Anda di halaman 1dari 7

1.

penggunaan huruf kapital

Contoh : 1. Sejak tadi, Rina masih sibuk dengan pekerjaannya.

2. Elsa sedang membantu adiknya mengerjakan tugas.

3. Budi beragama Islam, sedang Elsa beragama Kristen.

4. Mantan presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) akan menjadi pembicara

2. Penggunaan huruf miring

Contoh : 1. Kitab Sutasoma, karangan Empu Tantular.

2. Di lingkungan rumah sakit dilarang merokok

3. Husen Tanpomas, Notasi Sigma,Barisan Bilangan, dan Deret,(Jakarta:….

4. Huruf a,I,u,e,o, merupakan huruf vocal

3. Penggunaan huruf tebal

Contoh : 1. Arti kata et pada ungkapan devide et impera adalah ‘dan’

2. huruf tebal pada judul karangan ilmiah “ SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL”

3. Pada cetakan kamus Muka (n) : 1 bagian depan kepala….

4. menjelaskan bagian tulisan kata Sholat,tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnaka.

4. Penggunaan partikel

Contoh :1. Dialah orang yang kucari cari

2. Buanglah sampah pada tempatnya

3. Isilah titik-titik di bawah ini

4. Aku pun baru menyadari bahwa Rina sudah pindah rumah

5. Penggunaan kata depan

Contoh :1. Aku lahir di Lamongan

2. Ayah akan berangkat ke Surabaya

3. Buju itu dibeli saat kami liburan kemarin

4. lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali


6. Penggunaan Angka dan Bilangan

Contoh : 1. Anwar naik ke kelas IV

2. Di lemari itu tersimpan 25 buku cerita

3. Saya tinggal di Jalan Wijaya No. 14

4. Dia hidup pada abad IX

7. Penggunaan tanda titik (.)

Contoh : 1. Saya makan di warung.

2. kami sudah selesai ujian.

3. Ayah telah sampai di Jakarta.

4. Jenderal A.H. Nasution

8. Penggunaan tanda koma (,)

Contoh : 1. Saya ingin membeli baju, sepatu, tas, tetapi uang saya tidak cukup

2. ini bukan milik saya, melainkan milik Ayah

3. hati hati, ya, jalannya licin

4. Sultan takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, jilid 2

9. Penggunaan tanda titik koma (;)

Contoh : 1. Kakak sedang mengerjakan tugasnya; ayah sedang mencuci mobil

2. Hari sudah malam; adik sudah terlelap ditemani ibu

3. Hari sudah sore; anak anak masih membaca buku

4. syarat penerimaan pegawai 1. Berijazah sarjana S-1;

2. Berbadan sehat; dst

10. Penggunaan tanda pisag (-)

Contoh : 1. Acara ini akan dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.30

2. Dirgahayu Republik Indonesia Yng ke-73

3. kereta tujuan Jakarta – Surabaya mengalalmi keterlambatan


4. Acara wisuda dijadwalkan pada tanggal 13 – 14 Januari 2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhuk Alloh yang diberi kewajiban dalam mencari ilmu adalah manusia, selanjutnya, setelah
manusia memiliki ilmu pengetauan mereka berkewajiban untuk mengamalkan ilmu tersebut. Dalam
mengamalkan ilmu tersbut, hendaknya seorang pendidik memiliki wawasan tentang sistem
pembelajarn. Banyak sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik, padahal pengajaran
berkaitan dengan hal bagaimana pendidik, mengajar serta bagaimana peserta didik belajar. Apabila
dalam proses pendidikan tidak menggunakan sistem pembelajaran yang tepat, maka harapan
tercapainya tujuan pendidikan akan sulit untuk di raih. Dalam Al-Qur’an juga menganjurkan untuk
menggunakan sistem dalam proses pembelajaran seperti Qur’an Surat An_Nahl 125.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian system pembelajarn

2. Pengertian pendidikan nasional

3. Dasar,tujuan dan fungsi pendidikan nasional

4. Unsur-unsur pokok dan asa-asas pelaksanaan pendidikan nasional

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian system pembelajaran

2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan nasional

3. Untuk mengetahui fungsi pendidikan nasional

4. Untuk mengetahui unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan pendidikan


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Jadi
sitem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
berinterasi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal.1
Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan (1984|1985) setiap system mempunyai ciri
ciri sebagai berikut : 2 a. Fungsi-fungsi Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem
menuntut ter laksanane berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai
tujuan tersebut. Misalnya suatu lembaga pendidikan dapat memberikan pelayanan pendidikan
dengan baik, perlu adanya fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian. b.
Komponen-komponen Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang
usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, sistem ini terdapat komponen
komponen dan masing-masing komponen mempunyai fungsi khusus, misalnya komponen
instruksional meliputi manusia, material, fasilitas peralatan, prosedur, jadwal, dan metode.
Komponen diatas disebut juga komponen integral yaitu komponen yang harus ada pada setiap
kegiatan instruksional. c. Interaksi atau saling hubungan Semua komponen dalam suatu sistem,
seperti komponen instruksional tadi saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi
dan saling membutuhkan. 1 Fuad Ikham, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003, Hal. 107 2 Ibid, Hal. 109 4 d. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan
antara berbagai komponen instruksional dengan melaksanakan pengembangan sistem
instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal. e. Proses transformasi Semua sistem
mempunyai misi untuk mencapai tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses
masukan (input) menjadi hasilhasil(output) f. Umpan balik untuk koreksi Untuk mengetahui
apakah masing masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang mencakup
monitoring dan koreksi. g. Daerah batasan dan lingkungan Antara suatu sistem dan bagian
bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan terjadi interaksi. Namun, antara suatu sistem dan
sistem yang lain mempunyai daerah petersen tertentu suatu sistem dapat merupakan subsistem
dari sistem yang di besar (suprasistem). Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi
terorganisasi yang meliputi unsur unsur. a. Manusiawi :pendidik,peserta didik,orang orang yang
mendukung pembelajaran. b. Fasilitas dan perlengkapan : segala sesuatu yang dapat
mendukung terhadap jalanya proses pembelajaran. c. Material : berbagai bahan pelajaran yang
dapat dijadikan sebagai sumber belajar. d. Prosedu : kegiatan kegiatan yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. B. Pengertian Pendidikan Nasional Menurut Sunarya (1969), pendidikan
nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah
hidup suatu 5 bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita
nasional bangsa tersebut.3 Sementara itu, departemen pendidikan dan kebudayaan (1976),
merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga
negara indonesia menjadi pancasila, yang ber pribadi, berdasarkan akan ketuhanan
berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. Menurut teguh triwiyanto ,
pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam manusia sebagai upaya memberikan
pengalaman pengalaman belajar terprogram dalam bentuk dalam pendidikan formal, non
formal,di sekolah dan di luar sekolah. 4 Dalam undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang
sistem pendidikan nasional pada Bab I pasal 2 berbunyi: pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas, seperti dicantumkan
pada undang-undang pendidikan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam rangka mencapai tujuan nasional itu,
pendidikan merupakan salah satu sistem disamping sistem-sistem lainnya seperti ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. 3 Ibid, Hal. 114 4 Teguh Triyanto,
Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, Hal. 23-24 6 C. Dasar, Tujuan, Dan Fungsi
Pendidikan Nasional 1. Dasar Pendidikan Nasional Sebagai dasar negara, pandangan hidup
bangsa pancasila merupakan pedoman yang menunjukkan arah, cita cita dan tujuan bangsa.
Demikian pula halnya dengan pendidikan yang dilaksanakan di indonesia. Pancasila menjadi
dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai termaktub dalam
pembukaan UUD 1945 dan pancasila sehingga pendidikan nasional indonesia adalah pendidikan
pancasila. Selain berasaskan pancasila, pendidikan nasional juga bercita-cita untuk membentuk
manusia Pancasilais yaitu manusia indonesia yang menghayati dan mengamalkan pancasila
dalam sikap perbuatan dan tingkah lakunya baik dalam kehidupan masyarakat berbangsa, dan
bernegara. Pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasila, landasan
konstitusional ialah UUD 1945 dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN. a.
Landasan ideal Dalam Undang-Undang pendidikan No. 4 Tahun 1950 tentang dasardasar
pendidikan dan pengajaran sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal
pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia Susila yang cakap dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air b.
Landasan konstitusional Pendidikan nasional didasarkan atas landasan
konstitusional/UndangUndang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi :  Ayat 1 : tiap-
tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran  Ayat 2 : pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan UndangUndang. 
Pasal 32 berbunyi : pemerintah memajukan kebudayaan Nasional Indonesia. 7 c. Landasan
operasional GBHN disebut landasan operasional karena memberikan garis-garis besar tentang
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembangunan bangsa dan negara
sesuai dengan cita-cita, seperti yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Sebagai contoh
dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, dan tangguh bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta
sehat jasmani dan rohani. 2. Fungsi Pendidikan Menurut uu no 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional dikemukakan bahwa fungsi pendidikan yaitu (5.undang undang tentang
pendidikan pendidikan no 20 tahun 2003) Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II
Pasal 3 "pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat bangsa indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan
nasional". Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manisia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,beraklakul mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab,selain itu pendidikan
mempunyai fungsi : a. menyiapkan sebagai manusia. b. Menyiapkan tenaga kerja. c. Menyiapkan
warga Negara yang baik. 8 3. Tujuan Pendidikan Nasional Berdasarkan TAP MPR
No.II.\MPR\1993, tentang GBHN dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha
esa,kecerdasan,ketrampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian dan
mempertinggi semangat kebangsaan agar tumbuh manusia manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Adapun tujuan pendidikan nasional terbagi atas empat yaitu: 5 (7. a. tujuan umum pendidikan
nasioanal yaitu untuk membentuk manusia pancasila. b. Tujuan institusional yaitu tujuan yang
menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. c. Tujuan kurikuler yaitu
tujuan bidang studi atau mata pelajaran d. Tujuan instruksional yaitu tujuan materi kurikulum
yang berupa bidang studi, terdiri dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan .

Anda mungkin juga menyukai