Manajemen Kualitas
27 03 2008
Seiring dengan waktu, saya memandang bahwa sebuah ilmu manajemen dapat dibagi secara
sederhana menjadi 4 bagian: konsep, model, metode dan alat. (silahkan baca artikel ini).
Konsep
Singkatnya, konsep manajemen kualitas memiliki 3 pilar utama:
Model
Model adalah mirip dengan Idola/Model-Acuan (Role Model). Secara pribadi kita mungkin
mengidolakan orang-orang besar atau sukses, dan kita tentunya ingin banyak belajar dari mereka.
Secara tidak sadar, kita membandingkan diri dengan mereka dan membuat analisa kesenjangan
(gap analysis) antara diri kita dengan diri mereka. Kenapa kok mereka bisa sukses? Ciri-cirinya
apa? Apakah saya memiliki ciri-ciri tersebut? Jika tidak bagaimana caranya saya memiliki ciri-
ciri itu?
Dalam tatanan manajemen organisasi, kita juga mengenal organisasi-organisasi kelas dunia yang
terkenal akan kesuksesannya dan dicoba dibedah dengan berbagai macam buku: Apple,
Starbucks, GE, dsb. Konsep Benchmarking (Patok Duga) juga menggunakan pendekatan model,
sehingga organisasi dapat memperbaiki dirinya dengan merefleksikan dirinya dengan organisasi
lain. Salah satu kekuatan konsep ini adalah dari sebuah logika sederhana: kalau ada orang lain
bisa kenapa kita tidak bisa. Konsep ideal terkadang nun jauh diatas awan, sehingga kita
terkadang berpikir: apakah mungkin kita bisa mencapainya?
Model membantu kita untuk melihat apa yang sebaiknya kita perbaiki. Salah satu sumber model
adalah standard-standard dunia seperti ISO 9000 atau MBNQA. Standard-standard dunia ini
menggunakan sebuah model organisasi yang ideal untuk menjelaskan konsepnya. Untuk
MBNQA misalnya mengatakan bahwa sebuah organiasi yang berorientasi dengan kualitas harus
memiliki 7 ciri-ciri : Leadership; Strategic Planning; Customer and Market Focus;
Measurement, Analysis, and Knowledge; Management; Workforce Focus; Process
Management; dan Results. Dengan mendapatkan pengakuan ini (terlepas pro dan kontra konsep
“ideal” yang diajukan), kita merasa telah mirip atau sama dengan model kita.
Metode
Metode utama dalam kualitas sebenarnya tidak berubah sejak dikenalkan di Jepang tahun 1945
yaitu adalah siklus PDCA (Plan Do Check Action). Dalam mengoperasionalkan konsep ini, kita
mengenal 2 jalur utama yaitu 7 Langkah Peningkatan Kualitas Berkesinambungan atau disingkat
7 Langkah saja dan Six Sigma (saya suka membedakannya dengan jalur jepang dan jalur
amerika).
Kedua konsep ini memiliki ciri yang sama dengan kekuatan dan kelemahannya, ciri yang sama adalah
penekanan kepada Plan dalam keduanya.
Alat
Alat atau Tools adalah salah satu kekuatan dalam manajemen kualitas. Alat membantu kita
bekerja lebih efisien dan efektif, tergantung dari apa yang bisa dibantu dengan alat tersebut. Kita
membutuhkan informasi yang lebih terstruktur dan mudah dipahami dari sebuah koleksi data,
ada alat yang membantu mengolah data misalnya beberapa alat dalam 7 Tools of Quality.
Tipsnya adalah formulasikanlah kebutuhan anda dalam sebuah pertanyaan dan kira-kira jawaban
apa yang anda harapkan. Jawaban ini tentunya dapat dihasilkan oleh alat tertentu. Alat terkadang
memiliki metodologi mini yang harus anda kuasai
Jadi milikilah koleksi alat yang membantu anda, kuasai bagaimana menggunakannya, pahamilah
manfaat, kekuatan dan kelemahannya. Ada pepatah yang mengatakan: “if you only have a
hammer, everything looks like a nail“.
Komentar RSS
Lacak balik
Information
4 tanggapan - tanggapan
21 10 2008
fariz (11:54:24) :
Balas
21 10 2008
hidayatno (21:28:24) :
Memang 7 tools dalam artikel ini tidak dielaborasi lebih lanjut, karena membutuhkan
artikel tersendiri. Jika nanti ada waktu lebih luang akan saya coba tuliskan bagaimana 7
tools diimplementasikan dalam kaitan tulisan ini.
Balas
5 11 2008
Arya (14:19:09) :
Balas
7 11 2008
hidayatno (12:47:28) :
Saya udah coba tuliskan tentang konsep 7 tools, 7 new tools, dan 7 steps dalam tulisan
lain. semoga membantu.
http://hidayatno.wordpress.com/2008/11/07/kenapa-ada-7-tools-of-quality-7-new-tools-
of-quality/
Balas
Tinggalkan komentar
Nama (wajib)
E-mail (wajib)
Situs web
Tambahkan komentar
About Me
An Industrial Systems Engineer, Lecturer at Teknik Industri Universitas Indonesia, and Business
Process Improvement Consultants. My experiences in designing systems includes
manufacturing, disaster management, local government, hospitals and health systems.
Categories
Berpikir Sistem
o Systems Thinking
manajemen kualitas
o lean six sigma
o six sigma
membumikan konsep
operational excellence
o lean management
simulasi
o simulasi bisnis
skripsi
o skripsi teknik industri
Systems Engineering
teknik industri
Uncategorized
Komentar Terakhir
Blogroll
My Blog @ Universitas Indonesia
My English Blog @ blogspot.com
WordPress.com
WordPress.org
My Links
Industrial Engineering University of Indonesia
Laboratorium System Engineering
University of Indonesia
Arsip
Agustus 2010
April 2010
Maret 2010
Januari 2010
Desember 2009
Oktober 2009
September 2009
Agustus 2009
Juli 2009
Maret 2009
Februari 2009
Januari 2009
Desember 2008
November 2008
Oktober 2008
September 2008
Juni 2008
April 2008
Maret 2008
Februari 2008
Januari 2008
November 2007
Cari