Pembimbing:
dr. Fasihah, SpKK
dr. Suswardana, M. Kes, SpKK
dr. Abdul Gayum, SpKK
Disusun oleh:
Elsie D P. Stephanie, S.Ked
(171.2006.0090)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 1
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………2
BAB 5 KESIMPULAN……………………………………………......13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
Penuaan kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan
kronologi (chronological aging) dan photo aging.2
1. Penuaan kronologi
Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan struktur, dan
fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia.2 Proses penuaan ini
terprogram secara genetik menyebabkan perubahan – perubahan biokimiawi
pada kolagen dan elastin, serta jaringan ikat yang membuat kulit kita kencang
dan elastis. Program genetik untuk setiap orang berbeda, sehingga hilangnya
kekencangan dan elastisitasnya pun berbeda.3
Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis yang dibuat oleh
sel fibroblas. Kolagen kaya akan asam amino hidroksiprolin, hidroksilisin, dan
glisin. Fibroblas dermis memproduksi pro kolagen. Vitamin C dan tembaga
merupakan contoh kofaktor yang diperlukan dalam biosintesis kolagen dengan
cara meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblas tua dermis
dan penguraian oleh enzim kolagenase. Hilangnya serat-serat ini berdampak
buruk terhadap kelembaban kulit dan ketegangan kulit. Ketika kulit menjadi
kurang elastis, maka kulit juga menjadi lebih kering, jaringan lemak dibawah
kulit mulai berkurang, akibatnya kulit menjadi kendor. Kulit akan menjadi
gatal ketika bertambah kering.2, 3
2. Photo aging
Proses penuaan ini merupakan efek pancaran sinar matahari
berlebihan dan kronik pada kulit sehingga penuaan menjadi lebih cepat.
Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk.
BAB III
4 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Periode 5 April 2010 – 8 Mei 2010
Di Rumah Sakit Marinir Cilandak
LASER UNTUK PEREMAJAAN KULIT 201
0
MEKANISME LASER
Terapi laser untuk kulit menjadi sangat popular bagi orang-orang yang
menginginkan kondisi kulit yang bagus. Kata “laser” berasal dari Light
Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (amplifikasi cahaya
dengan emisi radiasi terstimulasi), tujuannya adalah untuk menghilangkan
bagian kulit yang bermasalah, dengan menggunakan sinar yang diarahkan
langsung ke atas permukaan kulit.
Penggunaan laser dapat memberikan perawatan yang akurat,
memudahkan dokter sebagai seorang operator dalam mengontrol proses
pelapisan kembali secara lebih baik. Oleh karena fungsinya, terapi laser
dibedakan menjadi dua kategori:
Laser ablasi (ablative): merusak lapisan epidermis kulit
Laser non ablasi (non ablative): tidak merusak lapisan epidermis kulit.5
1. Laser ablasi
a. Laser Karbondioksida
Laser ini dapat digunakan untuk mengatasi penuaan kulit seperti
keriput, melasma dan kerusakan kulit akibat sinar matahari. Laser
karbondioksida menggunakan energi sinar pendek dengan panjang
gelombang 10600nm yang diserap oleh air (kromofor utama pada
kulit). Sekitar 90% sinar laser awalnya diserap oleh kulit sampai
ketebalan 20-30 μm, dan terus menerus merusak lapisan kulit hingga
didapat ketebalan kulit yang nekrosis yaitu 0,2-1 mm. Cara kerja laser
ini ialah merusak lapisan epidermis secara keseluruhan dan beberapa
bagian dari lapisan dermis, sehingga terjadi proses penyembuhan yaitu
dengan pembentukan kolagen baru dan serat-serat elastin,
menghasilkan kulit yang sehat dan lebih kencang.6
Setelah terapi, kulit akan mengalami kemerahan, membengkak,
dan perih, tetapi akan segera sembuh secara progresif setelah satu
bulan atau lebih (hanya pada beberapa kasus saja). Pasien harus
menghindari pajanan sinar matahari secara langsung, dan
menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi setiap hari saat
beraktivitas di luar ruangan.6
Hasil dari terapi laser karbondioksida berjangka panjang dan
hasilnya pun lebih bagus dibandingkan dengan laser erbium, tetapi
waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih lama dibandingkan
dengan terapi laser erbium, sehingga risiko terjadinya skar atau bekas
luka dan infeksi pun lebih besar.6
BAB IV
ILUSTRASI KASUS
Contoh klinis penggunaan Laser FEG untuk kulit keriput. Gambar A sebelum terapi dan gambar
B setelah lima kali terapi menggunakan Laser FEG.
BAB V
KESIMPULAN
Dari semua jenis laser di atas, Fractional Erbium Glass Laser (FEG)
merupakan jenis laser yang paling baik dan efektif untuk mengatasi semua
masalah penuaan dini, karena cara kerjanya menggunakan laser mikroskopis
dan memiliki efek samping yang paling sedikit Namun, untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, pasien dianjurkan untuk melakukan lebih dari satu kali
perawatan, menghindari pajanan sinar matahari secara langsung, dan
menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi saat beraktivitas di luar
ruangan.
DAFTAR PUSTAKA