Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Asuhan keperawatan sistem pernafasan (pneumonia)


pada Tn. U.T RSUD Pademangan

Dosen pembimbing :
Ns. Ahmad fauzi, M.Kep

Di susun oleh :
Putri ridhotun nabila ( 180323060 )
D3 KEPERAWATAN TK 3

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA


Jl. Swadaya Kubah Putih No.7 RT 001/014
Kelurahan Jati Bening Kecamatan Pondok Gede Bekasi
BAB I
KASUS SISTEM PERNAFASAN (PNEUMONIA)

Pasien Tn. U.T usia 45 tahun datang ke Triase IGD RSUD Pademangan tanggal 28 Januari
2021 pukul 12.00 WIB diantar Istrinya dengan membawa hasil swab covid 19 negatif tanggal
25/1/2021, Perawat IGD melakukan pengkajian fisik dengan hasil keadaan umum lemah,
kesadaran compos mentis, GCS : 15 ( E : 4, V : 5, M : 6), Vital Sign : 130/78 mmHg, nadi 98
x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu 36,7’C, SPO2: 94%, BB : 55 kg, TB 169 cm, pasien
terpasang oksigen nasal canul 3 lpm SPO2 naik: 98% , pasien BAK spontan. Diagnosa medis
yang ditegakkan oleh ruang IGD adalah Pneumonia. Pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit sesak nafas sebelumnya dan memiliki riwayat penyakit hipertensi namun terkontrol .
Hasil wawancara perawat IGD dari pasien dan istri pasien mengatakan pasien mengeluh
sesak nafas (+), batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur dan kurang istirahat,gelisah, tidur hanya 4 jam dalam sehari, pasien mengatakan badan
terasa lemas, aktivitas untuk saat ini dilakukan di atas tempat tidur dan sebagian dibantu
keluarga karena pasien sesak. Keluhan dirasakan ± 3 hari SMRS dan pasien menyangkal
kontak dengan penderita covid 19 Selama di ruang IGD pasien dilakukan EKG, memasang
infuse, memberikan O2 nasal kanul 3 lpm, melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax,
mengambil darah untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, hasilnya: Hemoglobin 14,6 g/dl
(14-16 g/dl), Leukosit: 13.500 /mm3 (5000-10.000 /mm3), Hematokrit 41% (40-48%),
Trombosit 179 ribu/mm3 (150-400 ribu/mm3), ureum: 43 (10-50 mg/dl), creatinin: 0,9 (0,5-
1,2 mg/dl), GDS: 109 mg/dl, Natrium: 137 (135-145 m Eq/l), Kalium: 4,5 (3,6-4,8 m Eq/l),
Chloride: 99 (95-105 m Eq/l), Rapid Antigen: Negatif.

Ekspertisi thorakx : Pnemonia bilateral, Besar cor normal.

EKG : Sinus rithem

Di IGD pasien mendapatkan terapi farmakologi: IVFD : RL 12 tpm, Ventolin 1 fls+


Pulmicort 1fl s 3xsehari (inhalasi), Levofloxacin 1x750 mg (IV).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama : Tn. U
b. Jenis kelamin : laki laki
c. Usia : 45 tahun
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesahatan dahulu :
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sesak nafas sebelumnya dan
memiliki riwayat penyakit hipertensi namun terkontrol
b. Riwayat kesehatan sekarang :
pasien mengeluh sesak nafas (+), batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum.
3. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah : 130/78 mmHg
b. Suhu : 36.7 ‘C
c. Pernafasan : 26/menit
d. Sp02 : 98 %
e. Gcs : 15
4. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium, hasilnya: Hemoglobin 14,6 g/dl (14-16 g/dl), Leukosit:
13.500 /mm3 (5000-10.000 /mm3), Hematokrit 41% (40-48%), Trombosit 179
ribu/mm3 (150-400 ribu/mm3), ureum: 43 (10-50 mg/dl), creatinin: 0,9 (0,5-1,2
mg/dl), GDS: 109 mg/dl, Natrium: 137 (135-145 m Eq/l), Kalium: 4,5 (3,6-4,8 m
Eq/l), Chloride: 99 (95-105 m Eq/l), Rapid Antigen: Negatif.
Ekspertisi thorakx : Pnemonia bilateral, Besar cor normal.
EKG : Sinus rithem
5. Pemberian terapy
IVFD : RL 12 tpm, Ventolin 1 fls+ Pulmicort 1fl s 3xsehari (inhalasi),
Levofloxacin 1x750 mg (IV).
B. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN

1 DS : Bersihan jalan nafas Sekresi yang tertahan


tidak efektif
1. Tn. U mengatakan sesak nafas
2. Tn. U mengatakan batuk dan tidak
bisa mengeluarkan sputum,

DO :

1. KU lemah
2. Tn. U tampak lemas, gelisah, dan
sesak nafas
3. Terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
4. hasil pemeriksaan Vital Sign : 130/78
mmHg Nadi 98/menit, pernafasan
26/menit, SP02 98%
5. pemeriksaan laboratorium : HB : 14,6
g/dl. Leukosit : 13. 500/mm3.
Hematokrit 41%. Trombosit
179/mm3. Ureum : 43 mg/dl. Creatin
0.9 mg/dl GDS : 109 mg/dl. Natrium
137 m Eq/l. Kalium 4,5 m Eq/l.
Cloride 99 m Eq/l. Rapid anti gen
negatif
6. Di IGD pasien mendapatkan terapi
farmakologi: IVFD : RL 12 tpm,
Ventolin 1 fls+ Pulmicort 1fl s
3xsehari (inhalasi), Levofloxacin
1x750 mg (IV).

3 DS : Tn. U mengatakan tidak bisa tidur, Gangguan pola tidur Hambatan lingkungan
dan kurang istirahat, tidur hanya 4 jam
dalam sehari, Tn. U mengatakan badan
terasa lemas

DO :

1. Tn. U tampak lemas


2. aktivitas Tn. U saat ini dilakukan di
tempat tidur dan sebagian di bantu
oleh keluarga.
3. hasil pemeriksaan Suhu : 36. 7’C, vital
sign : 130/78 mmHg, nadi : 98
x/menit, RR : 26 x/menit
4. pemeriksaan laboratorium : HB : 14,6
g/dl. Leukosit : 13. 500/mm3.
Hematokrit 41%. Trombosit
179/mm3. Ureum : 43 mg/dl. Creatin
0.9 mg/dl GDS : 109 mg/dl. Natrium
137 m Eq/l. Kalium 4,5 m Eq/l.
Cloride 99 m Eq/l. Rapid anti gen
negatif.

3 DS : Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan


antara suplai dan
1. Tn. U mengatakan sesak saat
kebutuhan oksigen
beraktivitas dirasakan +- 3 hari SMRS
2. Tn. U mengatakan aktivitas di bantu
oleh keluarga
3. Tn. U mengatakan badan terasa lemas

DO :

1. KU ; lemah
2. Aktitvitas Tn. U tampak di bantu oleh
keluarga
3. Tn. U tampak berbaring, aktitvitas
dilakukan di atas tempat tidur.
4. Tn. U tampak lemas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Hari/tgl Diagnosa


Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional
keperawatan
1. Kamis, Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif Latihan batuk efektif
tidak efektif keperawatan selama 3x24
28/1/21 Observasi Observasi
berhubungan dengan jam maka bersihan jalan nafas
1. Identifikasi kemampuan batuk. 1. Mengetahui kemampuan batuk
sekresi yang tetap paten dengan kriteria
2. Monitor adanya retensi sputum 2. Mengetahui adanya retensi sputum
tertahan hasil :
Terapeutik Terapeutik
1. Batuk efektif
meningkat (5) 1. Atur posisi semi-fowler atau 1. Meningkatkan ekspansi paru dan
2. Produksi sputum fowler memudahkan bernafas
menurun (5) 2. Pasang perlak dan bengkok di 2. Mempermudah klien untuk mengeluarkan
3. Dipsnea menurun (5) pangkuan pasien sputum
4. Gelisah menurun (5) 3. Buang secret pada tempat sputum 3. Menghindari bakteri terkontaminasi
5. Frekuensi nafas
Edukasi Edukasi
membaik (5)
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk 1. Agar memahami tujuan dan prosedur batuk
6. Pola nafas membaik
efektif efektif
(5)
2. Anjurkan tarik napas dalam 2. Untuk mengatur nafas saat ekhalasi
melalui hidurng selama 4 detik, 3. Untuk mengatur nafas saat ekhlasi
ditahan selama 2 detik, kemudian 4. Untuk mengeluarkan secret pada jalan
keluarkan dari mulut dengan bibir nafas
mencucu (dibulatkan) selama 8 Kolaborasi
detik 1. Untuk mempercepat proses penyembuhan
3. Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas dalam
yang ke 3

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat jika


perlu

2. Kamis. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur Dukungan tidur
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24
28/1/21 Observasi Observasi
hambatan jam maka pola tidur membaik
1. Memonitor pola aktivitas dan tidur 1. Mengetahui pola aktivitas dan tidur
lingkungan dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi faktor pengganggu 2. Mengetahui masalah yang dapat
1. Keluhan sulit tidur
tidur mengganggu tidur
menurun (5)
3. Identifikasi makanan dan 3. Mengetahui makanan/minuman yang
2. Keluhan sering terjaga
minuman yang mengganggu tidur mengganggu tidur
menurun (5)
Terapeutik Terapeutik
3. Keluhan pola tidur
berubah menurun (5) 1. Modifikasi lingkungan 1. Meningkatkan kenyamanan istirahat
4. Keluhan istirahat tidak 2. Batasi waktu tidur siang 2. Membantu penggunaan energi untuk
cukup menurun (5) 3. Tetapkan jadwal tidur rutin beraktivitas.
5. Kemampuan 4. Lakukan prosedur untuk 3. Membantu meningkatkan pola tidur
beraktivitas meningkat meningkatkan kenyamanan 4. Membantu situasi kondusif untuk tidur
(5) 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat 5. Membantu pasien dalam beristirahat
dan tindakan untuk menunjang
selama periode transisi dari rumah ke
siklus tidur terjaga
lingkungan baru.
Edukasi
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
1. Memberikan pemahaman pada pasien
selama sakit
mengenai pentingnya istirahat/tidur.
2. Anjurkan menepati kebiasaan
2. Membantu dalam pengaturan penggunaan
waktu tidur
energi untuk beraktivitas.
3. Anjurkan menghindari
3. Mengurangi faktor yang dapat
makanan/minuman yang
mengganggu proses istirahat/tidur
mengganggu tidur.
4. Memberikan situasi kondusif untuk tidur
4. Ajarkan relaksasi otot autogenik
tanpa penggunaan cara farmakologi
atau cara nonfarmakologi lainnya

3. Kamis, Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi Manajemen energi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
28/1/21 Observasi Observasi
ketidakseimbangan jam maka pola tidur membaik
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh 1. Menentukan derajat kerusakan dan
suplai dan dengan kriteria hasil :
yang mengakibatkan kelemahan kesulitan terhadap keadaan yang di alami
kebutuhan oksigen
1. Kemudahan dalam
2. Monitor kelemahan fisik dan 2. Untuk mengetahui kekuatan dan
melakukan aktivitas
emosional kelemahan fisik
sehari-hari meningkat
3. Monitor pola dan jam tidur 3. Untuk menghindari terjadinya letih
(5)
4. Monitor lokasi dan 4. Untuk memberi kenyamanan selama
2. Dispnea saat setelah
ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
aktivitas menurun (5)
melakukan aktivitas
Terapeutik
3. Perasaan lemah
Terapeutik
menurun (5) 1. meningkatkan kenyamanan istirahat serta
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
4. Frekuensi napas rendah stimulus dukungan fisiologis/psikologis.
normal 12-20 x/menit 2. Lakukan rentang gerak pasif/aktif 2. mencegah kekakuan sendi, kontraktur,
3. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur kelelahan otot
3. mengoptimalkan energi
Edukasi
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas 1. Meningkatkan kenyamanan istirahat
secara bertahap 2. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan
3. Ajarkan strategi koping untuk sirkulasi, mencegah terjadinya kontraktur.
mengurangi kelelahan 3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
fisik
Kolaborasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan 1. Mempercepat proses penyembuhan
makanan.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tgl No. Jam


Implementasi Paraf jam evaluasi Paraf
Dx
Kamis, 1. 13.00 Latihan Batuk Efektif 13.30 S:

28/1/21 Observasi Klien mengatakan masih sesak nafas dan batuk,


Klien mengatakan badan masih terasa lemas
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk.
2. Memonitor adanya retensi sputum O:

Terapeutik 1. KU : lemah, kesadaran composmentis


2. Klien merasa nyaman setelah diberikan
1. Mengatur posisi semi-fowler atau fowler
nebulizer
2. Memasang perlak dan bengkok di pangkuan
3. Warna sputum kuning-kekuningan dan
pasien
kental
3. Membuang secret pada tempat sputum
4. Klien terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
Edukasi
5. klien tampak lemas
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif 6. TTV : vital sign 130/78 mmHg, suhu 36,
2. Menganjurkan tarik napas dalam melalui hidurng 5’c, frekuensi napas 25 x/menit, leukosit
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian 13. 500/mm3
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
A:
(dibulatkan) selama 8 detik
Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
teratasi sebagian
hingga 3 kali
4. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung P:
setelah tarik napas dalam yang ke 3
Intervensi dilanjutkan
Kolaborasi
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
1. Mengkolaborasi pemberian obat jika perlu 2. Memonitor adanya retensi sputum
3. Melakukan teknik batuk efektif
4. Menganjurkan tarik nafas dalam
5. Mengkolaborasi pemberian obat ventolin 1
fls + pulmicort 1 fls 3x sehari(inhalasi),
levofloxacin 1x750 mg (IV)
Kamis, 2. 14.00 Dukungan Tidur 14.30 S:

28/1/21 Observasi Klien mengatakan masih sulit tidur, masih


sering terjaga, waktu tidur klien bertambah yang
1. Memonitor pola aktivitas dan tidur
sebelumnya 4 jam jadi 5 jam
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
3. Mengidentifikasi makanan dan minuman yang O:
mengganggu tidur
1. Klien tampak masih sulit tidur
4. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
2. Klien masih sering terbangun di malam
Terapeutik hari
3. Klien tampak lemah
1. Memodifikasi lingkungan
4. TTV : tekanan darah 130/78 mmHg,
2. Membatasi waktu tidur siang
pernafasan 25x/menit, suhu 36, 7.C. spo2
3. Menetapkan jadwal tidur rutin
96%
4. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan A:
5. Menyesuaikan jadwal pemberian obat dan
Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
P:
Edukasi
Intervensi dilanjutkan
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
1. Memonitor pola aktivitas dan tidur
2. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
3. Menganjurkan menghindari makanan/minuman
3. Membatasi waktu tidur siang
yang mengganggu tidur.
4. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
4. Mengajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
kenyamanan
terhadap gangguan pola tidur
5. Melakukan prossedur untuk menigkatkan
5. Mengajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya kenyamanan
6. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit

Kamis, 3. 15.00 Manajemen energi S:

28/1/21 Observasi 1. Klien mengatakan masih sesak nafas saat


beraktivitas
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
2. Klien mengatakan gerakan masih terbatas
mengakibatkan kelemahan
3. Klien mengatakan badan terasa lemas
2. Memonitor kelemahan fisik dan emosional
4. Klien mengatakan aktivitas masih dibantu
3. Memonitor pola dan jam tidur
keluarga
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas O:

Terapeutik 1. Klien tampak lemas


2. Klien tampak berbaring di tempat tidur
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
3. Aktivitas klien masih dibantu keluarga
stimulus
4. TTV : Tekanan darah 130/78 mmHg, suhu
2. Melakukan rentang gerak pasif/aktif
36,7’C, pernafasan 26x/menit
3. Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
4. Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur
P : Intervensi dilanjutkan
Edukasi
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh
1. Menganjurkan tirah baring yang mengakibatkan kelemahan
2. Menganjurkan melakukan aktivitas secara 2. Memonitor pola dan jam tidur
bertahap 3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
3. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi rendah stimulus
kelelahan 4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Kolaborasi
5. Lakukan rentan gerak aktif/pasif
1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
6. Menganjurkan tirah baring
meningkatkan asupan makanan.

Jum’at, 1. 08.00 Latihan batuk efektif S : Klien mengatakan sesak berkurang, batuk juga
sudah berkurang,
29/1/21 Observasi
O:
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
2. Memonitor adanya retensi sputum 1. keadaan umum baik,
2. kesadaran composmentis
Edukasi
3. klien merasa nyaman setelah diberikan
1. Melakukan teknik batuk efektif
nebulizer
2. Menganjurkan tarik nafas dalam
4. klien tampak segar
3. Mengkolaborasi pemberian obat ventolin 1 fls +
5. TTV ; TD : 130/90 mmHg, pernafasan
pulmicort 1 fls 3x sehari(inhalasi), levofloxacin
22x/menit, Nadi 98x/menit. Spo2 96%
1x750 mg (IV)
Suhu : 36,5’C

A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif


teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan

1. Mengidentifikasi kemampuan batuk


2. Menganjurkan relaksasi nafas dalam
3. Kolaborasi pemberian obat Ventolin 1 fls +
pulmicort 1 fls ( 3x sehari) inhalasi
Jum’at, 2. 09.00 Dukungan tidur S : Klien mengatakan pola tidur dan jam tidurnya
sudah membaik
29/1/21 Observasi
O:
1. Memonitor pola aktivitas dan tidur
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur 1. KU : baik
2. Klien tampak tertidur nyenyak pada malam
terapeutik
hari
1. Memodifikasi lingkungan
3. Klien tampak segar
2. Membatasi waktu tidur siang
4. TTV : Vital sign : 130/mmHg, Suhu 36,
3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
7’C, pernafasan 22 x/menit, nadi
kenyamanan
98x/menitt

A : Masalah gangguan pola tidur teratasi

P : Intervensi di hentikan.

Jum’at, 10.00 Manajemen energi S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang,


aktivitas sudah sering dilakukan dengan mandiri.
29/1/21 Observasi
O:
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelemahan 1. Aktivitas klien seperti duduk di sisi tempat
2. Memonitor pola dan jam tidur tidur dilakuan dengan mandiri
2. Klien melakukan latihan rentan gerak aktif
Terapeutik
dengan baik
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
3. Klien tampak segar
stimulus
4. TTV ;Vital sign 130/90mmHg, pernafasan
2. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
22x/menit, suhu 36,7’C, nadi 98x/menit
melakukan aktivitas
3. Lakukan rentan gerak aktif/pasif A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian

Edukasi P : Intervensi di lanjutkan

1. Menganjurkan tirah baring 1. menyediakan lingkungan yang nyaman dan


rendah stimulus,
2. melakukan rentan gerak aktif/pasif
3. menganjurkan tirah baring

Sabtu, 3. 08.00 Latihan batuk efektif S : klien mengatakan pola nafas sudah membaik.
Tidak ada batuk
30/1/21 Observasi
O:
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
1. KU : baik
Terapeutik
2. Klien tampak segar
1. Menganjurkan relaksasi nafas dalam
3. Kesadaran composmentis
Kolaborasi 4. Klien tampak tidak sesak dan batuk.
5. Vital sign : 120/90mmHg. Pernafasan
1. Kolaborasi pemberian obat Ventolin 1 fls +
20x/menit nadi ; 95x/menit.
pulmicort 1 fls ( 3x sehari) inhalasi
6. Hasil lab : hb 146 g/dl, leukosi
10.000/mm3, trombosit 179/mm3,
hematokrit 41%

A : masalah bersihan jalan nafas tidak efektif


teratasi

P : Intervensi di hentikan

Sabtu, 1 09.00 S : Klien mengatakan pola nafas sudah membaik,


dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan
31/1/21 mandiri.

O:

1. klien tampak segar dan senang


2. klien dapat melakukan aktivitas dengan
mandiri tanpa bantuan keluarga
3. KU : baik
4. Kesadaran composmentis
5. Vital sign : 120/90mmHg. Pernafasan
20x/menit nadi ; 95x/menit. Suhu 36,0’C
6. Hasil lab : hb 146 g/dl,
leukosit10.000/mm3, trombosit 179/mm3,
hematokrit 41%

A : masalah intoleransi aktivitas teratasi

P : intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai