Disusun Oleh:
Kelompok 10
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Keluarga “Asuhan Keperawatan dengan Penyakit Tidak
Menular” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterimakasih Kepada Dosen Mata Kuliah Keperawatan Keluarga yang telah
memberi tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat memberi manfaat dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai perilaku mahasiswa terutama
pada saat ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga ................................................................................................
1. Konsep Keluarga.............................................................................................
2. Ciri-ciri Keluarga ...........................................................................................
3. Tipe Keluarga ................................................................................................
4. Struktur Keluarga
5. Fungsi Pokok Keuarga
B. Konsep Penyakit Menular....................................................................................
1. Konsep Penyakit Tidak Menular....................................................................
2. Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular..........................................................
3. Karakteristik Penyakit Tidak Menular............................................................
4. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular...........................................................
5. Jenis Penyakit Tidak Menular (Berdasarkan Sistem Organ Tubuh)...............
6. Jenis Penyakit Tidak Menular (Berdasarkan Urgensinya di Indonesia).........
7. Pencegahan Penyakit Tidak Menular.............................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ..................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DaftarPustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis 63% penyebab
kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa/tahun (WHO,2010). Di
Indonesia sendiri, penyakit tidak menular masih merupakan masalah kesehatan
penting dan dalam waktu bersamaan mordibitas dan mortalitas PTM semakin
meningkat. Hal tersebut menjadi beban ganda dalam pelayanan kesehatan,
sekaligus tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di
Indonesia. Peningkatan PTM berdampak negatif juga pada ekonomi dan
produktivitas bangsa.
Pengobatan PTM seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya
besar. Selain itu, dampak PTM adalah terjadinya kecacatan permanen. Secara
global, regional, dan rasional pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi transisi
epidemologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Apabila
seseorang menderita penyakit tidak menular, berbagai tingkatan produktivitas
menjadi terganggu. Penderita ini menjadi serba terbatas aktivitasnya, karena
menyesuaikan diri dengan jenis dari penyakit tidak menular yang dideritanya. Hal
ini akan berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan tidak diketahui kapan
sembuhnya karena memang secara medis penyakit tidak menular tidak bisa
disembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan.
Yang harus menjadi perhatian lebih adalah bahwa penyakit tidak menular
merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan dengan penyakit menular.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit tidak menular?
2. Apa saja faktor penyebab penyakit tidak menular?
3. Bagaimana cara penyakit tidak menular?
4. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga pada pasien penyakit tidak
menular ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini selain untuk mengurus salah satu tugas kuliah dan
kelompok dalam mata kuliah pengantar ilmu keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson L & Lenny
R, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individuyang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing,
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya
1978 dalam Andarmoyo, 2012).
2. Ciri-ciri keluarga
Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (dalam Setiadi, 2008 hal. 3)
a) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
c) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk
perhitungan garis keturunan
d) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak
e) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga
f) Ciri Keluarga Indonesia
g) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong
royong
h) Dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan ketimuran
i) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan
dilakukan secara musyawarah.
3. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantungan kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan menurut Setiadi, 2008 hal.4:
a) Secara tradisional : Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
- Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
- Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-
nenek, paman-bibi)
b) Secara modern : Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme maka pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah :
- Tradisional Nuclear : Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam
satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah
- Reconsituted Nuclear : Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu
rumah dengan anak- anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama
maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar
rumah
- Nidle Age/Aging Couple : Suami sebagai pencari uang, istri
dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir
- Dyadic Nuclear : Suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah
- Single Parent : Satu orangtua sebagai akibat perceraian/kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar
rumah
- Dual Carrier : Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak
- Commuter Married : Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-
waktu tertentu
- Single Adult : Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk menikah
- Three Generation : Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
- Institusional : Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu
panti-panti
- Comunal : Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam persedian
fasilitas
- Group Marriage : Satu perumahan terdiri dari orangtua dan
keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
menikah dengan yang lain dan semua adalah orangtua dari anak-anak
- Unmarried Parent and Child : Ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dihendaki, anaknya diadopsi
- Cohibing Coiple : Dua orang tua atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa menikah
- Gay and Lesbian Family : Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang
berjenis kelamin sama
4. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam
menurut Setiadi, 2008 hal.6 diantaranya:
a) Patrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b) Matrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
garis ibu
c) Matrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
saudara istri
d) Patrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
saudara suami
e) Keluarga kawin Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dnegan suami atau istri
5. Fungsi Pokok Keluarga
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi
keluarga adalah sebagai berikut :
a) Fungsi afektif adalah Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain
b) Fungsi sosialisasi Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meinggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain diluar rumah
c) Fungsi reproduksi Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga
d) Fungsi ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
e) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan Fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas
tinggi
Sedangkan menurut Effendy, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 11 ada tiga
fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, sebagai berikut:
a) Asih : Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya
b) Asuh : Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual
c) Asah : Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya
a. Faktor risiko tidak dapat diubah, antara lain: umur, jenis kelamin dan
keturunan (genetik).
yang sakit
Menikah Pisah
Meninggal
Aborsi rumah
Kembar
6) Diagnosa Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA