Anda di halaman 1dari 198
SAMARINDA, 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL..... DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Pernyataan Tanggung Jawab .. Laporan Keuangan Pokok Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Neraca, Laporan Realisasi Anggaran.... Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebin.. Laporan Operasional Laporan Arus Kas... xvi Laporan Perubahan Ekuitas .. xvii Catatan atas Laporan Keuangan GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN....... ————————— BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur i DAFTAR TABEL Tabel 41 Entitas Pelaporan Keuangan Deerah 2 Tabel 42 Presentase Penyisihan Piutang Pajek Daerah, 3t Tabel 43 Persentase Peryisihan Piutang Retribusi Daerah, 3 Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 «6 abel 5.2 Realisasi Pendapatan Daerah TA 2015 dan2014 4 ‘abel 53. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2015.47 Tabel 5.4 Anggaren dan Realisasi Pajak Daerah TA 2015. #8 Tabel 5.5 Realisasi Pajak Daerah TA 2015 dan2014. a Tabel 5.6 Anggaran dan Realisasi Rertribusi Daerah TA 2016. 50 Tabel 5.7 Realisasi Retribusi Daerah TA 2015 dan2014 5t Tabel 58 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan , Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2015. 52 Tabel 59 Realisasi Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolean Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2015 dan2014 53 | Tabel 5.10 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah : TA 2015 daMQ014.ecnnnnnnn op desi 058 Tabel 5.11 Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak TA 2015. 56 Tabel 5.12 Realisasi Bagi Hasil Pajak TA 2015 dan2014....... ee Tabel 5.13 Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak TA 2016 dan2014....... 58 Tabel §.14 Realisasi Dana Alokasi Umum TA 2015 dan2014...... 59 Tabel §.15 Realisasi Dana Alokasi Khusus TA 2015 dan2014 60 Tabel 5.16 Realisasi Dana Bosnas TA 2015 dan 2014 60 Tabel 5.17 Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2015 dan2014 61 Tabel 5.18 Realisas| Belanja Operasi TA 2015 dan2014.....0cusnnnnn — 62 Tabel 5.19 Realisasi Belanja Pegawai pada Belanja Tidek Langsung TA 2015 dan2014. 63 Tabel 5.20 Realisasi Belanja Barang TA. 2015 can 2014... 64 eed BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur ii Tabel 5.21 Tabel 5.22 Tabel 5.23, Tabel 5.24 Tabel 5.25 Tabel 5.26 Tabel 5.27 abel §.28 Tabel 5.29 Tabel 5.30 Tabel 5.31 Tabel 5.32 Tabel 5.33 Tabel 6.34 Tabel 5.35 Tabel 5.36 Tabel 5.37 Tabel 5.38 Tabel 5.39 Tabel 5.40 Tabel 5.41 Tabel 5.42 Tabel 5.43 Tabel 5.44 Tabel 5.45 Belanja Barang yang akan Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga. ‘Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah TA 2015, Realisasi Belanja Hibah TA 2018 dan2014 Realisasi uang yang di serahkan Kepada pinak ke 3 Anggaran dan Realisai Belanja Modal TA 2015. Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan2014. Realisasi Bagi Hasil Pajak per Jenis Pajak TA 2015 dan2014. Realisasi Bagi Hasil Pajak per Kabupaten/Kota TA 2015 dan2014. ‘Anggaran dan Realisasi Bantuan Keuangan. Realisasi Bantuan Keuangan TA 2015 dan 2014. Perbandingan Kas TA 2015 dan 2014 ‘Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2013 dan 2014 Piutang Pajak per 31 Desember 2015 dan 2014...... Piutang retribusi per 31 Desember 2015 dan 2015 Piutang lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 Nilai dan Perhitungan Peryisihan Piutang per 31 Desember 2015 Nilai dan Perhitungan Peryisihan Piutang lainnya Per 31 Desember 2015. Rincian persediaan Tahun 2016 dan 2014. Rincian Perbandingan Belania dinayar dimuka per 31 Desember 2015 dibandingkan tahun 2014 Investasi Permanen per 31 Desember 2015 dan 2014 Tagihan Penjualan Angsuran TA 2015 dibandingkan tahun 2014 o cmd Kas yang dibatasi Penggunaannya TA 2015 Pendapatan diterima dimuka TA 2015 Utang Jangka Pendek TA 2015 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi TA 2015. 6 68 s8seg 71 72 73 74 78 79 80 80 85 8s 90 1 147 149 151 154 156 BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Tabel 5.46 Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi TA 2016. 157 Tabel §.47 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Ta 2015 dan TA 2014, 158 Tabel 5.48 Arus Kes Keluar dari Aitivitas Investasi Non Keuangan TA 2015 dan 2014 158 Tabel 5.49 Arus Kas dari Aitivitas Pembiayaan Ta 2015 dan 2014. 160 Tabel 6.60 Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Non Anggaran TA 2015 dan 2014 160 Tabel 5.51 Arus Kas Keluar Dari Aitivitas Non Anggaran TA 2015 dan 2014161 Tabel 5.62. Realisasi Pendapatan-LO Tahun 2015. 163 Tabel 553 Realisasi Pencapatan Asli Daerah-LO Tahun 2016. 163 Tabel 5.64 Realisasi Pendapatan Transfer-LO Tahun 2016. 164 Tabel 5.66 Realisasi Lain-iain Pendapetan yang Sah-LO. 164 Tabel 5.66 Realisasi Beban Tahun 2015 165 Tabel 5.87 Realisasi Beban Operasi Tahun 2016. 166 Tabel 5.58 Realisasi Beban Pegawai -LO Tahun 2015 166 Tabel 5.69 Realisasi Beban Persediaan 167 Tabel 5.60 Realisasi Beban Jasa 167 Tabel 5.61 Realisasi beban Pemeliharaan 167 Tabel 5.62 Realisasi Beban Hibah Tahun 2016. 168 Tabel 5.63 Beban Penyusutan dan Amortisasi 168 Tabel 5.64 Realisasi Beban Penyisihan Piutang Per SKPD Tahun 2015, 169 Tabel 5.65 Realisasi Beban Transfer Tahun 2016. 170 Tabel .65 Daftar Akumulasi Penyusutan Aset Tetap. 172 ‘Tabel 5.67 Pengakuan Amortisasi Aset Tak Bewujud, 173 ———— BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur iv DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM A ABT/AP Air Bawah Tana Air Permukaan APBD ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APK : Angka Partisipasi Kasar AWS : Abdul Wahab Sjahranie B Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BBNKB : Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BI Bank Indonesia BKMOM : Balai Kesehatan Mata dan Olahraga Masyarakat BLUD : Badan Layanan Umum Daerah BLKI + Balai Latihan Kerja dan Industri BMD Barang Milik Daerah BOT Built, Operate, and Transfer (Bangun Guna Serah) BPD Bank Pembangunan Daerah BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPK RI Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indon BPKB Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor BPN : Badan Pertahanan Nasional BPPMD Badan Perjanjian dan Penanaman Modal Daerah BPS : Badan Pusat Statistik BUD : Bendahara Umum Daerah BUMD : Badan Usaha Milik Daerah c CALK : Catatan Atas Laporan Keuangan D DAK : Dana Alokasi Khusus DAU : Dana Alokasi Umum DBH : Dana Bagi Hasil DBH SDA Dana Bagi Hasil Sumber Daya Manuasia Dispenda : Dinas Pendapatan Daerah DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPPID : Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah DPR : Dewan Perwakilan Rakyat DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah G GOR : Gedung Olah Raga 1 IcD : Instalasi Gawat Darurat IMB : I2in Mendirikan Bangunan Iptek : imu Pengetahuan dan Teknologi J Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat K Kaltim : Kalimantan Timur KAT. : Komunitas Adat Terpeneil KDH : Kepala Daerah KpP : Konstruksi Dalam Pengerjaan KIB : Kartu Inventaris Barang a BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur v KPC : Kaltim Prima Coal KUA :Kebijakan Umum Anggaran L LAK Laporan Arus Kas LHP Laporan Hasil Pemeriksaan LK Laporan Keuangan LKPD : Laporan Keuangan Pemerindah Daerah LPSE : Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik LRA Laporan Realisasi Anggaran M MBS. Melati Bhakti Satya N NJOP : Nilai Jual Objek Pajak Pp PAD Pendapatan Asli Daerah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini PBB : Pajak Bumi dan Bangunan PBB-KB Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PDRB Produk Domestik Regional Bruto Pemprov : Pemerintah Provinsi Perda + Peraturan Daerah Permendagri Peraturan Mentri Dalam Negeri Perusda Perusahaan Daerah PFK Pada Fihak Ketiga PKB : Pajak atas Kendaraan Bermotor PMA Penanaman Modal Asing PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri PMK Peraturan Mentri Keuangan PNBP Pendapaian Negara Bukan Pajak PNS Pegawai Negeri Sipil PPAS Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPh Pajak Penghasilan PPHH Pengendalian Peredaran Hasil Hutan PPU Penajam Paser Utara R RKB Ruang Kelas Baru RKPD Rencana Kerja Pemerinta Daerah RPJMD : Reneana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RSKD : Rumah Sakit Khusus Daerah RS = Rumah Sakit RSU Rumah Sakit Umum RSUD Rumah Sakit Umum Daerah RSUD AWS Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie s SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SAPK Sistem Aplikasi Pekayanan Kepegawaian sD Sekolah Dasar SDM ‘Sumber Daya Manusia SILPA : Sisa Lebih Pembiaysan Anggaran SIMDA : Sistem Informasi Manajemen Daerah SIMPEG : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPKD Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah ————————— EEE BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur vi SLTP . SMK SP2D SPI : SPKN SPPT TA TAPD TGR TP TVRI UKM Unmul up upTD uUDP WKHD Sekolah Lanjut Tingkat Pertama : Sekolah Menengah Kejuruan : Surat Perintah Pencairan Dana Sistem Pengendalian Intern : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara : Surat Pemnyataan Penguasaan Tanah : Tahun Anggaran : Tim Anggaran Pemerintah Daerah Tuntutan Ganti Rugi Tuntutan Perbendaharaan : Televisi Republik Indonesia Usaha Kecil Menengah Universitas Mulawarman Uang Persediaan Unit Pelaksana Teknisi Dinas ang Untuk Dipertanggungjawabkan Wakil Kepala Daerah ee BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur vii BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Laporan atas Laporan Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri dari Neraca tanggal 31 Desember 2015, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sera Catatan atas Laporan Keuangan. ‘Tanggung jawab Pemerintah atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertanggung jawab atas penyusuman dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian inter yang memadai untuk menyusun laporan kevangan yang bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, Tanggung jawab BPK ‘Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik PK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian ‘material, Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko kesalahan penyajian yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun Kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa _mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian waar laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pemeriksaan yang dilakukan BPK juga mencakup cvaluasi atas ketepatan ——______ BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat, sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK. Opi Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tanggal 31 Desember 2015, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tangeal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bahwa pada TA 2015, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menerapkan akuntansi berbasisakrual pertama kali sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak menyajikan kembali Laporan Keuangan Tahun 2014 berbasis Kas Menuju Akrual menjadi Laporan Keuangan Tahun 2014 berbasis. akrual, Dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan atas SPI dan Kepatuhan Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intem dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Inter dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor S.B/LHP/XIX.SMD/V/2016 dan Nomor 5.C/LHP/XIX.SMD/V/2016 tanggal 27 Mei 2016, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini Samarinda, 27 Mei 2016 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Permakilast Provinsi Kalimantan Timur Wakil Penanggung Jawab Pemeriksaan, mh {uhamad Toha Arafat, SEMSi,Ak,CA. & ister Negara Akuntan No.10378 {if BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Laporan Operasional; (c) Neraca; (d) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; (e) Laporan Perubahan Ekuitas; (f) Laporan Arus as; (g) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015, sebagaimana terlampir ‘adalah tanggung jawab kami Laporen Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, arus kas, posisi keuangan, perubahan ekuitas, perubahan SAL dan catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. A ore DR. H. AWANG FAROEK ISHAK —— eee BPK RI Perwakilan Provinsi Laporan Keuangan Pokok Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 1, Neraca tanggal 31 Desember 2015 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Laporan Operasional Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 7. Catatan atas Laporan Keuangan ee BPK RI Perwakilan Prov xi PROVINS! KALIMANTAN TIMUR, NERACA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 TRA SET LANCAR 3 Ra. ol aed ‘Kee ol bonaaira Benaiaran 2 tang Pek dan Huan Pa ~Piaang Reval Bang Usirye eryatn Pla Yak Teg a Belans Obaya bi Ha Raa “4515 464 516.00 iigamssii8 a] nt a82 2100368 55 27o4.a00.674, 998.82 ara aas wai B78 "708.167 0 (or 390,582 105 53] "(763 96720851 3, 200,600.200.26 i NES ASI TANK ANIANS 4]. ventas! Non perrinen, feo ivestan Non Penman alias 6 47 | enyerisan asda Bei Sis BUNS 1 Jamiah investas J. Panjang 2:118,641,287 430.30 2:79,088,079,706.77 27 (Kons ln Pena 28 Weamula! Penta S2ai | Base oe aes saa 202 |" 2 esse eezeos 02 S234 aree rovomso58 eaae (prea t33 00 £236 |" doa tat aneees 18 5237 |i seaz07 81705705 ~Bloon 913 8a tran] sec.eub ee3 147 00 “0;302,40,%09.614.30 FSB TE TO i Boaz |" Zreoc ooa00 0 265,000 0 “Kemiraon sengan Pek Ketga '5243 [~~ 4@3b70.930 900.00 ["""48'970, 030,000 90 org Goat Penggunaans sp seaa "5.316 504 so | "i, o00.a50.887 0 “eet Tak Barwa 8248 |" 385eg oes con 63 | 6405, s00,372 00 ‘eet Lanta ‘5246 [ex aeat0.201 70" see7i-eso\77e 00 KEWANBaN ms 7 r * rae IKEWANBAN JANGKABENBER 538 Pendarsian Dierera Ormcs get [ea aar | aa 5252 | ser swosz ssooo “eis ri 7iiziazs 5253 65.101 sezaea 52 |" “aatsra ore goa oe | isa ae i #4 [umiah Kewajiban J Pendok 60,763 40,006.24 113,791,246.661.67 2 EWAN TNR ANNE a5 Ung Dalam age S2ei 300 5 [Juma Kewajbban J Panjang = 0.00 a SUMAN KEWATEANL aes. avi oe 24 | a, To DASE ST si ene a 5272 a7) ad 795 29 2 n Pereodaan e273] Higa oe aoa, 129 94 33 ia igs PS (808s, 00t 5) ca 5275 = 35 O10 AT [57]... Dirvesiaskan Dim neste! nga Paring | 328.1 =r 56)" Giestsian 6 eas ‘zoe 670 351.00 [sf PB nnn 8888, cscs TARR ATTA. at ~~ Bese ties Decauce Uni 236s i : S| “oa sont 2 : 5s [umion hate Sans rwssinl = aemrasioarapon = Sous EXUTTAS DANA is resonates SUNLAH EKUITAS BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur @ LUNTUXTAMUN YANG BERANIR SAMPAT DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 cata TBR Tanase ———$—$—— BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN THMUR ql LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH UNTUK PERIOUE YANG BERAKHHR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (@alam Rupiah) URAAN aoe 2014 . [Satdo Anggaran Lebih Awat |Penggunaen SAL sebagai Penerimaan Pembisyean Tahun Beian | 1,096,628,545,584.01 ‘Sub Total 009 sisa Lebrukurang Pembiayaan Anggaran (SILPASIKPA) 240212,968,28802 | 1,096,628,840,504.01 ‘Sub Total 246,212,958,25802 | 1,090,628,546,504.01 lkorksi Keselanan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0.00 0.00 Laintain 0.00 0.00 Saldo Anggaran Lebih Ake 246,212,068,268.02 | 1,036,628,546,504.01 BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur xiv PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. LAPORAN OPERASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 NO. SAL OS, [msn ze PENDAPATAN-LO 9,517,201 367 370.04 oo 'PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) -LO 5,002,286, 316,036.63, le.t.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO 3,750,684 832,638,95 ls.1.2 Pendapatan Retiibusi Daerah - LO 16,080,255,169.29 lb.t.3 Pendepatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisd 232,828,696,011.83 Je.t.4 Laintain PAD Yang Sah - LO 1,002, 692,330, 196.55 ls.2 PENDAPATAN TRANSFER - LO 4,503,361,198,970.00 ls.2.4 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat LO 4,024,025,055,410,00, lb.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya - LO 4479,335,143,560.00 8.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO. 11,853,836,312.44 b.3.1 Pendapatan Hibah - LO 2,863,207,400.00 ls.3.3 Pendapatan Lainnya - LO 8,690,628,012.41 fe BEBAN 9,224, 207,573,071.49 oa BEBAN OPERASI 5,835 643,483,511.74 p.t.4 Beban Pegawai -LO (940,773,267,886.87 ls.1.2 Beban Persediaan 810,329,676,448.52 lo.1.3 Boban Jasa 1,251, 284,722,401.96 lb.t 4 Boban Pemelharsan 109,141,75,607.62 lo.t.5 Boban Perilanan Dinas 288,838,287,510.00 9.1.6 Betan Bunga 0.00 lo.1.7 Beban Subsich 0.00 lo.t.8 Betan Hibah 1.258,174,068,199.02 b.t.8 Beban Bantuan Sosial 4,419,500,000.00 ls.1. 10 Beban Penyusutan dan Amonisasi 1,197,512,064,149.64 lp.4.11 Beban Peryisinan Piutang 55,101,484,496.28 ls.4. 12 Beban Laindain 68,664 801.82 9.2 BEBAN TRANSFER 3,373,003,750,860.75 9.2.1 ‘Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1,891,992, 760,000.75 l.2.2 BBeban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0.00 ls.2.3 Beban Transfer Bantuan Kevangan ke Pemerintah Daerah Lai 1,480,041,292,230.00 ls.2.4 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 0.09) 9.2.5 ‘Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 1969,608,690.00 9.2.6 ‘Beban Transfer Dana Otenom) Khusus 0.00 9.3 DEFISIT NON OPERASIONAL 9,216 093,021.00 lo.3.1 Defsit Penjualan Aset Non LancarLO 0.00 lo.3.2 Defsit Penyelesaian Kewaliban Jangka Panjang - LO 0.00 ls.3.3 Defsit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 9,216,093,021.00 s.4 BEBAN LUAR BIASA 3,434,245,578.00 loot Boban Luar Biasa ee —————————eeeeee BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur are ere 5 SMS Teh eTa Se rae oer! al are = ee — eee ste Atm eas ns So a “SR gunsor ras | “Lies Sraana 17033 asa shat = Insta ani ae eae — ST] BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR, ‘ LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 ‘ Dalam Rupieh) URAIAN, 2015 EKUITAS AWAL 29,475,908,927,637.20 SURPLUSIDEFISIT-LO '296,903,778,247.55 DANPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBLIAKANIKESALAHAN MENDASAR: Koreksi Nill Persed 091,979,173.20 Selsth Revaluasi Aset Tetap 0.00 Koreksi ekulta lainnya (6,512,632,284,626 32) EKUITAS AKHIR, 22,959,841,800,434.20 EEE BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur xvii PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Implementasi reformasi di bidang pengelolaan keuangan adalah Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam Undang- Undang tentang Keuangan Negara ini dijabarkan aturan-aturan pokok yang merupakan pencerminan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain: 1) Akuntabilitas berorientasi pada hasil; 2) _profesionalita 3) proporsionalitas; 4) keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara; dan 5) pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri; Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara adalah_~—penyampaian —_laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waltu dan disusun dengan mengikuti standard akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum Pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Khususnya pada Pasal 30, Pasal 3, dan Pasal 32 disebutkan bahwaPresiden/Gubernur/Bupati/Walikotamenyampaikan _pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan Laporan keuangan dimaksud meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan standard Akuntansi Pemerintahan (SAP). Tidak berhenti hanya sampai disitu, selanjutnya ditetapkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang mengamanatkan pula agar segera disusun standard akuntansi pemerintahan. Menindaklanjuti UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) semua peraturan tersebut serta perlunya pedoman yang mengatur kesamaan dalam penerapan prinsip-prinsip akuntansi_ maka ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta ketentuan teknis berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dimaksudkan untuk menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kekayaan bersih yang dimiliki, keadaan keuangan serta penjelasan-penjelasan mengenai hal tersebut dan kinerja keuangan berkenaan dengan sasaran strategis. 4.2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertujyan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan menyediakaninformasi mengenai: 1) Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran. 2) Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3) 4) Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serta hasil-hasil yang telah dicapai Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh aktivitasnya dan mencukupi kebutuhan kasnya. Posisi Keuangan dan kondisi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka Panjang termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman Perubahan posisi keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, apakah mengalami kenaikan atau penurunan akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan, 1.23 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Adapun landasan hukum yang dijadikan pedoman dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut 1) 2) 3) 4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pada Pasal 30 dan 32 mengamanatkan bahwa Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh BPK selambat- lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 184 menyatakan bahwa Laporan Keuangan sekurang-kurangnya meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerahpada Pasal 102. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negarapada Pasal 56. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 6) Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah 10) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 11) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 13 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2015. 12) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2016. 13) Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 90 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 14) Peraturan Gubemur Kalimantan Timur Nomor 52 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, 15) Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 55 Tahun 2015 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut: BABI Pendahuluan BAB II Ekonomi Makro Kebijakan Keuangan dan ikhtisar Pencapaian ‘Anggaran APBD BAB III Ikhtisar Pencapaian : Kinerja Keuangan BAB IV Kebijakan Akuntansi BAB V Penjelasan Pos- Pos Laporan : Menyajikan : Menyajikan Berisi tentang latar belakang, maksud, tujuan dan landasan penyusunan keuangan —_serta hukum laporan sistematika penulisan catafan atas laporan keuangan : Memuat penjelasan tentang asumsi ekonomi makro, —_—kebijakan keuangan yang_—ditetapkan pemerintah provinsi dan ikhtisar pencapaian Anggaran APBD. Memuat ikhtisar indikator dan pencapaian kinerja__kegiatan operasional yang _berdimensi keuangan dalam suatu periode pelaporan. informasi tentang entitas pelaporan, basis akuntansi, basis pengukuran dan pertimbangan atas —_pemilihan kebijakan akuntansi dan metode- metode penerapannya yang paling sesuai dengan kondisi_ entitas pelaporan. informasi tentang rincian dan penjelasan pos 3 Keuangan BAB VI Informasi tambahan : lainnya PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan komponen laporan arus kas. Serta pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan akuntansi berbasis akrual Menyajikan informasi tentang pendirian Provinsi Kaltim dan langkah —perbaikan — menuju pelaksanaan tata kelola keuangan yang baik, LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL DINYATAKAN LAIN) BABII EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN INDIKATOR PENCAPAIANANGGARANKINERJA Ekonomi Makro Beberapa variabel ekonomi yang dijadikan indikator dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 berdasarkan atas harga berlaku mencapai Rp 564.7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 488,9 triliun. 2) Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 terkoreksi -0,85 persen. Dari sisi produksi, dipengaruhi oleh penurunan kinerja Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang terkoreksi sebesar ~4,69 persen serta konstruksi yang tumbuh -0,56 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran sebagai dampak menurunnya kinerja Komponen ekspor luar negeri dan konsumsi pemerintah yang terkoreksi masing-masing sebesar -13,32 persen dan -11,32 persen 3) Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur triwulan IV-2015 secara year on year (y on y) terkoreksi -0,55 persen, akan tetapi secara quarter to quarter (q to q) perekonomian Kalimantan Timur masih tumbuh sebesar 2,59 persen pada triwulan tersebut. 4) Tiga lapangan usaha yang memberikan andil negatif yaitu Pertambangan dan Penggalian sebesar - 2,35 persen, Konstruksi sebesar -0,04 persen dan Jasa Perusahaan sebesar -0,01 persen. Adapun sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 0,45 persen, diikuti oleh pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,37 persen Kebijakan Keuangan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISALIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintah Provinsi dan percepatan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Pembangunan Nasional, maka diperlukan penataan Pengelolaan Keuangan Daerah agar dapat lebih tepat guna, berdaya guna dan berhasil guna serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan semangat Otonomi Daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah pada dasamya merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang lebih luas dan hal ini diatur sebagaimana tersebut dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2005 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan beserta perubahan yang mengikutinya dan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagai sub sistem dari penyelenggaraan pemerintahan, diharapkan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur mampu memberikan pengelolaan keuangan yang lebih adil, rasional, aspiratif dan bertanggung jawab sebagaimana amanat dari ketentuan tersebut diatas, maka dalam pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan rencana strategis daerah dan sebagai tindak lanjut pelaksanaan rencana strategis tersebut dituangkan dalam bentuk Kebijakan Umum Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015, khususnya dibidang keuangan daerah harus dipedomani — 8 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) azas-azas umum Pengelolaan Keuangan Negara sebagaimana penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yaitu: 1) Azas Kesatuan, dengan azas ini dimaksudkan agar seluruh Pendapatan dan Belanja Daerah dalam satu Dokumen Anggaran baik Pendapatan dan Belanja maupun aset yang berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Investasi/Kekayaan yang dipisahkan dan telah ditetapkan dalam APBD dan Neraca Daerah; 2) Azas Universalitas, azas ini mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam Dokumen Anggaran artinya Penerimaan dan Pengeluaran dicatat dan disajikan secara utuh dan jelas peruntukannya dalam satu Dokumen Anggaran yang tertuang dalam APBD setiap tahunnya serta dilaksanakan melalui Kas Daerah; 3) Azas Tahunan, azas ini dimaksudkan bahwa Rencana Penerimaan dan Alokasi Belanja Daerah ditentukan hanya untuk 4 (satu) tahun takwim terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan; 4) Azas Spesialis, melalui azas ini Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, ekonomis, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan dan kepatutan baik dari aspek proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban APBD yang bersifat aspiratif terhadap kepentingan publik, Ikhtisar Pencapaian Anggaran APBD Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015,adalah sebagai berikut: 9 DE PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Tujuan 1: Meningkatkan Kualitas SDM Kaltim Pendidikan memegang peranan kunci dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas bahkan sangat menentukan berhasil atau gagainya pembangunan yang dilakukan di suatu daerah Di samping terus meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama diarahkan pada mutu pelayanan Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah telah mengembangkan 100 Puskesmas 24 jam selama kurun waktu 2009-2013 di berbagai daerah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan murah bagi masyarakat. Oleh Karena itu kita harus melanjutkan program pelayanan kesehatan ditahun-tahun mendatang agar usia harapan_hidup masyarakat Kaltim dapat meningkat dari 71 tahun pada 2011 menjadi 73 tahun pada 2018 Tujuan 2: Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang urusan terpenting. Mutu kesehatan masyarakat yang baik/tinggi akan memberikan peluang kepada Peningkatan produktifitas yang pada akhimya akan mempengaruhi capaian- capaian pembangunan ekonomi daerah. Peningkatan produktifitas ini pada akhimya akan menjadi faktor pendorong peningkatan tingkatan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Peningkatan produktifitas dan pendapatan masyarakat Kalimantan Timur dapat dicapai melalui beberapa sektor seperti pada sektor industri, jasa, dan Pertanian. Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona dalam menghasilkan devisa negara. Selain itu juga diharapkan sebagai sektor yang padat karya yakni sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan diharapkan berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan 3: Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Peningkatan ekonomi daerah dititikberatkan pada daya saing serta pengembangan ekonomi hijau yang seluas-luasnya melalui pemberdayaan pertanian di Provinsi Kalimantan Timur. Ekonomi Hijau dimaknai dengan perekonomian yang rendah karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan dan hemat sumber daya alam. Perluasan Pembangunan Ekonomi diselenggarakan berdasarkan pendekatan pengembangan _pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, baik yang telah ada maupun yang baru, Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan sektoral dan regional. Setiap wilayah mengembangkan produk yang menjadi keunggulannya. Tujuan 4: Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas Pembangunan infrastruktur juga kerap dikaitkan dengan faktor utama (penggerak) pertumbuhan ekonomi, Terwujudnya infrastruktur dasar yang merata (sarana dan prasarana) bertujuan agar seluruh kabupaten dan kota se Kalimantan Timur dapat terakses secara lancar, baik terhadap sumber-sumber ekonomi produktif dan modal sosial lainnya, sehingga dapat menurunkan kesenjangan antarwilayah di Kalimantan Timur. Kegiatan sector transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi, baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya, seperti kelistrikan, pelayanan air bersih dan telekomunikasi, terkait dengan upaya modernisasi, dan penyediaannya merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Tujuan 5: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik maka pemerintah berprinsip pada keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Di samping itu, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik harus adanya peran masyarakat yang dimana_ masyarakat_mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah in LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 {(DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tujuan 6: Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Kualitas lingkungan hidup sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia Dengan melestarikan lingkungan hidup maka pembangunan daerah akan tetap berlanjut serasi dengan daya dukungan lingkungannya. Peningkatan mutu lingkungan hidup sangatlah penting sebagai dasar dan tujuan pengelolaan lingkungan. Tersedianya berbagai potensi sumber daya alam seperti sumber daya hutan, lahan dan mineral di Provinsi Kalimantan Timur menyebabkan usaha kehutanan, perkebunan, pertanian, dan pertambangan menjadi sector unggulan dalam menunjang perekonomian daerah, namun demikian pendayagunaan potensi sumber daya alam harus memperhatikan batas kemampuan daya dukung dan daya tamping lingkungan agar tidak terjadi penurunan kualitas_lingkungan hidup. BAB Il IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Urusan Wajib UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 3.1.1 Urusan Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia yang salah satunya adalah melalui proses pendidikan bagi masyarakat secara aktif agar dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan. Untuk mendukung keberhasilan urusan pendidikan ini dialokasikan dana sebesar Rp.387,43miliar dan realisasi keuangan sebesar Rp.355,03 miliar atau mencapai 91,64%. Program yang dilaksanakan antara lain 1) PendidikanAnak Usia Dini (PAUD) 2) Pendidikan Menengah 3) Pendidikan Non Formal 4) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 5) Manajemen Pelayanan Pendidikan 6) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3.1.2 Urusan Kesehatan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.1.252,79 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.211,78 miliar atau 97,00 %. Adapun program yang telah dilaksanakan antara lain Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, Upaya kesehatan masyarakat melalui kegiatan peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita, Perbaikan gizi masyarakat dan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam, Rumah Sakit UmumDaerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan Peningkatan pelayanan Rumah Sakit Umum Tarakan termasuk juga kegiatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). — 3 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 3.4.3. Urusan Pekerjaan Umum Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp. 2.131,56 milyar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.830,11 milyar atau 85,86%. Adapun program yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: 4) Pembangunan Jalan dan Jembatan Kegiatan dilaksanakan untuk peningkatan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan provinsi terutama pada ruas-ruas jalan yang dapat mendorong pengembangan pusat-pusat produksi dan pemasaran, menjangkau daerah terpencil dan terisolir seperti kawasan pedalaman dan perbatasan serta mendukung Penyelesaian Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Pembangunan Jalan Semoi Sepaku serta pemenuhan pelayanan transportasi. 2) Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Air Lainnya Untuk sumber daya air dan irigasi telah dilaksanakan program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya dengan _—kegiatan_—rehabilitasi/pemeliharaan _jaringan irigasi,optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun serta program pengendalian banjir dengan kegiatan membangun reservoir pengendali banjir, peningkatan pembersihan/pengerukan sungai, serta prasarana pengaman pantai. Begitu pula untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi dan rawa, telah dilaksanakan di Kabupaten/Kota se- Kalimantan Timur. 3.1.4 Urusan Perencanaan Pembangunan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.62,23 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.58,30 miliar atau 93,67%. Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain adalah peningkatan pembinaan dan koordinasi sektor strategis seperti koordinasi perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Kaltim, perencanaan pengembangan ekonomi dan sosial budaya serta perencanaan pembangunan daerah melalui : 4 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1) Penyusunan RPJMD Provinsi Kaltim. 2) Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah 3) _ Kerjasama Pembangunan Sosial Ekonomi Regional Kaltim 4) Rencana Pembangunan Daerah, pengembangan _wilayah perbatasan, penyusunan RKPD, KUA dan PPAS. 3.1.5 Urusan Perhubungan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.314,23miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.294,76 miliar atau 93,80%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : 1) Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana SDP. 2) Pembangunan Pelabuhan Laut Maloy Kabupaten. Kutai Timur. 3) Pembangunan Dermaga Sungai 4) Peningkatan Fasilitas SMK Pelayaran Kalimantan Timur. 5) _Pembangunan bandar udara Samarinda Baru, peningkatan Bandar Udara Datah Dawai dan Pembangunan 3.41.6 Urusan Lingkungan Hidup Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.24,61 miliar dan realisasi keuangan sebesar Rp.20,67 miliar atau 84,00 meliputi kegiatan kinerja pengelolaaan persampahan, Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan lingkungan hidup, perlindungan dan konservasi sumber daya alam, pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan konservasi faut dan hutan serta rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam. 3.4.7 Urusan Sosial Pada Urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.59,64 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.54,78 miliar atau 91,84%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya untuk pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat 15 OO —— — —————— PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Terpencil (KAT) dan penyandang Masalh kesejahteraan, pembinaan anak terlantar, pembinaan para penyandang cacat dan trauma serta pembinaan eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya. Selain dari pada itu dana tersebut juga digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pada UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Dharma, UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan, UPTD Panti Sosial Bina Remaja, UPTD Panti Sosial Karya Wanita Harapan Mulia, UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Marga Rahayu dan UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri. 3.4.8 Urusan Ketenagakerjaan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.62,40 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.54,27 miliar atau 86,96%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantarannya berupa peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, pengembangan wilayah transmigrasi serta transmigrasi lokal. 3.1.9 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.106,95 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.92,96 miliar atau 86,92%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menegah, pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah dan iklim usaha kecil menengah yang konduksif. 3.1.10 Urusan Penanaman Modal Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.21,64 miliar dengan realisasi keuangan Rp.19,63 miliar atau 91,63%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : 5 1) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 2) Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah. 3) Peningkataan Iklim Investasi dan Realisasai Investasi (PMA/PMDN). Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain meningkatnya jumiah investasi di Kalimantan Timur yang berasal dari PMA dan 16 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KAUMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PMDN, tersedianya berbagai informasi untuk bahan-bahan promosi dalam rangka meningkatkan minat investor dalam dan luar negeri dan terciptanya kerjasama di bidang penanaman modal. 3.41.11 Urusan Kebudayaan Anggaran Rp.40,55 miliar realisasi Rp.38,06 miliar atau 93,86%, kegiatannya antara lain 1) pengembangan nilai budaya 2) pengelolaan keragaman budaya 3) pengelolaan kekayaan budaya 3.1.12 UrusanPemuda dan Olah Raga Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.128,48 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.100,56 miliar atau 78,27%. Kegiatan yang dilaksanakan pada urusan ini meliputi pengembangan dan keserasian, peningkatan peran serta kepemudaan dan pengembangan kewiraswastaan dan indutri dan keolahragaan. 3.1.13 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Secara keseluruhan alokasi dana pada urusan ini sebesar Rp1.260,25 milyar dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.207,87 milyar atau 95,84. Alokasi dana pada urusan ini digunakan untuk mendukung program peningkatan sarana dan prasarana pemerintah antara lain 1) Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 2) Peningkatan prasarana fisik pemerintah dan UPTD yang ada di Kabupaten/Kota. 3) Pengadaan sarana administrasi pemerintahan. 4) Mendukung kegiatan manajemen pemerintah diantaranya untuk peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah, pengembangan penerangan dan dokumentasi, pendayagunaan —_——_—_—— 17 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan program dan sistem pengendalian pembangunan daerah serta pembinaan dan pengawasan _pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan Pada urusan ini dilaksanakan pula kegiatan antara lain Sertifikasi dan Pengamanan Aset Pemerintah Provinsi Kaltim, kegiatan Penelitian dan Pengembangan Daerah serta jaringan informasi kearsipan Provinsi Kalimantan Timur. 3.1.14 Urusan Ketahanan Pangan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.33,64 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.30,29 miliar atau 90,06%. Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain peningkatan ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani dan pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan 3.1.15 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.26,45 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.25,18 miliar atau 95,20%. Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain meningkatkan pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa serta pengembangan keserasian kebijakan pemberdayaan masyarakat. 3.1.16 Urusan Kearsipan Pada urusan kearsipan ini dialokasikan dana sebesar Rp.16,59 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp13,21 miliar atau 79,63%. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah, pemeliharaan sarana dan parasarana kearsipan dan perbaikan sistem administrasi kearsipan 3.1.17 Urusan Komunikasi dan Informatika PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.35,79 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.33,04 miliar atau 92,32%. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain 1) Kerjasama informasi dengan mas media. 2) Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 3) Peningkatan Mutu siaran, SDM Lembaga Penyiaran serta peningkatan pengawasan terhadap lembaga penyiaran. 3.1.18 Urusan Perpustakaan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.20,46 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.19,33 miliar atau 94,47%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan disiplin aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, serta pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan. 3.2. Urusan Pilihan 3.2.1. Urusan Pertanian Urusan pertanian meliputi kegiatan pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan telah dialokasikan dana sebesar Rp.136,25 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.127,40 miliar atau 93,51. Adapun kegiatan pada urusan ini bersifat perencanaan, pembinaan dan pengendalian yang meliputi antara lain Pengembangan Sentra Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agrowisata, Pengadaan bibit untuk petani, Pendidikan dan pelatihan teknis pertanian. Hasil yang diharapkan untuk Pertanian Tanaman Pangan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi tanaman pangan dan hortikultura.Sedangkan kegiatan untuk Peternakan antara lain Pencegahan dan (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMAER 2015 penanggulangan penyakit menular ternak, peningkatan produksi hasil peternakan dan peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. Selanjutnya kegiatan Perkebunan meliputi Peningkatan produksi perkebunan melalui penerapan teknologi perkebunan agar terciptanya komoditi unggulan, tersedianya benih dan bibit sesuai standar teknis serta pengembangan dan operasional PIR swadaya dan kemitraan perkebunan serta pengembangan kelapa sawit rakyat. 3.2.2 Urusan Kehutanan Urusan Kehutanan dengan alokasi dana sebesar Rp.78,35 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.70,69 miliar atau 90,23%. Adapun program yang dilaksanakan antara lain : 1) Pemanfaatan dan potensi sumber daya hutan 2) Rehabilitasi hutan dan lahan 3) Penataan dan pemantapan kawasan hutan. 3.2.3 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Dana yang dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.64,77 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.59,91 miliar atau 92,50%. Adapun program yang dilaksanakan antara lain adalah pembinaan dan pengawasan_ bidang pertambangan, pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan, pembinaan dan pengembangan bidang ketenaga listrikan serta pengembangan, pembinaan dan pengawasan air bawah tanah dan lingkungan geologi. Hasil dari program pada urusan ini diharapkan adalah terciptanya pengelolaan pertambangan energi dan sumber daya mineral yang efektif dan berwawasan lingkungan. 3.2.4 Urusan Pariwisata 20 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.40,55 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.38,06 miliar atau 93,86%. Kegiatan yang dilaksanakan pada urusan ini meliputi pengembangan pariwisata Kalimantan Timur, pengembangan objek pariwisata unggulan serta_ pengembangan kemitraan dan nilai budaya seni dan film pada event wisata dengan tujuan dapat menumbuh kembangkan kepariwisataan daerah. 3.2.5 Urusan Kelautan dan Perikanan Pada urusan ini dialokasikan dana sebesar Rp.66,94 miliar dengan realisasi keuangan sebesar Rp.61,83 miliar atau 92,83%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Pengembangan Balai Benih dan Pengkajian Mutu Hasil Perikanan, Perencanaan, Pembinaan dan Pengendalian Perikanan, serta Pembangunan Prasarana Perikanan Kaltim. Hasil pada kegiatan ini adalah peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pemberdayaan sumber daya alam, pengembangan budidaya perikanan, optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan serta pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Pemerintah provinsi saat ini telah menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 sebagai dasar untuk melakukan pencatatan dan pelaporan aktivitas keuangan (kebijakan akuntansi) 21 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) yang diterapkan pada penyusunan Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 untuk entitas di lingkungan Provinsi Kalimantan Timur. Kebijakan akuntansi daerah ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan dalam akuntansi aset, kewajiban ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan serta penyusunan dan penyajian dalam laporan keuangan. 4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Pada Tahun 2015 entitas pelaporan keuangan daerah adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang mencakup 42 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagaimana Tabel 4.1 Tabel 44 Entias Pelaporan Keusngan Daerah No | Kode SKPD ‘SKPD 1 2 3 4 1.01.1 | Dinas Pendidikan 3 7.02.1 _ | Dinas Kesehatan 5 1.02.2 | RSUD.A Wahab Syahranie Samarinda % 7.02.3 | RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 3 7.02.4 | RSUD. Tarakan é 7.02.5 | RSJ. Daerah Atma Husada Mahakam . 1.03.1 | Dinas Pekerjaan Umum = 1.06.1 | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.06.2 | Badan Pengeloiaan Kawasan Perbatasan, 9 Pedalaman dan Daerah Tertinggal to | 1-07.4 | Dinas Perhubungan ra 1.08.2 | Badan Lingkungan Hidup Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, 12} 1.11.1 | Berencana qa | 113-1 _ | Dinas Sosial PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (OISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 7 a Dinas Tenaga Kerja an Tara a5 | 1.15.1 | Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi ‘Badan Perijnan dan Penanaman Modal Daerah 16} 1.16.1 | (BPPMD) 47 | 1-16.1 _ | Dinas Pemuda dan Olah Raga ye | 1-19-71 | Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 39 | 1.19.2 | Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 20 | 1.19.3 _ | Badan Penanggulangan Bencana Daerah a 1.20.1 | DPRD 22 | 1-20.2 | Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah os 1.20.3 | Sekretariat Daerah 24 | 1.20.4 | Sekretariat DPRD 25 | 1-20.6 | Badan Penelitian dan Pengembangan 26 | 1.20.7 _ | Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 7 7.20.8 | Kantor Penghubung 28 | 1-20-10 _ | Badan Pendidikan dan Pelatinan 29 | 1-20-11 | Badan Kepegawalan Daerah 30 | 1-20.42 _ | Dinas Pendapatan Daerah 7 7.21.1 | Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan 32 1.22.4 | Pemerintahan Daerah 33 | 1-241 _ | Badan Arsip Daerah 34 | 1-25.17 | Dinas Komunikasi dan Informatika 36 | 1-25.2 | Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 36 | 1-26.1 | Badan Perpustakaan 37 | 201.1 _ | Dinas Pertanian Tanaman Pangan 3@ | 201-2 | Dinas Perkebunan LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1 2 3 39 2.01.3 | Dinas Peternakan 46 7.02.1 | Dinas Kehutanan aa 7.03.1 | Dinas Pertambangan dan Energi 7 2.04.1 | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata as 2.05.1 | Dinas Kelautan dan Perikanan Untuk tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yaitu. RSUD AW Syahrani Samarinda,RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, dan RSUD Tarakan telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 445/K.225/2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur sebagai BLUD. Adapun untuk RSU Atma Husada dan UPTD Laboratorium ditetapkan sebagai BLUD berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 188.44/K.620/2013, tanggal 15 Agustus 2013. Untuk pedoman pengelolaan keuangan rumah sakit sebagai BLUD, Gubernur Kalimantan Timur telah menetapkan Peraturan Gubernur Kaltim Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kaltim sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2010 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Namun, mulai Tahun Anggaran 2016 RSUD Tarakan telah berpisah menjadi bagian Entitas Pelaporan wilayah Provinsi Kalimantan Utara, sehingga untuk tahun 2015 ini menjadi tahun terkahir konsolidasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 4.2 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Keuangan Adapun kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut : 24 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINATAKAN LAIN) Kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Pendapatan LO Definisi + Pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah * Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali Pengakuan (3) (4) (6) (1) Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi SKPKD. (2)Pendapatan diakui pada saat Bendaharawan Penerima SKPD menyetorkan ke kas Daerah. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum daerah. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang- undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan. Pendapatan-LO yang berasal dari pajak/retribusi daerah/PAD lainnya yang dihitung secara self assessment atau tanpa melalui suatu penetapan/penagihan, diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut, atau saat terbitnya SK yang menetapkan kekurangan/kelebihan atas realisasi pembayaran pajak/retribusi/PAD lainnya. Pendapatan-LO yang berasal dari pajak/retribusi daerah/PAD lainnya yang ditetapkan secara official assesment diakui pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Daerah/Pendapatan Lainnya. 25 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) (6) Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dan disajikan dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum, Pengukuran (1) Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat nettonya. (2) Pendapatan hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal transaksi kurs tengah Bank Indonesia (3) Pendapatan-LO diukur berdasarkan nilai yang menjadi hak daerah yang menambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. (4) Khusus Pendapatan-LO atas pajak kendaraan bermotor diukur berdasarkan nilai yang telah ditetapkan menjadi hak daerah. PENYAJIAN Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumberpendapatan. (1) Klasifikasi menurut sumber pendapatan pemerintah daerah dikelompokkan menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Masing-masing pendapatan tersebut diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban Definisi (1) Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (2) Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbuinya kewajiban. 26 ek age CU PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Pengakuan (1) (2) (3) (4) 6) (6) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah, Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan fungsi perbendaharaan. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dicatat dalam Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa Beban yang terjadi bersamaan dengan realisasi kas dan bersumber dari kas bendahara pengeluaran (uang persediaan), diakui pada saat pengeluaran tersebut dipertanggungjawabkan. Perlakuan Belanja Barang dan Jasa (1) (2) Biaya perolehan barang dan jasa menggambarkan biaya perolehan untuk mendapatkan barang dan jasa tersebut Khusus dalam perolehan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan kepada masyarakat atau pihak ketiga, biaya perolehan mencakup biaya perolehan untuk mendapatkan barang tersebut dan biaya lain yang terkait langsung untuk mendapatkannya. Perlakuan Belanja Modal Aset Berwujud rr PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Suatu pengeluaran belanja aset berwujud akan diperlakukan sebagai belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: (1) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan; (2) Perolehan barang tersebut dimanfaatkan untuk pelayanan pemerintah daerah, serta tidak untuk dijual; dan (3) _ Nilai rupiah pengeluaran untuk pembelian per-unit aset/barang tersebut sama atau melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan. Pengukuran (1) Belanja yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan belanja. (2) Beban diukur berdasarkan realisasi pengeluaran atau konsumsi aset, atau terjadinya timbulnya kewajiban, atau penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa pada periode tahun berkenaan. Penyajian Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. : (1) Klasifikasi ekonomi merinci beban yang terdiri dari beban pegawai, beban barang dan jasa, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban bantuan keuangan, beban penyusutan dan amortisasi, beban penyisihan piutang, beban lain-lain, beban transfer, dan bebanluar biasa (2) Beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban bantuan keuangan, beban transfer, dan bebanluar biasa merupakan kewenangan SKPKD sedangkan beban pegawai, beban barang dan jasa, beban penyisihan piutang, beban penyusutan dan amortisasi dan beban lainya merupakan kewenangan SKPD. a — 28 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Kebijakan Akuntansi Aset Pendahuluan (1) Tujuan kebijakan akuntansi aktiva adalah mengatur periakuan akuntansi aktiva. (2) Perlakuan akuntansi aktiva mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan pengungkapan aktiva. Definisi (1) Aktiva adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai dan dapat diukur dengan satuan uang. (2) Tidak termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomis tersebut adalah Sumber Daya Alam seperti hutan, sungai danau/rawa, kekayaan didasar laut, kandungan pertambangan dan harta peninggalan sejarah seperti candi. (3) Aktiva diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap dana cadangan dan aktiva lain-lain. Aktiva Lancar (1) Aktiva lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. (2) Aktiva lancar terdiri atas kas, piutang, persediaan, belanja dibayar dimuka, dsb. Kas (1) Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah. 29 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (2) (3) Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. Kas di Pemegang Kas dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika ada kas dalam valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah BI pada saat transaksi. Piutang (1) (2) (3) (4) Piutang merupakan hak dan Klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi terdiri dari : piutang pajak, piutang retribusi, piutang dana perimbangan, piutang lain-lain dan sebagainya. Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat direalisasikan, yaitu sebesar nilai nominal piutang dikurangi dengan penyisihan piutang. Perhitungan penyisihan piutang dibagi menjadi: a. Penyisihan piutang karena peraturan perundang-undangan seperti pajak dan retribusi b. Penyisinan piutang yang berasal dari perikatan, pemberian pinjaman, penjualan dan pemberian fasilitas jasa, transfer antar pemerintah dan karena ganti rugi c. Dalam hal terdapat fakta/bukti yang menujukan bahwa piutang benar- benar tidak dapat ditagih, atas piutang tersebut dilakukan penyisihan 100% sesuai atas fakta/bukti yang dimaksud. d. Penyisihan piutang BLUD diatur dengan ketentuan yang mengatur tentang BLUD. Dalam penghitungan Piutang Pajak dilakukan juga perhitungan penyisihan piutang. Hal tersebut sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 59 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur 30 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN, Nomor 91 Tahun 2005 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. abel 42 Perseniase Penyisian Pltang Pajak Daerah No. ‘Umur Penyisihan 1 0-1 tahun 0% 2 4-2 tahun 10% 3 2—3 tahun 25% 4 3~4 tahun 50% 5 Diatas 4 tahun 100% (5) Dalam penghitungan Piutang Retribusi dilakukan juga perhitungan penyisinan piutang. Hal tersebut sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 59 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 91 Tahun 2005 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Tavel 43 Persertase Penyshan Ptong Retibus! Deereh No. Umur Penyisihan 7 0-14 tahun 0% 2 4=2 tahun 30% 3 2=3 tahun 60% 4 Diatas 3 tahun 100% Persediaan (1) Persediaan adalah barang yang akan dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi atau barang yang dibeli tetapi direncanakan akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga.Untuk Persediaan yang akan diserahkan ke masyarakat/pihak ketiga telah ditetapkan dengan Surat Edaran Nomor : 900/185/024-IV/Keu Tahun 2014 tentang Pengelolaan Persediaan. Dan diperbaharui dengan Surat Edaran Gubernur No.900/7094/997-IV/Keu tanggal 17 Desember 2015. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (2) Persediaan atas barang habis pakai diukur dengan metode periodik, dimana setiap akhir tahun dilakukan inventarisasi fisik. Penentuan persediaan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO). (3) Persediaan atas barang yang akan diserahkan ke masyarakat diukur dengan metode periodik dengan nilai harga perolehannya Belanja di bayar dimuka (1) Belanja dibayar dimuka merupakan penurunan aktiva yang digunakan untuk uang muka pembelian barang atau jasa dan belanja yang maksud penggunaannya akan dipertanggung jawabkan kemudian. (2). Pada tanggal neraca Beban dibayar dimuka disajikan sebesar nilai manfaat ekonomis/sosial yang masa manfaatnya dihitung perbulan dan memilki masa manfaat bulanan penuh. InvestasiJangka Panjang (1) Investasi Jangka Panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. (2) Investasi jangka panjang terdiri dari investasi Permanen dan Investasi Non Permanen (3) Investasi Non Permanen adalah investasi dana bergulir atas pengadaan bibit tanaman di Dinas Perkebunan. (4) Investasi Jangka Panjang antara lain terdiri a, Penyertaan Modal Pemerintah pada BUMD, lembaga keuangan daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah b. Pinjaman kepada BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah daerah otonom atau sebaliknya dan pihak lainnya yang diterus pinjamkan PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISANIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) c. Investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan. Aktiva Tetap (1) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. (2) Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan pertukaran dengan aktiva lainnya. Aktiva tetap antara lain terdiri dari a. Tanah b. Peralatan dan Mesin ¢, Gedung dan Bangunan d. Jalan, Irigasi dan Jaringan e. Aset Tetap lainnya f. Konstruksi dalam Pengerjaan Tanah Tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat studio, komunikasi, dan pemanear, alat kedokteran dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat eksplorasi; alat pemboran; alat produksi, pengolahan, dan pemurnian; alat bantu eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat —— 33 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) peraga; dan unit peralatan proses produksi yang masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan bangunan di neraca meliputi antara lain bangunan gedung; monumen; bangunan menara; dan rambu- rambu. Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi yang siap digunakan. Jalan, irigasi, dan jaringan di neraca antara lain meliputi jalan dan jembatan; bangunan air; instalasi; dan jaringan. Akun ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan. Tanah yang diperoleh untuk keperluan dimaksud dimasukkan dalam akun tanah. Aset Tetap lainnya Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset tetap lainnya di neraca antara lain meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/olah raga, hewan indukan/hewan yang tidak direncanakan untuk diserahkan ke masyarakat. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. _ 34 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Konstruksi dalam pengerjaan mencakup peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai, Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu. Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode akuntansi. Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya Aset tidak digunakan untuk operasional Pemerintah antara lain aset rusak berat, aset dalam proses pemindahtanganan, dan aset yang dikerjasamakan. Dana Cadangan Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memeriukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa datang. Aset Lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan. Aset Lainnya terdiri dari a) Tagihan Piutang Penjualan Angsuran; Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah daerah secara angsuran kepada pegawai pemerintah daerah. b) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah; i. Tuntutan Perbendaharaan (TP) merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemda sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan 35 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya. ii, Tuntutan Ganti Rugi (TGR) merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemda sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya ©) Kemitraan dengan Pihak Ketiga; Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimilik Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa: i. Bangun, Kelola, Serah (BKS); ii, Bangun, Serah, Kelola (BSK); dan iii, Kerjasama Pemanfaatan(KSP). d) Aset Tidak Berwujud; Aset Tidak berwujud adalah aset tetap yang secara fisik tidak dapat dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. €) Aset Lain-lain, Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Batasan Jumlah Biaya Kapitalisasi (Capitalization Treshold) Perolehan Awal Aset Tetap —— 36 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap adalah pengeluaran pengadaan baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi, perbaikan atau restorasi. i. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap menentukan apakah perolehan suatu aset harus dikapitalisasi atau tidak. ii, Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap berupa peralatan, mesin dan aset tetap lainnya kecuali koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian sebesar Rp.1.500.000,00 ke atas. ii, Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap konstruksi sebesar Rp.20.000.000,00 ke atas. iv. Aset berwujud dengan masa manfaat lebih dari satu tahun yang digunakan untuk pemerintah daerah atau masyarakat umum dan tidak dimaksudkan untuk dijual dengan nilai pengadaan per unitnya sebesar nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atau lebih, diklasifikasikan sebagai aset tetap dan dianggarkan dalam belanja modal v. _ Aset berwujud dengan masa manfaat lebih dari satu tahun yang digunakan untuk pemerintah daerah atau masyarakat umum dengan nilai pengadaan per unitnya di bawah nilai satuan minimum kapitalisasi dicatat secara extracomptable dan dianggarkan dalam belanja barang/jasa Untuk perolehan tanah dan aset tetap lainnya berupa koleksi_ perpustakaan dan barang bercorak kesenian, tidak diterapkan kebijakan nilai satuan minimum kapitalisasi Penyusutan Aset Tetap * Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan 37 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMAER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Gubernur No.67 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight line method) yang dihitung bulanan penuh dan dilaporkan per semester. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban penyusutan dan dicatat pada Akumulasi penyusutan Aset Tetap sebagai pengurang nilai aset tetap. Metode penyusutan aset tetap renovasi disesuaikan dengan Metode penyusutan yang digunakan pada jenis aset tersebut. Masa manfaat untuk menghitung tarif penyusutan untuk masing-masing kelompok aset tetap termasuk Badan Layanan Umum Daerah adalah sebagai berikut: Alat-alat Besar Alat-alat Angkutan Alat Bengkel dan Alat Ukur Alat Pertanian Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Alat Komunikasi Alat-alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat-alat Persenjataan/Keamanan Bangunan Gedung Tempat Kerja, Tempat Tinggal, dan Menara Jalan Jembatan Bangunan Air/Irigasi Instalasi Jaringan - Aset Tetap Renovasi disusutkan : 10 Tahun 10 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun. 5 Tahun 50 Tahun 10 Tahun 50 Tahun 40 Tahun 40 Tahun 40 Tahun LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN + Apabila terdapat masa pinjam pakai maka mengikuti masa pinjam pakai aset tersebut. ‘© Apabila tidak terdapat masa pinjam pakai mengikuti masa manfaat jenis aset tersebut diatas. Formulasi perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah Perhitungan dengan menggunakan nilai residu : = (Harga Perolehan — Nilai Sisa/Residu) Masa Manfaat (hitungan per bulan, karena beban penyusutan dihitung per bulan) Perhitungan dengan tidak menggunakan nilai resid = Harga Perolehan : Masa Manfaat (hitungan per bulan, karena beban penyusutan dihitung per bulan) Tanah dan konstruksi dalam pengerjaan tidak disusutkan. Aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan, barang bercorak keseniaan, hewan atau tanaman tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat aset lainnya tersebut tidak dapat digunakan atau mati yang didasarkan atas Surat Keputusan Penghapusan oleh Kepala Daerah. Atas pengeluaran setelah perolehan yang sudah dikapitalisasi, yang menambah masa manfaat, penambahan masa manfaat didasarkan pemyataan Pimpinan Entitas Akuntansi/Pelaporan tentang penambahan masa manfaat atas pengeluaran setelah perolehan dikapitalisasi. Penilaian Kembali Aset Tetap (Revaluation) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN {(DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan Karena kebijakan akuntansi pemerintah daerah menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah daerah yang berlaku secara nasional. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep biaya perolehan di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam koreksi ekuitas. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap (Retirement and Disposal) Suatu aset tetap dan akumulasi penyusutannyadieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan dianggap tidak memiliki manfaat ekonomis/socialsignifikan di masa yang akan datang setelah adanya Keputusan dari Kepala Daerah dan/atau dengan persetujuan DPRD dan Berita Acara Pemusnahan atau Berita Acara Pelelangan/Penjualan. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Termasuk dalam aset tetap yang secara permanen dihentikan/dilepas adalah aset tetap yang diserahkan/dihibahkan oleh Pemerintah Daerah kepada masyarakaU/kelompok masyarakat/pihak lain berdasarkan Berita Acara Serah Terima atau sejenisnya Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap karena rusak berat/hilang/usang dan sebagainya sebelum ada Surat Ketetapan Penghapusan harus dipindahkan ke pos aset lainnya berdasarkan usulan penghapusan sesuai dengan nilai tercatatnya dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Ss 40 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah karena tidak memenuhi definisi aset tetap dan dipindahkan ke pos lain-lain sebesar nilai tercatatnya (nilai perolehan dan akumulasi penyusutan). Aset Tidak Berwujud Aset Tidak Berwujud disajikan di neraca berdasarkan nilai netto setelah dikurangi amortisasi Atas aset lain berupa aset tidak berwujud diamortisasi secara garis lurus yang dihitung perbulan penuh dengan ketentuan sebagai berikut: a) Software selama 5 tahun. b) Hasil kajian yang memberi manfaat dalam jangka panjang selama 5 tahun. c) Franchise, lisensi dan sejenisnya didasarkan atas masa manfaatnya (umur berlakunya). Kebijakan Akuntansi Hutang Pendahuluan (1) Tujuan kebijakan akuntansi hutang adalah mengatur perlakuan akuntansi hutang, (2) Perlakuan akuntansi hutang mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan pengungkapan hutang Definisi (1) Hutang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu. (2) Hutang dikelompokan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka Panjang. Hutang Jangka Pendek _ 41 LUNTUXK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (1) Hutang jangka pendek (Hutang lancar) merupakan hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. (2) Hutang jangka pendek terdiri dari bagian lancar hutang jangka panjang dan Perhitungan Pihak Ketiga Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Adalah bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Hutang perhitungan pihak ketiga Adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi, Hutang Jangka Panjang (1) Hutang jangka panjang adalah hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi (2) Hutang jangka panjang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri Hutang Dalam Negeri Hutang Dalam Negeri adalah hutang jangka panjang kepada pihak ketiga di dalam negeri. Hutang Luar Negeri Hutang Luar Negeri adalah hutang jangka panjang kepada pihak ketiga di luar negeri. Pengakuan (1) Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang diakui pada saat reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa ee EEEEEETH 42 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN, UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) (2) (3) (4) pembayaran bagian lancar hutang jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan. Hutang PFK (Pada Fihak Ketiga) diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai sekarang kas yang akan dibayarkan atau jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan atau pembayaran hutang PFK yang telah diakui dalam periode berjalan. Hutang Dalam Negeri diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan hutang dalam negeriyang telah diakui dalam periode berjalan. Hutang Luar Negeri diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan hutang PFK yang telah diakui dalam periode berjalan, Pengukuran (1) (2) Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bl) pada tanggal transaksi Kebijakan Akuntansi Ekuitas Pendahuluan O) (2) Tujuan kebijakan akuntansi ekuitas adalah mengatur tentang Laporan Perubahan Ekuitas. Kebijakan akuntansi ekuitas mencakup definisi, dan Struktur Laporan Perubahan ekuitas. Definisi LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAIIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) (1) Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang pemerintah pada tanggal pelaporan. (2) Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas (3) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih_lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan nonoperasional, dan kejadian luar biasa yang merupakan pindahan dari Laporan Operasional Struktur Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan keuangan pokok yang sekurang- kurangnya menyajikan pos-pos: a) Ekuitas awal; b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; ) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas; 4d) Ekuitas akhir Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual Kedua, keterbandingan penyajian akunakun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi, Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015. 44 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015 berisi anggaran dan realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah selama Tahun 2015. Selain itu, di dalam bab ini menjelaskan perbandingan dan uraian antara realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah Tahun 2015 dengan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2014. 5.1Pendapatan Dalam merencanakan Anggaran Pendapatan Daerah setiap tahunnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap mempertimbangkan serta memperhatikan karakteristik dari masing-masing sumber pendapatan. Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan daerah yang dapat dipantau dan dikendalikan secara langsung oleh Pemerintah Provinsi, perencanaannya dilakukan melalui pendekatan analisis potensi dengan mempertimbangkan perubahan makro yang berpengaruh terhadap sumber penerimaan tersebut. Kemudian untuk komponen Dana Perimbangan seperti Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak serta bagi hasil dari sektor sumber daya alam seperti bagi hasil dari pertambangan migas, pertambangan umum dan kehutanan, merupakan sumber penerimaan negara yang relatif sulit untuk diprediksi dan sangat rentan terhadap Keputusan Menteri Keuangan tentang alokasi bagi hasil Tahun 2015 dan kesepakatan bersama dengan DPRD. — 46 ee aa a ea UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR. CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN {DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Rincian anggaran dan realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 disajikan dalam tabel 5.1 Tabet Angoern dan Realises Pondapatan Daerah Tahun 2015 = (esta pia) Tahun 015 ; va Anggaran Realsasi : |Pendapatan Asi Daerah §.095.145.980.601,16 4.950.160613.90601 | 97,15} Pentaptan Tras 5367990605 70483] 450061. 19887000| 8358 Laindcn Penapatan Daerah yang Sch 14.554056.0000/ 1140489300000) 7874 Jumlah 107 631.45340600) —_046492670587601] _ 9,16 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 sebesar Rp.9.464.926.705.876,01 atau 90,16% dari target yang telah ditetapkan. Pendapatan Asli Daerah merupakan komponen penerimaan terbesar dari komponen Pendapatan Daerah lainnya, hal ini berbeda dengan target awalnya dimana Anggaran Pendapatan Transfer diestimasi lebih besar daripada Pendapatan Asli Daerah. Adapun penyebab terjadinya hal tersebut akan dijelaskan pada uraian masing-masing rekening tersebut. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2016 ini jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabet 52 Roalisasi Pendapatan Daerah TA 2015 den 2014 (data up) Realisasi ee 2018 zo = Pendapatan Ask Daerah 49501160 673 90601] — 6.663.113 74407. 13 | 257] PendapatanTranser 4503 361.198.9700] 4605 932.039.3000 (223 LainiainPendapstan Daerah yang Soh “1.404.895.00000 | _16.781,978.00000| (32,04 Jumish 484.926 705876 01] _14.2863826.182021,10) (1613) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Bila dibandingkan antara Pendapatan Daerah Tahun 2015 dengan Pendapatan Daerah Tahun 2014 maka terdapat penurunan sebesar 16,12%. Persentase penurunan terbesar terdapat pada rekening Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, adapun secara nominal penurunan terbesar terdapat pada rekening Pendapatan Asli Daerah. Penjelasan penurunan realisasi pendapatan ini akan dijabarkan pada uraian masing-masing rekening tersebut. Realisasi dari masing-masing sektor penerimaan Tahun 2015 adalah sebagai berikut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada bagian PAD dari Anggaran sebesar Rp.5.095.145.980.601,16 terealisasi sebesar Rp.4.950.160.613.906,01 atau kurang dari Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.144.985.366.695,15 atau kurang dari anggaran sebesar 2,82% Rincian Anggaran dan realisasi Pendapatan Asli Daerah disajikan pada tabel 5.3. Tabet 5.3 ‘Arageran dan Reales! Pendeptan Al Darah Tatun 2015 (dalam rupiah) a 2015 } Reker — sa Anggaran Realisasi Pedaptan Pj seh Tau szon oo] —_I7S TIERS ato Dah 1.4748. 000 1472278400, asi Pengeblaan Kekayaan Daerah yang Dpisakan 85.207. 050.000,00 220,116.057.794,63 Lain Pedapatan Al Dah yang ah 5021870116 | 6160269106 2 I 5.095.145.980.601,16 | 4.950.160.613.906,01 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RU! WH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 6.1.1.1.1 Pajak Daerah Realisasi Pajak Daerah sebesar Rp.3.753.718.935.815,96yang bersumber dari PajakKendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2011 dan Perda Nomor 1,2, dan 3 Tahun 2012. Khusus untuk Pajak Air Bawah Tanah sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah maka penerimaannya menjadi hak Kabupaten/Kota. Rincian anggaran dan realisasi Pendapatan Pajak Daerah dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4 ‘Anggaran dan Realisasi Palak Daerah TA. 2018 sm ria) 2015 meet ‘Anggaran Realsasi & Pajak Kendaraan Bermotor 7730,000.000,000,00 | 746.376.224.473,00 | 102,24 [Bea Balk Nama KendaraanBermotor_| __810.000.000.000,00 | 736.536.983.318,00 | 90.93 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor | 2.240.000.000.000,00 | 2.123.196.545.959,96 | 94.79 Pajak Air Permukaan '6.000.000.000,00 | 6.359.874.755,00 | 106,00 Pajak Rokok 448 352.000.000,00 | 141.249.307.310,00 | 95,21 Jumiah 3.934,352.000.000,00 | 3.753.718.935.815,96 | 95,41 Capaian pendapatan pajak daerah pada tahun 2015 sebesar Rp.3.753.718.935.815,96 atau 95,41% dari anggarannya. Adapun tercapainya target Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Air Permukaan diantaranya disebabkan oleh: - Penerapan pajak progresif untuk Pajak Kendaraan Bermotor - Intensifikasi pajak melalui razia lapangan, khususnya kendaraan bermotor alat berat - Penambahan objek pajak - Penagihan piutang pajak Tidak tercapainya target Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok disebabkan antara lain: LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR, ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Penurunan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) tahun 2015 sebesar 11 % sebagaimana yang dipedomani dari Permendagri No. 101 Tahun 2014 - Penurunan penjualan kendaraan bermotor dengan rata-rata sebesar 15% berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) - Penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan pelemahan ekonomi nasional. Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015 ini jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Realisas! Palak Daerah TA 2015 dan 2016 (calam rypiah) a Realisash % ee 2015, 2014 Naik (Turun) Pajak Kendaraan Bermotor 746,376,224 473.00 | 787,247,464 548 52 (6.19) [Bes Baik Narra Kendaraan Bernolor 736,536,963:318.00 | 1,116,310,08922600 | (3402) [Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermolor | 2,123,196 545,950.06 | 3.402,234,13443665| (37.59) Paiak AirPermukaan 16,359,874,755.00 | 6,193.476,988.00 269 Pajak Rotok ¥41249,307:310.00| —_117,140,833488.00 | 2058. Jumlah 3,753,718,935,816.96 | 6,429,125.998.687.17 | 0.86) Penerimaan Pajak Daerah secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 30,86 % bila dibandingkan dengan realisasi pajak daerah tahun lalu, penurunan ini disebabkan adanya penurunan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Adapun penyebab penurunan, secara makro dikarenakan melemahnya perekonomian nasional pada tahun 2015 yang ditandai dengan melemahnya kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika, menurunnya harga bahan bakar minyak dunia hingga USD 27,67/barel dan besarnya PHK. Hal ini membuat lemahnya daya beli masyarakat dan pada akhimya menurunkan penerimaan dengan objek pajak berupa kendaraan dan bahan bakamya. LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR, CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 5.1.1.1.2 Retribusi Daerah 5 Anggaran Retribusi Daerah Anggaran pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.13.144.748.900,00 dengan realisasi sebesar Rp.14.722.788.428,00 atau melebihi anggaran sebesar Rp.1.578.039.528,00 atau 12,01%. Rincian penerimaan retribusi dibandingkan dengan anggaran disajikan sebagai tabel 5.6. Tabel 5.6 > ‘Anggaran dan ReaisasiRetibusi Daerah TA, 2015 (ater rupian) % Rekening Anggaran Realisas! | Naik Cfurun) [Retibusi Pelayanan Kesehatan "3s10.480,000,00 | 4302 225.100 00] 119,16 [Retribust jaraan Bormotor 6.000.000,00 2.480.000, 00 likan "ZB73.374.000,00 | —1.455.707.475,00 [Retobusi Pemakalan Kekayaan Daerah 72.707.900.000,00 | 4.835. 107.515,00 Retribusi Tempat Khusus Parkir 7160,000,000,00 | 64 500.000,00 etibusi Tempal Penginapary Pesanggrahan/ Vila| 613,000.000.00| 684. 180.000,00 [Retribusi Tempat Rekreasl dan Olah raga 7.703.125:000,00 | 7.535.528.223,00, [Retribusl Penjualan Produksl Usaha Daerah '35.969,900,00 | 348.820.000,00 [Retibusi en Trayek "720,000.000,00 ] 145.090, 000,00 i [Retibusi ein Penkanan 15.000,000,00 | 22.620.000,00 [Retibusi Perpanjangan fn Mempakefjakan Tenaga | — 600,000.000,00 | 675 417.265,00 . [Rotnbusi Polayanan Tora/Tora Uiang "400,000,000,00 | 485.252. 860,00 [Fetal 73.144.748,900,00 | 74722.788.426,00 Pelampauan realisasi retribusi dari targetnya yang signifikan terdapat pada Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Hal ini disebabkan diantaranya: - Tambahan penerimaan dari penyewaan lahan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Perusda Migas Mandiri Pratama sebesar Rp.757.741.500. - Penggunaan sarana dan prasarana gedung/kantoritempat untuk , kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah Kab, Kutai Timur Tahun 2015 sebesar Rp.372.275.000, - Terdapat pembayaran atas kekurangan bayar Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) sebesar Rp.131.663.965 Adapun realisasi retribusi yang signifikan kurang dari targetnya adalah Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pelayanan Pendidikan dan Retribusi Tempat Parkir. Hal ini disebabkan antara lain: ST UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Tabeis7 Reatsasl Reuibsi Daerah TA2015 dan 2014 (Dalam rupiah) % ee me me |Naiki (Turun)| aaa Peyaran Kenan Tame] saree] a Rats Pergan Keren Barto Zst0000| 198000000] 2560 eros Pelyaran Peston TaRsror4re00] —zeuorsemn00] aso] ar Perataan Ketayasn DoS aos 7sts00] —asautiernar| ear Firs Torgt Krsis Far cata. o0400] — saaara..00| aa] Reus Tepe Prghapar Pearggafan Via | ——oa.3.00000 | —ss40500n00| 65 Fat Tepat Ries in Oh age 7sssema20500 | tse 17876800] ar] Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah '344,820.000,00 ‘579.876 500,00 (40.54) Fat Taye ‘as 000000] —_weess0onm0] 27 Res in Peart maemo} 3100 00.00] er] Rebus Peparongan Ein enpekaacn Tenaga | B76 28500 290 cs Keg Aaing (TA) Ret Player Teal UG ERIN] SARE] Cara] NLA armareaago[ —Teaeazeaasa7| ae] - Penurunan penjualan kendaraan bermotor, berkorelasi positif dengan menurunnya jumlah objek yang diuji. - Tidak tercapainya target retribusi pelayanan pendidikan yang cukup besar terjadi diantaranya dikarenakan menurunnya Pemerintah Kabupaten/Kota yang menggunakan jasa Bandiklat Provinsi Kaltim untuk layanan pendidikan untuk LPJ dan Diklat PIM di Bandiklat Provinsi. - SKPD pemungut retribusi tempat parkir pada tahun 2015 hanya dari UPTD Pengelolaan Komplek Stadion Utama dan Madya, tidak sebagaimana sebelumnya terdapat juga Dinas Perhubungan Walaupun realisasi retribusi pada tahun 2015 lebih besar dari anggarannya, namun nominal tersebut temnyata lebih kecil dari tahun 2014 Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal sebagaimana yang telah juga dijelaskan pada komponen retribusi yang tidak tercapai targetnya diatas. Adapun khusus retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang meningkat 52 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) secara signifikan dari tahun sebelumnya yang tidak ada, disebabkan oleh adanya keharusan pekerja asing untuk membuat dan memperpanjang izin kerjanya melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi sebagai akibat diberlakukannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 3 Tahun 2015. 5.1.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang bersumber dari Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusda/BUMD dan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Patungan/Swasta dari Anggaran Rp.285.307.050.000,00 realisasinya mencapai Rp. 230.816.057.794,83 atau kurang dari anggarannya sebesar Rp.54.490.992.205,17 atau 19,10 % sebagaimana tabel 5.8. Tapel 58 ‘Anggaran dan Realisasi Pendapatan Hal Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2015 (dalam rp) 2015 one ‘Anggaran Realisasi = Perusda Melati Bhakti Satya [Perusda Kehutanan Syva Kali Sejahiera '36,000.000,00 59,335 790,00 | 16482 Perusda Perkebunan Agro Kalim Utara [300.000.0000 [Perusda Pertambangan Bara Katim Sejatteral 22.500,000.000,00 | 26.560.621,448,00 | 126,94 [Perusda Bank Pembangunan Daerah Katim | 252.671.940.000,00 | 193.149.211.631,63 | 76,44 Perusda Ketenagalisvikan '843,500.000,00 |__805.303.728,00 | 95.47 PT. Migas Mandir Pratama 4.750.000.000,00 | 3.009.406.987,00 | 63,36 Parkir Mall Lembuswana '533.610.000,00 | 1.121.826.350,00 | 210,23 PT. Asuransi Bangun Askrida: 2,972.000.000,00 | 3.226.470.020,00 | 108,56 PT. Jamkrida = [__183.683.840,00 264.607 050.000,00 | 230.116.057.794,.83 | 80,85 Tidak tercapainya target Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan secara dominan disebabkan tidak tercapainya deviden yang diharapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atas kinerja keuangan Bank tersebut di tahun buku 2014. Pengaruh tersebut tercermin pada total nominal dari retribusi ini meskipun terdapat pelampauan realisasi dari target yang telah ditetapkan atas pada Perusda Kehutanan (Sylva Kaltim Sejahtera), Perusda Pertambangan (Bara Kaltim Sejahtera) Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada 33 PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISANIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Sektor Swasta yaitu Parkir Mall Lembuswana Samarinda dan PT. Asuransi Bangun Askrida. Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun 2015 ini jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Realisas! Hasi! Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisatkan TA 2015 dan 2014 (dalam rupiah) Reaiaaai % Uraian Naik ae. Zt rurun) (Forusda Mola Brak Sala [Perueds Kehaanan Syva Kaiim Seniors 55 355,790 00 22 343,036.00 | 16556 [Perusda Perkeburan Agro om Uta '300.000.000,00 | (100,00 a sao az aas 90 | 38142. 988.513.00 | 25.12 793.149.211.651,85 | 262 525.448.362,09 | 26.49 205.203 728,00] 1.273783. 190,00| (36,78) 3.008.406,907,00 | 3 759,387 094.30-| (10,82) 41.121 826,350.00 "824 602 500,00. 36,04 '3.410.153.060,00 | 2757.362-163,00 | 23.87 IPT Jamba “123.683 840.00, 230.416.057.794,03 [| 309899.97547830 | [587] Realisasi Keuangan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan secara umum mengalami penurunan yang didominasi oleh penurunan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari Perusda Bank Pembangunan Daerah Kaltim dan disertai dengan Perusda Perkebunan Agro Kaltim Utama, Perusda Pertambangan Bara Kaltim Sejahtera, Perusda Ketenagalistrikan, Perusda Migas dan Mandiri Pratama. Adapun secara makro, penurunan Retribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan tidak terlepas dari pengaruh ekonomi global dimana menurunnya harga komoditas CPO, batu bara dan minyak dunia yang juga disertai peningkatan suku bunga pinjaman. Walaupun secara total nilai Retribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menurun, namun terdapat beberapa Perusda dan bentuk kerjasama dengan pihak ketiga yang memberikan kontribusi meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu Perusda Kehutanan Sylva Kaltim Sejahtera, Parkir Mall Lembuswana dan PT. Asuransi Bangun Askrida. Hanya saja besarnya peningkatan di keempat item ini tidak dapat menutupi besarnya penurunan yang terjadi di Perusda lainnya. 34 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5.1.1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Anggaran Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.862.342.181.701,16. Pendapatan ini bersumber dari_hasil penjualan barang milik daerah, penerimaan jasa giro, pendapatan bunga deposito, tuntutan ganti rugi, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan dari pengembalian dan pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Secara keseluruhan, realisasi pendapatan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp.951.591.676.867,22 telah melampaui target sebesar Rp.89.249.495. 166,06 atau 10,35% dari anggaran yang ditetapkan. Rekening “Anggaran Realises * [Has Perjualan Asel Daerah Yang Tidak Dpisarkan =| 264 974 807,60 Hast Perjalon Aset Lannya 000, 000,000,00, oi [Peneimaan Jasa Gio 4.088. 424.073.89 Ser aO ONS] —_a719 Perdapatan Burge 732.912.696.90433| __160289.72802435] 127,37 [Turetan Garti Kensian Daerah 7,000,000 90 12:665,000.00] 18093 Perdapatan Denda sts Keterbatan Petaksanaan 750000, 000,00 SEAMEN] — 248229 Pekeriaan [Pendapatan Denda Palak TEATS] AAUSASTEES| a5 OS [Pendapatan Denda Retriousl 26, 000,000,00 780,620.668,00 1079.31 [Pendapatan dar Pengemtafan 75,000.000.000,00] _25621.50664840| 3416 [Pendapatan BLUD [Pendapatan BLUD Rumah Saki AW. Syabvarie 776.000,000.000.00| S65 685 34264603) 132,49 Semainda [Pendapatar BLUD Rumah Sakit Kanujoso Djatwibowo| 175000.000.000.00| ate zee m4 31695) i247 [Salikpapan [Pendapatar BLUD Rumah SakitTorakan Taaseo 7a aa00| __oAeTaATAgOIBG| 7636 [Pendapatar BLUD UPTD. Laboratoum Kesehatan 2:800,000,00,00 73.160.267.90438| 112.87 [Pendapatan BLUD Rumah Sakit Ja Daersh Ama 75.000,000°000,00] _2035.024080.92 135,67 Musas Mahar wezsa2 Torrone] —_ssteonestee7z2| 11095 Kelebihan terget ini berasal dari Pendapatan Bunga yang ditarget Rp.132.912.636.984,33 dapat mencapai Rp.169.289.726.024,35, Tuntutan Ganti Kerugian Daerah yang ditarget Rp.7.000.000,00 dapat —mencapai Rp.12.665.000,00, Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan yang ditarget_--Rp.1.500.000.000,00 dapat ~~ mencapai Rp.3.634.345.271,91, Pendapatan Denda Retribusi_ yang ditarget — 35 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH PROVINS| KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (DISAIIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) Rp.26.000.000,00 dapat mencapai Rp.280.620.658,00 dan Pendapatan BLUD yang ditarget Rp.593.180.578.143,00 dapat mencapai Rp.702.407.392.930,15. Perbandingan realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah: Tabel 5.10 Realissi Lain-Lain Pendapatan Asi Daerah Yang Sah TA 2016 dan 2014 (calam rupian) Rekening 2016 2016 = [Hai PerjalanAset Daerah Vang Tidak Dpsatian 29497480700] —S610618077,00| 8295 [Penermaan Jasa Gro 3547456011831 —4970.878.170.96[ 71:36. [Pordapatan Bunga. 769.260-726.00435 | 130 306506.047,30| 129.92 Hunan Gard Keruian Daerah 12.665 00000 = Perdapatan Denia 2as Keterartbalan Peaksarean 363404527191 | 761597816829 47.72 Pekeriaan [Perdapatan Denda Paik ASOT ACSASTE SS | 46, 188.007 76600 | 514 [Perdapatan Derda Revibus 280620.668,00| —_209.881,467,00| 133.90 [Pendapstan dar Pengerbalan 25.821 596 646,40 | 77.298.689862.45| 33.17 [Pendapatan BLUD |Pendapatan BLUD Rumah SaktA W. Syararie ‘BE GREG EMGOS | 3003830010200] TATE Semana [Pendapatan BLUD Rumah Saki Kargoso Dptwiowo | 2162362047606 | 204sz7Te06G028) 10661 Batipapen Pendapatan BLUD Rurah Saul Taran ‘Sasroarasorg6 | Tazi2eer 16700 | BTS Pendapatan BLUD UPD. Labevstorum Kesshaian '3.160257.38438 | 2886,007.92496 | 109.50 [Pendapatan BLUD Rumah Sat Jie Daerah Atma Fused | 20.351 024080,92 | 1705569220508] 119.25, IMahakam 351. 502051 67 22 | SOBBTENOTATESD | ToaTO 5.1.1.2 Pendapatan Transfer Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan) yang direncanakan sebesar Rp.5.387.930.606.704,83 realisasinya mencapai Rp.4.503.361.198.970,00 sehingga kurang dari Anggaran sebesar Rp.88.4569.407.734,83 atau 16,42%. Uraian tentang Pendapatan Transfer disajikan sebagai berikut. 5A. 4 Dana Bagi Hasil Pajak Rincian penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak untuk Tahun 2015 bila dibandingkan dengan Anggaran yang direncanakan disajikan sebagai berikut: 56 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tabel §.11 dan Realeesi Bagi Hall Pajak T.A. 2015 (ealam rupiah) 2015 Pai ‘Anggaran Real & [Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan | 403,000.000,000,00 [ 408.418. 152.500,00 | 101,34 [Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) '355.000.000.000,00 | 230.737.216 200,00 | 65,00] 758,000.000.000,00 | 639.155.368.700,00 | 84,32. Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan melebihi anggaran sebesar Rp.5.418,152.500,00 atau 1,34%, hal ini disebabkan adanya peningkatan Wajib Pajak dari Sektor Perkebunan dan Sektor Pertambangan Non Migas. Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 124.262.783.800 atau 35%, hal ini disebabkan antara lain: - Banyaknya Wajib Pajak terutama orang pribadi yang pekerjaannya di Kalimantan Timur tetapi membayar pajaknya tidak di Kalimantan Timur - Banyak kontraktor atau pemborong yang yang tidak membuat NPWPD di Kalimantan Timur. - Banyaknya perusahaan batu bara di Kalimantan Timur yang tutup sehingga terjadi PHK. Bila realisasi Bagi Hasil Pajak Tahun 2015 dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 maka terdapat penurunan sebesar Rp.23.571.840.587,00 atau 3.56%. Penurunan ini didomonasi dari penurunan Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan yang disebabkan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Tabel 5.12 Reatsasi Bagi Has Pajak T.A. 2015 dan 2014 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN aeeeeee eee eee (alam ropian) aa Realisasi % 2015) 2016 Naik (Turun) [Bagi asi da Pajpk Buri anBangunan | 408-418.152:50000 | 356.007.949.575,00 1460 [Bagi Hasi da Pejak Perghasiin (PPA) | 290,737216.200,00 | ~ 206.620265.71200| (2475 1639,185368.700,00 | 662.727.209.287 00 (358) 5.1.1.2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak terdiri dari luran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), luran Tetap (Landrent), luran Eksplorasi dan luran Eksploitasi (Royalty), Pertambangan Minyak Bumi dan Pertambangan Gas Alam. Penerimaan Bagi Hasil Pajak pada tahun 2015 sebesar Rp.3.166.218.336,710,00 dari anggaran senilai Rp.3.942.248.456.704,83 atau kurang dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp.776.030.119.994,83 atau sebesar 19,68%. Rekening ‘Anggaren Realsasi % (Bagi Pasi dan ran Hak Pengusahaan Pitan (HPF) 75960707,880,00] 602810438000] 160,76 [Bapi Hast da Provsi Surber Daya Hitan (PSOA) 2.477.560,775,00| _18217625779.00| 61,80 [Bagi asl da ran Ttap (Land Ret) 20,662.532.502,00| 20,060.636.729.00] 14452 [Bagi Has dar ran Eksplrasi dan bran Eksplotasi Royals) | 1.723842.970.31663| 1.760.315.5417 502,00] 102,12, Bagi Has dar Petembangan Minyak Buri 425 572.190204,00 | 303 495628480 74.23, Bag] Has dan Pertambangan Gas Bun 1 734.702525673.00 | 1.045 951.657.472,.00| 60.23, [Jumiah 3.942.248 456. 704,83 | 3.166.218.336.710,00| 032 Target Bagi Hasil Bukan Pajak secara keseluruhan tidak tercapai hal ini didominasi oleh tidak tercapainya Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumidisertai Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi dan Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH). Hal ini disebabkan oleh - Rencana produksi hasil hutan secara nasional cenderung mengalami penurunan - Produksi hasil hutan yang semula hanya milik Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sebagian telah menjadi milik Provinsi Kalimantan Utara. - Lifting Migas Kalimantan Timur menurun SK 58 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Asumsi harga Migas pada APBNP 2014 yang dipatok 105 USD/Barrel tidak tercapai dan anjlok hingga 59,6 USD/Barrel di Desember 2014. Dalam komponen Bagi Hasil Pajak terdapat tiga jenis bagi hasil yang realisasinya melampaui dari targetnya, yaitu Bagi Hasil dari luran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH), Bagi Hasil dari luran Tetap (Land-Rent) dan Bagi Hasil dari luran Eksplorasi dan luran Eksploitasi (Royalti). Pelampauan ini disebabkan oleh adanya penerimaan dari kurang bayar Bagi Hasil SDA IHPH, Land-Rent dan Royalti tahun 2013 di tahun 2015 sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Keuangan No 58/PMK.07/2015, Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun Anggaran 2015 ini, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13 Realsasi Bagi Has Bukan Pajak TA 2015 dan 2014 (dalam rug) sash Uralan i a a frame Bgl Has dar ran Hak Pengusahaan Ran (HPA) ‘soesioezenc0| _aeeterrs91.00] ran Bgl Ras dar roasi Sumber Daya Hitan PSDH) 78.217.625.73,00| __33.702014964.00] 45.94) Bogie dan kiran Tela (Land Red) r9.a00.69a.72900 | __17570.414629.00| 6a7 Bool Has dar tran Exepores can ran Execs (Royat) | 1.760315'547:50200| 1.186.417.003260,0| 5295 Bagi asi dan Peabangan Minyak Bun 303.049562.64800| _ $67911257278.00| 46.50] Bagi tian dad Perambangan Gas Bunt 7.015 951,857.472,00 | 1748673065 677,00] _ 4,19 [aumiah [7 s.1e6.200.36.710,00 7 3.532201333338,00| (1038) Penurunan realisasi Bagi Hasil Pajak pada luran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi dan Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumitidak terlepas dari trend menurunnya rencana produksi dan luasan hutan Kalimantan Timur, menurunya lifting migas dan tertundanya penyaluran bagi hasil migas triwulan IV tahun 2015. Adapun kenaikanBagi Hasil dari luran Tetap (Land-Rent) dan Bagi Hasil dari luran Eksplorasi dan luran Eksploitasi (Royalti) dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan antara lainnya terdapatnya realisasi kurang salur tahun 2013 yang cukup material. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (OISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 51.1.2.3 Dana Alokasi Umum Pada Tahun 2015, Pemerintah Provinsi Kaltim tidak mendapat Dana Alokasi Umum (DAU) sebagaimana yang gambarkan dalam tabel 5.14.Terdapatdua provinsi yang tidak mendapatkan jatah dana alokasi umum yakni Provinsi Kalimantan Timur dan DKI Jakarta dan di tingkatan kabupaten terdapat dua daerah juga yang tidak mendapat kucuran dana alokasi umum yakni Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Bengkalis. Tabet 5.14 Realsas! Dana Ackasi Umum T.A. 2015 dan 2014 (Galan rpiah) Realisasi % Uraian 2015 2014 Naild (Turun) [Dana Alokasi Umum - | 57.312.51500000 | (40000) ‘Jumiah =| 7.312.616.000,00 | (100,00)] 5.1.1.2.4 Dana Alokasi Khusus Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2015 sebesar Rp.218.651.350,000,00 atau sama dengan target yang telah ditetapkan. DAK ini terdiri dari Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp.8.651.350.000,00 dan Bidang —Infrastruktur Jalan sebesar Rp.210.000.000.000,00. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, penerimaan DAK tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan. Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur tambahan ini merupakan salah satu hasil perjuangan legesiatif untuk mendapatkan tambahan dana dari Pemerintah Pusat. Keseluruhan dana perimbangan ini telah diterima penuh sebagaimana yang telah dianggarkan dalam APBD P TA 2015 dan dialokasikan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2015 (bidang kelautan dan perikanan) dan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015 (bidang infrastruktur jalan). LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR CCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN abel 5.15, Realisasi Dana Alokasi Khusus T. A. 2015 dan 2014 (dalam rai eas Realisasi % 2015 2014 Naik (Turun) [Dana Alokasi Khusus 218,651,350,000.00 | 1,037,925,000.00| 20,966.20 '218,851,350,000.00 | 1,037,925,000.00 | 20,966.20 5.1.1.2.5 Dana Penyesuaian Dana penyesuaian berisi Bantuan Operasional Sekolah (BOSNAS). Pada tahun 2015 anggaran pendapatan transfer pada rekening ini ditarget sebesar Rp.469.030.800.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.479.336.143.560,00 atau 2,20% melampaui targetnya, Realisasi transfer untuk rekening ini sangatlah tergantung pada jumlah siswa baru di tahun ajaran baru yang diketahui pada pertengahan tahun. Bila dibandingkan dengan realisasinya pada tahun lalu maka dapat diketahui sebagai berikut. Tabel 5.16 Realisasi Dana BOSNAS TA. 2015 dan 2014 (dalam rian) iiaich Realisasi % 2015 2014 Naik! (Turun)| Bantuan Operasional Sekolah | _479.336.143.560,00 | 352.611.956.905,00 35,94 479.336.143.560,00 | 352.611.956.905,00 35,94 Kenaikan realisasi yang cukup signifikan ini dikarenakan adanya kenaikan alokasi dana BOSNAS per anak per siswa per tahun dengan rincian sebagai berikut. - Siswa SD/SLB semula Rp. 580.000 menjadi Rp. 800.000 = Siswa SMP semula Rp. 700.000 menjadi Rp. 1.000.000 5.1.1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Anggaran Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah adalah sebesar Rp.14.554.866,100,00,dengan realisasi sebesar Rp.11.404.893.000,00 atau — 61 LUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 {DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUAL! DINYATAKAN LAIN) PEMERINTAH PROVINS! KALIMANTAN TIMUR ‘CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 78,36%. Penerimaan ini terdiri dari sumbangan dari pihak ke-3 sebesar Rp.8.967.095.000,00 dan hibah dari PT Jasa Rahardja Rp.2.437.798.000,00. Dibandingkan dengan realisasi penerimaan Tahun 2014, realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah disajikan pada tabel 5.17. Tobe 517 Realsas! Lanian Pendapatn yang Sah TA 2018 dan 2014 (dot np Realisad % Yatan 2015 2016 Nail (Turun) (PT. Jasa Raharja. 2,437, 798,000.00 ‘3,040,508,000.00 (19.82) [Sumbangan Pihak Ketiga 8,967, 095,000.00 43,741,470,000.00 (3474) 11,404,893,000.00 16,781,978,000.00 (32.04) Belanja 5.2 Belanja Secara keseluruhan berdasarkan Perhitungan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015, realisasi Belanja adalah sebesar Rp.6.388.107.684.363,13 atau 90,58% dari total anggaran Belanja Tahun 2015 sebesar Rp.7.052.533.847.969,75. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp.313.460.739.083,48 atau 4,73% dibandingkan dengan realisasi Belanja Daerah Tahun 2014sebesar Rp.6.705,568.423.446,61.Rincian realisasi Belanja Tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut : 5.2.1.1 Belanja Operasi Belanja Operasi meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial dan direncanakan sebesar Rp.4.687.140.811.076,96 dengan realisasi sebesar Rp.4.377.542.629.189,27 atau 93,39%. Realisasi Belanja Operasi Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp.115.208.478.786,34 dibandingkan realisasi Tahun 2014 sebesar Rp. 4.492.751.107.975,61 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5.18. 62

Anda mungkin juga menyukai