Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SCHOOL SCIENCE I

KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
SALMIAH HARDIANTY (1916441011)
YUDI ARDIANSYAH (1916441012)
WULANDARI (1916441013)
ALFIRA FAHRIANI (1916442001)
RISKI APRIANTI (1916442002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KELAS ICP


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

i
KATA PENGANTAR
          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Klasifikasi Materi dan Perubahannya”.
          Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Allah Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
        Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. 
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-
teman.

Makassar, 19 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
C. A. Cara Mengklasifikasi Materi.......................................................................................................2
B. Cara Memisahkan Campuran...........................................................................................................4
C. Benda-benda yang Dapat Mengalami Perubahan.............................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong kita untuk selalu update
tentang berita-berita terkini dan pengetahuan-pengetahuan baru yang semakin hari
semakin mengalami kemajuan. Salah satu kemajuan dibidang ilmu pengetahuan yaitu
tentang pengenalan kegiatan sains untuk anak usia dini. Pengenalan kegiatan sains ini
mencakup banyak hal di dalamnya.Salah satunya yaitu pengenalan materi dan
perubahannya yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari.
Materi (zat) adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Secara
garis besar, wujud materi dapat dikelompokkan menjadi padat, cair, dan gas.benda-benda
di sekitar kita yang tergolong materi contohnya seperti kursi, buku, air, awan, dan udara.
Benda-benda yersebut tergolong materi karena selain menempati ruang juga mempunyai
massa.
Banyak cara untuk mengetahui apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan.
Misalnya, untuk menunjukkan bahwa udara menempati ruang di tunjukkan oleh balon
akan mengembang jika ditiup. dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temukan adanya
perubahan-perubahan pada benda tersebut. Misalnya, air menjadi es, kursi menjadi arang
jika dibakar, dan awan berubah bentuknya.Perubahan-perubahan yang terjadi di alam
dapat digolongkan menjadi perubahan kimia, biologi, dan fisika.
Perubahan-perubahan yang terjadi di alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
suhu, kelembapan, ada tidaknya kuman dan waktu beberapa faktor diatas berkaitan
dengan perubahan materi yang disebabkan oleh adanya pembakaran, perkaratan oleh
oksigen dan air, pemanasan, pembusukan, pendinginan, dan pemberian tekanan. Dengan
memahami berbagai aspek materi dan perubahannya ini berdampak besar bagi
kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi materi?
2. Bagaimana cara pemisahan campuran?
3. Apa saja perubahan yang terjadi pada materi?
A. Tujuan penulisan
1. Memahami klasifikasi materi
2. Mengetahui metode pemisahan campuran
3. Mengetahui perubahan yang terjadi pada materi

1
BAB II

PEMBAHASAN
C. A. Cara Mengklasifikasi Materi
1. Klasifkasi Materi
Istilah materi sudah sering kita dengar dan juga menjadi kata-kata yang dipilih sebagai
bahan ejekan terhadap seseorang yang memiliki orientasi terhadap uang dan kebendaan
lainnya. Istilah materi dapat kita rujukan dengan alam sekitar kita seperti tumbuhan,
hewan, manusia, bebatuan dan lainnya. Alam sekitar kita merupakan ruang dan yang kita
lihat adalah sesuatu yang memiliki massa atau berat dan juga volume, sehingga materi
didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang menempati ruang memiliki massa, volume dan memiliki sifat-sifat tertentu.
Materi memiliki massa, volume dan sifat, sehingga setiap materi memiliki wujud tertentu.
Jika kita melihat sebuah benda atau materi, maka wujudnya bermacam-macam. Di
lingkungan sekitar kita mudah dijumpai materi seperti kayu, air, dan udara.
Menurut Syukri (1999: 11) materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat,
cair dan gas. Padatan adalah benda yang kaku dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak
serigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai
wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat
mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain.
Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih
lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Di sisi lain, pendinginan gas akan
mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi
padat. Kita dengan mudah menemui materi yang berwujud gas, seperti: udara, gas bumi,
gas elpiji, uap air, dan lainnya. Untuk yang berwujud cair, mudah kita temui dalam
kehidupan sehari-hari kita seperti: air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar, larutan
gula, air laut.
Demikian pula materi dalam wujud padat, terdapat dalam lingkungan sekitar kita dan
yang paling sering kita jumpai seperti: baja, batu, gelas, kaca, kayu, kapur dan
sebagainya. Perbedaan dari ketiga macam wujud materi adalah kemungkinan
dimampatkan, sifat fluida, bentuk dan volumenya, disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1Perbandingan Sifat materi Gas, Cair dan Padat
Gas Cair Padat
Materi berwujud gas, mudah Materi berwujud cair, sulit, Materi yang berwujud padat
dimampatkan, jika terdapat simampatkan, dapat dialirkan tidak dapat dimampatkan,
gas pada satu ruang tertentu, dari daerah yang tinggi tidak memiliki sifat fuida atau
maka ruang tersebut dapat kedaerah yang lebih rendah. mengalir dan bentuk serta

2
diperkecil dengan Bentuk zat cair dapat berubah- volumenya tidak dapat
menambahkan tekanan ubah sesuai dengan berubah-ubah
sehingga volume gas juga tempatnya, namun volumenya
mengecil. Gas dapat mengalir tetap.
dari satu ruang bertekanan
tinggi ke ruang yang
bertekanan renda. Gas dapat
berubah bentuk dan
volumenya sesuai dengan
ruang yang ditempatinya

2. Unsur, senyawa dan Campuran


Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Berdasarkan
komposisinya, materi diklasifikasi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Senyawa merupakan zat
tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih
sederhana dengan proses kimia biasa. Campuran adalah suatu materi yang
terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan
zat-zat yang tercampur di dalamnya. Campuran heterogen terjadi karena zat
yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat
dikenali zat penyusunnya
a. Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-
zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Unsur berfungsi sebagai
zat pembangun untuk semua zat-zat kompleks yang akan dijumpai,
mulai dari garam dapur sampai senyawa protein yang sangat
kompleks. Semua zat dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur yang
terbatas.
b. Unsur-unsur akan saling bergabung membentuk senyawa. Senyawa
adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau
lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap.
Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk
air. Air terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Semua sampel air, dari
manapun asalnya akan mengandung unsur ini dengan perbandingan
satu bagian massa hidrogen dengan delapan bagian massa oksigen
(misalnya 1,0 g hidrogen dengan 8,0 g oksigen). Apabila hidrogen
bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air, akan selalu bergabung
dalam perbandingan massa seperti ini. Jadi, apabila ada 1,0 g hidrogen
yang bereaksi, maka tepat 8,0 g oksigen yang juga bereaksi, tidak lebih
atau kurang. Atau 2,0 g hidrogen bereaksi dengan 16,0 g oksigen
menjadi 18,0 g air.
c. Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarangan. Contohnya udara, minuman ringan, susu,
semen, dll. Udara merupakan campuran gas, tersusun dari nitrogen,

3
oksigen, argon, uap air dan karbon dioksida. Campuran dapat pula
terjadi antar senyawa, contohnya air dengan alkohol, atau antara
unsur dengan senyawa, contohnya nitrogen dengan uap air. Campuran
tidak memiliki susunan yang tetap.
Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen dan
heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan
yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan
akan sama. Larutan ini disebut campuran homogen. Dengan kata lain
campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang
disebut satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu
bagian dengan bagian yang lain didekatnya.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata
antara dua zat tunggal atau lebih shingga perbandingan komponen yang
satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana,
contohnya, minyak dan air. Apabila kita mengambil sampel dari sebagian
campuran minyak dan air akan kita dapatkan bahwa sebagian campuran
akan mempunyai sifat minyak, sedangkan sebagian lain mempunyai sifat
air. Jadi, campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak dan air. Apabila
campuran kita kocok, maka minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai
butir-butir halus yang jika dikumpulkan akan merupakan satu fasa. Hal ini
karena masing-masing butir minyak tersbut mempunyai sifat dan
komposisi seperti minyak pada butir lain.

B. Cara Memisahkan Campuran


Campuran dapat disusun oleh dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, campuran
tersebut harus dipisahkan. Zat- zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara
fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat- sifat fisis zat
penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik,
kelarutan, dan lain sebagainya. Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti untuk penjernihan air, pemisahan garam, analisis logam
berat, dan sebagainya. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan
antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi.

1. Metode Penyaringan (Filtrasi)

4
Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang
tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya,
campuran disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.

Padatan dengan ukuran partikel besar yang tidak larut akan tertinggal di kertas saring
sedangkan cairan dengan ukuran partikel lebih kecil dari pori-pori kertas saring akan
melewati kertas saring. Padatan yang tertinggal di kertas saring disebut residu dan cairan
yang dapat melewati kertas saring disebut filtrate.

Contohnya: memisahkan air the dari batang dan daun teh dengan menggunakan
penyaring teh.

2. Pengkristalan (kristalisasi)

Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan
dengan cara menguapkan pelarutnya. Contohnya, membuat garam dapur dari air laut.
Prosesnya memerlukan terik matahari untuk menguapkan air laut yang terdapat dalam
tambak-tambak garam di pinggir pantai.

3. Penyubliman (sublimasi)

Metode pemisahan campuran yang satu ini adalah cara pemisahan campuran antara zat
padat dengan zat padat yang mudah menyublim. Prinsip kerja sublimasi adalah
mengubah zat padat menjadi gas dengan dipanaskan. Lalu gas yang terbentuk segera
didinginkan sehingga gas berubah menjadi Kristal padat kembali.

Contohnya, memisahkan kapur barus yang bercampur dengan pasir. Pemisahan ini
dilakukan dengan memanaskan campuran kapur barus yang kotor sehingga kapur
barusnya menguap sedangkan pasirnya tidak ikut menguap. Selanjutnya uap kapur barus
didinginkan sehingga uap kapur barus menyublim berubah menjadi kristal kapur barus
yang berwarna putih.

4. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi


atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu.
Pada kromatografi komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu
fase diam dan fase gerak.

5. Penyulingan (distilasi)

Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair dengan zat cair berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Penyulingan bertingkat digunakan untuk pengolahan minyak
bumi sehingga dapat memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi
seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, lilin, maupun aspal.

5
C. Benda-benda yang Dapat Mengalami Perubahan
Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami
perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga
yang memerlukan waktu lama untuk pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut
dikenal dengan perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat
adalah pembakaran kertas. Contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang
relatif lama ialah proses berkaratnya besi.

Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang
lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh
energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi dibedakan dalam dua macam
yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia,
1. Perubahan Fisika
Suatu materi mengalami perubahan fisika, adalah perubahan zat yang bersifat
sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak
menghasilkan zat baru. Jika kita memanaskan es, maka es tersebut akan berubah menjadi
air, selanjutnya jika kita panaskan
terus maka air akan berubah menjadi uap air. Peristiwa ini hanya menunjukan
perubahan wujud dimana es, adalah air yang berbentuk padat, dan air yang berbentuk
cair, dan uap air adalah air yang berbentuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air.
Berbagai macam perubahan wujud adalah contoh perubahan fisika. Beberapa
contoh di bawah ini, adalah perubahan wujud yang mudah kita amati. Proses membeku,
perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi penurunan suhu, membuat es dan
membuat agar-agar atau jelly adalah proses yang sering dilakukan oleh ibu kita.
Penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat berubah menjadi gas. Dalam
kehidupan sehari-hari mudah kita jumpai, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi
gas berbau wangi. Menghablur merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan,
peristiwa ini sering disebut juga dengan pengkristalan. Proses di laboratorium dapat
dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal dari gas amonia dan
belerang dioksida.
Perubahan wujud yang lain adalah menguap, mencair dan mengembun. Peristiwa
ini dapat diamati pada peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan penguapan air ke
udara, selanjutnya mencair kembali dan kembali ke permukaan bumi,
Perubahan bentuk juga termasuk dalam perubahan fisika, misalnya gandum yang
digiling menjadi tepung terigu. Benang dipintal menjadi kain dan batang pohon dipotong-
potong menjad kayu balok, papan dan triplek.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan yang bersifat kekal dengan menghasilkan zat baru.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Untuk mempermudah, dapat kita lakukan
percobaan sederhana.
Batang kayu kita ambil dan dibakar, Batang kayu tersebut berubah menjadi abu,
asap dan disertai keluarnya panas. Abu, asap dan panas yang keluar tidak berubah
kembali menjadi batang kayu.
Perubahan yang terjadi kekal dan menjadi ciri perubahan kimia, dengan kata lain,
zat sebelum bereaksi berbeda dengan zat sesudah bereaksi.
Beberapa contoh lain adalah :

6
1. Pembakaran bahan bakar, bensin atau solar menghasilkan zat cair dan asap
serta energi
yang dapat menggerakkan kendaraan bermotor.
2. Proses fotosiontesa pada tumbuhan yang memiliki zat hijau daun, mengubah
air, gas carbon dioksida dan bantuan cahaya matahari dapat diubah menjadi makanan atau
karbohidrat,
3. Pemanasan batu kapur menghasil kapur tohor dan gas karbondioksida.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Materi
dapat di klasifikasikan menjadi padat, cair dan gas
2. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan 5 metode yaitu filltrasi, kristalisasi,
sublimasi, kromatografi dan distilasi.
3. Perubahan pada materi dapat terjadi dengan perubahan kimia dan perubahan fisika.
Perubahan kimia merupakan perubahan yang terjadi pada metri yang ditandai dengan
berubahnya bentuk dan penyusun suatu materi. Sedangkan perubahan fisika
merupakan perubahan yang terjadi pada materi yang ditandai dengan terjadinya
perubahan bentuk saja tetapi zat nya masih sama.

8
Daftar Pustaka
Juwita, R. (2017). Kimia Dasar. Jakarta: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Riswahyuningsih, T. (2017). Mengembang Bahan Ajar Klasifikasi Materi dan Perubahannya Bermuatan
Science-Technology-Society-Environmet (STSE). Jurnal Penelitian.

Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati., d. S. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Zulfikar. (2008). Kimia Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai