Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PROGRAM KELAS FULL DAY SCHOOL

DI MTs N NGEMPLAK BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL

Oleh:

UMI ROBI’AH MUTSANA FAJRUN NISA’

K8410059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2014
PERSETUJUAN

Jurnal ini telah disetujui dan disahkan sebagai syarat memenuhi ujian skripsi
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Basuki Haryono, M.Pd Drs. Haryono, M.Si


NIP. 19500225 197501 1 002 NIP. 19510101 198103 1 005
EVALUASI PROGRAM KELAS FULL DAY SCHOOL DI MTs N NGEMPLAK
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UMI ROBI’AH MUTSANA FAJRUN NISA’

K8410059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2014

ABSTRAK

Program full day school merupakan salah satu pelayanan program


pendidikan guna mewadahi peserta didik yang mempunyai kemampuan yang
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang lain. Dalam penyelenggaraannya
membutuhkan suatu manajemen pendidikan agar dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Pada pelaksanaannya, diperlukan evaluasi yang meliputi
context, input, process dan product. Evaluasi ini berlandaskan pada standar
nasional pendidikan. Dalam pelaksanaan program full day school juga terdapat
hambatan di dalamnya, serta terdapat upaya untuk mengatasinya. Hasil dari
evaluasi program akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan
program.
Kata Kunci: Evaluasi program model CIPP, full day school, manajemen
pendidikan

PENDAHULUAN serta tuntutan masyarakat yang


menginginkan pendidikan yang lebih
Dalam dunia pendidikan
bermutu dan berkualitas, maka
terdapat tiga jalur yaitu informal,
beberapa lembaga pendidikan
formal dan nonformal. Pendidikan
menyelenggarakan program-program
formal yang ada di Indonesia
baru seperti sekolah unggulan,
diselenggarakan dengan model
akselerasi dan full day school guna
pendidikan kelas regular. Akan
memenuhi permintaan dari
tetapi, karena terdapat persaingan
masyarakat. Sekolah unggul menurut
dalam mencari calon peserta didik,
Mulyasari (2013) yaitu sekolah yang
fokus pada kualitas proses full day school diterapkan dengan
pembelajaran yang bergantung pada salah satu harapannya yaitu untuk
sistem pembelajarannya. Selain meningkatkan Ilmu Pengetahuan,
sekolah unggul, layanan pendidikan Teknologi dan Iman serta Taqwa.
yang lain adalah program akselerasi. Program full day school menerapkan
Menurut Hawadi (mengutip pendapat waktu belajar yang lebih lama, yaitu
Colangelo (1991) istilah akselerasi dari pukul 07.00 WIB sampai pukul
dapat didefinisikan sebagai: 15.30 WIB, dengan rata-rata 8,5
“Pemberian pelayanan yang jam/hari, dibandingkan dengan
diberikan kepada siswa cerdas program regular waktu belajar dari
istimewa untuk dapat menyelesaikan pukul 07.00 WIB sampai pukul
proses belajar-nya sesuai dengan 14.00 WIB dengan rata-rata waktu 7
kemampuan dengan memberikan jam/hari. Dalam waktu yang relatif
muatan kurikulum berdasar pada lebih lama, maka peseta didik
percepatan bahan ajar yang mendapatkan pelajaran lebih padat
seharusnya dikuasai oleh siswa saat dan lebih lengkap dibandingkan
itu.” (Hawadi, 2004, dalam Astutik, dengan peserta didik regular.
2013).
MTs N Ngemplak merupakan
Model pelayanan pendidikan salah satu sekolah yang menerapkan
yang lain juga dikembangkan oleh program full day school selain
para pengelola di sekolah-sekolah program reguler di dalamnya dengan
menjadi bentuk yang lebih beragam kurikulum yang sama yang dimulai
yaitu full day school. Program full sejak tahun pelajaran 2009/2010.
day dirintis guna memperbaiki Secara administratif, sarana dan
pelayanan dalam bidang pendidikan. prasarana MTsN dapat dikatakan
Program full day school merupakan telah memenuhi syarat untuk
salah satu inovasi baru dalam menjalankan program full day
penyelenggaraan program pendi- school. Akan tetapi dalam sebuah
dikan untuk mengembangkan program, tidak hanya memerlukan
kreativitas peserta didik. Program sarana dan prasarana, namun juga
membutuhkan komponen pendidikan adanya evaluasi dapat memberikan
yang lain seperti tenaga pengajar informasi untuk membantu perbaikan
yang harus memenuhi kualifikasi. dan perkembangan program tersebut.
Selain itu, yang paling penting
Pada proses evaluasi tersebut
adalah mempunyai manajemen
berlandaskan pada delapan Standar
pendidikan yang baik. Manajemen
Nasional Pendidikan yang terdapat
menurut Sudjana (2000:77) bahwa:
dalam Peraturan Pemerintah
“rangkaian berbagai kegiatan wajar
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
yang dilakukan seseorang ber-
2005 Tentang Standar Nasional
dasarkan norma-norma yang telah
Pendidikan yang dapat menilai
ditetapkan dan dalam pelak-
keefektifan program full day school.
sanaannya memiliki hubungan dan
saling keterkaitan dengan lainnya. Evaluasi program dilakukan
Hal tersebut dilaksanakan oleh orang agar tercapai tujuan dari pendidikan
atau beberapa orang yang ada dalam dan hasil dari evaluasi dapat
organisasi dan diberi tugas untuk digunakan sebagai dasar
melaksanakan kegiatan tersebut”. pertimbangan pengambilan
(Suhardan, dkk, 2009:87) seperti keputusan.
mempunyai buku pedoman dalam METODE PENELITIAN
penyelenggaraan program full day Metode penelitian ini adalah
school. Pada pelaksanaannya, kualitatif deskriptif karena peneliti
program full day school memerlukan dapat menggambarkan objek
evaluasi yang meliputi context, input, penelitian secara holistik berdasarkan
process dan product. Evaluasi ini realitas sosial yang ada di lapangan.
dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk Jenis penilitian adalah evaluatif.
(1967) di Ohio State University. Teknik pengumpulan data yang
Proses manajemen dalam program digunakan adalah wawancara
full day school terdapat pada setiap mendalam, pengamatan langsung,
indikator yang akan dievaluasi dan studi dokumentasi. Validitas data
dengan menggunakan CIPP (context, diperoleh melalui triangulasi sumber
input, process, and product) Dengan dan triangulasi metode. Teknik
analisis data yang digunakan adalah seleksi khusus yang meliputi tes
model analisis interaktif. psikologis, tes akademik dan tes
PEMBAHASAN kesehatan, melainkan hanya seleksi
Program Full Day School Sebagai NEM dari SD/ MI. Batas nilai ujian

Peningkatan Eksistensi Madrasah pada awalnya adalah 24, tetapi

Berdasarkan hasil penelitian semakin banyaknya peminat, maka

yang sudah dipaparkan, bahwa syarat tersebut diturunkan menjadi

penyelenggaraan program full day 21. Selain itu, anak yang tidak bisa

school di MTs Negeri Ngemplak membaca Al-Qur’an tetapi mampu

belum berjalan sesuai dengan standar dalam finansial pun bisa masuk ke

yang sudah ditetapkan, namun hanya kelas program full day school.

untuk meningkatkan mutu lulusan Mayoritas peminat program full day

madrasah dalam pemenuhan school adalah orang tua yang mampu

kebutuhan masyarakat yang semakin dalam hal finansial dan mempunyai

tinggi dalam bidang pendidikan. pandangan agamis yang tinggi.


Sehingga penyelenggaraan program
MTs Negeri Ngemplak
full day school dalam implemen-
kurang memperhatikan syarat-syarat
tasinya belum sesuai dengan tujuan
penyelenggaraan program. Antara
awal, yakni memenuhi pelayanan
lain tidak ada SOP dari program full
pendidikan bagi peserta didik yang
day school dan tidak ada SK secara
berkemampuan lebih tinggi,
khusus dari Departemen Agama
melainkan hanya sebagai pening-
sebagai badan yang menaungi MTs,
katan eksistensi Madrasah di tengah-
melainkan berdasarkan kebijakan
tengah kebutuhan masyarakat dalam
Kepala Madrasah dengan keputusan
bidang pendidikan.
musyawarah dewan guru, kemudian
menerbitkan Surat Keputusan dari Selain itu, apabila dilihat

Kepala Madrasah. dengan manajemen pendidikan,


mulai dari perencanaan hingga
Syarat penerimaan peserta
pengendalian, madrasah belum bisa
didik pun tidak konsisten. Hal ini
menyelenggarakan program dengan
dibuktikan dengan data yang
baik. Perencanaan dalam mekanisme
menunjukkan bahwa tidak ada tes
penerimaan peserta didik baru dinilai belum sesuai dengan standar ang
kurang selektif. Hal ini dapat dilihat sudah ditetapkan. Hal ini dapat
dari data penelitian bahwa calon dibuktikan dengan data yang
peserta didik yang diterima adalah diperoleh bahwa untuk tenaga
peserta didik yang mempunyai pendidik tidak ada tes seleksi khusus,
kemampuan dalam hal finansial, hanya melihat dari keseharian dalam
serta mempunyai kemauan, namun mengajar saja bahkan ada beberapa
tidak melihat kemampuan akademik tenaga pendidik yang mengajar tidak
dengan melakukan tes seleksi sesuai dengan latar belakang
khusus. pendidikan.
Bahkan menerima peserta Di dalam manajemen
didik tanpa melakukan tes seleksi pendidikan, apabila terdapat hal yang
merupakan suatu kebanggaan tidak sesuai dengan standar yang
tersendiri bagi madrasah, karena sudah ditetapkan maka program
mereka beranggapan bahwa sudah tersebut belum efektif. Menurut data
banyak masyarakat “mampu” dan penelitian yang ada, komponen-
menginginkan anaknya sekolah di komponen di dalam proses
MTs Negeri yang memiliki program penyelenggaraan program full day
full day school di dalamnya. Selain school belum sesuai dengan kriteria
itu, untuk pengorganisasian, program yang sudah ditentukan. Dengan
full day school belum adanya program full day school
memperbaharui struktur organisasi diharapkan peserta didik memiliki
pengurus full day school. prestasi yang lebih baik
dibandingkan program reguler.
Ketiadaan Standar Pada Program Namun, karena belum mampu
Full Day School memberikan standar untuk peserta

Berdasarkan hasil penelitian didik program full day school, maka

yang sudah dilakukan, dapat tidak dapat dipungkiri dalam

diketahui bahwa dalam pelaksanaan program full day school

penyelenggaraan program full day terdapat peserta didik yang

school di MTs Negeri Ngemplak mengalami penurunan prestasi,


sehingga pihak madrasah school, misalnya perencanaan
memindahkan peserta didik tersebut pembelajaran yaitu belum
ke program reguler, kemudian pihak memerhatikan jumlah maksimal
madrasah juga akan mencari peserta peserta didik, belum ada evaluasi
didik pengganti yang lebih baik yang secara khusus terhadap kelas full day
berasal dari program reguler. school, serta mayoritas guru hanya
Sehingga dapat dikatakan bahwa monoton dalam menyampaikan
manajemen pendidikan untuk materi tanpa memperhatikan
memimpin program full day school pemahaman peserta didik.
belum sesuai dengan standar, karena Apabila program full day
belum mampu memilah calon peserta school diselenggarakan untuk
didik dengan selektif. meningkatkan mutu layanan
Ketiadaan Target Khusus dalam pendidikan, seharusnya untuk
Pelaksanaan Program Full Day mendidik peserta didik program
School tersebut harus lebih maksimal, tidak
Data di lapangan menunjuk- hanya sebagai formalitas dalam
kan bahwa program full day school melaksanakan program. Dapat
tidak mempunyai target dalam dikatakan demikian karena menurut
pelaksanaanya. Idealnya, program data yang ada menunjukkan bahwa
full day school mempunyai kelebihan madrasah tidak memiliki target
dibandingkan program reguler. Akan khusus untuk program full day
tetapi, data di lapangan menunjukkan school, sebaliknya madrasah hanya
bahwa program full day school menerima peserta didik yang
berjalan seperti halnya pendidikan berkemampuan tinggi dalam
reguler pada umumnya. Yang akademik dan finansial saja.
membedakan hanya waktu Menurut manajemen
pembelajaran yang lebih panjang. pendidikan, pelaksanaan program full
Berdasarkan data lapangan, day school belum berjalan dengan
ada banyak hal yang tidak dapat baik. Hal ini sesuai dengan data yang
dipenuhi madrasah dalam menunjukkan bahwa dalam
menyelenggarakan kelas full day perencanaan pembelajaran banyak
guru yang tidak bisa menguasai memiliki status sosial yang lebih
kelas, tes psikologis hanya dilakukan tinggi. Artinya, bahwa program full
pada waktu kelas VII, dan untuk day school hanyalah sebagai tempat
evaluasi pembelajaran tidak ada untuk memberikan pelayanan kepada
perbedaan dengan program reguler, peserta didik yang berkemampuan
hanya saja ketika ulangan harian tinggi dan membentuknya sebagai
bobot soalnya lebih berat daripada peserta didik yang siap bersaing.
kelas reguler. Hal ini dikarenakan Dari hasil penelitian yang
pada saat penerimaan peserta didik sudah dilakukan dapat dikatakan
baru, madrasah tidak mempunyai bahwa dapat dilihat bahwa
target kriteria khusus ataupun tes sebenarnya tidak ada perbedaan yang
seleksi. Sehingga dalam pelak- mendalam antara program full day
sanaannya pun tidak jauh berbeda school dan program reguler. Selama
dengan kelas reguler. ini program full day school hanya
Rendahnya Manajemen Dalam berbeda dalam proses pem-
Penyelenggaraan Program Full belajarannya dan tidak memiliki
Day School target yang khusus. Hal ini
Program full day school menyebabkan kualitas lulusan dari
merupakan salah satu wujud dari program full day school tidak jauh
program kelas unggulan yang banyak berbeda dengan program reguler, dan
diminati oleh orang tua siswa dan tidak menutup kemungkinan
siswa dengan alasan bahwa anak program reguler lebih tinggi hasilnya
akan mendapatkan pelajaran yang daripada kelas program full day
lebih banyak dan tambahan waktu school.
belajar. Hal ini dianggap sebagai Menurut manajemen pen-
salah satu cara untuk mengontrol didikan, keluaran dari program full
perilaku anak agar tidak menyia- day school di MTs Negeri Ngemplak
nyiakan waktu belajar. Selain itu, tidak jauh berbeda dengan program
program full day school juga reguler. Hal ini sesuai data di
digunakan oleh para orang tua untuk lapangan bahwa nilai batas
pemenuhan prestise, agar terlihat ketuntasan antara kedua program
adalah sama. Selain itu dalam hal Terakhir untuk output peserta didik
sekolah lanjutan, para peserta didik program full day school di MTs
dari program full day school sama Negeri Ngemplak sudah mampu
dengan program reguler yang rata- meningkatkan kualitas madrasah
rata melanjutkan ke sekolah-sekolah menjadi lebih baik dan banyak
yang mereka inginkan. peminatnya.
Menurut manajemen
PENUTUP pendidikan, model pelayanan
Dalam penyelenggaraan pendidikan di MTs Negeri Ngemplak
program kelas full day school harus hanya untuk meningkatkan eksistensi
memperhatikan input, process, dan sekolah, tanpa memperhatikan
output. Input program kelas full day standar-standar yang sudah
school di MTs Negeri Ngemplak ditentukan. Implikasi berdasarkan
belum berjalan dengan baik, karena Manajemen Pendidikan dalam hal
tidak ada kriteria khusus. Untuk mengevaluasi program full day
biaya pendidikan, segala sesuatu school adalah perlu adanya evaluasi
yang berhubungan dengan kegiatan yang berkesinambungan dengan
belajar mengajar di program full day komponen-komponen pendidikan.
school ditanggung oleh orang tua Setelah adanya evaluasi
dari peserta didik program full day program ini, diharapkan pihak Dinas
school. Terakhir untuk struktur Pendidikan melakukan evaluasi
organisasi program full day school terhadap jalannya program full day
belum terdapat pembaharuan. school perihal penyelenggaraan
Process penyelenggaraan program program full day school, terutama
kelas full day school sama seperti dalam penerimaan peserta didik dan
pembelajaran kelas reguler pada hendaknya memberikan sosialisasi
umumnya, mulai dari kurikulum, kepada sekolah penyelenggara full
RPP, silabus, metode pembelajaran, day school perihal manajemen dalam
KKM hingga evaluasi pembelajaran. penyelenggaraan kelas full day
Perbedaannya hanya terletak pada school agar dapat berjalan dengan
waktu belajar yang lebih lama. baik. Dan untuk pihak sekolah
diharapkan lebih memperhatikan Astutik, D. (2013). Evaluasi
Program Akselerasi Di SMA
syarat-syarat penyelenggaraan
N 1 Karanganyar Tahun
program full day school. Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Tidak Dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret,
DAFTAR PUSTAKA Surakarta.

Burhan Bungin. (2005). Metode


Akhmad Sudrajat, A. (2009). Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Undang-undang Nomor 20 Raja Grafindo Persada.
tentang Sisdiknas. Diunduh
05 Februari 2014, dari Danim, S. (2002). Konsep dan Teori
http://akhmadsudrajat.files.w Manajemen Berbasis
ordpress.com/2009/04/undan Sekolah. Naskah Buku Teks,
g-undang-no-20-tentang- Universitas Bengkulu :
sisdiknas.pdf. Departemen Pendidikan
Nasional
Alan, Evision. (1983). Oxford
Learner’s Pocket Dictionary Echols, J.M., (1990). Kamus Inggris-
New York : Oxford University Indonesia cetakan ke- XIX,
Press Jakarta: PT. Gramedia

Anjar Ginanjar. (2013). Metode Fatimah, (2011). Plus Minus Full


Pembelajaran Sistem Full Day School (Online) Diunduh
Day School. (Online). 23 Juni 2013 dari
Diunduh 10 Agustus 2013 dari http://www.fatahasolo.net/fat
http://aginista.blogspot.com/201 aha/berita.php?id=28
3/01/metode-
pembelajaransistem-full- Fitria. (2012). Evaluasi program
day.html kelas bilingual di SMPN 1
Selogiri tahun ajaran
Arikunto, S (1993). Prosedur
2011/2012. Skripsi Tidak
Penelitian: Suatu Pendekatan
Dipublikasikan, Universitas
Praktek. Jakarta: Rineka
Sebelas Maret, Surakarta.
Cipta
Hadi, S. (2003). Pendidikan: Suatu
Arikunto, S. dan Safrudin, C. (2010).
Pengantar. Surakarta:
Evaluasi Program
Universitas Sebelas Maret
Pendidikan: Pedoman
Press
Teoretis Praktis Bagi
Mahasiswa dan Praktisi Haris Herdiansyah. (2010).
Pendidikan Metodologi Penelitian
Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
________ (2010). Pengantar
Sosial. Jakarta : Salemba
Evaluasi Program. Jakarta :
Humanika.
Alfabeta.
Iwan Kuswandi, (2012). Full Day Madrasah. Jakarta: Prenada
School dan Pendidikan Terpadu. Media Group
(Online). Diunduh 10 Agustus
2013 dari Mushlihin Al-Hafidz. (2013).
http://iwankuswandi.wordpre Pendidikan: Pengertian Full
ss.com/full-day-school-dan- Day School. (Online).
pendidikan-terpadu/ Diunduh 23 Januari 2014 dari
http://www.referensimakalah.
Karsidi, R. (2011). Sosiologi com/2013/01/pengertian-full-
Pendidikan. Surakarta: day-school.html
Uversitas Sebelas Maret Press
Nurkancana, W. Dan Sunartana
Kasful Anwar & Hendra Harmi. P.P.N., (1986). Evaluasi
(2011). Perencanaan Sistem Pendidikan. Surabaya: Usaha
Pembelajaran Kurikulum Nasional
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Bandung: Alfabeta. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar
Miles, Matthew dan Huberman, A. Nasional Pendidikan (Online)
Michael. (1992). Analisis diunduh 23 Maret 2014 dari
Data Kualitatif. Jakarta: UI http://pedagos.wordpress.com
Press. /2013/05/28/analisis-uu-no-
20-tahun-2003-tentang-
Moleong, L.J. (2005). Metodologi sistem-pendidikan-nasional-
Penelitian Kualitatif. sisdiknas/
Bandung: Remaja
Rosdakarya. Slavin R.E., (2009). Psikologi
Pendidikan: Teori dan
____________ (2011). Metodologi Praktek, Edisi Ke Delapan
Penelitian Kualitatif. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks
Bandung: Remaja
Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
Mubarok Hasanuddin. (2008). R&D. Jakarta: Alfabeta
Pesantren VS Full Day
School: AntaraNews 19 Juni Sukmadinata, N.S., (2012). Metode
2008. (Online) diunduh 28 Penelitian Pendidikan.
Januari 2014 dari Bandung: Remaja
http://www.buntetpesantren.o Rosdakarya
rg/2008/06/pesantren-vs-full-
day-system.html Sutopo, H.B. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Muhaimin dan Sutiah. (2009). Surakarta : Universitas
Manajemen Pendidikan: Sebelas Maret Press.
Aplikasinya dalam
Penyusunan Rencana ____________ (2006). Metodologi
Pengembangan Sekolah/ Penelitian Kualitatif.
Surakarta : Universitas
Sebelas Maret Press.

Tayibnapis, F.Y. (2008). Evaluasi


untuk Program Pendidikan
dan Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta

Tim Dosen Administrasi Pendidikan


UPI. (2009). Manajemen
Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas (Online)
diunduh 10 Agustus 2013 dari
http://pedagos.wordpress.com/
2013/05/28/analisis-uu-no-20-
tahun-2003-tentang-sistem-
pendidikan-nasional-sisdiknas/

Anda mungkin juga menyukai