Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL

“Macam-Macam Komponen Pasif”

Disusun Oleh :

Jely Pranata (191813008)

Dosen Pengampu :
Adin Mutohar, S.Pd

POLITEKNIK RAFLESIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai Macam-Macam
Komponen Pasif dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Analog dan Digital.

Penulis sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai pengetahuan dalam memahami materi dalam mata
kuliah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang sudah penulis buat di masa yang akan datang.

Sebelumnya penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang---------------------------------------------------------------
2. Tujuan-------------------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN
1. Macam-Macam Komponen Pasif-----------------------------------------
2. Prinsip Kerja Komponen Pasif--------------------------------------------
3. Karakteristik Komponen Pasif---------------------------------------------
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------
2. Saran--------------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor,
dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang
dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah
bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan
instrumentasi.
Dalam melakukan suatu praktikum hal yang mendasar kita harus mengetahui
tentang macam- macam alat ukur. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan dibahas
berbagai macam pengenalan alat ukur. Pada dasarnya,mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Pemilihan alat ukur yang
digunakan harus disesuaikan dengan besaran yang hendak diukur. Simbol-simbol
yang terdapat dalam alat ukur memiliki arti masing-masing yang menjelaskan
penggunaan alat ukur.
Dalam elektronika terdapat dua komponen yaitu komponen aktif dan
komponen pasif. Komponen aktif merupakan komponen yang dapat bekerja apabila
ada catu daya dulu. Sedangkan komponen pasif merupakan komponen yang dapat
bekerja tanpa ada catu daya.

B. Tujuan
1. Menjelaskan Konsep Dasar Komponen Pasif
2. Menjelaskan Macam-macam Komponen Pasif

C. Rumusan Masalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Komponen Pasif
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Komponen Pasif
BAB II

PEMBAHASAN
A. Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)
Komponen Elektronika Pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-
komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti
Resistor, Kapasitor dan Induktor.
B. Prinsip Kerja Komponen Pasif
Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta
tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
1. Jenis-jenis Komponen Pasif  Beserta Gambarnya
a. Resistor
Merupakan komponen elektronika yang berfungsi membatasi/menghambat arus
listrik. Karena tidak dapat menguatkan sinyal maka resistor termasuk komponen
pasif. Pada gambar sebelah kiri, terdapat rangkaian yang memberikan arus sebesar
2 mA. Jika pada rangkaian disisipkan resistor 10 K ohm, akan memberikan arus 1
mA. Nampak bahwa pemasangan resistor tersebut akan membatasi arus. Oleh
karena tak dapat menguatkan sinyal, maka resistor termasuk komponen pasif.
a) Resistor yang Nilainya Tetap
b) Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga
dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
c) Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
d) Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,
Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient)
dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
Resistor terbagi atas dua yaitu:

1) Resistor Tetap
Resistor tetap (Fix Resistor) adalah resistor yang nilai hambatannya tidak
dapat diatur (tetap), sedangkan resistor variabel adalah resistor yang nilai
resistansinya dapat diatur.  Dari kedua jenis resistor ini memiliki beberapa
varian lagi yang disesuaikan dengan tujuan atau fungsi penggunaannya
- Resistor Kawat
Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor
kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena
memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis
resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis
resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian
dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis
kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Bentuk
fisik bisa dilihat pada gambar :

- Resistor Arang (Batang Karbon)


Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat
yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor
jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor
kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian
elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :

- Resistor Film Karbon


Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film
yang berfungsi sebagai  pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya
kecil dan mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4
watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk
fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

- Resistor Metal Film


Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan
terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang
tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah
kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor
film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi
yang lebih kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna,
bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon
hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan
dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1
watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat pada gambar:

- Resistor Keramik atau Porselin


Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak
ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat
dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah
dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika
saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat
resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4
watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada
tubuhnya. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.

2) Resistor Tidak Tetap


Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang
bisa berubah-ubah, ini maksudnya adalah hambatan dari sebuah resistor
bisa kita ubah nilai hambatannya baik itu disengaja olerh kita maupun
kondisi lingkungan/cuaca yang merubahnya. Resistor tidak tetap terbagi
lagi atas beberapa bagian yaitu:
- LDR (Light Dependent Resistor)
Resistor ini merupakan Resistor yang nilai resistansinya berubah jika
terjadi perubahan intensitas cahaya. Sifat dari LDR ini adalah nilai
resistansi akan naik jika cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi
sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi akan turun jika intensitas
cahaya yang diterimanya semakin terang. LDR sering digunakan sebagai
sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada
lampu taman atau lampu untuk penerangan jalan. Lampu taman atau
penerangan jalan secara otomatis nyala jika malam hari dan secara
otomatis mati jika siang hari. Bentuk fisik LDR bisa anda lihat pada
gambar berikut :

-  Potensiometer
Potensiometer bisa kita sebut dengan variable resistor. Umumnya,
potensiometer berbahan dari kawat atau karbon. Generasi pertama
Potensiometer ini terbuat dari kawat waktu itu rangkaian elektronika masih
menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat
memiliki bentuk yang cukup besar. Seiring dengan perkembangan jaman
potensiometer dibuat dengan ukuran yang kecil dengan menggunakan
karbon. Bahan dari karbon ini lebih kecil, tetapi keunggulannya memiliki
resistansi yang besar.  

- Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik
dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini
memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni
linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan
perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk
perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat
memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.
Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.

- NTC dan PTC


NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature
Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika
terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi
akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi
PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini
sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur
daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar :

b. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday.
1) Kapasitor Nilai Tetap
Yang dimaksud kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang mempunyai nilai
yang stabil atau konstan yang artinya tidak berubah-ubah nilainya. Adapun
jenis kapasitor yang nilainya tetap antara lain:
- Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) – Kapasitor ini mempunyai
isolator yang terbuat dari keramik yang bentuknya bulat dan tipis.
Kapasitor ini tidak memiliki arah, maka dari itu pemasangan pada
rangkaian elektronika bisa dibolak-balik, umumnya nilai kapasaitor ini
berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

- Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya


terbuat dari Polyester yang berbentuk persegi empat. Kapasitor ini bisa
dipasang bolak balik karena tidak mempunyai polaritas arah.

- Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya terbuat


dari kertas, umumnya nilai pada kapasitor ini kisaran 300pf sampai 4µF.
Sama dengan Kapasitor Polyester, kapasitor kertas tidak memiliki polaritas
arah jadi bisa dipasang bolak-balik pada rangkaian elektronika.

- Kapasitor Mika (Mica Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya dibuat dari


bahan mika, nilai kapasitor ini biasanya kisaran 50pF sampai 0.02µF.
Masih sama seperti Kapasitor Polyester dan Kapasitor Kertas, kapasitor
mika ini juga dapat dipasang bolak-balik karena tidak mempunyai
polaritas arah.
- Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) – Kapasitor ini bahan
isolatornya terbuat dari elektrolit yang bentuknya tabung. Kapasitor
Elektrolit atau yang sering disebut ELCO ini biasanya dipakai pada
rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitansi yang tinggi.
Biasanya nilai kapasitor ini kisaran antara 0.47µF hingga mencapai ribuan
µF.

- Kapasitor Tantalum – Sebenarnya perbedaan kapasitor ini dengan yang


lainnya tidak terlalu banyak, hanya saja kapasitor ini memakai logam
Tantalum yang dijadikan terminal anodanya. kapasitor ini mampu bekerja
pada suhu yang tinggi melampaui kapasitor elektrolit lainnya dan
mempunyai kapasitansi yang besar namun bisa di packing dengan ukuran
yang kecil. Oleh karena itu kapasitor jenis ini harganya lebih mahal,
biasanya kapasitor ini digunakan pada peralatan elektronika yang
ukurannya kecil seperti komponen komputer, handphone dan barang
elektronika lainnya yang ukurannya kecil.

c. Kapasitor Variabel
Untuk kapasitor jenis ini, mengapa dikatakan variabel? Karena kapasitor ini nilai
kapasitansinya bisa kita atur atau bisa kita ubah-ubah. Pada bentuk fisik kapasitor
ini terdiri dari dua jenis, yakni:
1) Varco (Variable Condensator) – Varco merupakan kapasitor yang terbuat
dari logam uang ukurannya besar dan biasanya dipakai untuk memilih
gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai kapasitansinya sendiri
kisaran antara 100pF hingga 500pF.
- Kapasitor Tantalum
- Trimmer – Kapasitor varibel yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih
kecil, maka dari itu dierlukan alat seperti obeng atau sejenisnya untuk
memutar pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat logam yang terpisah
oleh satu lembar Mika dan terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak
kedua plat logam yang terdapat didalamnya. Nilai kapasitansi kapasitor ini
maksimal hanya 100pF.

B. Karakteristik Komponen Pasif


a. Resistor
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Fungsinya :
- Menghambat arus listrik
- Pembagi tegangan
- Pengatur volume (potensiometer)
- Pengatur kecepatan motor (rheostat)
- Dll tergantung disain komponen
b. Induktor
Karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi
kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Fungsi utama dari induktor di
dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya
c. Kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Fungsinya: menyimpan energi/muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-
komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti
Resistor, Kapasitor dan Induktor.
Prinsip Kerja Komponen Pasif yaitu Komponen yang tidak dapat menguatkan
dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk
lainnya.
Resistor adalah Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor biasa juga
disebut dengan Tahanan atau biasa di singkat dengan huruf  “R”.
Induktor dengan Karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika
pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Fungsi utama dari
induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya
Kapasitor dengan Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal
yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Fungsinya: menyimpan
energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik
B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kesalahan, sehingga kami mengharapkan saran dan kritik dari
teman-teman yang bersifat membangun sehingga dalam pembuatan makalah
kedepannya akan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2007. Pengetahuan Teknik Elektro. Bumi Aksara: Jakarta

Ibrahim, KF. 2006. Teknik Digital. Andi Offset : Jakarta.

Rusmadi. 2011. Ilmu Elektronika. Pionir Jaya: Bandung

Anda mungkin juga menyukai