Anda di halaman 1dari 16

LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT

Pembimbing:
dr. Fasihah, SpKK
dr. Suswardana, M. Kes, SpKK
dr. Abdul Gayum, SpKK

Disusun oleh:
Elsie D P. Stephanie, S.Ked
(171.2006.0090)

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 1

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………2

BAB 2 PROSES PENUAAN DINI PADA KULIT…………………..3-4

BAB 3 MEKANISME LASER……………………………………...5-11

BAB 4 ILUSTRASI KASUS………………………………………….12

BAB 5 KESIMPULAN……………………………………………......13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….14

1 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

BAB I

PENDAHULUAN

Pada zaman modern, kebanyakan masalah kulit yang sering dikeluhkan


adalah masalah keremajaan kulit. Penanganan dan perawatan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut berbeda-beda, ada yang menggunakan krim
yang dijual bebas di pasaran, krim dari dokter ataupun klinik kecantikan,
melakukan suntik botoks, dan menggunakan laser untuk meremajakan kulit.1
Laser sudah sejak lama digunakan dalam dunia kedokteran estetik,
terutama untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan dini, seperti melasma atau
freckles (bintik-bintik), pigmentasi kulit (age spots), kulit kendur, keriput, dan
kusam. Ada dua jenis laser yang dapat digunakan, yaitu laser ablasi yang
merusak lapisan epidermis kulit (lapisan paling atas) dan laser non ablasi yang
tidak merusak lapisan epidermis.1
Oleh karena laser merupakan terapi yang baik untuk peremajaan kulit
dan memiliki sedikit efek samping, maka kami memilih topik mengenai laser
untuk dikaji lebih dalam lagi. Berikut akan kami bahas mengenai laser untuk
peremajaan kulit.

2 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

BAB II

PROSES PENUAAN DINI PADA KULIT

Penuaan kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan
kronologi (chronological aging) dan photo aging.2

1. Penuaan kronologi
Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan struktur, dan
fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia.2 Proses penuaan ini
terprogram secara genetik menyebabkan perubahan – perubahan biokimiawi
pada kolagen dan elastin, serta jaringan ikat yang membuat kulit kita kencang
dan elastis. Program genetik untuk setiap orang berbeda, sehingga hilangnya
kekencangan dan elastisitasnya pun berbeda.3

Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis yang dibuat oleh
sel fibroblas. Kolagen kaya akan asam amino hidroksiprolin, hidroksilisin, dan
glisin. Fibroblas dermis memproduksi pro kolagen. Vitamin C dan tembaga
merupakan contoh kofaktor yang diperlukan dalam biosintesis kolagen dengan
cara meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblas tua dermis
dan penguraian oleh enzim kolagenase. Hilangnya serat-serat ini berdampak
buruk terhadap kelembaban kulit dan ketegangan kulit. Ketika kulit menjadi
kurang elastis, maka kulit juga menjadi lebih kering, jaringan lemak dibawah
kulit mulai berkurang, akibatnya kulit menjadi kendor. Kulit akan menjadi
gatal ketika bertambah kering.2, 3

2. Photo aging
Proses penuaan ini merupakan efek pancaran sinar matahari
berlebihan dan kronik pada kulit sehingga penuaan menjadi lebih cepat.
Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk.

3 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

Enzim ini selanjutnya memecah kolagen serta jaringan penghubung di


bawah dermis, sehingga kulit menjadi tipis.3
Kelainan kulit lain yang dapat terjadi ialah bercak hitam atau
hiperpigmentasi yang biasa disebut melasma/age spot. Patogenesis melasma
masih belum jelas, tetapi faktor yang menyangkut proses ini ialah
peningkatan produksi melanosom akibat sinar ultraviolet.4 Tanda-tanda
penuaan lainnya berupa permukaan kasar, kerutan halus yang hilang bila
direnggangkan, lentigines yaitu bintik – bintik hitam pada wajah, leher, dan
tangan, serta pelebaran pembuluh darah.3

Gambar 1. Penuaan kulit

BAB III
4 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

MEKANISME LASER

Terapi laser untuk kulit menjadi sangat popular bagi orang-orang yang
menginginkan kondisi kulit yang bagus. Kata “laser” berasal dari Light
Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (amplifikasi cahaya
dengan emisi radiasi terstimulasi), tujuannya adalah untuk menghilangkan
bagian kulit yang bermasalah, dengan menggunakan sinar yang diarahkan
langsung ke atas permukaan kulit.
Penggunaan laser dapat memberikan perawatan yang akurat,
memudahkan dokter sebagai seorang operator dalam mengontrol proses
pelapisan kembali secara lebih baik. Oleh karena fungsinya, terapi laser
dibedakan menjadi dua kategori:
 Laser ablasi (ablative): merusak lapisan epidermis kulit
 Laser non ablasi (non ablative): tidak merusak lapisan epidermis kulit.5

1. Laser ablasi

Jenis-jenis laser yang ablasi, menghilangkan kulit yang bermasalah


dengan cara menembus melalui lapisan kulit paling atas dan mencapai
lapisan kulit paling bawah, kemudian memanaskan bagian tersebut dengan
suhu yang sangat tinggi dan menstimulasi produksi kolagen di daerah
tersebut. Hasilnya, didapatkan kulit yang kenyal, elastis, dan tampak lebih
muda.5 Ada dua tipe dari laser ablatif:

a. Laser Karbondioksida
Laser ini dapat digunakan untuk mengatasi penuaan kulit seperti
keriput, melasma dan kerusakan kulit akibat sinar matahari. Laser
karbondioksida menggunakan energi sinar pendek dengan panjang
gelombang 10600nm yang diserap oleh air (kromofor utama pada
kulit). Sekitar 90% sinar laser awalnya diserap oleh kulit sampai
ketebalan 20-30 μm, dan terus menerus merusak lapisan kulit hingga

5 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

didapat ketebalan kulit yang nekrosis yaitu 0,2-1 mm. Cara kerja laser
ini ialah merusak lapisan epidermis secara keseluruhan dan beberapa
bagian dari lapisan dermis, sehingga terjadi proses penyembuhan yaitu
dengan pembentukan kolagen baru dan serat-serat elastin,
menghasilkan kulit yang sehat dan lebih kencang.6
Setelah terapi, kulit akan mengalami kemerahan, membengkak,
dan perih, tetapi akan segera sembuh secara progresif setelah satu
bulan atau lebih (hanya pada beberapa kasus saja). Pasien harus
menghindari pajanan sinar matahari secara langsung, dan
menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi setiap hari saat
beraktivitas di luar ruangan.6
Hasil dari terapi laser karbondioksida berjangka panjang dan
hasilnya pun lebih bagus dibandingkan dengan laser erbium, tetapi
waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih lama dibandingkan
dengan terapi laser erbium, sehingga risiko terjadinya skar atau bekas
luka dan infeksi pun lebih besar.6

b. Erbium: Laser YAG (Yttrium Aluminium Garnet)


Erbium: laser YAG dengan panjang gelombang 2940nm,
menggunakan energi infra merah pendek yang mekanisme kerjanya
hampir sama dengan laser karbondioksida, yaitu menembus bagian
paling atas kulit dan diserap oleh air pada lapisan kulit yang lebih
dalam. Sebagai konsekuensi, air dipanaskan dan hal ini menyebabkan
air dan jaringan kulit berubah menjadi uap. Proses ini meningkatkan
produksi kolagen, sehingga memberikan penampilan kulit yang lebih
muda dan lebih kencang. Ketebalan kulit nekrosis yang dicapai oleh
energi sinar berbeda dengan laser karbondioksida karena panjang
gelombang yang dimiliki juga berbeda, yaitu hanya mencapai 10-15
µm. Erbium: Laser YAG digunakan untuk mengatasi, kulit yang

6 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

bermasalah akibat sinar matahari, kerutan dan garis-garis halus, serta


meratakan warna kulit.7

Erbium lebih aman bila dibandingkan dengan laser


karbondioksida yang lebih invasif sifatnya, sehingga waktu
penyembuhan pada terapi dengan laser Erbium lebih singkat dan lebih
sedikit rasa sakit yang ditimbulkan. Setelah terapi, proses
penyembuhan akan memakan waktu sampai dengan satu minggu dan
akan membaik secara progresif setelah beberapa minggu kemudian.
Sangatlah penting untuk menghindari terkena sinar matahari secara
langsung dan menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi setiap
hari saat beraktivitas di luar ruangan.7

Gambar 1. Collagen remodeling

2. Laser non ablasi


Jenis laser kulit yang non ablasi adalah suatu alternatif bagi orang-
orang yang menginginkan perbaikan dari kondisi kulitnya dalam waktu
yang singkat. Perbedaan dengan laser ablasi adalah laser non ablasi tidak
menghilangkan lapisan epidermis, dengan target adalah lapisan yang lebih

7 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

dalam dengan sinar pendek, sehingga terjadi regenerasi dan remodeling


kolagen, kulit akan menjadi lebih kencang.5
Sama halnya dengan laser ablasi, laser non ablasi juga digunakan
untuk mengatasi kerusakan kulit akibat sinar matahari, tanda-tanda penuaan
seperti noda hitam, kerutan dan garis-garis halus, dan pigmen kulit yang
tidak merata. Setelah menggunakan laser non ablasi, pasien dapat langsung
kembali bekerja dan menggunakan kosmetik pada area yang dilaser.
Kekurangan dari jenis laser ini adalah pasien membutuhkan lebih dari satu
kali terapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.5

a. Laser Nd: YAG (neodymium-doped yttrium aluminium garnet)


(good for brown and texture)
Laser Q-switched Nd:YAG (cool touch) dikembangkan untuk
mengatasi masalah pigmentasi kulit termasuk lentigo, kulit kendur,
dan keriput. Laser Nd:YAG 1064nm long pulse, awalnya digunakan
untuk mengatasi masalah vaskular, tetapi dapat juga digunakan
sebagai terapi nonablasi untuk pigmentasi kulit. Cara kerja laser Nd:
YAG dengan menggunakan mekanisme pertahanan tubuh pasien
sendiri untuk menghilangkan pigmen. Pigmen pada kulit terbungkus
oleh jaringan kolagen, sehingga sulit untuk dihilangkan. Laser ini
menggunakan tenaga laser untuk menghancurkan kapsul kolagen,
sehingga pigmen hancur menjadi butiran-butiran kecil. Selanjutnya,
mekanisme pertahanan tubuh akan menyingkirkan butiran-butiran
pigmen tersebut secara bertahap. Oleh karena itu, perlu tenggang
waktu empat minggu untuk melanjutkan pengobatan berikutnya.

Terapi dengan laser ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit


dan kadang-kadang membutuhkan anestesi lokal. Setelah terapi,
daerah kulit yang diterapi akan terasa panas dan berwarna merah
muda yang akan berlangsung selama beberapa jam.10

8 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

b. Pulsed-dye laser (N-lite)


(good for red and texture)
Pulsed-dye laser atau Laser N-lite dengan panjang gelombang
585nm merupakan teknik perawatan yang efektif untuk
menghilangkan eritema pada kulit, yang disebabkan oleh pelebaran
pembuluh darah (telangiektasis, lesi vaskular superfisial). Cara
kerjanya adalah dengan sinar yang menembus lapisan dermis dan
kromofor pada pembuluh darah akan menyerap sinar sehingga terjadi
kerusakan jaringan dan terbentuk proses remodeling. Selain sebagai
terapi kelainan kulit eritema, laser ini juga dapat mengatasi kulit
keriput, dengan menstimulasi pembentukan kolagen baru pada
jaringan yang rusak. Perawatan selanjutnya dapat dilakukan untuk
hasil yang optimal hingga 6-8 minggu.8, 10

c. KTP (Kalium Titanyl Phosphate) or frequency-doubled Nd:YAG


laser
(Good for red, brown, texture)
Laser KTP sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi
pembuluh darah yang melebar dan lentigo-lentigo berukuran kecil di
wajah (melasma), serta dapat digunakan untuk mengatasi kulit kendur
dan keriput. Penggabungan antara 532nm KTP dan 1064nm laser
Nd:YAG dapat menghasilkan keuntungan yang sinergis dan lebih
efektif untuk mengatasi masalah vaskular yaitu pelebaran pembuluh
darah.10

d. Fractional Erbium Glass Laser


(Best for texture, wrinkles and texture)
Laser FEG dengan panjang gelombang 1540nm, bekerja seperti
sebuah foto keluarga atau foto digital yang memerlukan perbaikan
yang berkualitas tinggi piksel demi piksel, yang disebut
photothermolysis. Tidak seperti laser ablasi mengangkat lapisan luar
9 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

kulit, prosedur FEG dampak thermalnya kecil sekali dan hanya


berukuran mikroskopis yang dipisahkan oleh bidang-bidang jaringan
kulit yang sehat. Jaringan sehat yang tersisa di antara zona perawatan
yang satu dengan zona perawatan yang lain mengandung sel-sel sehat
yang mempercepat penyembuhan lapisan kulit bagian luar dengan
cara re-epitelisasi. Pada saat yang sama, setiap Zona MicroThermal
(MTZ) mampu menembus ketebalan 400-700 mikron kedalam lapisan
kulit untuk mengubah bentuk kolagen. Tujuannya ialah memperbaiki
bagian-bagian kulit pada ribuan titik-titik kecil menggunakan laser
mikroskopis, sehingga terbentuk luka berukuran mikroskopis yang
kemudian akan menghasilkan proses penyembuhan dan memicu
pembentukan serabut-serabut kolagen.9, 10

Gambar 2. Micro-column (target terapi laser FEG).

10 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

Gambar 3. Prinsip kerja Laser FEG.

Laser ini memberikan manfaat penyembuhan yang cepat dan


meminimalkan waktu penyembuhan setelah perawatan. Efek samping
yang dihasilkan sangat minim dan biasanya mengakibatkan
pembengkakan dan kondisi kemerahan pada kulit. Pembengkakan
berukuran sedang ini akan hilang dalam waktu sehari atau lebih, dan
kondisi kemerahan pada kulit umumnya akan hilang setelah beberapa
hari. Tidak ada timbulnya kebocoran atau pengerasan kulit yang
terjadi.9

11 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

BAB IV

ILUSTRASI KASUS

Ny. R berusia 50 tahun, seorang sekretaris eksekutif di perusahaan swasta


datang kepada dermatologis dengan keluhan kulit keriput dan mengendur
terutama di dahi, pipi, dan sekitar rahang bawah. Dokter mengatakan bahwa kulit
keriput pada wajahnya merupakan proses penuaan kulit dan ada sedikit efek dari
terpajan sinar UV. Ny. R mengaku jarang memakai tabir surya pada daerah
wajahnya. Pemeriksaaan fisik mengungkapkan adanya kulit keriput disertai
tanda-tanda penuaan lainnya, yaitu hiperpigmentasi. Dermatologis menawarkan
dua tipe pengobatan, pertama, perawatan wajah dengan serum vitamin C, yang
kedua dengan terapi laser. Ny. R memilih pengobatan yang cepat dan terbukti
efektif yaitu terapi laser. Setelah menerangkan beberapa jenis laser, Ny. R
memilih laser FEG sebagai terapi untuk menghilangkan kulit keriput pada
wajahnya.
Terapi laser FEG menggunakan teknik Zona MicroThermal dengan
panjang gelombang 1540nm. Terapi dilakukan sebanyak lima kali dengan selang
waktu 4 minggu. Setelah terapi diselesaikan, terlihat hasil yang memuaskan
secara klinis dengan efek samping yang minimal, hanya berupa bengkak dan
kemerahan.
A B

12 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

Contoh klinis penggunaan Laser FEG untuk kulit keriput. Gambar A sebelum terapi dan gambar
B setelah lima kali terapi menggunakan Laser FEG.

BAB V

KESIMPULAN

Proses penuaan dini ditandai dengan timbulnya melasma atau freckles


(bintik-bintik hitam), pigmentasi kulit (age spots), kulit kendur, keriput, dan
kusam. Laser Nd: YAG (cool touch), laser karbondioksida, dan laser Erbium
YAG merupakan laser yang dapat digunakan untuk mengatasi melasma atau
freckles dan juga pigmentasi kulit atau age spots, karena cara kerja laser-laser
tersebut menggunakan mekanisme pertahanan tubuh pasien sendiri untuk
menghilangkan pigmen yang terbungkus oleh jaringan kolagen. Laser pulsed-
dye (N-lite) dan laser KTP (Titan), merupakan dua jenis laser yang efektif
untuk mengatasi masalah vaskular seperti pelebaran pembuluh darah di kulit,
karena cara kerja kedua laser ini adalah dengan sinar yang menembus lapisan
dermis dan kromofor pada pembuluh darah akan menyerap sinar sehingga
terjadi kerusakan jaringan dan terbentuk proses remodeling. Sedangkan untuk
mengatasi masalah kulit kendur dan keriput, semua jenis laser dapat digunakan,
tetapi yang paling efektif adalah laser ablasi (Karbondioksida dan laser Erbium
YAG) dan laser FEG, tetapi laser ablasi sudah jarang digunakan karena proses
penyembuhan luka yang lama dan efek samping yang berat.

Dari semua jenis laser di atas, Fractional Erbium Glass Laser (FEG)
merupakan jenis laser yang paling baik dan efektif untuk mengatasi semua
masalah penuaan dini, karena cara kerjanya menggunakan laser mikroskopis
dan memiliki efek samping yang paling sedikit Namun, untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, pasien dianjurkan untuk melakukan lebih dari satu kali
perawatan, menghindari pajanan sinar matahari secara langsung, dan

13 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi saat beraktivitas di luar
ruangan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusmarinah. Terapi laser untuk kecantikan. Kompas 2008 November 26.


2. Zimbler MS, Kokoska MS, Thomas RJ. Anatomy and pathophysiology of
facial aging. Journal of Facial plastic surgery clinics of north america 2001
May; 179(9): 180-3
3. Reno B, MD. Penyebab dan tanda-tanda penuaan dini.
Available from:
URL: http://kirana-kencana.com/index.php?option=com_content&task
4. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.2007
5. Valentin S, MD. Skin lasers.
Available from:
URL: http://www.anti-aging-skin-care-guide.com/skin-lasers.html
6. Ross EV, Domankevitz Y, Skrobal M, Anderson RR. Effects of CO2 laser
pulse duration in ablation and residual thermal damage: implications for skin
resurfacing. Lasers Surg Med. 1996;19(2):123-9.
7. Spann M. MD. Skin Resurfacing, Erbium YAG Laser.
Available from:
URL: http://emedicine.medscape.com/article/1296908-overview
8. Alexiades-Armenakas MR, Dover JS, Arndt KA. The spectrum of laser skin
resurfacing: Nonablative, fractional, and ablative laser resurfacing. J Am Acad
Dermatol 2008;58:719-37

14 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0

9. Wanner M, Tanzi EL, Alster TS. Fractional photothermolysis: treatment of


facial and nonfacial cutaneous photodamage with a 1,550-nm erbium-doped
fiber laser. Dermatol Surg 2007; 33(1): 23-28
10. M. Alam, MD and J. S. Dover, MD. Nonablative Laser and Light Therapy: An
Approach to Patient and Device Selection. US National Library of Medicine
2003. Vol:8

15 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak

Anda mungkin juga menyukai