D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok 5:
1. Ajeng. S
2. Filliani
3. Nurhafizah
4. Risky Fransiska
5. Taufik Al Farhan
6. Wirda Rizkia
A. Latar Belakang
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang ditandai dengan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan.
Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistem tubuh itu bersifat
alamiah/fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel
tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan
menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun.
Tahap dewasa merupakan tahap tumbuh mencapai titik perkembangan yang maksimal.
Setelah itu tumbuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel yang
adadidalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan menglami penurunan fungsi secara
perlahan-lahan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi lansia?
2. Penyakit apa saja yang berhubungan dengan pencernaan pada lansia?
3. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan pencernaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengehui definisi lansia
2. Untuk mengehui Penyakit apa saja yang berhubungan dengan pencernaan pada lansia
3. Untuk mengehui konsep asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan pencernaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Untuk mengetahui kemampuan dan kekuatan lansia baik secara fisik, psikologis, social
dan spiritual, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap secara menyeluruh menyangkut
aspek tersebut.
1. Biologis
Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat kesehatan lansia dikaji dengan
menanyakan tentang:
a) Pandangan lansia tentang kesehatannya.
b) Kegiatan yang mampu dilakukan lansia.
c) Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran.
d) Kebiasaan lansia merawat diri sendiri.
e) Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil.
f) Kebiasaan gerak badan / olahraga.
g) Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.
h) Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat.
i) Masalah-masalah seksual yang dirasakan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara periksa pandang, perabaan, ketok dan dengar
untuk mengetahui perubahan system tubuh, antara lain : system integument,
muskuloskletal, respirasi, kardiovaskuler, perkemihan, persyarafan, dan fungsi sensoris
misalnya : penglihatan, pendengaran, pengecapan dan penciuman.
3. Psikologi
Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk melihat
fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu dikaji alam perasaan,
orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam penyelesaian masalahnya.
Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :
a) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya.
b) Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan.
c) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
d) Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak
e) Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami
f) Apakah mudah untuk menyesuaikan diri
g) Apakah lansia sering mengalami kegagalan.
h) Apa harapan sekarang dan yang akan dating. Dll
4. Sosial – ekonomi
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :
a) Apa saja kesibukan lansia
b) Dari mana saja sumber keuangannya
c) Dengan siapa ia tinggal
d) Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia
e) Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
f) Siapa saja yang biasa mengunjunginya
g) Seberapa besar ketergantungannya
h) Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yg ada
5. Spiritual
Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan
sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik, keyakinan
tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan lebih mudah
menyesuaikan diri terhadap proses penuaan. yang perlu dikaji pada lansia :
a) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya.
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,
misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-lain
c) Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa jika
menghadapi masalah.
d) Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal
6. Fisik
a) gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan
makanan yang tidak adekuat.
b) gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran / penglihatan
c) kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat dalam merawat diri
d) resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap penurunan fungsi
tubuh tidak adekuat.
e) perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang tidak efektif
f) gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri
g) gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau adanya sekret
pada jalan napas
h) gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-lain
7. Psikologis – sosial
a) Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu
b) Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga
c) Depresi berhubungan dengan isolasi sosial
d) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
e) Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengungkapkan
perasaan secara tepat
f) Cemas berhubungan dengan sumber keuangan terbatas.
8. Spiritual
a) Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan
b) Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan menghadapi
kematian
c) Marah terhadap tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami
d) Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah secara
tepat.
B. Perencanaan
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
antara lain :
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan
3. Memelihara kebersihan diri
4. Memelihara keseimbangan istirahat / tidur
5. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif
C. Tindakan keperawatan :
1) Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
a) Berikan makanan porsi kecil tapi sering
b) Banyak minum & kurangi makan: dapat meringankan pekerjaan ginjal & dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, hindari makanan yang terlalu asin.
c) Beri makanan yg mengandung serat,agar buang air besar menjadi mudah & teratur
d) Batasi pemberian mkanan yang mengandung tinggi kalori agar badan dalam
keadaan seimbang seperti: gula,makanan manis,minyak,makanan berlemak.
e) Membatasi minum kopi dan teh, bila perlu diencerkan untuk merangsang gerakan
usus & menambah nafsu makan.
2) Meningkatkan keamanan & keselamatan lansia
a. Klien / lansia
1) biarkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan.
2) latih lansia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi
3) biasakan menggunakan pengaman tempat tidur jika tidur
4) jika klien mengalami masalah fisik, misalnya rematik, gangguan persyarafan,
latih klien untuk berjalan dan latih klien menggunakan alat bantu berjalan
5) bantu klien berjalan ke kamar mandi, terutama untuk lansia yang menggunakan
obat penenang atau diuretika
6) menggunakian kacamata jika berjalan atau melakukan sesuatu
7) usahakan ada yang menemani jika bepergian.
b. Lingkungan
1) tempatkan klien diruangan khusus dekat ke kantor sehingga mudah di observasi
apabila lansia dirawat diruang perawatan lansia
2) letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya
3) gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi
4) letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lansia mudah menempatkan alat-alat
yang selalu digunakan
5) upayakan lantai bersih, rata, tidak licin dan basah
6) kunci semua peralatan yang menggunakan roda untuk lansia yang menggunakan
7) pasang pegangan dikamar mandi
8) hindari lampu yang redup dan menyilaukan
9) sebaiknya gunakan lampu 70 atau 100 watt
10) jika pindah dari ruangan terang ke gelap ajarkan klie lansia untuk memejamkan
mata sesaat
11) gunakan sandal atau sepatu yang beralas karet
c. Memelihara kebersihan diri
1) mengingatkan atau membantu lansia untuk melakukan upaya kebersihan diri
misalnya, cuci rambut, sikat gigi, ganti pakaian, dll.
2) menganjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang mengandung
miyak atau berikan skin lotion
3) mengingatkan / membantu lansia untuk membersihkan lubang telinga, mata,
dan gunting kuku
D. Diagnosa keperawatan:
1. Diare b.d Iritasi terhadap saluran pencernaan
2. Kekurangan volume cairan b.d Kehilangan cairan
3. ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d Pola makan tidak teratur
E. Intervensi keperawatan
1. Diare berhubungan dengan iritasi pada saluran pencernaan
Tujuan dan kriteria hasil :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
diare dapat teratasi dengan kriteria hasil Frekuensi BAB berkurang, BB normal
intervensi :
a. Monitor tanda dan gejala diare
b. Identifikasi faktor penyebab
c. Pantau warna, volume, frequensi,dan consistensi feses setiap kali BAB
d. Evaluasi asupan nutrisi klien
e. Kolaborasi : Instruksikan kepada pasien untuk mengurangi makanan yang pedas
dan asam.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo R.B, Martono H, (2000), Buku Ajar Geriatri, Edisi 2, Balai penerbit FKUI, Jakarta
Price SA, Lorraine M, (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1,
Edisi IV, EGC, Jakarta
Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC,
Jakarta
Capernito L.J, (2000), Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta