Anda di halaman 1dari 7

Inilah 3 Teknik Lari Jarak Pendek yang

Wajib Kamu Pelajari


 Zai, 10 months ago  6 min read  37643  0

Lari jarak pendek atau yang sering disebut dengan lari sprint ialah jenis lari dengan jarak
tempuh antara 100 meter hingga 400 meter. Dalam perlombaan, lari jarak pendek ini sering
dikelompokkan menjadi tiga nomor, yaitu lari dengan jarak 100 meter, 200 meter, dan 400
meter.

Berbeda dengan lari marathon, jenis lari jarak pendek lebih mendorong kamu untuk
memaksimalkan kecepatan, alih-alih mengatur keseimbangan antara ritme lari dan stamina.
Hal ini dikarenakan pada lari jarak pendek, kamu dituntut untuk bisa mengerahkan
kecepatan lari kamu yang maksimal dari garis awal hingga finish.

Nah, dalam melakukan lari jarak pendek, terdapat 3 teknik dasar yang wajib kamu pelajari.
Ketiga teknik dasar tersebut ialah teknik start, teknik saat berlari, dan teknik saat memasuki
garis finish.

Mau tahu lebih banyak tentang ketiga teknik lari jarak pendek di atas? Simak penjelasannya
berikut ini!

Teknik Start
Secara umum, dalam perlombaan lari terdapat 3 macam teknik start  yang digunakan,
yaitu start  jongkok, start  berdiri, dan start  melayang. Namun, khusus untuk lari jarak
pendek, teknik start yang digunakan adalah teknik start  jongkok.

Adapun ketika mengambil start  jongkok, kamu bisa menggunakan tiga pilihan


teknik start  jongkok yang berbeda, yaitu:
Image: Freepik

 Start pendek (Bunch Start)


Teknik start  pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari
membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok
lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan tepat di
sebelah kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih memilih untuk
menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.

 Start menengah (medium start)


Teknik start  pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari
membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok
lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan tepat di
sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih
memilih untuk menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.
 Start panjang (long start)
Teknik start  pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari
membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok
lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan di
belakang kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih memilih untuk
menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.

Setelah mengetahui ketiga teknik start  jongkok di atas, kamu juga perlu mengetahui
tentang bagaimana cara bersikap ketika disebutkan 3 macam aba-aba, yaitu aba-
aba bersedia,  siap, dan mulai/ya.

Nah, untuk mengetahui apa sebenarnya yang harus kamu lakukan di saat mendengar ketiga
macam aba-aba tersebut, berikut informasinya:

Aba – aba “Bersedia”


Ketika kamu mendengar aba-aba “Bersedia” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus
segera kamu lakukan ialah:

 Segera berada dalam posisi jongkok dengan mengambil posisi teknik start  jongkok
yang kamu sukai.
 Tangan lurus kebawah dan menyentuh tanah. Kemudian atur jarak antara tangan
kanan dan tangan kiri selebar bahu.
 Jari-jari pada kedua tangan wajib dibentuk menyerupai huruf V yang terbalik, namun
usahakan jarak antar jari tidak terlalu rapat.
 Condongkan bahu kamu sedikit kedepan
 Arahkan seluruh pandangan kamu pula kedepan, lurus
 Kaki diletakkan menghadap garis start

Aba-aba “Siap”
Ketika kamu mendengar aba-aba “Siap” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus segera
kamu lakukan ialah:

 Panggul diangkat katas melebihi tinggi bahu dengan kaki sedikit diluruskan, dan
ambil nafas dalam-dalam sehingga terlihat badan lebih condong kedepan.
 Angkat panggul kamu ke atas hingga melebih tinggi bahu dengan kaki sedikit
diluruskan
 Ambil nafas dalam-dalam dengan tetap menjaga arah pandangan kamu ke depan
 Meski telah berada di dalam posisi siap, tetap pastikan kondisi leher dan kepala
kamu sedang dalam keadaan yang rileks
 Kedua lengan masih dalam keadaan yang tetap sama seperti pada posisi “Bersedia”
tadi, namun dengan beban yang lebih.

Aba – aba “Mulai/Ya”


Ketika kamu mendengar aba-aba “Mulai/ya” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus
segera kamu lakukan ialah:

 Lengan kiri diayunkan ke depan sedangkan lengan tangan kanan diayunkan ke


belakang, atau sebaliknya tergantung posisi start  jongkok yang kamu ambil
 Kaki kiri melakukan tolakan dengan kuat, sementara kaki kanan mulai dilangkahkan
dengan cepat. Atau sebaliknya.
 Tumpukkan berat badan kamu ke depan.
 Perlebar dan percepat langkah kaki kamu dalam 6-9 langkah awal untuk
menstabilkan posisi tubuh sebelum melakukan sprint yang sekencang-kencangnya

Teknik saat Berlari


Im
age: Unsplash/Goh Rhy Yan
Setelah mempelajari tentang teknik start  pada lari jarak pendek, kamu juga perlu
mempelajari teknik-teknik yang digunakan ketika berlari. Berikut ini beberapa contoh teknik
yang bisa kamu gunakan di saat berlari sprint  jarak pendek:

1. Selalu posisikan tubuh kamu condong ke depan dengan kaki menolak sekuat
tenaga. Hal ini sebaiknya dilakukan agar kamu memperoleh posisi lari yang nyaman
serta tidak menguras banyak energi.
2. Jika memungkinkan, langkahkanlah kaki kamu selebar mungkin saat berlari.
3. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menggerakkan kedua tangan kamu ke arah dagu.
Hindari menggerakkannya ke arah bawah.
4. Gerakkanlah kedua kaki kamu secepat mungkin. Cobalah mencapai batas maksimal
kecepatan lari kamu.
5. Meski sedang berlari, jagalah tubuh kamu untuk tetap rileks agar terhindar dari
cedera
Teknik saat Memasuki Garis Finish
Untuk mencapai garis finish, terdapat 4 teknik yang bisa kamu gunakan, yaitu:

1. Tetap berlari tanpa mengubah sikap. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk
dipraktekkan mengingat kamu tidak perlu melakukan apa-apa selain hanya berlari
sampai menyentuh garis finish.
2. Teknik yang kedua adalah dengan memiringkan badan kamu sedikit, sehingga ada
bahu kamu yang tampak mencapai garis finish terlebih dahulu. Ketika kamu sudah
dekat dengan garis finish, kamu bisa menggunakan teknik memiringkan badan ini
untuk mempercepat kamu menyentuh garis finish, sekalipun hanya sepersekian
detik.
3. Teknik yang ketiga adalah dengan sedikit menjatuhkan tubuh kamu ke depan di saat
akan mencapai garis finish. Umumnya, para pelari profesional menggunakan teknik
ini ketika mendekati garis finish. Meski begitu, untuk bisa melakukan teknik ini
dengan baik, disarankan kamu agar memperbanyak latihan terlebih dahulu.
4. Terakhir, teknik yang keempat adalah dengan memadukan antara tenik yang kedua
dengan teknik yang ketiga. Teknik ini jauh lebih sulit untuk dilakukan karena harus
benar-benar memperhatikan keseimbangan tubuh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai