SEBAGAI ANTIEMETIK
TUGAS AKHIR
Oleh :
Kusumaningrum Dasilva
135070307111008
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan.............................................................................................i
Kata Pengantar .......................................................Error! Bookmark not defined.
Abstrak.................................................................................................................. v
Abstract.................................................................................................................vi
BAB 6 PEMBAHASAN
BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan...............................................................................................51
7.2 Saran........................................................................................................51
Tabel 5.1 Hasil Aktivitas Antioksidan Pada Bahan yang Telah Dipasteurisasi.40
Aktivitas antioksidan merupakan salah satu zat gizi pada jahe dan
kacang-kacangan yang dapat meurunkan mual dan muntah. Penelitian ini
bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional berbasis
jahe dan kacang-kacangan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah.
Sampel pada penelitian ini yaitu 16 formula yang didapatkan dengan metode d-
optimal Mixture Design pada software Design Expert 7®. Variabel yang diukur
adalah aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode
DPPH. Aktivitas antioksidan tertinggi yaitu pada formula ke-12 yaitu 99,3 mg/ml
dengan komposisi sari jahe 35%, sari kacang kedelai 21,806%, dan sari kacang
hijau 43,194%. Hasil penelitian yaitu p-value 0,0048 menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan (p<0,005) pada aktivitas antioksidan pada setiap
formula. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pada seluruh
formula dan formula 4 memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi.
Antioxidant activity is one of the nutrients in ginger and beans that can
reduce nausea and vomiting. This study aims to determine the antioxidant activity
on functional drinks based on ginger and beans that can help reduce nausea and
vomiting. Sample in this study is 16 formula which got by d-optimal Mixture
Design method in software Design Expert 7®. The variable measured was the
antioxidant activity. Antioxidant activity was determined by DPPH method. Result
of this research indicate a significant different (p<0,005) on antioxidant activity
each formula. High antioxidant activity is Formula 12 (99,3 mg/ml), 194with
composition 35 % ginger essence, 21,806%, soybean essence, and 43,194%
mungbean essence. The conclusion of this study have diferences in each
formula and formula 12 has high activity antioxidant.
BAB 1
PENDAHULUAN
berbagai kejadian. Pada ibu hamil 70-80% ibu hamil mengalami mual dan
muntah (morning sickness) (Lee & Saha, 2011). Pada pasien pembedahan
30% mengalami mual dan muntah (Harijanto, 2011). Mual muntah juga dapat
Pada sistem saraf pusat, terdapat tiga struktur sebagai pusat koordinasi
refleks muntah, yaitu chemoreceptor trigger zone (CTZ), pusat muntah, dan
denyut jantung dan pernafasan, pucat dan penurunan nafsu makan hingga
cyclopegia (McDonagh et al., 2010). Dengan adanya efek samping pada obat
maka perlu adanya alternatif untuk mengatasi mual dan muntah dengan
memiliki zat aktif antara lain gingerol, shagaol, zingerone, zingiberol dan
susunan saraf pusat (Kumar et al., 2013). Pada penelitian sebelumnya, ibu
menurunkan mual dan muntah. Jahe memiliki mekanisme kerja lebih baik
saraf pusat (Wiraharja et al., 2011). Selain itu, mengkonsumsi jahe parut
sebanyak 1 sendok teh atau 250 mg kapsul jahe bubuk juga dapat
menurunkan gejala mual muntah pada ibu hamil (Masrurah & Wulan, 2016).
(Stoilova et al., 2007). Aktivitas antioksidan pada jahe ditemukan lebih dari
pada ileus 5-HT3 reseptor dapat menimbulkan efek anti emetik (Pratap et al.,
2012). Gingerol dapat bekerja pada sistem saraf pusat sehingga menurunkan
Selain itu, protein nabati dapat diberikan kepada penderita mual dan
Database kacang hijau mengandung protein sebesar 23,86 gram dan lemak
1,15 gram pada 100 gram kacang hijau (USDA,2016), sedangkan dalam 100
gram kacang kedelai mengandung protein 40,4 gram dan lemak 16,7 gram
kacang hijau dan kacang kedelai yaitu flavonoid (Xue et al., 2016). Flavonoid
minuman dengan kandungan protein tinggi sebesar 32 gram dan kapsul jahe
kering sebanyak 250 mg dapat menurunkan gejala mual dan muntah secara
efektif. Hal ini terjadi akibat penurunan gastric dhysrithmia bahkan dapat
Selain itu pada penelitian sebelumnya antioksidan yang diberikan pada ibu
efektif.
antiemetik?
1.3 Tujuan
antiemetik.
1.4 Manfaat
mendalam.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(Becker,2010).
7
makan.
5) Derajat 5: kematian
jam
5) Derajat 5: kematian
dan muntah.
menurut tingkatannya:
pemberian kemoterapi
1. Terapi Farmakologis
a. 5-HT3 Antagonis
b. Droperidol
c. Dexamethaxone
d. Scopolamin
11
e. Promethazin
f. Akupuntur
2.2 Jahe
ini berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari datarn China hingga
m dpl sampai 1.500 dpl. Namun jahe gajah tumbuh optimal pada
12
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Orde : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
dengan jahe putih atau jahe kuning. Rimpang jahe putih ini
b. Jahe sunti atau jahe emprit (Gambar 2.2) atau biasa disebut
dengan jahe putih atau jahe kuning kecil memiliki bentuk yang
pada jahe ini lebih besar dari pada jahe lainnya sehingga
2.3 Kacang-kacangan
sedikit.
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Legummenalese
Orde : Legumenosae
Genus : Vigna
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sayuran lainnya. Ketika mentah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Polypetales
Orde : Legumenosae
Genus : Glycine
Sumber: google.co.id
19
Tabel 2.3 Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai dalam 100 gram
Gazemzadeh, 2011)
20
Larutan standart dibuat dengan melarutkan 100, 200, 400, 600, dan 800 ppm
asam askorbat dalam air suling (Kubo et al.,2002 dan Molyneux, 2003).
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Aktivitas penangkal radikal bebas (%)=1 − 𝑥 100 %
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
senyawa uji yang dibutuhkan untuk mengurangi radikal DPPH sebesar 50%.
Semakin kecil nilai IC50, semakin kuat senyawa uji tersebut sebagai
antioksidan suatu bahan uji dengan metode peredaman radikal bebas DDPH
Muntah
zingiberol dan paradol (Trubus Info Kit, 2013). Zat aktif tersebut dapat
saraf pusat untuk menurunkan frekuensi mual dan muntah (Wiraharja et al.,
Selain itu kacang kedelai dan kacang hijau memiliki kandungan protein yang
menurunkan gejala mual dan muntah (Nurhalimah et al., 2012). Selain itu
menurut Mahmud et al. (2009), Xue et al. (2016) dan Mošovskáa et al.
muntah akan lebih efektif (Levine et al., 2008). Selain itu dengan adannya
al., 2011).
BAB 3
Diadaptasi : Fitrah, 2014; Mc Donagh et a.l, 2010; Wiraharja et a.l, 2011; Xue et al., 2016;
Trubus Info Kit, 2013.
22
Penjelasan kerangka konsep:
sinyal pada pusat koordinasi refleks muntah yaitu chemoreceptor trigger zone
(CTZ), pusat muntah, dan nukleus traktus solitaries yang berada di sistem saraf
pusat (Fithrah, 2014). Penanganan mual dan muntah dapat dilalukan secara
antiemetik antagonis reseptor 5-HT3 . Terapi ini memiliki efek samping pusing,
retensi urin, sedasi, kebingungan, mulut kering, konstipasi dan cyclopegia dan
dapat menurunkan gejala mual dan muntah dengan cara merangsang sistem
sistem saraf pusat (Wiraharja et al., 2011). Selain itu pada kacang-kacangan
seperti kacang kedelai dan kacang hijau memiliki antioksidan seperi flavonoid
(Xue et al., 2015). Dengan adanya kombinasi jahe dan kacang-kacangan yang
tinggi antioksidan diharapkan dapat menurunkan gejala mual dan muntah secara
3.2 Hipotesa
23
BAB 4
METODE PENELITIAN
akan diteliti dipengaruhi oleh beberapa variabel (Myers et al., 2008). Respon
sari jahe, sari kacang kedelai dan sari kacang hijau. Metode optimasi yang
Expert®.
25
Tabel 4.1 Hasil Analisa Formulasi Penelitian Menggunanakan
Software Design Expert®
Komponen 2 Komponen 3
Komponen 1
Formula Sari Kacang Sari Kacang
Sari Jahe (%)
Kedelai (%) Hijau (%)
1 35.000 34.992 30.008
2 35.000 21.806 43.194
3 30.479 33.485 36.036
4 15.008 35.000 49.992
5 35.000 27.346 37.654
6 22.712 27.288 50.000
7 35.000 34.992 30.008
8 30.637 20.000 49.363
9 20.731 32.997 46.272
10 28.965 27.095 43.940
11 15.008 35.000 49.992
12 35.000 21.806 43.194
13 24.433 35.000 40.567
14 24.433 35.000 40.567
15 27.247 24.314 48.440
16 30.637 20.000 49.363
4.3 Kriteria
1. Jahe:
26
g. Kulit rimpang tidak terkelupas.
2. Kacang-kacangan:
b. Rimpang busuk.
a. Biji busuk
b. Biji berkecambah
27
4.4 Variabel Penelitian
kacangan.
kacangan yaitu:
1. Pembuatan Formulasi
Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya.
28
4.5.2 Waktu Penelitian
2016.
4.6.1 Bahan
4.6.2 Alat
29
4.7 Definisi Operasional
PENELITIAN PENDAHULUAN:
Trial dan Eror : penentuan batas atas dan bawah
sari jahe (15-35%), sari kacang kedelai (20-35%),
dan sari kacang hijau (30-50%)
PENELITIAN UTAMA: Optimasi menggunakan Design Expert 7.0 metode D-optimal Mixture
design dengan variabel (konsentrasi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai) dengan
respon aktivitas antioksidan
30
4.8.1.1 Penelitian Pendahuluan
pembuatan sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai dan
variabel yang akan dikaji. Batas atas dan bawah pada penelitian ini
yaitu sari jahe (15-35%), sari kacang kedelai (20-35%), dan sari
sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai. Sedangkan
bumbu yang meliputi gula pasir, gula aren, kayu manis bubuk, dan
percobaan yang kan diuji pada penelitian utama. Selain itu akan
25
memasukkan batas atas dan batas bawah yang telah ditetapkan.
sampel.
26
jahe berwarna keruh dan lapisan yang paling merupakan
digunakan.
tinggi.
minuman.
27
4.8.2.3 Proses Pembuatan Sari Kacang Kedelai
telah ditetapkan.
dihaluskan.
28
1. Menyiapkan bahan-bahan yaitu gula pasir 100 gram, gula
hijau.
menit.
29
4.8.5 Uji Aktivitas Antiosidan Menggunakan Metode DPPH
pada reaksi penangkapan atom hidrogen oleh DPPH (reduksi DPPH) dari
minuman.
melarutkan 100, 200, 400, 600, dan 800 ppm asam askorbat
λ = 517 nm.
30
4.8.6 Diagram Alir Uji Aktivitas Antioksidan
input data akan dianalisis menggunakan Design Expert®. Pada tahap ini
a. Jika nilai p >0.05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
31
38
BAB 5
5.1) terhadap masing-masing bahan yaitu 100 ml sari jahe, 100 ml sari
kacang kedelai dan 100 ml sari kacang hijau yang telah dipasteurisasi
dan sari jahe 2 (76,92 mg/ml) memiliki aktivitas antioksidan yang paling
optimal. Sari kacang kedelai 1( 182,93 mg/ml) dan sari kacang kedelai 2
kacang hijau 1 (104, 32 mg/ml) dan sari kacang hijau 2 (104,78 mgml)
memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari sari kacang kedelai.
Tabel 5.1 Hasil Aktivitas Antioksidan Pada Bahan yang Telah Dipasteurisasi
Bahan Antioksidan
IC50 (mg/ml)
Sari Jahe 1 73,37
Sari Jahe 2 76,92
Sari Kacang Kedelai 1 182,93
Sari Kacang Kedelai 2 211,58
Sari Kacang Hijau 1 104,32
Sari Kacang Hijau 2 104,78
formula ke-4 yaitu 147,88 mg/ml dengan komposisi sari jahe 15,008%, sari
kacang kedelai 35%, dan sari kacang hijau 49,992%. Sedangkan formula
dengan hasil yang paling tinggi yaitu formula ke-12 yaitu 99,3 mg/ml dengan
komposisi sari jahe 35%, sari kacang kedelai 21,806%, dan sari kacang hijau
Komponen 2 Komponen 3
Komponen 1 Antioksidan IC50
Formula Sari Kacang Sari Kacang
Sari Jahe (%) (mg/ml)
Kedelai (%) Hijau (%)
1 35.000 34.992 30.008 109,2
2 35.000 21.806 43.194 104,08
3 30.479 33.485 36.036 102,66
4 15.008 35.000 49.992 147,88
5 35.000 27.346 37.654 99,42
6 22.712 27.288 50.000 129,89
7 35.000 34.992 30.008 132,53
8 30.637 20.000 49.363 115,87
9 20.731 32.997 46.272 136,94
10 28.965 27.095 43.940 109,78
11 15.008 35.000 49.992 139,78
12 35.000 21.806 43.194 99,33
13 24.433 35.000 40.567 102,26
14 24.433 35.000 40.567 135,46
15 27.247 24.314 48.440 116,07
16 30.637 20.000 49.363 120,45
Pada penelitian ini dilakukan ujii statistik One Way Anova dengan model
optimal. Model linear pada uji statistik tersebut menunjukkan bahwa bahan
baku yaitu sari jahe, sari kacang kedelai dan sari kacang hijau pada formula
Pada hasil uji statistik p-value model yaitu 0,0048 menunjukkan bahwa
Hasil yang diinginkan dari penelitian ini yaitu adanya kemampuan yang
menunjukkan hasil yang lebih baik. Adanya persamaan linear ini berfungsi
koefisien A (sari jahe) memiliki tanda negatif menunjukkan bahwa sari jahe
memiliki pengaruh terhadap formula dan mendapatkan hasil yang lebih kecil.
kacang kedelai dan sari kacang hijau dapat meningkatkan hasil aktivitas
41
antioksidan. Sehingga sari kacang kedelai dan sari kacag hijau memili
bahwa sari kedelai memiliki pengaruh yang paling besar terhadap penurunan
residual (selisih antara respon data yang dimiliki dengan respon yang
dengan normal, yang berarti hasil yang didapatkan akan mendekati hasil
95
99.33
90
80
70
50
30
20
10
5
kombinasi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai yang
biru tua menunjukkan nilai respon terendah yaitu 99,3 mg/ml. Warna merah
komposisi sari jahe 15,008%, sari kacang kedelai 35%, dan sari kacang hijau
49,992%.
A: Jahe
Design-Expert® Software 15.000
2
antioksidan
Design Points
147 135.073
99.33
128.952
X1 = A: Jahe
X2 = B: sari kedelai
X3 = C: sari kacang hijau 2
122.831
50.000 35.000
116.71
2
110.588
2 2
15.000 35.000 30.000
B: sari kedelai C: sari kacang hijau
antioksidan
Gambar 5.3 Contour Plot 2D
Design-Expert® Software
antioksidan
Design points above predicted value
Design points below predicted value
142
a n t io k s id a n
147
99.33
132.5
Warning!
5 design points outside Y axis range 123
X1 = A: Jahe
X2 = B: sari kedelai 113.5
X3 = C: sari kacang hijau
104
A (15.000)
B (35.000)
C (30.000)
C (50.000)
A (35.000)
B (15.000)
BAB 6
PEMBAHASAN
Kacang-kacangan
terendah yaitu pada formula ke-4 yaitu 147,88 mg/ml dengan komposisi sari
jahe 15,008%, sari kacang kedelai 35%, dan sari kacang hijau 49,992%.
Sedangkan formula dengan hasil yang paling tinggi yaitu formula ke-12 yaitu
99,3 mg/ml dengan komposisi sari jahe 35%, sari kacang kedelai 21,806%,
sari jahe pada peneltian akan mendapatkan hasil nilai aktivitas antioksidan
yang optimal. Pada koefisen B (sari kacang kedelai) dan C (sari kacang
kacang kedelai dan sari kacang hijau dapat meningkatkan hasil aktivitas
antioksidan. Sehingga sari kacang kedelai dan sari kacang hijau memiliki
bahwa sari kedelai memiliki pengaruh yang paling besar terhadap penurunan
Pengaruh sari jahe pada formula dibuktikan dengan hasil uji aktivitas
antioksidan dengan komposisi sari jahe yang maksimal (35%) pada formula
aktivitas antioksidan lebih tingi. Selain itu hasil uji aktivitas antioksidan pada
sari jahe 100 ml menunjukan hasil yang optimal (73,37 mg/ml dan 76,92
mg/ml) dibandingkan dengan sari kacang kedelai (182,93 mg/ml dan 211,98
Pengaruh sari kacang kedelai pada penelitian ini dapat dilihat pada
hasil uji aktivitas antioksidan dengan komposisi kacang kedelai >30% yaitu
mg/ml. Selain itu hasil uji aktivitas antioksidan pada kacang kedelai
menunjukaan hasil yang paling rendah yaitu 182,93 mg/ml dan 211,98
mg/ml.
berbeda yaitu pada formula 1 (109,2 mg/ml) dan 7 (132,53 mg/ml), formula
Hal ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh interaksi zat gizi lain, namun
masih belum ada refrensi yang menjelaskan hal tersebut. Pada penelitian
pada jahe akan mendapatkan hasil yang optimal pada suhu yang tinggi
46
yaitu 90ºC selama 25 menit. Hal ini disebabkan karena adanya proses
antioksidan yang optimal pada pembutan sari jahe dengan cara diparut
digeprek. Hal ini disebabkan permukaan jahe yang diparut akan lebih luas
dan senyawa antioksidan pada jahe akan terekstraksi lebih banyak. Selain
itu pada penelitian ini tidak dilakukan pengupasan kulit dari jahe untuk
pembuatan sari jahe. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
mendapatkan hasil yang optimal pada jahe yag tidak dikupas daripada jahe
pada saat proses pembuatan sari jahe terjadi penguapan akibat tidak
formula. Selain itu pada penelitian ini dilakukan upaya untuk mencegah
cara disimpan pada botol gelap dan ditutup oleh lakban hitam. Diharapkan
47
Hasil aktivitas antioksidan pada bahan yaitu sari kacang kedelai yang
meredan radikal bebas rendah. Hal ini dapat disebabkan pada proses
yang sama pada formula yang telah dicampur dengan sari jahe dan sari
sebanyak 2 kali. Namun ketika dicampur dengan sari jahe dan sari kacang
meningkat.
kacang kedelai. Namun hasil aktivitas antioksidan pada sari kacang kedelai
pada sari kacang kedelai yang dipasteurisasi satu kali tidak mengalami
kacang kedelai lebih tinggi dari sari kacang hijau. Selain itu menurut Xue
dengan kacang hijau (Xue et al, 2016). Sehingga proses pemanasan diatas
48
kedelai.
Hal yang menarik pada penelitian ini adalah jika mengkonsumsi sari
kacang kedelai dan sari kacang hijau sendiri akan didapatkan aktivitas
antioksidan yang kurang optimal. Namun jika sari jahe, sari kacang kedelai
dan sari kacang hijau dijadikan suatu formula akan mendapatkan hasil
paling tinggi yaitu formula ke-12 yaitu 99,3 mg/ml dengan komposisi sari jahe
35%, sari kacang kedelai 21,806%, dan sari kacang hijau 43,194%.
antara lain gingerol, shagaol, zingerone, zingiberol dan paradol (Trubus Info
Kit, 2013). Pada penelitian sebelumnya oleh Wiraharja et al. (2011), ibu
menurunkan mual dan muntah. Selain itu penelitian menurut Masrurah dan
Wulan (2016), mengkonsumsi jahe parut sebanyak 1 sendok teh atau 250
mg kapsul jahe bubuk juga dapat menurunkan gejala mual muntah pada ibu
hamil.
kacang hijau dan kacang kedelai yaitu flavonoid (Xue et al, 2016). Maka dari
Nurintan (2014) tentang kajian mutu susu jahe merah dengan kemasan botol
pada sari kacang hijau dan sari kacang kedelai yang telah dipasteurisasi.
Sari kacang hijau dan kacang kedelai tidak tahan ketika ditaruh disuhu ruang
maka sari kacang hijau akan mengental dan berlendir sedangkan sari
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
dengan komposisi sari jahe 35%, sari kacang kedelai 21,806%, dan sari
0,0048)
7.2 Saran
3. Adanya penelitian lebih lanjut terkait interaksi zat gizi yang mempengaruhi
kacang-kacangan.
51
DAFTAR PUSTAKA
Archer, M., Steinvoort, C., Lason, B., & Oderda, G. 2014. Antiemetics Drug and
Class Review. Salt Lake City, Utah: University of Utah College of Pharmacy.
Barus, W. A., Khair, H., Siregar, & Anshar, M. Respon Pertumbuhan dan Produksi
Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Akibat Penggunaan Pupuk Organik Cair
dan Pupuk TSP. Agrium ,2014, 19 (1), 1-11
Bender, D. A. 2014. Kamus Pangan dan Gizi. Edisi 3. (W. Praptiani, Penyunt., & S.
Kartini, Penerj.) Jakarta: EGC.
Chakraborty, Arijita & Bhattacharyya, Sauryya. Thermal processing effects on in vitro
Antioxidant activities of five common Indian Pulses. Journal of Applied
Pharmaceutical Science, 2014, 4(05): 65-70.
Chambers, P., & Daniels, S. 2012. Antiemetic Guidelines for Adult Patients
Receiving Chemotherapy and Radiotherapy. University College Hospital NHS
Foundation Trust.
Fatma, Celik., Irfan, Guzel. A., Umur, Kuyumcuoglu & Yusuf, Celik. Dietary
antioxidant levels in hyperemesis gravidarum: a case control study. Ginekologia
polska, 2011, 82(11): 840–844.
Fitria, Rahmi, Efektifitas Jahe Untuk Menurunkan Mual Muntah Pada Kehamilan
Trimester I Di Puskesmas Dolok Masihul Kec. Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai. Journal Maternity and Neonatal ,2013, 1(2): 55–66.
Fitriani, Shanti., Ali, Akhyar., & Widiastuti. Pengaruh Suhu Terhadap Mutu Manisan
Kering Jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan Kandungan Antioksidannya.
UNRI. 2013
Gagola, C., Suryanto, E., & Wewengk, D. Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Fenolik
Cortex Umbi Ubi Kayu (Manihot esculenta) Daging Putih dan Daging Kuning
Yang Diambil Dari Kota Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud.
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT ,2014, 3 (2): 127-133.
Ghasemzadeh, A. & Ghasemzadeh, N. Flavonoids and phenolic acids: Role and
biochemical activity in plants and human. Journal of Medicinal Plants Research,
2011, 5(31): 6697–6703.
Kubo, I. Masuda N., Xiao, P., & Haraguchi, H. Antioxidant Activity of Deodecyl
Gallate. Journal Agriculture. Food Chemisthry, 2002, 50: 3533-3539.
Kumar, S., Saxena, K., Singh, U. N., & Saxena, R. Anti-inflammatory action of
ginger: A critical review in anemia of inflammation and its future aspect.
International Journal of Herbal Medicine ,2011,16-20.
Lee, N.M., Saha, S.,. Nausea and Vomiting of Pregnancy. Gastroenterol Clin North
Am ,2011, 40: 309–vii. doi:10.1016/j.gtc.2011.03.009.
Levine, M.E., Gillis, M.G., Koch, S.Y., Voss, A.C., Stern, R.M., Koch, K.L. Protein
and ginger for the treatment of chemotherapy-induced delayed nausea. The
Journal of Alternative and Complementary Medicine, 2011, 14: 545–551.
Mahmud, Mien K., Zulfianto, & Aria, Nils. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia.
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Masrurah, S. & Wulan, A.J. Khasiat Jahe ( Zingiber officinale ) Sebagai Anti Mual
dan Muntah pada Wanita Hamil. Majority , 2016, 5: 107–111.
Mayani, L., Yuwono, Sudarminto S., & Ningtyas, Dian W. Pengaruh Pengecilan
Ukuran Jahe dan Rasio Air Terhadap Sifat Fisik Kimia Dan Organoleptik Pada
Pembuatan Sari Jahe (Zingiber Officinale). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2014,
2(4):148-158.
Mbaeyi-Nwaoha, Elizabeth, I., Okafor, Ifeanyi, G., Apochi, & Veronica, O. Production
of oleoresin from ginger (Zingiber officinale) peels and evaluation of its
antimicrobial and antioxidative properties. African Journal of Microbiology
Research ,2013, 7: 4981-4989.
Myers,R.H., Montgomery, D.C., & Anderson-Cook, C.M. 2008. Response Surface
Methodology: process and product optimization using design experiments. John
Willey & Sons, Inc., New York.
McCracken, G., Houston, P., & Lefebvre, G. Guideline for the Management of
Postoperative Nausea and Vomiting. JOGC. 2008
Molyneux, P. The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazil (DPPH) for
estimating antioxidant activity. Songklanakarin Journal Science Tecnology,
2004, 26,211-219.
Mošovskáa, S., Novákováa, D., & Kaliňákb, M. Antioxidant activity of ginger extract
and identification of its active components. Acta Chimica Slovaca ,2011, 8 (2):
115—119.
Nurhalimah, L., Fathonah, S., & Nurani, D. Kandungan Gizi Dan Daya Terima
Makanan Tambahan Ibu Hamil Trimester Pertama. Food Science And Culinary
Education Journal , 2012,19-25.
Nurintan, F. 2014. Kajian Mutu Minuman Susu Jahe Merah Dengan Kemasan Botol
Pet Selama Penyimpanan. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan, Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pratap, S. R., Ritesh, J., Rahul, M., & Prashant, T. Antidepressant Activity Of
Hydroalcoholic Extract Of Zingiber Officinale. International Research Journal Of
Pharmacy ,2012,149-151.
Ridho, E. A., Sari, R., & Wahdaningsih, S. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanil
Buah Lakum Dengan Metode DPPH (2,2-Difrnil-1-Pikrilhidrazil), 2012.
Salem, S. A, El-Mergawi, R. A. & I. S. Ashoush. Effect Of Technological Processing
And Fermentation Of Soy Milk on The Content of Isoflavones and Antioxidant
Status. IMPACT: International Journal of Research in Applied, Natural and Social
Sciences (IMPACT: IJRANSS),2015, 3(5): 1-8.
Tewu, H., Posangi, I., & Kumaat, L. Perbandingan Mual – Muntah Pada Premedikasi
dengan Pemberian Ondansetron dan Dengan Deksametason Pasca Operasi
Sectio Caesarea. Journal E-clinic ,2015, 3 (3).
Towaha, Juniaty. Manfaat Eugenol Cengkeh dalam Berbagai Industri di Indonesia.
Perspektif , 2012,11:79-90.
Trubus Info Kit. 2013. 100 Plus Herbal Indonesia. Bukti Ilmiah dan Racikan (Vol. 11).
Jakarta: Trubus.
USDA. 2014. Basic Report 11216 , Ginger root , raw. , pp.3–4. Available at:
https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2969?format=Abridged&reportfmt=pdf
&pdfQvs=%7B%7D.
USDA. 2016. Basic Report 16080 , Mung beans , mature seeds , raw. , pp.11–12.
Available at:
https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/4818?format=Abridged&reportfmt=pdf
&pdfQvs=%7B%7D.
Webster-Gandy, J., Madden, A., & Holdsworth, M. 2012. Gizi & Dietetika Edisi 2 . (B.
Angelina, M. T. Iskandar, Penyunt., M. B. Hutagalung, A. W. Nugroho, T.
Hadiningsih, & S. Y. Riskiyah, Penerj.) Jakarta: EGC.
Wiraharja, R.S., Rustam, S. & Iskandar, M.Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala
mual dalam kehamilan. Damianus Journal of Medicine, 2011, 10(3):161–170.
Wodi, C., Darnboro, Barnabas., Sunday, A.S., & Eze, Ukpai A. Incidence of nausea
and vomiting of pregnancy among Nigerian women. Scholars Journal of Applied
Medical Sciences (SJAMS), 2012, 413-421.
Xue, Zhaohui., Wang, Cen., Zhai, Lijuan., Yu, Wanchong., Chang, Huiru., Kou,
Xiahang & Zhou, Fengjuan. Bioactive Compounds and Antioxidant Activity of
Mung Bean ( Vigna radiata L .), Soybean (Glycine max L .) and Black Bean
(Phaseolus vulgaris L .) during the Germination Process. Czech Journal Food
Science, 2016, 68–78.
Zakiyah, A., Windartik, E., & Wibowo, Tri H. Efektifitas Minuman Jahe dalam
mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trisemester I. Adi Husada
Nursing Journal, 2015, 1(2).