dijelaskan sebagai
berikut :
“Bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,
yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
permusyawaratan/perwakilan, serta yang berkeadilan social adamah manusia (Notonegoro,
1975:23). Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat Negara, adapun pendukung
pokok Negara adalah rakyat, dan unsure rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah
jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakekat dasar ontopologis sila-sila pancasila adalah
manusia.
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara ontologism memiliki
hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani, sifat
kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk social, serta kedudukan kodrat
manusia sebagai pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai
makhluk Tuhan inilah maka secara hirarkis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
mendasari dan menjiwai keempat sila-sila pancasila lainnya (notonegoro, 1975-53).

Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 5


b.      Dasar Epistemologis
Dasar epistimologis Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakekatnya juga
merupakan suatu system pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan
pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa dan Negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi
manusia dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila
dalam pengertian yang demikian ini telah menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan-
keyakinan yang telah menyengkut praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup
manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal
ini berarti filsafat telah menjelma menjadi ideology (Abdul Gani, 1998). Sebagai suatu
ideology maka panasila memiliki 3 unsur pokok agar dapat menarik loyalitas dari para
pendukungnya yaitu :
1.      Logos, yaitu rasionalitas atau penalarannya
2.      Pathos, yaitu penghayatannya
3.      Ethos, yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996:3)
Sebagai suatu system filsafat atau ideology maka pancasila harus memiliki unsur
rasional terutama dalam kedudukannya sebagai suatu system pengetahuan.

c.       Dasar Aksiologis

Sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakekatnya juga
merupakan satu kesatuan. Pada hakekatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa
saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang
mengakui nilai material dan vital. Dengan demikian nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian, yang juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, atau estetis, nilai kebaikan atau nilai
moral ataupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis, dimana
sila pertama sebagai basisnya sampai sila kelima sebagai tujuannya (Darmo diharjo)

http://how-bee.blogspot.co.id/2015/10/makalah-tentang-pancasila-sebagai.html
http://zieramen.fasilkomsibila16.com/tugaspancasila/sidebar-right4.html
https://joesharanger.blogspot.co.id/2016/10/kata-pengantar-dengan-memanjatkan-puji.html
http://muhammadryas.blogspot.co.id/2017/03/konsep-dan-urgensi-pancasila-sebagai.html

Pendidikan Pancasila | Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 6

Anda mungkin juga menyukai