Kesiapan Eksportir Indonesia Untuk

Menembus Akses Pasar Ekspor Buah Mangga

dan Meningkatkan Ekspor Buah-Buahan
Tropis Ke Korea Selatan

H. Benny Soetrisno
Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan
Ekspor Indonesia
• Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini berbanding lurus dengan
majunya perdagangan yang dialami
Indonesia di pasar global. Indonesia kini
mampu bersaing dengan baik dengan
negara-negara yang lain sehingga banyak
dari produk Indonesia yang dikenal oleh
konsumen luar negeri.
• Komoditas ekspor Indonesia mulai dari
pertambangan hingga kerajinan tangan
telah mendunia. Adapun produk dari
bidang hortikultura yang ternyata banyak
diminati di pasar global. Produk
hortikultura memang banyak diminati di
pasar global. Hal ini disebabkan oleh
beragamnya produk yang dimiliki oleh
Indonesia itu sendiri, mulai dari buah-
buahan hingga sayuran.
• Pada kesempatan kali ini, akan dibahas
mengenai produk buah-buahan yang telah
sukses merambah ke pasar global saking
banyaknya peminat. Produk tersebut
• Ekspor mangga yang dilakukan oleh
Indonesia telah dimulai sejak lama.
• Hal ini juga dikemukakan oleh
Sekretaris Daerah Jawa Barat yang
menyatakan bahwa produk mangganya
telah merambah ke negeri matahari
terbit.
• Hal tersebut telah membuktikan bahwa
produk dalam negeri telah mampu
bersaing di pasar global.

Negara Tujuan Ekspor Mangga

Indonesia Terbesar Saat Ini :
• Amerika Serikat
• Singapura
• Jepang
• Banyak alasan megapa buah yang satu
ini selalu diminati oleh konsumen di
berbagai daerah.
• Selain rasanya yang nikmat, mangga
juga memiliki kandungan gizi dan
vitamin yang bermanfaat bagi tubuh.
• Hal inilah yang kemudian membuatnya
banyak diminati, selain dapat dinikmati
langsung, buah mangga juga dapat
diolah dalam berbagai macam.
• Banyak orang yang mengolahnya ke
dalam beberapa makanan dan
minuman seperti jus, ice cream, puding,
hingga bolu kukus, hal ini juga
membuktikan bahwa buah mangga ini
memang istimewa dan layak untuk
diekspor ke luar negeri.
• Negara Tujuan Ekspor Mangga
Indonesia Terbesar
• Buah yang mengandung banyak vitamin
dan juga manfaat ini ternyata telah
diekspor ke berbagai negara, salah
satunya adalah Jepang.
• Hampir seluruh daerah di Indonesia ini
menyumbang produk mangga dan ikut
andil dalam kegiatan ekspor mangga ke
luar negeri.
• Negara dengan julukan Paman Sam ini
ternyata mengimpor buah mangga dari
Indonesia, khususnya dari daerah
Majalengka (Jawa Barat).
• Mangga yang diekspor adalah jenis
mangga gedong gincu yang memiliki
karakteristik menarik, rasanya manis,
dan juga aromanya harum.
• Bulan September 2019, Kementrian
Pertanian (Kementan) telah melepas 1,6
ton mangga yang diekspor ke Amerika
Serikat. Sementara Kabupaten
Sebagai gambaran, Indonesia terkenal
sebagai produsen buah mangga dunia
terbesar setelah India, Tiongkok, Thailand,
dan Meksiko. Melalui perlakuan khusus,
wilayah ini mampu berproduksi dua kali
dalam setahun. Selain terkenal dengan
mangga gedong gincu, beberapa varietas
mangga lainnya juga ada di Indramayu.
• Mangga ini spesifik hanya tumbuh
bagus di Kabupaten Sumedang,
Majalengka, Indramayu, Cirebon, dan
Kuningan bahwa Gedong Gincu
mempunyai potensi pasar yang bagus.
• Gabungan Perusahaan Ekspor
Indonesia ( GPEI ) sangat mendukung
Kabupaten mengembangkan budi daya
Gedong gincu di Kabupaten Sumedang
maupun di Provinsi Jawa Barat.
• Salah seorang eksportir mangga
Gedong gincu, Supian mengaku siap
membantu pemasaran para petani.
Supian kini sukses mengirim ekspor
komoditas buah ini ke Rusia dan Eropa
Timur.
• Kami memerlukan dukungan terkait
rumah kemas ( packing house ) dan
mesin pelapisan ( coating ) agar daya
simpan lebih lama.
• Buah mangga tersedia melimpah saat
panen raya pada September –
Desember. Total produksi buah mangga
pada tahun 2017 sebesar 2.203.789
ton, berada di urutan kedua total
produksi 11,22% dari total produksi
buah di Indonesia. Sentra produksi
mangga terbesar ada di Pulau Jawa
dengan total produksi sebesar
1.669.672 ton atau 75,76% dari total
produksi mangga nasional
(Kementerian Pertanian, 2017). Per
Agustus, volume ekspor mangga
tumbuh menjadi 939 ton dengan harga
jual US$994,3 per ton. Pertumbuhan
dan harga jual ini lebih besar daripada
tahun 2016 dengan volume ekspor
sebesar 473 ton dan dijulai di level
US$638,1 per ton.
• Salah satu kebun mangga berupa
hamparan kawasan terdapat di
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan
jenis mangga gedong gincu.
• Peluang pengembangan ekspor buah
mangga Indonesia sangat menjanjikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk memperkuat daya saing mangga
Indonesia di antaranya memperhatikan
budidaya yang baik dan pemanfaatan
teknologi pasca panen guna
peningkatan kualitas produksi.
• Peningkatan kinerja ekspor buah
mangga dapat dilakukan melalui
penerapan sistem jaminan mutu di
seluruh rantai produksi.
• Konsistensi mutu dapat dijamin melalui
diterapkannya standardisasi produk
hasil pertanian dari hulu ke hilir.
• Dimulai dari tingkat produksi (Good
Agricultural Practices), penanganan
pasca panen (Good Handling
Practices), pengolahan (Good
Manufacturing Practices) dan di tingkat
distribusi hingga produk sampai ke
tangan konsumen.
• Total quality management tersebut
sangat diperlukan untuk menjamin mutu
produk buah mangga sehingga buah
mangga Indonesia memiliki daya saing
secara nasional ataupun internasional.
• Upaya untuk menembus pasar ekspor
bukan hal yang sulit termasuk ke Korea
Selatan. Asalkan memperhatikan hal
yang dipersyaratkan atau kebiasaan
pasar agar produk dari Indonesia bisa
menembus pasar ekspor.
• Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Di samping selera
masyarakat, pemerintah Korea Selatan
sangat tegas terhadap upaya
perlindungan konsumen. Ada beberapa
standar kesehatan yang harus segera
diketahuioleh eksportir produk makanan
olahan.
• Saat ini Indonesia telah menjalin kerja
sama dengan ASEAN-Korea Centre
(AKC). Kerja sama ini bertujuan untuk
membuka akses pasar bagi negara-
negara di kawasan Asean ke Korea
Selatan, maupun sebaliknya. Kerja
sama tersebut bisa memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada
para pelaku usaha Indonesia dalam
 H. Benny Soetrisno
Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan
Ekspor Indonesia

+62-21 42900 549 dpp.gpei@gmail.com

Jakarta, 25 Januari 2021