Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v10i2.18323
Received : February 2 2019; Accepted: December 2 2019; Published: December 4 2019
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan penalaran matematika siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA) dalam matematika. Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran materi geometri ruang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran matematika siswa SMA pada materi geometri ruang.
Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menganalisis kemampuan penalaran siswa dari instrumen
yang diberikan. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis yang berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil pe-
nelitian penelitian di SMA YPI Tunas Bangsa Palembang diperoleh nilai rata-rata kemampuan penalaran matematika
siswa sebesar 66,11 yang tergolong cukup. Secara keseluruhan, indikator kemampuan penalaran matematika yang
banyak dikuasai siswa adalah menyajikan pernyataan matematika dengan gambar dan tulisan, sedangkan indikator
kemampuan penalaran matematika yang kurang dikuasai siswa adalah menarik kesimpulan dari suatu pernyataan.
Abstract
This research is motivated by the low mathematical reasoning abilities of high school students in math-
ematics. Students experience difficulties in learning space geometry material. This study aims to describe
the mathematical reasoning abilities of high school students in space geometry. The method of this research
is descriptive qualitative by analyzing the students’ reasoning abilities of the given instrument. The instru-
ments in this study were in the form of written tests totaling 5 questions. Based on the results of research at
Tunas Bangsa Palembang YPI High School, the average mathematical reasoning ability of students of 66.11
was obtained as an average. Overall, the indicator of mathematical reasoning abilities that are controlled by
many students is presenting mathematical statements with images and writing, while indicators of math-
ematical reasoning abilities that are less mastered by students are drawing conclusions from a statement.
dilakukan sekalipun masih bersifat terbatas. puan penalaran. Namun, geometri tampaknya
(Suryadi, 2011) paling relevan dipilih karena sifat materinya
Penalaran mulai ditonjolkan dalam ku- yang khas. Geometri adalah cabang matema-
rikulum matematika di seluruh dunia dan di- tika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa
pandang sebagai upaya utama untuk mere- dapat memahami sifat-sifat dan hubungan
formasi pembelajaran matematika (Safrida, antar unsur geometri serta dapat menjadi pe-
As’ari, & Sisworo, 2016). Penalaran dan mate- mecah masalah yang baik. Masih banyak sis-
matika merupakan satu kesatuan yang tidak wa yang mengalami kesulitan dalam belajar
dapat dipisahkan karena materi matematika geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa
dipahami melalui penalaran. Upaya pening- dalam memahami geometri adalah strategi
katan kemampuan penalaran matematis pembelajaran yang digunakan tidak sesuai
siswa dapat dilakukan dengan memberikan dengan materi yang diajarkan. Selain itu, da-
tugas yang tidak rutin. Kemampuan penala- lam pembelajaran geometri selama ini belum
ran matematis salah satu tujuan dari pembe- disesuaikan dengan tingkat perkembangan
lajaran matematika (Anisa, 2014). Penalaran berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan
matematis merupakan suatu kebiasaan otak strategi yang tepat yang disusun berdasarkan
yang apabila dikembangkan dengan baik dan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam
konsisten akan memudahkan dalam mengko- geometri (Safrina, 2014).
munikasikan matematis baik secara tertulis Pada pembelajaran geometri ditemu-
maupun lisan. Ada 4 indikator bahwa seorang kan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
siswa melakukan penalaran, yaitu siswa: (a) belajar. Siswa mengalami kegagalan dalam
Membuat kesimpulan logis; (b) Memberikan memahami konsep-konsep kunci dalam geo-
penjelasan tentang model, fakta, properti, metri dan belajar geometri tanpa memahami
hubungan, atau pola yang ada; (c) Membuat terminologi dasar. Hal serupa juga diungkap-
dugaan dan bukti; dan (d) Menggunakan pola kan oleh Burger dan Shaughnessy (1986) yang
hubungan untuk menganalisa situasi, mem- menyatakan bahwa siswa memiliki kesulitan
buat analogi, atau menggeneralisasikan (Na- dalam mengidentifkasi gambar dan kesuli-
pitupulu et al, 2016). tan pada masalah pembuktian suatu teorema
Menurut hasil survey IMSTEP-JICA pada bangun dalam pembelajarn geometri.
(Herman, 2007) rendahnya pemahaman siswa Selanjutnya, survey dari Programme for Inter-
dalam matematika salah satunya disebabkan national Students Assessment (PISA) (2000)
oleh pembelajaran matematika yang terlalu mengungkapkan bahwa siswa masih lemah
berkonsentrasi pada hal-hal yang prosedural dalam geometri, lebih khusus dalam pemaha-
dan mekanistik, pembelajaran berpusat pada man ruang dan bentuk. (Sulistiawati, Suryadi,
guru, konsep matematika disampaikan secara & Fatimah, 2016)
informatif, dan siswa dilatih menyelesaikan Demikian pula halnya dengan hasil
banyak soal tanpa pemahaman yang menda- survey Programme for International Students
lam. Akibatnya, kemampuan penalaran dan Assesment (PISA, 2012)the United States per-
kompetensi strategis siswa tidak berkembang formed below average in mathematics in 2012
sebagaimana mestinya. Kemampuan penala- and is ranked 27 th (this is the best estimate,
ran menjadi salah satu tujuan dalam pembe- although the rank could be between 23 and 29
lajaran matematika di sekolah yaitu melatih due to sampling and measurement error yang
cara berpikir dan bernalar dalam menarik ke- menunjukkan bahwa siswa lemah dalam
simpulan, mengembangkan kemampuan me- geometri, khususnya dalam pemahaman ru-
mecahkan masalah, serta mengembangkan ang dan bentuk. Penelitian bermaksud untuk
kemampuan menyampaikan informasi atau mengetahui kesulitan-kesulitan yang mung-
mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tu- kin dialami oleh siswa dalam pembelajaran
lisan, gambar, grafik, peta, diagram, dan se- geometri ruang khususnya untuk materi titik,
bagainya (Depdiknas, 2006). garis, bidang, jarak dan sudut yang berkaitan
Di Matematika, seluruh materi sebenar- dengan kemampuan penalaran matematis
nya bisa digunakan untuk mengukur kemam- siswa.
UNNES JOURNALS
173 Muslimin & Sunardi, Analisis Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMA pada Materi Geometri Ruang
METODE Tabel 1. Rubrik Penskoran Soal Penalaran
Penelitian ini dilakukan pada semester Skor Indikator Penskoran
ganjil tahun akademik 2018/2019. Subjek pen- Jawaban sempurna dan terlihat semua
elitian adalah kelas XII IPA 3 SMA YPI Tunas 4 indikator penalaran secara sistematis dan
benar
Bangsa Palembang yang berjumlah 30 siswa.
Jawaban benar, tetapi hanya terlihat be-
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
3 berapa dari indikator penalaran yang di-
deskriptif yang bertujuan untuk mendeskrip- ingikan soal.
sikan gambaran kemampuan penalaran ma- Jawaban benar secara parsial dan men-
tematika siswa SMA pada materi geometri 2 gandung lebih dari satu indikator penal-
ruang. Variabel dalam penelitian ini adalah aran yang diinginkan soal.
kemampuan penalaran matematika siswa Jawaban salah, respon (penyelesaian) ti-
SMA. Kemampuan penalaran matematika da- dak terselesaikan secara keseluruhan na-
1
lam penelitian ini meliputi kemampuan meny- mun mengandung sekurang-kurangnya
satu indikator penalaran yang benar
ajikan pernyataan matematika secara lisan,
tertulis, gambar, dan diagram, kemampuan Jawaban salah, respon (penyelesain) di-
dasarkan pada proses atau yang salah
melakukan manipulasi matematika, kemam- 0
atau tidak mengandung indikator penal-
puan menyusun bukti, memberikan alasan aran sama sekali.
atau bukti terhadap beberapa solusi, dan ke- (Modifikasi Thompson: 2006)
mampuan menarik kesimpulan dari pernya-
taan. Kemampuan tersebut dilihat dari nilai HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan Hasil Penelitian
soal-soal geometri ruang yang berbentuk soal Setelah dilakukan penyekoran, dipero-
uraian berjumlah sepuluh soal. leh nilai tes yang kemudian di konversi ke nilai
Prosedur dalam penelitian ini yaitu me- kualitatif berdasarkan kategori ketinggian-
liputi pengurusan surat perizinan di sekolah nya. Hasil akhir nilai kemampuan penalaran
yang akan diteliti, pemilihan soal-soal geo- siswa SMA dapat dilihat pada Tabel 2.
metri ruang dan membuat pilihan jawaban
Tabel 2. Nilai Kemampuan Penalaran Matematika
yang ada di dalam soal, karena soal yang diu- Siswa SMA
jikan berbentuk soal uraian. Kemudian dalam
Nilai
proses pengambilan data, peneliti memberi- Kategori Frekuensi Persentase
Siswa
kan langsung instrumen berupa soal-soal ma- 86-100 Sangat Tinggi 1 2%
teri geometri ruang kepada siswa yang akan 71-85 Tinggi 14 31%
diteliti. 56-70 Cukup 21 47%
Teknik pengumpulan data dalam pene- 41-55 Rendah 7 16%
litian yaitu berupa tes tertulis yang bertujuan 0-40
Sangat Ren-
2 4%
untuk mengetahui gambaran kemampuan dah
penalaran matematika siswa SMA pada ma- Jumlah Siswa 45 100%
teri geometri ruang dengan memberikan se- Jumlah Nilai Siswa 2975
Nilai Rata-rata 66,11
jumlah 5 soal. Tes ini dikerjakan siswa secara
individu. Soal disesuaikan dengan indikator
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bah-
kemampuan penalaran matematika. Selan-
wa nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk
jutnya teknik analisis data dalam penelitian ini tes kemampuan penalaran ini adalah 66,11,
yaitu berupa analisis data tes yang mengacu ini menunjukkan kemampuan penalaran ma-
pedoman rubrik penskoran dan memeriksa tematika siswa SMA tergolong cukup.
skor masing-masing jawaban soal. Adapun Data mengenai kemampuan penala-
pedoman penskoran yang digunakan dapat ran siswa diperoleh dari hasil tes pada soal
dilihat pada Tabel 1. materi geometri ruang. Soal yang diberikan
berjumlah 5 soal uraian yang dikerjakan se-
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 171-178 174
UNNES JOURNALS
175 Muslimin & Sunardi, Analisis Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMA pada Materi Geometri Ruang
mampu memanipulasi data pada soal. Siswa
dengan model berpikir yang demikian cende-
rung tergesa dalam bertindak. Dalam konteks
penalaran, model berpikir yang demikian ma-
suk ke dalam kategori berpikir impulsive awal
(Shodiqin dan Zuhri, 2018)
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 171-178 176
nomor 5 ada 31 siswa dan 41 siswa yang men- dalam menyelesaikan dengan tepat soal dibe-
jawab benar. rikan.
dak menyimpulkan hasil jawabannya dengan Soal nomor 5: Diketahui piramida Giza di Mesir
benar, siswa lupa menuliskan satuan panjang berbentuk limas segi empat beraturan dengan
yang digunakan dalam soal. panjang rusuk alas 230 m dan panjang rusuk
tegak 219 m. Tentukan jarak terdekat puncak
Soal nomor 4: Diketahui kubus ABCD.EFGH piramida dengan lantai (alas) piramida! Berikut
ini merupakan beberapa jawaban siswa untuk
dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan nilai ko-
soal nomor 5:
sinus sudut antara garis AG dan AC! Berikut ini
merupakan beberapa jawaban siswa untuk soal
nomor 4:
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 171-178 178
UNNES JOURNALS