Anda di halaman 1dari 6

2. Ala!

Pengumpul Data

Ala! pengumpulan data mengenai generalisasi matematis siswa yang digunakan pada penelitian
im' yaitu tcs, dan pedoman wawancam a. Ten Tes yang diberikan bertujuan Lmtuk mengukur
dan mendeskn’psikan kemampuan generalisasi matematis siswa yang didasarkan pada perolehan
skor siswa untuk sctiap kemampuan yang diukur. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah m generalisasi matematis yang terdiri dari tiga soal yang berbentuk umian. Soal ts
diadaptasi dari soal generalisasi yang dibuat oleh Siti Dinarti (dalam prosiding seminar nasional:
1465) dan buku paket kelas 7 SMP kurikulum 2013. Soal tes yang diberikan bertujuan untuk
mengukur dan mcndeskripsikan kemampuan generalisasi matematis siswa yang didasarkan pada
perolehan skor siswa untuk setiap kemampuan yang diukur.

Agar suatu tes dikatakan baik sebagai alat ukur, maka dilakukan langkah-Dangkah yang meliputi
beberapa pengembangan instrumen sebagai ben'kut:

(1) Penyusunan Kisi Kisi Soal

Penyusunan kisi-kisi soal dilakukan oleh peneliti. Pembuatan kisi-kisi soal bertujuan agar soal
sesuai dengan materi dan indikatorindikator pembelajaran yang akan dicapai . Agar terarah,
penyusunan ini disusun berdasarkan pada kriten‘a soal yang akan diteskan. ( Dapat dilihat pada
Lampiran A.l)

(2) Penulisan Butir Soal

Penulisan butir soal pada penelitian ini berupa tes tertulis yang berbentuk maian. Penulisan soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Ada tiga soal yang akan diujikan kepada
siswa, dimana soal tersebut adaptasi dari soal kemampuan generalisasi matematis yang dibuat
oleh Siti Dinarti dan buku paket matematika SMP kurikulum 2013. Setiap soal memuat tiga
aspek generalisasi matematis yaitu aspek perception of generality, expression of generality,
expression symbolic of generality( Dapat dilihat pada Lampiran A.2)
Setelah membuat soal, selanjutnya penelin' membuat kunci jawaban. Kunci jawaban dibuat
peneliti sebagaj acuan jawahan yang benar. (Dapat dilihat pada Lampiran A3) Setelah itu,
peneliti membuat rubrik penskoran sebagai pedoman penelitian skor untuk basil dari

jawaban siswa. (Dapat dilihat pada Lampiran AA)

(3) Validitas Tes (a) Validitas Butir Soal

Validitas mempakan salah satu kriteria yang hams dipenuhi untuk mendapatkan alat evaluasi
yang kualitasnya bailc Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tetscbut mampu
mengevaluasi apa yang sehaxusnya dievaluasi, sehingga validitas suatu alat evaluasi tergantung
pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Dalam penelitian
ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validly!) dan validitas tampilan (face
validity).

Arikunto (2009: 67) mengatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.
Maksud dari validitas sebuah tes adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi tes dengan
kisi-kisi yang dibuat Beberapa instrumen yang divalidasi adalah kisi-kisi butir soal besena soal
dan jawabannya, Menurut Arikunto (2008: 67) sebuah tes dikatakan memilild validitas isi
apabila tujuan khusus tertentu yang sejajar dcngan materi atau isi pelajaran yang diben'kan.
Sedangkan Validitas muka suatu evaluasi disebut pula validitas bentuk soal atau validitas
wmpilan yaitu keabsahan

susunan kalimat atau kata kata dalam soal sehingga jelas

Pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Sebelum tes

tersebut diberikan, tcs tersebut dikonsultasikan kcpada pembimbing kemudian tes tersebut
divalidasi oleh validator. Untuk mengetahui validitas tes yang akan diben'kan, maka

soal tes tersebut tedebih dahulu harus divalidasi oleh tiga orang penimbang, yaitu satu orang
dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tanjungpura dan dua orang guru matcmatika
Hasil validasi dapat dilihat dalam Lampiran 13.3
Berdasarkan basil validasi dan saran dari validator, soal nomor l sampai dengan nomor 3 hams
direvisi pada konstruksi soal dan bahasa yang digunakan, dikarenakan kurang mengertinya siswa
dalam memahami soal ( melalui basil prariset uji coba tcrbatas). Hasil revisi dapat dilihat di
bawah ini.

Tinggi rendahnya validnm suatu alat evaluasi sangat tcrgantung pad: kocfnsicn korclasinya.
untuk mcncan' koetisicn validitas tes udalah rumus korclasi produk-moment memakai angka

mar (raw score) , yaitu :

NEXY-(ZXXZY) (N 2X2 (EX)2)(NZY2 (2: Y)2)

7'33,

Keterangan :

rxy koeflsien validitas antara variabel x dan variabel y X skor sctiap butir soal masing-masing
siswa

Y skor total masing-masing siswa

N banyaknya siswa/responden uji coba

Klasiflkasi kriten'a koctisien validitas menurut Suhcrman (1993: 133-136) adalah sebagai
berikut:

0,80 < rxy 5 1,00 validitas tergolong sangat tinggi


0,60 < rxy 5 0,80 validitas tergolong tinggi

0,40 < r,‘y 5 0,60 validitas tergolong scdang

0,20 < rxy 5 0,40 validitas tergolong rendah

0.00 < rxy S 0.20 validitas tcrgolong sangat rendah

rxy 5 0,00 tcrgolong tidak valid ( Hasil dapat dilihat pada Lampiran B.6)

(b) Uji Coba Soal Instrumen diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajan' materi yang
akan ditcliti dan mempunyai kemampuan yang relatif m dengan siswa yang akan djteliti.
Instrumen penelitian tcs generalisasi matematis yang telah valid secara isi dan bahasa akan diuji
cobakan kepada 29 siswa kelas VII A SMPN 10 Pontianalc pen'gambnan sampel sekolah dalam
qi coba im' berdasarkan basil

survei peneliti yang mcmperoleh informasi dari Dina: Pontianak bahwa salah satu sekolah yang
scum dengan subjek penelitian adalah SMPN 10 Pontianak. Pcmilihan kelas VII A dikarcnakzm
alas rckomendasi guru bidang studi matematika sekolah tersebut. Tujuan uji coba soal adalah
untuk memperoleh instrumen penelitian yang memenuhi alat ukur yang baik. Uji coba
dilaksamakan pada hari Jumat, 26 Februari 2016. (c) Reliabilitas

Selain diuji tingkat validitasnya, tes yang digunakan juga hams reliabel. Reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas dengan rumus alpha karena rumus alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian yang skomya bukan hanya “benar” atau
“salah”, melainkan butir soal uraian berupa gradulasi penilaian yang tiap butir soal terdiri skor
tertinggi dan skor terendah (Arikunto, 2010: 108-109).

Rumus yang digunakan untuk mencari koeiisien reliabilitas


bentuk uraian adalah rumus Alpha Cronbach, yaitu: n 2 $12 MW?)

Keterangan :

Tu“ kocfnsien reabilitas tes

11 = banyak butir soal

I 2 B bilangan konstan

2312 ==Jum1ah varian skordaritiap-tiap butir son! 23: =~ Variansi total

b. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal yang lebih mendalam dari responden Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur (Sugiyono, 2013: 138). Maksud dari wawancara di sini adalah untuk menggali
informasi lebih lanjut tentang kemampuan generalisasi matematis siswa yang tidak tergali
melalui tes tertulis. Wawancara dalam penelitian ini mempakan kegiatan lanjutan setelah
dilakukan tes. Disamping itu, wawancara yang dilakukan juga bettujuan untuk memperkuat
jawaban siswa dan menghjndari bias pada penelitian ini, serta untuk mengetahui hal-hal dan'
siswa sebagai responden dengan lebih mendalam.

Pada penelitian ini wawancara Slang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Adapun pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis

Anda mungkin juga menyukai