Anda di halaman 1dari 21

LK 1 PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Laporan Penggunaan Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran


Nama : Hj. Sohrah, S.Pd
Instansi : SD Inpres Panrannuangku
Alamat : Manongkoki Kec Polut Kab Takalar
Mengajar kelas : IV (Empat)
Laporan penggunaan komunikasi efektik dalam pembelajaran kelas IV SD Inpres
Panrannuangku

ABSTRAK

Dilihat dari kegiatan pembelajaran, pendidikan adalah komunikasi, dalam arti kata bahwa
kegiatan tersebut terlibat dua komponen yaitu pendidik (guru) sebagai komunikator dan siswa
sebagai komunikan.

Tujuan pembelajaran IPS, akan tercapai jika proses komunikasi antara guru dan siswa terjadi
komunikasi dua arah, dimana siswa bersikap tanggap dan responsif terhadap pembelajaran.

Komunikasi adalah kunci dari kegiatan pembelajaran IPS. Komunikasi efektif dalam
pembelajaran IPS merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan
teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami
maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih
baik. Pendidik adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga guru sebagai pendidik dituntut
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif.

Kata kunci : Komunikasi, Pembelajaran IPS

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran IPS, merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana kegiatan pembelajaran dirancang dan dilaksanakan secara professional.
dengan proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang
output-nya berupa sumber daya manusia.

Kegiatan pembelajaran IPS merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa


materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan
agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta
perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat
tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran
tersebut.

PEMBAHASAN

Pengertian komunikasi.

Banyak pendapat dari berbagai pakar mengenai definisi komunikasi, namun jika
diperhatikan dengan seksama dari berbagai pendapat tersebut mempunyai maksud yang
hampir sama. Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003)
secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang
artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata bilangan yang berarti
satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris
disebut communion, yang mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan adanya
usaha dan kerja, maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

Menurut Roben J.G. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian


pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan.”

Davis berpendapat bahwa  Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan


pengertian dari satu orang ke orang lain.

Scram,W   menjelaskan Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan


dengan orang lain.

Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat


suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang
mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti
pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud
mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir
komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit
lebih detil. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara
pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa
pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh
pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)

Tidak seluruh definisi dikemukakan di sini, akan tetapi berdasarkan definisi yang ada di
atas dapat diambil pemahaman bahwa :

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses penyampaian informasi.

Dilihat dari sudut pandang ini, kesuksesan komunikasi tergantung kepada desain pesan
atau informasi dan cara penyampaiannya. Menurut konsep ini pengirim dan penerima
pesan tidak menjadi komponen yang menentukan.

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Pengirim pesan atau komunikator memiliki peran yang paling menentukan dalam
keberhasilan komumikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan hanya sebagai
objek yang pasif.

Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan. Pemahaman ini menempatkan tiga komponen yaitu pengirim, pesan, dan
penerima pesan pada posisi yang seimbang. Proses ini menuntut adanya proses encoding
oleh pengirim dan decoding oleh penerima, sehingga informasi dapat bermakna.

Komunikasi dalam pembelajaran menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap


keberhasilan kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya komunikasi adalah merupakan proses
penyampaian informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi
berlangsung dengan baik jika komunikator menyampaikan informasi atau pesan kepada
penerima dengan cara yang baiK atau menggunakan media komunikasi agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan (audience).

Proses komunikasi berlangsung pada suatu komunitas baik umum maupun khusus,
termasuk pada kegiatan pembelajaran dalam kelas. Komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran terjadi antara guru dengan siswa dengan mengkomunikasikan pesan berupa
ide atau gagasan atau materi pelajaran. Proses komunikasi tersebut diharapkan dapat
berimplikasi pada kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuaan yang
dikomunikasikan guru selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

Komunikasi dalam pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memiliki kemampuan
untuk menghayati dan mengakui nilai-nilai pancasila, mengakui dan menghormati harkat
manusia, menghayati dan mengakui nilai / ajaran agamanya, memupuk sikap toleran, arif,
peduli, saling menghargai, menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan,
bersikap positif kepada bangsa dan negaraa serta kemauan untuk membelanya,

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pendidikan yang didasarkan konsep sosial, ge.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya,
dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara
ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah
keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang
penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat..

Komunikasi efektif dalam pembelajaran IPS merupakan proses transformasi pesan berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik
mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan
tingkah laku menjadi lebih baik.

Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara kedua belah pihak terdapat
hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila
pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.

Dalam kegiatan pembelajaran,komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar


terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan
komunikasi dalam kegiatan pembelajaran sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan
tetapi karena guru yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya
komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan guru. Keberhasilan
guru dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam
melakukan komunikasi ini.

Sokolove dan Sadker seperti dikutip IGAK Wardani dalam bukunya membagi
keterampilan antar pribadi dalam pembelajaran menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Kemampuan untuk Mengungkapkan Perasaan Siswa.

Kemampuan ini berkaitan dengan penciptaan iklim yang positif dalam proses
pembelajaran,yang memungkinkan peserta didik mau mengungkapkan perasaan atau
masalah yang dihadapinya tanpa merasa dipaksa atau dipojokkan. Iklim semacam ini
dapat ditumbuhkan oleh guru dengan dua cara, yaitu menunjukkan sikap memperhatikan
dan mendengarkan dengan aktif. Untuk menumbuhkan iklim semacam ini, pendidik harus
bersikap: 1) memberi dorongan positif; 2) bertanya yang tidak memojokkan; dan 3)
fleksibel.

b. Kemampuan Menjelaskan Perasaan yang Diungkapkan siswa.

Apabila siswa telah bebas mengungkapkan problem yang dihadapinya, selanjutnya


tugas guru adalah membantu mengklarifikasi ungkapan perasaan mereka tersebut. Untuk
kepentingan ini, guru perlu menguasai dua jenis keterampilan, yaitu merefleksikan dan
mengajukan pertanyaan inventori. Pertanyaan inventori adalah pertanyaan yang
menyebabkan orang melacak pikiran, perasaan, dan perbuatannya sendiri, serta menilai
kefektifan dari perbuatan tersebut. Pertanyaan inventori dapat digolongkan menjadi tiga
jenis, yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya, pertanyaan yang menggiring siswa untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan,
pikiran, dan perbuatannya, dan pertanyaan yang menggiring siswa untuk mengidentifikasi
konsekuensi/akibat dari perasaan, pikiran, dan perbuatannya.

Agar dapat merefleksikan ungkapan perasaan peserta didik secara efektif, pengajar perlu
mengingat hal-hal berikut :

1) Hindari prasangka terhadap pembicara atau topik yang dibicarakan.

2) Perhatikan dengan cermat semua pesan verbal maupun nonoverbal dari pembicara.

3) Lihat, dengarkan, dan rekam dalam hati, kata-kata/perilaku khas yang diperlihatkan
pembicara.

4) Bedakan/simpulkan kata-kata/pesan yang bersifat emosional.

5) Beri tanggapan dengan cara memparaphrase kata-kata yang diucapkan, menggambarkan


perilaku khusus yang diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut.

6) Jaga nada suara, jangan sampai berteriak, menghakimi, atau seperti memusuhi.

7) Meminta klarifikasi terhadap pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan.

c. Mendorong Siswa untuk Memilih Perilaku Alternatif.

Untuk keperluan ini, guru harus memiliki kemampuan :

1) Mencari/mengembangkan berbagai perilaku alternatif yang sesuai.

2) Melatih perilaku alternatif serta merasakan apa yang dihayati siswa dengan perilaku tersebut.

3) Menerima balikan dari orang lain tentang keefektifan setiap perilaku alternatif.

4) Meramalkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang dari setiap perilaku alternatif.
5) Memilih perilaku alternatif yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi siswa.

Komunikasi dan interaksi di dalam kelas dan di luar kelas sangat menentukan
efektivitas dan mutu pendidikan..

Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap


keberhasilan pencapaian tujuan. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran
informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama
direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Jika dalam pembelajaran
terjadi komunikasi yang efektif antara pengajar dengan mahasiswa, maka dapat dipastikan
bahwa pembelajaran tersebut berhasil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para pengajar,
pendidik, atau instruktur pada lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi yang dimaksud dapat berupa
kemampuan memahami dan mendesain informasi, memilih dan menggunakan saluran atau
media, serta kemampuan komunikasi antar pribadi dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran PAI sebagai subset dari proses pendidikan harus mampu memberikan
kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, yang pada ujungnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Agar pembelajaran dapat mendukung
peningkatan mutu pendidikan Agama Islam, maka dalam proses pembelajaran harus terjadi
komunikasi yang efektif, yang mampu memberikan kefahaman mendalam kepada peserta
didik atas pesan atau materi belajar.

Komunikasi efektif dalam pembelajaran PAI merupakan proses transformasi pesan berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik
mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah
laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap
berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai
pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.
Daftar Pustaka

Arismunandar, Wiranto. (2003). Komunikasi dalam Pendidikan. Departemen Teknik Mesin ITB.
Bandung.

Abizar.2004. Sistem Komunikasi Dalam Pembelajaran. Universitas Negeri Padang

Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs UNY. Yogyakarta

Lestari G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif. Lembaga Administrasi
Negara. Jakarta.

Pratikno, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya. Bandung

Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno.2010. Stretegi Belajar Mengajar.Refika Aditama,


Bandung

Sardiman AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.
PENGGUNAAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN” by : Sohrah
bau

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

1. Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli


2. Menurut Keith Davis, Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain.

1. Menurut Carl I Hovlan, Pengertian Komunikasi ialah suatu proses di mana seseorang


(komunikator) menyampaikan pesan (lambang dan atau kata-kata) untuk membentuk
tingkah laku orang lain.
2. Warent Weaver mengatakan, Pengertian Komunikasi merupakan keseluruhan
prosedur di mana suatu pikiran mempengaruhi pikiran lainnya.
3. CH. Cooly mengatakan bahwa definisi komunikasi yaitu mekanisme di mana
hubungan antara manusia terjadi dan berkembang yang disertai dengan lambang
pikiran. alat-alat penyampaiannya dan cara menjaganya melalui ruang dan waktu.
Aktivitas ini tampak pada ekspresi muka, sikap, nada suara, kata-kata, tulisan dan
lukisan baik langsung maupun dengan sarana untuk dapat menembus ruang dan
waktu.

Dari beberapa pendapat menurut para ahli di atas mengenai definisi komunikasi, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa “Pengertian Komunikasi” merupakan proses interaksi antara
idividu yang satu dengan individu yang lainnya dalam rangka menyampaikan pesan baik
secara langsung maupun tidak langsung dialam kehidupan sehari-hari.

1. Tujuan Komunikasi

Menurut Hewitt (1981), tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik adalah sebagai
berikut:

1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

1. Mempengaruhi perilaku seseorang


2. Mengungkapkan perasaan
3. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
4. Berhubungan dengan orang lain
5. Menyelesaian sebuah masalah
6. Mencapai sebuah tujuan
7. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
8. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

1. Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi menurut Lasswell  (1972) ialah:

1. Komunikator (communicator, source, sender).

Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang


membuat komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
komunikasi.

2. Pesan (message)

Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya
kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan
penerima

3. Media (channel/saluran, media)


Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan
dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima
pesan. (IGAK Wardani : 2005)

4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa
pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima

5. Efek (effect, impact, influence)


6. Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam pembelajaran sangat
tergantung dari fasilitator dalam penyampaian materi serta kebutuhan peserta dalam
materi yang disampaikan.

1. Komunikasi Yang Efektif Dalam Pembelajaran

Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki


pengertian yang sama tentang suatu pesan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi
Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik,
dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.

Ada lima aspek dalam komunikasi yang efektif, antara lain:

1. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan
mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan.
2. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
3. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan
informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
4. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika
yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
5. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan
tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan
budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal
maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

1. Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :


2. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
3. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
4. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
5. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
6. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.
7. Pengertian Pembelajaran

Sardiman AM menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif. Menurut beliau,


yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan
mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar peserta didik ke arah
kedewasaannya. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta
didik di dalam kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dijalani. Proses edukatif memiliki ciri-ciri :

1. Ada pesan yang akan disampaikan (ditransfer)


2. Ada pebelajar
3. Ada guru
4. Ada metode
5. Ada situasi
6. Ada penilaian

Association for Educational Communication and Technology (AECT) menegaskan bahwa


pembelajaran (instructional) merupakan bagian dari pendidikan. Pembelajaran merupakan
suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen sistem instruksional, yaitu
komponen pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan.

Suatu sistem instruksional diartikan sebagai kombinasi komponen sistem instruksional dan
pola pengelolaan tertentu yang disusun sebelumnya di saat mendesain atau mengadakan
pemilihan, dan di saat menggunakan, untuk mewujudkan terjadinya proses belajar yang
berarah tujuan dan terkontrol, dan yang :

1. didesain untuk mencapai kompetensi tertentu atau tingkah laku akhir dari suatu
pembelajaran
2. meliputi metodologi instruksional, format, dan urutan sesuai desain
3. mengelola kondisi tingkah laku
4. meliputi keseluruhan prosedur pengelolaan
5. dapat diulangi dan diproduksi lagi
6. telah dikembangkan mengikuti prosedur; dan g) telah divalidasi secara empirik
(Yusufhadi M, dkk.:1986)

Dengan demikian pembelajaran dapat dimaknai sebagai interaksi antara pendidik dengan
peserta didik yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta memiliki tujuan yang positif.
Keberhasilan pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen instuksional yang
terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai pesan yaitu pengajar, bahan untuk
menuangkan pesan, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau metode yang
sesuai, serta latar atau situasi yang kondusif bagi proses pembelajaran.

1. Macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran


2. Secara langsung

Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan para
siswa dalam suatu ruangan atau di luar ruangan dalam konteks pembelajaran, seperti yang
biasanya dilakukan di sekolah

2. Secara tidak langsung

Guru dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka
secara langsung dengan siswa, dan siswa pun dapat memperoleh informasi secara luas
melalui media tersebut.
 

1. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses

Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses
penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll)
kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik
pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid.

Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya
ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan
menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya,
agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang
disampaikan dapat diterima oleh murid dengan baik.

Dalam proses pembelajaran ada yang disebut kegiatan encoding dan decoding. Encoding
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan  lambang-lambang yang akan
digunakan dalam kegiatan komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran). Sedangkan Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan
oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan
yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator.

Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan
penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang
berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media
pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.

Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam proses belajar mengajar:

1. Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan keapda
murid-murid
2. Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh media belajar mandiri
seperti modul, Computer Based Instruction (CAI).

1. Ciri–ciri Komunikasi Efektif


1. Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan
merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata–kata yang
samar artinya (mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan
dan salah pengertian.
2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus
jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
3. Tersusun Baik

Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.

4. Objektif, akurat, dan aktual


5. Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
6. Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk
menghilangkan kata yang tidak relavan.
7. Hukum Komunikasi Yang Efektif
8. Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah
upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati,
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai