Anda di halaman 1dari 6

Perawatan Pasien COVID-19 dengan Ventilator

Coronavirus menginfasi sel saluran napas dengan protein S pada


permukaan virus dan berikatan dengan reseptor CE-2 pada mukosa noshoparing-
paru kemudian replikasi dan transkripsi akan menyebar keseluruh saluran nafas
bagian bawah. respon inflamasi sistematik yang tidak terkontrol akibat dari
pelepasan sytokin proinflamasi dalam jumlah besar yang menyebabkan terjadinya
ARSD.

Ventilasi Mekanik

ventilasi mekanik digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh,


mengurangi pernapasan dan meningkatkan oksigenasi jaringan.

Indikasi Ventilasi Mekanik

3R 2H K yaitu

Refleksi muntah (-)

Refleksi batuk (-)

Resiko aspirasi

Hipoksemia

Hipercapnea

Kombinasi

Skala keparahan respirasi pada pasien COVID-19 dengan menggunakan Brescia


COVID-19 Respiratory Severity Scale yang terdapat score 0 – 4. dengan indikator
:

1. Pasien mengi ATAU tidak dapat berbicara dalam kalimat penuh saat
istirahat / dengan usaha minimal
2. Laju pernapasan> 22
3. PaO2 <65 mmHg atau SpO2 <90%
4. Ulangi CXR secara signifikan memburuk

dengan nilai score

0 = Monitor

1 = Penambahan oksigen dan monitor

2 = CXR, ABG, penambahan oksigen dan monitor

>2 = HFNC dinilai kembali jika nilai >2 maka akan dilakukan intubasi

Manajemen Oksigenasi

1. Pemberian Posisi Prone

Posisi ini dilakukan dengan parah ahli dengan memerlukan obat obatan
sedative dengan tujuan untuk :

a. Meningkatkan oksigenasi,
b. Memobilisasi zona atas udara zona tengah udara dan air zona bawah air ,
c. Memperbaiki mekanisme paru / pertukaran gas
d. Posisi Prone 6-12 jam posisi supine
e. Memerlukan obat-obatan
2. High Flow Nasal Oksigen (HFNO)
3. High Flow Nasal Canulla (HFNC)

Jika nilai Brescia COVID-19 Respiratory Severity Scale >2, maka akan
diberikan :

a. HNFC memberikan oksigen deng PEEP yang sudah dilembapkan sebelum


melalui nasofaring sehingga dapat menurunkan kerja motabolisme,
b. HFNC dapat menurunkan kebutuhan intubasi dan memperbaiki kondisi
klinis pada pasien gagal napas,
c. HNCF juga lebi mudah digunakan, dampak kecemasan lebih rendah,
menurunkan transmisi melalui udara

Evaluasi HNFC menggunkana ROX Index

4. Ventilasi mekanik

Indikasi dari ventilasi mekanik yaitu 3R2HK, maka manajemen ventilasi


mekanik pada pasien COVID-19 adalah

Mode Resp : Pressure + volume

TV : 4-8 ml/kg bb

PP : 28-30 cm H20

peep setinggi mungkin

posisi pronasi 12-16 jam

management PEEP

monitoring Barotrauma

Close Suction

Peran Ners Pada Klien Dengan Ventilasi Mekanik

1. Menyiapkan breathing circuit,


2. Melakukan test fungsi ventilasi mekanik,
3. Basic mode respirator,
4. Setting awal respiratory,
5. Monitoring VM,
6. Monitoring perubahan klinis,
7. Monitoring respirasi, haemodinamik
8. Pengambilan dan interpretasi BGA
Penggunaan PEEP Pada Pasien COVID-19

keadaan dimana dengan ada tekanan positif pada akhir ekspirasi, dengan tujuan
sebagai berikut :

1. Mencegah kolaps paru,


2. Memperbaiki pertukaran gas
3. Memperbaiki oksigen

Monitoring

1. Pasien : Pemeriksaan fisiki b1-6, foto thorak, ekg, laboratorium (BGA – ID


dimer)
2. Interaksi pasien dengan ventilator : peak inspiratory pressure, ekspirasi
minute volume, mode ventilasi, napas spontan
3. Ventilator : sirkuit, setting ventilator, setting alrm

Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif


2. Pola Nafas Tidak Efektif
3. Perfusi Perifer Tidak Efektif
4. Gangguan Penyapihan Ventilator
5. Gangguan Penurunan Curah Jantung
6. Resiko Infeksi
7. Gangguan Pertukaran Gas
8. Gangguan Ventilasi Spontan
9. Gangguan Penyapihan Ventilator

Evaluasi Keperawatan

1. Perbaikan ventilasi dan oksigen


2. Adanya perfusi yang adekuat
3. Perbaikan pola nafas
4. Kenyamanan fisiologis dan psikologis
5. Kebutuhan komunikasi terpenuhi
6. Tidak ada komplikasi

Anda mungkin juga menyukai