Dosen pembimbing :
Ns. Ahmad fauzi, M.Kep
Di susun oleh :
Putri ridhotun nabila ( 180323060 )
D3 KEPERAWATAN TK 3
Pasien Tn. U.T usia 45 tahun datang ke Triase IGD RSUD Pademangan tanggal 28 Januari
2021 pukul 12.00 WIB diantar Istrinya dengan membawa hasil swab covid 19 negatif tanggal
25/1/2021, Perawat IGD melakukan pengkajian fisik dengan hasil keadaan umum lemah,
kesadaran compos mentis, GCS : 15 ( E : 4, V : 5, M : 6), Vital Sign : 130/78 mmHg, nadi 98
x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu 36,7’C, SPO2: 94%, BB : 55 kg, TB 169 cm, pasien
terpasang oksigen nasal canul 3 lpm SPO2 naik: 98% , pasien BAK spontan. Diagnosa medis
yang ditegakkan oleh ruang IGD adalah Pneumonia. Pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit sesak nafas sebelumnya dan memiliki riwayat penyakit hipertensi namun terkontrol .
Hasil wawancara perawat IGD dari pasien dan istri pasien mengatakan pasien mengeluh
sesak nafas (+), batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur dan kurang istirahat,gelisah, tidur hanya 4 jam dalam sehari, pasien mengatakan badan
terasa lemas, aktivitas untuk saat ini dilakukan di atas tempat tidur dan sebagian dibantu
keluarga karena pasien sesak. Keluhan dirasakan ± 3 hari SMRS dan pasien menyangkal
kontak dengan penderita covid 19 Selama di ruang IGD pasien dilakukan EKG, memasang
infuse, memberikan O2 nasal kanul 3 lpm, melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax,
mengambil darah untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, hasilnya: Hemoglobin 14,6 g/dl
(14-16 g/dl), Leukosit: 13.500 /mm3 (5000-10.000 /mm3), Hematokrit 41% (40-48%),
Trombosit 179 ribu/mm3 (150-400 ribu/mm3), ureum: 43 (10-50 mg/dl), creatinin: 0,9 (0,5-
1,2 mg/dl), GDS: 109 mg/dl, Natrium: 137 (135-145 m Eq/l), Kalium: 4,5 (3,6-4,8 m Eq/l),
Chloride: 99 (95-105 m Eq/l), Rapid Antigen: Negatif.
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama : Tn. U
b. Jenis kelamin : laki laki
c. Usia : 45 tahun
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesahatan dahulu :
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sesak nafas sebelumnya dan
memiliki riwayat penyakit hipertensi namun terkontrol
b. Riwayat kesehatan sekarang :
pasien mengeluh sesak nafas (+), batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum.
3. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah : 130/78 mmHg
b. Suhu : 36.7 ‘C
c. Pernafasan : 26/menit
d. Sp02 : 98 %
e. Gcs : 15
4. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium, hasilnya: Hemoglobin 14,6 g/dl (14-16 g/dl), Leukosit:
13.500 /mm3 (5000-10.000 /mm3), Hematokrit 41% (40-48%), Trombosit 179
ribu/mm3 (150-400 ribu/mm3), ureum: 43 (10-50 mg/dl), creatinin: 0,9 (0,5-1,2
mg/dl), GDS: 109 mg/dl, Natrium: 137 (135-145 m Eq/l), Kalium: 4,5 (3,6-4,8 m
Eq/l), Chloride: 99 (95-105 m Eq/l), Rapid Antigen: Negatif.
Ekspertisi thorakx : Pnemonia bilateral, Besar cor normal.
EKG : Sinus rithem
5. Pemberian terapy
IVFD : RL 12 tpm, Ventolin 1 fls+ Pulmicort 1fl s 3xsehari (inhalasi),
Levofloxacin 1x750 mg (IV).
B. ANALISA DATA
DO :
1. KU lemah
2. Tn. U tampak lemas, gelisah, dan
sesak nafas
3. Terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
4. hasil pemeriksaan Vital Sign : 130/78
mmHg Nadi 98/menit, pernafasan
26/menit, SP02 98%
5. pemeriksaan laboratorium : HB : 14,6
g/dl. Leukosit : 13. 500/mm3.
Hematokrit 41%. Trombosit
179/mm3. Ureum : 43 mg/dl. Creatin
0.9 mg/dl GDS : 109 mg/dl. Natrium
137 m Eq/l. Kalium 4,5 m Eq/l.
Cloride 99 m Eq/l. Rapid anti gen
negatif
6. Di IGD pasien mendapatkan terapi
farmakologi: IVFD : RL 12 tpm,
Ventolin 1 fls+ Pulmicort 1fl s
3xsehari (inhalasi), Levofloxacin
1x750 mg (IV).
3 DS : Tn. U mengatakan tidak bisa tidur, Gangguan pola tidur Hambatan lingkungan
dan kurang istirahat, tidur hanya 4 jam
dalam sehari, Tn. U mengatakan badan
terasa lemas
DO :
DO :
1. KU ; lemah
2. Aktitvitas Tn. U tampak di bantu oleh
keluarga
3. Tn. U tampak berbaring, aktitvitas
dilakukan di atas tempat tidur.
4. Tn. U tampak lemas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi
2. Kamis. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur Dukungan tidur
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24
28/1/21 Observasi Observasi
hambatan jam maka pola tidur membaik
1. Memonitor pola aktivitas dan tidur 1. Mengetahui pola aktivitas dan tidur
lingkungan dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi faktor pengganggu 2. Mengetahui masalah yang dapat
1. Keluhan sulit tidur
tidur mengganggu tidur
menurun (5)
3. Identifikasi makanan dan 3. Mengetahui makanan/minuman yang
2. Keluhan sering terjaga
minuman yang mengganggu tidur mengganggu tidur
menurun (5)
Terapeutik Terapeutik
3. Keluhan pola tidur
berubah menurun (5) 1. Modifikasi lingkungan 1. Meningkatkan kenyamanan istirahat
4. Keluhan istirahat tidak 2. Batasi waktu tidur siang 2. Membantu penggunaan energi untuk
cukup menurun (5) 3. Tetapkan jadwal tidur rutin beraktivitas.
5. Kemampuan 4. Lakukan prosedur untuk 3. Membantu meningkatkan pola tidur
beraktivitas meningkat meningkatkan kenyamanan 4. Membantu situasi kondusif untuk tidur
(5) 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat 5. Membantu pasien dalam beristirahat
dan tindakan untuk menunjang
selama periode transisi dari rumah ke
siklus tidur terjaga
lingkungan baru.
Edukasi
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
1. Memberikan pemahaman pada pasien
selama sakit
mengenai pentingnya istirahat/tidur.
2. Anjurkan menepati kebiasaan
2. Membantu dalam pengaturan penggunaan
waktu tidur
energi untuk beraktivitas.
3. Anjurkan menghindari
3. Mengurangi faktor yang dapat
makanan/minuman yang
mengganggu proses istirahat/tidur
mengganggu tidur.
4. Memberikan situasi kondusif untuk tidur
4. Ajarkan relaksasi otot autogenik
tanpa penggunaan cara farmakologi
atau cara nonfarmakologi lainnya
3. Kamis, Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi Manajemen energi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
28/1/21 Observasi Observasi
ketidakseimbangan jam maka pola tidur membaik
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh 1. Menentukan derajat kerusakan dan
suplai dan dengan kriteria hasil :
yang mengakibatkan kelemahan kesulitan terhadap keadaan yang di alami
kebutuhan oksigen
1. Kemudahan dalam
2. Monitor kelemahan fisik dan 2. Untuk mengetahui kekuatan dan
melakukan aktivitas
emosional kelemahan fisik
sehari-hari meningkat
3. Monitor pola dan jam tidur 3. Untuk menghindari terjadinya letih
(5)
4. Monitor lokasi dan 4. Untuk memberi kenyamanan selama
2. Dispnea saat setelah
ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
aktivitas menurun (5)
melakukan aktivitas
Terapeutik
3. Perasaan lemah
Terapeutik
menurun (5) 1. meningkatkan kenyamanan istirahat serta
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
4. Frekuensi napas rendah stimulus dukungan fisiologis/psikologis.
normal 12-20 x/menit 2. Lakukan rentang gerak pasif/aktif 2. mencegah kekakuan sendi, kontraktur,
3. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur kelelahan otot
3. mengoptimalkan energi
Edukasi
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas 1. Meningkatkan kenyamanan istirahat
secara bertahap 2. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan
3. Ajarkan strategi koping untuk sirkulasi, mencegah terjadinya kontraktur.
mengurangi kelelahan 3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
fisik
Kolaborasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan 1. Mempercepat proses penyembuhan
makanan.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Jum’at, 1. 08.00 Latihan batuk efektif S : Klien mengatakan sesak berkurang, batuk juga
sudah berkurang,
29/1/21 Observasi
O:
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
2. Memonitor adanya retensi sputum 1. keadaan umum baik,
2. kesadaran composmentis
Edukasi
3. klien merasa nyaman setelah diberikan
1. Melakukan teknik batuk efektif
nebulizer
2. Menganjurkan tarik nafas dalam
4. klien tampak segar
3. Mengkolaborasi pemberian obat ventolin 1 fls +
5. TTV ; TD : 130/90 mmHg, pernafasan
pulmicort 1 fls 3x sehari(inhalasi), levofloxacin
22x/menit, Nadi 98x/menit. Spo2 96%
1x750 mg (IV)
Suhu : 36,5’C
P : Intervensi di lanjutkan
P : Intervensi di hentikan.
Sabtu, 3. 08.00 Latihan batuk efektif S : klien mengatakan pola nafas sudah membaik.
Tidak ada batuk
30/1/21 Observasi
O:
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
1. KU : baik
Terapeutik
2. Klien tampak segar
1. Menganjurkan relaksasi nafas dalam
3. Kesadaran composmentis
Kolaborasi 4. Klien tampak tidak sesak dan batuk.
5. Vital sign : 120/90mmHg. Pernafasan
1. Kolaborasi pemberian obat Ventolin 1 fls +
20x/menit nadi ; 95x/menit.
pulmicort 1 fls ( 3x sehari) inhalasi
6. Hasil lab : hb 146 g/dl, leukosi
10.000/mm3, trombosit 179/mm3,
hematokrit 41%
P : Intervensi di hentikan
O:
P : intervensi di hentikan