Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN KONTROL


GULA DARAH PENDERITA DIABETES Melitus

Antonia Rensiana Reong


Prodi S-1 Keperawatan STIKes St. Paulus Ruteng, Jl.Jend. Ahmad Yani, No.10, Ruteng-Flores 86508
Email: Antonia.reong23@yahoo.com

Abstract: Importance of Social Support Level of Compliance Families Against Blood Sugar Control
Diabetes Mellitus. Diabetes mellitus is a heterogeneous group of disorders characterized by increased
levels of glucose in the blood or hyperglycemia. Diabetes mellitus can lead to some dangerous
complications. Thus, prevention of complications is done by controlling blood sugar levels regularly.
In doing regular blood sugar control needs to get social support from family that includes emotional
support, support award, support facilities and support information. It can make people with diabetes
mellitus feel welcome and assisted, so that it can improve blood sugar control compliance.

Key words: Family Support, Compliance, Blood sugar control, Diabetes

Abstrak: Pentingnya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Tingkat Kepatuhan Kontrol Gula
Darah Penderita Diabetes Melitus. Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Diabetes Melitus dapat
menyebabkan beberapa komplikasi yang berbahaya. Dengan demikian, upaya pencegahan komplikasi
dilakukan dengan mengontrol kadar gula darah secara rutin. Kontrol gula darah secara rutin perlu
mendapatkan dukungan sosial dari keluarga yang mencakup dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan fasilitas dan dukungan informasi. Hal ini membuat penderita diabetes Melitus
merasa diterima dan didampingi, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan kontrol gula darah.

Kata kunci : Dukungan keluarga, Kepatuhan, Kontrol gula darah, Diabetes

PENDAHULUAN menjadi penyakit masyarakat umum,


menjadi beban kesehatan masyarakat,
Diabetes Melitus adalah gangguan
meluas dan membawa banyak kematian
metabolisme yang secara genetis dan klinis
(Bustan, 2007). Diabetes merupakan
termasuk heterogen dengan manifestasi penyakit yang tidak dapat disembuhkan,
berupa hilangnya toleransi karbohidrat tetapi hanya bisa dicegah agar tidak
(Price, 2005). Penyakit ini sudah lama terjadi komplikasi penyakit yang dapat
dikenal, terutama di kalangan keluarga terjadi dan dikontrol melalui diet dan
berbadan besar (kegemukan) bersama aktifitas fisik. Banyak bukti ilmiah yang
dengan gaya hidup yang tinggi. Namun menunjukkan bahwa risiko komplikasi
kenyataannya sekarang, diabetes Melitus berhubungan langsung dengan kontrol

9
10 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016

gula darah. Dengan demikian, upaya dikalangan 10 besar penyakit (leading


pencegahan komplikasi dilakukan diseases). Selain itu diabetes Melitus juga
dengan mengontrol kadar gula darah makin memberi kontribusi yang lebih
secara ketat (Kilvert Anne, 2010). Tetapi besar terhadap kematian (ten diseases
pada kenyataannya kepatuhan penderita leading cause of diseases). Menurut data
DM mengontrol kadar gula darah masih prevalensi diabetes Melitus di Indonesia
sangat kurang, ditunjukkan bahwa mencapai jumlah 8.426.000 (tahun
mereka tidak selalu rutin melakukan 2000) yang diproyeksikan mencapai
kontrol gula darah. jumlah 21.257.000 pada tahun 2030.

Keluarga merupakan dukungan Artinya terjadi kenaikan tiga kali lipat

sosial yang paling penting dan dalam waktu 30 tahun. Nusa Tenggara

berpengaruh (Rodin et all, 1989). Karena Timur merupakan salah satu propinsi

diabetes Melitus penyakit yang tidak yang terdiagnosis memiliki prevalensi

dapat disembuhkan dan merupakan tertinggi untuk penyakit Diabetes

penyakit yang diderita seumur hidup Melitus. Selama tahun 2013, ribuan PNS

maka, harapan hidup akan lebih besar di Kabupaten Sikka terkena penyakit

jika keluarga mendukung dalam diabetes mellitus (DM). Di kabupaten

memberikan dukungan pada penderita Manggarai, angka kejadian diabetes

diabetes untuk selalu mendapatkan Melitus juga mengalami peningkatan.

perawatan yang baik. Berdasarkan fenomena diatas kepatuhan


kontrol gula darah masih sangat kurang.
Prevalensi penduduk dunia
Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara
dengan diabetes Melitus diperhitungkan
10 orang penderita diabetes hampir
mencapai 125juta dalam 10 tahun
70% mengaku tidak rutin mengontrol
mendatang (tahun 2010). Peningkatan
gula darahnya. Beberapa alasan yang
prevalensi akan lebih menonjol
menyebabkan fenomena tersebut yaitu:
perkembangannya di negara berkembang
4 orang mengatakan tidak ada yang
dibandingkan dengan negara maju.
mengingatkan waktunya untuk kontrol
Prevalensi diabetes Melitus di Indonesia
gula darahnya (Keluarga, teman), 2 orang
besarnya 1,2%-2,3% dari penduduk
mengatakan tidak teratur kontrol karena
usia lebih 15 tahun. Kecenderungan
malas untuk mengantri di puskesmas
peningkatan prevalensi akan membawa
terlalu lama, dan 1 (satu) diantaranya
perubahan posisi diabetes Melitus yang
mengatakan biaya pengobatan yang
semakin menonjol, yang ditandai dengan
terlalu mahal.
perubahan atau kenaikan peringkatnya

Faktor yang mempengaruhi
Reong, Pentingnya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap … (hlm. 9-18) 11

kepatuhan adalah adanya jaringan selalu dilakukan. Dengan terkontrolnya


dukungan sosial yang efektif (keluarga, gula darah diharapkan kondisi tubuh
teman, dll), budaya dan kepercayaan selalu sehat dan komplikasi akibat
awam tentang penyakit dan diabetes pun dapat dihindari (Kilvert
pengobatan, stigma: kesukuan, gender, Anne, 2010). Hasil penelitian dari UK
dan usia, pengobatan yang mahal, Prospective diabetes Study (UKPDS)
biaya transportasi yang tinggi serta menunjukkan bahwa orang yang
keterlibatan kriminal dan penyebaran tingkat glukosanya tinggi akan beresiko
obat terlarang (Neil, 2000). Salah satu dari terkena penyakit komplikasi. Penelitian
faktor yang mempengaruhi kepatuhan tersebut menyatakan bahwa orang yang
adalah dukungan sosial keluarga. diabetesnya terkontrol dengan baik
Dukungan keluarga merupakan salah memerlukan penyuntikan insulin dalam
satu faktor penting yang mempengaruhi beberapa tahun kemudian dan mereka
kepatuhan. Jika kerjasama anggota akan terhindar dari serangan jantung,
keluarga diperoleh, kepatuhan menjadi gangguan penglihatan, dan stroke
lebih tinggi (Taylor, 1991). Jadi pada (Kilvert Anne, 2010).
penderita diabetes mendapat dukungan Solusi yang bisa dilakukan adalah
sosial keluarga sangat berpengaruh perlu adanya dukungan dari keluarga
pada perawatan diabetesnya. Penderita penderita diabetes. Karena pada
diabetes Melitus yang mendapat umumnya pasien dengan kondisi ini
dukungan keluarga baik memiliki koping akan bertahan dengan dukungan dari
adaptif yaitu dengan rutin menjalankan keluarga. Jadi, sebagai tenaga kesehatan
perawatan dan pengobatan termasuk sebaiknya mencoba untuk meningkatkan
kontrol gula darah, sedangkan penderita dukungan sosial. Salah satunya mungkin
diabetes Melitus yang kurang mendapat dengan cara tidak hanya mengadakan
dukungan keluarga memiliki koping paguyuban atau penyuluhan bagi
maladaptif dan bisa jatuh dalam kondisi penderita Diabetes Melitus tetapi
stress yang berlarut, serta kurang juga mengadakan paguyupan dan
adanya kepatuhan dalam melakukan penyuluhan bagi keluarga penderita
perawatan dan pengobatan penyakit Diabetes Melitus. Meliputi informasi
diabetes Melitus. Pada penderita dan pengetahuan tentang penyakit
Diabetes Melitus penting bila kadar gula diabetes Melitus termasuk perawatan
dalam darah dapat terkontrol dengan dan pengobatan diabetes, penyediaan
baik. Oleh sebab itu, pemantauan dan sarana yang menunjang perawatan dan
kontrol terhadap gula darah harus pengobatan penderita diabetes Melitus.
12 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016

Karena keterlibatan dukungan sosial ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi


keluarga pada penderita diabetes Melitus relatif insulin. Ketidakmampuan ini
sangat penting untuk proses pemenuhan terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
kebutuhan pengobatan dan perawatan pada rangsangan glukosa, maupun pada
penderita diabetes Melitus. rangsangan glukosa bersama bahan
perangsang sekresi insulin lain. Berarti
SEKILAS TENTANG DIABETES sel β pancreas mengalami desensitiasi
MELITUS terhadap glukosa (Kapita Selekta
Kedokteran, 2001).
Definisi Diabetes Melitus
WHO membuat kriteria diagnostik
Diabetes Melitus adalah gangguan untukdiabetes Melitus pada orang
metabolisme yang secara genetis dan dewasa yang tidak hamildemikian: 1)
klinis termasuk heterogen dengan Glukosa plasma sewaktu/random > 200
manifestasi berupa hilangnya toleransi mg/dl (11,1 mmol/L) 2) Glukosa plasma
karbohidrat (Price, 2005). Diabetes puasa/nuchter > 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
Melitus merupakan sekelompok dan 3)Glukosa plasma dari sampel
kelainan heterogen yang ditandai yang diambil 2 jam kemudian sesudah
oleh kenaikan kadar glukosa dalam mengkonsumsi 75 g karbohidrat (2
darah atau hiperglikemia (Brunner & jam postprandial (pp) > 200 mg/dl (11,1
Suddarth). mmol/L). Adapun cirri orang yang
rentan terhadap resiko diabetes antara
Insulin Dependent Diabetes
lain: 1)Berusia > 45 tahun 2)Berat badan
Mellitus (IDDM) atau Diabetes Melitus
lebih (BBR > 110% atau IMT > 25 kg/m)
Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan
3)Hipertensi (>140/90 mmHg) 4)Ibu
oleh destruksi sel β pulau Langerhans
dengan riwayat melahirkan bayi >4000
akibat proses autoimun. Sedangkan
gram 5)Kolesterol HDL < 35 mg/dl atau
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
trigliserida > 250 mg/dl 6)Memiliki
(NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak
riwayat keluarga yang mengidap
Tergantung Insulin (DMTTI) disebabkan
diabetes 7)Mengalami diabetes ketika
kegagalan relatif sel β dan resistensi
hamil 8)Kurang aktivitas fisik (Bustan,
insulin. Resistensi insulin adalah
2007).
turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh Klasifikasi Diabetes Melitus
jaringan perifer dan untuk menghambat
Diabetes Melitus dibagi ke dalam
produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak
beberapa jenis yakni: Pertama, Dibetes
mampu mengimbangi resistensi insulin
Dependen Insulin.Diabetes tipe ini sering
Reong, Pentingnya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap … (hlm. 9-18) 13

dikenal sebagai diabetes Tipe 1. Tipe ini Ketiga, Diabetes Gestasional


dapat muncul pada sembarang usia, (GDM). Diabetes jenis initerjadi karena
sehingga sering juga diistilahkan dengan dampak kehamilan (Bustan, 2007).
juvenile onset.Diabetes tipe ini tebagi ke GDM dikenali pertama kali selama
dalam dua jenis, yakni autoimun (akibat kehamilan. Faktor resiko terjadinya
disfungsi autoimun dengan kerusakan GDM adalah usia tua, obesitas,
sel-sel beta) dan idiopatik (tanpa bukti multiparitas, riwayat keluarga, dan
adanya autoimun dan tidak diketahui riwayat diabetes gestasional terdahulu.
sumbernya). Pasien dengan diabetes tipe Karena terjadi peningkatan sekresi
ini adalah defisiensi insulin dan selalu berbagai hormon yang mempunyai efek
membutuhkan terapi insulin (Price, metabolik terhadap toleransi glukosa,
2005). maka kehamilan adalah suatu keadaan

Kedua, Diabetes Nondependen diabetogenik. Pasien-pasien yang

Insulin. Dibetes ini sering dikenal mempunyai predisposisi diabetes secara

sebagai diabetes Tipe 2. Dibetes tipe genetik mungkin akan memperlihatkan

ini umunya terjadi pada orang dewasa, intoleransi glukosa atau manifestasi

sehingga sering juga dikenal sebagai tipe klinis diabetes pada kehamilan. Kriteria

dewasa atau tipe maturitasonset.Obesitas diagnosis biokimia diabetes kehamilan

sering dikaitkan dengan penyakit ini. yang dianjurkan adalah kriteria yang

Pada pasien diabetes tipe ini terdapat diusulkan oleh O’Sullivan dan Mahan

resistensi insulin dan defisiensi insulin (1973). Menurut kriteria ini, GDM terjadi

relatif dan dapat ditangani tanpa insulin apabila dua atau lebih dari nilai berikut

(Price, 2005). Diabetes tipe ini terjadi dari ini ditemukan sesudah pemberian 75 g

dominasi insulin resisten relatif sampai glukosa oral: puasa, 105 mg/dl; 1 jam,

defek sekresi insulin. Pada umumnya 190 mg/dl; 2 jam, 165 mg/dl; 3 jam, 145

diabetes nondependen insulin lebih mg/dl. Pengenalan diabetes seperti ini

sering terjadi daripada diabetes penting karena penderita berisiko tinggi

dependen insulin. Faktor genetik pun terhadap morbiditas dan mortalitas

dapat menentukan individu rentan perinatal dan mempunyai frekwensi

menderita Diabetes tipe ini, biasanya kematian janin yang viable yang lebih

muncul saat dewasa dan diawali (trigger) tinggi. Kebanyakan perempuan hamil

dengan kegemukan. Akan terjadi harus menjalani penapisan untuk

komplikasi jika tidak terkendali (Bustan, diabetes selama usia kehamilan 24 hingga

2007). 28 minggu (Price Anderson, 2005).


14 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016

Keempat, MODY (Maturity onset (1979) mengatakan bahwa perkiraan


Diabetes of the Young). Diabetes jenis tentang kepatuhan yang dilakukan oleh
ini memiliki prevalensi familial yang profesional kesehatan dan laporan yang
tinggi dan bermanifestasi sebelum usia disampaikan oleh pasien sendiri adalah
14 tahun.Pasien seringkali obesitas dan tidak akurat.
resisten terhadap insulin. Kelainan Namun walaupun cukup sulit
genetik pada kerja insulin, menyebabkan diperkirakan soal kadar kepatuhan
sindrom resistensi insulin berat dan pasien, suatu hal yang pasti bahwa
akantosis negrikans. dampak negatif yang timbul
jika penderita diabetes Melitus
KEPATUHAN KONTROL GULA
kurangmematuhi untuk mengontrol
DARAH PENDERITA DIABETES kadar gula darah adalah komplikasi yang
MELITUS tidak dapat di ketahui dan dicegah sejak
dini. Komplikasi diabetes Melitus antara
Sackett (1976) mendefinisikan
lain; Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi,
kepatuhan pasien sebagai “sejauh mana
infark miokard, insufisiensi korone.
perilaku pasien sesuai dengan ketentuan
Mata: retinopati diabetika, katarak.Saraf:
yang diberikan oleh professional
neuropati diabetika.Paru-paru: TBC.
kesehatan” (NellNiven, 2000).Pasien
Ginjal: Pielonefritis, glumerulosklerosis.
mungkin tidak mematuhi tujuan atau
Hati: Sirosis hepatis.Kulit: gangreng,
mungkin melupakan begitu saja atau
ulkus, furunkel. Sedangkan dampak
salah mengerti instruksi yang diberikan.
positif jika penderita diabetes Melitus
Derajat ketidakpatuhan bervariasi sesuai
teratur mengontrol kadar gula darahnya
dengan apakah pengobatan tersebut
kuratif atau preventif, jangka panjang, adalah dapat mencegah terjadinya

atau pendek. komplikasi dari penyakit diabetes


Melitus (Kilvert Anne, 2010).
Pengkajian yang akurat terhadap
individu yang tidak patuh merupakan Berkaitan dengan itu, untuk
suatu tugas yang sulit. Kasl menemukan mendukung tingkat kepatuhan pasien
bahwa professional kesehatan seringkali dalamkontrol gula darahnya maka
tidak dapat memutuskan pasien diperlukan faktor-faktor pendukung.
mana yang tidak mematuhi nasehat Dalam hal ini Feuer Steinet al (1986)
mereka dan cenderung menaksir membeberkan kurang lebih lima elemen
terlalu tinggi sejauh mana pasien yang mendukung tingkat kepatuhan
mereka dapat memenuhinya. Gordis antara lain: Pertama, Pendidikan.
Reong, Pentingnya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap … (hlm. 9-18) 15

Pendidikan pasien dapat meningkatkan pengobatan dapat diperkuat, untuk


kepatuhan, sepanjang bahwa pendidikan selanjutnya dapat mematuhi komponen-
tersebut merupakan pendidikan komponen yang lebih kompleks.
yang aktif seperti penggunaan buku- Kelima, Interaksi profesional kesehatan.
buku dan kaset oleh pasien secara Meningkatkan interaksi professional
mandiri.Kedua,Akomodasi. Akomodasi kesehatan dengan pasien adalah suatu
merupakan suatu usaha harus dilakukan hal penting untuk memberikan umpan
untuk memahami ciri kepribadian balik pada pasien setelah memperoleh
pasien yang dapat mempengaruhi informasi tentang diagnosis. Pasien
kepatuhan. Sebagai contoh, pasien yang membutuhkan penjelasan tentang
lebih mandiri harus dapat merasakan kondisinya saat ini, apa penyebabnya,
bahwa ia dilibatkan secara aktif dalam dan apa yang dapat mereka lakukan
program pengobatan, sementara pasien dengan kondisi seperti itu. Untuk
yang lebih mengalami ansietas dalam melakukan konsultasi dan selanjutnya
menghadapi sesuatu, harus diturunkan dapat membantu meningkatkan
dulu tingkat ansietasnya dengan cara kepatuhan.
meyakinkan dia sehinggatermotivasi
untuk mengikuti anjuran pengobatan. DUKUNGAN SOSIAL KELU-
Feuerstein et al (1936) mengatakan ARGA TERHADAP TINGKAT
bahwa jika tingkat ansietas terlalu tinggi KEPATUHAN KONTROL GULA
atau terlalu rendah, maka kepatuhan DARAH PENDERITA DIABETES
pasien akan berkurang. Melitus
Ketiga, Modifikasi faktor
Dukungan keluarga merupakan
lingkungan dan sosial. Hal ini berarti
suatu strategi intervensi preventif
membangun dukungan sosial dari
yang paling baik dalam mengakses
keluarga dan teman-teman. Kelompok-
dukungan sosial yang belum digali
kelompok pendukung dapat dibentuk
untuk suatu strategi bantuan terhadap
untuk membantu kepatuhan terhadap
penderita diabetes mellitus. Dukungan
program-program pengobatan.
keluarga mengacu pada dukungan
Keempat,Perubahan model terapi.
yang dipandang oleh anggota keluarga
Program-program pengobatan dapat
sebagai suatu yang dapat diakses untuk
dibuat sesederhana mungkin, dan pasien
keluarga, misalnya dukungan bisa atau
terlibat aktif dalam pembuatan program
tidak digunakan, tapi anggota keluarga
tersebut. Dengan cara ini komponen-
memandang bahwa orang yang bersifat
komponen sederhana dalam program
16 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016

mendukung selalu siap memberikan istirahat dan pemulihan serta membantu


pertolongan dan bantuan jika diperlukan penguasaan terhadap emosi yang
(Friedman, 1999). Dukungan keluarga meliputi ungkapan empati, kepedulian
telah mengkonseptualisasi dukungan dan perhatian terhadap anggota
sebagai koping keluarga, baik dukungan keluarga yang menderita Diabetes

keluarga yang eksternal maupun Melitus. (2) Dukungan penghargaan


(penilaian) keluarga bertindak sebagai
internal. Dukungan dari keluarga
bimbingan umpan balik, membimbing
bertujuan untuk membagi beban, juga
dan menengahi pemecahan dan
memberi dukungan informasional
sebagai sumber dan validator identitas
dengan membuat sesuatu yang berguna
anggota. Terjadi lewat ungkapan
bagi pasien (Friedman, 1999).
hormat (penghargaan) positif untuk
Dukungan keluarga sebagai suatu penderita hipertensi, dorongan maju,
proses hubungan antara keluarga atau persetujuan dengan gagasan atau
dengan lingkungan sosialnya, ketiga perasaan individu dan perbandingan
dimensi interaksi dukungan keluarga positif penderita Diabetes Melitus
tersebut bersifat reproksitas (timbal dengan yang lain seperti misalnya
balik atau sifat dan frekwensi hubungan orang–orang yang kurang mampu atau
timbal balik), Umpan balik (kualitas dan lebih buruk keadaannya.
kualitas komunikasi) dan emosional (3) Dukungan instrumental,
(kedalaman intimasi dan kepercayaan) keluarga merupakan sebuah sumber
dalam hubungan sosial. Baik keluarga pertolongan praktis dan konkrit yang
inti maupun keluarga besar berfungsi mencakup bantuan seperti dalam bentuk
sebagai sistem pendukung bagi anggota uang, peralatan, waktu, modifikasi
keluarganya dan merupakan pelaku aktif lingkungan maupun menolong dengan
dalam memodifikasi dan mengadaptasi pekerjaan waktu mengalami stress.
komunitas hubungan personal untuk (4) Dukungan informative, keluarga
mencapai keadaan berubah (Friedman, berfungsi sebagai sebuah kolektor
1999). dan diseminator (penyebar) informasi
tentang dunia yang mencakup dengan
Jenis Dukungan Keluarga
memberi nasehat, petunjuk-petunjuk,
Friedman (1999) membeberkan sarana-sarana atau umpan balik. Bentuk
empat dimensi dukungan keluarga dukungan yang diberikan oleh keluarga
yakni: (1) Dukungan emosional, dimana adalah dorongan semangat, pemberian
keluarga berperan sebagai sebuah nasehat atau mengawasi tentang pola
tempat yang aman dan damai untuk makan sehari-hari dan pengobatan.
Reong, Pentingnya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap … (hlm. 9-18) 17

Dukungan keluarga juga merupakan kesehatan lainnya. b) Melakukan


perasaan individu yang mendapat tes rutin seperti memeriksa tekanan
perhatian, disenangi, dihargai dan darah, tes kolesterol, dan tes lemak
termasuk bagian dalam masyarakat darah. Berbagai tes ini bertujuan untuk
(Friedman, 2003). menemukan berbagai gejala komplikasi
Selain itu, Dewani (2006) sejak awal. Sebaiknya diabetisi juga
membeberkan beberapa hal yang memeriksakan kesehatan kaki, mata, dan
harus dilakukan penderita diabetes ginjal. Keempat, menghindari makanan
dan keluarganya antara lain: Pertama, pantangan. Agar kadar gula darah tetap
melakukan perawatan secara berkala. terkendali, makanan yang mengandung
Hal-hal yan dilakukan dengan cara: karbohidrat atau gula perlu dihindari.
Penderita diabetes Melitus harus Jika terjadi peningkatan kadar gula
selalu mendapat perawatan yang dengan cepat bisa menyebabkan koma
baik; Secara rutin berkonsultasi ke diabetik.
dokter, edukator diabetes, ahli gizi Kelima, mematuhi jadwal minum
dan herbalis; Mendapat dukungan obat. Minum obat harus dilakukan secara
dari keluarga, teman, dan rekan kerja; teratur dan tepat waktu agar kadar gula
Mempunyai asuransi kesehatan. Kedua, tetap terkontrol. Teliti secara seksama
merencanakan pengobatan: mengontrol tentang cara minum obat dan jenis
kadar guladarah; Mengonsumsi obat yang cocok. Jangan minum obat
makanan yang bergizi dan berserat berlebihan karena bisa terjadi komplikasi
tinggi; Melakukan aktifitas fisik secara hipoglikemia. Keenam, melakukan
teratur; Minum obat diabetes secara olahraga. Olahraga dilakukan secara
teratur; Melakukan pemerikasaan gula rutin pada waktu yang tepat. Bisa berupa
darah secara rutin berkala; Berkonsultasi melakukan olahraga ringan atau latihan
dengan dokter untuk mengetahui dan berat.
mengubah carapengobatan; Terlibat
dalam segala sesuatu yang menyangkut KESIMPULAN
perawatan diabetes.
suatu hal yang pasti bahwa dampak
Ketiga, mencegah Komplikasi:
negatif yang timbul jika penderita
a) Penderita diabetes harus rajin
diabetes Melitus kurangmematuhi
mengontrol kadar gula untuk mencegah untuk mengontrol kadar gula darah
terjadinya komplikasi yang berupa adalah komplikasi yang tidak dapat
gangguan pada mata, ginjal, kerusakan di ketahui dan dicegah sejak dini.
saraf, jantung, stroke, dan gangguan Komplikasi diabetes Melitus antara lain;
18 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016

Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Fox, Charles. 2010. Bersahabat Dengan Diabetes


infark miokard, insufisiensi korone. Tipe 2. Alih bahasa: Joko Suranto. 2010.
Cetakan I. Jakarta: Penebar Plus
Mata: retinopati diabetika, katarak.Saraf:
Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan
neuropati diabetika.Paru-paru: TBC.
Keluarga: Teori Dan Praktik. Alih bahasa:
Ginjal: Pielonefritis, glumerulosklerosis. Ferry Efendi, Makhfudli. 1998. Edisi 3.
Hati: Sirosis hepatis. Kulit: Gangreng, Jakarta: EGC
ulkus, Furunkel. Satu-satunya cara Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta
mengatasi DM adalah pasien mesti patuh Kedokteran Edisi 3, Jilid 1. Jakarta:
mengontrol kadar gula darah. Kepatuhan Media Aesculapius FKUI

pasien juga akan meningkat apabila M.N. Bustan. 2007. Epidemiologi: Penyakit
didukung oleh keluarga. Dukungan Tidak Menular. Cet.2. Jakarta: Rineka
Cipta
sosial keluarga sangat membantu pasien
dalam mengatasi dibetes mellitus. Oleh Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan:
Pengantar Untuk Perawat Dan
karena itu, diharapkan agar anggota
Profesional Kesehatan Lain. Alih bahasa:
keluarga penderita diabetes Melitus Agung Waluyo. 2000. Jakarta: EGC
tetap mempertahankan dukungan sosial
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi:
keluarga yang positif bagi penderita Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
diabetes Melitus. Alih bahasa: Bram U. Pendit, et al,
Huriawati Hartanto et al. 2005. Edisi 6.
Jakarta: EGC
DAFTAR RUJUKAN
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar:
Keperawatan Medikal Bedah. Alih
Dewani. 2006. Terapi Juice dan Ramuan
bahasa: Agung Waluyo. 2001. Edisi 8.
Tradisional Untuk Diabetes Cetakan I.
Jakarta: EGC
Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Fox, Charles. 2010. Bersahabat Dengan Diabetes Utama Hendra. 2005. Penyuluhan Diabetes.
Tipe 1. Alih bahasa: Joko Suranto.2010. Jakarta: Fakultas kedokteran
Cetakan I. Jakarta: Penebar Plus Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai