Anda di halaman 1dari 2

JURNAL HARIAN PERKULIAHAN

NAMA : LUTHFI ABDUL LATIF


NIM : 20130088
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA
PERTEMUAN KE : 2

MEMBERIKAN ARGUMEN TENTANG VIDEO PANCASILA UNTUK


MILENIAL
Menurut saya pancasila adalah dasar negara Indonesia. Karena setiap sila pancasila
memiliki makna tersendiri dan itu semua untuk perilaku berkehidupan dimasyarakat agar
kehidupan bisa menjadi lebih terarah. Jika kita mengerti makna atau arti dari sila – sila pancasila
ini kita akan bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Begitu juga pada zaman generasi milenial saat ini.

Generasi milenial adalah generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi komunikasi,
media, dan teknologi digital. Dan generasi ini juga disebut sebagai generasi tunduk atau generasi
gadget. Tanpa sadar sebenarnya generasi milenial ini sudah mengamalkan nilai - nilai pancasila
itu dalam kehidupan sehari hari. Contoh hal yang menggambarkan makna dari pancasila yaitu
seperti dalam penerapan teknologi untuk membagikan berbagai informasi kepada sesama tanpa
harus bertemu secara tatap muka. Banyak orang-orang sekarang beranggapan bahwa generasi
milenial saat sekarang ini kurang peduli dengan pancasila. Padahal sebenarnya nilai – nilai
pancasila sudah melekat pada diri mereka masing masing. Penerapan mereka itu dengan cara
yang berbeda dalam berekspresi dan mungkin belum bisa dimengerti orang – orang pada
umumnya.. Memang masih banyak anak - anak zaman sekarang yang suka berhura – hura,
terlihat cuek dan tidak peduli sama sekali. Tetapi kalau permasalahan berhubungan dengan
pancasila, toleransi, dan persatuan mereka sangat peduli dengan hal itu. Apalagi jika
permasalahan tersebut bersangkutan dengan agama.

Pada zaman dahulu sejarah mencatat pancasila lahir ditengah – tengah masyarakat yang
menderita dan terjajah. Pada saat itu masyarakat bisa bertahan, keluar dari penjajahan itu sendiri
dan akhirnya bisa merdeka. Tetapi saat ini kita dijajah dengan hal yang berbeda seperti
radikalisme dan hal – hal negatif yang tersebar di sosial media. Apapun yang terjadi kita harus
bisa keluar dari hal – hal yang mengganggu kehidupan seperti radikalisme dan hal negatif itu.
Minimal pengaruh dari gangguan tersebut bisa berkurang. Tidak seperti radikalisasi yang terjadi
pada saat sekarang dan sifatnya intoleransi yang mengasingkan orang yang satu dengan orang
yang lain ataupun kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Pancasila merupakan
pandangan yang bersifat karakteristik indonesia dan belum tentu ada di tempat lain yang
mungkin nilai – nilainya pun berbeda.

Jika negara diselenggarakan dengan baik berdasarkan nilai – nilai pancasila tentu pasti
bisa berjalan dengan baik. Yang membuat orang – orang sekarang tidak mempercayai nilai –
nilai dari pancasila adalah karena pada masa lalu terjadi penyelewengan yang mengatas namakan
pancasila. Seperti tidak dihargainya nilai kemanusiaan dan tidak menghormati nilai – nilai
agama. Sehingga yang disalahkan adalah pancasila dan negara. Padahal yang sebenarnya salah
adalah penyelenggara pancasila itu sendiri. Dari sini kita dapat mendapatkan sebuah pelajaran
bahwa “daripada seribu nasehat, lebih baik satu keteladanan” yang maksudnya adalah
penyelenggara pemerintahan juga harus memberikan keteladanan karena masyarakat kita masih
bersifat materialistik. Materialistik adalah cara pandang masyarakat atau meyakini bahwa yang
materinya berada di tingkat atas itu benar. Sehingga, jika yang berada di tingkat atasnya tidak
benar maka masyarakat yang berada di tingkat bawah juga ikut terbawa arus. Jadi intinya adalah
kita harus melakukan perbuatan yang saling menguntungkan terhadap sesama, baik dari kalangan
masyarakat biasa ataupun yang berada di kalangan atas. Dari segi tingkatan memang berbeda,
tapi jangan gunakan perbedaan itu untuk merusak. Dengan adanya perbedaan seharusnya kita
bisa bersatu.

Anda mungkin juga menyukai