Anda di halaman 1dari 15

Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM :
PROGRAM PERTANAHAN, PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN

KEGIATAN :
PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PEKERJAAN :
PENINGKATAN KUALITAS ATAP, LANTAI DAN DINDING RUMAH PRASEJAHTERA
KECAMATAN KEDEWAN

TAHUN 2020

Kecamatan Kedewan 1
Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI TEKNIS ( SPEKTEK )


PENINGKATAN KUALITAS ATAP, LANTAI DAN DINDING RUMAH PRASEJAHTERA
KECAMATAN KEDEWAN

PASAL 1 :
LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dilakukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat meliputi :


A. JENIS PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN URUGAN & TANAH
III. PEKERJAAN BETON
IV. PEKERJAAN PEMBESIAN
V. PEKERJAAN BEGESTING
VI. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA
VII. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
VIII. PEKERJAAN DINDING
IX. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA
X. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
XI. PEKERJAAN LANTAI
XII. PEKERJAAN PENGECATAN

1.2 Umum

a. Persyaratan tehnis merupakan pedoman pelaksanaan yang sesuai standart dan atau
ketentuan – ketentuan teknis yang berlaku.
b. Penjelasan yang dalam syarat-syarat teknis harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang ada dalam rencana anggaran biaya ( RAB ).
c. Peraturan – peraturan yang berlaku.
d. Semua perubahan / ralat baik pengurangan maupun tambahan terhadap syarat-syarat
ini.
e. Penjelasan dari hasil rapat atau petunjuk – petunjuk dari Konsultan pengawas / direksi
pekerjaan.

PASAL 2 :
JENIS DAN MUTU BAHAN

2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi
Dalam Negeri dan legal, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23
Desember 1980 serta Perpres No. 54 Tahun 2010, 70 tahun 2012 tentang perubahan
kedua, NO 172 tahun 2014 tentang perubahan ketiga, no 4 tahun 2015 tentang perubahan
keempat, no 16 tahun 2018 tentang penggadaan barang /jasa pemerintah

Kecamatan Kedewan 2
Spesifikasi Teknik
2.2. Bahan-bahan bangunan dan tenaga kerja setempat sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila
bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis sesuai dengan peraturan
yang ada, dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pimpinan Kegiatan.
2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa
macam jenis (merk), diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu jenis.
2.4. Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, dimana bahan-bahan bangunan
tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan
dengan 1 (satu) merk untuk dipergunakan.
2.5. Bila Penyedia telah melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian
pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka bahan-bahan tersebut harus
ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/jasa.
2.6. Contoh-contoh yang dikehendaki oleh Pimpinan Kegiatan, harus segera disediakan tanpa
kelambatan atas biaya Penyedia dan harus sesuai dengan standart. Contoh tersebut diambil
dengan cara begitu rupa hingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai
dalam pelaksanaan dapat mewakili pekerjaan nanti, contoh tersebut disimpan sebagai dasar
penolakan, bila ternyata bahan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas
maupun sifat-sifatnya dapat dipakai sebagai dasar untuk penolakan.
2.7. Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang
memuaskan pimpinan kegiatan.

PASAL 3
URAIAN PEKERJAAN

3.1. Peyedia bertanggungjawab :


1) pelaksanaan Kontrak;
2) kualitas barang/jasa;
3) ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
4) ketepatan waktu penyerahan; dan
5) ketepatan tempat penyerahan.

3.2. Harga Kontak.


Harga kontrak tetap, dapat berubah dengan addendum kontak/surat perintah kerja
dikarenakan kondisi dilapangan dan diterima oleh kedua pihak.

3.3. Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan.


Kuantitas dan Kualitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap
seperti apa yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diutarakan dalam uraian dan
syarat-syarat, kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian Rencana Kerja dan
Syarat-syarat dalam kontrak itu bagaimanapun itu tidak boleh menolak, merubah atau
mempengaruhi pengetrapan atau interprestasi dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat
itu.

3.4. Kekeliruan dalam Kualitas Pekerjaan.


Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari
gambar dan dari uraian dan syarat-syarat, tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini,
tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang setujui oleh perencana,
pengawas lapangan dan pimpinan kegiatan.

3.5. Penyediaan.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efesien dengan urutan yang teratur, termasuk alat-alat
pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin,
Kecamatan Kedewan 3
Spesifikasi Teknik
alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua alat-alat
tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak bcrguna lagi, supaya dibersihkan
dari lokasi

PASAL. 4
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN

4.1. Gambar-gambar Rencana Pekerjaan.


a. Terdiri dari gambar kerja, gambar detail kontrak, gambar situasi dan sebagainya yang
telah dilaksanakan oleh konsultan perencana dan telah didapatkan oleh Penyedia beserta
dokumen yang lain.
b. Penyedia tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari
perencana, pengawas dan pimpinan kegiatan, apabila terdapat perubahan gambar dapat
juga berpedoman pada Berita Acara Penjelasan pekerjaan .
c. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan Penyedia ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud
lain.

4.2. Gambar-gambar tambahaan ( Shop Drawing ).


Bila Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka Penyedia
barang/jasa membuat tambahan gambar detail (gambar penjelasan) yang disetujui oleh
Perencana, Pengawas & Pimpinan Kegiatan, dan gambar-gambar tersebut menjadi milik
Pimpinan Kegiatan.

4.3. As Built Drawing.


Penyedia harus membuatkan gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan, dengan memperhatikan perbedaan gambar-gambar kontrak, gambar shop
drawing dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan
kepada Pimpinan kegiatan dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.

4.4. Gambar-gambar ditempat pekerjaan.


Penyedia Barang/Jasa harus menyimpan di tempat pekerjaan, Gambar dan Rencana
Anggaran Biaya kontrak lengkap termasuk Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Berita
Acara Aanwijzing, Time Schedule, dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas)
termasuk perubahan-perubahan terkait dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia
jika Pengawas sewaktu-waktu memerlukan.

4.5. Contoh Barang/Bahan yang Ditawarkan.


Dalam masa peleksanaan pekerjaan pembangunan, barang/bahan yang akan dilaksanakan
harus sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing. Barang/bahan yang ditawarkan
dalam harga satuan pekerjaan dan harga satuan bahan

PASAL. 5
PERATURAN TEKNISI PEMBANGUNAN YANG DIPERGUNAKAN

5.1. Berlaku dan mengikat di dalam rencana kerja dan syarat-syarat.


5.2. Pedoman pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010,70 tahun 2012 tentang
perubahan kedua, NO 172 TAHUN 2014 tentang perubahan ketiga,no 4 tahun 2015 tentang
perubahan keempat,no 16 tahun 2018 tentang penggadaan barang /jasa pemerintah.
5.3. Peraturan-peraturan lainnya yang berlaku dan mengikat sebagai berikut :
Kecamatan Kedewan 4
Spesifikasi Teknik
a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
b. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung
dan perumahan (SNI 7394:2008)
c. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002)
d. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium (SNI DT-91-0014-
2007)
e. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-2000)
f. Syarat kontruksi Standard Nasional Indonesia (SKSNI) Tahun1991.
g. PUBB (Peraturan Umum Pemeriksaan bahan-bahan Bangunan) N.I. 3/55.
h. Peraturan Muatan Indonesia (PMI.70) N.I.. 18/1970.
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010, tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
j. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengarahan tenaga Kerja) antara lain
tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
k. Surat keputusan bersama Menteri Tenaga kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : Kep.174 MEM/86, tanggal 4 Maret 1986 104/KPCS/1986.
l. Tata cara perencanaan konstruksi kayu indonesia (peranturan konstruksi kayu Indonesia
NI-5PPKI 1961.
m. Peraturan serta norma tentang bangunan gedung lainnya.

PASAL 6
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

6.1. Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan


a. Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh Penyedia,
bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan kegiatan.
b. Apabila jalan masuk sudah ada (milik pihak lain) maka apabila pekerjaan kegiatan telah
selesai, segala kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pekerjaan tersebut harus
dibetulkan/diperbaiki kembali seoperti semula dengan biaya yang dibebankan
sepenuhnya kepada Peyedia.

PASAL 7
JADWAL PENYEDIA B/J DILAPANGAN

7.1. Pada Saat Penyedia akan memulai pelaksanaan dilapangan atau setelah Penyedia
menerima SPMK dari Pimpinan Kegiatan, maka harus segera mengadakan persiapan antara
lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi
tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, walau yang direncanakan yang disesuaikan dengan
jangka yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan Pimpinan Kegiatan.

7.2. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi tempat pekerjaan untuk diikuti dengan
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis tinta
warna hitam putus-putus. Bila terdapat / terlihat adanya hambatan maka semua pihak harus
segera mengadakan Iangkah-langlcah untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.

PASAL. 8
KUASA PENYEDIA DILAPANGAN

8.1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan


a. Penyedia harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan
dan perhatian sepenuhnya.

Kecamatan Kedewan 5
Spesifikasi Teknik
b. Penyedia bertanggungjawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara-cara teknik urutan
dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada
didalam kontrak.

8.2. Pegawai Penyedia yang melaksanakan :


a. Sebagai pimpinan pelaksanaan kegiatan sehari-hari, Penyedia harus dapat menyerahkan
kepada seorang pelaksana ahli, cakap sesuai dengan bidang keahliannya. Yang diberikan
kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan.
b. Sebagai penanggungjawab dilapangan, pelaksanaan harus mempelajari dan mendalami
semua isi gambar, spektek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak terjadi kesalahan-
kesalahan baik konstruksi maupun kwalitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan.
c. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan
apabila ada ijin dari pimpinan kegiatan berdasarkan hasil rapat pengawas lapangan dan
konsultan pengawas, menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
untuk melaksanakan gambar dan spektek. Pengawas lapangan /konsultan pengawas
berhak menolak penunjukan pelaksana dari Penyedia berdasarkan pendidikan,
pengalaman, tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Penyedia harus segera
menempatkan pengganti lain dengan persetujuan pimpinan kegiatan/konsultan
pengawas.

PASAL 9
TEMPAT TINGGAL ( DOMISILI )

9.1. Adapun kebangsaan Penyedia, sub Penyedia, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal / menetap (domisili) atau bagian pekerjaan berada
undang-undang Republik Indonesia adalah undang-undang yang melindungi kontrak ini.
9.2. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempelancar jalannya pelaksanaa pekerjaan
Penyedia berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas beserta nomor telepon
rumah dan atau nomor telepon sekitar kepada pimpinan kegiatan dan direksi.

PASAL 10
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

10.1. Keamanan dan Kesejahteraan.


Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia diwajibkan mengadakan segala hal yang
diperlukan untuk keamanan, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) para pekeja dan tamu,
seperti pertolongan pertama (PPPK), sanitasi, air minum dan fasilitas-fasilitas
kesejahteraan.

10.2. Terhadap Wilayah Orang Lain.


Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus mencegah
para pekerjaanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

10.3. Terhadap Milik Umum.


a. Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakaian jalan, bersih
dari baban-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara lalu lintas baik dari
kendaraan umum maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Penyedia juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum (fasilitas) sepeti saluran air, listrik dan sebagainya disebabkan oleh
kegiatan Penyedia, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan
menjadi tanggung jawab Penyedia.

10.4. Terhadap Bangunan Yang Ada.


a. Selama masa pelaksanaan kontrak/surat perintah Kerja, Penyedia bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
Kecamatan Kedewan 6
Spesifikasi Teknik
pembuangan dan sebagainya di tapak, kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan
karena kegiatan.
b. Penyedia dalam arti kata yang luas. Itu semua kegiatan perbaikan tersebut diperbaiki
hingga dapat diterima Direksi / Pimpinan kegiatan.

10.5. Keamanan Terhadap Pekerjaan.


a. Penyedia harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dan perlengkapan instalasi di
tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh pimpinan kegiatan/direksi.
b. Penyedia harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala hal kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-
bagian yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari
air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba
seperti apa yang dikehendaki atau instruksikan.

PASAL 11
JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH

11.1. Air Minum dan Air untuk pekerjaan


a. Penyedia harus senantiasa menyedialkan air minum yang cukup bersih ditempat
pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri ( guna
memperhitungkan pembayaran ) atau air sumur yang bersih, jernih dan tawar, bila hal
ini meragukan maka harus diperiksa dilaboratorium.

11.2. Kecelakaan.
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan, Penyedia harus segera
mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan
lain-lain menjadi tanggung jawab Penyedia dan harus segera melaporkan kepada
Pengawas Lapangan dan Pimpinan kegiatan.
Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama (PPPK)
yang selalu tersedia didalam setiap saat dan berada ditempat Bowkeet.

PASAL . 12
ALAT-ALAT PELAKSANAAN / PENGUKURAN

12.1. Selama Pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik


untuk saran peralatan pekerjaanya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air, beton molen dan sebagainya.
12.2. Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar (waterpas) dan
tegak lurusnya bangunan ditentukan dengan memakai alat bantu ukur.

PASAL . 13
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

13.1. Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin, kerja keras dan perintah yang baik antar
pekerjaanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau mempunyai keahlian
dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
13.2. Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru, dan bahwa semua pekerjaan akan berkwalitas baik
bebas dari cacat.
13.3. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar ini dapat dianggap defektif.
13.4. Dalam pengajuan penawaran, Penyedia harus mempertimbangkan biaya-biaya pengujian/
pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan.

Kecamatan Kedewan 7
Spesifikasi Teknik
13.5. Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang
tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

PASAL . 14
PEKERJAAN TIDAK BAIK

14.1. Pimpinan kegiatan berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan
apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian
bahan-bahan atau barang-barang yang sudah dilaksanakan.
14.2. Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk disempurnakan
sesuai kontrak.
14.3. Pimpinan Kegiatan berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, bahan-bahan atau barang-barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak/
surat perintah kerja. Pimpinan Kegiatan boleh (tetapi dengan secara adil atau tidak
menyusahkan) mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari
pekerjaan.

PASAL . 15
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

15.1 Penyedia berkewajiban melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan pasal (2) ayat
(3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disetujui oleh bagian-bagian menurut
persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
15.2 Pekerjaan tambah hanya dapat dikerjakan di luar kontrak/ surat perintah kerja dan atas
perintah atau persetujuan secara tertulis dari Pimpinan Kegiatan berdasarkan rapat
bersama antara Penyedia, Perencana, Pengawas / konsultan Pengawas bahwa pekerjaan
betul-betul sangat diperlukan. Selanjutnya perhitungan penambahan pekerjaan dilakukan
atas dasar harga sama dengan yang tertuang dalam kontrak/ surat perintah kerja dan
penambahan pekerjaan tidak boleh melebihi 10 % dari Kontrak/ surat perintah kerja.
15.3 Jenis Kontrak adalah gabungan Kontrak lump sum dan harga satuan, dan pekerjaan
tambah/ kurang dengan ketenetuan nilai akhir tetap, sama dengan kontrak/ surat perintah
kerja .

PASAL . 16
CARA-CARA DAN SYARAT PELAKSANAAN

16.1. Harga Satuan dan Harga Penawaran.


Dalam surat penawaran, penawar harus melengkapi daftar harga satuan pekerjaan. Tiap
harga satuan meliputi segala biaya (overhead) keuntungan dan segala biaya, namun yang
dikenakan untuk pekerjaan semacam itu.
Harga penawar yang dicatumkan disebut dalam formulir surat penawar hanya dicatumkan
dalam rupiah.

16.2. Permohonan untuk Pembayaran.


Setelah Pimpinan Kegiatan menerima suatu permohonan untuk pembayaran dari
penyedia maka suatu "Berita Acara Kemajuan Pekerjaan" untuk setiap tahap pembayaran
yang tersebut diatas dibuat dan diketahui oleh Pimpinan Kegiatan, Tim
Teknis/Pendukung. Apabila kuantitas dan kualitas pekerjaan telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan kontrak/ surat perintah kerja maka pembayaran dapat dilakukan.

16.3. Ijin dan Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Penyedia membuat ijin tertulis sebelum pekerjaan dimulai kepada Pimpinan Kegiatan,
Tim Teknis/Pendukung, dan Kepala Wilayah setempat.
b. Sebelum memulai setiap item pekerjaan yang dilaksanakan dan tercantum dalam
Kontrak harus mendapat ijin dari pihak Pimpinan Kegiatan, Tim Teknis/Pendukung.
Kecamatan Kedewan 8
Spesifikasi Teknik
c. Penyedia tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa ijin Pimpinan Kegiatan, Tim
Teknis/Pendukung.
d. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.

16.4. Pekerjaan Persiapan.


a. Sebelum Penyedia mengadakan persiapan di lokasi pekerjaan, sebelumnya harus
memenuhi prosedur tentang tata cara perijinan/perkenan untuk memulai dengan
persiapan-persiapan pembangunan ditempat yang bersangkutan, terutama tentang
dimana harus menyimpan/ menempatkan bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan
sebagainya.
b. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Pengawas Lapangan/Direksi sudah
mulai aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
c. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan
dilaksanakan, diharuskan mendapatkan ijin Pimpinan Kegiatan, Tim Teknis/Pendukung
untuk meneruskan bagian dari pekerjaan secara berkala.

16.5. Papan Bouwplank.


a. Bouwplank menggunakan kayu dan papan kayu yang cukup kuat.
b. Bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya
hingga selesai pemasangan trasraam tembok.
c. Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan duga 0,00 lantai
bangunan yang akan dikerjaan.
d. Bila terjadi ketidaksesuaian antara batas-batas/letak tanah yang tersedia dengan apa
yang terlukis dalam gambar maka Penyedia harus segera memberitahukan secara
tertulis kepada Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas dilaporkan kepada Pimpinan
Kegiatan untuk mendapatkan keputusan.

16.6. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


a. Tanah dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan dari segala sisa-sisa
bahan bongkaran yang tidak terpakai.
b. Urugan pasir dilakukan pada bagian bawah lantai bangunan dipadatkan.
c. Jika Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas menganggap beton sloof sudah
cukup mengeras, urugan dilakukan selapis demi selapis dengan pasir urug yang sudah
dipilih (bersih) dan ditumbuk hingga padat.
d. Dibawah lantai, diurug dengan pasir urug ldan dipadatkan.

16.7. Pekerjaan Beton Sloof


Pada saat akan di lakukan Pengecoran beton sloof pada lapisan bawah agar di beri lantai
kerja,spesi dan bebas dari genangan air.

16.8. Pasangan Dinding bata ringan dan kalsibord


a. Bahan Pasangan dinding bata ringan menggunakan bata ringan tebal 7,5 cm, dipasang
mulai pada elevasi setinggi muka lantai dasar
b. Spesi untuk pasangan dinding bata ringan menggunakan bahan spesi instan dari
pabrikan dengan komposisi campuran sesuai dengan ketentuan pabrik
c. Bata ringan harus berukuran sama menurut aturan normalisasi, Bata ringan yang
digunakan harus berkwalitas baik sesuai dengan ketentuan standart mutu yang berlaku,
berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain menurut pemeriksaan Pengawas
Lapangan/Direksi. Tidak diperbolehkan dipasang bata yang pernah dipakai (bekas) atau
yang pecah-pecah
d. Pemasangan tembok bata ringan hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1,00 m untuk
setiap hari. Pasangan tembok untuk setiap hari. Pasangan tembok dipasang luas
maksimum 10,00 m2 bila lebih harus dipasang beton kolom praktis.
Kecamatan Kedewan 9
Spesifikasi Teknik
e. Dinding harus dipasang tegak lurus siku-siku dan rata, tidak boleh retak-retak, Perancah
(andang) tidak diperbolehkan dipasang dengan menembus tembok.
f. Untuk dinding kalsibord rangka menggunakan rangka hollow galvalum
ukuran 35x35mm dengan modul 60x60 cm dan bahan kalsiboard 3.5mm.
g. Bahan yang digunakan harus sudah mendapat persetujuan dari pihak direksi/konsultan
pengawas
h. Paku kalsibord dipasang dengan jarak masing– masing maksimum : 10 – 15 cm secara
teratur dan harus menggunakan paku skrup.
i. Pasangan Bata Ringan di plester dan di aci sesuai dengan rincian di dalam RAB.

16.9. Bahan-bahan Pasangan.


a. Bahan-bahan pasangan/beton pada umumnya mempergunakan bahan lokal yang
memenuhi syarat teknis, sebelumnya harus mengajukan contoh-contoh yang
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/Direksi.
b. Bata ringan :
Berasal dari hasil (produksi) lokal padat, berukuran sama, hasil pembuatan yang
sempurna, tidak boleh ada yang retak pecah-pecah.
c. Kerikil Beton :
Berasal dari hasil pecahan dari batu gunung (stinslaag) atau memakai kerikil beton
dengan butiran tajam dengan ukuran maksimal 3 cm padat bersih dari segala kotoran.
d. Pasir Pasang :
Untuk semua pekerjaan pasangan dan pekerjaan plesteran harus memakai pasir
pasang (bukan pasir urug) berbutir kasar/keras, tajam, bersih dan tidak mengandung
lumpur/tanah lebih dari 5%.
e. Pasir Cor :
Berbutir sangat kasar, tajam dan bersih dari kotoran dan khusus untuk pasir cor beton
dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%.
f. Semen (PC) :
Hasil produksi lokal (SNI) dan tidak boleh memakai semen PC yang telah mengeras
(swiping).
g. Mortar / Semen Instan :
Hasil Produksi lokal (SNI) dan berkualitas baik tidak mengeras (swiping).
h. Khusus untuk mengerjakan beton konstruksi harus memakai satu macam merk
dengan jenis kwalitas yang sama.

16.10. Pekerjaan Beton dan Beton Bertulang


a. Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini f”c 12:2 (K150) tak terkecuali beton
sloof, kolom dan ring.
b. Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaaan beton diwajibkan memeriksa
gambar/perhitungan konstruksi beton bertulang. Bila Pengawas lapangan/Direksi
menganggap perlu maka dibuatkan perhitungan / gambar beton dengan mendapat
persetujuan perencana teknis.
c. Penyedia tidak diperbolehkan mengecor beton sebelum bekesting dan pasangan besi
beton diperiksa dan disetujui Pengawas Lapangan/Direksi.
d. Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai semen PC dari Produksi
dalam negeri yang sudah mendapat SNI.
e. Kerikil untuk semua pekerjaan beton/beton bertulang dapat memakai kerikil ukuran
1-2cm, padat dan bersih.
f. Pasir cor harus dipakai pasir khusus untuk beton, berbutir tajam, bersih dari segala
kotoran dan tidak boleh tercampur dengan bahan-bahan lain.
g. Untuk mengaduk semua campuran beton harus memakai air bersih dan tawar
dengan f.a.s. sesuai (SNI 03-2847-2002).
h. Pembongkaran papan bekesting dapat dilaksanakan sesudah mendapat persetujuan
dari Pengawas Lapangan/Direksi.

Kecamatan Kedewan 10
Spesifikasi Teknik
i. Begesting dipakai kayu papan/multiplek sedangkan sebagai perancah memakai kayu
balok atau Scafolding.
j. Setelah pekerjaan bekesting dibongkar semua bidang yang terlihat ada lubang-lubang,
tidak rata, harus segera ditutup dengan spesie 1 pc : 2 ps.
k. Semua pekerjaan beton bertulang harus mengikuti SNI 03-2847-2002.
l. Beton sloof dilaksanakan pada seluruh keliling bangunan dan disesuaikan dengan
gambar.
m. Beton ring balk dilaksanakan pada seluruh akhiran tembok bagian atas termasuk
tembok-tembok akhiran.
n. Tulangan untuk semua pekerjaan beton bertulang menggunakan besi beton polos dan
atau besi ulir dan bebas dari segala kotoran termasuk karat-karat yang ada harus
dibersihkan, pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan gambar, bila terjadi
perbedaan antara spektek dan gambar detail, Penyedia diwajibkan untuk melaporkan
kepada Pengawas Lapangan/Direksi sehingga mendapatkan keputusan mana yang
akan dilaksanakan.

o. Pengecoran.
1) Penyedia diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran – ukuran,
ketinggian dan pemeriksaan penulangan serta penahan jarak.
2) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin, dapat dipadatkan
menggunakan alat bantu penggetar (vibrator) apabila diperlukan dan untuk
menjamin beton cukup padat serta harus terhindar terjadinya cacat pada beton
cetakan (keropos) yang mengakibatkan lemahnya konstruksi.
3) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
harus disetujui oleh pengawas/Direksi.

p. Test Beton (Pengujian Mutu Beton).


1) Pengawas/Direksi berhak meminta setiap saat kepada kontraktor untuk membuat
sampel tes beton dari adukan yang dibuat untuk mutu beton yang digunakan.
2) Spesi tes beton harus sama dengan spesi beton yang digunakan.
3) Sampel tes beton bisa dibuat dalam bentuk Kubus atau silinder, ukuran kubus 15 x
15 x 15 cm3 dan ukuran Silinder 15x30cm.
4) Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan silinder dan kubus coba menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
5) Silinder dan Kubus coba harus diberi suatu kode yang menunjukan tanggal
pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan dan lain-lain yang perl
dicatat. (kode pada kubus harus digores dengan paku, tidak diperbolehkan
menggunakan kapur atau cat ).
6) Semua sampel beton harus ditest dilaboratorium beton yang berwenang, dan
disetujui pemberi tugas.
7) Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada pemberi tugas dengan
mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standart, campuran
adukan dan berat kubus benda uji tersebut.

q. Pemadatan beton
1) Beton dipadatkan dengan alat bantu selama pegecoran berlangsung dan dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.
2) Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan suatu massa yang bebas
lubang aggregasi dan honey combing, memperlihatkan permukaan yang padat bila
cetakan dibuka.
3) Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan
aggregate, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain, harus dihindarkan.

r. Pemeliharaan dan perawatan Beton


Kecamatan Kedewan 11
Spesifikasi Teknik
1) Selama berlangsungnya proses pengerasan, beton harus dilindungi terhadap
matahari pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
2) Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor bertanggung jawab atas
retaknya beton karena kelalaian ini.
3) Bila digunakan bahan kimia untuk curing harus atas persetujuan dari pemberi tugas
dan kontraktor harus mengadakan percobaan-percobaan yang membuktikan bahwa
bahan kimia tersebut efektif untuk digunakan.
s. Pembengkokan dan penyetelan besi beton
1) Pembengkokan besi beton harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada
posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari SNI 03-2847-
2002.
2) Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai, kontraktor harus membuat rencana
kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan (bending schedule), yang
diserahkan kepada pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuan.
3) Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan ini
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
4) Pekerjaan beton dilaksanakan dengan tebal selimut beton minimal 2 cm atau
dengan catatan besi tulangan tidak terlihat dari luar setelah beton sudah jadi.
5) Sebelum baja tulangan dipasang, baja harus bebas dari kulit besi karat, lemak,
kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
6) penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan
yang teguh menghindari pemindahan tempat dengan menggunakan kawat yang
berukuran tidak kurang dari 16 mm yang sesuai pada setiap tiga pertemuan.
7) Pembersihan harus ditunjang dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi
penggantung seperti yang ditunjuk pada gambar atau dicantumkan pada spesifikasi
ini, penunjang-penunjang metal tidak boleh diletakkan berhubungan dengan
bekisting.
8) Beugel-beugel/tulangan melintang harus diikat pada tulangan utama dan jarak
harus sesuai dengan gambar. Tulangan tidak boleh keluar dari permukaan beton.

t. Pekerjaan Begesting
1) Begesting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi
persyaratan.
2) Begesting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama
pengecoran.
3) Begesting harus rapat tidak bocor, permukaan ini bebas dari kotoran-kotoran
seperti tahi, gergaji, potongan-potongan kayu tanah dan sebagainya, sebelum
pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan
beton.
4) Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dari
dolken diameter : 8-10 cm atau kaso 5/7 cm.
5) Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan/balok secara
cross.
6) Pembukaan begesting baru harus dibuka setelah memenuhi syarat-syarat yang
dicantumkan dalam SNI 03-2847-2002.
7) Penggunaan begesting ”Formwork” harus sesuai dengan petunjuk/spesifikasi
pabrik.

u. Kawat Pengikat

Kecamatan Kedewan 12
Spesifikasi Teknik
1) Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng,
degan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
2) Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam SNI 03-2847-2002.

v. Pekerjaan Pembongkaran Cetakan Beton


1) Hanya boleh dilaksanakan dengan ijin tertulis dari pengawas setelah bekisting
dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton
tanpa persetujuan tertulis dari pengawas.
2) Pembongkaran dilakukan sesuai dengan 03-2847-2002, dimana bagian konstruksi
yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
3) Cetakan-cetakan dapat dilepaskan dalam waktu minimum 3 hari untuk bagian
dinding samping balok, kolom dan dinding.
4) Untuk bagian bawah pelat, balok dan lisplank baru dapat dilepaskan 21 hari,
walaupun sudah dibuka cetakannya, konstruksi tersebut belum dapat dibebani
sebelum pengerasan beton sempurna (minimum 28 hari)
5) Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang
keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi
tersebut, maka kontraktor harus segera memberitahukan kepada pemberi tugas,
untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau mentupnya.

w. Penyedia bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat-


saat penyerahan (selesai).

x. Penyedia harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang
berlaku, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasamelakukan :
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material besi koral, pasir PC untuk mendapat persetujuan pengawas.
2) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam
setelah pengecoran.
3) Bila terjadi kerusakan kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
4) Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi
dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih ( sesuai dengan
ketentuan dalam SNI 03-2847-2002.

16.11. Pekerjaan Lantai


a. Pekerjaan Lantai Rabat Beton
1) Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini f”c 8,3 mpa (K100)..
2) Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaaan beton diwajibkan memeriksa
gambar/perhitungan konstruksi beton bertulang. Bila Pengawas lapangan/Direksi
menganggap perlu maka dibuatkan perhitungan / gambar beton dengan
mendapat persetujuan perencana teknis.
3) Penyedia tidak diperbolehkan mengecor beton sebelum bekesting dan pasangan
besi beton diperiksa dan disetujui Pengawas Lapangan/Direksi.
4) Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai semen PC dari
Produksi dalam negeri yang sudah mendapat SNI.
5) Kerikil untuk semua pekerjaan beton/beton bertulang dapat memakai kerikil
ukuran 1-2cm, padat dan bersih.
6) Pasir cor harus dipakai pasir khusus untuk beton, berbutir tajam, bersih dari
segala kotoran dan tidak boleh tercampur dengan bahan-bahan lain.

Kecamatan Kedewan 13
Spesifikasi Teknik
7) Untuk mengaduk semua campuran beton harus memakai air bersih dan tawar
dengan f.a.s. sesuai (SNI 03-2847-2002).
.
16.12. Pekerjaan Pintu dan Jendela
a. Pekerjaan pintu dan jendela dibuat dalam beberapa type sesuai gambar rencana, bila
terdapat kelainan bentuk antara gambar dan gambar detail, Penyedia harus
melaporkan kepada Pengawas Lapangan/Direksi.
b. Kusen pintu dan jendela menggunakan bahan dari kayu kelas II.
c. Rangka daun pintu / jendela menggunakan bahan dari kayu kelas II, ukuran- ukuran
untuk semua model pintu / jendela disesuaikan dengan gambar.
d. Pekerjaan kusen maupun daun pintu dan jendela, harus dilaksanakan dengan halus,
rapi, siku-siku dan baik hingga dapat dipasang secara tegak lurus.
e. Pekerjaan semua kusen dapat dipasang setelah mendapatkan persetujuan Direksi/
Pengawas Lapangan.
f. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.

16.13. Pekerjaan Cat


a. Yang termasuk pada pekerjaan pengecatan ini adalah semua dinding tembok
dalam,luar dan penutup atap.
b. Cat menggunakan jenis Vinilex, Catylac atau yang setara.
b. Sebelum memulai dengan pengecatan, di plamur dengan rata dan sempurna
(dihaluskan).
c. Bahan plamur dinding tanpa menggunakan campuran kalsium.
d. Penyedia harus mengajukan contoh cat ke Pihak Direksi/Konsultan Pengawas, cat
yang akan dipergunakan dan tidak diijinkan memakai cat diluar ketentuan dalam
spektek ini.
e. Untuk menghindari terjadinya cipratan atau noda cat pada bagian lain harus diberi
pelindungan / penutupan pada baigian tersebut sebelum melakukan pengecatan,
seperti pada bagian handle pintu dan lainnya.

16.14. Pekerjaan Kaca, Pengunci dan Penggantung.


a. Pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela.
b. Semua kaca yang digunakan adalah kaca kualitas dengan tebal menyesuaikan
gambar dan pemasangan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Lapangan/Konsultan pengawas.
c. Semua kaca setelah terpasang harus dibersihkan sampai bersih.
d. Untuk melengkapi pintu-pintu, jendela-jendela harus dipasang engsel, grendel, kunci-
kunci dan lain sebagainya, kesemua dari bahan/material kualitas buatan dalam
negeri.
e. Semua kunci-kunci dipasang, 2x putaran, komplit dengan hendel (pengaman) yang
berkualitas.
f. Semua pintu dan jendela harus di pasang engsel, masing-masing 2 buah dengan
kualitas yang sama.
g. Alat-alat tersebut sebelum dipasang harus megajukan contoh terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/ konsultan pengawas.

16.15. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap.


a. Pekerjaan atap, kerangka atap menggunakan rangka kayu dan ukuran dijelaskan
dalam gambar, kuda-kuda bahan kayu dengan sudut kemiringan disesuaikan dengan
gambar atau sesuai petunjuk dari pihak Direksi / pengawas lapangan
b. Bahan-bahan kayu yang di pakai jenis kelas II.
c. Kemiringan balok gording sesuai kemiringan atap serta rangkaian rangka kuda-kuda
harus sesuai dengan gambar.
Kecamatan Kedewan 14
Spesifikasi Teknik
d. Penutup atap menggunakan bahan dari asbes gelombang dengan kwalitas baik tidak
cacat dengan bagian permukaan sisi bawah di lapis dengan.
e. Pemasangan penutup atap jarak dan lipatan harus sesuai dengan ketentuan dari
pabrik.
f. Bubungan atap serta pertemuan – pertemuan lain harus khusus dari produksi yang
sama. Bentuknya harus teratur menurut fungsi penempatannya
g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor harus mengajukan contoh asbes
kepada Direksi / Konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan
.
PASAL . 17
PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA

17.1. Penyerahan Pekerjaan Pertama


Apabila dalam waktu pelaksanaan sesuai jangka waktu tertuang didalam kontrak/ surat
perintah kerja sudah berakhir atau akibat perpanjangan waktu sesuai dengan addendum
kontrak/surat perintah kerja telah berakhir, Penyedia harus segera menyerahkan hasil
pekerjaanya dengan baik sesuai dengan kontrak/ surat perintah kerja kepada Pembuat
Komitmen secara tertulis dan Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas.

17.2. Kewajiban Pengawas lapangan ( Tim Teknis/Pendukung) /Konsultan Pengawas.


Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak/ surat perintah
kerja dan menanggapi / melaporkan kepada Pejabat pembuat Komitmen tentang hasil
pekerjaan tersebut diatas berdasarkan :
a. Kontrak/ surat perintah kerja
b. Surat penyerahan pekerjaan dari Penyedia barang/Jasa
c. Surat tanggapan dari pengawas lapangan / Direksi, setelah. dapat menerima
penyerahan pekerjaan tersebut.

PASAL . 18
MASA PEMELIHARAAN

18.1. Masa pemeliharaan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai dari tanggal diterimanya
penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga 90 hari pemeliharaan/penyempurnaan
bangunan sepenuhnya masih menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/ Jasa.

18.2. Apabila Penyedia Barang/Jasa telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai kontrak,
maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara
(prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

PASAL 19
PENUTUP

19.1. Meskipun dalam rencana kerja dan syarat ( spektek) ini pada uraian pekerjaan tidak
disebutkan kata-kata dipasang tetapi pekerjaan perlu dilaksanakan Penyedia Barang/Jasa
harus melaksanakan dan sebagai dimuat dalam spektek ini dan bukan sebagai pekerjaan
lebih.

19.2. Berita Acara Penjelasan pekerjaan ( Aanwijzing ) merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari Dokumen Pengadaan ini.

Kecamatan Kedewan 15

Anda mungkin juga menyukai