Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadeul zaelani

NIM : 1624420011
Prodi : teknologi industri tekstil
Uas Bahasa Indonesia

Pada periode society 4.0 Ilmu pengetahuan semakin berkembang. Pengembangan


teknologi – teknologi terbarukan bermunculan dampak dari kemajuannya ilmu pengetahuan.
Hingga kini, teknologi yang berkembang sudah memasuki tahap digital. Termasuk di
Indonesia, setiap bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan,
termasuk juga di bidang pendidikan.
Bidang pendidikan diuntungkan dengan kemajuan teknologi informasi saat
ini.kemajuan teknologi informasi saat ini tak lepas dari jaringan kemajuan jaringan internet
yang makin mudah diakses oleh masyarakat umum. Tidak hanya dari pengaruh internet yang
mudah diakses kemajuan teknologi informasi juga memunculkan produk seperti laptop dan
gedjet yang memiliki fitur- fitur aplikasi yang dapat menunjang keberlangsungan pendidikan
yang dilaksanakan secara jarak jauh.
Kemajuan teknologi dalam bidang informasi ini mampu menyelamatkan sector
pendidikan ditengah dampak pandemi yang sedang terjadi saat ini. Keberlangsungan
pendidikan masih bisa dilakukan dalam keterbatasan akibat dampak pandemi ini. Adanya
pandemi seperti saat ini sungguh akan mematikan sektor pendidikan, hal ini disebabkan
munculnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk tidak menyelenggarakan hal
yang sekiranya mengakibatkan berkumpulnya orang. Tentu keadaan seperti sangat mustahil
bagi sektor pendidikan melaksanakan keberlangsungannya maka dari itu dengan kemajuan
teknologi informasi makan keberlangsungan pembelajaran bisa tetap dilaksanakan tanpa
menyalahi keperaturan pemerintah. Kemajuan teknologi memungkinkan keberlangsungan
pembelajaran secara virtual melalui aplikasi yang ada pada perangkat digital seperti
gedjet,computer ataupun laptop.
System pembelajaran secara virtual dikenal juga dengan system “daring”.berdasarkan
kamus KBBI Kemendikbud system pembelajaran daring dapat diartikan sebagai system
pembelajaran yang terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Mengutip
dari berbagai sumber, guru, dosen, siswa, dan mahasiswa kini melakukan kegiatan belajar-
mengajar secara daring, termasuk pada saat pemberian tugas.
Melansir dari Fimela, dengan kata lain, pembelajaran daring ialah metode belajar
yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System
(LMS), seperti menggunakan Zoom, Google Meet, dan sebagainya.
Seperti yang telah disampaikan oleh Keengwe & Georgina dalam penelitiannya telah
menyatakan bahwa perkembangan teknologi memberikan perubahan terhadap pelaksanaan
pengajaran dan pembelajaran (Keengwe & Georgina, 2012). Teknologi informasi dapat
diterima sebagai media dalam melakukan proses pendidikan, termasuk membantu proses
belajar mengajar, yang juga melibatkan pencarian referensi dan sumber informasi (Wekke &
Hamid, 2013). Hal ini dipertegas dengan keadaan saat ini dimana perkembangan teknologi
mampu memberikan dampak yang signifikan dalam setiap aspek kehidupan khusunya dalam
hal ini dalam bidang pendidikan.
Salah satu indikator efektivitas belajar adalah tercapainya sebuah tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal maka dapat dikatakan
pembelajaran mencapai efektivitasnya. Di samping itu, keterlibatan siswa secara aktif
menunjukkan efisiensi pembelajaran. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila
pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan serta siswa dapat menyerap
materi pelajaran dan mempraktekkannya.

Metode dan strategi pembelajaran kini mengalami pergeseran dengan mengarah pada
perubahan paradigma pendidikan. Hal itu berpengaruh pada fungsi pendidik sebagai
fasilitator, mediator dan motivator dalam proses pembelajaran. Guru selalu dianggap sebagai
pusat pembelajaran, tapi sekarang telah berubah menjadi siswa sebagai pembelajaran itu
sendiri. Salah satu penyebabnya antara lain adalah faktor pesatnya kemajuan teknologi
informasi mengharuskan terjadinya perubahan paradigma proses pembelajaran yang
dilaksanakan seluruh siswa.
Disamping dampak positif yang diberikan dari kemajuan teknologi tentu juga
dibarengi dengan dampak negatif. Kemajuan teknologi terhadap bidang pendidikan
memberikan dampak negatif yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi para pihak pengajar
dan orang tua siswa. Pasalnya kemajuan teknologi mampu memberikan akses yang sangat
luas bagi para siswa terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini tentu jika tidak disikapi dengan baik
akan membawa para siswa kedalam penyimpangan. Inilah yang harus diwaspadai serta harus
diberikan perhatian dan pengawasan.
Pembelajaran secara daring pun memiliki dampak yang tidak sepenuhnya positif,
masih banyak kelemahan – kelemahan dalam pelaksanaanya diantaranya adalah tidak
semuanya siswa menerima sepenuhnya sistem pembelajaran daring karena kebanyakan siswa
yang tidak memahami materi yang di berikan oleh pengajar. Apa lagi sampai tidak
menjelaskan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas. Tidak hanya itu masalah koneksi
jaringan internet pun menjadi kendala yang cukup serius karena masih banyak daerah –
daerah yang belum memiliki koneksi yang baik. Mustakim (2020:8) menyatakan bahwa,
kendala yang di hadapi oleh mahasiswa terhadap pembelajaran online selama ini adalah
jaringan yang kurang memadai, banyaknya tugas yang di berikan oleh dosen, sulit fokus pada
pembelajaran, kuota internet yang terbatas, serta aplikasi yang sulit di pahami. Sehingga
kebanyakan mahasiswa lebih senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran tatap
muka. Maka dari itu masih banyak hal – hal yang harus dievaluasi.
Didorong dengan adanya pandemi dan kemajuan teknologi maka memungkinkan
untuk mencoba penerapan konsep cybergogi. Konsep cybergogy adalah pendekatan
pembelajaran dengan lingkungan belajar virtual untuk pengembangan pembelajaran kognitif,
emosional dan sosial peserta didik. Pembelajaran cybergogy mendorong peserta didik
untuk menggunakan komputer dan internet dalam mendapatkan informasi, modul,
laporan, dan berbagai jenis referensi lainnya. Cybergogy menggabungkan dasar-dasar
pedagogi dan andragogi dan memberikan manfaat pembelajaran yang diberikan oleh
teknologi untuk hasil belajar yang lebih baik.
Sistem pendidikan dengan konsep cybergogi diharapkan mampu mendorong dunia
pendidikan untuk bisa terlibat atau mengimbangi era revolusi industri 4.0.Pelibatan teknologi
dalam dunia pendidikan akan mampu menciptakan proses pembelajaran secara virtual dimana
peserta didik akan menjadi pusat pembelajaran yang otonom dan kolaburatif. Hal ini
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menerapkan teknologi baru
yang akan membantu mereka berkembang sesuai dengan perubahan di masyarakat.
Tujuannya untuk dapat hidup dalam masyarakat dengan kemampuan terbaiknya.
Walaupun penerapan cybergogi belum bisa diterapakan secara permanen karena
masih kurangnya persiapan dan kesiapan yang mumpuni tentu saja hal itu bukan alasan untuk
mencoba penerapannya. Penerapan sudah harus dicoba guna untuk menjadi tolak ukur dan
bahan evalusi. Cybergogi adalah konsep baru dari metodi pendidikan karnanya akan masih
banyak kekurangannya. Oleh karna itu pencobaan penerapan cybergogi sangatlah diperlukan
melihat peluang saat ini dengan keadaan dunia ditengah – tengah pandemi maka sangat
memungkinkan percobaannya.
Dunia pendidikan tidak boleh terhenti guna untuk terus mencetak generasi – generasi
baru. Dampak pandemi bukan menjadi alasan untuk terhentinya dunia pendidikan oleh karena
itu pemanfaatan teknologi dan konsep cybergogi bisa menjadi solusi.

Daftar pusaka
https://news.uthm.edu.my/ms/2020/07/covid-19-uji-teori-connectivism-amalan-
cybergogi-dalam-pdp-sepanjang-pkp/
https://posbali.co.id/perkembangan-teknologi-dalam-pendidikan-merugikan-atau-
menguntungkan/
https://www.researchgate.net/publication/343863190_Self_Regulated_Learning_Pem
belajaran_dan_Tantangan_pada_Era_Revolusi_Industri_40
http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jpkm/article/download/54/40
https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/efektivitas-pembelajaran-melalui-metode-daring-
online-dalam-masa-darurat-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai