SOAL :
1. a. Jelaskan apa hakekat dari belajar dan pembelajaran!
b. Bagaimana peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran?
2. Jelaskan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran!
3. a. Jelaskan konsep dasar teori behavioristik tentang belajar!
b. Manusia yang bagaimanakah yang akan dihasilkan oleh pendidikan yang
behavioristik?
4. a. Jelaskan konsep dasar teori kognitif-konstruktivistik tentang belajar!
b. Manusia yang bagaimanakah yang akan dihasilkan oleh pendidikan yang
kognitif-konstruktivistik?
5. a. Apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar matematika!
b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kesulitan belajar matematika!
c. Cari satu contoh kesulitan belajar matematika yang dihadapi siswa (setiap
mahasiswa boleh memilih setiap jenjang pendidikan). Jelaskan faktor
penyebab nya dan cara mengatasinya!
Jawab
1. A. Istilah belajar sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran
dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.
Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara
bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana
belajar itu secara efektif digunakan. Fokus pembelajaran yang lebih
ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat
menjelaskan sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai oleh peserta didik.
B. Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 1 dijabarkan
tentang guru dan dosen, “guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Prinsip Evaluasi
Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji
kemajuan dalam pencapaian tujuan. Evaluasi mencakup kesadaran individu
mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk belajar.
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan
pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis
rendah, depan-belakang, dan awal-akhir umumnya telah dikuasai oleh anak pada saat
berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok atau set. Kesulitan semacam itu
merupakan salah satu gejala adanya abnormalitas persepsi visual. Anak yang
mengalami abnormalitas persepsi visual akan mengalami kesulitan bila mereka diminta
untuk menjumlahkan dua kelompok benda yang masing-masing terdiri dari lima dan
empat anggota.
Perseverasi
Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam jangka waktu yang
relatif lama. Gangguan perhatian semacam itu disebut perseverasi. Anak demikian
mungkin pada mulanya dapat mengerjakan tugas dengan baik, tetapi lama-kelamaan
perhatiannya melekat pada suatu objek tertentu. Kesulitan Mengenal dan Memahami
Simbol Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan dalam
mengenalndan menggunakan simbol-simbol matematika seperti +, -, =, : dan
sebagainya. Kesulitan semacam ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan persepsi
visual.
penghayatan tubuh (body image). Anak demikian merasa sulit untuk memahami
hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri. Jika anak diminta untuk menggambar
tubuh orang misalnya, mereka akan menggambarkan dengan bagian-bagian tubuh yang
tidak lengkap atau menempatkan bagian tubuh pada posisi yang salah. Misalnya, leher
tidak tampak, tangan diletakkan di kepala, dan sebagainya.
Matematika sendiri pada hakikatnya adalah simbolis (Johnson & Myklebust, 1967:
244). Oleh karena itu, kesulitan dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap kemampuan
Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan belajar matematika tampaknya terkait
dengan kesulitan memahami konsep keruangan, gangguan persepsi visual, dan adanya
benar, karena pada dasarnya matematika adalah ilmu yang ada pada setiap bidang
sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kita sudah menjalani matematika namun
kita sendiri tidak menyadari hal tersebut. Solusi dari hal tersebut adalah mengubah
mindset siswa tentang matematia itu sulit dengan cara memberikan pelajaran yang
membuanya tertarik pada matematika baik itu dengan cara diselingi keseruan keseruan
yang ada dalam matematika dan semacamnya.